Chapter 3

THE PROPOSAL

“haaah” aku menghempaskan tubuh di atas sofa empuk kesayanganku dan melempar tas hitam yang sedari tadi kubawa tepat disebelahku. “Kenapa panas sekali”protesku.

Tanganku meraih sebuah remote putih yang terletak di atas meja yang berada didepanku. menekan tombol on disana dan seketika hembusan angin dari sebuah air conditioner berhembus kearahku dan membuat rasa gerahku seketika sirna. Pemotretan yang sangat melelahkan, hanya untuk mengisi sebuah cover majalah saja menghabiskan waktu hampir 5 jam untuk mengambil gambar dan akhirnya yang dipakai hanya salah satu dari berpuluh-puluh jepretan tersebut. Melelahkanku saja.

Tanganku merogoh kedalam saku blazer hitam yang ku pakai. Mengambil ponsel yang kusimpan didalamnya. Memastikan apakah ada sesuatu di ponselku, dan hasilnya kosong tak ada satu pesan ataupun laporan panggilan masuk dilayarnya hanya sebuah pemandangan yang kujadikan wallpaper yang terlihat. ‘Kemana si weirdo itu’ fikirku dalam hati. Hari ini ia tak menemaniku pemotretan karena jadwal rutin membawa kucingnya ke dokter.

“Kau lari dari pekerjaanmu hah” gerutuku sendiri, tanganku mengetik sebuah pesan di layar ponselku.

To : Im Weirdo

Dimana kau?

Tanpa fikir panjang aku segera menekan tanda ‘send’ di layar ponsel, lalu melempar ponselku ke sofa tak jauh dari tempatku duduk. Baru sebentar aku menyandarkan tubuh dan memejamkan mata, ponselku bergetar. Sebuah pesan masuk datang.

From : Im Weirdo

Ada apa?

Pesannya singkat. “aigoo perempuan ini, bukannya menjawab pertanyaanku” gerutuku kesal. Tanpa berlama-lama aku menekan tanda ‘panggilan’ yang ada di layar ponsel dan segera mendekatkan ponselku di telinga.

“YA! Kau dimana?” tanyaku cepat seketika setelah mendengar yoona mengangkat panggilanku.

“Tak usah berteriak seperti itu bodoh” protesnya. “Aku baru saja mau pulang dari dokter hewan memangnya kenapa? Pemotretanmu sudah selesai?”

“Sudah dan aku melewatkan makan siangku karena pemotretan bodoh itu, sekarang sudah hampir waktunya makan malam” ujarku sambil melihat jam yang terpasang di tanganku. “kemari lah yoong masakan aku sesuatu aku lapar sekali”

“Mwo? Tidak bisa kyu aku masih harus ke toko hewan membeli makanan jolie”. “Kenapa kau tak pesan saja” terusnya.

“Tidak aku sedang tak ingin makan makanan cepat saji, pokonya kau datang ke apartemenku sekarang juga. Aku tak mau tahu!” ujarku. “arraseo? Jangan sampai kau tak datang!” dengan cepat aku mematikan panggilannya tanpa mendengar jawaban yoona. Aku menyeringai evil menatap ponselku, melemparnya ke sofa dan kembali duduk dengan menyandarkan kepalaku menatap langit-langit apartement. “Hahaha” aku tertawa kemenangan.

***

‘TINGTONG’ bel apartemenku berbunyi membuyarkan kosentrasiku pada video games yang sedang kumainkan, kusimpan stick playstation ditanganku sedikit kesal lalu beranjak dari tempatku.

“kenapa si weirdo itu tak langsung masuk saja, kenapa harus memencet bel segala” protesku sedikit kesal. Tanpa melihat siapa yang datang, aku langsung memegang kenop pintu dan membuka pintu apartemenku.

“Hyung” ujarku sedikit terkejut karena yang berdiri didepanku bukan orang yang kubayangkan, melainkan lelaki kurus ceking dengan rambut blondenya berdiri dengan tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang putih.

“Ada apa?” ujarku dingin.

“Aku membawa barangmu yang tertinggal di tempat pemotretan” ujarnya sambil mengangkat sebuah kantong ke hadapanku. “Kenapa mukamu begitu? Kau tak suka aku datang?” protesnya.

Sebelum dipersilahkan masuk, si asisten tak tahu malu itu masuk dengan santai dengan kantong yang ia taruh di pundaknya dan menjinjing kantong lain yang terlihat lebih berat di tangan sebelahnya.. Aku memutarkan mataku malas, setelah menutup kembali pintu apartement aku berjalan mengikuti eunhyuk dari belakang.

Ia berjalan kearah dapur, meletakkan kantong yang sebelumnya ia perlihatkan di atas meja makan dan satu kantong lain disebelahnya.

“aku membawakan sesuatu kesukaanmu”ia membuka isi kantong tersebut. “ini” seketika mataku berbinar melihat sebotol wine besar yang dibawa eunhyuk.

"Whoaa" aku memegang sebotol wine dingin itu dan mendekatkannya hingga pipikku dapat merasakan dingin dari botol tersebut. "Siapa yang memberi mu?"

"Aku sengaja membelikannya untukmu" jawabnya. Aku menegakan tubuhku dan menatapnya tajam tak percaya. "eiiy.. Kyu kau tak percaya?"

"kau tak mungkin se royal ini" aku tahu sekali eunhyuk bukan orang yang suka memberi, apalagi gampang mengeluarkan uangnya untuk membelikan wine semahal ini untuk orang lain.

Ia menyeringai menatapku, "hehehe.. Fotografer cantik itu yang memberikannya" ujarnya. "Ia bertanya padaku sesuatu yang kau sukai, kukatakan kau pecintai wine ia lalu membeli wine mahal ini untukmu"

Aku mengernyitkan dahiku berfikir. "Fotografer menyebalkan itu?"

"Mwo? menyebalkan? Kurasa ia orang yang menyenangkan" eunhyuk sibuk mengubrak-abrik dapurku mencari sesuatu dan kembali dengan membawa 2 gelas wine setelah menemukannya di dalam lemari. Aku duduk manis menunggu gelas wineku. "Dia juga seksi" tambah eunhyuk sambil menggerakan kedua tangan membuat s-line ditubuhnya.

"yeeekh" Aku menatapnya jijik.

"kau tak tertarik dengannya?" Eunhyuk menuangkan wine kedalam 2 gelas yang sudah ia sediakan satu persatu, lalu dengan cepat aku mengambil satu gelas yang sudah terisi oleh anggur merah itu.

"sama sekali tidak" dengan semangat kuteguk wine dalam gelasku, dan seketika aku merasakan kesegaran ditubuhku akibat sensasi wine yang kuminum. Senyumku tiba-tiba mengembang. Ini adalah sebuah kebahagiaan.

tak lama suara pintu apartemenku berbunyi, seseorang membuka apartemenku. "Kyuuu" suara orang tersebut dari balik pintu yang setengah terbuka. Aku menghentikan kegiatanku dan menaruh gelas diatas meja lalu bangkit dan menghampirinya.

"Yoong?" Ujarku memastikan.

"Kyu, bawakan ini" kulihat yoona yang tengah kesulitan membawa keranjang binatang ditangan kanannya dan plastik besar di tangan kirinya. Ia menjulurkan plastik yang kupastikan itu adalah plastik belanjaan. Tanpa berbicara aku mendekatinya dan mengambil plastik yang cukup berat itu dari tangannya.

"Kenapa kau lama sekali" protesku.

"sudah bagus aku mau datang" ujarnya dingin, ia menyimpan keranjang yang berisi kucingnya jolie didekat pintu dan berjongkok didepannya.

"Kenapa kau membawa jolie kesini" protesku lagi, aku alergi pada binatang berbulu, yoona mengetahuinya dan malah membawanya keapartemenku.

"Kau menyuruhku untuk cepat-cepat datang kesini, mana sempat aku pualng dulu untuk menaruh jolie. Sudahlah jangan banyak protes bawa saja belanjaanya ke dapur" aku menatap yoona malas. Tanpa berdebat lagi, aku berjalan membawa plastik yang diberikan yoona ke dapur dan menyimpannya di atas meja makan. Eunhyuk yang masih duduk disana menatap bingung kearahku.

"Siapa?" Tanyanya. Masih memegang gelas winenya.

"Yoona" jawabku singkat. Aku melihat-lihat kedalam kantong plastik yang dibawa yoona. Mengecek barang-barang yang ia beli.

"mm.. Ada eunhyuk" ujar yoona sesampainya di dapur.

"yoona, annyeong" sapa eunhyuk sambil melambaikan tangannya. Aku duduk kembali ditempatku sebelumnya dan meneruskan kegiatanku dengan gelas wine yang sempat tertunda.

"Bukankah kau ada urusan hari ini?" tambah eunhyuk.

"mmm.." Yoona mengangguk sembari mengeluarkan beberapa belanjaannya dari kantong plastik. "Tadinya begitu, sampai seseorang menelfonku dan memaksaku datang ke apartemennya" ia menatapku sekilas dari ujung matanya. aku pura-pura tak menghiraukan obrolan mereka dan masih serius meneguk wineku.

"Ada perayaan apa kalian membeli wine?" Ujarnya penasaran melihat sebotol wine diatas meja makan.

"Fotografer majalah hari ini memberikannya untuk kyuhyun" jawab eunhyuk.

"mm.. benarkah?" ujarnya menatapku sedikit tak percaya. "ia pasti menaruh perhatian padamu kyu" Yoona menyenggol lengannya padaku sambil berjalan menuju kompor membawa beberapa bahan masakan yang akan ia masak.

"sepertinya begitu" sela eunhyuk, "si bocah ini saja yang sok jual mahal" eunhyuk menatapku sedikit menggoda.

"Hyung, tak usah bicara yang macam-macam" ujarku datar sambil meneguk wine terakhir di gelasku. "aku ini akan segera menikah"

"MWO" eunhyuk menatapku tak percaya, matanya terbuka lebar seketika mendengar kata-kataku.

"kau menikah?" jari telunjuknya terangkat menujuk kearahku, aku mengangguk meyakinkannya. sedangkan yoona masih asik dengan kegiatannya dengan memakai celemek yang terpasang tubuhnya.

"Hey, yang benar saja! Jangan bercanda kyu" eunhyuk masih menatapku tak percaya.

"tanyakan saja pada gadis dibelakangmu itu" aku menunjuk perempuan yang ada dibelakang eunhyuk dengan kepalaku. Eunhyuk memutar tubuhnya 180o kearah yoona.

"Yoona kau tahu?"

yoona membalikan tubuhnya, menatapku lalu bergantian menatap eunhyuk. Ia  menyeringai melihatkan deretan giginya lalu mengangguk pelan kepada eunhyuk.

"Serius? Ini bukan main main?" Ujar eunhyuk yang masih belum percaya. "Siapa wanitanya?" ujarnya lebih antusias.

senyuman yoona semakin lebar dan terkesan dipaksakan. Ia menatapku dengan alis yang hampir menyatu dan senyuman aneh yang masih terukir di wajahnya seolah memberi sinyal padaku. Aku menatapnya dengan menaikan kedua alisku dan menangguk yakin padanya.

"Aku..."  yoona menunjuk dirinya sendiri sedikit ragu-ragu.

"MWO!!!" eunhyuk terkejut, ia mengerjap-ngerjapkan matanya menatap aku dan yoona secara bergantian. Aku masih serius dengan wineku tanpa menggrubisnya, begitu juga dengan yoona yang meneruskan kegiatannya menyiapkan makan malam dan tak menghiraukan eunhyuk yang masih tidak percaya mendengar ceritaku dan yoona.

***

"kau hutang cerita padaku kyu" ujar eunhyuk sembari membenarkan sepatunya bersiap-siap untuk pulang. aku membukakan pintu untuknya.

"Ceritanya sangat panjang hyung" jawabku malas sambil menyandarkan tanganku di pintu yang terbuka penuh. Eunhyuk selesai dengan sepatunya dan berjalan mendekatiku.

"akan ku siapkan waktu khusus untuk mendengarkan cerita kalian yang panjang itu" ujarnya antusias sembari menepuk punggungku. "yoona aku pulang dulu, terima kasih untuk makan malamnya" teriaknya, “Ne hati-hati dijalan” terdengar teriakan yoona dari dapur.

"aku pulang eoh, ingat janjimu" tangannya terangkat menunjuk padaku, aku memandang jarinya yang berada tepat didepan mataku. "Anyyeong" ujarnya berlalu pergi sambil melambaikan tangannya.

"Huuuh.. Seharusnya aku tak menceritakan soal ini padanya" gerutuku, "membuatku susah saja" aku menutup kembali pintu apartemenku lalu berjalan menghampiri yoona yang masih membersihkan bekas makan malam kami.

Aku berjalan mendekati kulkas dan kembali berniat untuk meminum wine yang dibawa eunhyuk tadi. aku membawa botol wine yang tinggal tersisa setengah itu. mengambil gelas baru dilemari dan menuangkan anggur merah tersebut ke dalam gelas hingga terisi seperempatnya. aku duduk di meja makan menghadap yoona yang tengah mengelap piring yang baru saja ia cuci. Dari sini aku dapat melihat punggungnya yang tengah bergerak-gerak serius dengan kegiatannya.

yoona menyelesaikan piring terakhirnya, dan membuka celemek yang ia pakai lalu menggantunya di muka kursi. Ia duduk di kursi yang terletak didepanku.

"Kau bisa mabuk jika terus meminumnya sendiri" ia menyambar gelas wineku lalu meneguk hingga tak ada yang tersisa.

"Yaaa" protesku. aku mengambil kembali gelas yang sudah kosong tersebut dan menuangkan wine lagi kedalamnya.

"Yoong, besok kita berangkat" ujarku lalu aku menegguk kembali wine yang baru saja ku tuangkan ke dalam gelas.

"Berangkat? Berangkat kemana? Besok jadwalmu kosong" yoona menatapku bingung, tak mengerti maksud kata-kataku.

"kita berangkat ke jeju, kakaku sudah memesankan tiket pesawat untuk kita"

"Mwo?" yoona menatapku dengan kedua alisnya yang hampir menyatu. "kau bilang kita pergi akhir minggu ini"

"Noona memintaku untuk datang secepatnya, dia bahkan memesan tiket tanpa sepengetahuanku"

"Kenapa kau tak bicarakan dulu denganku? Ini terlalu mendadak aku tidak ada persiapan"

"tidak apa-apa jika kau tidak mau aku akan menolaknya"

"Maksudku bukan begitu.." Kata-katanya tergantung, raut wajahnya berubah khawatir. "rrrgh.. selalu saja begini" gerutunya.

"besok penerbangan jam 10 pagi, aku akan menjemput ke apartemenmu 1 jam sebelumnya" yoona menungkupkan wajahnya diatas tangannya yang bersatu diatas meja. “bagaimana ini” suaranya terdengar sedikit terpendam, namun dapat kudengar nada cemas dari dirinya.

Aku mengangkat sebelah ujung bibirku menatapnya, lalu meneguk kembali wine yang ada didalam gelasku.

“weirdo” ujarku kecil

***


Hatiku tak henti-hentinya merasa cemas sedari masih berada di seoul sampai akhirnya kini pesawat yang kunaiki landing di jeju. Rasa cemas dan gugup semakin kuat bersarang padaku. Otakku tak henti-hentinya memikirkan tentang kakak kyuhyun. Apa yang harus kulakukan? Aku harus bersikap seperti apa? Apa yang harus kukatakan untuk memulai kebohongan ini? Apa yang kulakukan ini benar? Kalimat-kalimat tersebut terus berputar di atas kepalaku. Ya tuhan tolong aku! aku memegang kedua tanganku menjadi satu dan menyimpannya di atas dada lalu mulai memejamkan mataku untuk memulai berdoa memohon perlindungan.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Suara seseorang memcahkan konsentrasiku. Kyuhyun yang terlihat santai duduk di sebelahku, tak hentinya ia memainkan pspnya sedari tadi saat di pesawat hingga kini kami ada didalam mobil yang akan membawa kami ketempat kakaknya. kyuhyun bilang kakaknya tak jadi menjemput kami dan akhirnya seorang lelaki paruh baya pesuruh kakaknya yang datang dan akan mengantarkan kami ketempat kakak kyuhyun.

"Berdoa" jawabku datar, aku memejamkan kembali mataku dan berkonsentrasi melanjutkan berdoa.

"ck.. Gadis ini" dengusnya, tanpa menghiraukannya aku terus memohon perindungan agar tak terjadi hal-hal yang tidak kuinginkan.

 

"Yoong kita sudah sampai" suara kyuhyun terdengar ditelingaku, tangannya mengguncang-guncang tubuhku. Aku membuka mataku perlahan, sepertinya saat aku berdoa tadi aku tak sengaja tertidur. "kau berdoa apa sampai selama ini" protesnya.

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku yang belum sepenuhnya dapat melihat jelas, tanganku menggosok-gosok mata ini membantu agar dapat melihat kembali normal. Kini dapat kulihat wanita cantik yang sedang melambai kearah dalam mobil, ia tersenyum manis menyambut kami. Begitu pula lelaki jangkung yang ada disebelahnya, Ia tersenyum hangat sembari merangkul wanita mungil tersebut.

“itu kakaku” ujar kyuhyun sembari menujuk wanita mungil tersebut. “ayo turunlah”. Kyuhyun segera bergerak turun dari mobil, aku dengan cepat mengikuti kyuhyun dari mobil menggunakan pintu yang lain.

“kyu” wanita mungil itu berjalan menghampiri kyuhyun dan memeluknya, perempuan tersebut memeluk kyuhyun erat sembari memejamkan matanya. Kyuhyun membalas pelukannya. Sepertinya mereka memang sudah lama tak bertemu. “aku merindukanmu” ujarnya lirih.

“aku juga noona” ujar kyuhyun sedikit berbisik ditelinga perempuan cantik itu, Aku memperhatikan mereka dari balik punggung kyuhyun. Hingga akhirnya wanita itu membuka matanya dan melihatku yang berdiri dibelakang kyuhyun. Ia melepaskan pelukannya pada kyuhyun dan beralih menatapku.

“kau pasti yoona?” ujarnya, ia menatapku dengan mata coklatnya yang tak asing bagiku. Matanya percis seperti punya kyuhyun. Aku menatap kyuhyun sekilas lalu kembali menatap wanita yang ada didepanku.

“anyeong haseyo” aku membungkukan tubuhku, wanita tersebut tersenyum lebar dari sebelumnya, ia langsung mendekatiku dan memelukku. Aku menatap kyuhyun terkejut, kyuhyun yang berdiri didepaku menatapku dengan seringai khasnya dan mengangguk pelan padaku memberi sinyal. Dengan ragu-ragu aku membalas pelukan hangat perempuan tersebut.

“aku kakak kyuhyun, ahra imnida” ujarnya seraya melepaskan pelukannya dariku. “dan ini suamiku” tangannya mengarah pada lelaki jangkung disebelahnya. “gong yo imnida” ia tersenyum lebar menatapku sembari membungkukan sedikit kepalanya.

“anyeong haseyo” aku menyapanya dengan membungkukan tubuhku.

“kau memang pintar mencari wanita eoh” ujar lelaki tersebut menggoda kyuhyun

“Biasa saja” kyuhyun menatapku dari ujung matanya lalu kembali melihat kakak iparnya dengan mengangkat sebelah ujung bibirnya. Lelaki tersebut menepuk-nepuk punggung kyuhyun pelan.

“kalian sudah makan siang?” ujar ahra merangkul bahuku.

“kami sudah makan dipesawat noona” jawab kyuhyun cepat.

“kalau begitu istirahatlah nanti kita makan malam bersama, aku akan menyiapkan tempat khusus di cottage ini untuk kalian. Anggap saja sedang berlibur” ujarnya ramah. Kami berjalan berdampingan, ahra unnie merangkul tanganku dan juga tangan kyuhyun dengan kedua tangannya. Ahra unnie menyambutku dengan sangat ramah dan hangat, bahkan sikapnya seolah kita sudah bertemu sebelumnya tak ada rasa canggung sedikitpun. Ia begitu banyak bicara beda sekali dengan kyuhyun yang dingin dan datar. Rasa khawatirku sedikit berkurang karena mengetahui kakak kyuhyun yang sangat baik padaku sejauh ini, dan aku berharap tak akan ada masalah yang tak kuinginkan.

***

“Tempat kalian sangat bagus” ujar kyuhyun ditengah-tengah makan malam kami. Makan malam yang sengaja disiapkan khusus oleh ahra unnie. Makan malam yang dihiasi hamparan laut pulau jeju dengan suara deruan ombak yang beriringan dengan tiupan angin laut malam hari yang cukup kencang. Kyuhyun menunjuk sekeliling cottage dengan garpu di tangannya.

“Kau menyukainya?” tanya gong yo, kakak iparnya. Kyuhyun mengangguk sembari memakan potongan kecil daging steak hidangan makan malam kali ini. “kalau begitu lakukan pernikahan disini saja” tambahnya.

“baby, itu ide bagus” tiba-tiba suara antusias ahra unnie terdengar, ia menatap kami dengan matanya yang penuh semangat. “kyu bagaimana jika kau menikah ditempat kami saja? Aku yang akan mengurus semuanya” tambahnya masih dengan nadanya yang antusias.

Aku menatap kyuhyun yang masih asik dengan steaknya disebelahku. “tak perlu noona lagi pula pernikahannya baru akan dilakukan sebulan lagi” jawabnya santai.

“Kalau begitu dipercepat saja kyu, bagaimana jika minggu depan?” balasnya.

Mataku seketika membulat menatap ahra unnie yang menatapku dan kyuhyun bergantian dengan puppy eyenya. Lalu Ia menatap suami disebelahnya yang sedang menyeringai mendengarkan ide istrinya itu “bagaimana honey?” ujarnya mencari dukungan.

“itu ide bagus kyu, lagi pula disini kalian bisa melangsungkan pernikahan cukup private kau bisa mengundang beberapa temanmu datang kesini” ujarnya. “Biar aku yang mengurusnya” tambahnya.

Tiba-tiba ahra unnie bangkit dari tempatnya berjalan dengan berlari kecil mendekapku, “yoona kau setuju kaan?” ia memeluku erat dengan nada memohon.

Aku memegang tangan ahra unnie yang mendekap leherku, sembari menatap kyuhyun dengan tatapan memelas. Kyuhyun membalas tatapanku dengan mengangkat kedua bahunya.

“aku.. aku terserah kyuhyun saja unnie” jawabku tak berdaya.

“Kyu kau setuju kan?” ahra unnie masih mendekapku sambil menatap kearah sesorang disebelahku yang tengah berfikir keras. Ia memohon dengan puppy eyenya.

“hmm.. baiklah terserah kau saja” ujar kyuhyun menyerah.

“terima kasih kyuuuu…” ia mencium puncak kepala adiknya yang sudah tak berdaya itu dan melompat kegirangan. “serahkan semua padaku eoh” ujarnya penuh semangat. Aku hanya dapat menelan ludahku berat. Ternyata sikap kyuhyun yang sering memutuskan segala sesuatu segala sepihak merupakan keturunan dari keluarganya. Bagaimana ini semuanya terjadi diluar dugaanku.

***

“whoaaa” Aku meregangkan tubuhku, aku menarik nafasku dalam seketika udara pagi masuk kedalam tubuhku. Aku memejamkan mataku sejenak merasakan desiran angin yang menghampiri wajah dan seuluruh tubuhku dengan suara desiran ombak yang menyegarkan pikiranku. Seketika beban dikepalaku menghilang.

“kau menikmatinya?” suara kyuhyun terdengar ditelingaku, aku membuka mata dan menatap seseorang yang sudah berdiri disampingku.

Aku mengangguk dan memalingkan kembali pandanganku ke hamparan laut biru pulau jeju.

“Apa yang kau fikirkan? Kau kelihatan semakin tidak baik sejak dipesawat” terusnya. aku dapat merasakan kyuhyun sedang menatapku menanti jawaban.

“entahlah sepertinya semua terjadi diluar dugaanku kyu, aku benar-benar tidak siap” keluhku.

“noona memang begitu yoong, ia selalu melakukan hal-hal seperti keinginannya..”

“percis sepertimu” sahutku memotong kata-katanya.

“Mwo?!” ujarnya menatapku dengan matanya yang membulat. Aku terkekeh geli melihatnya.

“Noona sangat menyayangiku, aku juga benar-benar sangat menyayanginya. Noona selalu menjagaku dan mengurusku saat kami ditinggal berdua oleh orang tua kami yang sibuk dengan pekerjaan mereka. Ia selalu melindungiku, menganggapku seperti anaknya. kau tahu bahkan saat aku mengabiskan waktuku hanya dengan bermain games ia yang memarahiku, dan saat itu juga aku berhenti bermain games mematuhi kata-katanya walaupun hanya beberapa saat. Kami benar-benar sangat dekat” ujarnya menjelaskan dengan senyum yang mengembang dari wajahnya. “aku tak bisa berbuat apa-apa saat ia memintaku untuk melakukan pernikahan ini secepatnya, aku tak ingin membuatnya kecewa” terusnya.

“Kyu aku merasa bersalah pada ahra unnie, bukankah akhirnya kita pasti akan mengecewakannya dengan pernikahan yang kita rencanakan ini?” suaraku terdengar parau, rasa cemas dan bersalah bercampur dalam hatiku.

Kyuhyun menatapku hangat, ia mengelus puncak kepalaku yang sedang menatapnya bingung. “kau tak perlu khawatir, aku yang akan mengurus semuanya kau tak perlu memikirkan apa-apa. kau hanya perlu menjalani kontrak pernikahan ini dengan baik arraseo?”

Tiba-tiba saja aku melihat seorang yang berbeda dari kyuhyun, entah kenapa kyuhyun berbeda kali ini. caranya menatapku tak seperti kyuhyun biasanya.

“kalau begitu kau juga harus menjalankan syaratnya yang kuajukan kan?, panggilah aku noona kyu” ujarku merusak suasana.

“aigoo gadis ini” kyuhyun mendorong kepalaku dengan jari telunjuknya dan memalingkan wajahnya dariku. Aku menahan tawa melihat wajahnya yang sedikit kesal.

“ngomong-ngomong kau mau kemana pagi-pagi begini?”mataku tersadar melihat pakaian kyuhyun yang sudah rapi.

“ah iya hampir saja aku lupa, noona meminta kita untuk bertemu dengannya di pusat kota. Dia bilang kita harus ikut ke suatu tempat” ujarnya menjelaskan.

“sepagi ini?” aku menatap jam yang terpasang di tanganku, menunjukan pukul 9 pagi. “kemana kyu?” tanyaku bingung.

Kyuhyun mengankat kedua bahunya. “entahlah ia tak bilang padaku, yang pasti kita harus cepat menyusulnya kalau tidak ia akan terus menelfonku itu benar-benar mengganggu sungguh”

“baiklah, tapi aku ganti baju sebentar ya”

“baiklah”

Kami berjalan bersama masuk kedalam cottage. ‘Akan ada apa lagi kali ini’. fikirku dalam hati.

***

Beberapa jam kami habiskan menemani ahra unnie membeli perlengkapan rumah tangga dan beberapa bahan makanan untuk makan malam yang akan diadakan dirumahnya nanti malam. 2 kantong besar hasil belanjaan yang dibawa kyuhyun menjadi bukti betapa banyaknya hal-hal yang dibeli noonanya.

“sebenarnya ada acara apa nanti malam, belanjaanmu sampai sebanyak ini noona” protes kyuhyun.

“Hanya makan malam biasa” jawabnya santai.

“yoona kita lihat kesana yu” ahra unnie menujuk ke suatu toko perhiasan kecil yang ada di pinggir jalan pusat kota jeju. Ia menarik tanganku membawaku ketempat yang dia tunjukan itu, kyuhyun mengikuti kami dibelakang.

Kami masuk kedalam toko perhiasan yang didesain cukup mewah dengan nuansa hitam dan ungu burgundy itu. Aku melihat-lihat perhiasan yang terpampang disana. Gelang, kalung, cincin yang didesain begitu indah dan berkelas.

“Kyu bantu aku mencari sepasang cincin” ujar ahra unnie menarik-narik lengan baju yang dipakai kyuhyun.

“untuk apa noona?” ujar kyuhyun malas.

“untuk cincin pernikahanmu ayooo..!”

“noona soal itu biar aku dan yoona saja yang mencari sendiri kau tak perlu terlau repot” protes kyuhyun.

“sudahlah jangan banyak bicara bantu aku cari yang bagus” ujarnya bersikeras. Dengan pasrah kyuhyun mengikuti kata-kata noonanya. Ia menyimpan kantong belanjaan dilantai dan mengikuti kakaknya memilih-milih sebuah cincin.

Sedangkan aku masih asyik melihat-lihat perhiasan yang berkilau ini di sisi lain.

“Yoona cincin ini bagus tidak?” tiba-tiba ahra unnie datang menghampiriku yang sedang serius  menatap sebuah kalung yang mencuri perhatianku.

“Ne..” Dengan cepat aku membalikan tubuhku menatap ahra unnie yang membawa sebuah cincin sederhana dengan permata putih ditengahnya.

 “Kau sedang melihat apa?” tanyanya penasaran.

“ini unnie, indah ya” ujarku menunjuk sebuah kalung dengan bandul permata blue sapphire sebagai hiasannya.

“kau menyukainya?” tanyanya. Aku mengangguk sembari tersenyum menatap kalung tersebut.

“kalau begitu ambilah, aku akan membelikannya untukmu”

“tidak unnie” dengan cepat aku mencegahnya “sepertinya itu tak cocok untuku” tambahku meyakinkannya.

Ia menatapku masih tak percaya, “unnie cincin ini bagus, kau ingin membelinya?” ujarku dengan cepat mengalihkannya.

“tidak untuk pernikahan kalian.. coba pakai” ujarnya menjulurkan sebuah cicin emas putih yang ia bawa. “bagus tidak?” ia memakaikannya di jariku.

Aku mengangguk sembari menatap cincin yang terpasang di jari manisku, setuju dengan pilihannya.

***

“Kenapa yoo hyung pergi lama sekali?” ujar kyuhyun yang duduk di meja makan menatap setiap hidangan yang satu persatu selesai dimasak oleh ahra unnie. Aku membantunya menatap meja makan.

Setelah pergi bersama ke pusat kota, ahra unnie memaksa kami untuk pergi bersama ke rumahnya karena ada makan malam yang ia siapkan dan mengajak kami untuk menginap dirumahnya.

“sebentar lagi sepertinya pulang” jawabnya santai.

“noona sebenarnya ada acara apa kenapa kau masak banyak sekali?” ocehannya sekali lagi.

“hanya makan malam biasa kyu, sambil merayakan adik kesayanganku yang akan menikah” ujarnya. Aku menatap kyuhyun dan pandangan kami saling bertemu.

Tiba-tiba terdengar suara mobil digarasi rumah ahra unnie.

“itu dia sudah pulang” ahra unnie tersenyum sembari memberikanku piring terakhir hidangan mala mini. Sebuah kepiting lada hitam dengan asap yang masih mengepul diatasnya. Harumnya dapat tercium sampai kehidungku. Aku menyimpan hidangan terakhir diatas meja makan.

“ayo kita lihat” ahra unnie melepas celemek yang ia pakai, dan mengajakku untuk mengikutinya. Aku mengangguk dan dengan segera membuka celemek yang kupakai lalu mengikutinya. Kyuhyun berjalan lebih dulu didepan noonanya.

Tiba-tiba langkah kyuhyun terhenti menatap kosong kearah dua orang didepannya, seorang lelaki paruh baya yang berdiri gagah dengan seorang wanita paruh baya dengan wajahnya yang kebarat-baratan merangkul tangannya.

“kyu” terdengar suara berat keluar dari mulut laki-laki tersebut.

“appa” suara kyuhyun bergetar, ia menatap lelaki yang dia sebut appa dengan raut wajah yang tak percaya. Kyuhyun mematung di posisinya, pandangannya tak lepas dari lelaki yang ada dihadapannya. Air wajahnya berubah, tiba-tiba ada sesuatu hal yang tak kumengerti dengan kondisi ini. 


Continue...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nabiladwi19 #1
Chapter 13: aku suka ff ini, nggak pernah baca ff kyk gini sebelumnya. Chap 13 kereen, akhirnya KyuNa happy ending :)
neesstt #2
Chapter 7: Yah lgi senyum2 bca moment kyuna ehh muncul seohyun, :) tpi gk papa deh tetep keren kok ^.^
neesstt #3
Chapter 5: Duh apa ya kejutan di chap brkutnya,, penasran :) , lngsung aja deh aku bca chap 6 nya ^^
neesstt #4
Chapter 4: Aaaa jdi hubungan kyu sma appa nya kurang baik y,, ciyeee sweet bgt pernikahannya :) ;)
neesstt #5
Chapter 3: Hmm knpa kyuhyun kaget liat appanya??
neesstt #6
Chapter 2: Wah suka sma ide ceritanya,, kyk drama full house ^^ keren!!!
Warda-ssi #7
Chapter 13: Waw waw akhirnya end juga.. Suka banget sama ceritanya. Akhirnya happy ending juga. Tiap part bener* butuh waktu baca yg lama. Mungkin 3 jam non stop. Tapi aku bacanya terpotong-potong tiap part nya. Karena tiap part panjang~ banget, jadi butuh jeda yg mau baca. Biar ga suntuk. Sekitar butuh 6 jam -,-

Sekali lagi, ff nya Daebbakk :)
ChoiSuri
#8
hwaaaaaaaaa terimakasih terimakasih terimakasiiih!! seneng deh ^^ salam kenal juga manggil apa aja bebas ko hihihi :> mulai sekarang juga sering sering baca fanfic straight aku yang lain yaaaa xixixixi :P
Nara14 #9
Chapter 13: saya suka cerita nya, awal cerita di bikin gemes ama couple ini trus pas di tengah di bikin senyum-senyum sendiri eh pas mau akhir di bikin sedih, untung nya happy end coba kalo gak ah saya bakalan gak kuat. Maaf ya bru coment di chapter ini hehe. Oh,ya! Ini fanfic straight pertama loh yang saya baca, padahal saya gak suka fanfic yg straight tapi pengecualian buat fanfic ini. Gak tau kenapa liat sinopsis fanfic ini jadi pengen baca dan akhirnya fuala saya jadi suka ama fanfic ini. Oh, ok kenapa saya jdi curhat disini. Hehe Salam kenal author(saya gak tau mau manggil apa, jdi saya manggil gtu aja. Maaf klo gak suka)
yoongyuyoong #10
Chapter 13: Suka suka suka suka sukaa sukaaaaa aaaaaaaaaaaaa tapi moment kyuna nya kurang banyaaaaak hihihi ditunggu ff yg lain ^^