She Loves Him

My Girlfriend's Ex-boyfriend

Ini adalah pertama kali dalam seumur hidupnya Kai merasa seterkejut itu, sampai-sampai bereaksipun ia tak sanggup.

“Eh, oh,” hanya itu yang Kai berikan sebagai jawaban.

“Satu-satunya mantanmu sekaligus pacar pertamamu? Wah, sangat kebetulan,” kata Amber.

“Kebetulan sekali.” Kai mencibir.

“Oh, ayolah. Jangan bersikap kekanak-kanakan seperti itu. Memangnya salah kalau aku mengobrol dengannya? Lalu bagaimana denganmu yang suka bermain dengan perempuan, Tuan?”

Tangan Kai mengepal. Ia menatap Krystal. “Kekanakan katamu? Main perempuan? Terserah padamu saja.”

“Kau mau ke mana?” tanya Krystal melihat Kai berdiri dari duduknya.

“Seperti katamu. Aku mau bermain dengan gadis lain saja. ” Kai begitu saja meninggalkan Krystal.

@@@

 

Bola bergulir di lapangan dengan giringan dari pemilik sepatu Adidas F-50 berwarna biru itu.

Shoot!

“Akh!” pemain bola itu, Kai, menendang bola dengan frustasi.

Dia sendiri tak mengerti. Memangnya mengapa kalau Henry adalah mantan kekasih Krystal? Mereka sudah putus. Sekarang Krystal adalah kekasihnya. Lalu mengapa?

“Kai!” panggil Sehun, teman Kai di tim sepak bola sekolahnya. “Tumben kau datang latihan awal sekali?”

“Supaya tidak bertemu Krystal.”

“Kai, berikan bolanya!” anggota tim sepak bola lain yang mulai berdatangan meminta bola dari Kai.

“Ada apa?” tanya Sehun.

“Henry. Murid pertukaran pelajar dari Amerika. Secara kebetulan dia adalah kekasih pertama Krystal. Satu-satunya mantannya, bahkan. Di hari kedatangan Henry, Krystal mengataiku playboy karena aku marah,” kata Kai.

Sehun tertawa. “Jadi itu sebabnya belakangan ini kau menghabiskan istirahat di kelas dan datang latihan awal? Apa salah Krystal? Kau playboy adalah rahasia umum.”

“Jaga bicaramu. Kau pernah melihatku dengan gadis lain selain Krystal?”

Playboy adalah definisi dari Kai, bukan? Oh, oke. Baiklah, kuakui sejak bersamanya kau berubah,” Sehun menyetujui.

Kai menghela napas berat. Ia menghentikan pemanasannya dan duduk di sisi lapangan. Pandangannya tertuju ke arah bola yang bergulir di kaki kawan setimnya yang lain.

“Belakangan ini kuperhatikan, Krystal pulang dengan bule. Dan aku yakin lelaki itu adalah Henry yang kau maksud. Mereka.. romantis.”

Mendengar hal itu Kai hanya diam saja.

Jadi.. Krystal tidak panik Kai menjauhinya? Justru ia memanfaatkan kesempatan untuk bersama Henry?

“Kau cemburu?”

“Apa? Tidak, tidak. Aku bukan cemburu. Aku hanya tak suka. Henry.. tampangnya sok.”

“Aish, kau ini.” Sehun tertawa. “Tapi bahaya juga. Kalau benar Krystal seumur hidup hanya dua kali berpacaran, pacar pertama sekaligus satu-satunya mantan kekasihnya adalah sosok yang membahayakanmu.”

“Hmm. Menurutmu, laki-laki yang cemburu itu.. kekanakan?”

Tawa Sehun kini terdengar puas. “Akhirnya kau mengakui kecemburuanmu!”

@@@

 

“Apa kau bilang?”

I do love you. Still,” ulang Henry.

“Kita sudah bertahun-tahun tidak bertemu, dan baru seminggu kita kembali bertemu.” Krystal  masih bersikap tenang.

Henry menarik tangan Krystal keluar dari kantin, menuju halaman belakang sekolah. “Kenyataannya itulah yang kurasakan. Kau tahu? Beberapa bulan lalu kedua orangtuaku bercerai.”

“Apa?!”

Dad tinggal di Australia, Mom kembali ke China. Aku.. seorang diri di Amerika.”

I’m sorry to hear that.”

“Karena aku seorang diri, aku tak keberatan untuk tak kembali ke Amerika. Kalau kau mau, aku akan pindah ke Korea. Ke sekolah ini. Kembali bersamamu.”

Sejenak Krystal terhenyak.

“Memutuskanmu demi Stephanie.” Henry menyebut alasannya meninggalkan Krystal dua tahun lalu. “Sebuah kesalahan besar.”

“Toh saat itu Steph adalah Miss High School dan aku? Hanya gadis Korea yang tersesat di Amerika. Wajar saja kau menginginkan sosok yang lebih dariku.”

“Kesalahan besar,” ulang Henry.

“Memang kau sudah putus?” tanya Krystal.

Anggukan kecil mewakili kata ‘ya’ dari bibir Henry. “Hubungan kami hanya bertahan satu bulan. Setelah itu aku mencarimu. Ternyata kau sudah pindah ke Korea. Mengapa kau tak memberitahuku?”

“Kukira aku sudah tak penting bagimu?” Krystal mengangkat bahu.

“Kau penting. Selalu penting. Tidakkah kau tahu? I’m trapped. Aku terjebak dalam kenangan. Semua tentangmu selalu menari-nari dalam benak dan hatiku. Aku dihantui oleh kenangan tentang kita berdua.”

Lagi-lagi Krystal hanya terdiam.

“Krys.” Henry memberikan senyum manisnya dan memeluk Krystal. Ia mengecup kening Krystal. “I love you.

I love you,” sahut Krystal.

@@@

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
guest_snb #1
Chapter 3: God, its really sweet <3
demilavita2 #2
aaaaaaaaaaa love it {}