Chapter 6

THE PROPOSAL

"Noona mana bisa kau tiba-tiba mau tinggal di rumah pengantin baru seperti kami" keluh kyuhyun pada kakaknya.

"Mianhae kyu, tapi apa kau tega membiarkan kakakmu ini sendirian di jeju sementara suaminya pergi keluar negeri" kakak kyuhyun menyandarkan kepalanya manja di pundak kyuhyun.

"Noona kau kan bisa memberitahu aku sebelumnya tidak tiba-tiba datang seperti ini" protes kyuhyun.

"Nee.. Unnie akukan bisa menyiapkan kamar untukmu" tambah yoona.

"Kwaencanayo, kalian tak perlu terbebani dengan kehadiranku. Aku bisa tidur dimana saja" jawab kakak kyuhyun santai. "Lagi pula kamar ini kosong kan?" Kakak kyuhyun berjalan kearah kamar yang terletak disebelah kamar utama.

Yoona menatap kyuhyun dengan kedua matanya yang terbuka lebar begitu juga dengan kyuhyun menatap yoona memberi tanda bahaya. Dengan cepat kyuhyun berlari ke arah kakaknya. "noona kamar ini masih berantakan, biarkan yoona bereskan dulu untukmu eoh?" Kyuhyun berdiri didepan kakaknya, menghalangi langkahnya untuk masuk ke kamar tersebut. Kamar yang kini dipakai yoona.

"Ah ne unnie biar aku bereskan dulu untukmu" tambah yoona beralasan. Akan sangat bahaya jika ahra tau bahwa kamar tersebut menyimpan semua barang-barang yoona dan sampai sadar kalau adik dan istrinya tak tidur di kamar yang sama layaknya suami istri.

Yoona memberikan tanda dari mimik wajahnya agar kyuhyun membawa kakaknya pergi jauh dari ruangan tersebut sementara ia akan membereskan sebagian barangnya.

"Ah noona, apa kau sudah sarapan? Yoona sudah masak. Masakannya enak sekali kau harus mencobanya" seakan mengerti maksud yoona, kyuhyun berinisiatif untuk mengajak kakaknya ke ruang makan. Kedua tangan kyuhyun memegang kedua pundak kakaknya dan membawanya pergi dari tempat tersebut. kyuhyun mengedipkan sebelah matanya memberikan sinyal tanpa sepengetahuan kakaknya, memberikan tanda bahwa ia akan mengurus kakaknya.

Yoona mengangguk pelan lalu masuk kedalam kamar tersebut. Ia menyalakan lampu kamarnya, matanya menelusuri seluruh isi kamar barunya tersebut mencari barang-barang yang perlu ia selamatkan agar kakak kyuhyun tak curiga tentang pernikahan yang mereka lakukan ini.

Seluruh make-up yang ada di atas meja rias ia masukan kesalah satu dus yang sudah ia ambil sebelumnya. Beberapa pigura yang menyimpan foto-foto keluarga yoona, mendiang ayah dan ibunya yang ia simpan dipinggir tempat tidurnya ia masukan cepat bersama dengan peralatan make-upnya juga barang-barang lain yang menandakan ada kehidupan di kamar tersebut ia sembunyikan didalam dus  besar yang ia bawa sekarang.

 

"Baiklah kurasa cukup" bisik yoona pelan. Ia menutup dus tersebut, berjalan cepat keluar kamarnya lalu masuk ke kamar kyuhyun yang berada tepat disebelah kamar tersebut tanpa diketahui kyuhyun dan noonanya yang tengah asyik berbincang di ruang makan. Yoona masuk kedalam kamar kyuhyun dan menaruh dus yang ia bawa didekat pintu.

"Baiklah semua aman" ujarnya pada diri sendiri dengan menepuk kedua tangannya seolah telah berhasil menyembunyikan barang bukti. Matanya kini menelusuri seluruh bagian ruangan tempat ia berdiri sekarang.

"ck.. rapi juga kamarnya" bisik yoona melihat kamar kyuhyun yang sangat tertata dengan rapi. Matanya menelusuri setiap bagian di kamar besar ini dengan mengangkat kedua alisnya dan menarik sebelah ujung bibirnya.

Yoona keluar dari kamar kyuhyun dengan tersenyum santai dan menutup pintunya perlahan sehingga tak mengeluarkan suara. Ia berjalan menghampiri kyuhyun dan kakaknya yang tengah menyantap sarapan yang ia buat sebelumnya.

 

"jadi berapa lama rencananya noona akan tinggal disini?" Tanya kyuhyun sembari mengunyah makanan dimulutnya.

"Sebulan sepertinya" jawabnya santai sembari menyuap nasi yang ada di sumpitnya. "Eoh yoona masakanmu enak sekali" ujarnya sesampainya yoona di meja makan. Yoona tersenyum manis sembari menggeser kursi disebelah kyuhyun dan duduk disana.

"Tak seenak masakanmu unnie" balas yoona.

"noona kau tidak sedang bertengkar dengan gong yoo hyung kan?" Tanya kyuhyun lagi.

"Aish tentu saja tidak" balas kakaknya. "Kau kenapa sih kyu? Kelihatannya tidak suka sekali mendengar kakakmu ingin tinggal bersamamu" tambahnya kesal.

"Bu..bukan begitu noona.." Kyuhyun menggaruk-garuk lehernya pelan mulai bingung menghadapi kakaknya, ia menatap kakaknya yang tengah menatap tajam kearahnya seolah mencari tahu apa yang sedang ia pikirkan. "Arraseo..arraseo noona kau bisa tinggal disini selama yang kau inginkan" ujarnya sembari memalingkan wajahnya dari kakaknya beralih menatap mangkok nasi dihadapannya.

Ahra tersenyum penuh kemenangan, menyeringai dengan melihatkan deretan giginya yang rapi lalu menatap yoona dengan puppy eyesnya. Yoona membalas senyuman ahra unnie dengan menarik kedua ujung bibirnya sehingga senyuman mengembang diwajahnya, ia pasrah pada nasibnya sekarang. Kyuhyun pun tak dapat melakukan apa-apa untuk merubah pikiran kakaknya, apalagi yoona.

***

Ahra keluar dari kamar mandi setelah selasai membersihkan dirinya, ia keluar dengan setelan baju tidurnya lengkap, dengan handuk yang menggulung diatas kepala membalut rambutnya yang masih basah. Ia berjalan kearah dapur yang tak jauh dari kamar mandi menghampiri yoona yang tengah sibuk mengelap beberapa piring yang telah ia cuci bersih, piring yang dipakai bekas makan malam.

"Sini aku bantu" ia menyambar lap bersih dari tangan yoona, yoona menatapnya dengan sedikit terkejut dengan kedatangannya yang tak ia sadari.

"Unnie.." Sahutnya menatap perempuan mungil dengan balutan handuk yang membungkus rambut diatas kepalanya. "Tak usah unnie, biar aku saja" yoona berusaha mengambil kembali kerjaannya namun tak berhasil.

"Astaga anak ini" ahra memukul bokong yoona pelan, "sana bersihkan dirimu, kau tak tahu betapa baunya badanmu" candanya dengan mendenguskan hidungnya.

Yoona mengendus-endus bau badannya sendiri, "aishh unnie" ujarnya. Ahra tertawa kecil menatap yoona yang sedikit kesal.

"Sudah sana bersihkan dirimu, biar ini aku yang teruskan" ujarnya,

"Sungguh tak apa unnie?" Balas yoona dengan raut wajah yang tak enak,

"Ne.." Jawab ahra penuh penekanan, "aishh cepatlah baumu menggangguku" godanya.

"Unniee..." Jawab yoona, "gomawo unnie" yoona mengeluarkan aegyonya dan memeluk ahra sebentar lalu melepaskan celemek yang terpasang ditubuhnya dan berlalu meninggalkan ahra, ahra menatap yoona berlalu dengan menggelengkan kepalanya dan senyum mengembang dari wajahnya.

 

"Astaga.." kyuhyun sedikit melonjak dari tempatnya karena pintu kamar mandi yang tiba-tiba terbuka, matanya menatap terkejut kearah eseorang yang berdiri dipintu yang kini terbuka penuh. 

"Kenapa kau terkejut seperti itu" jawab yoona santai. yoona berjalan masuk menghampiri kyuhyun yang sedang berdiri didepan wastafel dan kaca besar yang tergantung diatasnya.

"Mengagetkanku saja" jawab kyuhyun pelan dan siap-siap untuk pergi dari tempatnya. Sampai mereka berdiri saling berhadapan, yoona yang ingin masuk terhalang tubuh kyuhyun yang ingin keluar dari kamar mandi. Yoona melangkah ke kiri berusaha menghindari kyuhyun, namun kyuhyun bergerak    kearah yang sama dengan yoona. Yoona melangkah kekanan, namun secara bersamaan kyuhyun melangkah ke arah yang sama dengan yoona begitu seterusnya hingga akhirnya kyuhyun menghentikan langkahnya menatap yoona didepannya kesal. Yoona menatap kyuhyun dengan wajah innocentnya.

"YA!" kyuhyun berteriak frustasi. Yoona terkejut mendengar teriakan kyuhyun, ia menatap kyuhyun dihadapannya dengan mata yang membulat penuh dan membisu masih dengan wajah innocentnya. "Minggirlah" Ujar kyuhyun masih dengan nada tingginya, yoona masih berdiri dihadapan kyuhyun tak menggubris kata-katanya. Ia menatap kyuhyun bingung, matanya seolah mencari tahu ada apa dengannya yang terkesan menghindarinya sedari tadi pagi.

Kyuhyun balik menatap yoona, tiba-tiba ia merasakan wajahnya yang merona. Wajahnya berubah merah. Mengetahui hal tersebut dengan cepat kyuhyun menggeser yoona dari hadapannya dengan kedua tangannya agar ia dapat pergi dan yoona tak menyadari perubahan di wajahnya.

Kepala yoona berputar menatap kyuhyun yang berlalu meninggalkannya, ia masih terpaku di tempatnya dan matanya tak lepas dari kyuhyun hingga lelaki itu pergi dan meninggalakannya sendiri dikamar mandi.

"Ada apa sih dengannya? Aneh sekali" ujarnya pada diri sendiri, yoona mengernyitkan dahinya mencoba berfikir apakah ada sesuatu yang salah yang ia lakukan pada kyuhyun. Matanya berputar mengingat hal-hal terakhir yang ia lakukan dengan kyuhyun. "Apa aku melakukan sesuatu?" Yoona menyimpan jari telunjuknya dipangkal bibir mencoba berfikir, namun yoona tak menemukan jawabannya. Ia mengangkat kedua bahunya dan mencoba melupakan kyuhyun yang bertingkah aneh hari ini.

***

Kyuhyun berbaring diatas ranjang empuknya dengan posisi terlentang menatap langit-langit kamarnya, matanya menerawang dengan isi kepalanya yang berterbangan kemana-mana. Sampai seseorang membuka pintu kamarnya dan membuyarkan semua lamunannya. Kyuhyun melihat seseorang yang baru saja masuk kedalam kamarnya, dengan cepat kyuhyun menyembunyikan wajahnya di balik bantal yang sekarang ia taruh diatas kepalanya.

Yoona masuk kedalam kamar kyuhyun dengan sedikit canggung dan ragu. ia menutup pintunya pelan sehingga tak membekaskan suara. "ehem" yoona berdeham canggung, melangkah ragu mendekati kyuhyun yang tengah berbaring di atas ranjangnya.

"kyu.. kyu" yoona mengguncang tubuh kyuhyun pelan dengan tangannya, "kyu kau sudah tidur?" Tanyanya. Kyuhyun mengangguk pelan dari balik bantalnya yang masih menyembunyikan wajahnya.

"Aku tidur dimana?" Bisik yoona pelan. Tangan kyuhyun bergerak menunujuk kesebuah sofa yang cukup besar di dekat jendela yang letaknya tak jauh dari ranjangnya.

"Mwo?" Mata yoona mengikuti arah tangan kyuhyun. "Sirreo" jawab yoona kesal masih sedikit berbisik karena tak ingin ahra mendengar pembicaraan mereka dari kamarnya yang bersebelahan dengan kamar kyuhyun.

"Kau saja yang disana kau kan laki-laki" tambah yoona. Kyuhyun melambaikan tangannya ke arah yoona yang memberi tanda bahwa ia tidak setuju dengan permintaannya.

"Ya kau!" Yoona menarik bantal yang menutupi muka kyuhyun kesal, kyuhyun cukup terkejut dengan kecepatan tangan yoona menarik bantal dari tangannya. Kini yoona dapat melihat wajah kyuhyun yang tengah merona, wajahnya yang putih kini tersipu merah. Yoona menatap kyuhyun intens karena menyadari perubahan yang terjadi pada wajahnya. "Kyu kau sakit?" Tanya yoona khawatir.

Kyuhyun yang tahu bahwa yoona sudah mulai sadar dengan perubahan wajahnya dengn cepat menutupnya dengan kedua tangannya. Ia menggeleng-gelengkan menjawab yoona tanpa mengeluarkan suara. "Sini coba ku cek suhu badanmu" tangan yoona bergerak mencoba mendekati dahi kyuhyun untuk mengetahui suhu tubuhnya, memastikan apa ia baik-baik saja atau tidak.

Kyuhyun menepis tangan yoona dengan cepat "aku baik-baik saja" ujarnya datar, ia membalikan tubuhnya membelakangi yoona.

"YA!" yoona menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dengan posisi terduduk di sebelah kyuhyun yang tengah berbaring membelakanginya. "Kau kenapa sih? tingkahmu aneh sekali seharian ini" protes yoona kesal, "apa aku melakukan sesuatu padamu hah?" Nada yoona semakin meninggi.

Kyuhyun bangun dari tidurnya, tangannya dengan cepat mendekap mulut yoona. "Kau ingin noona datang kemari karena teriakanmu?!" Ujar kyuhyun kesal setengah berbisik. Yoona mengerutkan alisnya dan menatap kyuhyun tajam dengan mulut yang masih didekap kyuhyun. Lagi-lagi tatapan mereka bertemu dan kyuhyun merasa terganggu dengan tatapan yoona, dengan cepat ia melepaskan dekapan tangannya dari mulut yoona dan suasana berubah canggung bagi kyuhyun.

"Kau benar-benar tak ingat" kyuhyun mengusap belakang lehernya sembari sediki menunduk.

Yoona menatap kyuhyun dengan tatapan tak mengerti, "ingat? Ingat apa?"

"Hal yang kau lakukan saat kau mabuk" ujar kyuhyun mencoba mengingatkan yoona dengan memberi clue.

Yoona menatap mata kyuhyun dalam mencoba mencari jawaban sembari mengingat-ingat kejadian saat ia benar-benar tak sadarkan setelah mabuk berat tadi malam. "memangnya aku melakukan apa?" Yoona mengernyitkan dahinya berpikir keras.

"Cobalah kau ingat-ingat" desak kyuhyun. Mereka saling duduk berhadapan dan menatap satu sama lain. Yoona menatap kyuhyun sembari berfikir keras mengingat sesuatu dan kyuhyun menunggu yoona yang tengah mengingat kejadian tadi malam.

"Aaassh.. Aku tidak ingat!!" Sahut yoona kesal dengan menggeleng-gelengkan kepalanya frustasi. "Aku benar-benar tidak ingat, coba katakan saja! Memangnya aku melakukan apa padamu eoh?" Desak yoona pada kyuhyun. Kyuhyun menatap yoona tegang, ia mencoba menelan ludahnya berat.

"Kau...kau.." Kyuhyun mencoba menjelaskan. mimik wajahnya terlihat kesulitan menjelaskan hal tersebut, ia mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakannya pada yoona. "K..kau dan.. Aku..." Kata-katanya menggantung diudara, mulutnya sangat sulit mengeluarkan hal yang ingin ia ucapkan. Yoona menatap kyuhyun fokus, wajahnya sangat tak sabar mendengar langsung dari mulut kyuhyun. Jari kyuhyun bergerak mendekati bibirnya, mencoba menggerakannya memberi arti agar yoona mengerti. Yoona menatap gerakan tangan kyuhyun, ia mengernyitkan dahinya benar-benar tak mengerti maksud kyuhyun.

"Ah! Sudahlah lupakan! Kau pikir saja sendiri!" kyuhyun frustasi, ia mengurungkan niatnya untuk mengatakan bahwa semalam yoona menciumnya saat ia tengah mabuk berat. Kyuhyun beranjak dari kasurnya membawa bantal dan selimut ditangannya dan berbaring di atas sofa membiarkan yoona tidur diranjangnya malam ini.

Yoona menatap kyuhyun yang berbaring di atas sofa dan menutup seluruh tubuhnya. Yoona masih kebingungan, ia diam sebentar masih berfikir membiarkan otaknya mencerna hal yang kyuhyun coba beritahu sebelumnya. Ia menggerakan jarinya mengulangi gerakan kyuhyun sebelumnya.

"Haaaaaaa" mulutnya terbuka lebar, mata yoona membulat penuh dan hampir  membuat kedua bola matanya jatuh keluar. Yoona teringat saat kyuhyun mengangkat tubuhnya saat ia tengah mabuk berat semalam dan membaringkannya di atas ranjang. Yoona kini ingat, ia mencium kyuhyun saat ia tak sadar karena mabuk semalam, tiba-tiba adegan tersebut lewat di kepalanya.

"Kau ingat?" Suara kyuhyun terdengar dari balik selimutnya, ia tengah mengintip yoona dari balik selimutnya. Mengintip yoona yang tengah membuka rahangnya yang terbuka penuh dan bola matanya yang hampir saja copot. Dengan cepat yoona menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan tengkurap diatas kasur menyembunyikan seluruh wajahnya yang kini seolah tengah tertangkap basah.

"Pabo! Pabo! Pabo!" Berkali-kali yoona memukul kepalanya dengan sebelah tangan menyalahkan dirinya. "Kenapa bisa begitu" gerutunya pelan.

 

Kyuhyun tersenyum tipis dari balik selimutnya melihat kelakuan yoona, "weirdo!" Ujarnya pelan.

***

'TOK TOK TOK'. "Kyu.. Yoong apa kalian sudah bangun?" Seseorang berteriak sembari mengetuk pintu kamar kyuhyun, yoona mencoba membuka matanya dan berusaha bangun dari tidurnya.

"Kyu.. Yoong apa aku boleh masuk?" Sekali lagi suara wanita tersebut terdengar dari balik pintu kamar kyuhyun. Yoona akhirnya dapat membuka manatanya, setelah ia sadar suara tersebut merupakan suara ahra kakak iparnya.

Dengan cepat yoona bangkit dari tidurnya, "kyu..kyu" bisik yoona kecil mencoba membangunkan kyuhyun dari tempatnya. Yoona duduk diatas ranjang masih dengan selimut yang mebutupi sebagian tubuhnya dan rambut yang berantakan. "Kyuuu.." Bisiknya lebih keras dari sebelumnya.

'TOK TOK' suara ketukan pintu lagi-lagi terdengar, yoona mulai panik karena kyuhyun tak kunjung bangun dari tidurnya. Yoona masih dapat melihat kyuhyun yang masih tertidur pulas diatas sofa empuk yang cukup besar tersebut. Mata yoona menelusuri ke sekitar ranjang, seolah mencari sesuatu yang dapat membantunya. Tangannya meraih bantal yang ada disebelahnya, dan dengan sekuat tenaga melemparnya kearah kyuhyun dan bantal tersebut berhasil mendarat tepat dikepala kyuhyun.

"Eoh.. Ada apa..ada apa.." Kyuhyun terlonjak dari tidurnya dan bangun dengan setengah sadar. Dengan cepat yoona menaruh jari telunjuk di tengah bibirnya memberi tanda agar kyuhyun tak berisik, ia menatap kyuhyun dengan kedua bola matanya yang kini membulat penuh. "Kemarilah" yoona melambaikan tangannya memberi tanda agar kyuhyun mendekatinya, kyuhyun menatap yoona bingung masih dengan setengah sadar. "Palliwa!!" Yoona menggerakan tangannya lebih cepat, "kakakmu ada diluar dia akan masuk cepatlah pindah kesini" ujar yoona dengan berbisik sembari sebelah tangannya yang menunjuk ke arah pintu.

'TOK TOK' ahra masih mengetuk pintu kamar kyuhyun berusaha meminta jawaban. "apa aku boleh masuk?” teriaknya.

Kyuhyun menatap yoona dengan matanya yang sama lebarnya dengan yoona. "Tunggu noona!" Ia membalas teriakan noonanya. kini ia sudah sepenuhnya sadar, dengan cepat ia berlari ke arah ranjang tempat dimana yoona terduduk diatasnya dengan membawa bantal dan selimut yang ia pakai.   Kyuhyun membereskan tempatnya di sebelah yoona dan menyandarkan tubuhnya di muka ranjang, yoona membantu kyuhyun membereskan tempatnya dan duduk mendekat disebelahnya sembari menyandarkan tubuhnya seperti kyuhyun. "Masuklah noona" teriak kyuhyun setelahnya mereka siap di posisi mereka sekarang, sebelah tangan kyuhyun merangkul yoona dan mendekatkan kedalam dekapannya. Wajah yoona seketika menegang karena menyadari posisi mereka yang sangat dekat.

"Aaah kalian sudah bangun?" Ahra membuka sedikit pintu kamar kyuhyun dan terlihat kepalanya muncul dari celah pintu tersebut. "Apakah aku mengganggu?" Tanyanya dengan menyeringai jahil.

"Tentu saja tidak unnie" jawab yoona dengan tersenyum.

"Ada apa noona?" Tanya kyuhyun.

"Aku hanya ingin bilang kalau aku sudah menyiapkan sarapan untuk kalian, jadi keluarlah kita sarapan bersama" jelasnya dengan tersenyum manis.

"Baiklah, kami akan keluar sebentar lagi" jawab kyuhyun.

"Oke, palli.. Eoh?" sahutnya lagi, "ngomong-ngomong maafkan aku mengganggu kalian. Hehehe.." Tambahnya dengan tersenyum jahil menatap yoona yang berada di dalam dekapan kyuhyun. Seketika wajah yoona mendadak merah, ia menatap kyuhyun yang ada didekatnya bahkan sangat dekat dengannya dari ujung matanya.

"Noona keluarlah" teriak kyuhyun malu.

"Arrraseo.. Hahaha" tambahnya jahil. Ahra menutup pintu kamar kyuhyun pelan dan meninggalkan dua orang diatas ranjang dengan keadaan canggung. Mereka saling melempar pandangan satu sama lain.

Kyuhyun melepaskan dekapannya kepada yoona, "ehem" kyuhyun berdeham mencoba menghilangkan rasa canggung pada dirinya. Yoona menggeser tubuhnya menjauhi kyuhyun dan merapihkan rambut dengan tangannya, yoona dapat merasakan rasa canggung yang sama seperti kyuhyun.

"Aku kekamar mandi dulu" ujarnya dengan sedikit salah tingkah, kyuhyun beranjak dari tempatnya menyingkap selimut yang menutupi sebagian tubuhnya dan berjalan masuk kearah ruang wadrobe yang ada di dalam kamarnya.

Yoona diam ditempatnya, matanya mengikuti arah kyuhyun pergi. Ia menatap kyuhyun beranjak dari tempatnya dan berjalan cepat dengan sedikit menunduk menyembunyikan wajahnya tanpa melihat jalan. Yoona mengernyitkan dahinya dan menatap bingung melihat kyuhyun berjalan kea rah yang salah. "Bukankah ia bilang ingin ke kamar mandi?" Ujarnya kecil.

Yoona masih menatapi ruangan dimana kyuhyun hilang didalamnya, ia masih menatap dengan kedua alisnya yang hampir menjadi satu. Dan tak lama kyuhyun keluar dari ruangan tersebut, ia melihat yoona yang tengah menatapnya bingung dengan kepalanya yang sedikit memiring. "Cepatlah keluar noona menunggu" ujarnya beralasan dengan mimik yang kaku, seolah ia tahu bahwa yoona sadar ia berjalan ke arah yang salah. Sebelum yoona mengetahui bahwa kini ia sedang salah tingkah, kyuhyun memalingkan wajahnya dari yoona dan berjalan cepat keluar kamar meninggalkan yoona yang tak berhenti menatapnya.

Yoona memalingkan wajahnya dari pintu kamar yang kini sudah tertutup kembali, ia memandang lurus kedepan masih dingan tatapannya yang tak mengerti. "Pppff.." Yoona menahan tawanya yang hampir berhamburan dengan kedua tangannya, mengingat tingkah laku bodoh yang kyuhyun lakukan. "Pabo" ujarnya pelan masih menahan tawa.

Tawanya terhenti,tiba-tiba ia dapat merasakan wajahnya kembali memanas, terbesit kembali ingatan saat ia ada didalam dekapan kyuhyun tadi ia berada sedekat itu dengan kyuhyun. Yoona menyentuh pipi dengan kedua tangannya dan menenggelamkann wajahnya diatas selimut. "aaisshh" suaranya teredam didalam selimut.

***


Aku berjalan keluar dari sebuah cafe tempat dimana aku baru saja bertemu seorang klien, seorang produser iklan dalam rangka membicarakan kontrak CF baru untuk kyuhyun. Kini aku berjalan menghampiri mobil van yang menungguku di pinggir jalan. Sampai seseorang memanggilku dan menghentikan langkahku.

"Noona.. Yoona noona" Aku membalikan tubuhku mencari tahu seseorang yang memanggilku, mataku menelusuri orang-orang disekitarku mencari sumber suara tersebut. Seseorang berlari kearahku, seorang lelaki tinggi dengan memakai topi hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Aku menatapnya menyelidiki, suaranya tak asing ditelingaku.

"Yoona" kini lelaki tersebut berdiri dihadapanku dengan nafas yang menderu cepat, ia mengistirahatkan sejenak tubuhnya dan membenarkan nafasnya kembali normal. Aku menatapnya menyelidiki mencari tahu siapa lelaki yang memanggilku noona ini.

Setelah nafasnya terlihat kembali normal, ia berdiri menegakan tubuhnya dan kini aku dapat melihat wajahnya yang tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang rapih.

"Changmin!" Ujarku antusias seketika melihat wajah yang tak asing tersebut. Ia tersenyum sembari menyimpan jari telunjuk didepan bibirnya.

"Jangan keras-keras noona" katanya dengan setengah berbisik.

Mataku berkeliling di sekitar tempatku berdiri dan memastikan tak ada yang menyadari kata-katanya. "Hehehe.. Mianhae" kataku dengan menyeringai tak bersalah.

Changmin tersenyum lebih lebar melihatku, "sedang apa kau disini noona?" Tanyanya sembari membenarkan letak topi diatas kepalanya.

"Ada yang harus kukerjakan disini" jawabku, "changmin kau sejak kapan kembali ke korea? Aku tak mendengar beritamu kembali di kantor" tambahku antusias.

"Ne.. Kami kembali lebih cepat noona" ujarnya, "syuting video klip kami selesai lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan" terusnya.

"Hmm pantas". "Lalu apa yang sedang kau lakukan disini?" tanyaku penasaran.

"Aku mengambil ponselku yang baru saja selesai di service" ujarnya menjelaskan, "noona bagaimana kalau kita minum kopi?" sahutnya.

"Aaah pasti menyenangkan, tapi sepertinya aku tak bisa" balasku kecewa, "aku harus cepat-cepat menghampiri kyuhyun ke lokasi, syutingnya iklannya sebentar lagi selesai" tambahku melirik jam tangan lalu menatap changmin meminta maaf.

"Lain kali bagaimana?" Sahutku setelah melihat changmin yang sedikit kecewa.

"Hmm begitu ya, baiklah tidak apa-apa mungkin lain kali" ia tersenyum terkesan seperti dipaksakan.

"Kalau begitu aku pergi duluan ya? Kyuhyun sudah mencariku dari tadi berisik sekali" aku memegang telingaku berakting seolah sakit. Changmin tersenyum menatapku. "Lain kali kita minum bersama ya, aku ingin mendengar ceritamu tentang jepang" tambahku semangat.

Changmin mengangguk setuju, "baiklah noona, sampaikan salamku untuk kyuhyun" ujarnya dengan tersenyum tipis.

Aku menatap changmin dengan beberapa langkah mundur sembari melambaikan tanganku padanya. "Annyeong " aku melambaikan tanganku tinggi sembari melemparkan senyum pada hobaeku. Ia membalas senyumanku dengan senyumnya yang teduh seperti biasanya.

 

Shim Chang min, hoobaeku saat di sekolah dulu. Kami bersekolah di sekolah yang sama, ia adalah juniorku. Umurnya 1 tahun lebih muda dariku. Kami berteman akrab sejak masuk di club judo yang sama di sekolah, sejak itu kami sering menghabiskan waktu bersama-sama. Changmin adalah satu-satunya hoobae yang kukenal baik, ia anak yang ramah dan sangat sopan. Selain itu hobi kami yang sama-sama gemar membaca komik membuat pertemanan kami semakin dekat. Sejak aku lulus dari SMA, kami menjadi lebih jarang bertemu bahkan bisa dibilang kita sempat tak mengetahui kabar satu sama lain cukup lama sampai akhirnya aku bertemu denganya saat aku bekerja dengan kyuhyun. Aku bertemu dengannya di SM entertainment saat pertama kali ia debut dengan groupnya TVXQ bersama You know Yunho. kini ia dikenal dengan nama panggungnya Max Changmin. Tak ada yang berbeda darinya, ia tetap menyapaku ramah kami masih sering berbincang-bincang tentang masa-masa sma kami yang konyol walaupun tak sedekat dulu. Hanya penampilannya yang cukup membuatku pangling, changmin yang dulu sangat cuek dengan penampilan, berbeda dengan max changmin yang kini sangat memperhatikan penampilannya. Aku senang dapat bertemu dengannya lagi.

***

Aku berlari kecil melewati kerubunan wanita yang berkumpul sembari membawa papan yang mereka acung-acungkan keudara. Tak cukup hanya udara panas hari ini saja yang membuat ubun-ubun kepalaku berdenyut tapi juga teriakan melengking meeeka yang membuat telingaku sakit mendengarnya.

Aku menutup sebelah telingaku mencoba melindungi telingaku yang hampir pecah akibat mendengar teriakan melengking dari kumpulan perempuan disekitarku ini. Tak henti-hentinya mereka meneriaki nama kyuhyun sedari tadi.

"Aish apa mereka tak kelelahan" gerutuku pelan. Aku berusahan menembus kerubunan sesak para  sparkyu yang sepertinya sudah mempersiapkan diri mereka masing-masing untuk menyemangati kyuhyun ditempat lokasi syuting sebuah iklan yang tengah kyuhyun lakukan sekarang ini.

"Aaah.. Permisi.. Perimisi" aku mencoba melewati celah sempit diantara mereka. Perempuan-perempuan ini memang memiliki stamina yang sangat luar biasa, ditengah hari dengan sorotan matahari yang begitu jahat mereka masih saja rela berdiri dengan mengangkat papan bertuliskan nama kyuhyun mencoba mencari perhatiannya. Apa yang kyuhyun punya hingga mereka rela melakukan ini semua? Aku lebih baik memakai uang yang mereka pakai untuk membuat baju dan baliho bergambarkan kyuhyun dengan membeli setumpuk komik kesukaanku. “Kyuhyun kau benar-benar luar biasa” gumamku dalam hati.

 

"Aish kenapa kau lama sekali" protes kyuhyun dengan menatapku sedikit kesal, aku berhenti sejenak mengatur nafasku setelah berdesak-desakan berusaha menembus kumpulan sesak para sparkyu.

"Kau.." Ujarku kesal, ingin sekali aku menjitak kepalanya namun kuurungkan niatku setelah melihat wajah kyuhyun yang sangat kelelahan. Wajahnya penuh dengan keringat akibat syuting iklan yang ia lakukan sedari pagi dan sepertinya belum berakhir. di hari yang begitu panas ini kyuhyun harus memakai beberapa lapis baju untuk keperluan syuting dan lokasi syuting yang dilakukan di taman terbuka dengan sorotan matahari yang begitu tajam hari ini membuat penderitaannya begitu lengkap.

"Ini" aku menjulurkan dua kantong plastik di tanganku kepadanya, ia yang duduk di kursinya sembari mendongak kearahku menatap dua kantong plastik tersebut dengan riang.

"Huaaaa" ia membuka bungkusan yang kubawa, 1 bungkus dumpling kesukaannya dan tak ketinggalan acar lobak. Satu platik lain berisi 2 kaleng soda yang juga ia pesan sebelumnya. "Hmm.." Ia menikmati dumpling pertamanya dengan sekali lahap, mengunyahnya penuh semangat sembari membiarkan beberapa penata rias menata kembali make up dan tatanan rambutnya.

"Ya! kau tidak malu makan seperti itu didepan fans fanatikmu itu" ujarku dengan menjatuhkan tubuh ke kursi kosong yang berada disebelah kyuhyun, "aigooo panas sekali" keluhku sembari mengibas-ngibaskan tangan didekat wajahku. Tiba-tiba hembusan angin kencang menghampiri wajahku dan membuat aku sedikit terkejut.

"Eunhyuk" ujarku melihat seorang lelaki kurus yang berdiri didepanka sembari mengibas-ngibaskan sebuah karton besar ditangannya. Ia menyeringai melihatku sembari terus mengibaskan karton tersebut kearahku.

"Ya hyung! Yang harusnya dikipas aku bukan dia" protes kyuhyun dengan mulut yang penuh makanan.

"Aish kau ini, kau tak kasihan melihat istrimu penuh keringat seperti itu" sahut eunhyuk cuek. Mendengar kata-katanya begitu keras dengan cepat aku menendang kakinya yang tak jauh dari tempatku.

"Aaaaaa" teriaknya keras sembari mengelua-elus dengkul bekas tendanganku, dan kurasa tendangan satu tadi mendarat cukup keras. Eunhyuk meronta kesakitan dengan satu kakinya yang terangkat.

Penata rias yang sedari tadi sibuk merias kyuhyun tiba-tiba berhenti dari kegiatannya dan menatap kami bingung sekaligus curiga.

"Dia bercanda" jawab kyuhyun seolah mengetahui isi pikiran wanita tersebut, kyuhyun menyeringai cuek berbohong berusaha agar wanita tersebut tak mendengar ucapan eunhyuk barusan. Aku menatap eunhyuk yang masih memegang kakinya kesakitan sembari melotot kearahnya "pabo" ujarku dengan tak bersuara.

"Mianhae" jawab eunhyuk yang juga tak mengeluarkan suara.

"Kyu tadi aku bertemu changmin" kataku mencoba mengalihkan suasana, "sepertinya pembuatan album mereka sudah selesai" tambahku sembari membuka kaleng soda yang belum diminum kyuhyun.

"Ah ne.. Aku juga bertemu yunho kemarin" timpal eunhyuk, "peluncuran album jepang mereka kudengar akan lebih cepat dari jadwal yang ditentukan" tambahnya.

"Lalu apa urusanku" sahut kyuhyun cuek, masih serius menghabiskan makanannya. "Kau senang bertemu changmin?!" Tambahnya terdengar sedikit  kesal.

"sangat sangat sangat senang sekali" jawabku penuh penekanan padanya.

"Sssh.. Apa kerennya dia" tambahnya masih dengan nada yang sama dan mimik wajah kesalnya.

"Aiiish.. Lihatlah yoong dia cemburu. Lihatlah!" Goda eunhyuk, menggoda kyuhyun.

Aku menatap kyuhyun, memperhatikan mimik wajahnya sedikit menggodanya. "Lihatlah kyuhyun kita cemburu" godanya lagi.

"Aish. HYUNG!" Kyuhyun berteriak kesal. Aku dan eunhyuk tertawa melihatnya.

 

Aku dan changmin memang memiliki hubungan yang cukup baik, namun tidak untuk kyuhyun. Kyuhyun memang tak mudah berteman dengan orang lain. Changmin dan kyuhyun memiliki umur yang sama, mereka juga didebutkan di tahun yang sama bedanya kyuhyun debut menjadi penyanyi solo sedangkan changmin bersama groupnya TVXQ. Mereka sama-sama memiliki suara yang bagus dan terkenal dengan high notenya, dengan alasan ini pun para artis maupun staff SM entertainment termasuk lee so man selalu membandingkan mereka satu sama lain itulah alasannya kyuhyun tak pernah suka dengan changmin. Kyuhyun memang tak suka kemampuannya dibandingkan dengan kemampuan orang lain apalagi changmin, entah alasan apa pastinya yang membuat kyuhyun tak suka. Kyuhyun memang tak terang-terangan membeci changmin hanya saja aura saat kyuhyun bertemu changmin dengan bertemu artis lain sangat berbeda.


 

Continue...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nabiladwi19 #1
Chapter 13: aku suka ff ini, nggak pernah baca ff kyk gini sebelumnya. Chap 13 kereen, akhirnya KyuNa happy ending :)
neesstt #2
Chapter 7: Yah lgi senyum2 bca moment kyuna ehh muncul seohyun, :) tpi gk papa deh tetep keren kok ^.^
neesstt #3
Chapter 5: Duh apa ya kejutan di chap brkutnya,, penasran :) , lngsung aja deh aku bca chap 6 nya ^^
neesstt #4
Chapter 4: Aaaa jdi hubungan kyu sma appa nya kurang baik y,, ciyeee sweet bgt pernikahannya :) ;)
neesstt #5
Chapter 3: Hmm knpa kyuhyun kaget liat appanya??
neesstt #6
Chapter 2: Wah suka sma ide ceritanya,, kyk drama full house ^^ keren!!!
Warda-ssi #7
Chapter 13: Waw waw akhirnya end juga.. Suka banget sama ceritanya. Akhirnya happy ending juga. Tiap part bener* butuh waktu baca yg lama. Mungkin 3 jam non stop. Tapi aku bacanya terpotong-potong tiap part nya. Karena tiap part panjang~ banget, jadi butuh jeda yg mau baca. Biar ga suntuk. Sekitar butuh 6 jam -,-

Sekali lagi, ff nya Daebbakk :)
ChoiSuri
#8
hwaaaaaaaaa terimakasih terimakasih terimakasiiih!! seneng deh ^^ salam kenal juga manggil apa aja bebas ko hihihi :> mulai sekarang juga sering sering baca fanfic straight aku yang lain yaaaa xixixixi :P
Nara14 #9
Chapter 13: saya suka cerita nya, awal cerita di bikin gemes ama couple ini trus pas di tengah di bikin senyum-senyum sendiri eh pas mau akhir di bikin sedih, untung nya happy end coba kalo gak ah saya bakalan gak kuat. Maaf ya bru coment di chapter ini hehe. Oh,ya! Ini fanfic straight pertama loh yang saya baca, padahal saya gak suka fanfic yg straight tapi pengecualian buat fanfic ini. Gak tau kenapa liat sinopsis fanfic ini jadi pengen baca dan akhirnya fuala saya jadi suka ama fanfic ini. Oh, ok kenapa saya jdi curhat disini. Hehe Salam kenal author(saya gak tau mau manggil apa, jdi saya manggil gtu aja. Maaf klo gak suka)
yoongyuyoong #10
Chapter 13: Suka suka suka suka sukaa sukaaaaa aaaaaaaaaaaaa tapi moment kyuna nya kurang banyaaaaak hihihi ditunggu ff yg lain ^^