My Precious - Ch 8

My Precious
Please Subscribe to read the full chapter

Title : MY PRECIOUS - Nae Sarang Geumjiokyeop -  Chapter 8

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Leeteuk, Heechul, Hankyung, Yesung, Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Zhoumi,  Donghae, Siwon,  Ryeowook dan Kibum

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : Apa yang terjadi, ketika kebersamaan yang Kyuhyun harapkan menjadi sangat mengecewakan?

.

.

MY PRECIOUS

Nae Sarang Geumjiokyeop

Chapter 8

.

.

Kyuhyun yang kembali ke kamarnya dengan alasan hendak mengambil buku, tertawa sekeras-kerasnya di balik selimut setelah menyetel lagu klasik dengan volume besar. Ia nyaris tidak bisa menahan tawanya ketika memberi hyungdeul pukulan terakhir. Donghae dan Eunhyuk menganga lebar; Ryeowook dan Sungmin meringis ngeri; Shindong dan Kangin hanya bisa menepuk dada mereka yang mendadak terasa sesak.

“Ayolah, hyungdeul, lekas batalkan niat kalian itu… Kalau tidak, aku akan memberi kalian pelajaran lebih dari ini,” gumam Kyuhyun sambil tergelak mengingat raut keenam hyungdeulnya tadi.

.

Di ruang tengah, keenam namja yang baru saja dibuat shock oleh magnae-nya, saling berpandangan dengan cemas.

“Kita harus bertindak cepat!” seru Donghae. “Aku tidak mau menjadi idola yang berwawasan… berwawasan apa itu tadi?”

“GLOBAL!” seru yang lain serempak.

“Hyungdeul, aku serahkan semuanya kepada kalian,” kata Ryeowook sambil bangkit berdiri.

“Ya! Wookie! Kau tidak boleh seenaknya seperti itu!” tegur Eunhyuk.

“Dia akan menjadi DJ di SUKIRA.” Kangin mengingatkan.

“Mianhe, Wookie,” kata Eunhyuk sambil meringis. Ryeowook tersenyum menenangkan dan beranjak pergi.

“Aigoo…saat-saat seperti ini aku menjadi kangen dengan Teuki hyung. Ia selalu hafal jadwal kita.” Shindong menyandarkan punggungnya ke sofa.

“Sebaiknya kita telepon Teuki hyung. Mungkin dia bisa memberikan saran.”

“Aniyo, Kangin hyung,” kata Sungmin sambil menggeleng. “Kita tidak bisa menelepon Teuki hyung. Dia berada di atas level 4… Kita tidak bisa meneleponnya seenaknya.”

“Tinggal dua orang yang bisa kita hubungi di jam seperti sekarang.” Eunhyuk menimbang. “Kalian pilih yang mana? Heechul hyung, atau Yesung hyung?”

“Yesung hyung!”  seru yang lain serempak.

“Kenapa bukan Heechul hyung?”

“Eunhyuk-ah, kau bersungguh-sungguh ingin menelepon Heechul hyung?”

Pertanyaan Donghae membuat Eunhyuk meringis.

Eunhyuk kemudian menelepon Yesung diam-diam di dalam kamarnya. Ia tak ingin Kyuhyun muncul dan mendengar pembicaraan mereka. Namja itu menunggu cukup lama sebelum mendengar suara Yesung di seberang sana.

“Yeoboseyo.” Suara berat itu membuat Eunhyuk tersenyum lebar.

"Yeoboseyo,” sahut Eunhyuk tak dapat menyembunyikan rasa senangnya. “Hyung, dowajuseyo… Uri magnae benar-benar dewasa! Tapi Kyuhyunie jadi aneh….”

“Apa maksudmu? Apakah dia menjadi mirip denganku?”

“Aigoo…Yesung hyung, aku serius.”

“Ya! Hyukkie, kau pikir aku tidak serius?!”

Eunhyuk nyaris menjambak rambutnya sendiri mendengar nada protes dari Yesung. Ia tahu, pasti akan begini jadinya jika menelepon Yesung. “Hyung, kami sama sekali tidak bisa menjaganya kalau seperti ini. Kyuhyunie baru keluar rumah sakit, tapi memaksa berlatih padahal kondisinya sudah lemah…”

“Bukankah dia selalu begitu?”

“Dia tidak mau diantar pulang…”

“Itu berbahaya… Tapi dia sampai kan? Jadi tidak masalah.”

“Dan kini dia tidak bermain PSP!" seru Eunhyuk putus asa.

“…..Itu baru aneh.”

Eunhyuk nyaris berteriak kegirangan ketika suara Yesung terdengar berbeda. Ia tahu, itu artinya dia bisa mengandalkan Yesung. “Dia bahkan berniat menjadikan kami menjadi berwawasan global, hyung. Kau harus mencegahnya! Ini demi Super Junior!”

“Apa itu berwawasan global? Dia tidak menyuruh kita mengerjakan soal matematika bukan?”

“Hyung!”

“Hyukie, tenanglah sebentar.” Suara berwibawa Yesung kembali muncul. “Tidak main PSP? ….Ini sangat berbahaya. Kyuhyunie tidak mungkin berpisah dengan game…”

Untuk beberapa lama tak ada suara apapun dari seberang sana. Eunhyuk terpaksa menunggu dengan sabar.

"Ah, ajak dia main hide and seek!" usul Yesung. “Dia suka bermain itu.”

"Mwo?" Eunhyuk pucat pasi. "Ani, aku tidak mau pantatku ditendang begitu dia menemukan tempatku bersembunyi."

“Sembunyilah di kamar mandi.”

“Lalu Kyuhyunie akan mengunciku di sana?”

Yesung tersenyum ketika Eunhyuk mengingatkan dia akan nasib Leeteuk. "Siapa tahu kalau bermain petak umpet, dia menjadi normal kembali. Kau harus mencobanya. Setidaknya hal itu membuat Teukie hyung bisa akrab dengan Kyuhyunie."

Eunhyuk tersenyum mengingat Kyuhyun membuat Leeteuk terkejut dengan pilihannya yang tak terduga. Waktu itu Leeteuk berusaha agar Kyuhyun yang pendiam bisa lebih berbaur dengan mereka, meski di awal Kyuhyun masuk, mereka memang menyulitkan magnae mereka itu. Leeteuk sangat terkejut ketika menawarkan bermain dan Kyuhyun memilih untuk bermain petak umpet. Padahal mereka sudah menyiapkan kartu dan catur untuk bermain.

"Baiklah, akan aku coba." Akhirnya Eunhyuk menyanggupi. Ketika ia mengatakan usul Yesung kepada yang lain, tanpa sadar mereka memegang bagian belakang tubuh mereka. Masih jelas di benak mereka kebiasaan Kyuhyun untuk menendang pantat member yang ketahuan tempat persembunyiannya.  

“Demi uri magnae dan Super Junior,” kata Eunhyuk mengingatkan. Akhirnya mereka mengangguk pasrah.

Kyuhyun keluar dari kamar dan duduk di sebelah Sungmin. Ia membaca buku tebal yang lain. Eunhyuk mendekat dan duduk di sisi Kyuhyun sehingga sang magnae berada di tengah-tengah sofa. "Kyuhyunie, apa kau tidak merasa bosan?  Bagaimana kalau kita bermain?"

"Aku ingin membaca." jawab Kyuhyun tanpa menoleh.

"Bagaimana kalau kita bermain hide and seek....kau suka bukan?"

Kyuhyun menurunkan bukunya dan memandang Eunhyuk dengan tatapan prihatin.

"Itu permainan anak-anak. Mana ada orang dewasa yang bermain itu?"

Eunhyuk memandang yang lain dengan putus asa. Semua hanya bisa mengangkat bahu, tak tahu bagaimana cara mengembalikan magnaenya. Mereka kembali terdiam melihat kyuhyun serius membaca. Kyuhyun yang merasa risih diperhatikan akhirnya angkat bicara. 

"Ada yang salah denganku, hyungdeul?"

"Kyuhyunie, kau tidak merasa aneh?"

"Aneh apa, Donghae hyung?”

“Kau…kau menjadi dewasa,” ujar Shindong pelan, membuat Kyuhyun menautkan alisnya.

“Aku hanya berlaku sewajarnya.” Kyuhyun menutup buku di tangannya. “Sudah saatnya aku menjadi magnae yang bertanggung jawab dan tidak tergantung pada hyungdeul-nya. Bukankah itu hal yang bagus?"

“Ah, itu memang bagus,” kata Sungmin. Ia hanya bisa meringis ketika yang lain melempar pandangan protes kepadanya. Tapi ia juga mengangkat bahu, memberi kode bahwa mereka harus bisa menerima keputusan Kyuhyun meski itu sulit.

Bunyi bel membuat semua memandang ke arah pintu.

“Siapa yang bertamu malam-malam begini?” tanya            Kangin. Namja itu berjalan ke pintu untuk melihat tamu mereka. Ia langsung bergegas membuka pintu begitu tahu siapa yang datang melalui kamera mini.

“Siwonie, mengapa kau menekan bel?” Namja itu langsung terdiam ketika tahu alasan Siwon tidak bisa menekan password pintu dorm.

Siwon masuk sambil membawa sebuah kotak dengan kedua tangannya. Ia mendesak Eunhyuk sehingga namja itu terpaksa bangun dan Siwon bisa duduk di sebelah Kyuhyun. Namja tampan itu berwajah murung tanpa berkata apapun. Sesekali ia mengelus kotak yang ada di pangkuannya. Kyuhyun mau tak mau menoleh dan menautkan alisnya. Kotak itu besar dan terlihat sangat mahal.

"Apa itu, Siwon hyung? Stempel buatan Andy Lau untukmu?"

"Ani... Kau kan sudah pernah melihat kotak itu. Lebih kecil dari yang ini… Aku baru saja membeli kotak ini untuk barang berhargaku yang lain. Kotaknya besar karena isinya pun banyak…" Siwon lalu membukanya. Member yang lain segera mengerubungi mereka berdua.

“Magnet kulkas?” Donghae meragukan penglihatannya.

“Ne, itu magnet kulkas.” Eunhyuk membenarkan.

Kyuhyun terkejut ketika melihat magnet-magnet kulkas yang ia  berikan untuk Siwon ada di dalam kotak, tertata dengan rapi dalam balutan beludru yang lembut. "Hyung, apa-apaan ini? Mana ada yang menyimpan magnet kulkas di dalam kotak semahal ini?!"

"Tapi ini barang berhargaku sekarang,” cetus Siwon berkeras.

"Mengapa begitu?"

"Karena aku tidak akan mendapatkannya lagi dari magnae kesayanganku…"

Siwon terlihat sangat sedih ketika mengingat akan hal itu.

Kyuhyun menjadi sedikit goyah.

"Hyung, bukankah kau pernah bilang, setiap kau melihat magnet itu di kulkas, kau merasa bersemangat? Kembalikan saja semuanya ke tempat semula."

"Tapi..."

"Jangan khawatir, aku akan membelikannya lagi dan lagi untukmu," kata Kyuhyun sambil tersenyum manis.

“Jeongmal?” Mata Siwon berbinar.

“Ne.”

Kyuhyun kembali tersenyum ketika Siwon bersorak dan memeluknya dengan gembira.

“Kyuhyunie, kau harus berjanji… Kau benar-benar akan membelikannya lagi untukku!”

“Aku berjanji.” Kyuhyun balas memeluk Siwon seperti appa yang sedang menenangkan anaknya, membuat hyungdeul-nya yang lain tersenyum iri. Mereka semua mengerubungi Kyuhyun sehingga Kyuhyun merasa sesak. “Ya! Hyungdeul! Ruangan ini masih sangat luas, mengapa kalian mendesakku?!“

“Aigoo…Kangin hyung! Jangan mengenai kaki Minimie!!!” Kyuhyun menjadi panik saat teringat kaki Sungmin. Ia mendorong Kangin yang berada di dekat Sungmin dengan keras. Baru saja Kyuhyun merasa lega, Sungmin sudah memeluknya sehingga magnae Super Junior itu nyaris tercekik oleh Siwon dan Sungmin.

“Hyungdeul! Lepaskan aku!” Kyuhyun meronta sehingga keenam namja itu memberinya sedikit ruang, meski mereka masih merapat. Shindong dan Kangin berdiri di belakang sofa, sementara Eunhyuk  dan Donghae duduk di lantai bersandar pada sofa yang duduki Sungmin, Kyuhyun, dan Siwon. Sungmin tersenyum lebar karena Kyuhyun kembali memanggilnya ‘Minimie’, sama lebarnya dengan senyum Siwon.

“E…Kyuhyunie, aku juga mau kau panggil Hyukhyuk lagi,” kata Eunhyuk. “Mianhe kalau permintaanku aneh, tapi aku sungguh senang kau memanggilku secara khusus seperti itu. Jebal, Kyuhyunie, kau mau kan?”

 Kyuhyun memandang Eunhyuk beberapa saat. “Tapi, hyung, kau pernah bilang di radio bahwa aku orang yang mengerikan. Kau juga pernah bilang bahwa aku magnae yang selalu membuat masalah, tidak seperti magnae grup lain yang berlaku manis kepada hyungnya. Bukankah kau ingin aku memperlakukan kalian lebih baik?”

Eunhyuk meringis mendengar serangan Kyuhyun, apalagi lima pasang mata memandangnya dengan tatapan membunuh.  Namja itu menggeleng dengan cepat. “Kau salah paham, Kyuhyunie. Kau memang sering membuat masalah dan tidak berlaku manis. Tapi kau uri magnae yang sangat berharga bagiku… Nae sarang geumjiokyeop…”

Kyuhyun merasa terharu mendengar kata-kata Eunhyuk, namun ia tidak mau menerimanya begitu saja. Ada satu hal yang mengganjal pikirannya selama ini.

“Tapi Eunhyuk hyung, di awal, kau tampak tidak senang aku menjadi MC Radio Star. Eunhyuk hyung menginginkan posisi itu juga bukan?”

“Tentu saja aku menginginkannya!” aku Eunhyuk tegas, membuat yang lain terkesiap. “Itu sudah jelas. Siapa yang tidak ingin? Pihak SM bertanya mengapa pihak Radio Star justru memintamu. Mereka mencoba menawarkan yang lain termasuk aku. Tapi kemudian kau mendengar hal itu dan bertanya mengapa kau tidak diijinkan mencobanya. Akhirnya pihak SM mengijinkanmu menjadi MC Radio Star.”

Semua terdiam, tak tahu apa yang harus mereka katakan. 

“Tapi… aku bilang kau mengerikan bukan karena hal itu! Aku mencemaskanmu!” Eunhyuk memandang Kyuhyun, berharap sang magnae mempercayainya. “Heechul hyung meraih posisi itu setelah malang-melintang di dunia yang serupa. Kau baru pertama kali dan langsung menempati posisi di Radio Star. Itu sangat mengerikan bagiku. Sekali saja kau jatuh dalam masa-masa awal, kau tidak akan bisa bangkit lagi sebagai seorang MC…”

“Jadi, karena itu Eunhyuk hyung bilang aku mengerikan?” Suara Kyuhyun melembut. Ia mulai bisa menangkap maksud kata-kata Eunhyuk.

“Ne. Aku tak mau kau mengalami hal itu. Aku tahu kau orang yang memiliki banyak mimpi dan berusaha untuk mewujudkannya. Karena itu aku ingin kau…. Kyuhyunie?”

Eunhyuk tertegun ketika Kyuhyun berlutut di dekatnya dan memeluknya dengan erat. Kyuhyun membenamkan kepalanya di bahu Eunhyuk. ”Gomawo sudah mengkhawatirkanku, hyung. Jangan cemas, aku memiliki kalian semua. Aku akan terbang setinggi mungkin karena kalian ada bersamaku. Aku tidak takut apapun karena aku memiliki kalian. Aku sungguh beruntung.”

Eunhyuk tak kuasa menahan air matanya. Ia balas memeluk Kyuhyun erat-erat. “Aku tak mau kehilanganmu lagi seperti saat itu… Kau selalu membuatku cemas, padahal aku selalu berharap kau bisa lebih tenang dan manis… Kyuhyunie, mianhe…. Aku menyukaimu seperti apapun dirimu. Kalau kau ingin bersikap dewasa, aku akan menerimanya meski sulit…”

Kyuhyun membiarkan Eunhyuk menangis beberapa saat. Tak ada satu pun yang berbicara saat itu. Akhirnya Kyuhyun mendorong Eunhyuk menjauh dan menghapus air mata di wajah hyungnya itu. “Aku rasa, aku senang menjadi magnae yang dimanja hyungdeulnya,” kata Kyuhyun sambil tersenyum. “Hyukhyuk, kau tidak keberatan kan?”

“Tentu tidak!” Eunhyuk langsung merangkul Kyuhyun kembali dengan senang.

Tanpa sadar keduanya menimpa Sungmin yang langsung menjerit kesakitan. Suasana pun sempat heboh karena mereka berusaha menghilangkan sakit di kaki kanan Sungmin.

“Ah, syukurlah semua kembali normal,” kata Sungmin masih sambil meringis. “Kalau Wookie ada, pasti dia langsung ke dapur untuk memasak…”

“Ada yang memanggilku?” Ryeowook muncul dengan tangan penuh kantung belanja. Di belakangnya tampak Henry dan Zhoumi. Semua serempak memeluk mereka setelah keduanya meletakkan belanjaan lainnya di meja makan. Sungmin tersenyum ketika Zhoumi dan Henry memeluknya yang hanya bisa melihat sambil duduk di sofa.

Ryeowook membuka dus besar yang Zhoumi bawa tadi. Sebuah kue tart berukuran besar. Ia membawanya ke meja ruang tengah.

“Sepertinya kita datang terlambat, Henry-ah… Masalah sudah selesai,” ujar Zhoumi saat melihat Kyuhyun tidak menolak Ryeowook yang menyuapinya sebuah strawberry.

“Aku selalu percaya hyungdeul akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.” Ryeowook kembali mengambil sebuah strawberry. Lagi-lagi Kyuhyun tidak menolak dan memakannya. “Karena itu aku mengajak Henry-ah dan Zhoumi ge berbelanja. Apalagi mereka tidak ada kegiatan lain.”

“Henry-ah, sayang sekali kita tidak bisa berlatih hari ini. Apakah kau sudah membaik?” tanya Kyuhyun sambil duduk kembali di sebelah Sungmin.

“Lumayan, hyung.” Henry tersenyum lebar. Ia teringat saat menerima SMS dari beberapa member Super Junior tadi siang. Mereka meminta Henry berpura-pura tidak enak badan untuk membatalkan latihan.

“Sungmin hyung, bagaimana kakimu?”

“Hanya ligamenku tertarik, Zhoumi-ah, jangan khawatir.”

“Syukurlah, penampakannya mengerikan.” Henry meringis saat melihat kaki Sungmin yang dibalut hingga ke lutut.

“Ini supaya tidak banyak bergerak. Tiga hari lagi aku akan melakukan check up ke euisa-nim.” Sungmin tersenyum menenangkan. Tangannya merangkul Kyuhyun yang duduk di antara dirinya dan Siwon. “Aku justru mengkhawatirkan kondisimu, Kyuhyunie.”

“Aku ini sehat, hyung. Jangan berpikir yang tidak-tidak.” Kyuhyun mempoutkan bibirnya.

“Ne, saking sehatnya, sampai tidak melepas sepatu.” Siwon menjentik pelan hidung Kyuhyun sambil menunjuk kaki magnae-nya yang masih mengenakan sepatu dan belum berganti pakaian.

“Ya! Siwon hyung! Bagaimana kalau hidungku rusak?!”

“Kalau rusak, kau dikira punya hidung palsu nanti,” celetuk Shindong sambil tertawa. Mereka masih ingat Heechul maupun Kyuhyun pernah diduga memiliki hidung palsu sehingga keduanya sempat membuktikan keaslian hidung mereka. “Kim Kyuhyun, kenapa kau banyak sekali kesamaan dengan Kim Heechul? Jangan-jangan kalian benar-benar bersaudara.”

“Ne, waktu bayi, entah siapa yang tertukar.” Donghae menyambung.

“Atau, jangan-jangan keduanya tertukar semua, dan marga asli mereka adalah Park!” seru Henry penuh semangat. Semua tertawa ketika Kyuhyun menggembungkan pipinya.

“Aku rasa itu benar… Heechul hyung dan Kyuhyunie hanya takut pada Teuki hyung.” Ucapan Zhoumi membuat semua tertawa sementara Kyuhyun membentuk wajah kesal dengan mulutnya.

“Aigoo, Kyuhyunie, bagaimana kalau mukamu berkeriput?” Eunhyuk segera mengurut garis mulut Kyuhyun dengan serius sementara yang lain tergelak melihat mata Kyuhyun yang membelalak protes. Tapi ia tidak melawan saat Eunhyuk terus mengurut pipinya.

Sementara yang lain masih sibuk tertawa, Ryeowook memasang banyak sekali lilin di atas kue. Zhoumi beranjak ke meja makan untuk membuka beberapa bungkus makanan yang tadi mereka bawa. Shindong dan Kangin segera membantunya. Henry, Donghae dan Eunhyuk menghitung lilin yang Ryeowook tancapkan. Akhirnya ketiga namja itu menyerah karena hampir seluruh bagian atas kue itu tertutup batang lilin. Sungmin dan Kyuhyun hanya duduk memperhatikan.

“Wookie, kenapa lilinnya banyak sekali?” tanya Siwon saat membantu menyalakan lilin dengan fire stick.

“Aku hanya ingin merayakan kebersamaan kita. Tidak peduli tanggalnya, tapi hari ini Super Junior bertambah sehari lagi usianya. Bukankah menyenangkan kita semua masih berkumpul bersama di sini? Bahkan dengan Zhoumi-ah dan juga Henry-ah. Keluarga kita bisa bertahan sampai sekarang…ini hal yang patut dirayakan.”

Ryeowook tertegun ketika kesembilan namja yang lain tampak termenung.

“Aku merindukan Kibumie…” gumam Siwon.

“Ne…. Aku juga merindukan Teuki hyung dan Yesung hyung.” Eunhyuk tercekat.

“Heechul hyung juga.” Shindong tersenyum. “Aku merindukan tingkah anehnya…”

“Kita kan sering  bertemu Heechul hy… APPO!” Donghae meringis karena Kangin menjitak kepalanya.

“Aku merindukan Hankyung hyung…”

Kata-kata Kyuhyun membuat semua menoleh ke arah sang magnae yang diam-diam menghapus air matanya. Sungmin dan Siwon langsung merangkul Kyuhyun.

“Seperti kata Yesung hyung, dia percaya bahwa suatu saat kita akan berkumpul lagi. Kau juga harus percaya hal itu, Kyuhyunie.”

“Aku percaya, Minimie, tapi….”

“Sudah, jangan bersedih! Kita rayakan hari ini dengan senang, setidaknya karena uri magnae kembali normal.” Kangin tertawa bahagia, namun sedetik kemudian suara tawanya terputus oleh lemparan bantal sofa oleh Kyuhyun.

“Kangin hyung, aku tidak mau tahu, tanggal 27 nanti kalian harus merayakan ulang tahun debutku!”

“Mwo?”

Semua berteriak hingga Kyuhyun terpaksa menutup telinganya.

“Tapi, aku sudah memberi hadiah skateboard kepada kalian semua,” protes Shindong.

“Aku sudah membeli banyak makanan,” ujar Ryeowook pucat pasi.

“Kakiku sedang sakit,” keluh Sungmin dengan wajah memelas.

“Kyuhyunie, aku baru saja mengirim uang ke Mokpo untuk nae eomma,” kata Donghae sambil meringis.

“Ne, aku juga begitu. Aku baru saja mengirim semua sisa uangku kepada nae eomma.” Eunhyuk ikut menggelengkan kepala.

“Kyuhyunie, hyung baru saja keluar wamil…. Belum punya banyak simpanan.” Kangin meringis meminta pengertian.

“Aku ada acara hari itu.” Zhoumi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Aku sama dengan Zhoumi hyung.” Henry tidak tahu harus membuat alasan apa.

Kyuhyun terdiam memandang mereka satu per satu. Ia sengaja tidak bertanya kepada Siwon, padahal namja itu sudah bersiap mengatakan ‘baik’ pada apapun yang akan Kyuhyun minta. Hal itu akan merusak rencana Kyuhyun.

“Ah, mianhe, hyungdeul, Henry-ah… Lagi-lagi aku bersikap kekanak-kanakan. Baiklah, aku akan mencoba menjadi dewasa. Aku bisa mengerti keadaan kalian.”

“ANDWAE!!!!” Henry dan Zhoumi hanya bisa saling memandang ketika ketujuh namja lainnya berteriak. Kyuhyun tersenyum senang saat hyungdeul dengan panik menjanjikannya berbagai macam hadiah untuk membujuknya agar tidak kembali menjadi dewasa.

“Ah, aku tak perlu hadiah. Bagaimana kalau sekarang kita bermain hide and seek saja?” Kyuhyun mengukir evil smirknya.

“Mwo?” Serempak keenam member Super Junior berlari pontang panting masuk ke dalam kamar terdekat dan mengunci pintunya. Kyuhyun tertawa kecil melihat hal itu.

Sungmin mengambil bantal sofa dan menimpuk Kyuhyun sambil tersenyum. “Kau ini… Selalu saja mempermainkan hyungdeulmu,” tegur Sungmin meski senyum tidak meninggalkan wajahnya.

“Mereka kenapa, hyung?” Henry sedikit kebingungan sementara Zhoumi tersenyum lebar.

“Aku ingat Heechul hyung bercerita kalau hide and seek Kyuhyunie sangat menakutkan.”

“Ah, biarkan mereka mengunci diri di kamar.” Kyuhyun bangkit dari duduk. Ia menarik Sungmin berdiri untuk memapahnya. “Aku akan mengantarmu ke kamar, hyung.”

“Ah, Henry, kau tidur bersamaku saja. Biar Zhoumi bersama Kyuhyunie.”

“Hyung, kakimu sedang sakit, bagaimana jika tersepak?” Kyuhyun tidak setuju.

“Kyuhyun hyung benar, biar aku bersama Kyuhyun hyung dan Zhoumi hyung saja.”

“Ah, baiklah.” Sungmin mengalah.

Setelah memastikan Sungmin berbaring dengan nyaman, Kyuhyun mengajak Henry dan Zhoumi ke kamarnya.  Meski tidak serapih Sungmin, kamar itu cukup bersih. Kyuhyun membuka salah satu lemari dan mengeluarkan sebuah kasur lipat yang ia gunakan saat naik gunung. Ia menggelar kasur itu, melapisinya dengan bed cover.

Zhoumi dan Henry duduk di tepi kasur sambil memperhatikan seisi kamar. Kyuhyun tidak pernah mengijinkan kamarnya diliput meski saat itu masih sekamar dengan Sungmin. Saat sendiri pun, ia selalu mengunci kamarnya. Tidak terlalu banyak barang karena Kyuhyun masih meninggalkan sebagian barangnya di kamar Sungmin yang jauh lebih luas.

“Kyuhyunie, tenda biru itu milikmu?” tanya Zhoumi yang langsung disikut oleh Henry. Namja tinggi semampai itu langsung tersadar. “Ah, mianhe, Kyuhyunie. Aku….”

“Tidak apa, hyung. “ Kyuhyun tersenyum. Ia ikut duduk di tepi kasur bersama mereka. Ia memandang tenda biru yang dilipat dan tersimpan rapi di dalam lemari. “Itu bukan kenangan buruk, itu sudah menjadi kenangan manis sekarang. Aku sangat menyayangi tenda itu.”

Zhoumi tersenyum lega. Henry menghembuskan napas hingga pipinya membulat.

“Kalian sendiri,… apakah masih bisa bertahan bersama kami?”

Kedua namja itu menoleh dengan heran, dan lebih terkejut lagi saat mendapati mata Kyuhyun tampak sangat bersedih. “Mianhe, jeongmal mianhe… Tidak ada yang bisa aku lakukan untuk kalian… Saat memakai kaos bertuliskan 13 kemarin, itu bukan berarti aku menolak kalian berdua.  Aku hanya ingin bilang bahwa aku adalah member ke-13. Itu pertama kalinya Super Junior konser di sana. Aku ingin membawa Hankyung hyung dan Kibum hyung bersamaku…”

“Kyuhyunie….” Zhoumi langsung memeluk Kyuhyun erat-erat sementara namja yang lebih muda darinya itu memeluknya sambil menangis tanpa suara. Henry berdiri, melangkah ke dekat Kyuhyun, lalu memeluk Kyuhyun dari belakang.

“Uljima, Kyuhyun hyung… Kami berdua tahu dan mengerti. Kita tidak bersama hanya sehari dua hari. Kita sudah saling memahami bukan?”

“Sepertinya Kyuhyunie sedang tidak enak badan hingga berpikir yang bukan-bukan,” celetuk Zhoumi.

 Zhoumi dan Henry tertawa ketika Kyuhyun melepas pelukan dan mempoutkan mulutnya. Zhoumi kembali menarik Kyuhyun dan memeluknya lebih erat.

“Jangan berpikir begitu. Kami tahu apa yang kami hadapi saat masuk ke tengah kalian. Pengakuan dari kalian adalah kekuatan kami. Masih ada orang-orang yang juga mendukung kami. Jadi jangan khawatir, arra?”

Zhoumi menarik Kyuhyun berdiri, kemudian memaksa namja itu berbaring. Kyuhyun protes namun Zhoumi kembali menekan tubuhnya agar berbaring. Henry naik ke atas tempat tidur dan berbaring di sisi yang lain. Ia menyandarkan kepalanya kepada satu lengan, sementara lengan yang satu menepuk-nepuk Kyuhyun seperti menidurkan dongsaeng-nya. Henry dan Zhoumi tersenyum ketika Kyuhyun menolak perlakuan mereka.

“Tidur!” Zhoumi kembali menekan Kyuhyun yang hendak bangun. Meski dia tersenyum, matanya berkilat berbahaya.

“Hyung, aura menakutkanmu muncul kembali,” protes Kyuhyun.

“Aku akan semakin mengerikan jika kau tidak menurut, Kyuhyunie.”

Kyuhyun akhirnya hanya bisa pasrah ketika Zhoumi menyelimutinya, sementara Henry masih tersenyum usil sambil menepuk-nepuknya.

“Henry-ah, aku ini hyungmu.” Kyuhyun mengingatkan.

“Ne, aku tahu.” Henry mengangguk tanpa merubah apapun.

Zhoumi tertawa ketika Kyuhyun mendengus dengan raut lucu. “Kyuhyunie, seseorang mengatakan padaku bagaimana seorang idola harus bersikap. Super Junior, kalian selalu melakukan hal itu. Karena itulah aku dan Henry-ah melakukannya juga tanpa ragu. Karena itu bukan hal yang manis di mulut saja... Kalian sudah melakukannya sampai saat ini.”

Kyuhyun mengerjap bingung sementara Henry tersenyum mengerti.

“Orang itu berkata… Seorang idola tidak bisa dan tidak boleh menoleh ke belakang. Meski pun saat itu punggung mereka ditikam, dilukai, bahkan dipotong sekalipun, mereka tetap harus memandang ke depan dan menatap fans mereka dengan senyum. Mereka tidak boleh membuat fans mereka khawatir dan menangis.” Zhoumi tersenyum tulus sambil mengelus rambut Kyuhyun yang masih berbaring dan menatapnya.

“Eunhyuk hyung mengajarkan hal itu pada kami… Dan kami melihat kalian semua melakukannya. Apapun yang kalian rasakan, sesedih dan sesakit apapun, kalian selalu tersenyum kepada fans yang mendukung kalian. Bahkan saat mereka menyakiti kalian dengan cara melindungi yang salah, kalian tetap tersenyum dan bersabar. Aku dan Henry memutuskan untuk melakukan hal yang sama. Bukankah kita satu keluarga?”

“Tentu saja. Kita ini satu keluarga.” Kyuhyun bangun, menarik  Zhoumi dan Henry ke dalam pelukannya. “Kita satu keluarga, tak ada yang akan menyangkal hal itu.”

Kali ini Kyuhyun berbaring tanpa disuruh. Ia menarik selimutnya dengan mata yang sudah sangat berat. Henry bersiap tidur di sebelah Kyuhyun sementara Zhoumi tidur di kasur lipat. Ia beralasan Kyuhyun sedang sakit dan Henry sedang persiapan debut ketika kedua dongsaeng-nya memaksanya untuk tidur di atas kasur.

“Henry-ah…hyungdeul bilang kita seperti pelayan restauran saat restauran tutup…”

“MWO?!” Henry terkejut sementara Zhoumi sibuk menahan tawa mendengar Kyuhyun yang bergumam sebelum tertidur pulas.

.

.

26 Mei 2013

Rombongan Super Junior siang itu berangkat ke Busan dengan perasaan lega dan senang. Tak ada lagi masalah yang menghimpit mereka. Bahkan Sungmin yang cedera, tampak ceria hari itu, sama seperti yang lain. Ada sedikit masalah ketika Sungmin yang cedera harus berjalan cukup jauh ke pesawat terbang. Namun semua terlewati dengan baik.

“Kyuhyunie….”

“Hmm?” Kyuhyun yang duduk di sebelah Sungmin menoleh. Ia sedang bersiap menonton film  yang disediakan di pesawat.

“Bolehkah hyung tahu apa yang kau lakukan malam itu?”

“Malam yang mana?” Kyuhyun menautkan kening. “Minimie, kau jangan membuatku bingung.”

“Malam 23 Mei tujuh tahun yang lalu.”

Kyuhyun tertegun dan memandang Sungmin dengan pandangan yang sulit diartikan.

.

Acara di Busan berjalan lancar. Meski Sungmin terpaksa bernyanyi sambil duduk di sisi panggung selama member yang lain  melakukan dance, semua berlangsung tanpa halangan. Mereka benar-benar lelah saat acara berakhir.

Di Hote

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Utamia26 #1
Chapter 8: bagus eonni, tetep di tunggu updatenya :)
hayoung_cloud
#2
Chapter 8: aku belum review ff ini....
;-) ..... banyak pelajaran yg bisa d ambil dari mereka...
SJ bener" menginspirasi...
keep love them.. ^^
Light_xj #3
Chapter 8: Terharu banget baca part terakhir ini :')
Karya yg sangaaat bagus iyagi
Light_xj #4
Chapter 7: Idola yg berwawasan global? Wkwkwk
Kegigihan kyuhyun buat jd dewasa di chapter 6 & 7 bikin geleng-geleng kepala.
Light_xj #5
Chapter 5: Evilkyu kumaaat~ overall bagus utk chapter 4 & 5nya :) termasuk foto penutup itu kkk
Light_xj #6
Chapter 3: Meskipun begitu, artinya mereka tetap menyayangi adik mereka itu.
Light_xj #7
Chapter 2: Kebersamaan yg bukan 'kebersamaan' yg diharapkan ~
Light_xj #8
Chapter 1: Dorm pecah? Members kumpul & peliharaannya pd ikut kumpul? :D
cadek0712 #9
Chapter 2: wah gak ada hyung nya yg sadar akan kondisi kyu....
Betapa penuhnya tu dorm dengan hewan peliharaan hyungdeulnya kyu
PrincessAiko_12 #10
Chapter 2: meski udah bca MP tetap aja seruu kkk~ aku ska ketawa sendiri ngbayangin adegan di MP ini ... pas adegan yeye blang ke kyu meski nggak ska binatang ia nggak boleh nyimpen binatang itu di atas meja , gmna kalo binatangnya bunuh diri gara gara stress trus nyimpen dilantai wkwkwk pdahal lbih ekstrim nyimpennya dilantai aduuhh #tepuk jidat ... wkwkwk teuki oppa kok pas blang teunshire naneun neoreul bogoshipoyo , jadi keingetan pas di rs chapter 3 ? o.o disna jga teuki blang gtu tapi ke kyu .. pantes kyu ngelarat .. mungkin brasa disamakan ama teunshire wkwkwkwk :-D #dilempar kyu # .. ckckck banyak banget pliharaan oppadeul pasti tuh dorm udah kyak pet shop atau kbun binatang mini sgala ada disna mulai dari kucing , anjing , kura2 deelel .. ._. dan yng nggak pnya pliharaan teuki oppa yang nggak ska hewan kyu .. jadi kyu yng sbar nde kalo disini kau dicuekin wkwkwkwk #dilempar batu oleh kyu -_- ohh mianhee comentku kpanjangan -_- itu krena aku ska banget ama semua ff eonni , smua jalan crita yang eonni buat slalu buat aku kagum ^_^ pokoknya daebak deeh eonni ^^ .. hwaiting eonni dan smoga bisa terus berkarya ^_^