scene 3 -obscurum-

Obscurum

" f o r e v e r "

 

Hyejin terkapar di dada jongin, menatap laki-laki yang ia cintai. Airmatanya menetes, merengkuh wajah jongin mengelusnya dengan lembut.

 

“apa yang terjadi, heung? Kenapa wajahmu penuh luka?”

Sang gadis terisak.

 

“maafkan aku, seandainya aku tidak pergi dari rumah hyemi, seandainya aku mengikuti kata-katamu.. mungkin ini semua tidak akan terjadi..”

 

“ssshhht.. bukan salah mu..”

 

Sang gadis makin terisak, ia terus mengeluarkan airmatanya memandang wajah jongin.

“aku merindukanmu kim jong in..”

 

Jongin makin mempererat pelukannya, merengkuh erat tubuh hyejin yang tergulai lemas di dadanya.

 

“jangan pergi lagi dariku..”

 

Jongin tersenyum tipis, mengecup sayang dahi sang gadis.

Hyejin menutup matanya lelah, ia tertidur di dada jongin.

 

Gadis dengan rambut coklat emas mengaduk kuali porselain. Aroma sup hangat menyeruak di gubuk kecil tempatnya bernaung. Suara pintu berdecit, jongin keluar dengan kaki pincang dari kamar kecil tempatnya beristirahat.

 

“sudah baikan? Aku membuatkan makan malam untuk kalian berdua.”

Gadis itu, oh hayoung tersenyum lembut.

 

“terimakasih, terimakasih telah menyelamatkan ku dan hyejin, terimakasih sudah menyembunyikan kami di tempat aman, terimakasih telah merawat kami.” Jong in membalas senyuman hayoung.

 

Hanya saja sang gadis pelindung terakhir memejamkan matanya, wajahnya berubah sendu, kata terimakasih sungguh berbeda 180 derajat dari apa yang terjadi.

 

“sehausnya aku yang minta maa kim jong in, aku hanya bisa membawmu ke gubuk kecil ini, dan terlebih lagi, aku tidak bisa menyembuhkan hyejin.”

 

Diam mereka terdiam. Apa lagi yang bisa jongin perbuat, baginya semua ini patut di syukuri, walaupun ia tau kondisi gadis yang ia cintainya makin memburuk.

 

“asalkan ia sudah disisiku, semua akan membaik.”

 

Jongin kembali memeluk hyejin yang tengah beristirahat. Ia mengelus wajah sempurnanya yang kian memucat. Wajahnya semakin tirus begitujuga tubuhnya yang kian mengurus. Jongin meneteskan airmatanya. Membiarkan tetesan airmatanya jatuh di kelopak mata hyejin. Ia menggengam tangan gadisnya erat, sesekali mengecup tangan kurus itu.

 

“kim jong in..”

 

“sudah bangun..” jongin tersenyum tipis.

 

“terimakasih sudah mencintaiku.”

 

Raut wajah jongin berubah bingung. Ia mengerutkan dahinya, menatap sang gadis.

 

“bukan sewajarnya jatuh cinta padaku.. begitu juga aku yang tidak bisa bersamamu, kim jong in.. maafkan aku..”

 

Jongin mengusap airmata dipipi hyejin. Tubuh hyejin mulai terasa dingin.

 

“biarpun aku tidak bisa bersamamu aku tetap mencintaimu kim jong in.. sampai kapanpun..”

 

Jongin meneteskan airmatanya.

 

“selamanya...”

 

“selamanya..” isak sang gadis dengan tersenyum.

 

Jongin menangis memeluk tubuh hyejin erat, merasakan tubuhnya yang mulai membeku dingin.

 

e n d

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet