Pertemuan Pertama

Hey You!

Pagi yang awalnya cerah itu tiba-tiba berganti menjadi pagi yang mendung, titik-titik air hujan mulai turun membasahi tanah Seoul yang damai seiring dengan langkah seorang gadis jadi-jadian ini

“Ih ngapain coba pake hujan segala! Mana hari senen pula! Nih seragam masih ada jadwal 2 hari lagi, masa iya musti kumel duluan? Gue berharap hujan berhenti!”
Min Jun berjongkok di halte tempat biasa dia menunggu bus, halte itu telah sepi mengingat jam telah menunjukan pukul 6.50 am. Sembari memukul genangan air didepannya dengan sebilah ranting, Min Jun terus ngedumel tak jelas. Jika dilihat sekilas posisinya sekarang persis seorang anak hilang

Beberapa saat kemudian sebuah mobil kodok lewat dengan gagahnya didepan Min Jun melewati genangan air yang otomatis menyiprat mengenai badan Min Jun

“Wuanjrit lu! Bangke! Sialan! Keluar lu woy tanggung jawab lu!”
Min Jun berlari menghadang mobil kodok berwarna merah itu. Persetan dengan bajunya yang basah terkena hujan, sekarang yang paling penting sopir tu mobil musti tanggung jawab. Batinnya berkobar

Pintu mobil antik itu terbuka disusul sebuah payung hitam mengembang.
Min Jun masih berkacak pinggang bak preman pasar yang lagi malakin anak TK.
Sesosok pria misterius keluar dari mobil antik itu, sebagian wajahnya terhalangi payung hitam yang ia gunakan
“Ah maaf ya gue gak liat ada bocah tadi”

Cowok miterius tadi mendongak yang otomatis bikin Min Jun bisa melihat mukanya. Mulut Min Jun yang tadinya udah monyong-monyong siap menyemburkan sumpah serapah, cengo seketika, tiba-tiba semuanya menjadi slow motion, rotasi bumi terasa melambat dunia seakan milik berdua, oh indahnya~
Sebelum gendang ditabuh, sebelum suara seruling mendayu, dan sebelum warga menyerbu lalu secara brjamaah joget kuch kuch hota hai, Min Jun segera menata kembali ekspresi wajahnya yang terpukau atas ketampanan laki-laki di depannya itu menjadi ekspresi preman pasar yang gagal malak

“Cih! lu buta ya?! Mata lu taruh mana woy. Dan apa lu bilang? Bocah? Lu gak liat baju gue hah?!”

Hujan yang memang udah deras makin deras seiring dengan mulut Min Jun yang berkoar-koar

Lelaki itu memperhatikan Min Jun dari atas hingga bawah lalu mengerutkan dahi

“Jaket hitam?”

Giliran Min Jun yang bingung, segera dia menunduk melihat pakaiannya. Dasar dodol! Min Jun lupa jika dia memakai jaket.
Menggaruk tengkuknya yang tak gatal, segera Min Jun melepas jaketnya agar orang itu bisa melihat seragam kebanggaannya, seragam siswa Senior High School!
Tapi baru saja Min Jun akan menurunkan resletingnya sebuah tangan kekar menahan pergerakannya

“Lu ngapain heh! Gue tau lu bocah SMP tanpa lu nununjukin seragam lu. Sebagai permintaan maaf gue, lu gue kasih tumpangan gratis”

setelah ngomong begitu, laki-laki itu segera masuk ke mobil.
Masih cengo, Min Jun hanya memandang mobil yang menurutnya aneh itu dengan tatapan kosong, rambutnya kini telah basah total karena kehujanan

“Heh bocah mau ikut gue gak? Kalo gak mau yaudah” teriak laki-laki tadi

“Ah eh”

Takut kalau ini orang bakal  kabur, segera Min Jun memasuki mobil aneh itu dan duduk di samping kemudi.

“Gue bukan bocah!” Ucap Min Jun ketus

“Cih bocah tetep aja bocah”

“Gue udah SMA!!”

“Mana ada anak SMA bantet kayak lu”

“Kurang ajar!”

Merasa jika kesabarannya telah habis, Min Jun segera menunduk lalu menggigit lengan laki-laki yang tengah mengemudi itu dengan beringasnya

“AAAAAAARRRGGGGGHHHHH Vampiiiirrrr bocah! Lepasiinn akh sakit!” Teriak laki-laki itu

“Wasawin wiaw kangwan wu  wukus (rasain biar tangan lu putus)” ucap Min Jun. Dengan mulut masih menggigit tangan lelaki misterius itu

“Argh! Bocah gila!”

Laki-laki itu menghentikan laju mobilnya kemudian berusaha melepaskan gigitan Min Jun dari lengannya. Gagal
Gigitan Min Jun justru semakin kuat

“LO!! LEPASIN GAK! GUE BAKAL BAWA LO KE POLISI KALO LO MASIH GIGIT TANGAN GU…..AAAARRRRGGHHHH!!!”

Min Jun melepaskan gigitannya, tapi sebelumnya dia memberikan gigitan yang paling mujarab untuk mengoyak daging manusia pada tangan laki-laki disampinya itu

“Udah”
ucap Min Jun enteng, kemudian beranjak hendak membuka pintu, tapi kemudian

‘Klik’

“Mwo? Heh buka pintunya gak!” Min Jun menarik-narik knop pintu mobil antik itu

“Cih! Lu hampir mutusin tangan gue dan sekarang dengan seenak jidat lu mau  kabur? Gak bakal gue biarin”

laki-laki itu mendekat, merapatkan tubuhnya mendekati Min Jun

“Lu mau ngapain…. ja…jangan macem-macem!”
Min Jun mendelik, berusaha menunjukan ekspesi preman pasarnya namun gagal, lelaki itu makin mencondongkan wajahnya ke arah Min Jun dan membuat Min Jun reflek memejamkan matanya.

Gila ini cowok! Hadoh parah nih kayaknya gue mau dicipok. Gimana nih bibir gue kan masih . Masa iya first kiss gue diambil sama cowok yang gak gue kenal macem dia? Eh tapi dia ganteng sih, bangett malah
Aduh gimana nih, gue diem aja nikmatin, atau berontak trus teriak-teriak?
Batin Min Jun bimbang plus ngarep banget pengen dicipok cowok ganteng. Idih..

Kesunyian menyergap mereka

5 menit

6 menit

Tidak terjadi apapun
Min Jun mulai gusar. Ini cowok jadi nyipok gue gak sih? Lama amat perasaan.

Perlahan Min Jun membuka matanya, terlihat laki-laki misterius tadi tengah manahan tawa dengan membekap mulutnya

Nah loh mampus kan gue. Muka gue mau ditaruh dimana. Harga diri gue hancur didepan cowok asing ini dan KENAPA GUE MUSTI NUTUP MATA?! . Min Jun merutuki kelakuannya barusan, imagenya sebagai cewek galak (di depan orang tadi) runtuh sudah. Min Jun menundukkan kepalanya, malu setengah mokat

“Kenapa nunduk? Mau gue cium beneran…”
Cowok tadi cuma mesem-mesem nahan tawa lalu
“Kyu Min?” Sebelah alisnya terangkat, merasa aneh dengan nama itu

Min Jun tersentak seketika mengangkat wajahnya, alisnya bertaut
“Kyu Min? Sejak kapan gue ganti nama?”

“Ah itu” laki-laki itu menunjuk lehernya mengisyaratkan sesuatu

Min Jun tersadar kemudian tertawa
“Yang bener Min Jun….. Wu Yi Fan…? ”

Kini giliran laki-laki disamping Min Jun yang bingung.

“Itu tag name lu”
Lanjut Min Jun sambil nunjuk-nunjuk dadanya, mengisyaratkan dimana letak tag name yang dipake cowok bernama Wu Yi Fan itu

“Ah ehm bukan, gue Kris”
Ralat cowok bernama Krs itu dengan nada ganteng.

“Tapi itu tulisannya…..”

“Gue bilang nama gue Kris”

“Ah eh iya deh Kris…. eh udah nyampe sekolah gue. Gue mau turun”
Min Jun menarik knop pintu mobil itu yang sudah tak terkunci. Hampir Min Jun keluar dari mobil Kris namun lengannya ditahan si pemilik mobil

“Lu mau ujan-ujanan?” Kris menyodorkan payung hitam yang tadi di pakainya

Ragu-ragu Min Jun menerima uluran payung dari Kris
“T-trus lu gimana? Lu juga sekolah disini kan?”

“Gue? Gausah mikirin gue, mending lu cepet masuk kelas sebelum lu kena hukuman”

Kris menutup pintu mobil antiknya kemudian melesat menerobos hujan, meninggalkan Min Jun yang masih mematung memandangi mobil Kris yang semakin jauh,blur dan kemudian menghilang ditelan hujan.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
nanamiharu
Indonesian

Comments

You must be logged in to comment
monru_ #1
Chapter 1: authornim~~ update plisss~~~