The Cruel Letter

The Cruel Letter

10178084_875789752438539_575128235580628

 

 

<><><><> 

 

 

Itu terjadi ketika dia sedang mandi. Dia mendengar bunyi dari luar dimana dia menaruh tasnya di atas kursi di ruang istirahat. Dalam beberapa menit kemudian dia sudah selesai dan kembali menujuke arah tasnya. Secarik kertas diletakkan di atasnya, dia membacanya dengan cepat.

 

 

"Kau terlalu sombong, mengapa kau tak memperhatikanku, huh?"

 

 

Sekali lagi dia mendengar keributan di luarruangan. Dia mencoba untuk melihat siapa itu tapi orang yang melakukan kejahatan itu benar-benar cepat. Dia mencoba menenangkan diri dan kembali menuju tasnya. Dia mengganti seragamnya.

 

 

Sebuah ketukan terdengar, dia ingin membukapintu ketika seseorang sudah berjalan masuk dan tersenyum manis di hadapannya."Kyu, kau terlalu lama. Aku menunggumu di sana dan kau masih belumselesai." namja itu manyun dan meletakkan tangannya di depan dadanya.

 

 

Kyuhyun tersenyum dan mengacak rambutnya."Maaf, aku mendapatkan sesuatu yang tidak penting baru saja." dia menunjukkan kertas itu dan namja itu masih tetap manyun.

 

 

"Wah, ini terlalu kasar. Kau tahu siapa pengirimnya?" Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Dia selesai berpakaian."Aigoo~ kau harus menemukannya."

 

 

"Dia? Maksudmu seorang anaklaki-laki?"

 

 

"Ah mungkin, aku tidak tahu. Hehehe~ Oh! Aku ingin es krim."

 

 

"Hari ini terasa panas. Ayo!"

 

 

Mereka berdua kemudian berjalan keluar. Bersikap seperti tidak seorangpun mengetahu mereka. Sekolah itu sangat besar tapi hari ini terasa sangat kecil. Banyak mata menatap mereka terutama Kyuhyun. Siapa yang tidak tahu Kyuhyun di sekolah ini? Tidak seorangpun. Karena Kyuhyun adalah anak pianis terkenal di Korea. Ayahnya adalah donatur terbesar disekolah ini. Di samping itu, dia juga pintar, atletik dan tampan. Perempuan maupun laki-laki menyukainya dan iri kepadanya yang memiliki popularitas yangdia miliki. Mereka sangat mengagumi Kyuhyun. Baiklah, siapa yang tidak suka diajika dia memiliki segalanya yang dia butuhkan?

 

 

Dia suka dikagumi, dicintai, diperhatikan orang-orang, tapi dia lebih suka jika mereka melakukan itu untuk orang lain. Dia terkenal tapi dia pikir tidak. Dia lebih suka menjadi dirinya sendiri. Tidak peduli apa yang orang-orang lakukan, apa yang dipikirkan orang dan apayang orang katakan, terkadang dia ingin sendirian. Bukan, bukan sendirian tapi hanya bersama dengan temannya, teman terbaiknya, Kim Ryeowook.

 

 

Orang-orang selalu melihat Ryeowook seperti sampah karena dia miskin, tidak pintar dan tidak tampan. Siapa peduli? Kyuhyun suka Ryeowook. Suka, benar-benar suka. Dia dapat menyanyi dengan baik, bermain piano dengan baik dan dapat membuat jantungnya berdebar tidak karuan. Ryeowook suka membuatnya tersenyum lebi dari yang pernah dia rasakan. Hidupnya menjadi lebih berarti karena Ryeowook.

 

 

Hanya saja dia tidak tahu bahwa tidak semua orang menyukainya dan mengaguminya. Ryeowook mungkin imut, manis dan baik untuknya tapi dia memiliki sesuatu yang bahkan Kyuhyun tidak mengetahuinya. Kebencian. Dia benci segalanya mengenai Kyuhyun. Pintar, tampan, baik, kaya dan kemampuan. Dia benci itu.

 

 

Mereka berjalan melewati pintu depan ketika seseorang memanggil nama mereka dengan keras. "Kyuhyun! Ryeowook!" mereka membalikkan badan dan melihat seseorang melambaikan tangan di hadapan mereka dengan senyuman yang muncul di d epan mereka. Kyuhyun mengumpat. Ryeowookmengikutinya.

 

 

"Ada apa, Yemi?" Kyuhyun bertanyadengan sopan.

 

 

"Tidak.... Hanya ada sesuatu yang inginkukatakan padamu." suara gadis itu terdengar meragukan. Kyuhyunmenunggunya dengan tidak sabar tapi dia menahannya. "Aku suka kamu, Kyu."

 

 

Sial!

 

 

"Maaf, Yemi. Aku tidak bisa... aku... sudah punya seseorang." Kyuhyun mengatakan sementara tangannya meraih tangan Ryeowook dan menggenggamnya. 


Yemi melihatnya. Dia ingin berteriak ‘Tidak’ tapi dia tidak bisa jadi dia hanya berlari dan menangis. Mereka berdua tahu dia menangis tapi membiarkannya pergi. Kyuhyun tersenyum ke arah Ryeowook sehingga akhirnya membuat pipinya bersemu merah. Mereka berjalan lagi ke depan dan melarikan diri dari sana.

 

 

<><><><> 

 

 

Itu terjadi lagi di hari berikutnya. Kyuhyun menemukan beberapa surat di lemari lokernya, di antara buku matematika dan lacinya. Tertulis:

 

 

"Kau tahu apa yang aku rasakan ketika aku melihat wajahmu? Aku ingin memukulmu dengan keras.T idak, aku ingin meludahimu. Kau membuatku menderita. Kau membuatku merasa menjadi seorang pecundang. Matilah kau!!"

 

"Apa masalahnya menjadi tidak populer sepertimu? Aku tidak pantas dengan dosa ini! Aku ingin kau mati!"

 

 

"Aku benci dirimu, Cho Kyuhyun!"

 

 

Kemudian, Kyuhyun menceritakan kepada Ryeowook mengenai surat kejam itu.

 

 

"Aku pikir orang ini membencimu. Kau tampan dan pintar. Kau juga kaya, Kyu. Setiap orang pasti memiliki sesuatu yangdia tidak suka mengenaimu." Ryeowook mengangkat bahunya ketika dia selesai membaca surat itu.

 

 

Kyuhyun setuju, tapi masih tidak mengerti bahwa orang itu menulis 'menderita'. Apakah itu adalah pembulian? Tapi dia tidak pernah menemukan seseorang di sekolah dibully. "Aku tidak tahu, Wook."

 

 

Ryeowook menatap Kyuhyun yang membaca bukubiologinya. Dia mengertakkan giginya dan mengutuk dalam nafasnya. Wajahnyamenjadi merah, tapi Kyuhyun tidak menyadarinya. Dia terlalu sibuk denganbukunya. "Kalau begitu, aku kembali ke kelas. Sampai nanti, Kyu." diamendapat gumaman dari Kyuhyun sebagai jawaban.

 

 

Sebelum dia melewati pintu, seorang gadis yang sebelumnya mengatakan cinta kepada Kyuhyun menariknya ke toilet dengan kasar. Ryeowook mengerang kesakitan. Gadis itu tidak sendirian. Ryeowook tahu apa yang akan terjadi selanjutnya di sekolahnya.

 

 

"Kau tahu kenapa kau ada di sini?" tanya gadis bernama Yemi itu sambil melipat tangannya di depan dadanya, menatap Ryeowook dengan tajam, tatapan penuh kebencian. Ryeowook tidak menjawab, hanyabisa menundukkan kepalanya. "Tatap aku dan jawab pertanyaanku saat akubertanya padamu...." ucapnya lantas menarik rambut Ryeowook dengan kasar. Ryeowook menelan ludahnya dengan susah payah, menatap panik mata Yemi.

 

 

"Kau tahu, tidak seharusnya kau berada disini, seharusnya kau menjaga jarak dari Kyuhyun. Dia terlalu sempurna untukmu..... Aku bahkan tidak mengerti kenapa Kyuhyun ingin berteman denganmu yang tidak ada bedanya dengan sampah. Apa kelebihan yang kau miliki sehingga merebut Kyuhyun dariku? Bagiku penolakan dari Kyuhyun adalah penghinaan. Dan kau berada di sini adalah untuk menerima pelajaran bahwa kau harus sadar posisimu ini." ucap Yemi menyentakkan rambut Ryeowook dengan kasar, kemudian berdiri dan memberi perintah kepada teman-temannya untuk menghajar Ryeowook. Segala pukulan, tamparan dan tendangan diterima Ryeowook tanpa perlawanan. Ryeowook hanya mengerang kesakitan, melindungi tubuhnya dengan kedua tangannya. Yemi hanya terdiam menyaksikan Ryeowook dihajar seperti ini.

 

 

"Cukup...." titah Yemi setelah dirasanya sudah cukup, kemudian berjalan mendekati Ryeowook menginjak tanga nRyeowook dengan high heelsnya dengan keras. "Aku harap dengan ini, kau menyadari posisimu saat ini. Jauhi Kyuhyun dan kalau bisa.... pindah dari sini, jangan pernah lagi muncul di hadapan Kyuhyun." ucapnya berjongkok, menarik rambur Ryeowook dengan kasar yang wajahnya berlumuran darah menetes di atas lantai toilet.

 

 

"Ka... Kalau aku menolak pindah?" Ryeowook menatap mata Yemi dengan seluruh keberanian yang dia kumpulkan.

 

 

"Jika kau menolak..... ah biar aku pikirkan...." ucap Yemi terdiam sejenak, berpikir tindakan apa yang seharusnya dia ambil."Ah, aku tahu, mudah bagiku untuk menyelidiki identitasmu dan latar belakangmu. Aku tahu ibumu bekerja keras demi membiayai sekolahmu. Jadi, bagaimana kalau aku meminta ayahku memecat ibumu dan membuat ibumu kesulitan menerima pekerjaan di manapun. Jangan lupa ayahku memiliki kekuasaan yang mampu membuat kalian berdua hidup dalam neraka. Apakah kau mau? Jika kau pintar, makalakukan apa yang aku minta. Jika tidak, kau tahu apa yang akan terjadi, bukan?" ucap Yemi lantas melepaskan tangannya dari rambut Ryeowook kemudian berlalu pergi. Sebelum keluar dari toilet, Yemi membalikkan badannya,"Kau memiliki waktu seminggu untuk membereskan segalanya." setelah mengucapkan itu, Yemi lantas berlalu pergi meninggalkan Ryeowook seorang diri dalam keadaan basah kuyup, seluruh tubuh terasa sakit dan wajah berlumuran darah.

 

 

"Hei, kau tidak apa-apa?" tanya seorang yang ternyata adalah teman sekelasnya, Kangin, yang tidak sengaja melihat kejadian itu saat dia hendak ingin masuk ke toilet dan menemukan rombongan Yemi keluar dari toilet, bahkan dia mendengar ancaman dari Yemi padanya.Ryeowook membuka kedua pelupuk matanya yang bengkak itu menatap teman sekelasnya yang tampaknya menatapnya dengan khawatir.

 

 

"Aku tidak apa-apa...." jawabnya dengan dibantu Kangin berdiri.

 

 

"Aku harus beritahu Kyuhyun mengenaimu." ucap Kangin sambil memapahnya menuju ke ruang UKS.

 

 

"TIDAK!" Ryeowook mengerang pelanketika rasa sakit muncul di sudut bibirnya yang robek itu. "Tolong, jangan ceritakan apapun kepada Kyuhyun, aku mohon..... aku tidak ingin dia mengetahui keadaanku ini. Please......" Ryeowook menatap teman sekelasnya dengan tatapan penuh permohonan sehingga teman sekelasnya hanya bisa menganggukkan kepalanya dan menurutinya.

 

 

"Baiklah jika itu maumu, tapi setidaknya biarkan aku membawamu ke ruang UKS. Lukamu harus segera diobati." ucap Kangin seraya memapah tubuh Ryeowook menuju ke ruang UKS. Ryeowook hanya terdiam membiarkan Kangin menyeret tubuhnya yang lemah itu ke UKS. Dia membolos. Wajahnya, kacau.

 

 

<><><><> 

 

 

Di hari lain, ketika Ryeowook yang sudah pulih, dia diam-diam menyelipkan surat kebenciannya ke loker Kyuhyun. Saat itu kebetulan Kyuhyun yang sengaja datang pagi itu tidak sengaja menemukan identitas si pengirim surat itu. Kyuhyun mengenalnya, teman terbaiknya Kim Ryeowook adalah pengirimnya? Jadi selama ini, dia berpura-pura menjadi teman baiknya dan selalu mengirimkan surat kebenciannya.... Mengapa? Mengapa yang membencinya adalah teman terbaiknya sekaligus orang yang paling dia sukai? Kenyataan yang menyakitkan untuknya. Kyuhyun memperhatikan di balik dinding, dia melihat Ryeowook meneteskan air matanya sambil menutup pintu loker miliknya. Ryeowook mengusap air matanya menggunakan lengannya dengan kasar kemudian memperbaiki tas ransel di pundaknya lalu berlalu pergi.

 

 

Setelah sosok Ryeowook menghilang di tingkungan, dengan perlahan Kyuhyun berjalan sampai di depan lemari lokernya,menatap nanar beberapa menit sebelum tangannya yang bergetar meraih pegangan lemari lokernya. Dengan gugup, mata memanas, Kyuhyun membuka lemari lokernya dan menemukan sebuah surat terselip di antara buku matematika dan buku sejarah, diraihnya amplop tersebut dan mengeluarkan secarik kertas dari tempatnya. Dibacanya dengan cepat, dan kenyataan kembali menghantam dirinya.

 

 

"Kau tahu? Kepopularitasmu terkadang mampu membuat orang lain menderita. Mungkin kau tidak tahu karena kau tidak merasakan dan memang tidak pernah merasakan. Kau yang selalu dipuja, dicintai dan dijaga oleh orang-orang selamanya tidak akan mengerti perasaan orang yang menderita karena kepopuleranmu itu. Segala hal yang orang inginkan, sudah kau miliki. Segala yang buruk dan menyakitkan tidak akan pernah kau rasakan seumur hidupmu. Dan aku sudah merasakan semuanya yang tidak pernah kau rasakan. Segala penderitaan, rasa sakit, seluruh luka yang kau timbulkan sudah pernah aku rasakan. Dan aku sangat membencimu karena kau selalu bersikap arogan dan tidak pernah tahu di balik kepopuleranmu itu tercipta sebuah penderitaan. Aku harap kau mati saja, dan dengan begitu aku bisa menjalani hidupku dengan damai."

 

 

Itu adalah surat kebencian yang paling panjang yang pernah dia rasakan. Setelah Kyuhyun mengetahui identitas pengirim suratitu, Kyuhyun bersikap dia tidak mengetahui apa-apa dan tetap menceritakan perihal surat kebenciannya kepada Ryeowook. Seperti biasa Ryeowook bersikap tidak ada yang aneh, namun dari lubuk hati Kyuhyun sudah mengetahui kenyataannya. Dia tidak bisa membenci Ryeowook, sekalipun tidak karena Kyuhyun mencintainya dari lubuk hatinya. Dengan itu, dia memaafkan dan bersikap tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua. Bersikap seperti biasa.

 

 

<><><><> 

 

 

Kyuhyun mencari Ryeowook di sekolah tapi dia tidak menemukannya. Sampai dia tiba di sebuah ruangan dengan melodi yang dimainkan, dia melihat ke dalam dan menemukan seseorang bermain piano. Dia tersenyum mengetahui bahwa Ryeowook yang memainkan melodi indah itu. Dia bertepuk tangan sampai Ryeowook tiba-tiba berhenti.

 

 

"Woah... Wook, kau sungguh menakjubkan!"

 

 

Ryeowook mengangguk dan bermain lagi. Dia tidak berhenti bermain. Melodi itu terdengar sedih, cukup sedih hingga mampu membuat hati Kyuhyun menjadi hancur. Itu terdengar sangat dalam dan cocok dengan melodi Ryeowook. Dia berhenti dan berbicara dengan pelan. "Kyu, kamu bisa pergi duluan. Aku akan menunggu ibuku menjemputku."

 

 

"Tapi aku suka di sini. Mainkan musiknya dan aku akan bernyanyi denganmu. Kau tahu, kau sangat hebat bermain piano."

 

 

"Tidak, pergilah. Aku ingin sendirian."

 

 

"Apakah kau baik-baik saja?"

 

 

"Ya...."

 

 

"Ok, hubungi aku jika kau sudah sampai di rumah." Sebuah anggukan kecil dari Ryeowook. Kyuhyun melangkah pelan dan keluar dari ruangan tersebut.

 

 

<><><><> 

 

 

Semenjak itu, Kyuhyun tidak pernah bertemu Ryeowook di kelas, di perpustakaan, di ruang istirahat sekalipun di sekolah. Kabar mengenai Ryeowook sudah mengirimkan sebuah surat untuk kepala sekolah bahwa dia sudah tidak bersekolah lagi disini sudah menyebar. Kyuhyun sangat terkejut. Dia tidak tahu di mana rumah Ryeowook, meskipun mereka adalah teman.Ryeowook tidak pernah memberitahukan apapun mengenai dirinya pada Kyuhyun, mengenai kehidupannya. Kyuhyun hanya memperhatikan Ryeowook.

 

 

Satu hari, teman kelas Ryeowook, Kangin, datang lebih awal karena hari itu adalah jadwal tugas piketnya. Ketika dia sedang menyapu, tanpa sengaja dia menabrak meja di mana biasanya Ryeowook dudu kdi situ dan karena meja itu terguncang hingga sepucuk surat yang terselip di laci mejanya jatuh dari tempatnya. Dengan tatapan heran, Kangin lantas memungut surat itu dan di depan amplop tertulis hangul yang rapi. Cho Kyuhyun..... Meski penasaran, namun Kangin menghargai privasi Ryeowook, kemudian dia menaruh surat itu ke dalam saku celana seragamnya dan melanjutkan kegiatannya membersihkan kelas.Mungkin istirahat nanti dia akan mencari Kyuhyun untuk menyerahkan surat itu padanya. Mungkin itu adalah surat penting.

 

 

<><><><> 

 

 

"Kamu mencari Ryeowook?" Kangin, teman kelas Ryeowook bertanya pada Kyuhyun saat dia dimantai tolong oleh guru Bahasa Inggris. Dia mengangguk. "Dia.... dibully oleh murid-murid perempuan terakhir kali yang aku tahu. Dia mengatakan padaku untuk tidak memberitahukannya padamu tapi kemudian dia menghilang. Aku bersumpah, aku melihat wajahnya berdarah."

 

 

Kata-kata itu membuat Kyuhyun merasakan puluhan ton batu terjatuh di atas kepalanya. Dia terluka. Ryeowook kesayangannya menderita dan dia tidak tahu. Bagaimana dia bisa mengabaikan Ryeowook?

 

 

"Oh! Dan ini ada surat darinya. Di dalam laci mejanya. Aku menemukannya pagi ini."

 

 

'Aku bisa mati dengan tenang jika aku tidak mengenalmu dan tidak menjadi temanmu. Kau adalah yang terburuk. Siapa yang tidak menyukaimu jika kau mengabaikan sekelilingmu? AKU!AKU BENCI.

 

 

<><><><> 

 

 

Kyuhyun menghela nafasnya lagi, dia harus segera bertemu dengan Ryeowook, tidak peduli dengan cara apapun, dia harus segera menemuinya apalagi setelah dia mengetahui kenyataannya bahwa Ryeowook sering dibully karena dirinya. Dengan cepat, Kyuhyun mencari teman sekelas Ryeowook yang memberikan surat itu kepadanya. Setelah menemukannya, Kyuhyun membawanya ke ruangan yang tenang dan itu adalah ruang musik.

 

 

"Kau tahu di mana tempat tinggal Ryeowook?" tanya Kyuhyun menatap teman sekelas Ryeowook itu dengan tatapan tajam.

 

 

"Kudengar dia pindah ke Gwangju. Meskipun aku tahu rumahnya, tapi kurasa percuma saja, karena setelah dia mengirimkan surat pengunduran diri, kudengar dia bersama dengan ibunya pindah ke Gwangju." ucap teman sekelasnya itu menggelengkan kepalanya dengan pelan.

 

 

"Apakah kau tahu alamat rumahnya? Mungkin di sana ada petunjuk dan lagi apakah kau tahu alamat rumahnya di Gwangju?" Kyuhyun memohon kepadanya, memohon untuk mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Ryeowook. Dia harus menyelesaikan segala kekacauan yang dia timbulkan karena kepopularitas dirinya.

 

 

"Maaf aku tidak tahu..... tapi alamat rumah di Seoul aku mengetahuinya. Aku tidak tahu apakah ini bisa membantumu atau tidak." Ucapnya lantas menatap keadaan sekitar dan melihat sebuah poster tertempel di dinding kelas musik. Dengan cepat, dia mencabut poster itudari dinding dan meraih pena yang selalu ditaruh di saku seragam bagian dadanya dan menuliskan alamat rumah Ryeowook kemudian diberikan kepada Kyuhyun.

 

 

"Terima kasih, aku berhutang budi padamu......" ucap Kyuhyun lantas menerima secarik potongan kertas poster tersebut kemudian berlalu pergi, namun sebuah tangan menghalanginya pergi.

 

 

"Jika kau bertemu dengannya, tolong jangan biarkan dia menderita lagi. Sudah berapa banyak dia menahan penderitaannya karena selalu dibully oleh penggemarmu itu." Ucap Kangin kemudian melepaskan genggamannya sementara Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya denganpelan kemudian berlalu pergi. Untuk kali pertama Kyuhyun membolos karena dia langsung pergi ke tempat alamat sesuai dengan yang dituliskan oleh teman sekelas Ryeowook.

 

 

<><><><> 

 

 

Betapa terkejutnya Kyuhyun saat dia menemukan tempat tinggal Ryeowook, tempat itu sangatlah kecil berbanding terbalik dengan rumahnya yang mewah dan besar itu. Kyuhyun melangkahkan kakinya masuk keruangan kecil yang ditinggali Ryeowook, mencari petunjuk namun tetap saja percuma. Ruangan itu sudah bersih dengan segala barang, dengan cepat Kyuhyun meraih ponselnya. Dia menghubungi sekretaris ayahnya untuk menyewa seorang detektif untuk mencari keberadaan Ryeowook. Berapapun biayanya Kyuhyun rela membayarnya, asalkan mendapatkan sepotong informasi mengenai Ryeowook.

 

 

Sudah seminggu, Kyuhyun gelisah menanti informasi dari detektif yang disewanya itu. Di sekolah Kyuhyun sudah berubah menjadi dingin terhadap Yemi, kalau terhadap yang lainnya dia tetap bersikap ramah dan sopan seperti biasanya. Ketika Yemi berniat mendekatinya dan bersikap sok akrab dengannya, Kyuhyun merasa mual dengan tingkah laku Yemi.

 

 

"Singkirkan tangan kotormu itu." ucap Kyuhyun menatap Yemi dengan tajam, bahkan nada bicaranya terdengar dingin. Pertama kalinya mereka mendengar kata-kata yang terdengar kasar dan menyakitkan di sekolah ini dari mulut Kyuhyun, karena biasanya mereka mengenal Kyuhyun yang selalu bersikap ramah dan sopan.

 

 

"Oppa, ada apa denganmu?" tanya Yemi menatap Kyuhyun dengan bingung, bahkan pertama kalinya dia mendapat perlakuan kasar dari orang yang dia suka.

 

 

"Kubilang singkirkan tanganmu itu! Aku sudah muak dengan dirimu kali ini, sikapmu membuatku merasa jijik. Mungkin kausama dengan aku, mengingat kau populer sebagai ratu sekolah namun di mataku, kau tidak ada bedanya dengan seonggok sampah, kelakuanmu itu membuatku semakin jijik. Aku sudah tahu apa yang kmu lakukan terhadap beberapa murid, kau mungkin bisa menyiksa dan mengintimindasi mereka dengan kekayaan yang dimiliki oleh orang tuamu. Tapi tidakkah kau pernah memikirkan perasaan korban yang kau intimidasi? Kurasa kau selamanya tidak akan pernah mengerti, sikap aroganmu itu, kesombonganmu membuatku menyadari bahwa di balik kesempurnaan yang kau ciptakan, terdapat sisi kegelapan darimu! Aku senang dan tidak menyesal telah menolak perasaanmu. Jika kau tidak ingin membuatku semakin membencimu, kusarankan sebaiknya kamu berhenti mendekatiku dan berhenti bersikap seolah-olah aku adalah kekasihmu." ucapan demi ucapan berhasil melukai harga diri Yemi, bahkan mempermalukannya. Kyuhyun melakukan ini karena dia akhirnya mengetahui sifat asli Yemi dan demi membalaskan dendam untuk Ryeowook. Seluruh kelas menjadi hening seketika, tidak ada yang berani bersuara bahkan pertama kalinya mereka takut terhadap Kyuhyun. Karena ini pertama kalinya Kyuhyun bersikap dingin, dan Yemi pertama kalinya dipermalukan di sekolahnya. Kyuhyun tahu Yemi terluka, tapi dia tidak peduli, lagipula itu adalah hukuman untuknya karena sikapnya yang kejam itu.

 

 

<><><><> 

 

 

Kyuhyun akhirnya mendapatkan informasi daridetektif saat dia pulang sekolah. Tanpa peduli apapun, bahkan tidak sempat mengganti seragam sekolah, Kyuhyun berlari menuju ke Gwangju. Akhirnya diaberhasil mendapatkan informasi mengenai keberadaan Ryeowook, dia harus segerame nemuinya saat itu juga. Tidak peduli betapa lelahnya Kyuhyun, dia tetap nekatke Gwangju.

 

 

Setelah beberapa jam, Kyuhyun akhirnya tiba di Gwangju... Kyuhyun bahkan menemukan tempat tinggal Ryeowook namun dari tetangga flat, Kyuhyun mengetahui Ryeowook bekerja paruh waktu di cafe.

 

 

<><><><> 

 

 

= Cafe =

 

 

"Selamat da...." ucapan Ryeowookterhenti, bola matanya melebar ketika dia melihat seorang pemuda berdiri di depanpintu cafe. Dia tahu siapa yang berdiri di sana, orang yang paling dia benci sekaligus orang yang paling dia cintai itu kembali muncul di hadapannya. "Kyu....Kyuhyun?"

 

 

"Wookie, dasar bodoh..... Kenapa kautidak menceritakan semuanya kepadaku?" Kyuhyun berlari menghampiri Ryeowook, menarik tubuh mungil itu dalam pelukannya. Memeluknya dengan erat seolah takut menghilang dari hadapannya. Tetesan air mata yang sedari tadi ditahannya kini tumpah mengenai bahu seragam kerja yang dikenakan Ryeowook.

 

 

"Ngh? A... ada apa Kyu?" Ryeowookmenatap Kyuhyun dengan bingung dan terkejut melihat betapa berantakan Kyuhyun saat ini. Mata yang sembab dan basah karena air mata, wajah penuh kelelahan tergambar jelas di wajahnya.

 

 

"Aku tahu kamu adalah pengirim surat kebencian kepadaku...." ucap Kyuhyun membuat Ryeowook terkejut, lantas menundukkan wajahnya menghindari tatapan mata Kyuhyun. "Aku sudah mengertisemuanya.... maafkan aku. Karena aku kau harus mengalami penderitaan ini."

 

 

"Aku minta maaf atas surat-surat itu. Sekarang kau sudah mengetahui identitasku. Kau pasti membenciku. Baiklah aku berkata jujur padamu, ya akulah pengirim surat itu.... Aku benci dengan segala yang kau miliki yang membuatku menderita. Sekarang kau sudah melihatku, bisakahkau pergi dari sini.... aku tidak ingin bertemu denganmu lagi..... Please.... Inia dalah pertama sekaligus pertemuan terakhir untuk kita. Maaf, aku sibuk." ucap Ryeowook menahan segala perasaanya saat ini. Dia senang bisa bertemu dengan Kyuhyun namun rasa bersalah juga menghampirinya. Kyuhyun tidak mungkin menyerah begitu saja, dia menatap Ryeowook kemudian berjalan menuju ke kasir memesan sebuah kopi dan kue.

 

 

Kyuhyun duduk di sudut menanti jam kerja Ryeowook berakhir. Saat jam kerja Ryeowook sudah usai, dengan cepat Kyuhyun menarik pegelangan tangan Ryeowook, memaksanya masuk ke mobil yang dia bawa. Dia harus bicara dengan Ryeowook dan menyelesaikan permasalahan di antara mereka berdua.

 

 

<><><><> 

 

 

"Dengarkan perjelasanku, setelah itu kau boleh pergi...." ucap Kyuhyun memegang kedua bahu Ryeowook, menatapnya dengan tajam seolah-olah mengatakan jika kau berani pergi sebelum mendengar perjelasan dariku, akan kukurung kau. Ancaman yang tidak main-main. Ryeowookmenghela nafasnya dengan pelan dan menganggukkan kepalanya dengan pelan, memberinya kesempatan untuk mengatakan apa yang dia ingin katakan.

 

 

"Katakan saja, aku akan mendengarkanmu."ucap Ryeowook menatap lurus ke depan. Kyuhyun menghela nafasnya dengan pelan, kemudian membuka bibirnya.

 

 

"Maafkan aku, aku sudah mengetahui semuanya.... aku... tidak membencimu Wookie-ah, kamu adalah teman terbaikku danjuga.... orang yang paling aku cintai." ucap Kyuhyun membuat Ryeowook terkejut, menolehkan wajahnya menatap bola mata Kyuhyun yang menatapnya dengan serius. "Pikirmu mengapa aku selalu ingin bersama denganmu, menghabiskan waktu bersama denganmu? Ketika banyak orang ingin menjadi teman dekatku, aku hanya memilihmu menjadi teman dekatku? Semua ini karena aku mencintaimu, Wookie-ah.... Aku tidak menyangka cintaku terhadapmu justru membuat mumenderita. Aku tidak mengetahui ini, jika aku tahu aku akan berusaha melindungimu dari segala penderitaan yang kau alami ini." Lidah Ryeowook menjadi kelu, kedua pelupuk mata terasa panas dan tanpa sadar bulir air mata membasahi kedua pipinya. Dengan lembut, Kyuhyun menyeka air matanya dengan jarinya yang lembut itu. "Aku sudah membalaskan dendammu terhadap Yemi, terhadap orang-orang yang menyakitimu.... Kembalilah.... bersama denganku. Aku akan selalu melindungimu, ketika ada yang berani menyakitimu."

 

 

"Kyu...."

 

 

"Please, kembalilah bersama denganku. Aku tidak tahan sendirian di sekolah, hidupku terasa hambar tanpa kehadiranmu... Tapi... aku menghormati keputusanmu, apapun itu. Maaf jika aku terdengar egois." ucap Kyuhyun meneteskan air matanya dan kali ini Ryeowook dengan tangan bergetar menghapus sisa tetesan air mata yang memenuhi kedua pelupuk mata Kyuhyun. Kini pertahanan Ryeowook yang dibangunnya runtuh, selama ini Ryeowook berusaha menahan cintanya dengan menciptakan kebenciannya terhadap Kyuhyun. Tembok kebencian yang menghalangi cintanya terhadap Kyuhyun.

 

 

"Bodoh...." ucap Ryeowook menangis di dalam pelukan Kyuhyun, berkali-kali ucapan maaf diucapkan di telinga Ryeowook. Suasana hening dengan penuh isak tangis memenuhi mobil tersebut.

 

 

"Aku ingin, tapi aku sudah mengundurkan diri dari sekolah." ucap Ryeowook melepaskan pelukannya.

 

 

"Itu bisa kuatur, appaku akan membantuku mengurus prosedur pemindahanmu kembali ke sekolah. Jangan lupa, appaku adalah donatur terbesar jadi kurasa kepala sekolah pasti tidak akan keberatan menerimamu kembali ke sekolah. Kurasa ini pertama kalinya aku menggunakan kekuasaan appaku." ucap Kyuhyun tersenyum lembut.

 

 

"Maafkan aku Kyuhyun...." ucapan Ryeowook terhenti ketika Kyuhyun menaruh jarinya di depan bibir Ryeowook.

 

 

"Sttss, jangan minta maaf. Ini bukan salahmu, akulah yang menyebabkan semua penderitaan yang kau alami. Jadi, izinkan aku menyelesaikan segala kekacauan yang kubuat ini."

 

 

"Kyu..... terima kasih..."

 

 

"Lalu, apa jawabanmu?" 



"Huh?"

 

 

"Jawaban untukku, aku baru saja menyatakan perasaanku terhadapmu." ucap Kyuhyun dengan wajah memerah berusaha menghindari tatapan Ryeowook, untuk beberapa saat suasana hening mulai pecah dengan tawa pelan yang keluar dari bibir Ryeowook. "H...hyaaaa! Apa yang lucu?" Kyuhyun menatap Ryeowook dengan malu.

 

 

"Pikirmu mengapa aku menerima permintaanmu untuk kembali bersamamu ke Seoul dan kembali ke sekolah?"

 

 

"Huh?"

 

 

"Bodoh, ini adalah jawaban dariku..... Jangan bilang kamu masih tidak mengerti." ucap Ryeowook lantas mendekat kanbibirnya ke bibir Kyuhyun. Kyuhyun terkejut dan mengedipkan matanya berulang kali dan dengan gerakan cepat. Jadi... Ryeowook menerima perasaannya. "Aku mencintaimu, Kyu, jadi itu alasan mengapa aku membencimu, karena kamu tidak pernah menyadari perasaanku sehingga membuatku menderita."

 

 

"Jinjjayeo?" Seulas senyuman menghiasi wajah Kyuhyun.

 

 

<><><><> 

 

 

Setelah mereka berdua kembali ke sekolah, tampak seluruh murid di sekolah terkejut dengan kemunculan Ryeowook kembali kesekolah, kecuali teman sekelas Ryeowook yang mengetahui hanya tersenyum pelan menyambut kedatangan Ryeowook dengan tangan terbuka. Kyuhyun kini tidakmenyembunyikan kenyataan lagi, Kyuhyun membuat semua yang menyukainya patah hati karena Kyuhyun sudah mengatakan bahwa dia sudah memiliki kekasih, dankekasihnya adalah Kim Ryeowook bahkan sudah membuat ultimatum. Jika barang siapa yang berani menganiaya Ryeowook atau bahkan menyakitinya, Kyuhyun tidak akan segan-segan mengambil tindakan seperti apa yang dia lakukan kepada Yemi. Yemi yang melihat kejadian tersebut hanya menghentakkan kakinya dengan kesal karena dia gagal mendapatkan Kyuhyun, tapi justru menuai kebencian dari Kyuhyun. Setelahitu, sekolah kembali dihebohkan dengan kabar kepindahan Yemi.

 

 

"Kau apakan Yemi?" bisik Ryeowookmenatap Kyuhyun. Kyuhyun menemukan secarik kertas terselip di antara bukunya. Dibukanya surat itu.

 

 

"Aku benci kau yang selalu bersikap romantis padaku. Hentikan sebelum aku mengabaikanmu."

 

 

Kyuhyun bersiul menatap Ryeowook. "Aku tidak melakukan apa-apa, dia sendiri yang mau pindah.... Mungkin, karena diatahu aku membencinya jadi dia sudah tidak tahan dan sisanya kau sudah mengetahui bukan. Dan untuk surat cintamu itu, maaf aku tidak bisa berhenti bersikap romantis padamu karena kau adalah kekasihku." ucap Kyuhyun mengecup bibir Ryeowook di depan banyak pasang mata. Meski ada beberapa tatapan kebencian dan iri terhadap Ryeowook, mereka tidak berani melakukan apapun karena menghormati keputusan Kyuhyun, apalagi Kyuhyun selalu siap untuk melindungi Ryeowook apapun yang terjadi. Surat-surat kebencian itu tetap terus dikirimkan oleh Ryeowook untuk Kyuhyun, namun surat itu bukan surat penuh kebencian melainkan surat cinta. Ketika dia ingin protes, maka surat itu menjadi perantara di antara mereka berdua. Kyuhyun selalu menanti surat kebencian yang penuh cinta itu. 

 

 

~THE END~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Keyv88 #1
Chapter 1: Waaaahh.. Kyuwook sosweet banget.. Ga nyangka yang nukis suratnya wookie
dhiabintang #2
Chapter 1: Test..icha aku berkunjuuuuuung.....
ryena87 #3
Chapter 1: Oho... Sweetnya abang Kyukyu~~ xixi
wkt Kyu bersiul trz baca surat dr Wook itu kyk gmn gtu... Arggh kyk playboy yg udh tobat trz cinta mati ma pacarnya :D
mcaryeong
#4
Chapter 1: Kyaaaaa ni crita sweet...sweet gmn gitu...
Q bisa mlihat law cinta kyu ke wookie tu tulus pake bgt^^ bgtu jg sbaliknya..
Crta yg unik n sgt mnarik^^
So cute n fluffy with little hurt its so good "Daebakkkk"
Thanks 4 make it :)
ryeohaeme #5
Chapter 1: Omg! this is sweet and romantic! Kyu's so nice.
Untunglah Wook mau kembali bersama Kyu