SUMMER FUN CAMP

Description

Awal musim panas merupakan musim yang menyenangkan untuk kebanyakan remaja khususnya para idol K-Pop. Selain aktifitas comeback, para CEO akan berbaik hati memberikan mereka liburan atau akan diikutsertakan dalam acara variety show yang menyenangkan. Namun lain halnya untuk D.O, bagi idol remaja yang tergabung dalam boygroup EXO ini musim panas hanyalah musim yang membosankan, terutama di musim panas tahun ini. Ia masih tidak percaya dengan berita yang baru saja ia dengar dari managernya beberapa jam yang lalu saat dirinya sedang bersenang-senang di aula bersama member EXO lainnya.

Foreword

Awal musim panas merupakan musim yang menyenangkan untuk kebanyakan remaja khususnya para idol K-Pop. Selain aktifitas comeback, para CEO akan berbaik hati memberikan mereka liburan atau akan diikutsertakan dalam acara variety show yang menyenangkan. Namun lain halnya untuk D.O, bagi idol remaja yang tergabung dalam boygroup EXO ini musim panas hanyalah musim yang membosankan, terutama di musim panas tahun ini. Ia masih tidak percaya dengan berita yang baru saja ia dengar dari managernya beberapa jam yang lalu saat dirinya sedang bersenang-senang di aula bersama member EXO lainnya.

"D.O, aku punya kabar baik. Selama dua minggu kedepan kau, Kai, Chanyeol, Baekhyun dan Luhan akan mengikuti variety show Summer Fun Camp yang di selenggarakan oleh KBS!” Lee Dong Wook yang merupakan manager EXO menunjukkan ekspresi berpura-pura antusias saat mengumumkan berita yang menurut D.O sama sekali bukanlah berita baik.

Kai dan tiga orang lainnya sangat bersemangat, namun tidak dengan D.O, ia merasa marah dan kesal. Managernya jelas tahu bahwa dirinya tidak berkompeten dalam mengikuti program variety show  yang melibatkan banyak aktifitas fisik. Ia bahkan sempat berfikir ingin mengundurkan diri saat managernya memaksa dirinya untuk mengikuti Idol Championship beberapa bulan silam,  namun akhirnya Baekhyun mampu meyakinkan Dong Wook agar dirinya yang menggantikan D.O untuk mengikuti ajang olahraga tersebut.

D.O berkali-kali memastikan apakah manajernya yakin bahwa dirinya yang harus mengikuti kegiatan Summer Fun Camp.

"Hyung...mengapa harus diriku yang kau pilih? Masih ada Sehun dan Suho yang tentunya akan lebih berkompeten dan menghibur penonton jika mereka tampil di acara variety tersebut.” Bujuk D.O pada managernya kala itu.

"Suho dan Sehun akan tampil di acara variety lainnya, dari lubuk hati terdalamku pun tidak menyetujui kau diikutsertakan dalam program ini. Namun yang kudengar produser acara tersebut sendiri yang langsung memilih dan meminta Mr. Lee untuk mengizinkan beberapa idol EXO termasuk dirimu untuk tampil di acara terbarunya.” Jawab managernya.

D.O pun hanya bisa pasrah, setiap kalimat yang dilontarkan oleh manajernya terus terngiang-ngiang di kepalanya. Ia masih tidak percaya Mr. Lee Soman sendiri yang mendatanginya dan memintanya langsung untuk mengikuti program variety show tersebut dikarenakan anak dari produser yang konon masih berkeluarga dengan Mr. Lee sangat menyukai D.O dan ingin D.O mendapat lebih banyak sorotan dalam program variety show.

“D.O, kemana saja kau? Kau melupakan kertas ini, jadwal rundown kegiatan kita selama dua minggu disana. Disini juga tertulis boygroup mana saja yang akan ikut serta dalam program SFC. Ah, aku senang L Infinite bisa turut serta.” Seru Chanyeol dengan nada antusiasnya seperti biasa. Baru kali ini D.O kesal melihat senyum Chanyeol dan ingin rasanya ia berteriak, 'Summer Fun Camp? Fun? Ini hal yang tidak fun sama sekali!' namun ia memilih untuk menahan diri dan tersenyum simpul palsu. Sejujurnya ia tidak mengerti mengapa Chanyeol sedikit terobsesi dengan L yang jelas-jelas sering kali bersikap dingin terhadap member EXO, terlebih sehabis mereka memenangkan The Best Boygroup of The Year di ajang MAMA.

“Hei, wajahmu pucat, Apa kau sakit, D.O?” Chanyeol meraba kening D.O. “Ah, tidak panas... Apa kau bertengkar lagi dengan Kai?” Chanyeol tersenyum memamerkan gigi nya yang kecil-kecil dan berederet rapi.

“Ah tidak...aku tidak sedang bertengkar dengannya. aku hanya kurang antusias untuk mengikuti kegiatan musim panas konyol tersebut. Apakah Suho-hyung bisa menggantikanku?” D.O mengacak-acak rambutnya, frustasi dengan keadaannya saat ini.

“Ah, ayolah D.O, jadilah pria tangguh. Kegiatan ini sungguh menyenangkan, akan ada idol lain yang juga akan ikut bergabung. Aku tak sabar untuk menjalin pertemanan dengan mereka.” Lagi-lagi Chanyeol mengulang kata 'idol lain' yang membuat D.O semakin muak.

“Menjalin pertemanan dengan sebelas anggota EXO saja membutuhkan waktu setahun lebih untukku. Aku tidak yakin bisa mendapat teman hanya dengan waktu dua minggu.” D.O menyandarkan dirinya di tembok dan duduk terdiam.

“Kurasa kau hanya khawatir kalau Kai akan mendapat teman baru. Percayalah kepadanya D.O, ia akan menjagamu selama disana, tidak akan ada orang lain yang akan mengganggu hubungan kalian.” Chanyeol mengacak-acak rambut D.O dan memeluk D.O bagaikan ayah yang ingin menangkan anaknya.

“Kau tahu kan akan ada pria itu.” D.O menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Terbesit di benaknya sosok pemuda tampan yang berpotensi merusak hubungannya dengan Kai.

“Ah, ya! Apa maksudmu…”

“Jangan sebut namanya! Aku bahkan tak sanggup jika mengingat betapa menyebalkannya dia pada saat di ruang ganti Mnet Countdown dan Mubank.” D.O menghentikan kalimat Chanyeol. “Dia seperti tertarik dengan Kai. Tidakkah kau lihat senyumannya yang manis dan seolah ingin mengenal Kai lebih jauh? Bahkan aku benci ketika dia memberikan CD albumnya pada Kai, aku benci saat Kai tersenyum-senyum mendengarkan lagu di album itu siang dan malam!” lanjut D.O kemudian mulai terisak. D.O tidak ingin dirinya mengikuti SFC yang melibatkan banyak anggota idol dari manajemen lain. Terlintas dibenak D.O sesosok pria berparas manis, bertubuh tinggi, berwajah tampan dan tentunya jauh lebih sempurna dari D.O secara fisik. D.O takut jika pria tersebut akan menggoda Kai. D.O sudah cukup banyak mendengar bahwa idol tersebut mempunyai gelar sebagai raja skinship, dan pria tersebut sangat selektif dalam mengincar 'korban' skinshipnya. Terakhir D.O melihat pria tersebut sedang merayu T.O.P Big Bang di backstage acara award beberapa hari silam. Entah apa D.O salah lihat atau tidak, dirinya yakin bahwa pria menyebalkan tersebut berhasil meminta nomor telfon pribadi T.O.P.

Sementara Chanyeol merasa bingung harus berkata apa agar temannya merasa sedikit tenang. Sebenarnya Chanyeol mengetahui bahwa Kai tidak akan tahan jika digoda oleh pria berparas manis, namun ia tidak mungkin menyatakan pendapatnya tersebut kepada D.O.

“Ah, aku tidak berfikiran hingga sejauh itu.” Chanyeol tersenyum kaku, “Sudahlah, mereka hanya mencoba bersikap ramah, lagi pula Kai tidak akan gampang tergoyahkan. Lebih baik kita segera mengepak barang-barang, Suho-hyung dan Sehun akan membantu kita.” Katanya lagi berusaha mengalihkan pembicaraan.

 

 

Sementara itu di gedung Woollim Entertainment.

“Manajer-hyung! Apa kau sudah gila?! Kau mengirimku ikut Summer Fun Camp sendirian, sementara boygroup lain bersama membernya yang lain!” L menatap frustasi pada manajernya, Lee Kwangsoo.

“D.O, Kai, Baekhyun, Chanyeol, Luhan dari EXO. Lalu ada Ken, Leo, Hongbin dari VIXX. Chunji dan Changjo dari Teen Top. Dan... Ah nama lainnya aku bahkan tidak kenal, Jin... Jimin... V... Siapa mereka?” L membaca daftar nama member yang ikut berpartisipasi dalam variety itu dalam selembar kertas.

“Hei, L kau kan biasa bergaul dengan Chunji dan Changjo. Kalian kan debut bersamaan dan dulu sering berbagi ruang ganti, kalian pasti akan cocok.” Kwangsoo berusaha meyakinkan L.

“Setidaknya biarkan Seungyeol atau Dongwoo ikut dalam acara itu. Hyung, aku mohon.” Wajah L memelas menatap Kwangsoo.

“Kau tahu kan kalau member Infinite lainnya sedang melakukan kegiatan individu. Seungyeol dan Sungjong sedang syuting drama, Sunggyu dan Woohyun sedang promo album solo mereka, lalu Hoya dan Dongwoo sedang di Cina untuk promosi Infinite H. Hanya kau saja yang tidak memiliki kegiatan individu, L.” Kwangsoo berusaha menjelaskan.

“Ah, lupakan! Aku tidak akan ikut acara bodoh itu! Aku tidak mau berada satu tenda dengan member EXO atau VIXX atau apapun itu!” L kemudian melempar kertas daftar nama partisipan yang sudah berubah menjadi origami berbentuk burung ke arah Kwangsoo.

Kwangsoo kali ini juga tampak frustasi, "Hei, L! Kau tahu betapa susah payahnya aku selama tiga bulan ini membuatmu aktif dan kembali ke layar kaca setelah skandal bodohmu dengan gadis ulzzang itu?! Tak ada satu drama pun yang mau memakaimu sebagai aktor dan bahkan semua kontrak iklanmu diputus sepihak! Parahnya lagi kau sampai kehilangan banyak fans. Kau benar-benar sudah tamat, L!” Wajah Kwangsoo lebih frustasi dari sebelumnya. “Ah, kalau saja ulzzang bodoh itu tidak membongkar hubungan kalian dan menyebarkan foto mesra kalian, aku dan kau tidak akan sepusing ini. Andai kau bisa merasakan betapa malunya aku saat mengklarifikasi hal ini kepada Mr. Lee Soman.” Kwangsoo menghela nafas. Sementara L hanya diam tak bisa berkata-kata, apa yang dikatakan manajernya itu memang benar, L merasa dirinya sudah tamat.

“Terserah kau saja L, kau mau ikut Summer Fun Camp atau tidak, aku sudah tidak perduli. Aku hanya tinggal berfikir untuk benar-benar menonaktifkan kegiatan individumu. Kau hanya bisa tampil di depan publik hanya dengan Infinite. Sekarang kau keluar dari ruanganku, pergi kemana saja, aku tidak perduli.” Lanjut Kwangsoo.

L diam sejenak, “Baiklah hyung, aku akan ikut Summer Fun Camp. Beri aku waktu satu jam untuk mengepak barang-barangku.” Kemudian Myungsoo keluar dari ruangan manajernya, ia merasa kepalanya akan pecah. Ia tidak menyangka jika kisah percintaannya akan membuat masalah sebesar ini. Terbayang wajah ibunya yang khawatir dengan keadaannya saat ini. Ia menyadari keegoisan dirinya telah merugikan banyak pihak, namun disatu sisi ia juga manusia yang butuh pendamping hidup, setidaknya ia mempunyai orang yang ia cintai. Ia tidak ingin berakhir menjadi gay atau hidup sendiri di hari tuanya nanti.

 

 

Jellyfish Entertainment.

Disebuah ruang meeting di kantor Jellyfish penuh dengan koper-koper dan kardus-kardus makanan yang berserakan. Suasana diliputi keseriusan, Ken yang duduk disalah satu kursi meeting dengan serius mendengarkan kalimat yang diucapkan Hyuk.      

“Hyuk-ah! Aku ini hyungmu, kenapa aku harus mendengarkan nasehat dari maknae sepertimu! Haish, benar-benar...” Ucapan Ken memecah keseriusan diruangan tersebut. Ken seolah tak mengerti kenapa dia bisa mendengarkan saran bagaimana hidup di alam liar dari seorang maknae manja yang bahkan kemana-mana harus ditemani seseorang. Hyuk hanya tertawa kecil pada Ken.

Di sisi lain meja meeting, Hongbin duduk berdampingan dengan Leo. Hongbin sedang serius membersihkan lensa kameranya sementara Leo sedang asik bermain dengan anak babi peliharaannya.

“Hyung, kau tidak benar-benar akan membawa binatang itu ikut bersamamu kan?” Ravi melihat jijik pada anak babi peliharaan Leo.

“Kalau mereka mengijinkanku membawanya ya tentu saja akan kubawa.” Jawab Leo tanpa berpaling dari peliharaannya itu.

“Hey Ravi, kenapa kau terus memanggil Oink dengan sebutan 'binatang'? Babi itu juga punya nama, dan namanya Oink. Oink!” Ken protes pada Ravi yang selalu dengan kasar memanggil babi peliharaan Leo. Ken kemudian menghampiri Leo yang masih asik bermain dengan Oink.

“Hyung! Walau kau beri babi itu nama Anglina Jolie, itu tetap saja seekor babi. Dan babi adalah binatang, hyung. Binatang!” Ravi tak kalah sengit membalas omongan Ken.

“Terserahlah, bagiku dan Leo, Oink sudah seperti buah hati kami.” Ken mengambil Oink dari pelukan Leo dan menimang Oink layaknya ayah yang sedang menimang anaknya.

“Menggelikan, kau melakukan itu hanya untuk mengambil hati Leo hyung. Waktu di Chinatown jelas-jelas kau bilang padaku bahwa babi merupakan hewan yang paling menggelikan.” Ravi bergidik dan memilih untuk ikut membantu membersihkan kamera Hongbin, namun Hongbin dengan keras menolaknya karena terakhir kali Ravi menyentuh lensa kameranya, lensa kamera tersebut tergores.

“Guys!” Sosok N dengan senyum lebarnya muncul dari pintu ruang meeting diikuti oleh manajer VIXX, Kang Gaeri. N bergegas menghampiri Leo dan memeluknya dari belakang, Leo tampak risih dan berusaha melepaskan diri dari pelukan N. “Aaa...uri Leo! Aku akan sangat merindukanmu.” Ucap N sambil mencubit gemas pada kedua pipi Leo.

“Manajer-hyung, bagaimana keputusannya? Apa aku bisa membawa Oink bersamaku?” Leo bertanya pada manajernya sambil masih saja berusaha melepaskan dirinya dari N.

“Ah ya, saat aku meminta ijin pada produser acaranya, dia pikir aku sudah gila karna ingin membawa seekor babi ke camp.” Kang Gaeri menggaruk kepalanya, “Tapi, ya dia mengijinkanmu membawa babi ke acara itu. Kupikir dia juga sama gilanya karena mengijinkan seekor babi berpartisipasi dalam acara itu, tapi ya sudahlah.” Lanjut Kang Gaeri.

“Benarkah, hyung?” Senyum mengembang diwajah Leo. Kang Gaeri hanya mengangguk.

“Hah...Oink, kau dengar itu? Kau akan ikut bersama Leo-hyung ke camp!” Ken bicara dengan riang pada anak babi itu, seolah anak babi itu mengerti akan ucapan Ken.

“Aah...Leo pasti senang sekali!” N semakin erat memeluk Leo, Ken kemudian juga ikut memeluk Leo dan babi yang sekarang kembali di pangkuan Leo.

“Lepaskan aku!” Suara Leo mulai terdengar marah. Ken seketika melepaskan pelukannya dari Leo, namun N justru semakin erat memeluk Leo.         

Seseorang kemudian datang dan memberitahu mereka kalau van yang akan membawa mereka ke camp telah tiba.

“Ayo semua, bawa barang-barang kalian dan segera turun.” Ucap Kang Gaeri sambil menepuk tangannya, memberi isyarat agar Ken, Hongbin, dan Leo segera bergegas.

“Hyung, bagaimana dengan makanan-makanan yang diberikan fans ini? Mereka ingin kita membawanya ke camp.” Tanya Ken sambil melihat pada kardus-kardus berisi berbagai jenis makanan ringan itu.

“Tinggalkan saja, kalian tidak mungkin membawanya semua, lagipula kalian tidak akan kelaparan disana.” Jawab Kang Gaeri, “Leo-ya, cepat!” Gaeri kemudian melihat Leo yang masih duduk sambil berusaha melepaskan dirinya dari pelukan N.

“Hyung! Tolong lepaskan aku!” Leo berusaha lagi untuk melepaskan tubuhnya dari pelukan N.

“Kenapa? Kau tidak menyukainya? Kita tidak akan bertemu selama dua minggu, Leo-ya...” Ucap N sedih.

Leo kemudian berdiri dari duduknya dan keluar dari ruang meeting sambil menggendong Oink dan membawa ranselnya. N hanya dapat melihat sedih pada Leo, Hongbin, dan Ken seiring mereka keluar dari ruang meeting. Terlebih lagi pada Leo, N hampir setiap saat selalu mengganggu Leo, menjadikan Leo seolah bayi kecil yang harus dia urus dan dia manja. N tak perduli kalau Leo selalu tampak risih dan terkadang sampai marah karena N suka sekali memeluk dan mencubit Leo. Leo memang anti sekali dengan yang namanya skinship, Leo berfikir kalau lelaki tidak boleh melakukan skinship seperti itu.

 

 

Akhirnya waktu yang tidak-sama-sekali dinanti oleh D.O tiba. Ia berdiri mematung di depan minibus yang 5 menit lagi akan berangkat menuju area perkemahan yang akan memakan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan.

Luhan tidak henti-hentinya memeluk Sehun dan berjanji tidak akan menjalin hubungan dekat dengan member boygroup lainnya. Terlihat Suho sedang menceramahi Baekhyun dan Chanyeol agar jangan terlalu mengumbar skinship di depan kamera atau member boygroup lainnya. Suho tidak ingin kejadian di Idol Championship terulang, dimana foto-foto skinship antara Baekhyun dan Chanyeol tersebar. Sementara D.O hanya berdiri bak patung sambil memikirkan betapa bencinya dia diposisinya saat ini, fikirannya berusaha untuk menebak-nebak apa yang akan terjadi di camp nanti.

“D.O, mengapa kau berdiri sambil melamun? Ayo masuk, L sudah menunggu cukup lama di dalam minibus, aku malas mendengar komentarnya jika kita terlambat.” Suara Kai tiba-tiba mengangetkan lamunan D.O.

D.O semakin mengutuk keadaan yang terjadi saat ini. Ia masih belum terbiasa dengan member Infinite yang kerap kali bergabung bersama member EXO jika kebetulan mereka menghadiri even yang sama. Pimpinan Woollim, Mr. Kwangsoo bersikeras agar Mr. Lee Soman sebagai CEO SM Entertainment dapat menyatukan serta membuat Infinite dan EXO akrab dengan sesegera mungkin. Salah satunya dengan berbagi mobil atau van yang sama. Perut D.O mual membayangkan harus satu van dengan L selama 5 jam. Tatapan angkuhnya maupun senyuman dinginnya sama sekali membuat D.O merasa tidak nyaman.   

“Ah, kemana saja kau? Kukira kau tidak jadi mengikuti SFC.” D.O menghela nafas lega ketika melihat sosok kekasihnya tersebut.

“Dia baru saja selesai berlatih koreo bersamaku. Jangan khawatir, aku tidak melakukan apapun dengan pacarmu, yang ada difikirannya hanyalah dirimu, anak manis.” Taemin tiba-tiba muncul di antara D.O dan Kai.

“Ah, Taemin-hyung. Doakan saja Kai tidak menggoda idol-idol lain di camp nanti, membagi perhatiannya dengan kau saja sudah membuatku cukup tersiksa.” Kata D.O kemudian melangkah masuk kedalam minibus tanpa peduli dengan reaksi Taemin. D.O melihat L yang duduk di deretan kursi paling belakang dengan wajah datar seraya memandang jendela.

“Pagi L, mengapa kau hanya sendiri? Mana member Infinite yang lain?” D.O mencoba berbasa-basi, walau dari lubuk hati terdalam dirinya enggan melakukan hal tersebut. Ia pun lega hanya ada L yang berada di dalam minibus tanpa disertai member Infinite lainnya.

L memandang D.O dengan tajam tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Reaksi ini sudah bisa D.O tebak, Karena merasa kesal D.O langsung melemparkan pandangannya ke arah jendela. Terlihat Kai sedang mengucapkan salam perpisahan dengan Taemin dan mereka berdua berpelukan dengan erat.

“Hah, menjijikan.” D.O bergumam seraya mengigit kuku jarinya. D.O melemparkan pandangannya ke arah lain dan terlihat L masih menatap tajam dirinya seraya tersenyum aneh yang bahkan D.O tidak mampu mengartikan makna senyumannya tersebut

“Hei, mengapa kau menatapku seperti itu? Tidakkah kau bisa berbicara atau setidaknya bersikap ramah? Urus saja urusanmu sendiri dan jangan menghakimiku dengan tatapan anehmu itu.” D.O sedikit puas telah berhasil melampiaskan amarahnya kepada L, kemudian D.O memilih duduk di deretan kursi di depan L.

L hanya tersenyum menyeringai, dan sejenak ia ingin membalas perkataan D.O namun ia menahannya.

“Ah, maafkan kami, L. Kau pasti sudah menunggu terlalu lama.” Chanyeol memasuki minibus diikuti Baekhyun, Luhan dan Kai. Masih dengan reaksi yang sama, L hanya mengendikkan bahunya dan kembali memandang keluar jendela. Ia tidak ingin bersikap terlalu ramah dengan rivalnya. Ia merasa aneh satu mobil dengan kelima anggota EXO. Seolah dirinya akan direkrut menjadi anggota EXO ke-13.

Walau agak kesal dengan sikap L terhadap kekasihnya, Baekhyun berusaha menahan diri. Kai dan Luhan pun berusaha tidak terlalu peduli dengan reaksi L yang cenderung dingin. Kai dengan segera mengambil tempat duduk di seberang D.O karena tempat duduk disebelah D.O sudah terisi oleh Baekhyun. Luhan mau tidak mau terpaksa duduk di seberang L.

Sepanjang perjalanan semua orang hanya terdiam, aura negatif yang dimunculkan oleh L menyebabkan suasana terasa sangat canggung. D.O berusaha memejamkan matanya dan merasa kesal ketika melihat Kai lagi-lagi mendengarkan lagu BTS dari iPod-nya. Sementara Baekhyun asyik memainkan Playstation portablenya bersama Chanyeol. Sesekali Chanyeol menawarkan L untuk memainkan Playstation portablenya dan hanya mendapat reaksi dingin dari L. Lalu terlihat Luhan tertidur pulas dan L sama sekali tidak terganggu dengan dengkuran Luhan yang cukup keras.

“D.O apakah kau ingin tidur dibahuku? Lehermu akan sakit jika tidur tanpa bantal di minibus ini.” Suara Kai yang agak berat mengangetkan lamunan D.O. D.O agak malu saat tak sengaja melihat reaksi L saat Kai menawarinya tidur di bahunya. L seperti memandang jijik dan tersenyum menyebalkan.

“Ah tidak usah Kai...aku baik-baik saja.” D.O berusaha bersikap senormal mungkin walaupun ia sangat ingin menyenderkan kepalanya di bahu Kai. Namun di satu sisi ia tidak tahan dengan tatapan menyebalkan L jika dia melakukan hal itu.

“Jangan terlalu lama marah kepadaku, sejak kapan kau menolak tawaran untuk tidur di bahuku? Atau jangan-jangan kau ingin tidur di bahu L?” Ujar Kai dengan nada agak tinggi. Sebenarnya Kai agak jengkel melihat L menatap D.O terus-menerus, ditambah pipi D.O selalu memerah jika L menatapnya.

Baekhyun dan Chanyeol pun terkejut dengan kata-kata Kai barusan dan berusaha tertawa-tawa kecil untuk meredakan ketegangan yang ada. Luhan masih tertidur pulas tanpa merasa terganggu sedikitpun.

“Kai, aku bukanlah penggoda sepertimu, dengarkan saja iPod-mu supaya ketika nanti kau bertemu dengan Jin kalian bisa berduet bersama.” D.O bereaksi tidak kalah ketus.

“Hahahahahah…kalian lucu sekali!” Tiba-tiba L tertawa terbahak-bahak. Kai mendelik marah ke arah L, sementara D.O terheran-heran melihat reaksi L yang tidak terduga.

“Hei, kau pikir ini lucu? Jangan  pikir aku tidak tahu kalau kau dari tadi memadang D.O dengan penuh hasrat!” Kai mengepalkan tangannya seolah ingin meninju wajah tampan L yang tanpa cacat, berharap meninggalkan luka di wajah L agar L tidak lagi bersikap over confident dan berusaha tebar pesona di depan D.O.

“Lalu apa masalahmu Kai? Seolah D.O adalah kekasihmu. Lagipula jika D.O lebih ingin bersandar di bahuku, mengapa kau harus gusar?" Suara L pun ikut meninggi. Belum pernah D.O mendengar suara L sejelas ini, dia agak senang melihat Kai diam-diam cemburu terhadap L.

Jantung Kai berdegup keras, ia sadar bahwa ia telah mempermalukan dirinya sendiri. Ia harus menjaga kepercayaan Suho agar tidak mencemarkan nama baik grupnya.

“Hei, sudahlah. Ini hanya salah paham, maafkan teman-temanku, L.” Chanyeol berusaha melerai. Baekhyun sedikit kesal mengapa Chanyeol selalu berusaha netral di depan L.

“Tidak apa-apa Chanyeol, aku merasa terhibur dengan hal seperti ini.” L kembali duduk tenang dan bersenandung lagu Growl seolah ingin membuat Kai semakin kesal.

        

 

Setelah melewati perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya para idol sampai di hutan lindung tempat Summer Fun Camp berlangsung. Terlihat beberapa penggemar menjerit histeris di depan pintu masuk menuju hutan lindung seraya membawa spanduk.

“Hei Jimin, bangun! Kita sudah sampai!” Jin menguncang-guncang tubuh Jimin yang sedang tertidur pulas di bahunya.

"Ah, hyung! Aku masih mengantuk...badanku pegal-pegal karena permintaan fans agar aku aktif melakukan gym kembali, kakiku juga masih sakit akibat berlatih koreo kemarin.” Jimin berbicara dengan nada manja, "Aku capek, lelah dan tak bertenaga hyung.”

"Mau kupijat? Aku bisa memijat tubuhmu dari bagian bawah...tengah...lalu ke bagian perutmu yang seksi…” Jin meraba-raba perut Jimin sehingga Jimin mengelinjang geli dan tertawa cekikikan.

"Hei, ingatlah, B-Free sudah sering mengejek grup kita sebagai gay, mengapa kalian bertingkah menjijikan seperti itu?!” V memandang kesal kepada Jin dan Jimin yang malah asyik saling menggelitik tubuh satu sama lain.

“Ah hyung, geli! Akh!" Kata Jimin kemudian terkikik.

"Kalian berdua, hentikan! Bagaimana nanti kalau ada yang melihat? Jendela mobil ini didesain tidak terlalu gelap!” V berteriak agak kencang, namun Jimin malah menyerangnya dan menggelitiki pinggang V sedangkan Jin menggelitiki ketiak V.

“Hei V, apa kau menyukainya?” Tanya Jin bersemangat. Jimin bahkan lebih keras lagi menggelitik V sehingga V semakin merasa geli.

“Kalian gila.....akan kulaporkan kepada Suga-hyung nanti!” V memberontak sekuat tenaga hingga akhirnya pasrah dan hanya bisa menangis sesegukan karena kesal.

Melihat V menangis Jin dan Jimin menghentikan serangannya. “Hei, mengapa kau menangis V? Biasanya kau hanya tertawa saja?” Jin memeluk V dengan erat. Jimin hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya dan merasa bersalah.

“Aku hanya masih trauma dengan kasus yang dialami oleh Rapmon dan Suga-hyung, aku tidak ingin grup kita diejek sebagai grup penyuka sesama jenis.” V semakin menangis sesegukan.

“Oh oke, baiklah V, kita tidak akan melakukan hal skinship seperti itu lagi. Bagaimana Jimin, apakah kau setuju?” Jin mengedipkan sebelah matanya kepada Jimin.

“Ah ya, Jin-hyung....aku bersedia.” Jimin menyilangkan kedua jarinya di belakang punggungnya. Ia mempunyai misi tersendiri dengan Jin yang bahkan tidak ada seorang pun yang tahu.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet