Nae Son

Nae Son
Please Subscribe to read the full chapter

“Nae Son”

Khunyoung.

.

.

.

.

Happy Reading.

Sorry for Mr.typo.

I  V  U  all !

 

 

..................................................

     Aku lupa perisitiwa itu terjadi kapan , yah aku benar-benar lupa. Yang aku tahu saat itu Nae son masih berumur satu bulan , yah kalau tidak salah satu bulan kurang .aku ingat itu disaat peristiwa itu terjadi , Nae son terus saja menangis tak hentinya. Mungkin ia tahu itu adalah peristiwa paling menakutkan untuk keluarganya , begitupula aku— atau bahkan orang itu , tapi menurutku tidak. Saat itu Nae son sama sekali belum punya nama , waktu itu aku hanya memanggilnya baby , karena dia masih kecil . aku berencana memberikan Nae son nama di saat  orang itu merayakan ulang tahunnya yang ke dua puluh lima , yah aku sangat ingat itu . tapi ternyata tuhan berkata lain , semuanya berubah. Dan ternyata waktu sudah lama berputar , tidak terasa Nae son sudah tumbuh menjadi anak yang begitu lucu , tampan dan pastinya pintar , untuk tahun ini ia akan berumur lima tahun .

 

“Nae-ah...ayo bangun sayang..” dengan lembut , aku membangunkannya dari atas kasur, menyibak selimutnya dengan lembut. Dia melenguh pelan ,  menggelengkan kepalanya “ Anniya appa, Nae son tidak mau ... Nae son masih ngantuk..” ucapnya pelan—masih berkutat dengan selimutnya—  tersirat kemalasan . aku terkekeh  , mengangkatnya pelan kepelukanku , ia masih saja mengerang tak nyaman dalam pelukanku. “Ngh..appa...Nae masih ngantuk , sangat ngantuk..” kedua matanya masih terpejam , namun tak bisa dipungkiri bibirnya terus mengerucut—kesal. “Hei..dimana pahlawan appa selama ini?apa dia masih tidur..” ucapku masih terus menggendongnya—gemas—,kedua tangannya terangkat memeluk leherku , begitupun dengan kedua kakinya yang memeluk pinggangku. “appa! Supel helo tak pelnah tidul!” masih mengerang , kedua tangan dan kaki kecilnya semakin memelukku, “Makanya ayo bangun..sebentar lagi  Nae son harus sekolah..”ucapku padanya , mengingatkan bahwa ini bukanlah hari libur. Bibirnya membeo mengikuti ucapanku , begitupun dengan tubuhnya yang menegang di dalam pelukanku “Yah..appa ayo mandi..nanti Nae son tellambat!!”kedua matanya terbuka , dengan langkah lebar kubawa ia kedalam kamar mandi , memandikannya—jelas,menjadi single parents sangat merepotkan , tapi aku sungguh menikmatinya selama hampir lima tahun ini.

 

^^

“appa..appa!!”

 

“Hmm..ada apa Naeyah?’ tanyaku yang masih membalut roti ditanganku dengan selai strawberry , kesukaan Nae son denganku . disini—rumah kami— hanya ada kami berdua , tidak ada yang lain seperti pembantu , babby sister dan lainnya , aku beranggapan bahwa itu akan merepotkan karena aku sangat tak leluasa berinteraksi dengan orang lain.

 

“appa tau tidak?” tanyanya dengan wajah serius tapi menyiratkan rasa seseorang untuk ingin tahu, akupun mengikuti permainannya , sambil mengolesi roti-roti yang kupegang , aku juga mulai merubah wajahku menjadi ingin tahu “ada apa Nae son?” tidak berubah wajahnya masih saja seperti tadi , malah semakin parah. “ Ka-mi..disuluh seongsanim un-tuk belkemping di sekolah ? satu malam ...—wajahnya kembali seperti biasa—..tapi pasti appa akan kesunyian”ucapnya pelan menunduk. Setelah melakukan aktifitas oles-mengolesku dan menaruhnya di dalam piring Nae son dan piringku , kutarik kursiku kesamping nae son,duduk disampingnya. “Memang appa tidak boleh ikut yah??” ia mengangguk , mengiyakan. “Kata.. seongsanim sih , boleh..tapi kan appa halus bekelja?kalena kempingnya dimulai pukul sepuluh pagi?”.

 

“kapan itu Naeyah? Mungkin appa akan ikut?” aku tersenyum , mengelus kepalanya pelan , Nae son mulai mengambil rotinya dan makan perlahan.

 

“dua hali lagi , hali saptu appa?” jawabnya , sambil mengunyah rotinya . aku mengangguk , mengerti. “ Baiklah..appa pasti datang.”setelah mengucapkan itu , mata Nae son langsung berbinar , menatapku tak percaya “appa janji?”

 

“Ne..appa janji?”

.

.

.

.

.

  Aku tersenyum miris , melihatnya bersama orang lain tepat di hari perceraian kami , dengan wajah yang tersenyum dihadapanku . kedua tangannya tak henti memeluk orang itu—selingkuhannya— dengan manja . aku tahu ia mulai melakukan ini , sekitar anak kami berumur dua hari . aku benar-benar kecewa?bagaimana tidak? Ia yang telah berjanji akan merawat anak kami bersama hingga besar,tapi apa?dia pula yang mengingkarinya.

 

“Aku sudah tak sabar ingin menjadikanmu pasanganku wooyoungie” sayup-sayup aku sedikit mendengar percakapan mereka . apa mereka tak sadar ini dimana ? ini dipengadilan , tapi mengapa mereka sempat-sempatnya bermesraan seperti itu?”

 

“tenanglah Nunneo , sebentar lagi aku akan menjadi milikmu , kita akan keluar negeri..” ia terkekeh pelan , tawa yang begitu renyah—tanpa beban , apa ia tak memikirkan anaknya?.aku tak ingin mendengarnya lagi , aku benar-benar  tak ingin mendengar  ucapan mereka lagi.

   

Yah , namanya adalah jang wooyoung , ia adalah Huswife yang ku nikahi satu tahun yang lalu ,  awalnya hubungan kami ank ar-apa,semuanya terasa indah yah benar-benar indah , dan satu factor aku mau menikahinya adalah karena dari dulu kami sudah berteman dengan baik—saat kami masih belia . tapi semenjak umur pernikahan kami mulai berjalan delapan bulan ia mulai berubah , ia jarang pulang . setiap aku bertanya kemana dia semalam , dia akan menjawab ‘aku menginap dirumah appa’ orang tuanya.   Yang aku lakukan hanya diam ,  mungkin benar ia menginap dirumah orang tuanya . ingat , aku bukanlah suami yang proteketiv yang suka mengekang istri nya di dalam rumah saja , aku  slalu mendukungnya dari belakang. Tapi  tak bisa dipungkiri , desas-desus yang mengatakan wooyoung mulai berselingkuh sampai ketelingaku , hingga akhirnya aku tahu sendiri dari nya. Dan itu benar-benar menyakitkan. Yang paling aku sesali adalah , aku  yang tak bisa mempertahankan keluarga kecilku , aku yang tak bisa mempertahankan hubunganku dengan wooyoung , manusia yang paling kucintai.

 

Kami berdua duduk di depan para hakim . menunggu bagaimana akhir keputusan ini , walaupun aku tahu , keputusannya adalah kami akan berpisah—berpisah secara tak baik. Sedikitpun dia tak menganggapku ada disampingnya , terbukti dengan nya yang lebih memperdulikan suara-suara putusan para hakim. Hampir satu jam kami menunggu keputusan , hingga akhirnya surat keputusan itu terlampir oleh hakim .  secara resmi kami telah bercerai.

 

Ia tersenyum , pergi bersama selingkuhannya , lee junho . teman satu kantorku , melihat mereka pergi dari pengadilan dengan bermesraan benar-benar membuatku marah,kecewa, sedih semua bercampur aduk . sedikitpun tak ada rasa kesedihan didalam diri wooyoung , yang ada hanya rasa nafsu akan kebebasan . apa ia benar-benar tak bahagia bersamaku?setelah baby kami ada ?.

 

 ^^

 

Setelah seminggu bercerai dengan wooyoung , aku memutuskan untuk membawa babyku bersamaku , aku membeli rumah diseoul . memang semuanya terasa berat , bahkan umma dan appaku tidak setuju aku mengurus baby sendiri , jangan tanyakan orang tua wooyoung , mereka benar-benar tak perduli , karena itu bukan cucu mereka—yah baby , adalah anak adopsi kami. Tapi aku bertekad ingin merawat bayi kami , bagaimanapun susahnya , akan ku tanggung sendiri , yah hanya sendiri . aku tidak akan menyerahkan baby kepada orang lain—sekalipun itu pihak panti asuhan yang pernah merawatnya. awalnya aku benar-benar bingung , bagaimana caranya merawat baby? Kuputuskan untuk  mencari diinternet,dan akhirnya aku menemukan khursus merawat anak disalah satu pinggir kota seoul . awalnya aku benar-benar malu , karena semua yang melakukan khursus disitu adalah wanita-wanita muda  , bukan aku yang notabanenya adalah pria karir. Tapi demi anakku , anak semata wayangku aku akan melakukan apapun , aku bersumpah tidak akan mengurangi rasa sayangku terhadap baby nanti. Aku akan berusahan menjadi seorang ayah untuknya , bahkan menjadi seorang ibu yang akan membacakan dongeng untuknya , aku berjanji itu.

 

 Dengan telaten aku mulai memakaikan popok untukya , aku takut kulit lembutnya akan tergores bila aku tidak berhati-hati . ntah kenapa aku sangat senang saat mendengar suara baby  menangis , itu adalah becksound terindah yang pernah kudengar. Perlahan tapi pasti , umur baby sudah beranjak dua bulan . dan pada akhirnya aku memutuskan untuk membuat nama untuknya. Semua ini karena dorongan / desakan  orang tuaku yang tak ingin baby tidak punya nama—karena nama baby’ bukanlah nama anakku,melainkan nama sebutan untuknya karena masih bayi— . hampir seminggu aku memikirkan nama apa yang cocok untuknya , awalnya aku berfikir ingin menggunakan nama ‘jang’ selaku nama  marga wooyoung dan nama ‘horvejkul’ selaku nama margaku. Tapi itu bukanlah keputusan yang tepat , aku tidak ingin wooyoung tahu anaknya.—apa aku egois?tidak...tidak—aku tidak egois,aku hanya takut kalau baby direbut,itu saja, itupun kalau ia berfikir begitu—. Hanya pesta kecil-kecilan untuk anakku , dan aku hanya memutuskan untuk mengundang beberapa tetangga dan orang tuaku , sekedar syukuran saja. Kuputuskan namanya adalah Nae Son , cukup aneh bukan?? Yah aneh , tapi itu memiliki arti yang sangat penting bagiku. ‘Nae’ yang berarti aku . dan ‘Son’ yang berarti anak laki-laki . yah Nae Son berarti adalah ‘anak laki-lakiku , atau anak laki-laki kemilikkanku’ yah, Nae son hanya milikku hanya milik seorang NICHKHUN BUCK HORVEJKUL’

 

^^

 

 Tidak terasa , Nae Son semakin besar. Dan beruntung dengan berjalannya waktu aku dapat melupakan cintaku pada wooyoung dan hanya tertuang untuk Nae Son . tak bisa kupungkiri rasa cintaku terhadap wooyoung memang benar-benar tak bisa hilang beggitu saja , ditambah sifat-sifat Nae Son yang ternyata sangat mirip dengan  wooyoung , dan sekarang wajah Nae Son  yang sangat mirip denganku . karena biasanya ‘walaupun itu hanya anak adopsi tapi bila kita merawatnya  bertahun-tahun’ niscaya wajah anak itu semakin lama akan semakin mirip dengan kita—aku tau ini saat kebetulan membaca diinternet , dan ini adalah kepercayaan orang  Indonesia. Dan aku akui , itu memang benar. Nae son tumbuh menjadi anak yang pintar dan bijak , bahkan ia sangat terkenal disekolah Tk nya karena menurut  para guru-guru disana , Nae Son adalah anak yang pintar dan sangat tampan , jadi banyak yang sayang kepada Nae Son . dan aku sangat bersyukur karena nae Son dapat merasakan kasih sayang seorang ibu , walaupun aku tahu wooyoung bukanlah seorang ibu, begitupula denganku.

 

.

.

.

.

 

“Appa..appa sudah makan?”Nae Son berjalan kearah nichkhun yang masih asyik dengan file-filenya , yah setiap hari—setiap Nae Son pulang sekolah (Tk) nae son akan tinggal di kantor nichkhun , tidak ada yang melarang , toh boss diperusahaan ini adalah nichkhun. Nichkhun beranjak , mengabaikan file-filenya , wajahnya terus tersenyum senang melihat anaknya, “Belum,bagaimana kita makan di restoran kesukaan Naeyah?” nichkhun mengusulkan , lalu menggendong Nae Son . kedua tangan nae Son mengalung dengan erat dileher nichkhun , kepalanya mengangguk lucu.”Hihi^^ ayo appa Nae Son sudah lama tidak makan disana , tapi— boleh Naeson makan ice cleam?stlobelly?” nichkhun mengangguk , semakin mengerat

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
janghyorahorvejkul #1
Chapter 1: ceritanya singkat nich kak author....
tambah lagi...#kedip-kedipkan mata#
AzizahKhun
#2
Chapter 1: Thorrr sequel~~ sumpah nanggung banget><
rinkhunyoung #3
Chapter 1: thooorr...###
buat sequeltx pasti seru..ne...#pasang aegyo^3^#
bolehkan berharap...
buat kisahx woo hrus bisa meluluhkan hati ortux khun krn ortu khun yang benci mha woo...pasti seru deh!!!hehehe#senyum childs#
2pm_4ever #4
Chapter 1: Eehh???
Kenapa woo-nya yang jadi selingkuh???

Thor....aku benar2 gak rela deh kalo woo
yang jadi jahat....#melotot ke author
Kalo khun mah itu udah melekat.....pantes banget
dan rela banget.....kkkk#senyum evil

Nama anaknya aneh deh krn di kasih 'son'...
Coba nae aja lebih baik.....

Tapi thanks udah update!!!
adeumi
#5
Chapter 1: end nya kurang nih thor ..
haha ^^