Secret Love

Nowplaying

#B.A.P – Secret Love

Aku mengerti, ini tidaklah mudah. Terlebih bagi kita berdua.

“Krrrriiinnggg…”

“Yeessss!” Satu per satu buku dan seluruh alat tulis masuk kedalam tas. Begitu juga siswa yang lain. Jam pulang sekolah.

“Annyeong Kyeosa-nim.”

“Nde..” Ucapnya, seraya keluar dengan menggandeng tas-nya rapi.

Kami melangkah meninggalkan bangungan tua nan megah ini. Salah satu bangunan bersejarah di Seoul. Ukiran dan pahatan yan mulai lusuh dari setiap pilar – pilar gedung masih setia menemani langkah kami. Hari berganti dan siswa – siswa berdatangan. Lulus, kemudian datang yang lain. Begitulah hidup. Datang yang lain… Yah, terus berganti. Namun… Cinta ini tak kunjung berganti.

“Annyeong…” Bunyi pintu yang tergeser, cukup membuatnya berbalik dan menoleh padaku. Dia tersenyum. Yah, manis. Tatapan matanya selalu kosong, seakan menunggu untuk terisi.

Tanpa satupun yang tahu, aku mencintaimu.

Tanpa satupun yang tahu, aku memikirkanmu.

“Kau sudah kembali..” Senyumnya. Merapikan tas-nya diatas meja, sembari menyusun buku – buku kembali ke dalam rak.

“Nde…” Jawabku seadanya. Menghampirinya sambil meneguk minumanku.

“Bagaimana? Kau bisa mengerjakan tugasnya?” Tanyanya.

“Kurasa aku bisa.”

“Tentu… Kau kan sangat pintar.”

Mata kami bertemu. Tatapan yang tak pernah terlepas, setiap kali bertemu. Dalam pandangannya, aku merasa terpukau. Dia selalu memandangku seakan aku adalah harta yang paling berharga, membuatku serasa diinginkan.

“Tidak ada yang mem-bully-mu hari ini?” Tangannya membelai lembut pipiku.

“Tidak. Kecuali Himchan yang cerewet tentang masakannya.” Senyumku.

“Oh iya, dan Yonguk yang belakangan ini dekat denganku.” Lanjutku lagi. Tangannya beralih pada punggungku seraya menggenggamku erat.

“Jangan terlalu dekat dengannya. Aku tidak begitu menyukainya.”

“Waeyo?”

“Karena… Kau adalah milikku.”

Aku memalingkan wajahku, perasaan membuncah yang membuatku malu, bahkan pipiku terasa hangat. Ah.. mungkin menjadi merah.

“Yeppuda…” Senyumnya. Tangannya memalingkan wajahku, agar kami bertatapan, kemudian bibirnya mencium lembut keningku.

“Annyeong!!!” Suara pintu bergeser kembali terdengar. Kami segera membetulkan posisi, dan dia dengan santai berjalan kembali menata buku.

“Oh.. Youngjae-ah… Kau sudah pulang ne? Tidak ada les?”

“Shirro noona. Hari ini aku bebas.”

“Oh… baguslah!” Senyumnya. Kemudian berjalan mendekati suaminya.

“Bagaimana denganmu yeobo? Kau sudah makan? Kita jadi makan diluar bukan?”

“Hmm…” Jawabnya.

“Arasso, kajja… Kita pergi sekarang. Jaga rumah Youngie-ah…”

“Okey!” Seruku riang.

Mereka berjalan keluar meninggalkanku, sampai kau berbalik lagi.
 

“Ada yang tertinggal?” Tebakku.

“Nde…”

“Apa?”

Dia mendekatiku kemudian memelukku, erat dan hangat. Tangannya menyisir rambut blondeku yang mulai memanjang.

“Jangan nakal ne? Atau kyeosa-nim yang galak ini akan menghukummu.” Bisiknya.

“Arraso kyeosa Jung.” Senyumku.

Sepanjang waktu aku mengingatmu

Sepanjang hari aku mencintaimu.

Perasaan ini seperti aku terbang di langit

Hatiku bergetar dan berdegup penuh cinta

Ini adalah cinta dimana hanya kau dan aku didalamnya.

Yah, dia adalah kekasihku, namun suami dari kakak kandung dan juga guru di sekolahku. Kami bertemu, mengenal, menjadi akrab kemudian menjalin cinta. Cinta yang penuh dengan rahasia. Tanpa alasan yang pasti, kami merahasiakannya. Menjalaninya dalam waktu yang cukup panjang. Sangat panjang tanpa penuh kepastian. Walau begitu, aku tahu dia mencintaiku. Hanya takdir yang tak merestui kami. sehingga kami harus merahasiakan ini semua.