Lasting

Lasting
Please Subscribe to read the full chapter

 

Genre             : , Boys Love, Romance, Hurt/Comfort, AU, Angst

Pairing             : WonKyu (Choi Siwon X Cho Kyuhyun)

Rating             : T+

Disclaimer       : They belong to themselves, and God.

Warnings         : Heavy theme(?), perhatikan bulan dan tahunnya yaa~, semoga kalian nyambung dan tidak bingung dengan jalan ceritaku yg aneh ini O.o

 

۞۩♥۩۞۩♥۩۞۩♥۩ AriKyu_ Presents ۩♥۩۞۩♥۩۞۩♥۩۞

October 2011

Siwon membuka matanya dengan perlahan. Berusaha membiaskan cahaya yang terasa asing baginya. Membuatnya menyipitkan dan mengedipkan matanya beberapa kali untuk benar-benar menyesuaikan keadaan sekitarnya.

Semuanya terlihat begitu jelas sekarang. Sudah lama ia menginginkan hal ini. Terlihat ibunya dengan raut wajah khawatir. Siwon hafal wajah itu. Sudah sangat lama.

“Bagaimana keadaanmu?” tanya seseorang disamping Siwon.

Siwon mengacuhkan pertanyaan orang dengan jas putih itu. “Dimana Kyuhyun?”

“Lasting”

August 2008

“Aku ingin membeli buket bunga tulip putih itu.” Ucap Siwon kepada pelayan toko bunga itu sambil tetap menekan tombol-tombol diponselnya.

Pelayan itu segera mengambil bunga yang dimaksud Siwon dan memberikannya.

“Semuanya tiga puluh ribu won, tuan. Anda memiliki selera yang bagus dalam memilih bunga untuk kekasih anda. Apa anda tahu arti bunga ini?”

Siwon menghentikan aktifitasnya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. “Ini bukan untuk kekasihku. Hei.. kau baru disini?” Siwon baru menyadari hal tersebut. Ia telah menjadi pelanggan toko bunga ini sejak lama dan tampaknya pelayan ini asing baginya.

“Ah ya, tuan. Saya baru disini. Cho Kyuhyun imnida.” Ucap pelayan itu sambil membungkuk sopan.

Entah kenapa Siwon menjadi kikuk mendengar suara pelayan itu. Tidak biasanya dia seperti ini menghadapi orang baru.

“Ah ya… C-choi Siwon imnida.” Balas Siwon sambil membungkuk singkat. Membuat pelayan lain sedikit terkejut dengan sikap Siwon. Siwon sangat jarang membalas salam pelayan lain sebelumnya. Membungkukpun tidak pernah.

“Saya sudah mengenal anda, tuan. Karyawan di sini telah memberitahu saya mengenai anda. Semoga anda menyukai toko kami dan tetap menjadi pelanggan setia.” Pelayan itu tersenyum lebar dan ceria membuat Siwon semakin bergidik.

Menggaruk belakang kepalany yang tak gatal, Siwon membalas senyuman Kyuhyun kecil. Membuat Kyuhyun mengeluarkan wajah terkejutnya dengan mulut sedikit terbuka dan alisnya terangkat serta mata yang membulat lucu. Pelayan lain yang melihat adegan itu juga melebarkan matanya.

“Omo! Anda membalas senyum saya? Aish, jinjja? Ini hari kerja pertama yang menyenangkan.”

Siwon mengernyit dengan ekspresi tidak sukanya, “Mwoya? Apa maksudmu berkata seperti itu?”

Pelayan itu masih tertawa membuat Siwon semakin tidak nyaman.

“Yah!! Kenapa tertawa? Jika kau tidak berhenti tertawa maka aku tidak akan membeli bungamu.”

Pelayan itu segera menghentikan tawanya walaupun sesekali masih kelepasan.

“Mi-mianhae tuan.. Kata pelayan lain anda tidak pernah tersenyum sebelumnya dan tampak misterius. Dan sekarang coba tebak? Anda tersenyum dengan mudah. Mereka pasti berbohong kepada saya.”

“MWO??” teriak Siwon sambil menatap Kyuhyun tajam. Lalu mengalihkan pandangannya kepada pelayan lain yang berpura-pura menyibukkan diri dan tidak mendengar ucapan Siwon maupun Kyuhyun.

“Sudahlah, tuan. Saya hanya bercanda. Anda menakuti pelayan lain.” ucap Kyuhyun masih dengan nada bercandanya.

“Yah!! Aish! Kau!! Aku pergi sekarang.” Betapa tidak sopannya pelayan ini. Berkata seperti itu kepadanya.

Siwon hendak membalikkan badanya saat tangan Kyuhyun mencegahnya. Menarik tangan Siwon. Siwon membeku saat tangan itu menyentuh tangannya. Jantungnya berdetak lebih cepat. Kyuhyun yang menyadari perubahan ekspresi Siwon segera melepaskan tangannya dan menunduk.

“Mi-mianhae, tuan.. Saya mohon jangan pergi. Jika anda pergi saya bisa kehilangan pekerjaan ini.”

Lagi-lagi Siwon merasa ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Tidak biasanya dia peduli dengan orang lain. Tapi kali ini berbeda. Nada suara pelayan itu membuat hatinya melembut. Tapi ada rasa berdenyut sakit saat mendengar suara itu memelas. Dan pada akhirnya mengeluarkan uang dari dompetnya untuk membayar bunga yang akan dibelinya.

“Tiga puluh ribu won. Dan kau tidak akan kehilangan pekerjaanmu.” Siwon menyerahkan uang itu kepada Kyuhyun.

Kyuhyun menerima uang itu dengan masih menunduk dan menyerahkan bunga tulip putih itu.

“Buaknkah saya sudah meminta maaf? Seharusnya anda memaafkan saya.” Nada memelas itu terdengar semakin jelas.

Siwon memijat keningnya dan menghela nafasnya pelan. Kenapa susah sekali menghadapi orang ini? Dan kenapa juga dia tidak seemosi biasanya?

“Katakan padaku artinya dan aku akan memaafkanmu.” Ucap Siwon pada akhirnya.

“N-ne?” Kyuhyun menatap Siwon dengan raut bingungnya.

“Arti bunga ini. Katakan padaku dan aku akan memaafkanmu.”

Kyuhyun tersenyum lagi dan hal itu membawa efek buruk bagi detak jantung Siwon yang semakin menggila.

“Cinta suci yang kekal. Tulip putih berarti cinta suci yang kekal. Itu artinya. Saya tahu ini adalah bunga yang sama yang selalu anda beli di toko kami.”

Siwon terdiam beberapa saat. Siwon memang selalu membeli bunga ini. Siwon tidak tahu arti bunga ini, hanya saja ia sangat menyukai bunga ini. Tampak cocok sekali untuknya.

“..Tuan.”

“Y-ya?” Siwon tersadar dari lamunannya.

“Aniyo. Kata tuan, tuan tidak memiliki kekasih. Lalu untuk siapa bunga ini? Jarang sekali laki-laki membeli bunga ini jika bukan untuk kekasihnya.”

Siwon tampak berpikir sejenak dan akhirnya menyerahkan bunga itu kembali pada Kyuhyun, “Untukmu saja.”.

“N-ne? Untuk saya? Apa tuan tidak jadi membelinya?”

Siwon menatap Kyuhyun, menemukan bola mata itu bergerak gelisah. Siwon tersenyum kecil. Lagi.

“Aku membelinya. Hanya saja bunga ini kuberikan padamu. Sebagai tanda permintaan maafku karena telah membentakmu.”

 Dan hal ini membuat semua orang bernafas lega sekaligus tercengang. ‘Minta maaf? Siwon? Bukan perpaduan yang cocok.’ Pikir pelayan lain di toko itu.

Kyuhyun membalas senyuman Siwon dan menerima bunga itu. “Terima kasih, tuan. Anda sangat baik.”

Siwon tertawa kecil mendengar suara Kyuhyun yang tampak ceria seperti anak kecil. “Apa aku akan bertemu denganmu lagi jika aku membeli bunga disini?”

Kyuhyun mengangguk dengan antusias, “Tapi setelah ini aku akan dimarahi manajer karena telah membuat pelanggan setianya marah.” Dan Kyuhyun memasang wajah cemberutnya.

“Hei! Manajer-sshi! Jangan marahi Kyuhyun karena-ku okay? Dia pelayan yang baik. Dan pastikan hanya dia yang melayaniku setiap aku kemari.” Teriak Siwon kepada manajer Kyuhyun yang berada tak jauh dari mereka.

Kyuhyun merona mendengar Siwon dan menundukkan kepalanya. Siwon tertawa kecil melihat Kyuhyun yang tersipu karenanya. Mengacak rambut Kyuhyun gemas.

“Hubungi aku malam ini sebagai balasan karena aku menyelamatkanmu dua kali. Ini kartu namaku.”

Kyuhyun mengambil kartu nama Siwon dengan sedikit gugup. “Te-terima kasih, tuan. Sa-saya akan menelfon anda malam ini.”

“Kau janji? Karena aku tidak suka pembohong.”

Kyuhyun segera mendongak dan menatap Siwon tegas, “Aniyo. Saya janji, tuan. Dan percayalah saya bukan orang yang suka berbohong.” Membentuk huruf ‘V’ dengan dua jarinya.

Siwon kembali tertawa kecil. Entah kenapa bertemu dengan orang ini membuatnya lebih sering tertawa. “Baiklah, Cho Kyuhyun. Aku percaya padamu. Berapa usiamu?”

“Dua puluh tahun, tuan.”

“Hmm.. Aku lebih tua dua tahun darimu. Mulai sekarang panggil aku Siwon hyung saja okay?”

“Ba-baiklah, tu- maksud saya Siwon hyung saja.”

Siwon menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum. “Hilangkan kata ‘saja’. Dan belajarlah menggunakan aku dan kau saat bersamaku.”

Kyuhyun tersenyum lebar, “Baik, Siwon hyung.”

.

.

.

.

.

.

.

November 2008

“Bunga tulip putih seperti biasanya?” tanya Kyuhyun saat untuk keempat kalinya dalam lima hari ini Siwon datang ke tokonya.

“Yes. Dan bunga itu untukmu lagi.” Jawab Siwon sambil tersenyum.

Kyuhyun tertawa kecil, “Jika seperti ini maka rumahku akan penuh dengan bunga setiap harinya.”

“Kau tidak suka?”

“Aniyo. Justru aku sangat suka. Ayahku dulu petani dan ibuku adalah penjual sayur. Ibu sangat suka menanam bunga. Dan bunga tulip putih adalah bunga wajib bagi ibu. Katanya untuk melambangkan cintanya kepada ayah. Gombal sekali bukan?” ucap Kyuhyun dengan senyum masam pada pertanyaan terakhirnya.

“Kenapa wajahmu seperti itu?”

Kyuhyun menatap Siwon dan tersenyum lebar, “Ayah meninggal saat aku berusia dua belas tahun karena serangan jantung saat bekerja. Dan ibu meninggal tiga tahun setelahnya karena penyakit . Mungkin terlalu lelah menghidupi kehidupan kami.”

Siwon terdiam. Jadi.. Kyuhyun sebatang kara sekarang. Siwon menepuk pundak Kyuhyun dan mencengkeram pundaknya pelan. “Maafkan aku, aku tidak bermaksud mengungkit masa lalumu.”

Kyuhyun tersenyum dengan mata berkaca-kaca dan menggenggam tangan Siwon dipundaknya. “Bukan salahmu. Dan terima kasih atas bunganya, Hyung.”

Siwon menghangat saat tangan Kyuhyun menggenggamnya dan merasa kehilangan saat tangan Kyuhyun meninggalkan tangannya.

“Mau kuantar pulang? Aku rasa jam kerjamu sudah habis saat aku pulang.” Tawar Siwon.

Kyuhyun tertawa kecil, “Tidak usah, terima kasih. Aku bisa pulang sendiri. Pasti pekerjaan kantormu menumpuk.”

Siwon menaruh telunjuknya didahi Kyuhyun, “Sok tahu. Mau atau tidak, aku memaksamu untuk pulang denganku. Kau berhutang bunga padaku, kau ingat?”

Kyuhyun mengerucutkan bibirnya, “Kau selalu menggunakan alasan itu untuk memaksaku.”

.

.

.

.

.

“Jadi ini rumahmu? Tampak nyaman sekali dari luar.” Ucap Siwon dari dalam mobil sport mewahnya setelah mengantar Kyuhyun pulang.

Kyuhyun tertawa kecil, “Percayalah apartemenmu yang mewah itu lebih nyaman dari rumahku, hyung. Mau mampir?”

“Tentu. Jika kau tidak keberatan tentunya.”

“Rumahmu benar-benar nyaman saat musim gugur seperti ini.” Siwon mengamati isi rumah Kyuhyun dengan matanya. Memang tidak mewah. Tapi terlihat sangat nyaman dan hangat. Sangat cocok untuk disebut dengan ‘rumah’. Semuanya tertata rapi dan tampak indah.

Kyuhyun tersenyum, “Aku akan kembali. Anggap saja rumah sendiri.” Dan berjalan kearah dapur untuk membuat teh hangat. Malam di musim gugur bulan November terasa sangat dingin.

Kyuhyun menaruh teh hangat itu diatas meja dan menemukan Siwon tengah mengamati foto keluarganya dengan  berkacak pinggang.

“Itu ayah dan ibu. Yang kecil itu aku. Aku tidak pernah berfoto dengan mereka sejak aku berusia dua belas tahun.” Jelas Kyuhyun sambil ikut berdiri disamping Siwon.

Siwon tidak mengubah posisinya, “Kau lebih mirip ibumu. Beliau terlihat cantik difoto ini.”

“Banyak yang bilang begitu. Bagiku ibu adalah perempuan tercantik yang pernah aku kenal seumur hidupku.”

Siwon tertawa kecil.

“Hyung?”

“Ya, Kyu?”

“Jika aku mengatakan bahwa aku adalah seorang gay apa kau akan tetap menjadi temanku?”

Siwon membeku. Kyuhyun? Gay? Entah kenapa mendengarnya terasa begitu ambigu. Jijikkah? Bukan. Siwon tidak jijik. Marah? Bukan kata itu yang tepat untuk menggambarkan suasana hatinya sekarang.

“-Atau kau akan menjauhiku? Aku bisa menerimanya karena aku memang gay.” Tambah Kyuhyun.

Siwon menatap Kyuhyun dan menghadapkan tubuh Kyuhyun untuk menghadapnya.

“Aku tidak akan menjauhimu, Kyu. Aku janji.”

“Kau tidak jijik atau marah padaku?”

Siwon mengernyit dan menaikkan bahunya, “Untuk apa marah atau jijik? Lebih baik orang membenci diri kita yang sebenarnya daripada disukai orang atas sesuatu yang bukan diri kita bukan?”

Kyuhyun tersenyum dan memeluk Siwon. Ada sesuatu yang meledak didada Siwon dan merasakan ada berjuta kupu-kupu dalam perutnya saat Kyuhyun memeluknya seperti ini.

“Terima kasih, hyung. Sejak kecil aku tidak memiliki teman. Bahkan karena masalah seleraku yang menyimpang banyak yang menjauhiku. Kau adalah orang pertama selain orang tuaku yang menerimaku apa adanya.”

Siwon merasakan Kyuhyun menangis dibahunya. Siwon bahagia. Ya. Kata itu. Bahagia. Kata itu cocok untuk menggambarkan hati Siwon saat ini. Siwon mengelus pundak Kyuhyun lembut.

“Mulai sekarang kau tidak sendirian lagi, Kyu. Ada aku.”

Kyuhyun menarik diri dari pelukan itu dan mengusap air matanya. Menatap Siwon dan mengangkat jari kelingkingnya, “Yaksok?”

Siwon tertawa kecil dan membalas tautan jari Kyuhyun, “Yaksok.”

Kyuhyun tersenyum lebih lebar, “Aku membuatkanmu teh hangat, hyung.”

^^WonKyu^^WonKyu^^WonKyu^^

Siwon menaruh gelasnya yang telah kosong kembali ke atas meja.

“Kau pandai membuat teh, Kyu.” Puji Siwon.

“Aku bisa membuatkanmu segala minuman, Hyung.” Ucap Kyuhyun berbangga diri.

“Benarkah?” tanya Siwon tidak percaya.

“Bahkan bukan hanya minuman, aku juga pandai memasak, membersihkan rumah, mencuci, menanam bunga, dan merawat kebun.” Kyuhyun tersenyum lebar menampakkan giginya.

Siwon tertawa keras melihat ekspresi Kyuhyun. Kyuhyun mulai sebal saat Siwon tidak bisa menghentikan tawanya. Kyuhyun mencubit perut Siwon beberapa kali membuat Siwon tergelak.

“Kyu.. Ahahaha! Kyu, sakit! Aw.. ahahaha! Wajahmu lucu sekali..” ucap Siwon ditengah tawa dan sakit yang dirasakannya.

“Berhenti tertawa atau aku akan mencubitmu terus menerus, Hyung. Hehehehe~~”

 Siwon menarik tangan Kyuhyun yang mencubit perutnya. Kyuhyun terlalu lemah hingga terhuyung mengikuti arah tarikan Siwon. Keduanya membeku saat hidung keduanya bersentuhan. Keduanya bisa merasakan nafas satu sama lain dalam sentuhan itu. Ada jantung yang berdetak lebih cepat dan berpacu. Milik siapa? Kyuhyun atau Siwon? Atau milik keduanya?

Siwon memiringkan kepalanya dan melihat Kyuhyun memejamkan matanya. Siwon menempelkan bibirnya dengan bibir Kyuhyun lewat sebuah ciuman. Hanya menempel dan keduanya memejamkan matanya. Beberapa saat hingga Kyuhyun menarik diri dari ciuman itu. Menyentuh bibirnya yang barusaja dicium Siwon.

“Ma-maafkan aku, hyung..” ucap Kyuhyun sambil menunduk. Takut jika Siwon marah padanya.

Siwon meraih tangan Kyuhyun yang menyentuh bib

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Kyueen
Jika ada yg bingung/mau tanya tentang cerita ini bisa cantumkan hashtag '#reply' di comment box (:

Comments

You must be logged in to comment
choiboy #1
Chapter 1: Aku kira mereka bkal bunuh dri berduaaa hiks hikss ternyata ending nya kyu hamill keren
pingpongkio #2
aw so romantic
Evasetiani97 #3
Chapter 1: Ahhh endingg nya manis bngettt , wonkyu nya bakalan punyaa baby kkkkkkk~
tamaraputri #4
Chapter 1: Romantis nya......
elfviliebe #5
Chapter 1: He'em....... great
NaraKim #6
Chapter 1: hiks.. ceritanya sedih.. tapi berakhir bahagia.
suka banget ceritanya..
WonKyu jjang!!
BabyBugsy
#7
Chapter 1: ceritanya membuat perasaan campur aduk, seneng, sedih, galau.. Hummmm kecelakaan membuat kyuhyun lumpuh tp ga ada kebahagiaan juga. Kyu hamil. Wowww... Tuhan melindunginya bayinya :D bahagia selalu siwon..
Wulwul0705
#8
Chapter 1: Bagus bgt aku suka ceritanya sedih....
Hmmm romantis dan mengharukan huwaaa... wonkyu jadilah cinta abadi
Evilrha88
#9
Chapter 1: wonkyu emang paling sweeet. aww aww aww.
kasihan kyu ternyata lumpuh tapi syukur deh wonkyu tetap saling memiliki kan.
akk tetap nyambung dari pertemuan awal siwon dan kyuhyun sbelum kejadian kyu lumpuh yg nyelamatin siwon. awalnya akk kira kyu bakal buta.
CholifatulLianaII #10
Chapter 1: Kerennn -lagi-. Suka bagian Kyu yang cegah Siwon sampe jatoh dari kursi roda. Awww itu sesuatu banget