Part 1

Crazy Battle of Ghost

04.49 p.m.

WOOHYUN POV

Halo semuanya, selamat menikmati hari yang cerah ini… payah! Bagiku setiap hari awan mendung. Ah, namaku Woohyun. Murid kelas satu Myunju High school. Aku adalah orang yang paling malang di Seoul. Lalu apa saja yang sudah kulakukan dalam kehidupan seorang remaja ini? jawabannya tidak ada! Pagi berangkat sekolah, di sekolah hanya belajar, jajan, ke kamar mandi, dan mencontek. Sore, aku kembali pulang ke rumah, lalu makan malam. Larut, aku tidur. Dan begitulah seterusnya. Benar-benar payah, bukan? Benar, sangat payah! Aku ingin cepat mati. Selagi aku masih muda dan tampan. Lalu apa yang sedang kulakukan saat ini?

Aku berdiri di atas atap sekolah. Nampaknya tempat ini cukup tinggi untuk mengakhiri hidupku. Hahahaha… eh, tunggu dulu!

“Waaahhh… baru pertama kali aku kemari! Indah sekali, pemandangannya bagus-bagus! Ah, itu rumahku! Pasti eomma bisa melihatku dari sana! Wah, itu ada pohon gingko*harusnya di Jepang”aku terkagum-kagum. Eh, tunggu dulu! Bukan saatnya untuk kagum, bunuh diri! Ayo bunuh diri!

Kupejamkan mataku. Selangkah lagi, kakiku sudah tidak menapak. Dan aku akan terjatuh dari atas sini, yang tingginya 700 meter. Lalu aku mati dan segera pergi ke surga. Ya, itu akan terjadi kalau saja orang-orang itu tidak kemari. Ok, gini kejadiannya.

Braaakkk!!! Suara pintu terbanting.

Beberapa anak tiba-tiba masuk, eh, datang, atau.. apa, ya? kalau ke atap itu namanya apa? ah, lupakan! Mereka adalah murid-murid seangkatanku. 4 orang yang sepertinya berandalan, dan satu orang yang kelihatan lemah tengah di seret oleh yang lainnya.

“Hahahahaha…. Serahkan semua uangmu! Dan jangan lupa, besok belikan makan siang untuk kami!”bentak salah seorang yang botak.

“Ya! kau bocah lugu, jangan hanya diam saja! Cepat serahkan uang dan barang berharga lainnya!”kali ini giliran yang kumisnya miring. Dua yang lainnya asyik menendang-nendang anak lemah itu yang kini tersungkur di tanah.

Kasihan sekali, anak itu dikeroyoki. Tapi apa peduliku, aku tidak ada hubungannya dengan mereka, bahasa modernnya, ‘Bodo Amat’. Lagi pula, dari pada memikirkan mereka, aku lanjutkan saja acara bunuh diri ceria ini. pokoknya yang kali ini jangan sampai gagal.

“Bos, ngomong-ngomong, siapa anak itu? dari tadi hanya diam di pinggir pagar pembatas?”waduh, si kumis melihat ke arahku! Dan semua mengikuti pandangan si kumis ke arahku.

“Hhhhmmm…. Ada saksi, ya?”si botak ngusap-ngusap dagu, kayaknya dia yang bos. Aku diam menatapnya. “Apa yang kau lakukan di sini, bocah?”lanjutnya.

“Ah, eh? Ha… bukan. Anggap saja aku tidak ada. Kalian lanjutkan saja acara malaknya, aku di sini cuma mau bunuh diri aja, kok. Jadi tidak usah menghiraukanku. Anggap aku hanya angin”jawabku.

“Hahahahahaha…….!!!”mereka tertawa keras.

“Bunuh diri? Cara yang pengecut! Hahahahaha…..”lanjut si botak sarap sialan.

“Benar, bos! Ternyata anak itu lebih pengecut dibandingkan dengan orang ini. anak mamih dari kelas berapa, nih?”giliran si kumis nunjuk-nunjuk si lemah yang sedang di bully itu.

Sialan! Mereka bilang aku pengecut? Sorry layaw, aku gak sudi dihina sebelum mati! Aku ingin mati terhormat dalam keadaan keren! Bukan dengan celaan seperti itu! Gerombolan itu makin keras tertawanya, dan aku semakin kesal. Aku mulai naik darah, kalau di tensi, mungkin dua ratus ke atas. #mati kali!   

Mereka masih saja tertawa, dan tanpa basa-basi aku menghampiri mereka. Dalam sekejap mereka semua berhenti tertawa, hanya senyum sinis yang mereka lontarkan padaku. Aku membantu anak lugu itu berdiri. Ya ampun, tinggi sekali anak ini. Tapi lupakan dulu. Aku memberi tanda padanya agar segera melarikan diri, tapi dia hanya diam saja. Bodoh.

“Apa yang mau kau lakukan, bocah?”tanya salah seorang gerombolan tadi yang memiliki tato di halisnya.

“Tidak ada”jawabku singkat. Sedangkan si anak culun itu mematung di belakangku.

“Hoo…. Nampaknya anak ini nggak ada kerjaan. Habisi dia!”perintah si botak licin yang langsung disambut dengan teriakan siap oleh anggota lainnya.

***

05.20 p.m

Aku dan anak culun itu sampai di bawah. Setidaknya kami selamat dari amukan gerombolan anak-anak gila itu. ok, kalian ingin tahu bagaimana aku menghajar mereka? singkatnya silahkan lihat di bawah ini!

Kandidat 1 ( kumis miring )  : - ku tendang tepat di kumisnya saat mencoba menghajarku.

                                                 -hasil : kumisnya lurus, mulut berdarah, bibir jeding

Kandidat 2 ( Tato alis )  : - karena kesal melihat tato di alisnya yang nggak banget, aku cakar                                              mukanya secepat mungkin  bak Cat Woman. Eh, Cat man, kan aku                                             laki-laki.

                                         -hasil : alisnya rontok, bulunya habis, wajahnya penuh dengan cakaran,                                        tatonya rubah bentuk yang awalnya gambar macan jadi bentuk kucing.

Kandidat 3 ( cungkring )  :  -dia langsung lari pas ngeliat wajah si tato alis berubah bentuk.                                                          kayaknya shock berat.

                                             -hasil  :  aku gak perlu buang-buang tenaga

Kandidat 4 ( Botak licin )  :  -dia sempat membacok tanganku dengan pisau yang ada di                                                                         tangannya, saking kagetnya, aku langsung nendang burung                                                                      peliharaannya. Lalu ku pukul kepalanya dengan panci yang entah                                                    aku dapat dari mana. Terakhir kututup dengan jujitsu. *maklum,                                                        anak KKI

                                             -tanganku banjir darah, aku puas, si botak nangis sambil pulang.

“Hey, tanganmu banyak mengeluarkan darah, cepat ke rumah sakit! ayo, kuantar”si culun ini kelihatan banget paniknya.

“Gwaenchana! Sudah sana pulang! Gara-gara kau aku jadi berurusan sama mereka”aku berjalan acuh tak acuh.

“Tidak! Lukamu sangat parah, cepat ikut aku!”si culun narik tanganku. Parahnya lagi dia narik tanganku yang kena bacok.

“Oy, oy, sakit! lepaskan!”rintihku kesakitan.

“Salahmu, tidak mau menurutiku”

“Sial! Memangnya siapa kau?! Beraninya….”

“Diam! Memangnya kau mau mati?”tanyanya.

“Tadinya memang begitu, kan?”aku balik bertanya. Dia diam.

***

06.17 p.m

Tanganku sudah mendapatkan perawatan yang semestinya. Dan si culun sudah pulang duluan. Sial, sakit sekali. Aku berjalan pulang melewati sebuah gang kecil. Sendiri, kesakitan, dan dihantui perasaan kesal tingkat dewa. Bukannya mati, tapi malah luka begini.

Bruuuugh! Druaghhh!

Eh? Waaaaaaaaaa!!!!! Tidaaaakkk!!!!

Braaakkkk!

Sakit, ada sesuatu yang menimpaku. Perlahan kubuka mataku dan betapa kagetnya, yang kulihat ternyata…ternyata…

“Hai, namaku Sungjong, aku adalah hantu”ujarnya sambil tersenyum masih di atas badanku. “Gwaenchana?”lanjutnya singkat.

“Aku akan baik kalau kau segera menyingkir dari tubuhku”

“Ah, baiklah”hantu itu bangkit dari tubuhku sambil membersihkan sayap hitamnya yang seperti kelelawar. Menyeramkan. Matanya mengeluarkan darah.

“Nah, beruntung sekali, saat pertama ke sini, aku langsung menemukan anak manusia. Nah, karena aku bertemu denganmu, kau harus membantuku”

“Hah?”aku bingung mampus seraya bangkit dari posisi jatuhku yang tidak enak dilihat.

“Ya, kau harus menjadi partnerku untuk melawan beberapa hantu lainnya di Ghost Battle Festival nanti”hantu itu masih tersenyum. Senyum mematikan.

“Sirheo!”seruku seraya berlari meninggalkan hantu itu.

***

06.30 p.m

Terima kasih, tuhan… akhirnya aku sampai di rumah, dan hantu itu tidak mengikutiku. Aku membuka pintu rumahku yang berada di pinggir keramaian jalan. Ya, eommaku membuka kedai ramen.

“Aku pulang….”

“Woohyun-ah! Omo! Kenapa tanganmu?! Kau dari mana saja?!”hahaha… eomma panik. Wajahnya lucu sekali. Menurutku, sih.

“Tadi aku di bacok orang, tapi sudah tidak apa, aku sudah ke rumah sakit, kok”aku tersenyum ramah. Aku hanya bisa tersenyum ramah pada eomma dan dongsaeng laki-lakiku.

“Jinjja?”

“Ne, eomma”

“Ehe… ngomong-ngomong, temanmu sudah menunggu di kamarmu. Katanya ia ingin bicara padamu, penting”

“Baiklah, aku segera ke atas”dengan cepat aku berlari ke kamarku yang berada di lantai dua. Dann…

“Waaaaa! Apa yang kau lakukan di sini?!”jeritku.

“Hai, lama tak jumpa. Yah, walaupun hanya beberapa menit”jawabnya.

“Itu tidak menjawab pertanyaanku”dengan cepat kututup pintu kamar dan segera merapat ke jendela.

“Aku mengikutimu, salah sendiri kenapa kau meninggalkanku? Lagi pula, kau tidak akan bisa lepas dariku. Kau dan aku sudah terikat janji”jelas si hantu yang tadi kutemui di gang.

“Janji? Janji yang mana? Aku bahkan tidak pernah menandatangani kontrak apapun!”

“Tadi darahmu menetes di surat perjanjianku. Yah, walaupun tidak sengaja, tetap saja itu darahmu. Kau dianggap bersedia membantuku”jelasnya lagi dan kini hantu sial itu berbaring di kasurku.

“Itu kasurku! Pergi sana!”

“Jangan pelit. Aku sudah meminta izin pada eommamu untuk tinggal di sini. Untuk sementara waktu aku akan menyamar menjadi manusia”

“Mwo?!”

“Kalau tidak percaya, tanyakan saja eommamu”

Braaakkkk!!

Aku membanting pintu dan segera menghampiri eomma yang sedang memasak.

“Ada apa, Woohyunie? Kenapa lari-lari?”tanya eomma sambil memotong bawang.

“Apa yang dikatakan hantu itu.. maksudku orang itu?”tanyaku cepat.

“Maksudmu Sungjong?”aku menganguk. “Ia kehilangan tempat tinggal. Rumahnya terbakar, dan ia tidak punya keluarga, kasihan sekali bukan? Ia sangat manis dan lucu, jadi eomma biarkan ia tinggal di sini sementara waktu. Dengan syarat, ia harus membantu eomma di kedai sepulang sekolah”

 “Eomma!”teriakku.

“Hyung, ada apa ribut-ribut?”waaa! kali ini si hantu gila itu memanggilku hyung!

WOOHYUN POV END

***

05.40 p.m

SUNGYEOL POV

Wow! Aku selamat dari anak buah Hoya! Tidak kusangka, anak itu jadi menolongku, padahal sebelumnya ia mau bunuh diri. Hahaha… setidaknya hari ini aku selamat. Aku sangat panik saat melihat tangannya yang berlumuran darah setelah di bacok oleh si botak licin, eh, maksudku Yujio, sang tangan kanan Hoya yang sudah dianggap sebagai bos kedua oleh anggota lainnya. Tapi anak itu sangat kuat, kalau aku menjadi dia, aku pasti akan berteriak kesakitan. Sedangkan dia, dia masih saja enerjik dan sempat memarahiku karena membawanya ke rumah sakit. Gila memang. Kalau tidak salah, kulihat namanya tadi Woohyun. Nam Woohyun.

Lalu, apa yang aku lakukan sekarang? Aku tidak kuat melihat darah anak itu yang terus mengalir dari tangannya. Dan aku lebih tidak kuat jika harus melihat tangannya dijahit di depan mataku. Bisa-bisa aku yang mati saking paniknya. Jadi aku memutuskan untuk pulang duluan. Aku sempat menitipkan surat tanda terima kasihku. Dia bilang dia punya kedai ramen, jadi untuk membalas budi, aku harus ke sana. Merepotkan, aku kan tidak suka ramen. Tapi apa boleh buat. Mau bagaimana lagi, dia sudah menolongku.

“Sungyeol-ah!”seseorang memanggilku dari belakang. Aku menoleh ke sumber suara.

“Cepat kemari!”serunya lagi. Ah, dia salah satu anak buah Hoya. Sial, selalu anak buahnya Hoya. Kenapa selalu aku yang diganggu anak buah Hoya setiap harinya?!

“A…ada apa?”tanyaku setelah menghampirinya.

“Cepat pergi belikan aku makanan!”

“Eh? Tapi… tadi teman-temanmu sudah mengambil uangku”jawabku bohong. Yah, awalnya mereka memang mau mengambil uangku, kan.

“Haaahhh! Sial! Baiklah, kalau begitu bawakan aku makanan besok di jam yang sama! Awas kalau kau tidak datang, kau akan mati!”ia langsung membalikan badannya menjauh dariku.

Hhhh….. selamat lagi. Mungkin hari ini aku sedang beruntung. Mungkinkah dewa kebeuntungan sedang berpihak padaku? jangan bercanda! Tidak ada yang namanya dewa.

Huuu…hu….hu….

Nah, loh. ada suara orang menangis. Nampaknya dari arah sungai. Ah, benar. Ada seseorang duduk di pinggir sungai. Bahunya bergetar hebat, jelas ia sedang menangis. Tapi… suaranya…. Seperti…. Ah, tidak mungkin ada hal yang seperti itu. ayolah Sungyeol! Berpikir logis! Berpikir logis!

Huu….hu…hu….

Ah, ya tuhan, kenapa engkau menciptakanku menjadi orang yang sangat baik hingga tak sanggup membiarkan orang itu menangis? Baiklah, aku akan menghampirinya.  Ya, aku menghampirinya. Dan….

“Kenapa kau kemari?”tanyanya sambil sesenggukan.

“Eh? Ah, tidak. Aku..  aku hanya… kenapa kau menangis sendirian di sini?”aku menjawabnya dengan balik bertanya.

“Kenapa aku harus memberitahumu?”

“Eh? Ya… kalau kau tidak mau beri tahu, ya tidak apa, sih. Aku hanya bertanya jadi…..”aku menggaruk kepala yang tidak gatal.

“Kau cerewet sekali. Kau menggangguku”potongnya.

“Ah, maaf”

“Kalau begitu, maukah kau membantuku?”ia menoleh ke arahku yang sedari tadi berdiri di belakangnya. Woaaah… tampan sekali. Eh, ingat, aku bukan ! Aku hanya memujinya, karena ia memang tampan.

“…… selama masih di batas kemampuanku, dan itu bisa membuatmu lebih baik kurasa…”

“Kalau begitu kau harus menandatangani surat ini dengan darahmu”

***

06. 20 p.m

“Perjanjian macam apa ini? tidak masuk akal. Aku harus membantumu dalam kompetisi aneh ini saja harus menandatanginya dengan darah? Aku tidak sudi”aku menggerutu sambil membaca isi surat perjanjian yang ia perlihatkan. Kalau penasaran, begini isinya.

SURAT PERJANJIAN HS

Kami, ya, kami. Kami dari pihak HS School, mengundang anda untuk membantu HS terpilih mengikuti kompetisi “Ghost Battle Festival”. Keikutsertaan anda akan sangat membantu para HS untuk naik tingkat. Bagi anda yang menyetujui perjanjian ini, silahkan tanda tangan surat ini dengan meneteskan darah anda  di atas surat ini. Perlu diingatkan, jika anda menerima perjanjian ini, anda akan menanggung resiko yang berat, tapi anda juga bisa bersenang-senang. Karena itu, sebelum memutuskan, pikirlah dua kali.

Sekian dan terima kasih.

Begitulah isinya. Gila bukan? Surat macam apa ini? bahasanya kacau, Ghost Battle Festival? Dan apa itu HS? HS school tempatnya di mana? Sebenarnya siapa orang ini? banyak pertanyaan muncul di pikiranku.

“Namaku Myungsoo, panggil saja aku L. HS adalah Hantu Spesial. Dan HS School tempatnya berada di dunia lain. Tidak usah tanya di mana dunia lain itu”ujar lelaki yang bernama L itu. Hebat! Dia menjawab semua pertanyaanku!

Tunggu, kenapa dia bisa tahu isi pikiranku? Ha…hantu?! Apa dia hantu?

Sreeeett……

Sebilah pisau megiris jari telunjukku. Perlahan darah menetes dan mendarat di atas surat perjanjian yang masih ku pegang.

“Ya! apa yang kau lakukan?!”refleks aku menjerit dan melempar surat perjanjian gila itu. Aku segera menutup luka di jariku dengan sapu tangan.

“Hehehehe…. Maaf, aku terpaksa melakukannya. Kau terlalu lama berpikir, kalau begitu jadinya, aku yakin kamu pasti akan menolaknya”L nyengir kuda. Sialan! Sok tahu sekali dia, seenaknya saja ia mengiris jariku.

“Arrrghhh! Sial! Sakit sekali!”

“Eh? Sesakit itukah?”tanyanya dengan wajah tanpa dosa. Sial, aku ingin menendangnya tapi tidak bisa, mungkin karena dia tampan dan aku terlalu baik hati. Tidak masuk akal.

“Tentu saja, bodoh! Memangnya aku ini setan?!”aku emosi.

“Hehe….. jeongmal mianhae. Nanti juga sembuh sendiri. Tapi dengan begini, kamu setuju secara suka rela dengan perjanjian itu”

“Hah?!  Suka rela?! Kalau begini sih, namanya bukan suka rela, tapi pemaksaan! Pabo!”aku makin emosi.

“Hehe….”

***

07.03 p.m

“Aku adalah hantu. Tujuanku datang ke dunia ini untuk mengikuti Ghost Battle Festival untuk menambah nilai rapotku. Karena sebentar lagi aku akan naik tingkat menjadi setan. Kalau aku berhasil mendapat ranking satu, aku bisa dengan cepat naik tingkat tanpa harus melewati beberapa tes lagi”ia duduk di sampingku tepat di depan mini market sambil menjilati es-krimnya.

“Ha….hantu?! jangan bercanda! Naik tingkat menjadi setan?! Hahahahaha……! Kau gila!”lucu. lucu sekali. Memangnya aku percaya dengan hal yang seperti itu, hah?

“Aku tidak bercanda, aku ini adalah hantu. Kalau tidak percaya, kau mau kutunjukan wujud asliku?”tawarnya sambil menyodorkan es-krimnya padaku.

“Tidak terima kasih, aku sudah beli jus. Kau bilang wujud aslimu? Baiklah, tunjukan padaku”dan….

“Waaaaaa!!!! Cukup! Hentikan! Jangan perlihatkan wujud aslimu lagi!”

“Sudah kubilang aku hantu, kan?”

“Ya, ya.. kau benar. Aku percaya”

“Nah, akan kuceritakan lebih banyak tentang perjanjian itu. Ghost Battle Festival berlangsung empat hari lagi. Semua siswa HS school, dari mulai hantu spesial, setan, dan iblis semuanya berpartisipasi dalam festival tersebut”

“…….”

“Hantu spesial merupakan tingkatan yang paling awal dalam dunia persetanan. Jadi untuk mengikuti festival tersebut, kami butuh bantuan manusia untuk membimbing kami. Selain itu, manusia akan kami jadikan partner dalam festival nanti. Saat ini ada empat HS di dunia ini. kau tenang saja, di festival nanti pasti sangat menyenangkan. Namun di akhir, kita akan mengikuti tes tertulis, itulah yang menjadi penentu nilai kami”

“Tes tertulis?”tanyaku bingung. Sangat bingung.

“Ya, para HS akan  menjawab semua soal tentang manusia, dan manusia akan menjawab semua soal tentang HS. Sederhana bukan?”

“Hmmm…. Lalu, apa yang harus kulakukan? Apa aku perlu membaca buku tentang hantu?”

“Tidak, tidak usah. Kita hanya perlu saling mengerti dan memahami satu sama lain”

“Caranya?”

“Aku akan masuk dalam kehidupanmu. Kau lupa? Saat ini aku berwujud manusia. Aku akan tinggal di atap rumahmu, aku juga akan bersekolah di sekolah yang sama denganmu untuk sementara, selain itu aku juga akan mengikuti segala kegiatanmu di siang hari, dan kau harus mengikuti semua kegiatanku di malam hari. Termasuk menghancurkan musuh”

“Musuh? Maksudmu para HS lainnya?”

“Tepat. Kami diizinkan untuk saling bunuh. Kami juga diizinkan untuk melukai partnernya. Tapi biasanya para HS akan melindungi partnernya”

“Berarti kau juga akan melindungiku?”

“Tentu saja, menurutku kau anak manja yang lemah”

“Mwo?! Ya! aku memang lemah, tapi aku tidak manja! Dasar sok tahu!”

SUNGYEOL POV END

***

05.05 a.m

Pagi itu suasana rumah keluarga Nam sangat ribut. Itu semua ulah Woohyun dan siapa lagi kalau bukan Sungjong.

“Ya! apa yang kau lakukan?! Keluar sana!”teriak Woohyun dari dalam kamar mandi sambil mendorong Sungjong keluar.

“Kenapa? Aku kan ingin tahu apa yang sedang kau lakukan. Jadi biarkan aku masuk!”giliran Sungjong yang berteriak dan menahan tubuhnya.

“Ini privasiku!”

“Justru karena itu privasi aku ingin tahu apa yang dilakukan manusia saat mandi!”

“Untuk apa, bodoh!”

“Kau kan orangku, jadi kau harus mengikuti perintahku, kalau tidak aku akan memakanmu! Ini semua demi Ghost Battle Festival”

“Ya sudah, kalau begitu nanti aku ceritakan semuanya! Pokoknya kau tidak boleh masuk! aku harus cepat mandi, kalau tidak aku pasti terlambat sekolah lagi!”

“Hmmmm…. Janji?”Sungjong menjulurkan kelingkingnya.

“Ne, yaksok!”Woohyun pun menyematkan kelingkingnya pada Sungjong.

“Waaaaaa!!!! Apa yang kalian lakukan?!”seorang anak laki-laki tiba-tiba berteriak. Itu Hyunwoo, adik Woohyun yang tiba-tiba masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu. ia Nampak sangat terkejut melihat kakaknya yang…. Yah, kalian bisa bayangkan sendiri.

“Ah, Hyunwoo, bukan begitu! ini semua hanya….”Woohyun panik.

“Tenang, Hyunwoo.. kita hanya main-main. Lebih baik kita turun untuk sarapan”Sungjong mengusap punggung Hyunwoo ramah. “Ayo, aku harap sarapan kali ini ada daging panggang”lanjutnya.

“Tapi kita tidak punya itu”ujar Hyunwoo polos. Ia masih 10 tahun.

“Ah, kalau begitu aku mau susu”

“Kalau itu aku punya! Ayo turun!”seru Hyunwoo riang. Nampaknya ia menyukai Sungjong. Entah mengapa.

Hyunwoo dan Sungjong meninggalkan kamar Woohyun. Sedangkan Woohyun sendiri masih ternganga di kamar mandi kamarnya. Sihir apa yang digunakan Sungjong hingga bisa mempengaruhi adiknya.

20 menit pun berlalu. Woohyun Nampak sudah siap dengan seragamnya. Ia menghampiri meja makan yang penuh dengan makanan. Dilihatnya Sungjong dan Hyunwoo sedang bersenda gurau.  Ia duduk di sebelah Hyunwoo. Tidak biasanya di meja makan terdapat makanan sebanyak ini. biasanya eomma-nya Woohyun hanya membuatkan ramen.

“Eomma! Kenapa hari ini banyak sekali makanan?”tanya Woohyun berteriak.

“Ini semua eomma buat karena Sungjong menginginkannya!”balas eommanya sambil berteriak dari dapur.

“Mwo?! Kenapa kau sangat merepotkan, hah? Padahal aku sendiri belum pernah meminta makanan sebanyak ini!”Woohyun jengkel dengan perbuatan Sungjong yang tidak tahu malu.

“Kenapa? Kemarin malam aku menonton program memasak di TV bersama eomma, saat kubilang sepertinya itu lezat, eomma bilang akan membuatkannya untukku saat sarapan”

“Ya, memangnya kenapa Hyung?”tanya Hyunwoo.

“Tu….tunggu! kau memanggil eommaku dengan sebutan eomma?! Ah, sudahlah. Aku tidak akan bisa menang jika adu mulut denganmu”Woohyun menunduk. Sungjong tersenyum lebar.

***

06. 12 a.m

“Kita mau ke mana? Kenapa harus naik bus?”tanya L yang duduk di sebelah Sungyeol.

“Kita akan ke sekolah. Kita naik bus karena biasanya pelajar di dekat sini menggunakan bus untuk pergi ke sekolah. Kau juga, seharusnya kau memakai seragam sepertiku”

“Ah, baiklah. Aku akan jadi murid baru lagi. Hihihi… sudah lama sekali. Oh, iya. Kapan kita sampai? Lama sekali. Lebih cepat kalau terbang, kan? Kurasa supir busnya sudah terlalu tua untuk mengemudikan bus ini. lambat sekali”guman L yang segera mengubah pakaiannya dengan seragam yang sama dengan Sungyeol.

“Sok tahu, kamu! Ingat, kita adalah manusia, manusia tidak bisa terbang”

“Benar juga”L mengangguk. “Nampaknya kedua HS lainnya sudah mendapatkan partnernya. Satu HS lagi belum mendapatkannya. Kasihan sekali dia”L tersenyum.

“Eh? HS? Ceritakan padaku tentang HS lainnya!”

“Hmmmm… menurut pengelihatanku, HS yang sudah mendapatkan partnernya adalah HS Sungjong dan HS Dongwoo. Tinggal HS Sungkyu yang belum mendapatkan partnernya. Mereka semua mengirimkan sinyal padaku. Kalau begitu aku juga akan mengirim sinyal pada mereka”

“Apa mereka juga sedang berujud manusia? Bagaimana dengan partnernya?”tanya Sungyeol.

“Ya, aku kehilangan hawa mereka, itu berarti mereka sedang berwujud menjadi manusia. Dongwoo beruntung mendapatkan partner yang sangat cocok dengannya, aku sudah melihatnya. Kalau Sungjong, aku tidak tahu dengan partnernya, aku belum pernah bertemu dengannya. Oh, iya. Aku tidak bisa mengenal wajah para HS jika dalam wujud manusia, karena aku tidak tahu bagaimana wujud mereka saat masih hidup”jelas L panjang lebar.

“Begitukah? Jadi kalian juga pernah hidup?”

“Tentu saja. Aku memakai wujudku saat masih hidup. Mereka juga begitu”

“Aku jadi penasaran bagaimana denganmu saat masih hidup”

“Hehehe… nanti saja. Oh, iya. Bukan tidak mungkin HS lain ada di dekatmu, kau harus berhat-hati”L merangkul Sungyeol. Nampaknya mereka sudah sangat akrab walau hanya satu malam.

“Hmmm… tentu saja, kan ada HS yang menjagaku”Sungyeol tersenyum. “Ah, kita sudah sampai! Ayo turun!”

***

06.20 a.m

“Jadi begitu… menurutku kau tidak pantas disebut hantu spesial. Lebih tepat jika dipanggil hantu merepotkan”ujar Woohyun menaiki tangga sekolahnya.

“Hehehe…. Kita imbang, kan? Karena kau sudah memberitahuku kenapa manusia harus mandi dan bagaimana melakukannya, aku juga akan menceritakan kehidupanku”balas Sungjong riang sambil berjalan di belakang Woohyun.

“Sebenarnya aku tidak sudi membantumu dalam festival gila yang tidak ada hubungannya denganku. Tapi asal kau berjanji akan membunuhku saat lulus nanti, itu bukan masalah”ujar Woohyun lagi.

“Hmm…. Ya. kenalkan aku dengan semua temanmu nanti”

“Bukan masalah”

“Oh…..”Sungjong menghentikan langkahnya.

“Ada apa? aku duluan ke kelas, kelasku di ujung. Kau bisa menyusulku nanti”Woohyun berjalan meninggalkan Sungjong yang masih terdiam di tempatnya.

“Ne”jawab Sungjong singkat. Ia tengah terpaku pada seseorang yang sedang berjalan di koridor. Ia mengenalnya.

***

06.22 a.m

L POV

“Kau cerewet sekali, ya sebagai HS. Tunggu di sini, aku mau buang air dulu”ujar Sungyeol seraya masuk ke dalam toilet pria. Aku hanya menunggu di luar.

“Ya, silahkan”aku menyandarkan tubuhnya ke dinding. Oh, ada yang datang menghampiriku.

“Maaf, apakah kamu teman orang itu?”tanyanya. aku tahu siapa dia.

“Oh? kenapa? Apa kau Sungjong?”aku balik bertanya.

“Eh? Bagaimana kau tahu? apa kau seorang HS?”tanyanya lagi.

“HS? Apa maksudmu? Aku tahu dari name tag milikmu itu”jawabku bohong.

“Ah, benar juga. Oh iya, apa kau mengenal Sungyeol?”

“Ya, aku sahabatnya. Kenapa? Kau juga mengenalnya?”ini kesempatan bagus untukku.

“Ah, tidak”

“Hey, aku sudah selesai!”Sungyeol kembali dari toilet. “Oh, siapa dia? Apa dia temanmu?”tanyanya.

“Bu..bukan. aku bukan temannya. Aku hanya menanyakan sesuatu padanya. Hehe… kalau begitu sampai jumpa”Sungjong berlari meninggalkanku dan Sungyeol.

“Hmmm… orang aneh”Sungyeol menggeleng.

Tidak sia-sia aku bertanya soal keluarga Sungyeol. Aku bisa mengetahui wujud manusia Sungjong, karena ia adalah kakak Sungyeol.

FLASH BACK

“Hey, sebaiknya masuk saja! Di luar dingin. Aku tinggal sendirian di sini, orang tuaku sedang bekerja di luar negeri. Setidaknya kau bisa menemaniku di sini”Sungyeol meneriakiku dari jendela kamarnya.

“Baiklah, aku akan turun. Jauhi jendelanya, aku akan melompat”jawabku. Dan..Hup! aku sukses mendarat dengan sempurna.

“Wow….keren sekali! Seandainya aku juga HS, aku pasti bisa melakukannya”ia girang.

“Hehe…..”

“Ayo makan, ini semua hidangan makan malam. Aku sengaja memasakan untukmu juga”ia mengajakku duduk di meja makan. Aku pun menurutinya.

“Hey, apa itu semua keluargamu?”tanyaku sambil menunjuk foto keluarga yang terpasang di setiap ruangan.

“Ya, yang sedang berdiri itu appa dan eomma. Kalau yang duduk di sebelahku itu, kakakku”jawabnya datar. Terlihat perubahan ekspresi di wajahnya.

“Hmm.. ke mana dia?”

“Ia sudah meninggal empat tahun yang lalu”

“Ah, maaf, aku tak bermaksud…”

“L….”

“Ya?”

“Apa setiap orang yang meninggal akan menjadi HS?”tanyanya. suaranya agak bergetar.

“Ya”jawabku singkat.

“Kalau begitu, apa ia termasuk salah satu dari ketiga HS lainnya yang sedang berada di dunia ini?”

“Bisa jadi”

“Oh, begitu”

“Siapa namanya?”

“Sungjong, Lee Sungjong”

“Ya, ia ada di sini”

FLASH BACK END

Kesempatan emas untukku membunuhmu, Sungjong. Apa lagi kau tidak menyadari siapa aku. Aku memakai nama samaranku, L. Kalau aku memakai nama asliku, kau pasti bisa mengenalku. Hehe.. cerdik sekali bukan? Yah, sebenarnya aku mendengar percakapan Dongwoo dengan partnernya waktu itu. Aku mendengar rencana Dongwoo. Dan lagi, tadi aku mati-matian untuk tidak memikirkan Sungyeol di hadapannya. Aku melewati kelas Sungjong, aku melihat ia sedang berbincang dengan seseorang. Hawa ini…. dia partnernya. Tidak kusangka, orang itu akan menjadi partnernya. Kesempatan, hari ini aku akan datang ke rumah orang itu, katanya Sungyeol akan mendatangi kedainya karena balas budi. Sempurna.

L POV END

***

06.30 a.m

“Bagaimana dengan HS lainnya? Apakah kau sudah bisa menemukan mereka?”tanya seorang lelaki.

“Ya, tentu saja. Baru saja kita melewatinya”

“Jeongmal?”

“Ya, sudah kubilang bukan? Aku mendapatkan nilai tertinggi di HS, sangat mudah untuk mencari mereka. aku tahu bagaimana caranya. Aku sudah tahu siapa partner Myungsoo, tapi belum dengan Sungjong. Ia tidak bersama partnernya tadi”

“Hahahaha…! Tidak apa! kau jenius sekali! Aku tidak menyesal menandatangani surat itu”lelaki itu tertawa.

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cutie97 #1
Chapter 2: kkkk~ keren oppa,, cinta mati sama SUngjong di sini,, dia memang imut cocok jadi hantu... malah kepingin jadi Hyunwoo biar bisa dekat sama woohyun dan Sungjong,,,

DAebakkk,, cepe lanjut oppa...