second chance part 2

second chance

Disclaimer           : super junior milik SME

                                 Personilnya (termasuk author) milik Tuhan YME dan Orang tua masing-masing

                                Story milik saya (fb : Nurnisa kartika damayanti)

Cast                       : Kim Ki Bum – main chara (18 years old)

                                 Choi Siwon – main chara (20 years old)

                                Lee Donghae – main chara (19 years old)

Cameo                  : some of Syupe Juni-OR~ members

Rate                       : T for Teen

Genre                   : Romance, Hurt/Comfort, romance, first , OOC (maybe on all chara -_-)

Inspirated by     : video ‘kiss, because i’m a girl’

Author’s note    : typo(s), gaje,  , ff galau (Libur puasa cuman dikit), for flamer, i’ll hope you leave my ff soon.  Maybe the tittle is not suit with the story. First multichapter (oh no, it’s the second!!), mian ada perubahan umur!! Author baru inget mau ganti itu! Dimohon pengertiannya! ^^

Don’t like don’t read!!

.

.

.

Apa yang terjadi padaku?

Tak pernah aku merasakan perasaan hangat ini...

Dan untuk itu, kuberi kau kesempatan kedua...

407

Annyeong haseyo, Kibum-ssi. Apakah tadi malam anda tidur dengan nyenyak?” tanya ganhosa ramah kepada Kibum yang baru saja terbangun dari tidurnya. Kibum tersenyum tipis, walau tangannya aktif meraba ranjang samping kanannya. Sedetik kemudian senyum itu memudar.

Ganhosa, apa ada seorang namja diruanganku?” tanya Kibum sopan. Ganhosa yang sedang memeriksa kantung infus Kibum menatapnya lalu tersenyum kecil.

Eobseoseoyo, Kibum-ssi” jawab ganhosa sembari memeriksa detak jantung Kibum melalui pergelangan tangannya lalu mulai mencatat di map kecil. “Baik, saya keluar dulu,” pamit ganhosa yang diikuti bunyi debam pintu yang ditutup.

“Dasar pembohong,” ucap Kibum datar nan dingin yang entah kepada siapa. Ia menatap lurus dinding putih didepannya. Tentu saja, semuanya tetap terlihat gelap bagi Kibum.

Potongan-potongan kejadian yang ia alami 2 hari yang lalu membayang dalam benak Kibum. Kecelakaan yang mengerikan itu, perkenalan dengan namja asing yang aneh, perasaan nyaman, senyum bahkan tawanya yang biasanya tak terlukis di bibirnya, serta perasaan aneh ketika ia tak mendapati namja asing itu disampingnya. Ia tak ingin mengakuinya, tapi air matanya mulai meluncur pelan dari kedua bola matanya.

Ya, dia merasa sakit. Seperti diterbangkan hingga langit lalu ditarik paksa ke bumi. Seperti namja asing yang bernama Wonnie itu yang telah membuat warna baru pada kehidupannya yang ia kira kelam, mengikat janji padanya, namun ia dikhianati. Seperti orang-orang yang ada didekatnya, selalu mengkhianatinya. Dan ia muak.

Tapi kali ini, ia harus mengakui. Dia benar-benar tak bisa mengendalikan perasaan yang berkecamuk di hatinya. Dia ingin melihat namja asing itu, meraba wajah Wonnie-nya. Tersenyum dan tertawa bersama. Benar-benar perasaan rindu yang menyiksa.

Draak!! Cklek!

Annyeong, Bummie-ah~!!!” seru Wonnie bernada gembira seperti biasanya. Wajahnya sedikit pucat namun tidak mampu mengurangi ketampanannya. Seragam biru langit membaluti tubuhnya yang atletis dengan garis biru gelap membuat ia terlihat sama dengan Kibum. Akan tetapi Kibum tak bisa melihatnya, yah untuk saat ini ia tidak bisa melihatnya.

“...” tak ada respon dari Kibum. Dia terdiam menahan air matanya agar tidak keluar lagi. terlambat, Wonnie melihat sisa-sisa air matanya.

“B-Bummie, kau menangis??” tanya Wonnie sembari menghapus air mata Kibum dengan ibu jarinya. Kibum masih terdiam membuat keadaan menjadi canggung.

“Bummie, kenapa kau hanya diam saja? Kenapa kau menangis? Apa kau takut tak mendapat donor kornea? Percayalah padaku, a...”

“Percaya padamu?! Apa kau lupa, kau telah berjanji untuk tetap disini hingga aku terbangun. Tapi apa?! Kau mengingkarinya!!” potong Kibum dengan nada tinggi membuat Wonnie tersentak. Namun sedetik kemudian senyum terlukis di bibir Joker Wonnie. Senyum tipis yang terlihat aneh diwajahnya.

“Ah, mianhaeyo, Bummie. Aku pergi tanpa meminta izin padamu. Sebagai gantinya, aku akan mengajakmu berkeliling rumah sakit ini!!” ujar Wonnie kembali bernada riang sembari menyiapkan kursi roda untuk Kibum. Kibum kembali terdiam dan tak melawan sedikitpun kepada perlakuan Wonnie padanya. Sejujurnya ia senang karena Wonnie masih peduli padanya.

Tak salah kan kalau ia mempercayai namja asing yang sedang bersamanya ini untuk kedua kalinya?

“Sekarang kita sedang berada di koridor rumah sakit lantai pertama, banyak orang yang lalu lalang disini,” bisik Wonnie disamping telinga Kibum membuat namja kurus itu kembali merona malu. Senyum mulai terlukis di bibirnya yang sedikit sobek akibat kecelakaan tiga hari yang lalu.

Annyeong Leeteuk-ssi, Kangin-ssi!!” sapa Wonnie kepada dua namja berpakaian jas putih ditambah dengan stethoscope yang melingkar di leher mereka masing-masing.

Annyeong, Wonnie!!” balas mereka sembari tersenyum ramah lalu berjalan melewati Wonnie dan Kibum.

“Mereka berdua adalah dokter di rumah sakit ini. Leeteuk-ssi adalah dokter psikologi, tubuhnya ramping, memiliki lesung pipi, suka tersenyum rambutnya cokelat, eumm apalagi ya?” tampak Wonnie berpikir sejenak, tangan kanannya menyentuh dagunya. “Oh ya! Dia sangat perhatian kepada siapapun, termasuk pada orang-orang yang baru ia temui. Tak heran jika pasiennya pulang dengan semangat baru,” lanjut Wonnie bersemangat membuat Kibum tertawa kecil.

“Kenapa tertawa?” tanya Wonnie keheranan.

“Caramu berbicara seperti anak kecil, sungguh polos!” jawab Kibum disela tawanya. Wonnie terdiam sejenak sebelum akhirnya ikut tertawa.

“Dan tadi ada Kangin-ssi, dia adalah asisten Leeteuk-ssi. Aku masih ingat saat pertama kali ia menjadi dokter disini, dia sungguh tampan! Tubuhnya ramping, raut wajahnya yang tegas namun penuh kasih sayang.” Wonnie menghela nafas sejenak. “Sayangnya, sekarang ia tampak sedikit beda. Tubuhnya gempal dan mudah frustasi jika menghadapi pasien. Tapi jika kau lihat raut marahnya, pasti kau akan tertawa,”

“Tapi aku tak bisa melihatnya,” Kibum kembali bernada datar namun tak dihiraukan oleh Wonnie.

“Aku akan menjadi matamu. Oh ya, kita sudah sampai di pintu masuk rumah sakit. Disini ada Hangeng-ssi dan Heechul-ssi yang sedang mengobrol seru,” ujar Wonnie. “Annyeong Hangeng-ssi, Heechul-ssi,”

Annyeong, Wonnie.” Balas mereka kompak. “Siapa yang kau ajak jalan-jalan, Wonnie?” tanya Heechul penasaran sembari mengangkat dagunya mengarah pada Kibum.

“Ah, dia pasien baru. Namanya Kim Kibum, tapi kalian boleh memanggilnya Bummie-ah,” jawab Wonnie.

Annyeong Hangeng-ssi, Heechul-ssi” sapa Kibum sembari menunduk.

“Ya sudah, aku duluan, hyung! Sukses untuk kursusnya!!” pamit Wonnie dilanjutkan dengan tawa renyahnya membuat Kibum mengernyit bingung. Baru 5 menit kemudian ia memberanikan diri untuk bertanya.

“Apa maksudmu dari ucapanmu barusan, Wonnie-ah?” tanya Kibum penasaran.

“Oh, aku lupa tak menjelaskan padamu. Hangeng-ssi adalah dokter gizi di rumah sakit ini dan Heechul-ssi, ah terlalu bagus untuknya kuberi embel-embel ‘ssi’, lebih enak kupanggil dia Heechul hyung,” Wonnie berhenti sejenak. “Heechul hyung adalah pasien setia Hangeng-ssi karena ia bekerja sebagai model professional.”

“Kau tahu, seandainya Heechul hyung berpakaian layaknya yeoja, kau pasti takkan bisa membedakannya. Bahkan kau pasti menilai dia lebih cantik dibanding Miss Universe atau Miss World, dulu aku pernah ditipu olehnya dengan berpenampilan seperti yeoja,” Wonnie terkekeh.

“Kau suka pada Heechul-hyung?” tanya Kibum datar. Tiba-tiba ia merasa sebal mendengar Wonnie memuji Heechul hyung cantik, bahkan lebih cantik dari yeoja tercantik. Ah, sebenarnya Kibum tahu apa perasaannya kala itu tapi ia menyangkalnya.

“Tentu saja tidak! Dan seandainya kalau aku menyukainya, aku harus siap-siap bertarung dengan Hangeng-ssi. Karena mereka adalah pasangan kekasih,” sangkal Wonnie cepat-cepat. “Oh ya, Hangeng-ssi dulunya adalah orang China sebelum akhirnya menetap disini. Dan Heechul hyung-lah yang menjadi guru kursus bahasa koreanya. Kau tadi mendengar aksen aneh dari Hangeng-ssi saat menyapamu bukan?” lanjut Wonnie, Kibum mengangguk setuju.

“Nah, sekarang kita sudah sampai di taman belakang rumah sakit. Tamannya sungguh luas dan nyaman. Kita duduk di bangku coklat disana saja!” ujar Wonnie sembari mendorong kursi roda Kibum. Kibum hanya tersenyum mendengar penjelasan Wonnie.

“Sekarang yang ada didepan kita adalah taman bunga yang sedang bermekaran. ada mawar putih, mawar merah, mawar kuning, lily putih, daisy, chrysanthemum dan banyak sekali,” Wonnie berhenti sejenak, jemarinya meraih setangkai bunga mawar putih lalu dicabutnya duri-duri dari batang bunga itu. “Dan dari semua itu, aku sangat menyukai mawar putih,” lanjutnya seraya menyerahkan mawar putih ke dalam genggaman Kibum. Rona merah itu berpendar semakin kuat di kedua belah pipi Kibum. Sayangnya, hal itu tak disadari sama sekali oleh Wonnie.

Hyung! Hyung kemana saja? Kenapa hyung ada disini?!” sentak seorang namja dibelakang mereka. Wonnie langsunng menoleh kebelakang, ia terdiam sejenak melihat namja kurus yang mirip dengan ikan. Kemudian lengkungan senyum terlukis di wajah Wonnie.

“Ah, ya ada yang ingin aku perkenalkan padamu. Dia adikku, Lee Donghae. Adik yang paling aku sayang! Fishy, dia teman baruku Kim Ki bum. Kau boleh memanggilnya Bummie-ah. Dia setahun lebih muda darimu.” Ujar Wonnie panjang lebar kepada mereka berdua. Ia menarik tangan Donghae dan memaksanya untuk bersalaman dengan Kibum.

Dengan malas Donghae menjabat tangan Kibum, namun sedetik kemudian kedua matanya membulat. Tangannya bergerak-gerak di depan wajah Kibum, namun tak ada respon sedikitpun dari Kibum. Matanya melirik kearah Wonnie yang masih tersenyum diikuti dengan anggukan Wonnie.

“Ya dia baru saja mendapat kecelakaan yang berakibat gangguan pada kedua matanya,” Wonnie menoleh kearah Kibum. “Donghae adalah seorang namja imut kurus memiliki rambut hitam, bola mata hitam, senyum yang menawan, suka menari, suka mendengarkan lagu layaknya dirimu dan ia sangat menyayangi ikan,” tampak sinar mata Wonnie yang sedikit meredup namun senyumnya tak pudar sedikitpun.

“Ugh, terkadang aku iri pada ikan-ikan peliharaannya. Aku kan kakaknya, tapi kenapa dia lebih menyayangi ikannya? Karena sebal, aku menamainya fishy! Lagipula wajahnya mirip sekali dengan ikan!”

Hyung, kau~” geram Donghae sebal ketika ia diolok-olok sama seperti ikan. Wonnie menjulurkan lidahnya, Kibum tertawa pendek. Dia merasa dapat melihat Donghae, dongsaeng Wonnie yang ada didepannya kini.

“Eum, Donghae! Kau jaga Kibum sebentar aku mau mengambil kameraku sebentar,” perintah Wonnie sembari menyerahkan kantong infus milik Kibum kepada Donghae. Donghae yang belum siap hanya bisa menggerutu melihat Wonnie berlari menjauh dari dirinya dan Kibum. Suasana mendadak sepi dan canggung.

“Emm, fishy?” panggil Kibum ragu-ragu karena merasa tak nyaman dengan kekakuan yang ada. Donghae yang sedari tadi bersiul tanpa nada menoleh kearah Kibum. Terpaku sejenak ketika menatap wajah Kibum yang tampak manis dimatanya.

Fishy?”

“Ya, Bummie?” gagap Donghae. Ia berusaha untuk bersikap biasa.

“Bisa kau beritahu siapa nama Wonnie sebenarnya? Aku hanya mengenalnya sebagai Wonnie, padahal ia mengenal nama lengkapku. Itu terasa tidak sopan bagiku,” ungkap Kibum sopan, Donghae tersenyum kecil. kedua mata Donghae menatap ke langit biru.

“Selalu begitu, tak pernah berubah. Dasar, hyung. Namanya Choi Siwon,” jawab Donghae lembut.

“Choi Siwon? Lee Donghae? Apa maksudnya?” tanya Kibum keheranan ketika mendapati marga Wonnie yang berbeda dengan dongsaengnya.

“Ya, kami berdua adalah saudara tiri.”

-TBC-

.

.

.

#Choi Ha Rin cuep”

Hohohoho, akhirnya part kedua release juga!! Peluk-peluk readers dulu (readers: *faint*). Ayo siapa yang bener tebakannya?? Tinggal pesen mau bias apa ya!! Ntar aku goreng madu. Xixixixi (evil laugh, digorok ELF)

Ciye, fishy oppa udah nongol tuh! Apakah dia jadi orang ketiga terhadap hubungan SIBUM COUPLE yang aku cintai ini?? Kita saksikan nanti di chapter selanjutnya...

Oke author gak bisa ngomong apa-apa lagi soalnya perut keroncongan (puasa woy! Gak nyante), ditambah galau teaser MV + mp3 abangdeul yang belum aku liat ... T0T nasib gak punya pulsa...

Intinya readers, aku minta Review dari kalian ya!! Boleh lewat wall, komen disini ato pasang status (kalo ini aku yakin gak bakal terjadi). Kasih saran, pendapat, komentar, kritik tentang FF-ku ini.

Gamsahabnida~! (nunduk bareng-bareng abangdeul, nendang Kyu ke readers. Dikeroyok sparkyu)

#choi ha rin cuep” off

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
pignie1 #1
this fanfic is so great ^^
I love your writing style
I'm feeling like watching the real show..
good job dear..
sapphirewing #2
can you write this fic in English? I'm sorry if I'm asking for too much but I'm really grateful & happy if you do so >.< Well~ since I'm from Malaysia, I can't understand some of them :( Anyway, I LOVE THIS FIC! Hope you can update ASAP!