awal pertemuan

saranghae

sebelum nya makasih yangudah sempetin baca dan comment, apalagi yang udah subscriber,,

sekali lagi makasih ^^

 

sorry for typo

 

'Braak' seorang namja dengan penampilan layaknya seorang boss itu berdiri sambil melemparkan sebuah map berwarna biru kearah wajah namja lain yang berada didepan nya itu.

"Laporan macam apa itu?" Tanya namja yang melempar map itu.

"Mi-mianhae presdir nichkhun" jawab namja yang di lempar map itu sambil membungkukkan badannya, sedangkan namja yang di panggil presdir nichkhun itu malah mendengus sambil menahan amarah yang siap keluar.

"Sudah ku katakan padamu untuk membuat salinan surat perjanjian kontrak perusahaan kita dengan perusahaan jung corp, bukan dengan kim corp. KAU INI TULI EOH?" Bentak nichkhun pada orang yang di depannya, sedangkan yang di bentak hanya meminta maaf.

"Mianhae presdir, tapi tadi saya sudah membuat salinan surat perjanjian kontrak dengan jung corp, bukan surat perjanjian dengan kim corp, mungkin ada orang yang sengaja menuka.. "

"Sudah tau salah tapi masih tidak mau mengaku kau? Dasar tidak tau terima kasih, sudah beruntung kau masuk ke perusahaan ini" potong nichkhun sebelum orang itu menyelesaikan kata katanya.

"Sudah keluar dari ruanganku dan cepat buat salinan perjanjian kontrak dengan jung corp. Satu lagi, selesaikan tugasmu itu sebelum jam makan siang, kalau tidak, siap siap saja kau angkat kaki dari perusahaan ku" lanjut nichkhun lalu duduk kembali di kursinya.

"Baik presdir" jawab namja itu lalu membereskan kertas yang terpisah dari map yang tadi di lempar oleh nichkhun, setelah selesai membereskan map, namja itu pergi keluar dari ruangan nichkhun.

'Bruukk'

Tapi sepertinya nasib baik hari ini tidak berpihak padanya, karna baru saja ia hendak melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan itu, tiba tiba saja ia tertabrak oleh orang yang juga baru ingin masuk ke ruangan itu, dan alhasil bibir namja tadi mendarat tepat di pundak orang yang baru ingin masuk.

"Ah mi-mianhae" ucap namja tadi dan buru buru mundur beberapa langkah agar bibirnya tidak menempel lagi, lalu pergi keluar ruangan dengan sedikit terburu buru dan meninggalkan orang itu yang masih diam di tempat.

"Hey khun, kau baru memarahinya?" tanya namja yang baru masuk itu lalu duduk di sofa yang ada di dalam ruangan kerja nichkhun.

"Taec kau sudah kembali dari amerika? Kapan kau datang? Kenapa tak memberitahuku dulu? Kan aku bisa menjemputmu di incheon" bukannya menjawab pertanyaan taecyeon- namja yang baru datang- nichkhun malah balik tanya.

"Sebenarnya aku sampai sejak tadi malam, aku tak memberitahumu karna aku takut kau sedang sibuk dan tidak bisa di hubungi. Hey kau belum jawab pertanyaan ku" jawab taecyeon.

"Akhir akhir ini aku tidak terlalu sibuk taecyeon-ah, jadi kau tak usah takut menghubungiku. Oh tadi aku tak memarahinya, hanya memberitahunya saja kalau pekerjaan ia salah" jelas nichkhun.

"Pasti kau memarahinya tadi, aku tahu sikap mu itu. Khun bukannya aku mau ikut campur urusan pekerjaan mu, tapi setidaknya rubahlah sikap suka marah marah mu itu"

"Sudahlah taec, aku marah marah juga karna dia yang salah . Lagian kenapa kau sepertinya perhatian sekali padanya taec? Apa kau menyukai minjun?" Selidik nichkhun.

'Oh jadi namanya minjun. Namanya cute sekali seperti orang nya' gumam taecyeon dalam hati sambil tersenyum membayangkan wajah minjun.

"A-ah a-aniya" sangkal taecyeon.

"Benarkah?"

"Terserah kau sajalah"

"Baguslah" ucap nichkhun pelan.

"Mwo?" Tanya taecyeon karna ia tidak begitu jelas mendengar ucapan nichkhun.

"Ti-tidak apa apa" jawab nichkhun sambil menyembunyikan kegugupannya karna takut ucapannya yg tadi di dengar oleh taecyeon.

"Oh yasudah kalau begitu aku pamit pulang dulu, mau menjemput adik ku" pamit taecyeon.

"Hey kenapa cepat sekali, belum juga ada 1 jam kau di sini, sudah pamit pulang"
pulang"

"Nanti sehabis menjemput adik ku di kampus, aku akan kemari lagi"

"Arrasseo, hati hati di jalan"

"Ne" setelah taecyeon keluar dari ruangan nichkhun, ia tidak langsung berjalan ke arah pintu keluar kantor nichkhun, melainkan ia berhenti di depan meja seseorang..

"Annyeong minjunnie" sapa taecyeon saat minjun melihat ke arahnya.

"Annyeong" jawab minjun sambil berdiri dan membungkukkan badan.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Tanya minjun sopan.

"Tidak ada" jawab taecyeon santai

"Lalu ada keperluan apa anda ke sini?"

"Hanya ingin berkenalan saja dengan mu"

"Mianhae, tapi kan anda sudah tau nama saya"

"Tapi kau belum tau nama ku kan? Nama ku ok taecyeon, teman baik nichkhun. Kalau boleh tahu berapa nomer ponsel mu?"

"Mianhaeyo, aku tidak bisa memberitahu mu" jawab minjun masih dengan nada yang sopan.

'Bagaimana caranya agar dia memberitahu ku nomer ponselnya ya? Jika bertanya pada nichkhun, pasti dia akan curiga' fikir taecyeon dalam hati.

"Tapi jika ini perintah dari nichkhun bagaimana?" Tanya taecyeon sambil tersenyum licik.

"Tapi untuk apa presdir menyuruh mu meminta nomer ponselku?"

"Aku tidak berbohong, ini benar perintah dari nichkhun. Sudahlah berikan saja, tak usah banyak tanya. Atau akan ku laporkan kau pada nichkhun" ancam taecyeon

"Ba-baiklah ji-jika ini perintah dari presdir nichkhun" jawab minjun lalu menuliskan nomor ponsel nya di secarik kertas, lalu menyerahkan nya pada taecyeon.

"Gomawo minjunnie" ucap taecyeon sambil mengembangkan senyuman menggoda, tapi minjun hanya menganggukan dan membalas senyuman taecyeon dengan senyuman ramah seperti biasanya saja.

"Ndeh taecyeon-ssi" balas minjun.

"Terus tersenyumlah seperti itu, kau terlihat semakin manis jika terus seperti ini. Aku jadi tidak tahan ingin mencium mu" goda taecyeon,lalu setelah itu ia kembali berjalan dengan di iringi senyuman senang.

Setelah taecyeon pergi dari hadapannya, minjun kembali melanjutkan pekerjaan, dan jangan lupakan pipi nya yang di hiasi semburat merah muda mendengar ucapan taecyeon tadi.

.

.

.

.

.

.

 

"Hyung, kenapa lama sekali sih menjemputnya?" Seorang namja berpipi chubby sedang merengut kesal sambil mengerucutkan bibir nya kepada taecyeon yang baru saja datang ke sana.

"Mianhae babywoo" ucap taecyeon sambil mengacak rambut namja berpipi chubby yang di ketahui bernama wooyoung.

"Yak hyung, jangan mengacak rambut ku, ishh padahal aku baru saja merapihkannya, sekarang kau malah memberantakkan nya seenak mu saja. Dan satu lagi, ingat jangan pernah memanggil ku babywoo, aku ini sudah besar hyung. Apa kau tidak lihat kalau badan ku ini sudah besar dan aku sudah tinggi" jelas wooyoung panjang lebar.

"Benarkah kau sudah besar?"

"Benar"

"Arrasseo" ucap taecyeon tapi dengan nada main main.

"Aanngg hyung, aku serius"

"Haha iya iya kau sudah besar. Tapi, jika kau sudah besar kenapa sifat mu masih kekanak kanakan?"

"Sudahlah hyung, aku mau pulang saja, malas mendengar celotehan mu yg tidak jelas itu" wooyoung masuk kedalam mobil dan duduk di kursi samping pengemudi. Taecyeon hanya terkekeh pelan lalu ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi.

"Wooyoung-ah, kau mau ikut hyung ke kantor teman hyung dulu apa mau langsung pulang saja?" Tanya taecyeon saat ia sudah menjalankan mobil nya.

"Aku ikut hyung saja, habis aku bosan di rumah"

"Arrasseo"

.

.

.

.

.

»Ruangan nichkhun

"Presdir, ini salinan surat perjanjian kontrak dengan jung corp sudah saya selesaikan"

"Hm, gomawo. Minjun, mianhae tadi aku sudah marah-marah denganmu"

"A-ah gwaenchana presdir. Itu juga karna salahku"

"Oh iya minjun, tolong kau carikan seorang asisten untuk adik ku yg baru pulang dari paris" perintah nichkhun.

"Baik presdir. Apa ada lagi yg bisa ku bantu?" Tanya minjun

"Ah tidak ada. Gomawo" jawab nichkhun.

"Kalau begitu saya permisi presdir" pamit minjun sambil membungkukkan badanya lalu berjalan menuju pintu.

"Oh iya minjun" panggil nichkhun menghentikan langkah minjun.

"Ne presdir" jawab minjun lalu berbalik ke arah nichkhun

"Bagaimana jika adik mu saja"

"Adik ku?" Tanya minjun bingung.

"Iya adik mu. Bagaimana jika adik mu saja yang jadi asisten nya"

"Ba-baiklah presdir"

"Yasudah kalau begitu suruh adik mu datang ke sini menemui ku"

"Ndeh. Kalau tidak ada lagi yang bisa saya bantu, saya permisi dulu presdir" jawab minjun lalu kembali berjalan meninggalkan ruangan itu dan menuju ke meja kerja nya.

Saat sudah kembali ke mejanya, minjun mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi seseorang.

"Yeoboseo" sahut orang di seberang sana saat sambungan telpon minjun sudah terhubung.

"Maaf aku mengganggu mu. Tapi apakah kau mau menolong hyung?" Tanya minjun pada orang itu.

"Ndeh hyung, menolong apa?"

"Kau mau kan bekerja sebagai asisten untuk adik nya presdir nichkhun?"

"Tapi hyung, bagaimana dengan pekerjaan ku sekarang?"

"Yasudah kalau begitu kau berhenti saja, lagian juga kau tidak cocok dengan pekerjaan mu yg sekarang. Tidak apa apa kan?"

"Arrasseo hyung. Gwaenchana"

"Gomawo saengi. Tapi bisakah sekarang kau datang kemari dan temui presdir nichkhun?" Pinta minjun

"Bisa hyung. Yasudah sekarang aku akan datang ke sana"

"Sekali lagi gomawo"

"Cheonman hyung"

"Kau memang dongsaeng ku yang paling baik"

"Tentu saja hyung, orang hanya aku dongsaeng satu satunya yg hyung punya"

"Hehe iya juga ya chansung ah..."

.

.

.

.

.

"Uyoung-ah, sudah sampai. Kau mau ikut masuk kedalam apa di mobil saja?" Tanya taecyeon saat mobil mereka sudah sampai di depan kantor nichkhun.

"Ah aku di sini saja ya hyung, aku mengantuk. Hooaam.." Jawab wooyoung sambil menguap.

"Dasar kau ini, kalau begitu tadi lebih baik kau pulang saja ke rumah"

"Hehehe.. Sudahlah hyung, hyung masuk saja kedalam. Hush hush" usir wooyoung seperti sedang mengusir anak ayam.

"Arrasseo, hyung juga tidak akan lama" setelah itu taecyeon pergi keluar dari mobil.

.

.

.

.

.

"Annyeong presdir nichkhun"

"Hey, sejak kapan kau memanggil ku dengan sebutan itu taecyeon-ah"

"Memang nya tidak boleh. Pegawai mu saja memanggil mu dengan sebutan presdir nichkhun" ucap taecyeon

"Ahh sudahlah"

"Kau ini seperti adik ku saja selalu mengatakan 'sudahlah' jika ia tak mau mendengar ocehan ku lagi"

"Haha.. Oh iya taec, ngomong ngomong soal adik mu, kenalkanlah adik mu padaku"

"Kau mau ku kenalkan dengan adik ku? Arrasseo nanti akan ku kenalkan kau pada adik ku"

Setelah itu mereka berdua saling mengobrol menceritakan kejadian saat mereka tak bertemu selama 3 tahun, dan tak terasa sudah 2 jam mereka berbincang bincang sehingga taecyeon melupakan jika wooyoung menunggu di dalam mobil.

"Taecyeon hyung, kenapa lama sekali? Katanya sebentar. Kajja pulang" tiba tiba saja wooyoung sudah masuk ke dalam ruangan nichkhun dan langsung menarik tangan taecyeon mengajaknya untuk cepat pulang.
"Khun, aku pulang dulu ya, dia sudah marah marah. Annyeong" pamit taecyeon pada nichkhun sambil menunjuk wooyoung.

"Oh iya khun, ini adikku. Perkenalannya nanti saja ya" tambah taecyeon lalu langsung di seret keluar oleh wooyoung.

"Ah n-ne. Hati hati taec-ah"

Tidak lama setelah taecyeon dan wooyoung pergi, nichkhun kembali kedatangan tamu, dan sekarang yang datang adalah seorang namja tinggi dengan wajah seperti orang italia, yang di ketahui oleh nichkhun bernama chansung, atau lebih tepat nya adalah kim chansung, adik dari minjun.

Setelah sekitar 30 menit nichkhun dan chansung bercakap cakap, akhirnya chansung berpamit untuk segera menjemput 'calon tuan' nya itu di bandara.

»incheon

'Chansung-ah, kau temui adik ku dibandara, ia baru saja pulang dari paris dan akan tinggal di sini. Nama adik ku lee junho. Nanti saat di bandara kau pasti mudah untuk menemukannya, karna ia mempunyai warna rambut merah mencolok' (anggap aja junho rambut nya masih warna merah, kan cakep tuh) perkataan nichkhun tadi saat di ruangannya kembali terngiang di ingatannya.
'Warna rambutnya merah' gumam chansung dalam hati.

"Ah mungkin dia" chansung segera menghampiri seorang namja berambut merah yang baru saja keluar dari area penerbangan.

"Mianhae, apakah kau lee junho?" Tanya chansung sopan

"Ne, ada apa?" Tanya junho lalu meneliti penampilan chansung dari bawah hingga atas.

"Perkenalkan aku chansung" jawab chansung sambil mengulurkan tangannya.

"Cih, aku tidak tanya siapa nama mu pabo. Yang aku tanyakan kenapa kau mencariku?" Bukannya membalas uluran tangan chansung, junho malah mengejeknya.

"O-oh aku asisten baru mu" saat sadar junho tidak membalas uluran tangannya, chansung kembali menarik tangannya dari hadapan junho.

"Oh asisten baruku. Yasudah bawakan koper ku sekarang" perintah junho, lalu ia berjalan meninggalkan kopernya dan chansung yang masih berdiri di sana.

"A-ah ndeh.."
'aku harus panggil dia apa ya? Apakah presdir juga? ' Fikir chansung
"..Presdir" lanjut chansung

"Jangan panggil aku presdir" ucap junho ketus sambil membalikkan badanya.

"Ba-baik tu-tuan mu-muda"

Lalu setelah itu mereka berdua pergi meninggalkan bandara.

"Dimana kau parkir mobilnya?" Tanya junho saat mereka sudah sampai di area parkir bandara.

"Mianhae tuan muda, saya tidak membawa mobil"

"Kenapa tidak bilang daritadi?" Ucap junho kesal.

"Mianhae"

"Lalu kita naik apa?" Tanya junho lagi.

"Kita akan naik taksi" jawab chansung.

»di dalam taksi

"Ahjussi, kita pergi saja ke apartemen yang paling bagus di seoul" pinta junho

"Baik" jawab supir taksi itu.

"Maaf tuan muda, kenapa kita pergi ke apartemen?" Tanya chansung bingung, karna ia di tugaskan oleh nichkhun untuk membawa junho ke rumah nichkhun.

"Aku ingin tinggal di apartemen saja" jawab junho dengan ekspresi datar.

"Tapi saya di tugaskan oleh presdir nichkhun untuk membawa tuan muda ke rumahnya"

"Hey kau! Sebenarnya tuan mu itu aku atau nichkhun hyung?" Balas junho dengan kesal.

"Mianhae tuan muda. Tapi, apa tidak terlalu menghamburkan uang jika tuan muda menyewa sebuah apartemen, sedangkan hyung nya tuan muda sudah memiliki rumah sendi.."

"Sudah kau tutup mulutmu! Sekali lagi kau membantah ucapanku, akan ku pecat kau. Lagipula aku mempunyai banyak uang, jadi untuk menyewa sebuah apartemen mewah saja itu tidak seberapa. Bahkan aku mampu untuk membeli gedung apartemen nya jika aku mau. Tidak seperti mu yang hanya mampu menyewa sebuah apartemen kecil" ucap junho meremehkan.

"Mianhae tuan muda" setelah itu mereka pergi menuju apartemen dengan tenang, tidak ada yang membuka suara satupun.

'Kenapa ia sombong sekali, dan juga sifatnya itu. Aarrgghh... Bikin kesel orang saja. Tapi aku harus tahan jadi asisten nya, demi minjun hyung. Oh mungkin ini yang di maksud oleh presdir nichkhun tadi' gumam chansung dalam hati.

*flashback

»di ruangan nichkhun

"Chansung, ku harap kau bisa tahan bekerja sebagai asisten junho" ucap nichkhun.

"Mwo?" Tanya chansung bingung.

"Ya semoga kau betah menjadi asisten junho, karna setiap orang yang bekerja menjadi asisten junho pasti akan mengundurkan diri dengan alasan tidak tahan dengan sifat junho. Padahal mereka baru bekerja kurang dari seminggu" jelas nichkhun.

"Memang nya sifat nya itu seperti apa?"

"Nanti kau lihat saja jika sudah bertemu dengannya" jawab nichkhun sambil membayangkan sifat junho.

*flashback end

 

.

 

.

 

.

 

.

 

.

 

»malam hari di Rumah taec woo

"Taec hyung, taec hyung" panggil wooyoung saat mereka berdua sedang berbaring di atas ranjang kamar wooyoung.

"Hm" sahut taecyeon sekenannya karna sekarang ia kesadarannya sudah di ujung batas -ngantuk-.

"Hm, i-itu, t-teman hyung yg tadi di kantor.."

"Ne?" Tanya taecyeon sambil membuka satu matanya.

"Tampan"

"Woah kau baru sadar uyoung-ah kalau hyung mu ini tampan" pede taecyeon sambil membuka lebar lebar mata nya dan langsung duduk di atas ranjang dengan semangat.

"Maksud ku bukan kau hyung yg tampan, tapi teman mu yg tadi di kantor itu" seketika taecyeon langsung lemas dan kembali berbaring di atas ranjang sambil menutup matanya lagi.

"Ahh hyung kira kata tampan itu di tujukan buat hyung" ucap taecyeon melas.

"E-eh hyung, hyung juga tampan kok" hibur wooyoung karna merasa tak enak melihat hyung nya itu memasang muka memelas seperti itu.

"Sudahlah uyoung-ah, tak usah menghiburku begitu"

"Hyung, jangan marah"

"Aniya"

"Jinjja?"

"Ne. Oh iya uyoung-ah, kenapa kau menanyakan nichkhun? Apa kau menyukai nya?" Tanya taecyeon sambil memasang muka serius.
Sedangkan yg di tanya malah menundukan kepalanya saja, menyembunyikan wajah dan juga kuping nya yang memerah.

"Ah kau pasti menyukai nya" tebak taecyeon, karna hanya melihat dari gelagat wooyoung, ia sudah tahu kalau adik nya ini menyukai teman nya itu.

"Tapi uyoung-ah, kau kan baru pertama kali bertemu dengan nichkhun, bagaimana bisa kau langsung menyukai nya?"

"Molla, mungkin ini yg dinamakan 'love at first sight'. Hyung bantu aku"

"Bantu apa?"

"Dekatkan aku padanya" pinta wooyoung sambil memasang puppy eyes nya yg bisa meluluhkan siapa saja.

"Tinggal kau katakan saja pada nichkhun kalau kau menyukai nya, lalu kalian dekat. Beres kan? Sudahlah, aku mau tidur, jangan ganggu" lalu setelah itu taecyeon beranjak dari ranjang king size milik wooyoung dan berjalan ke arah kamarnya.

"Yaahh hyung, hyung aiissh" wooyoung mencoba memanggil taecyeon agar tetap di kamarnya dan memberikan motivasi untuk mendekati nichkhun, tapi yg di panggil sudah keluar dari kamar nya. Wooyoung menendang nendang udara hampa di atas kasurnya, dan alhasil sekarang kasurnya berantakan karna ulahnya sendiri.

"Taec hyung jahat, tidak sayang lagi padaku" teriak wooyoung agar taecyeon dapat mendengar nya. Tapi jika kita lihat ke dalam kamar taecyeon, sekarang namja itu sudah berkeliaran di alam mimpi, dan tidak mendengar teriakan wooyoung. Poor wooyoung.

.

.

.

.

.

»Rumah nichkhun

"Mianhae presdir"

"Ne chansung-ah, gwaenchana. Sudah jangan minta maaf terus, ini juga bukan salah mu, ini salah junho yang terlalu keras kepala" nichkhun sedang mencoba menghentikan ucapan chansung yang sedari tadi mengucapkan kalimat maaf karna tidak bisa membawa junho ke rumahnya.

"Kamsahamndia presdir"

"Ne. Nah chansung-ah sekarang kau boleh pulang, dan berhubung sekarang sudah malam, jadi biarkan kau di antarkan saja oleh manager hwang"

"Aahh gomawo presdir. Kalau begitu saya permisi dulu. Annyeong"

"Ndeh chansung-ah"

.

.

.

.

»Apartemen junho

# junho pov

"Akhirnya selesai juga beres beres pakaiannya, nah sekarang waktu nya mandi lalu tidur" hari ini hari pertama ku di seoul semenjak 8 tahun aku tinggal di paris. Ahh rasanya aku rindu sekali dengan kota ini. Besok sajalah aku jalan jalan keliling seoul. Baru saja aku hendak bergegas ke kamar mandi, ponsel ku berbunyi. Aku melihat nama yg tertera di layar ponsel ku untuk memastikan siapa yg menelfon malam malam begini.

"Khun hyung?" Ngapain khun hyung menghubungi ku malam mala begini?

"Yeboseo"

"...."

"Ne khun hyung, waeyo?"

"...."

"Ne ne, arrasseo, besok aku ke kantor mu"

"...."

"Hm yasudah"

Haahh padahal besok aku ingin keliling seoul, tapi khun hyung menyuruhku ke sana, pasti khun hyung akan menceramahi ku deh. Sudahlah, lebih baik aku menjernihkan fikiran ku saja dengan mandi.

# junho pov end

.

.

.

.

.

Pagi ini hari yg cerah, jalanan kota seoul sudah mulai banyak kendaraan dan orang orang yang sedang berlalu lalang untuk memulai aktifitas pagi nya, termasuk dua orang namja yang sedang berjalan menuju ke sebuah gedung perusahaan besar di seoul.

"Kenapa kau tidak bilang kalau jarak dari apartemen ke kantor khun hyung sejauh ini, lebih baik tadi aku naik taksi saja" salah satu namja yang mempunyai warna rambut merah itu sedari tadi terus saja mengoceh tak henti hentinya.

"Tadi kan saya sudah bilang, kalau jarak dari apartemen ke kantor cukup jauh, tapi tuan muda memaksa untuk jalan saja, dengan alasan sekalian jogging" jawab namja satunya lagi yg mempunyai badan lebih besar dan berjalan agak di belakang junho.

"Jadi kau menyalahkan ku?"

"Bukan begitu maksud ku tu.."

"Ah itu dia gedung nya sudah kelihatan. Hey chansung, bagaimana jika kita lomba lari saja, siapa yang sampai duluan, dia yang menang. Dan bagi yang kalah, dia harus mentrakir makan siang untuk yang menang. Bagaimana?"

"Lomba lari? Arrasseo. Siapa takut"

"Baik kalau gitu kita mulai ya.
Hana"

"Dul"

"Set"

"Mulai"

.

.

.

.

.

»Ruangan nichkhun

"Minjun-ah, nanti siang temani aku makan ya, sekalian untuk permintaan maaf ku pada mu karna kemarin aku sudah kelewatan dengan mu"

"Ne presdir. Kalau soal yang kemarin, presdir tidak usah minta maaf, itu karna kesalahan ku yang lalai dengan pekerjaan"

"Yasudah, soal kemarin tidak ada yang salah. Minjun-ah, kau bisa kembali ke mejamu sekarang" perintah nichkhun dengan di selingi senyuman manis.

"Ne. Kalau begitu saya permisi dulu presdir" pamit minjun sambil membungkukkan badannya.

»Luar gedung perusahaan nichkhun

"Hosh.. Hosh.. Hosh.." Terlihat dua namja sedang mengatur nafasnya karna habis lari sejauh sekitar 500m.

"Hey chansung, kenapa kau meninggalkan ku hah?"

"Tapi kan tadi kita sedang lomba lari tuan muda"

"Yasudahlah, kau menang. Nanti siang akan ku tepati janji ku. Kajja cepat kita masuk" ucap junho akhirnya menyerah.

"Ndeh tuan muda"

»Kediaman taec woo

"Hyung, taec hyung"

"Ne, ada apa uyoung-ah?"

"Hyung, temani aku menemui 'first love' ku ya" pinta wooyoung dengan menggunakan jurus puppy eyes andalannya.

"First love mu? Nuguya?"

"Isshh taec hyung, kan tadi malam aku sudah bilang kalau aku menyukai teman mu"

"Maaf uyoung-ah, hari ini aku sudah ada janji dengan teman teman ku"

"Arrasseo, biar aku sendiri saja"

"Tidak apa apa kan?"

"Ne hyung. Gwaenchana"

.

.

.

.

.

»Ruangan nichkhun

"Mwo? Dia tinggal di apartemen ku?" Tanya junho sambil menunjuk seseorang yg sedang berdiri di samping nya dengan memasang ekspresi terkejut.
"Aku pasti salah dengar kan hyung?" Junho kembali bertanya untuk memastikan kalau ia salah dengar karna nichkhun menyuruh chansung untuk tinggal di apartemennya.

"Tidak junho, kau tidak salah dengar. Jadi mulai sekarang, chansung akan tinggal di apartemen mu. Karna hyung tidak akan mau kau hanya tinggal sendiri di apartemen itu"

"Tapi hyung..."

"Tidak ada tapi tapian junho-yah. Chansung, bagaimana dengan mu? Kau tidak keberatan kan tinggal di apartemen junho?"

Ada jeda sedikit sebelum chansung menjawab pertanyaan nichkhun.

"Ne presdir, saya tidak keberatan" jawab chansung akhirnya.

"Tuh lihat, chansung tidak keberatan. Chansung-ah, sekarang lebih baik kau siapkan barang barang penting yang akan di bawa ke apartemen junho"

"Baik presdir. Kalau begitu saya pamit dulu"

"Ne. Hati hati di jalan"

'Cklek'

'Blam'

Setelah pintu ruangan nichkhun di tutup oleh chansung, sekarang tinggalah dua orang bersaudara yang sedang memasang ekspresi berbeda.

"Yaak hyung, kenapa kau menyuruh nya tinggal di apartemen ku?" Junho memulai pembicaraan dengan memasang ekspresi kesal.

"Memang nya kenapa?" Jawab nichkhun dengan ekspresi datar.

'Dasar hyung yang aneh, kenapa sebentar sebentar ekspresi wajah nya berubah ubah, tadi kelihatan ramah, sekarang ekspresinya jadi seperti itu. Kalau dia bukan hyung ku, sudah ku acak acak muka nya. Tapi.. jangan deh, sayang kalau wajah tampan seperti itu di acak acak. Eeh mikir apa kau lee junho, tetap lah yang paling tampan kau' junho sibuk dengan fikirannya sendiri sehingga tidak sadar jika nichkhun sedang memandangnya dengan bingung.

"Junho? Kau baik baik saja?"

"Ah ne. Yasudah ya hyung, aku pamit pulang saja"

"Yasudah, hati hati"

~siang hari nya at cafe

Saat ini nichkhun dan minjun baru saja menyelesaikan makan siang di cafe dekat kantor, mereka berdua duduk di meja dekat kaca dan saling berhadapan.

"Minjun..."

Nichkhun hendak memulai pembicaraan, tetapi sebelum nichkhun menyelesaikan kata kata nya, ponsel minjun berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

"Angkat saja"

"Yeoboseo"

"...."

"Mwo? Chansung-ah, kau tunggu di sana, hyung akan ke sana sekarang"

"Pergilah minjun"

"Tapi presdir.."

"Tak apa. Kau ada urusan penting kan?"

"Ne. Kamsahamnida presdir"

Setelah kepergian minjun, nichkhun memandang kosong ke arah tempat duduk di seberang nya yang tadi di duduki minjun.

"Minjun-ah..."

.

.

.

.

.

"...saranghae"

TBC

 

 

 

Semoga ga mengecewakan..

Sebenarnya masih ada lagi terusannya, tapi sengaja di potong sampe sini, takut pada bosen bacanya :D

 

jangan lupa comment ya..

 

gomawo ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Uyounggie
#1
Chapter 2: Waahhhh pasti + keren nie lanjutanX..!


Stresssssss...! Nunggu nunggu nunggu...!

"Hadecchhhh"
Mastsuinou #2
Chapter 2: yaa thor penasaran, knp minjun terima khun xD jd gk sabar sm kelanjutannya, dtunggu update selanjutnya :)
lvtaeckay
#3
wah, knpa minjun terima cintanya nichkhun? padahal aq lebih seneng dya sama taecyeon, taecyeon bantu nichkhun jangan2 karena dia ingin ngancurin nichkhun coz dah bikin woo sakit hati, wah penasaran bgt, jdi g sabar baca klanjutannya, authornim aq tunggu ya update tannya ..:)
KWdevKY
#4
Chapter 2: Taec knp??
Aq pikir dia suka sama minjun,, kok dia mlah bntu khun???

Taec ngajak bentrok!

Aishh thor.. Sbtlnya aq suka sih taeckay couple, cuma klo gni jdi aneh u,u

knp bukn taeckhun aj coba?? Kn skrng taeckhun lgi jarang tuh.. Jdi knp gacoba buat ff taeckhun #plakk

okelah thor.. Update soon yh, jgan lama" ne,, nnti aq bisa lupa sma crita lalunya klo lama u,u
KWdevKY
#5
Chapter 1: Wah wah *o*
mian bru nemu ff author,

kkkk..
Ga kk ga ade, sama aj dua"nya galak juga #nunjuknichkhunjunho -..-

wah.. Khun suka minjun?? Yeeyy.. Khunkay dong #kambuh

woo nya mudh bnget jatuh cinta -..-

mna kknya biasa aj lg wktu tau adenya suka sama namja -..-

klo aq yg jdi taec itu sudh gua jitak tuh kepala woo, eh tpi ksian juga si =D

okelah thor.. Aku mau bca next chap dlu yh, jgan ganggu #nahloh
UnunJang
#6
Chapter 2: O.O

Woo kah yg ada dibalik pintu pas taec blng mo bantu nichkhun?
taec kah yg bilang ke minjun klo khun suka sma minjun???
ato malah Woo???
Owh no...
apa yg kau lakukan Woo???


owalah...-_-
complicated...

Kasian Woo...
sementara ChanHo aman...
Taec g akan semudah itu ngelepas incarannya kan???
bknnya dy udh dpt num'a minjun...he,

Update soon thooor...^0^9
jangwooyoung0730
#7
Chapter 2: waaaah..., mksdnya apanih thor, ??? Knp bgini aaah... Udh biarkan taec mncntai woo aja. Itu LEBIH BAIK DARIPADA SAMA KHUN YANG GAJE SEGAJE GAJE NYA!!! Khun EMANG NYEBELIN! SELALU DAN SELALU BIKIN WOOYOUNG SAKIT HATU! Uuuh
azlia_rizkika #8
Tidakk... Thor, pliss jangan buat woo menderita.. Kenapa sih kebanyakan ff KY selalu woo yg di buat menderita.. Huhu.. What? Si chan punya penyakit? Penyakitnya apaa? Asiikk junho ternyata gg sesadis yg kukira *digeplak chan. Setuju sama commentannya mamikodaigo, pasti taec punya maksud tersendiri nyuruh si khun jadian sama minjun, trus juga yg ngintip trus nyuruh minjun pasti woo deh -_-" ayo thor ngaku ajj, psti woo kan?! Iya kan?! Jujur ajhmmpp *disumpel mulutnya sama author krna kebanyakan ngomong XD.. Ayo thor update soon, semangat nulisnya ya ^.^9 *lho tadi katanya disumpel, tapi kenapa bisa ngomong -_-a ah bodo amat lah xD
afiati #9
Chapter 2: Knp ini..knp kok nickhun sm minjun jadian ga msk akaln nasib woo sm teac thor :(
mamikodaigo
#10
Chapter 2: taec kayakx punya modus deh buat khun jadian ma minjun.. pasti ada udang dibalik bakwan ini..-__-"* dlemar sandal sama taec..

ituu mesti woo yang minta minjun buat jadian sama khun yaa.. trus yg dgr pmbcraan khun sma taec td pasti woo..*sok tauu*plakkk...

update soon thorr..hhehe