final.

Thank You

Hari ini, seperti biasa. Aku pergi ke taman. Tempat dimana aku dan Sehun bertemu. Aku berharap saat aku sampai disana aku bisa bertemu dengan Sehun. Namun nyatanya, tidak ada Sehun. Sehun tidak ada disini.

Kemana ia?

Aku sudah pergi mencarinya dimana-mana. Ia tidak ada dimana pun.

Kenapa ia pergi?

Kenapa ia pergi begitu saja tanpa berpamitan?

Mengucapkan selamat tinggal?

"Sulli,"

Aku menoleh ke arah pemilik suara itu sambil berharap kalau itu adalah Sehun. Berharap Sehun datang secara tiba-tiba dan memanggil namaku.

"Chanyeol."

Harusnya aku mengenali suara Chanyeol. Suara Chanyeol sangat berat. Suara Sehun tidak seperti itu. Astaga! Yang aku ingat adalah suara Sehun pada saat ia berumur 8 tahun. Bukan saat ia berumur 17 tahun.

Bagaimana suaranya sekarang? Mungkin sudah memberat. Apakah ia masih cadel S? Kupikir iya, ia masih cadel S.

Bagaimana penampilannya sekarang? Aku tidak tahu, mungkin ia akan menjadi lebih tampan.

"Sulli," kata Chanyeol yang membangunkanku dari lamunan sambil melambaikan tangan didepan wajahku "Apa yang kau lamunkan?"

"Tidak ada."

"Kau sudah menemukan Sehun?"

Aku menghela napas "Belum."

Chanyeol mengangguk lalu meraih tanganku "Kau pasti lelah, ayo kita beli es krim."

"Baiklah." kataku sambil tersenyum.

***

"Terima kasih."

Kenapa rasanya mengucapkan terima kasih kepada Chanyeol sangat mudah? Dan kenapa mengucapkan terima kasih kepada Sehun sangat sulit?


Astaga.... Membingungkan.

 

"Iya."

Aku menatap es krim yang ada di tanganku. Es krim rasa coklat. Kesukaan Sehun. Tanpa sadar aku sudah tersenyum sendiri seperti orang gila.

Chanyeol terkekeh. "Jangan menatap es krim itu saja, Ayo cepat dimakan. Nanti meleleh." Chanyeol membulatkan matanya, "Kau tidak suka? Rasa coklat?"

Aku menggelengkan kepalaku lalu menatap Chanyeol sambil tersenyum "Tidak, aku sangat menyukainya rasa coklat. Karena Sehun juga suka." aku langsung memakan es krimku.

"Ternyata kau masih ingat."

Aku mengangguk pelan...

Tentu saja, aku akan selalu ingat Sehun.

"Sulli,"

Aku menoleh ke arah Chanyeol. Saat aku menoleh ke arahnya, Chanyeol sedang memandangi langit dan senyuman terlukis dengan sangat sempurna di wajahnya.

"Hari ini tidak terlalu dingin, aku bisa merasakan kehangatan hari ini" Chanyeol menoleh ke arahku "Iya, kan?"

"Iya."

Chanyeol mengelus rambutku, mungkin lebih tepatnya mengacak rambutku "Aku akan membantumu mencarinya."

Aku mengangguk. Tanpa kusadari air mata telah jatuh dipipiku. Aku tidak tahu kenapa aku menangis. Aku sangat merindukannya. Dan air mata ini tidak mau berhenti untuk menetes.

"Astaga," Chanyeol menarikku kepelukannya "Menangislah."

"Terima kasih."

"Sama-sama."

***

Chanyeol berdiri, "Ayo pulang!" Chanyeol lalu mengulurkan tangannya, "Ayo."

Aku meraih tangannya "Baiklah." kataku sambil berdiri

"Matamu sembab."

Aku memalingkan wajahku agar Chanyeol tidak melihat wajahku yang jelek ini karena menangis "Sudahlah, ayo pulang."

Chanyeol tersenyum "Baiklah"

Aku menoleh ke arah Chanyeol "Terima kasih."

"Iya."

Terima kasih Chanyeol. Terima kasih atas segalanya yang kau lakukan dan berikan kepadaku. Kau temanku yang baik.

Bukan, kau 'Oppa' ku yang baik. Ya oppa... Kau datang dalam kehidupanku setelah Sehun. Kau yang selalu menjagaku dan Sehun dengan penuh perhatian. Aku tahu, kau menjagaku di setiap saat karena kau tidak mau merasakan kehilangan untuk yang kedua kalinya. Sama sepertiku, aku tidak mau kehilangan lagi, kau tidak mau kehilangan adikmu untuk yang kedua kalinya. Aku tidak mau kehilangan oppaku, setelah kehilangan cintaku.
Terima kasih Chanyeol.

"Kuliahmu bagaimana?"

"Lancar, sekolahmu?" Chanyeol menatapku dengan serius "Jangan bilang nilaimu menurun."

Aku menyeringai, "Iya."

"Sebagai Kakak, aku sangat sedih...."

"Ayolah, semester depan aku akan meningkatkan nilaiku. Percayalah kepada adikmu ini."

"Baiklah."
          
                                 ***

Aku melihatnya, aku melihat Sehun.

Aku memang belum yakin bahwa itu Sehun, namun aku akan mencari tahu. Aku berlari mengejarnya, berlari dan terus berlari. Itu ia!

Sayang sekali, aku kehilangan jejaknya. Aku sudah lelah... Sehun, kau kemana?

Aku tidak sanggup berdiri lagi. Aku terjatuh... Air mata dan keringat sudah membasahi wajahku.

 

Sehun, kembalilah...

 

"Sulli, apa yang kau lakukan?"

Aku mendongak, "Chanyeol."

Chanyeol meraihku dan membantuku untuk berdiri "Lihat, rokmu kotor!"

Aku tidak menjawab, aku sudah sangat lelah.

Sepertinya Chanyeol tahu kalau aku kelelahan, dengan cepat Chanyeol langsung membopongku.

"Chan, aku tidak suka dengan posisi seperti ini. Bisakah--"

"Baiklah" potong Chanyeol, ia langsung menurunkanku lalu membungkuk "Naiklah"

Aku melingkarkan lenganku di leher Chanyeol "Terima kasih." bisikku.

"Bodoh!"

***

"Aku menemukan Sehun."

Aku membelalakkan mataku "Benarkah? Ayo kita temui Sehun!" aku meraih tangan Chanyeol, "Ayo!"

Chanyeol menahanku.

"Chan?"

Chanyeol menunduk, "Lebih baik kita tidak perlu temui Sehun,"

Chanyeol mengangkat kepalanya, matanya sudah merah sepertinya karena menangis, "Tidak perlu."

"Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti." Aku menggenggam kedua tangan Chanyeol "Jelaskan!"

Sekarang keadaan berbalik. Sekarang Chanyeol menggegam kedua tanganku. Menggenggam tanganku dengan tangannya yang bergetar. Air matanya jatuh ditanganku. Kenapa ia menangis?

"Kau yakin? Ingin menemui Sehun? Kau yakin?"

"T-tentu," aku tertawa kecil "Jangan membuatku takut Chanyeol. Semua baik-baik saja kan?"

Chanyeol tidak menjawab, ia langsung menarikku, membawaku. Aku tidak tahu Chanyeol akan membawaku kemana. Sampai kita berhenti di sebuah makam.

Apa Chanyeol bodoh? Buat apa ke sini? Bukankah kita mau menemui Sehun... Apa....

Chanyeol melepaskan genggamannya.

Aku menoleh ke arah Chanyeol yang sedang menahan tangisnya "Chan?"

"I-ini Sehun, ini makam Sehun."

"Bohong," kataku, suaraku sudah serak. Air mata sudah membanjiri pelupuk mataku.

"Tidak"

Aku menoleh ke arah makam itu. Aku membaca tulisan yang tertulis di batu nisan itu. Disana tertulis....

Oh.

Sehun.

Oh Sehun.....

Bohong....

Seketika kakiku lemas, kakiku tidak sanggup untuk berdiri. Dan akhirnya air mata jatuh dipipiku. Sehun....

"Sehun... Aku datang." aku tersenyum sambil mengusap batu nisan "A-ku ingin berterima kasih padamu... A-ku....."

Ini sangat menyedihkan aku tidak sanggup lagi "T-terima kasih atas segalanya," aku menangis lagi dan kali ini lebih keras "A-ku mencintaimu." Aku memeluk batu nisan milik Sehun sambil membayangkan bahwa yang aku peluk ini adalah Sehun. Membayangkan Sehun memelukku dan mengatakan bahwa ia juga mencintaiku. Namun itu semua tidak mungkin terjadi....

Chanyeol memegang kedua bahuku "S-Sulli,"

"C-Chanyeol."

Chanyeol membalikkan tubuhku dan langsung menarikku ke pelukannya "Sehun bersama Tuhan... Sehun sudah bahagia.... Sehun tidak akan merasakan rasa sakit lagi. Bertahun-tahun ia merasakan sakit...."

Aku menarik-narik baju Chanyeol "K-katakan! Ia sakit apa? Kenapa kau tahu?"

"Kanker darah, aku tahu dari orang tuanya. Kebetulan saat itu aku bertemu dengan mereka disini" Chanyeol memelukku lebih erat "Jangan menangis lagi. Kumohon."

Aku berusaha untuk tidak menangis, namun tidak bisa... Aku terus menangis di pelukan Chanyeol di depan makam Sehun.... Sehun aku merindukanmu, aku menyayangimu, aku menyukaimu, aku....

 

MENCINTAIMU....

 

Tapi kau.... Sehun....

Chanyeol mengangkat kepalaku agar dapat menatapnya "Kumohon, berhentilah menangis."


"T-tapi kau juga menangis."

 

"Sulli, kumohon" kata Chanyeol sambil menghapus air mataku.

 

"Baiklah."

 

Chanyeol tersenyum "Bagus," Chanyeol kembali memelukku "Ayo pulang, besok kita akan kesini lagi."

"Janji?" kataku sambil mendongak

Chanyeol melepau dari pelukannya lalu berdiri "Janji." Chanyeol meraih tanganku "Ayo bangun."

"Baiklah," aku menoleh ke arah makam milik Sehun sambil tersenyum "Besok kami akan kembali."

"Tentu, kami berjanji, Sehun."

"Sampai jumpa lagi."

Sampai jumpa lagi. Walaupun kita tidak akan pernah bertemu lagi....

 

Oh Sehun... Terima Kasih.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
winanti #1
Chapter 1: Huwaaa kok sedihh,,sehunnya udah mninggal msa,,,
LeeJiRim #2
Chapter 1: aku baru liat thor wkwkw yampun kok sedih? TT kirain bakal happy ending ketemu sehun beneran TT yg penting sesul deh
historiachoi
#3
Chapter 1: Speechless ...hampir nangis nih. Ya ampuuun kenapa sesedih ini TT
dictator3424 #4
Chapter 1: I can't explain what I feel. Aigoo sehunie~ T^T
stephaniewu
#5
Chapter 1: Oh my gosh!T^T maaf kak aku tidak bisa berkomentar mau nangis dulu
PiperGrace08
#6
Chapter 1: ㅠ.ㅠ gosh.. feels nya kerasa bgt..
daebak!
LeeJiRim #7
sesul?! yeaaaah! update soon author nim