“kukira kau sudah menikah dengan minji.“
“apa aku akan terlihat bahagia jika menikah dengannya?”
“mungkin, karena sepertinya kalian akan sangat bahagia. Bukankah Minji sangat menginginkanmu?”
“ya itu dulu…. Sebelum dia bertemu dengan orang yang lebih baik daripada aku”
“lebih baik?maksudnya?”
“yaaa…. Lebih baik, lebih kaya,lebiih……….  pokoknya sangat lebih daripada aku”
“jadi?”
“aku menunggumu kurang lebih selama 3 tahun ini. Menunggu kehadiranmu disini sangatttt lama. Walaupun aku tak peduli berapa tahun lagi aku harus bertemu denganmu. Karena aku tidak bisa menghilangkan rasa ini dari dulu sampai sekarang. Kau tahu kan aku sangat mencintaimu? Dan kau dengan segala keegoisan yang kaumiliki pergi meninggalkan ku dan merelakan aku untuk bersama minji. Kau sangat bodoh hyoyeon-ya. Sangat bodoh. Merelakan perasaanmu sendiri.”
hyoyoen menangis mendengar pernyataan Suho. Semua yang dikatakannya memang benar. Betapa bodohnya dia saat itu.
“tapi kukira kau akan bahagia dengan minji. Minji sangat mencintaimu. Kau tahu dia, Minji, adalah sahabatku. Dan aku selalu ingin melihatnya bahagia walaupun aku harus merelakan perasaanku sendiri.” Ucap Hyoyeon dengan suara terisak. Dia masih terlihat untuk terus melanjutkan perkataanya.
“Dan kukira setelah aku pergi, kau dan Minji akan menikah. Bukankah dengan begitu Minji sangat bahagiaa?” 
Hyoyeon menangis. Sungguh dia tidak kuat untuk meneruskan perkataan selanjutnya. hyoyeon meluapkan semua perasaanya dengan menangis. Suho memeluk tubuh hyoyeon. Bisa dia rasakan, betapa begetar hebat tubuh hyoyeon. 
“Menangislah, aku ada untukmu sekarang dan….. selama-lamanya aku akan tetap ada bersamamu.” 
hyoyeon menatap Suho dengan mata sembapnya.
“Suho, bukankah aku bodoh?”
“Ya, aku tau kau memang bodoh. Meninggalkanku disini selama 3 tahun dan membuatku lama menunggumu.”
Sambil tersenyum, hyoyeon berbicara sangat pelan. “Terima Kasih karena telah menungguku dan masih mencintaiku.”
Suho hanya tersenyum mendengar perkataan hyoyeon. Betapa bahagianya dia saat ini melihat Hyoyeon, perempuan yang dia cintai dari dulu hingga sekarang. 
“Apa kau sudah merasa lebih baik?”
“Sangat baik ”
“Kuantar kau pulang?”
“baiklah…..”