8 Years Ago
It's Not All About Love8 Years Ago Part I
Kyuhyun baru saja kembali dari klinik, hari ini sangat melelahkan. Baru saja dia akan membuka pintu apartemennya, tapi terhenti ketika matanya melihat paket yang terbungkus begitu cantik, lengkap dengan tulisan namanya yang tertulis dalam note mungil. Kyuhyun tersenyum dan membawa masuk paket itu. Kyuhyun meletakkannya diatas meja sebelum membuka paket itu dan menemukan sebuah undangan pernikahan yang berwarna emas. Dengan hati-hati Kyuhyun membukanya, dan dibacanya terdapat sebuah nama yang sangat dikenalnya tertera disana sebagai pengantin wanita. Kyuhyun melengos sambil mengulum senyumnya. That wild cat!! She is getting married! Kim Jaejoong. Kyuhyun telah bersahabat dengan wanita itu selama kurang lebih 8 tahun. Waktu berlalu begitu cepat.
Kyuhyun kembali tersenyum saat memandangi undangan itu. Sulit dipercaya, Jaejoong bahkan mendahului Kyuhyun yang notabene adalah anak penurut dan sangat mematuhi adat termasuk perjodohan dan Kyuhyun mempercayai cinta. Sedangkan Jaejoong? 8 tahun yang lalu dengan tegas dihadapan Kyuhyun, wanita itu mengatakan dia tidak akan pernah terjebak dalam sebuah perjodohan apalagi sampai menikah. Dan sekarang lihatlah siapa yang akan menikah karena dijodohkan dengan seorang konglomerat dengan gelar insinyur dari Harvard. Ingin rasanya Kyuhyun mencubit pipi Jaejoong dan mengatakan dia telah terjebak dalam ucapannya sendiri.
My lovely wild cat is a woman who is soon to be someone’s wife. Kim Jaejoong.
Terkadang hal kecil dapat membawa kita kembali lagi ke masa-masa indah, aneh dan gila. Sampai-sampai hal itu membuat kita terdiam dan kembali ke masa lalu. Kenangan-kenangan itu hal yang lucu, seperti potonga-potongan kecil masa lalu kita yang muncul bagaikan penggalan-penggalan adegan film yang selalu tersimpan dalam ingatan kita. Karena kenangan seperti sekotak coklat, sekali kau membukanya kau tidak akan bisa cukup dengan hanya memakan satu coklat saja.
Kyuhyun memasuki kamarnya dan meraih tas yang selama ini dia gantungkan diujung kepala ranjangnya. Tas yang dipenuhi oleh memorinya. Lalu dihamburkannya isi tas itu, disamping undangan yang tergeletak diatas ranjang. Buku tahunan saat SMA, diari mungilnya, dream catcher dari Gunung Hallasan, edelweis kering dan yang paling mencuri perhatian Kyuhyun adalah potret dirinya dan tiga orang lainnya. Dirinya, Jaejoong, Yunho dan..... Siwon.
8 years ago (Bold = Flashback)
Kyuhyun baru saja mendorong trolley dibelakang ibunya yang telah lebih dulu mengantri dikasir saat dia mendengar keributan di kasir yang berada tepat disebelahnya. Kyuhyun menoleh dan menemukan seorang wanita yang dia kenal sedang memarahi seorang anak kecil. Kyuhyun memperhatikan pertengkaran kecil itu dalam diam.
“Hei, anak kecil! Apa yang kau lihat? Kau melihat paha seksiku ya? Sebaiknya kau melihat TV yang disediakan disebelah sana.” Hardik wanita itu kepada anak kecil yang berdiri tepat dibelakangnya.
“Tidak. Bahkan pahamu sama sekali tidak seksi.” Ujar anak itu dengan nada datar.
“Apa katamu? Minta maaf sekarang. Cepat minta maaf!” Wanita itu setengah berteriak sambil melotot kearah anak kecil yang terlihat sangat malas dan sebal pada ocehan wanita itu.
“Sorry.” Ujar anak itu dengan nada yang sangat terpaksa.
“Bagus. Sekarang kau pergi. Cari antrian dikasir lain. Dasar anak kecil.” Saat wanita itu berbalik, dia melihat Kyuhyun yang sejak tadi masih memperhatikannya.
“Kyuhyun? Cho Kyuhyun.” Ucapnya dengan suara setengah berteriak.
“Hai, Jaejoong.” Balas Kyuhyun sambil mendorong trolley.
“Long time no see, huh? Apa yang kau lakukan sekarang?” Tanya Jaejoong sambil memberikan keranjang belanjaannya pada petugas kasir.
“Nothing much.”
“Apa maksudmu dengan ‘nothing much’? Dia kuliah dijurusan kedokteran dan menjadi nomor satu dikelasnya.” Nyonya Cho langsung memotong ucapan Kyuhyun dan bicara pada Jaejoong.
“Oh, benarkah Kyu? Wow. Kau memang akan selalu jadi Kyuhyun yang sama. Tidak pernah berubah. Kau tahu auntie, Kyuhyun juga selalu jadi yang pertama saat SMA.” Jaejoong menimpali, sementara Kyuhyun hanya diam sambil tersenyum canggung.
“Ya tentu saja. Kyuhyun selalu nomor satu.” Nyonya Cho tersenyum bangga.
Kyuhyun memutar matanya malas. Selalu seperti itu, mamanya selalu akan membanggakan dirinya di depan semua orang seolah Kyuhyun yang terbaik. Tapi mamanya kadang terlalu melebih-lebihkan. Mamanya tidak pernah menyadari jika Kyuhyun sudah muak dengan kehidupannya yang selalu tentang prestasi dan pendidikan. Kyuhyun bosan dan ingin melakukan sesuatu yang baru. Kyuhyun menghela nafas sambil membenarkan letak kacamata yang dikenakannya.
“Hey, Kyuhyun apa kau ingat dengan Yunho dan Andrew, euhm maksudku Siwon?” Suara Jaejoong membuat Kyuhyun mengalihkan pandangannya kearah wanita cantik itu.
“Huh?” Kyuhyun ingat mereka adalah teman sekelasnya saat kelas 2.
“Ya, mereka sahabatku. Kau tahu besok kami akan mendaki Gunung Hallasan. Vacation.” Jaejoong tersenyum lebar sambil menyerahkan sebuah brosur pendakian.
Kyuhyun meraihnya. Baru saja Kyuhyun akan memngeluarkan suara, namun diurungkannya saat melihat mamanya yang memandang ke arah Jaejoong.
“Kau tidak kuliah?” Tanyanya.
“Tidak, auntie. Belajar bukanlah hobiku. Aku lebih suka melukis dan jalan-jalan.”
“Oh...” Nyonya Cho mengangguk pelan.
“Okay, Kyu. Aku duluan ya. And auntie, take it easy.” Jaejoong melambaikan tangannya lalu berlalu.
“Yes, yes. Take it easy.”
Kyuhyun membalas lambaian tangan Jaejoong lalu dilihatnya kembali brosur yang tadi diserahkan Jaejoong. Gunung Hallasan.
ooo
“Tadi aku
Comments