What am I to You?

What am I to You?

Kim Taehyung and Jung Hoseok ended their relationship. comment – like 

 

 

***

 

Taehyung menutup layar laptopnya setelah selesai meng-update status hubungannya di facebook. Ia sudah bisa merasakan banjir comment dari orang-orang jika melihat itu, dan komentar mereka adalah hal terakhir yang ia butuhkan saat ini. Hubungannya dengan Hoseok yang terjalin selama dua tahun, lima bulan, empat hari—dan itu berakhir beberapa jam lalu.

Ia bukannya tidak menyadari bahwa hari ini akan tiba, akhir-akhir ini ia bahkan nyaris tidak pernah melakukan komunikasi apa pun dengan Hoseok, kesibukan keduanya membuat ini semua mustahil untuk dipertahankan. Setidaknya itulah yang dikatakan Hoseok sebagai alasan.

Taehyung sendiri masih agak bingung pada awalnya, dan hanya bisa menerima keputusan Hoseok sambil perlahan-lahan mencerna alasan bull macam apa itu. Komunikasi dan rasa percaya adalah sumber utama berhasilnya sebuah hubungan, dan ia akhirnya paham bahwa dirinya dan Hoseok sudah kehilangan dua hal itu sejak lama sekali. Sejak awal, ini memang tidak akan berhasil.

Mengetahui hal itu toh tidak membuat semuanya menjadi lebih baik.

 

***

 

Oppa, kok putus dengan Hoseok oppa?!?!?! – anonymous
Tanya Hoseok saja

Imper pacar dong – thisisjimin
Gak ada pacar gimana ya

Dear... – minyoongix
Ex, what am I to you?

Taetae, DP-nya dibayar nyicil boleh? *wink* - seokjinyeah
Lagi bete, omongin transaksi entar-entar saja

Hyuuung, aku telat ikut pre order gimana nih??? – jungkookie
Lagi bete, kapan-kapan aja kita omongin

Oppaaaa, kok putus sih? – anonymous
Gak ada pertanyaan lain?

Salam dari secret admirer, anak arsi ’14 <3 – anonymous
Hai

Lagi single? Deketin boleh dong – anonymous
....mau mati ya?

Pap sama pacar dong ;) – thisisjimin
PARK JIMIN!

 

***

 

Taehyung memiliki dua online shop yang ia urus seorang diri. Toko pertama menyediakan BB cream dan jenis-jenis make up lainnya yang tidak hanya digandrungi kaum wanita, para pria terbukti banyak yang memesan—Seokjin, uhuk. Toko kedua menjual segala jenis sepatu branded, Jungkook kali ini yang menjadi pelanggan setianya. Dan selain dua online shop barusan, ia juga menyediakan jasa sulap untuk menghibur di pesta ulang tahun yang tarifnya per jam. Stage name-nya adalah Master V—Jungkook dan Jimin kadang menjadi asistennya—lumayan sering diundang ke acara-acara kampus.

Kim Taehyung terdaftar sebagai mahasiswa Manajemen di Big Hit University bukan tanpa alasan. Nilainya di pelajaran Wira Usaha selama sekolah selalu yang terbaik.

Dan mungkin karena kesibukannya itulah ia nyaris tidak memiliki waktu untuk Hoseok. Tapi bisakah ia disalahkan ketika Hoseok pun sama saja? Pemuda itu juga tidak bisa menyediakan waktu untuk dirinya. Taehyung lupa kapan malam minggu terakhir yang ia habiskan bersama Jung Hoseok. Ia terlalu sibuk mengurus bisnis kecil-kecilannya, sementara Hoseok mempunyai grup rap yang sering tampil tiap minggu di kafe.

Taehyung juga lupa kapan terakhir kali ia menonton performance pacarnya. Mantan pacar, maksudnya.

Jika diingat-ingat lagi, waktu dua tahun yang mereka habiskan bersama tampak seperti lembaran buku yang sudah sobek di halaman terakhir. Sebelum selesai sampai tamat, buku itu sudah rusak dan tidak mungkin diteruskan untuk dibaca. Rasanya seperti itu. Mengulang membaca dari awal pun tidak ada gunanya, memang ini ending yang tepat untuk mereka.

 

***

 

“98,7 Big Hit FM, masih dengan Suga di radio kampus kesayangan kita semua~”

Volume radio ia keraskan begitu penyiar yang sudah kondang di kalangan mahasiswa BHU memulai siarannya. Min Yoongi alias Suga adalah anak Ilmu Komunikasi angkatan 2012 yang satu grup rap dengan Hoseok, dari mantan pacarnya jugalah Taehyung bisa mengenalnya.

“Taehyung, kau sedang apa?” Suara yang bertanya barusan di sebelahnya adalah Park Jimin, ia sedang menyetir setelah kemarin baru saja berhasil lulus ujian SIM. Mobil ini hasil pinjaman dari Seokjin, omong-omong. Ketikan tangan Taehyung yang sangat cepat di ponselnya saat ini tampaknya menarik perhatian Jimin dari jalanan Seoul yang macet.

“Kirim SMS ke Yoongi hyung.”

“Tapi dia sedang on air.”

“Untuk request lagu, pabo!”

Di bangku belakang, Jungkook tertawa. Taehyung langsung berbalik untuk memelototinya dengan pandangan ‘kau mau orderanmu dibatalkan?!’, yang tentu saja membuat Jungkook langsung menutup mulutnya rapat-rapat.

Mereka bertiga sedang dalam perjalanan pulang sehabis mengisi acara ulang tahun salah satu senior di Manajemen angkatan 2011. Rencananya honor yang didapat ingin dihabiskan dengan makan-makan di salah satu restoran mahal yang direkomendasikan Namjoon, lebih adil membaginya begitu agar tidak ada kesalah pahaman.

“Yak, ada request yang baru masuk barusan dari Taetae, anak Manajemen 2014.” Suara Yoongi yang menyebut namanya membuat fokus Taehyung kembali ke radio. Ia baru saja mengirim SMS beberapa menit lalu, dan langsung dibacakan! Ia jadi curiga Yoongi sengaja mendahulukan dirinya karena alasan yang pastinya personal. “Putar lagu The Scientist-nya Coldplay dong atau lagu apapun terserah yang penting tentang putus cinta, sekalian titip salam buat JHS yang lagi entah di mana.”

Baik Jimin dan Jungkook berusaha keras untuk menahan tawa, sementara Taehyung justru kelihatan puas karena pesannya dibacakan.

“Wah, ada yang lagi galau nih. JHS dicariin Taetae tuh, jangan mangkal di rumahnya Namjoon terus—eeh.”

Tawa yang ada tidak mampu ditahan lagi sementara Taehyung memandang kedua temannya dengan pandangan sakit hati.

“Bercanda, bercanda, nggak tau juga si JHS ini siapa kok. Bukan anak Elektro 2013 pastinya yang kemaren baru aja mutusin pacarnya.”

Min Yoongi sialan, kasih tahu saja sekalian ke seluruh dunia!

“Haha, jadi salah fokus kan. Okaaay, buat Taetae yang lagi galau, this is a song for you~”

Dan berikutnya, alunan musik Coldplay terdengar, meredam suara tawa dua bedebah yang tidak henti-hentinya terpingkal-pingkal setelah siaran Yoongi barusan. Taehyung memutuskan untuk mengabaikan keduanya dan fokus mendengarkan lagu yang diputar.

(Nobody said it was easy, no one ever said it would be this hard. Oh, take me back to the start)

 

***

 

Hoseok pernah bilang bahwa senyumannya terlihat lebih terang dari bintang di malam hari. Taehyung pikir itu sangat gombal, but then again, Jung Hoseok adalah natural born flirt. Semua yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata manis. Semanis madu, semematikan racun. Hoseok bisa menjadi madu sekaligus racun baginya. Membunuh dan memabukkan.

Jimin sepertinya benar, makin lama ia makin dangdut.

Taehyung memandang layar ponselnya dengan lesu, foto saat anniversary mereka yang pertama masih setia menjadi wallpaper-nya setahun terakhir. Ia dan Hoseok sedang tertawa sangat lebar entah menertawakan apa, Taehyung nyaris lupa kejadian dibalik foto tersebut. Hanya satu yang ia ingat, saat itu mereka bahagia. Benar-benar bahagia.

Taehyung berusaha keras menahan diri untuk tidak mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Hoseok. Tapi pada akhirnya rasa rindu yang teramat kuat mengalahkannya, tangannya tanpa sadar bergerak mengetikkan pesan pada nomor yang sudah ia hafal di luar kepala.

Lagi di mana? Dengan siapa? Sedang apa?

Hapus. Ia bukan siapa-siapanya pemuda itu lagi, punya hak apa tanya macam-macam seperti pacar posesif begitu?

Aku kangen.

Hapus. Terlalu memble.

Selamat malam, Hoseok ^^

Hapus.

Hoseok-ah~

Hapus.

Hyung~~

Hapus.

Tau kangen gak? Iya, aku kangen kamu!!!!

Hapus.

HEH GAK USAH SOK GANTENG YA, AKU BISA DAPAT YANG LEBIH BAIK DARI KAU!!!!

Hapus.

Taehyung membanting ponselnya dengan keras ke meja, merasa frustrasi sendiri hanya dengan memikirkan isi pesan yang ingin dikirim. Ia tidak menyangka di SMS saja bisa se-awkward ini, apalagi jika nanti bertemu langsung. Sial, seorang Kim Taehyung dan kata awkward itu sama sekali tidak pas untuk disandingkan. Ia cenderung tidak tahu malu dan bicara ceplas-ceplos tanpa berpikir, tapi malam ini ia mendapati dirinya kehabisan kata untuk memulai konversasi dengan Jung Hoseok.

Dengan Hoseok, biasanya ia tidak pernah canggung. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam menertawakan lelucon yang orang lain tidak anggap lucu sama sekali. Hoseok bukan sekadar pacarnya, ia sudah menjadi sahabat, partner in crime, hyung, dan orang yang bisa Taehyung andalkan dalam hal apa pun. Hoseok adalah orang pertama yang mendukungnya memulai bisnis olshop, menjadi promotor setianya dalam berjualan, mengenalkannya pada banyak orang-orang baru yang kini menjadi temannya. Hoseok berarti begitu banyak.

Karena itu wajar saja ketika kini sudah seperti ada jurang pemisah di antara dirinya dan pemuda itu, Taehyung benar-benar merasa kalut.

Ia merebahkan tubuhnya di ranjang sambil mengambil kembali ponsel yang tergeletak di meja. Mau sekeras apa pun ia mencoba, pesan apa pun yang ia tulis, tangannya tetap tidak mampu menekan tombol ‘send’. Jeda lama, dan akhirnya ia menulis dengan cepat.

Hai.

Terkirim.

 

***

 

Hai juga, maaf semalam aku ada perform dan ponsel kumatikan. Sudah makan?

Taehyung langsung membuka matanya lebar-lebar ketika baru saja terbangun karena bunyi notifikasi ponselnya dan membaca balasan pesan dari Hoseok. Ia ketiduran setelah mengirim pesan semalam, sengaja tidak menunggu balasan karena terlalu takut dengan kemungkinan yang akan terjadi. Dan ternyata Hoseok baru membalasnya pagi ini.

Ia menimbang-nimbang apa langsung membalas apa tunggu beberapa jam dulu, tapi persetan lah, ia benar-benar ingin mengobrol dengan pemuda itu.

To: Hoseok 
Oh bagaimana performnya? Belum, ini baru bangun T_T

Tidak disangka-sangka balasannya datang lebih cepat dari yang ia duga.

Sender: Hoseok
Awesome :) kebiasaan kan mentang-mentang hari ini tidak ada kuliah, sana makan. Mandi juga jangan lupa

Taehyung tertegun untuk sesaat ketika membaca pesan tersebut. Tidak ada yang aneh, hanya pesan biasa seperti yang selama ini selalu Hoseok kirim untuknya. Tapi ada perbedaan besar kali ini, status Hoseok bukan lagi pacarnya. Tapi walau begitu pemuda itu masih mengingat jadwal kuliah dan kebiasaannya, caranya mengirim pesan masih sama seperti ketika keduanya berpacaran. Ada rasa perih yang mendadak menyerang Taehyung.

Ia ingin bertanya apa masih ada harapan untuk hubungan mereka berdua kembali berlanjut. Tapi itu terdengar terlalu menyedihkan, dan Hoseok lah yang menginginkan hubungan ini berakhir, jadi percuma saja bertanya begitu. Jawabannya akan tetap sama.

To: Hoseok
Ini aneh

Sender: Hoseok
Apa?

To: Hoseok
Semuanya

Sender: Hoseok
Boleh aku menelponmu?

To: Hoseok
Jangan! Aku tidak tahu mau membicarakan apa T_T

Sender: Hoseok
Kau Kim Taehyung, kau tidak pernah kehilangan bahan untuk dibicarakan!

To: Hoseok
:( aku kangen padamu

Sender: Hoseok
Aku harus bagaimana?

Tidak ada balasan ‘aku kangen padamu juga’, dan saat itu lah Taehyung menyadari bahwa Hoseok tidak merasakan yang sama padanya, tidak lagi. Yang ia lakukan hanya mengecek keadaan mantan pacar yang baru saja ia campakkan, sekadar rasa perhatian belaka. Tidak lebih dari itu.

Kenapa rasanya bisa semenyakitkan ini?

To: Hoseok
Tidak usah balas SMS-ku lagi walaupun suatu saat nanti aku PASTI mengirimnya. Tidak usah angkat telepon dariku. Tidak perlu ada komunikasi apa-apa sampai keadaan tidak aneh lagi

Hoseok mungkin akan menganggapnya aneh karena bagaimanapun yang mengirimnya SMS pertama kali adalah Taehyung. Balasan datang beberapa saat kemudian.

Sender: Hoseok
Jika itu maumu, oke. Jaga diri

Ini mungkin untuk yang terbaik.

 

***

 

Gak mau request lagu lagi di Big Hit radio? – minyoongix
GAK KALAU DJ-NYA MASIH KAU!

Oppa, Hoseok oppa kemarin keren sekali performnya! – anonymous
Dia memang selalu keren

Minta nomer boleh? –secret admirer – anonymous
Tanya ke TU sana, kreatif dong

Minta nomernya Hoseok oppa maksudnya -_- - anonymous
Ini askfm nya Kim Taehyung, bukan Jung Hoseok

Oppa oppa Hoseok oppa buat aku boleh ya ;) – thisisjimin
PARK JIMIN!

Pulang jam berapa besok? - namjoonster
Selesai kuliah jam 3, kenapa?

Ketemuan di kedai kopi? - namjoonster
OK

 

***

 

“Tentu saja akan aneh, kalian pacaran dua tahun! Two motherfvcking years! Transisi dari pacar menjadi teman itu luar biasa sulit hingga orang-orang akhirnya memutuskan tetap putus kontak adalah yang terbaik.”

Ocehan dari Kim Namjoon yang berapi-api hanya ia dengarkan sambil lalu, terlalu sibuk menghabiskan americano-nya. Mereka sedang nongkrong di kedai kopi dekat kampus, Namjoon mengajaknya bertemu saat kelasnya berakhir dengan alasan ingin memberikan wejangan.

Well, sebagai anak Sastra Inggris, Kim Namjoon selalu puitis dan quote-quote bagus seringkali keluar dari mulutnya. Di lain kesempatan mungkin Taehyung akan mendengarkan dengan kagum apa pun yang dikatakan Namjoon, tapi tidak untuk kali ini.

“Setidaknya aku bersyukur walau putus hubungan itu tidak mempengaruhi penampilan Hoseok di panggung.”

Ucapan yang terakhir membuat Taehyung mengerutkan kening, ia memandang Namjoon dengan pandangan mencela. Tidak suka diingatkan bahwa ia satu-satunya yang menderita paska putus sementara Hoseok bersikap seakan tidak ada yang terjadi.

“Taehyung-ah, mungkin kau kehilangan pacar, tapi kau tidak perlu kehilangan teman juga.” Namjoon berkata dengan nada lebih lembut kali ini. “Kau dan Hoseok berteman baik sebelum pacaran, walau sulit, cobalah untuk tidak diam-diaman seperti ini.”

Taehyung memalingkan muka tanpa menjawab apa-apa. Kembali berteman seakan tidak ada yang terjadi di antara mereka selama dua tahun terakhir—itu terlalu sulit untuk dilakukan.

 

***

 

Pada satu titik, Taehyung pikir ia akan butuh waktu lama untuk benar-benar melupakan segalanya. Hubungannya dengan Hoseok selama dua tahun yang sudah berakhir, fakta bahwa ia kini juga kehilangan salah satu sahabat terbaiknya, hal-hal seperti itu akan terus melekat untuk waktu yang tidak sebentar.

Kadang ia mendapati dirinya merenung, mencoba memahami rasa sakit macam apa sebenarnya yang masih betah bersarang di dirinya. Mungkin ia merasa begitu terluka bukan karena masih mencintai Hoseok, mungkin pada akhirnya ini bukan tentang dirinya yang merana karena dicampakkan.

Ia kehilangan pegangan ketika orang yang selama dua tahun terakhir selalu berada di sisinya mendadak pergi, dan setelah itu Taehyung seperti dibanjiri kepingan-kepingan memori antara dirinya dan Hoseok. Bukankah ini menyedihkan? Ketika seseorang pergi, kenangannya malah perlahan muncul kembali—menuntut untuk diingat.

Tapi yang paling menyedihkan, ia tahu Hoseok tidak akan pernah kembali padanya. Ia memikirkan lagi apa yang dikatakan Namjoon kala itu. Walau kehilangan pacar, bukan berarti ia kehilangan teman juga. Mudah sekali cara Namjoon mengatakannya, bukan dia yang berpacaran dua tahun dengan sahabatnya sendiri, bukan dia yang harus bertemu mantan pacar di kampus tiap hari tanpa tahu harus bersikap apa di depannya. Namjoon tidak akan mengerti.

Lamunannya terhenti ketika ponselnya bergetar, mengeluarkan bunyi notifikasi SMS yang tak asing lagi.

Sender: Jimin
Aku, Jungkook, dan Yoongi hyung mau ke apartemen Seokjin hyung. Kau ikut?

Taehyung tidak perlu repot-repot bertanya apa yang hendak mereka lakukan di rumahnya Seokjin, jawabannya sudah pasti untuk merecoki pemuda itu. Main game, numpang makan, nonton film sampai larut malam—wow, ia tampaknya sudah resmi bergabung dalam klub ‘cowok-cowok single bahagia’ yang dipimpin Jimin.

Setelah mengetikkan balasan yan berisi ia juga ikut, Taehyung memandang ponselnya dengan pandangan melamun. Sudah hampir sebulan sejak terakhir kali konversasinya di SMS dengan Hoseok, ia sudah tahan selama sebulan untuk tidak mengirimkan pesan ataupun meneleponnya. Tapi malam ini Taehyung merasakan dorongan yang sangat kuat untuk menghubungi kembali pemuda itu.

To: Hoseok
Hyung, aku tahu kau tidak akan membalas pesan ini karena aku yang minta begitu, tapi biarkan aku mengatakan sesuatu. Aku menikmati dua tahun waktu yang kuhabiskan bersamamu tanpa ada penyesalan sama sekali. Di lain waktu kita bertemu, aku harap aku bisa memberikanmu senyuman terbaikku agar kau tahu aku bahagia. Karena aku tahu aku tidak benar-benar kehilangan dirimu, kau masih temanku, kan, hyung?

SMS barusan sangat panjang tanpa ia sadari, Taehyung langsung mengirimnya bahkan tanpa perlu membaca ulang atau berpikir terlebih dahulu. Ia memang tipe act then think, yang kadang tidak memikirkan sama sekali konsekuensi dari perbuatan yang ia lakukan. Tapi mengirim SMS barusan terasa benar.

Bunyi klakson mobil berulang kali yang terdengar dari luar menandakan Jimin sudah datang.

Taehyung bangkit dari tempatnya duduk, mengambil jaket dan bersiap-siap pergi ke luar. Ketika ponselnya kemudian bergetar saat ia hendak membuka pintu, Taehyung mengabaikannya. Bibirnya membentuk seulas senyum tipis, tapi ponselnya masih tak tersentuh.

Ia sudah tahu.

 

***

 

Sender: Hoseok
Ya :)

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
thyrami246 #1
Chapter 2: Suka banget ama bahasa penulisannya. Nggak awkward atau terlalu kaku/gaul
yonyoongi #2
Chapter 1: I like this ;-;
Aul_Ondubu
#3
Chapter 1: hai!!
aku sebenernya udah baca ff ini beberapa hari kemaren, tp lupa mau ninggalin komen .. XD
btw, aku suka bgt sama ff-nya ... :3
ceritanya ringan dan asik buat dibaca ...
walau pada kenyataannya ikut nyesek juga sih kalo tau vhope pisah .. TTwTT
meganemiicchi #4
FF indo pertama yang aku baca..dan sangat teramat memuaskan.

Ceritanya realistic banget, beberapa part bikin aku sadar hal hal kaya gitu gak bisa berjalan selamanya..makasih buat ceritanya:)
olivethope
#5
Chapter 1: FF-nya bagus banget~! Penataannya rapi—maksudku gak acak-acakan, seperti kalau asal nulis :) Diksinya juga bagus, mudah dimengerti. Hihi. Akhirnya ketemu juga sama FF VHope yang manis-manis kaya gini ;) Makasih untuk karya manisnya ya ^^

Omong-omong, ini ada lanjutannya, kan? ;-; Nunggu banget~
blackmelody
#6
Chapter 1: Ini ff main vhope bahasa indo terbagus yang pernah kubaca,suer. I really love it! Tolong sering2 bikin ginian lagi...

Tapi sedih mereka ga balikan:( walaupun gitu,ceritanya justru malah jd realistis

Sebenernya pasti masih sayang ciee
JungRaemi22
#7
Jujur aku suka endingnya karena ff ini lebih realistis dibanding kebanyakan ff yang pada akhirnya balikan lagi (tetep sakit tp bacanya ya Tuhan ;-;)

Komedi nya juga ga berlebihan, pas lah. Nice work '-')b
mssLEEKIM
#8
Chapter 1: seneng deh... karna akhir2 ni males sama ff yg bahasanya planet. trus nemu ff ini tuh sejenis mau sujud syukur nemu ff VHope dlm bahasa negara saiia #alay

boleh dong ntar bikin ff Vhope lagi :3
jaebal... yg chapter boleh jg :D
jongdaehyun9293 #9
ini keren.. idenya simple, bahasanya juga simple dan santai. ini bener2 kayak pengalaman kebanyakan orang... sayangnya taetae ga balikan sm JHS itu meheheheh .__.
babyz519 #10
Chapter 1: Wah, keren ff-nya. simple kalo menurut aku tapi nge jleb nya kerasa ;-; hoseok taehyung balikan lagi dong u,u