My Precious - Ch 6

My Precious
Please Subscribe to read the full chapter

Title : MY PRECIOUS - Nae Sarang Geumjiokyeop -  Chapter 6

Genre : Brothership

Rating : Fiction T

Cast : Kyuhyun, Kangin, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, dan Ryeowook.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Don't like it? Don't read it please.

Summary : Apa yang terjadi, ketika kebersamaan yang Kyuhyun harapkan menjadi sangat mengecewakan?

.

.

MY PRECIOUS

Nae Sarang Geumjiokyeop

Chapter 6

.

.

Suasana dorm sangat sunyi. Semua member Super Junior yang lain tertidur pulas di kamarnya ketika Kyuhyun diam-diam menyelinap ke atap apartemen. Tidak ada yang terbangun saat ia keluar, karena sejak awal Kyuhyun tidur di sofa ruang tengah.

Wajah namja itu menjadi cerah saat melihat langit dipenuhi taburan bintang. Bahkan bulan purnama penuh menghiasi langit kota Seoul. Meski apartemen sederhana itu tidak berlantai banyak, di sekitarnya pun masih jarang gedung tinggi. Kyuhyun bisa dengan leluasa menatap langit di sekelilingnya.

“Wah! Ternyata hari ini tidak seburuk yang aku kira,” kata Kyuhyun dengan nada riang. Ia memandang penjuru kota yang semarak dengan lampu-lampu hias. Angin malam berhembus lembut, memainkan rambutnya yang tergerai menyentuh bahu. Namja itu meletakkan beberapa botol soft drink yg dibawanya sambil tersenyum lebar.

“SUPER JUNIOR KYUHYUN IMNIDAAA!!!” teriak Kyuhyun sambil berlari ke tepian balkon. Ia lalu membungkuk ke empat arah, memberi salam.

“Selamat, Cho Kyuhyun! Kau resmi menjadi bagian dari Super Junior hari ini! Chukae!” Kyuhyun bermonolog menirukan suara manager hyung.

“Aigoo, manager hyung, mengapa aku saja yang diberi ucapan selamat? Hyungdeul juga kan? Mereka hari ini berubah menjadi Super Junior.” Namja itu menggeleng dengan sikap prihatin, memandang sosok manager hyung yang ada di tempat kosong yang ia tentukan dalam khayalannya.

“Kalau begitu, mari kita bersulang untuk Super Junior.” Kyuhyun kembali bermonolog menirukan sang leader. Ia bersikap seakan mereka semua duduk bersama di sebuah meja besar, meja yang mampu menampung jumlah mereka yang banyak.

“Super Junior? Ck! Sampai kapan kita menjadi Junior?” Kyuhyun berdecak dan menyeringai, sama seperti Heechul.

“Chukae buat kita semua.” Kyuhyun kini menirukan suara lembut Hankyung.

“Kyuhyun-ah, kau harus belajar berbicara di depan kamera. Lain kali, aku takkan menolongmu lagi.”

Kyuhyun tertawa dengan wajah yang ia buat semanis mungkin. “Kangin hyung, kau sudah menolongku tadi siang. Aku sangat berterima kasih. Lain kali aku akan berusaha lebih baik.”

“Bisakah kita menyanyikan lagu?” Kyuhyun menirukan tampang aneh Yesung dan suara beratnya.

“Ide bagus. Hari ini kita rayakan sepuas-puasnya. Akhirnya kita menjadi sebuah grup tetap. Ayo kita bersulang!” Kyuhyun tertawa lebar seperti yang Shindong biasa lakukan di variety show, karena mood maker SJ itu belum pernah memperlihatkan muka riangnya di hadapan Kyuhyun.

Mengingat akan hal itu, untuk beberapa detik, Kyuhyun kembali ke dunia nyata, di mana ia hanya berdiri sendirian di atap apartemen, berteman langit malam dan beberapa botol soft drink.

“Sampai kapan kau mau bersama kami?” Kyuhyun menirukan wajah dan suara dingin Sungmin. Tapi sedetik kemudian ia mengibaskan tangannya. “Ani…Ani… Sungmin hyung tidak akan mengatakan itu. Ia akan mengatakan….” Tak satu pun ide terbersit di kepalanya saat ini, meski ia mencoba berpikir berulang kali.

Kyuhyun akhirnya memilih duduk diam sambil melihat langit. Ia tak sanggup meneruskan percakapan khayalannya, percakapan di mana mereka merayakan hari terbentuknya Super Junior. Kyuhyun membuka sebotol soft drink, kemudian menenggaknya setelah bersulang pada bayangan bulan yang ada di atas langit malam itu.

“Chukae, Cho Kyuhyun! Chukae, Super Junior!”

Kyuhyun kembali mengacungkan botolnya tinggi-tinggi  ke arah bulan, sebelum meneguk cairan dari botol itu hingga tandas. Kyuhyun tersenyum getir. Hari yang seharusnya ia rayakan dengan penuh kegembiraan, hanya ia rayakan seorang diri tanpa siapapun. Bahkan ia tidak bisa menyatakan kegembiraannya kepada keluarganya, karena kedua orang tuanya menentang impiannya sebagai penyanyi.

“Sepertinya hanya aku yang menganggap hari ini hari yang patut dirayakan. Bagi hyungdeul ini mimpi buruk; Bagi appa dan eomma, hari ini hari resminya aku menentang keinginan mereka….” Kyuhyun langsung menyembunyikan wajahnya di antara lutut, ketika bulir-bulir air mata berjatuhan membasahi wajahnya. Ia merasa kosong dan sepi. Ia merasa sangat sendirian.

Captain Cho, aja aja hwaiting!  Meski pun appa dan eomma saat ini menentangmu, mereka melakukannya karena menyayangimu. Mereka ingin kau memiliki masa depan yang lebih baik. Buktikan bahwa kau bisa berhasil dengan impianmu. Noona yakin, suatu hari nanti appa dan eomma akan bangga kepadamu, sama seperti aku bangga kepadamu.

Kau sudah satu langkah mendekati impianmu, Captain Cho. Hari ini kau resmi sebagai member dari Super Junior, sebuah grup baru dari SM. Noona akan menantikan penampilanmu, dongsaeng. Aku adalah fans pertamamu, jangan lupakan itu.

Kyuhyun teringat sms dari Ahra setelah melihat tayangannya di televisi. Namja itu tersenyum membayangkan wajah noonanya yang cantik, yang selalu menyayanginya, bahkan menganggap Kyuhyun sebagai anaknya.

“Noona… Andai kau bisa ada di sini…”

Kyuhyun menghapus air matanya, lalu membuka botol soft drink yang lain. Ia meneguknya hingga tandas, kemudian membuka lagi botol selanjutnya. Tubuhnya sedang demam, dan perutnya mulai terasa kembung. Tapi ia tak peduli. Ia hanya ingin merayakan hari ini dan melupakan kesendiriannya.

“Eotteoke hajyo? Eotteoke hajyo, hyungdeul? Apa yang harus aku lakukan agar kalian menerimaku?”

Tiba-tiba perutnya terasa seperti dicengkeram dan dililit secara bersamaan. Kyuhyun jatuh tergeletak sambil memegangi perutnya, meringkuk menahan sakit. Ia kesulitan bernapas karena rasa sakit itu menjalar hingga ke dadanya. Cairan soft drink yang tumpah, mengalir hingga mengenai wajahnya, membuat Kyuhyun tersadar bahwa yang ia lakukan tadi hanyalah sebuah kenangan. Kenangan yang sudah berlalu selama 7 tahun.

Apa ini? Apa yang terjadi? Seharusnya tidak ada rasa sakit seperti ini! Malam itu aku baik-baik saja, turun kembali ke dorm saat menjelang pagi. Tapi….Arrgh! Mengapa perutku sakit sekali?

Rasa sakit itu tidak berkurang, justru semakin menjadi. Pandangannya berubah gelap, sekelilingnya seakan berputar. Langit yang tadi penuh taburan bintang dan cahaya bulan, seakan terhisap sebuah lubang hitam besar.

“Hyungdeul…dowajuseyo,” keluh Kyuhyun lirih. Keringat mengalir deras di keningnya, ia pun memejamkan mata menahan sakit yang semakin menyiksa.

“Kyuhyunie! Tenanglah!”

Sebuah suara yang tak asing bagi Kyuhyun terdengar menghardik di telinganya, berusaha mengalahkan suara erangan yang ia lakukan. Kyuhyun merasa seseorang mengelus kepalanya. Tangan kanan Kyuhyun  yang tadi mencengkeram perutnya yang sakit, kini digenggam erat oleh pemilik suara itu.

“Tenanglah, hyung ada di sini… Tarik napasmu dalam-dalam, Kyuhyunie.“

Kyuhyun mencoba mengabaikan rasa sakit itu dan fokus pada suara yang ia dengar. Suara  itu masih setia menenangkannya. Perlahan, Kyuhyun mulai bisa menarik napas panjang. Sepasang tangan itu masih tetap mengusap rambutnya dan memegang tangannya, membuat ia merasa tidak kesepian lagi.

“Bagus, seperti itu…,” kata suara itu lagi. “Sekarang hembuskan pelan-pelan lewat mulut, jangan terburu-buru.”

Kyuhyun melakukan apa yang suara itu perintahkan secara berulang-ulang. Ia menarik napas panjang, kemudian menghembuskannya perlahan. Sedikit demi sedikit rasa sakit di perutnya mereda. Ketika Kyuhyun tersadar sepenuhnya, tubuhnya sudah tidak meringkuk kesakitan lagi. Ia bisa meluruskan tubuhnya dengan baik. Kini sepasang tangan hangat itu masuk ke dalam baju rumah sakitnya, menggosok perutnya perlahan sehingga terasa hangat. Ia merasa sangat nyaman.

“Bagaimana sekarang? Sudah lebih baik?” Suara bernada cemas itu membuat Kyuhyun membuka matanya, mencoba mengingat-ingat apa yang baru saja terjadi. Langit malam dan angin yang berhembus dingin tidak ada lagi. Ia berada di ranjang rumah sakit, dengan jarum infus masih menusuk tangan kirinya.

Sungmin tersenyum lembut sambil terus menggosok perut Kyuhyun yang dingin. “Hyung sedang menunggumu bangun ketika tiba-tiba kau berteriak kesakitan dan meringkuk. Kata uisa-nim, tadi malam pun kau mengalami kram perut. Waeyo, Kyuhyunie?”

Kyuhyun tidak menjawab. Ketika ia sudah berhasil mengingat semuanya dengan baik, ditepisnya tangan Sungmin dari atas perutnya. “Aku sudah baikan, hyung, gomawo.”

“Ah, tak apa, biar hyung gosok agar perutmu hangat.”

Kyuhyun menggeleng dan kembali menepis tangan Sungmin. Ia menarik selimutnya hingga ke atas perut, berusaha menghangatkannya sendiri. Kedua alis Sungmin bertaut melihat sikap Kyuhyun yang seperti itu.

“Waeyo, Kyuhyunie? Apa ini ada kaitannya dengan mimpimu?”

“Mimpi?” Kini Kyuhyun yang mengerutkan keningnya mendengar kalimat Sungmin.

“Kau meracau tak jelas seperti sedang sedih dan menangis. Apa yang kau impikan tadi?”

“Bukan sesuatu yang penting,” elak Kyuhyun sambil membuang mukanya ke arah dinding.

“Bukan sesuatu yang penting?!” Sungmin menautkan kedua  alis matanya. “Uisa tadi menjelaskan, bahwa kau kelelahan dan stress. Itu sebabnya lehermu sakit dan perutmu kram. Manager hyung bilang, kau sudah mengalaminya saat rekaman Mamma Mia kemarin.  Kelelahan itu sudah biasa. Tapi stress? Sejak kapan Kyuhyunie yang selalu bilang ‘Lets enjoy this! Lets enjoy this!’ merasa stress karena pekerjaan?”

“Aku stress karena thesis-ku,” jawab Kyuhyun tanpa menoleh. “Aku ingin wisuda Agustus tahun ini, tapi kegiatan begitu ba

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Utamia26 #1
Chapter 8: bagus eonni, tetep di tunggu updatenya :)
hayoung_cloud
#2
Chapter 8: aku belum review ff ini....
;-) ..... banyak pelajaran yg bisa d ambil dari mereka...
SJ bener" menginspirasi...
keep love them.. ^^
Light_xj #3
Chapter 8: Terharu banget baca part terakhir ini :')
Karya yg sangaaat bagus iyagi
Light_xj #4
Chapter 7: Idola yg berwawasan global? Wkwkwk
Kegigihan kyuhyun buat jd dewasa di chapter 6 & 7 bikin geleng-geleng kepala.
Light_xj #5
Chapter 5: Evilkyu kumaaat~ overall bagus utk chapter 4 & 5nya :) termasuk foto penutup itu kkk
Light_xj #6
Chapter 3: Meskipun begitu, artinya mereka tetap menyayangi adik mereka itu.
Light_xj #7
Chapter 2: Kebersamaan yg bukan 'kebersamaan' yg diharapkan ~
Light_xj #8
Chapter 1: Dorm pecah? Members kumpul & peliharaannya pd ikut kumpul? :D
cadek0712 #9
Chapter 2: wah gak ada hyung nya yg sadar akan kondisi kyu....
Betapa penuhnya tu dorm dengan hewan peliharaan hyungdeulnya kyu
PrincessAiko_12 #10
Chapter 2: meski udah bca MP tetap aja seruu kkk~ aku ska ketawa sendiri ngbayangin adegan di MP ini ... pas adegan yeye blang ke kyu meski nggak ska binatang ia nggak boleh nyimpen binatang itu di atas meja , gmna kalo binatangnya bunuh diri gara gara stress trus nyimpen dilantai wkwkwk pdahal lbih ekstrim nyimpennya dilantai aduuhh #tepuk jidat ... wkwkwk teuki oppa kok pas blang teunshire naneun neoreul bogoshipoyo , jadi keingetan pas di rs chapter 3 ? o.o disna jga teuki blang gtu tapi ke kyu .. pantes kyu ngelarat .. mungkin brasa disamakan ama teunshire wkwkwkwk :-D #dilempar kyu # .. ckckck banyak banget pliharaan oppadeul pasti tuh dorm udah kyak pet shop atau kbun binatang mini sgala ada disna mulai dari kucing , anjing , kura2 deelel .. ._. dan yng nggak pnya pliharaan teuki oppa yang nggak ska hewan kyu .. jadi kyu yng sbar nde kalo disini kau dicuekin wkwkwkwk #dilempar batu oleh kyu -_- ohh mianhee comentku kpanjangan -_- itu krena aku ska banget ama semua ff eonni , smua jalan crita yang eonni buat slalu buat aku kagum ^_^ pokoknya daebak deeh eonni ^^ .. hwaiting eonni dan smoga bisa terus berkarya ^_^