This Is Love

Description

 

 

kadang cinta datang pada waktu yang tak tepat..... namun justru bisa mengukir cinta itu lebih indah dari yang dikira....cinta tak pernah salah dan sebenarnya cinta datang tak pernah melihat waktu dan tempat , mungkin karena itu juga kita tak dapat menolak datangnya cinta , jangan pernah menyalahkan siapapun dan apapun dalam urusan cinta..... karena cinta akan selalu hadir dimanapun dia kehendaki

seperti khunnie dan uyongie...... cerita singkat cintanya justru membawanya kepada cinta yang jauh lebih dalam dari sebelumnya.... sampai dirinya sendiripun tak pernah mengerti cinta itu sedalam apa sekarang...... so sweeeeettttttt..... :D

#harap dimaklumi authornya lagi waras......klo sudah kumat gilanya bisa repot,,,,,, XD

Foreword

 

THIS IS LOVE

 

Pairing  : Khunyoung

Tags      : Romance

 

# Day  1

 

Mentari pagi mulai mengintip malu – malu namun belum menyemburkan sinar di pagi hari, suara burung mulai berkicauan dimana – mana, halaman pun basah dengan embun pagi ini ,seorang namja imoute memulai paginya dengan membuka jendela kamarnya

“emmmm...... pagi yang indah.... liburan ini sepertinya akan sangat menyenangkan, jalan-jalan pagi ahhhhh......” tergurat senyuman indah dibir mungilnya

Dengan buru – burupun dia keluar kamar seperti biasa.....

“ eomma....appa... uyoung jalan – jalan pagi dulu ya.....” teriakan itupun tak pernah hilang darinya

“ndehhhh....” suara keduanya kompak dan mulai terkekeh kemudian

Suasana seperti itu selalu saja membuat wooyoung kangen dengan kampung halamannya busan.... maka dari itu wooyoung menggunakan liburan sekolahnya yang selama 7 hari ini dengan pulang kampung

“hemmm.... udara disini selalu saja sama seperti dulu....dan akan selalu sama..”wooyoung mulai berlari mendekati bibir pantai, dan tiba-tiba dalam langkahnya yang ke lima diapun mulai limbung kebelakang mau jatuh.....kakinya terpeleset entah pada benda licin apa yang telah di injaknya....

“uuupppsss... berhati hatilah banyak kerikil kecil disini... kamu bisa terjatuh dan terluka...” tangkapan yang pas pada waktunya

Namja cantik dengan mata orcnya telah membantu  wooyoung, membantu menangkap namja cubby itu supaya tidak jatuh kebelakang, wooyoung terdiam sejenak , menikmati keindahan wajah namja yang menolongnya senyuman manisnya yang ramah dipenuhi ketulusan ,jiwanya terasa melayang seakan ada pangeran yang berkuda putih didepan matanya, sungguh mempesona membuat wooyoung kehilangan kesadaranya untuk beberapa detik.

“ Hey... kamu baik- baik saja??? “ suaranya yang begitu lembut dengan senyuman yang selalu menyertai dibibir indahnya, membuat wooyoung memaksa jiwanya untuk kembali tersadar dari lamunannya.

“emm... ndeh...ndeh gwanchanayo” dengan suara yang sedikit bergetar karena gugup wooyoung segera bangkit dari pelukan namja cantikyang telah menolongnya itu.... upppsss pangeran berkuda putih menurutnya...

“syukurlah...” dengan senyuman lembutnya diakhir kalimat, diapun mulai berjalan meninggalkan wooyoung

“ heyy... tunggu... tunggu” panggilnya berusaha memanggil pangeran tampan yang entah dari mana #Itu menurut wooyoung lo....

Dia menoleh dan mulai tersenyum hangat... sehangat mentari pagi yang telah menampakkan dirinya

“ gamsahamnida.... gomawoyo....” dengan nada sedikit berteriak

“ cheonmanayo...” seucap kata dari bibir indahnya tapi buat wooyoung itu sudah cukup mewakili semuanya.....

Terkecuali.....

“ahhh aku lupa tidak menanyakan namanya... kenapa tadi tidak berkenalan dulu ya... tanya rumahnya mungkin??? Emmm no hpnya mungkin...Aaaiiiiss pabboya....” dia mulai menggerutu pada dirinya sendiri, menyadari suatu hal.... owww tidak , bukan satu hal tapi banyak hal yang belum wooyoung ketahui tentang pangerannya

 

# Day 2

 

Seperti biasa pagi inipun wooyoung berniat kepantai dengan harapan akan bertemu dengan pangeran berkuda putih yang telang menolongnya

“aaiiisss...” pipi wooyoung terasa memanas kemudian , selalu saja seperti itu ketika mengingat namja cantik yang telah dianggapnya pangeran penolong mulai pagi kemarin

Wooyoung mulai berlari keluar kamar seperti biasa.... “ eomma... appa.. uyong ma....” belum sempat kalimat itu tersampaikan , eomma dan appanya serempak menjawab

“ ndehhh... uyongi” kompak, dan membuat langkah berlari wooyoung terhenti dan mulai terdengar gelak tawa dirumah itu....

Hari ini wooyoung berangkat lebih awal, dengan harapan bisa bertemu dengan pangerannya lebih lama dan bisa ngobrol banyak hal, termasuk berkenalan dan sebagainya

“ emmm,,, pangeranku mana ya...kabut ini menghalangi pemandanganku saja” wooyoung mulai berjalan menuju bibir pantai perlahan, mengingat pesan pangeran penolongnya

berhati hatilah banyak kerikil kecil disini, kamu bisa terjatuh dan terluka” kata- kata yang simple namun mampu membuat pipi cubby wooyoung merona

Terlihat samar- samar tertutup kabut, sebuah sosok tinggi dengan badan tegapnya membuat wooyoung yakin itulah dia dan benar saja itu adalah pangeran yang wooyoung cari ,menghadap laut lepas dibibir pantai seakan sedang ada sesuatu yang ingin dia lihat dan dia tunggu

“ anyeonghasseo....” wooyoung mencoba mendekatinya dan menyapanya

“mmmmmm” namja cantik itu membalikkan tubuhnya menghadap arah suara dan lagi- lagi senyuman manis itu selalu menyertainya

“ anyeonghasseo....”

Debar jantung namja cubby itu berdetak lebih cepat sekarang

dia meresponku yeehhhh” wooyoung membatin....mungkin jantungnya sekarang seakan ingin melompat keluar dan berteriak “YYYEEEEEEHHHHHH......”

“ uyong....” mengulirkan tangannya

“ nichkhun....” dan mulai menjabat tangan wooyoung

oooww nama pangeranku ini nichkhun???” membatin “ nama yang cantik seperti orangnya” rona merah diwajah wooyoungpun serasa tak ingin ketinggalan melihat moment bahagia ini, pipi cubby itu serasa memanas sekarang

“eeemm....Tentang kemarin gamsahamnida...”

“ emmm ndehh.... “ nickhun mulai menghadap kepantai menatap mentari pagi yang mulai muncul, tersirat senyum lembut diujung bibirnya

“cheonma.... lain kali lebih berhati hatilah...” berhenti sejenak dan mulai membuka topik baru

“ shunsine yang indah bukan???” menunjuk kearah mata hari terbit

Wooyoung mulai membalikkan badanya menghadap arah yang ditunjuk nichkhun “emm...ndehh...” mengangguk cepat

“ apa karena ini kamu sering kepantai??? Kamu menyukai matahari terbit??” rasa ingin tahunya memaksanya untuk bertanya

Nickhun tersenyum ”tentu saja, aku sangat menyukai mentari pagi.. kehangatan yang masih bisa ku rasakan sampai hari ini, membuatku selalu bersyukur, ku masih diberi kesempatan...” kata- katanya menggantung seakan masih ada sesuatu yang masih ingin dia sampaikan namun tak ingin dia ucapkan.

Wooyoung diam beberapa detik,menunggu mungkin akan ada kata selanjutnya yang akan dia sampaikan, tapi nyatanya beberapa detik telah berlalu dan tiada tanda nichkhun akan melanjutkan perkataaanya, rasa ingin tahu wooyoung mulai mendesaknya untuk bertanya

“ kesempatan??? Kesempatan apa???” selidik wooyoung

“emm,,, uyongi sepertinya pemandangan sebelah sana lebih indah ayo kita kesana” mencoba mengalihkan pembicaraan

Disisi lain wooyoung tidak ingin memaksa nickhun untuk menceritakan hal yang tidak ingin dia ceritakan , wooyoung tidak ingin nichkhun merasa tidak nyaman berada disampingnya.

ini baru tahap awal uyongi, biarlah jika nichkhun tidak ingin menceritakannya mungkin itu terlalu privasi buatnya atau mungkin itu juga tidak penting makanya dia tidak melanjutkan perkataanya tadi” wooyoung membatin berusaha berfikir positif dan tak ingin merusak pertemuan bersejarah dengan pangeranya hancur, hanya karena dirinya terlalu egois untuk ikut campur dan terlalu ingin tahu urusan nichkhun, meski sebenarnya jauh didalam lubuk hatinya wooyoung merasa terganggu dan menjanggal dari kalimat nichkhun, pada akhirnya dia hanya bisa mengacuhkan pemikiranya

Wooyoung mengikuti langkah nickhun menyusuri bibir pantai ,hari ini sungguh terasa indah buat wooyoung ,senyumannya tidak pernah hilang dari bibir mungilnya hanya percakapan ringan yang terjadi diantara keduanya

“ pantai yang bagus.... apa kauberfikiran sama denganku?? “ nickhunmemulai pembicaraan

“eeemmm ndehh.... tentu saja , aku terlalu mencintai busan tempat kelahiranku ini, mulai dari pantainya, lingkungannya,budayanya, panorama disetiap tempat dibusan selalu membuatku bahagia dan tidak pernah ada rasa bosan sedikitpun “ jawabannya yang begitu semangat dan antusias membuat nichkhun terkekeh disana tepat dalam hatinya , dengan senyuman lembut dibibirnya

“ anak ini sungguh menarik, ceria ,lucu dan imoute” batinnya bergetar

“ andai aku bisa sepertimu....” lirih

“ emmm yah.... kamu mengatakan sesuatu???”

“emm... ani... aniya aku tidak mengatakan apapun” nichkhun menggelengkan kepalanya

Menyusuri pantai , berbincang ringan membuat waktu berjalan begitu cepat, sepertinya baru lima menit yang lalu wooyoung baru bertemu dengannya namun ternyata mentari telah menyingsing terlalu tinggi wooyoung rasa.

Dengan arah yang berlawanan sesekali nichkhun melambaikan tangannya ke arah wooyoung,disisi lain wooyoung tetap tidak beranjak pergi dari tempatnya semula menatap kepergian nichkhun meski hanya terlihat punggungnya saja dan tak dapat melihat wajah cantiknya dengan senyum manisnya .

“ ahh kurasa aku juga harus pulang, pangeran berkuda putihku telah pergi , emmm tapi... kenapa rasanya aku melupakan sesuatu ya...???” menggaruk garuk kepalanya memikirkan sesuatu hal yang telah dia lupakan ,sambil berjalan pulang ke arah yang berlawanan.

“yaaaahhhh..... aku lupa tidak menanyakan alamat dan no hp nya, aiisss pabboya uyongi” dengan secepat kilat membalikkan badannya melihat kearah nichkhun yang telah terlampau jauh, wooyoung menepuk dahinya sendiri seakan menyadarkan dirinya, ini adalah sebuah kesalahan, melupakan hal yang begitu penting

“aaaiiiissss.... baiklah kurasa besok masih ada waktu , its ok uyongi” kembali berjalan menuju arah pulang dengan mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa besok pun dia masih ada kesempatan untuk menanyakan no hp dan alamat rumahnya

 

# Day 3

 

Pagi ini wooyoung menunggu nichkhun ditepi pantai tepat ditempat kemarin waktu mereka bertemu, selang beberapa menit kemudian nickhun datang dan menyapa wooyoung

“ uyong...”

“ emm ndeh khunnie...lihatlah sebentar lagi mataharinya akan segera terbit, ayo kesini’ wooyoung menarik lengan nickhun untuk lebih dekat dan menghadapkannya ke laut lepas, dan nickhun hanya menuruti apa yang telah di perbuat namja cubby disampingnya ini

“ kamu memanggilku dengan sebutan apa uyongi???” selidik nickhun dengan menatap namja imoute disampingnya

“khunnie...??? tidak bolehkah ku memanggilmu khunnie???  Itu panggilan sayang dariku untukmu” dengan tetap memandang laut lepas wooyoung menjawab pertanyaan nichkhun dengan polosnya, entah apa yang ada dalam fikiran wooyoung seorang namja yang terkenal dengan sifat cueknya, tiba- tiba bisa berubah drastis setelah bertemu namja cantik disampingnya saat ini, dua hari... oh tidak tapi satu hari merupakan waktu yang sangat singkat untuk keduanya mengenal lebih intens dan dalam, tapi mengapa wooyoung bersikap seakan dia telah mengenal nickhun begitu lama, entah seberapa lama sehingga dia berani memberikan panggilan sayang itu untuk namja yang baru saja dia kenal kemarin pagi, sungguh waktu yang begitu singkat, seperti sebuah cerita lama yang ingin mereka ukir kembali

“ emmm ani... tentu saja boleh” nichkhun kembali tersenyum dan kembali memandang laut lepas menunggu matahari terbit

“ uyongi...” panggil nickhun

“ndeh..?? mwo???” wooyoung menatap nickhun kemudian

“ ayo kita kebatu karang yang besar disana.... pasti mataharinya lebih indah terlihat” tanpa menunggu persetujuan dari si empunya tangan, nickhun langsung menarik lengan wooyoung dan mulai berlari

“ ayo.. cepatlah nanti mataharinya keburu terbit”

Wooyoung hanya mengikuti apa yang dikatakan nickhun berlari dan berlari....meski langkah kakinya dipercepat dan semakin cepat karena berlari, namun fikiran dan mata wooyoung hanya tertuju pada tangan kanannya yang digenggam erat oleh nickhun, fikirannya melayang dengan senyuman manis dipipi dan bibir indahnya

Matahari telah terbit dari peraduannya secara perlahan disaat yang tepat pula merekapun sampai sebelum matahari menyingsingkan tubuhnya

Rasa lelah akibat dari lari itupun telah menghilang perlahan bersamaan dengan terbitnya sang matahari kehidupan tersenyum indah menyambut pagi

Keduanya pun tersenyum bahagia saling memandang intens beberapa detik berlalu, genggaman tangan yang sedari tadi tidak terlihat mengendor , sinar menyilaukan datang menyadarkan keduanya

“uuuppss silau...” eluh namja cubby disebelah nickhun

Tanpa kata nickhun menarik wooyoung kepelukanya membenamkan kepala wooyoung tepat didadanya memberikan pelukan hangat dan nyaman, dengan tangan kanan tetap diposisi semula dalam genggaman tangan nickhun dan tangan kirinya merangkul tepat dipundak wooyoung

“ khunnie...???” mencoba bersuara

“Diamlah uyongi aku ingin kau lebih dekat denganku saat ini, apa kau keberatan??? Aku telah menunggu waktu yang sangat lama untuk ini“ sungguh kejujuran yang membuat namja dipelukannya tak berdaya, antara senang dan bingung dengan kejadian yang dialaminya, lagi lagi pipinya memanas tak dapat membohongi detak jantung yang ikut berdebar kencang tidak karuan

“ ani...” jawaban yang cukup singkat namun mampu mewakili semuanya

bukannya wooyoung tidak menginginkan semua ini terjadi hanya saja ini terlalu cepat baginya, wooyoung merasa kaget ditengah ketidak siapannya, bahkan tanpa aba- aba dan permisi , namun itu semua tak membuat dirinya  mampu menolak perlakuan nickhun padanya, hatinya tak mampu membohongi jiwanya, seperti ada kembang api yang meledak ledak didadanya

“Aku telah menunggu waktu yang sangat lama untuk ini“  “apa maksud dari kata-kata nickhun barusan???” batinya mencoba mencari pembenaran tak memahami apa yang nickhun katakan.

Nickhun mulai melonggarkan dekapan tanganya namun tidak dilepaskan dari pinggan wooyoung, membuat namja imoute itu bisa kembali menatap wajah indah nan cantik milik nickhun, disaat wooyoung ingin menanyakan maksud dari perkataannya, nickhun mendahuluinya

“ aku masih ingin merasakan aroma tubuhmu lebih lama, aku ingin merasakan debar jantungmu, masih ingin melihat rona merah dipipimu yang cubby ini dan ku masih ingin lebih lama melihat senyum lembut dibibirmu yang mungil”

perlahan nickhun mendekatkan wajahnya . lebih dekat, lebih dekat bahkan sangat dekat, mempertemukan bibir indah mereka,memberi sentuhan lembut dan intens, semakin mempererat dekapan nickhun dipinggang wooyoung, mengintimidasi bibir mungil wooyoung lebih dalam lagi, keduanya pun berpagutan mesra dengan perasaan yang bergejolak, seakan ada sengatan listrik menjalar ditubuh keduanya mengantarkan debaran jantung semakin cepat.

“sungguh ini salah tak seharusnya ku melakukan ini dengan seseorang yang baru aku kenal.... tapi sungguh hati ini tak dapat menghentikanku” logikanya berusaha menyadarkannya namun hatinya terlalu naif untuk mendustai kalau semua perlakuan nickhun ini membuat wooyoung bahagia.

sampai pada akhirnya sebelum mereka berpisah nickhun mengecup kening wooyoung.“sampai bertemu besok changiya....” kata- kata itu sungguh membuat wooyoung terbelalak kaget , meski tak sebesar ukuran bola mata pada umumnya

“oohh tidak apa yang khunnie katakan barusan apakah aku sedang bermimpi hari ini sungguh terlalu cepat dan mendadak buatku, ini pasti mimpi, oohh god tolong jangan bangunkan aku dari tidurku jika ini sebuah mimpi namun jika ini kenyataaan yang manis, tolong sadarkan aku sekarang juga” wooyoung hanya bengong ,diam dan berkutat dengan segudang pemikiran dibawah alam sadarnya.

 “ khunnie apa yang baru saja kau katakan??? Bisakah ku mendengarnya sekali lagi?? “ wooyoung mencoba memastikan ini hanyalah mimpi atau kenyataaan , atau jangan- jangan dia hanya salah pendengaran?? Meski sebenarnya wooyoung yakin kalau pendengaranya sekarang benar- benar dalam keadaan normal.

“ changiya...?? apa kata kata itu yang ingin kamu dengar dariku changiya??? Mulai sekarang kamu akan selalu mendengar dariku changiyaku” nickhunpun tersenyum

Dan kemudian mereka berduapun berpisah dengan arah yang berlawanan, berharap besok akan bertemu kembali ditempat yang sama, dan waktu yang sama

Wooyoung melihat kepergian nickhun lekat, yang selalu saja begitu menunggu sampai bayangan pangerannya itu menghilang diapun berbalik arah dan mulai melangkahkan kakinya untuk pulang dengan senyum manisnya yang tak pernah hilang dari bibir mungilnya, mengingat ingat kejadian yang baru saja terjadi antara dirinya dan nickhun, sungguh hal yang belum bisa dipercaya olehnya

“ serasa mimpi, bibirnya masih jelas terasa, apakah ini nyata???”wooyoung menyentuh bibirnya sendiri membayangkan dan merasakan ciuman nyata itu

“ Masih belum bisa dipercaya ” wooyoung tersenyum dengan bahagianya

“ yuuuhuuuu......” wooyoung berteriak melompat – lompat penuh kegirangan

“aaaiiisss..... “ wooyoung menghentikan lompatannya dan mulai memikirkan sesuatu

“aaaiiissss pabboya... kenapa selalu saja begini.... selalu saja ku melupankannya, aku lupa meminta no hp dan alamat rumahnya, bagaimana nanti malam jika aku merindukananya?? Aaiiissss.... uyongi kau sungguh pabbo.... pabbo... pabbo...” memukul mukul kepalanya sendiri

“ lagi-lagi harus menunggu besok ku memintam no hp dan alamat rumahnya, ini semua salah khunnie, dia penyebab utamanya, dia membuatku lupa segalanya, semua di otakku sekarang hanya berisi tentang dia, ahhh... ya,,, sudahlah kan besok masih bisa bertemu dengannya” raut wajah penyesalan itupun berubah seketika masih dengan membawa harapan  yang sama dihatinya seperti hari hari sebelumnya

 

#Day 4

 

Hari ini wooyoung terlambat bangun pagi, mataharinya pun telah muncul dari peraduannya secara perlahan

“ eeemmm.... selamat pagi”wooyoung mencoba meregangkan otot – ototnya menyapa pada dirinya sendiri, melangkahkan kakinya membuka tirai jendela

“haaaahhh.... pabboya.....mataharinya??? sekarang sudah jam berapa??? Khunnie??? Aku harus cepat kepantai sekarang juga “ wooyoung bergegas lari keluar kamarnya

“aaawwwww.....” kepalanya terbentur dinding, namun itu tak cukup menghalangi wooyoung untuk tetap berlari menuruni tangga 

“aaaaaarrrrrrrggggggghhhhhhhh......." kaki kakannnya tersandung kaki kirinya yang membuat tubuhnya oleng dan jatuh dari tangga, berguling – guling sampai lantai dasar untung saja tangga dirumahnya tidak terlalau tinggi secepat kilat namja cubby itu bangun dan berusaha kembali lari

“ uyongi kau tidak apa???” appanya membantunya untuk bangun

“ kamu ini buru-buru mau kemana???tidak bisakah pelan- pelan??? Lari- lari seperti dikejar hantu saja, liat hasilnya kamu jatuh kan??terlalu ceroboh kamu ini” omel eommanya

“ emm gwanchana....aku harus cepat pergi appa, eomma” terlihat segurat senyum singkat dibibirnya

“ hey uyongi kamu mau kemana obati dulu lukamu itu.....heyyy.... jang wooyoungngggg “ dia  kembali melanjutkan langkahnya tanpa menghiraukan pertanyaan dan panggilan dari kedua orang tuanya tanpa memperdulikan rasa sakit disekujur tubuhnya, berjalan perlahan dengan kaki yang pincang menuju pantai, dimana terdapat nickhun disana yang telah menunggunya, berjalan dengan menahan rasa sakit

Sesampai dipantai benar saja wooyoung sudah terlambat, matahari telah terbit, terlihat seorang namja yang tak asing lagi baginya menunggu kedatangannya ditepi pantai, wooyoung tersenyum pahit diujung bibirnya antara menahan sakit dan mengucap syukur karena nickhun ternyata masih menunggunya, namun ada segurat sesal dihatinya karena tak dapat menemani nickhun melihat sang surya terbit dari peraduannya , wooyoung  mendekatinya

“ khunnie...” panggilnya lirih

“changiya kau datang???ku kira kau tidak akan datang pagi ini” senyuman rasa bahagia terpancar diwajah nickhun seakan tak dapat disembunyikan lagi nickhun membalik badannya dan langsung memeluk wooyoung

“ awww khunnie sakit...” erang wooyoung kesakitan mungkin akibat dari jatuh tadi, buru- buru nickhun melepas pelukannya melihat kondisi wooyoung dengan lebam disana sini, keningnya membiru akibat terbentur dinding, lengan dan kakinya keseleo dan ada guratan guratan kecil dimana-mana

“heeyyy... kau kenapa uyongi???”raut wajah kekhawatiran terpampang disana

Dengan wajah polosnya wooyoung menceritakan semua kejadian yang menimpanya hari ini

“tadi  aku terlambat bangun pagi.... gara-gara tadi malam tak bisa tidur memikirkanmu, waktu ku terbangun dari tidurku, aku buru-buru keluar dan berlari, waktu mau keluar  kamar keningku terbentur dinding  dan waktu mau turun tangga kakiku tersandung dan.....” kata- katanya terhenti karena nickhun tiba-tiba membungkam mulut wooyoung dengan bibirnya , hanya kecupan singkat disana hanya untuk meredakan suasana hati wooyoung karena sudah mulai sedikit terlalu banyak bicara melihat kondisinya yang agak buruk nickhun rasa....

“ sudah cukup uyongi... kamu tidak perlu menceritakan semua itu padaku, aku sungguh tidak sanggup mendengar dirimu terluka.... lebih baik sekarang kamu naiklah kepunggungku akan ku antar kamu pulang” nickhun membukukkan badannya supaya wooyoung bisa naiki

“ aku tidak mau pulang... kenapa kamu tidak mengerti perasaanku khunnie.... aku baik baik saja ,untuk apa aku susah payah datang ke tempat ini dengan luka lebam disekujur tubuhku jika kau hanya menyuruhku untuk pulang ,yang ku butuhkan sekarang hanyalah kamu tetap berada disisiku, aku baik baik saja khunnie percayalah padaku.... selama kau masih disini bersamaku aku akan baik baik saja ” air matanya mulai menjatuh dipipi mulusnya

Nickhun bangkit dari tempatnya semula

“ uyongi…. Heyy... kamu tidak perlu sampai menangis seperti ini, baiklah aku tidak akan memaksamu untuk pulang, kita akan disini sampai sore, bahkan kalau perlu sampai malam atau kita pulang besok juga boleh itu tidak masalah denganku, karena akupun selalau ingin bersamamu.....” nickhun membelai lembut kekasihnya itu , tersenyum dengan senyuman yang membawa ketenangan

“khunnie..... “ rajuk wooyoung malu malu “kau tak perlu melakukan itu kita bisa pulang nanti tapi bukan untuk saat ini karena aku masih ingin bersamamu.... now.... “

“ changiya.... aku akan selalu bersamamu.... disini sekarang... ok jadi kamu tak perlu menangis lagi, aku masih disini bersamamu, disisimu” nickhun menghapus lembut pipi wooyoung dari air mata yang menetes dipipinya

Wooyoung hanya mengangguk , tanpa kata dari bibir mungilnya

“ uyongi kamu tunggu disini dulu aku akan secepatnya kembali , promise...” nickhun meninggalkan wooyoung dibawah pohon rindang membiarkannya disana seorang diri, nickhun berlalu begitu saja tanpa menunggu kekasihnya akan mengizinkannya pergi atau tidak, wooyoung hanya bisa terdiam menunggu nickhun kembali meski sebenarnya hatinya tidak pernah mengizinkan wooyoung untuk pergi darinya meski hanya sedetik,

Nickhun kembali, berlari menghampiri wooyoung, deru nafasnya berlomba dengan suara detak jantung didadanya

“ uyongi... lihat apa yang ku bawa untukmu” dengan bungkusan yang terlihat sedikit berkeringan disana “ ice cream vanilla untukmu”

“khunnie...”  lagi-lagi matanya terasa panas dan berair

“heeyyy.... aku membawakanmu ice cream bukan untuk membuatmu menangis lagi uyongi..... apa ada yang salah denganku????”

“ ani… aniya….aku hanya bahagia khunnie , karena sebenarnya tak ada satupun orang yang bersikap semanis ini sebelumnya padaku” wooyoung menggelengkan kepalanya dan mulai menunduk malu

“kau ini sungguh lucu dan menggemaskan sekali…..” nickhun mulai membelai lembut pipi wooyoung

“khunnie bisakah ku makan ice creamnya sekarang sepertinya bentar lagi akan mencair…..” #alaahhhh bilang saja sudah ngiler oppa….#pletakkk

“ emmmm ndehhh… tentu saja changiya…. Biar ku suapin ya…”

“ emmm khunnie ice creamnya sungguh ennnnakkkkk bangett….. benar-benar beda dari ice cream yang selama ini ku makan… padahal ini dengan rasa yang sama tapi sungguh ini ennnakkk banget..” wooyoung tersenyum puas sampai eyes ya membentuk senyuman

“ tentu saja uyongi karena ku yang menyuapimu jadi makanan apapun pasti akan terasa enak…” dengan senyum diakhir kalimatnya… membuat pipi cubby mulai merona kembali

“ khunnie kenapa kamu bisa tau kalau aku suka ice cream… dan kamu juga tau ku suka rasa vanila?? Seingatku kamu tidak pernah menanyakan ini padaku??? “ selidik wooyoung

“ karena kita sehati changiya….”

“ aiisss aku serius khunnie ayolah kamu tau dari mana???” dengan menampilakan ang ang nya

Nickhun terkekeh melihat tingkah kekasihnya ini “ suatu saat kamu akan tau uyongi…. Tapi tidak untuk sekarang” mengakhiri kalimatnya

Wooyoung memandang nickhun lekat lekat tanpa ada lagi kata protes yang keluar dari bibirnya, fikirannya berkelana entah apa yang difikirkannya. Membuat nickhun merasa tidak enak hati dan mulai mencari topik baru

 “uyongi…bagaimana dengan kakimu apakah masih terasa sakit??? Setelah ini kita pulang ya.. akan ku antar kau sampai depan rumahmu…” kemudian terdiam ingin melihat reaksi wooyoung , tiada jawaban dan tiada keluhan darinya hanya terdiam membisu dengan raut muka menatap pasir dibawahnya

“changiya… kita bisa ketemu lagi besok, lagi pula kamu harus istirahat uyongi” tersirat ke khawatiran diwajahnya.

“ kau tak perlu mengkhawatirkanku khunnie…. Bukankah sejak tadi sudah ku bilang aku akan baik-baik saja jika ku bersamamu, dan seperti yang kau lihat aku baik-baik saja bukan??? Dan satu lagi jika kau tak ingin menjelaskan sesuatu padaku kurasa kau tak perlu berusaha mengalihkan pembicaraan ini, aku cukup mengerti jika itu maumu aku akan menurutinya… bukankah kamu bilang sendiri bahwa aku akan tau suatu saat nanti, aku akan menunggu sampi kapan semua itu akan terjadi….” Rasa kesal dihati wooyoung sembunyikan dilubuk hatinya paling dalam

“ haeyy… kenapa kau seperti tak percaya padaku seperti itu…. dengarkan aku uyongi, aku akan selalu bersamamu, meski raga dan jiwaku telah pergi, namun sampai kapanpun cintaku tidak akan pernah pergi darimu , meskipun jarak dan waktu memisahkan kita namun cintaku akan selalu menuntunku kembali untukmu, seperti saat ini” nickhun tersenyum dan mengecup lembut kening wooyoung

“ khunnie…”

“ uppps jangan lagi kamu menangis didepanku, ku sungguh tak ingin air matamu selalu menetes di pipi indahmu ini , aku ingin kamu bisa selalu tersenyum dimanapun kau berada…”

“ emmmm” wooyoung segera menghapus air matanya, dengan ditemani senyuman manisnya di ujung bibirnya

“ sebelum ku mengantarmu pulang , ayo kita berfoto dulu untuk kenang- kenangan” setelah puas mengambil gambar dengan kamera dihape masing- masing , nickhun mengantar wooyoung pulang kerumahnya dengan menggendongnya

 

# Day 5

 

Pagi ini wooyoung bangun lebih awal memastikan tidak akan terlambat bangun seperti yang kemarin lagi, sesampainya dipantai wooyoung tak menemukan sosok yang dicari

“emm sepertinya khunnie belum datang , baiklah aku akan menunggunya disini “ duduk dibibir pantai menikmati hembusan semilir angin dengan deru ombak yang menari nari dihadapannya seakan menjadi panorama pagi yang mampu mengusir kejenuhan ditengah kesendirian

Waktu berlalu , mentarimulai menampakkan sinarnya perlahan membuat wooyoung tersadar akan sesuatu yang dia nantikan tak kunjung datang “ khunnie kemana ya....???nmentarinya sudah terbit tapi kenapa dia belum juga datang???” namja itupun bangun dari duduknya , memandang sekitar berharap melihat seseorang yang dia tunggu dari tadi akan segera datang.

“ apa mungkin khunnie kesiangan seperti aku kemarin??? Atau jangan-jangan dia sakit?? Karena kemarin dia menggendongku sampai rumah... dia juga sempat lari-lari untuk mencarikanku ice cream, pasti khunnie hyung kecapean, kuharap dia tidak apa-apa dan aku akn menunggunya sampai dia datang” wooyoung duduk kembali mencoba berfikir positif , menghilangkan ke khawatiran yang ada dihatinya

Matahari telah meninggi namun nickhun kekasih yang sedari tadi wooyoung nantikan belum juga menampakkan dirinya... entah apa yang terjadi pada dirinya saat ini

“ khunnie ini sudah mulai sore... ku menunggumu sejak dari tadi pagi bahkan sebelum matahari terbit, engkau dimana changiya” pipinya mulai memerah padam menahan perasaannya yang bergejolak saat ini, air matanya perlahan menetes tak mampu lagi ia bendung, ku harus bagaimanan khunnie, bahkan no hp mu pun ku tak punya, alamat rumahmu pun ku tak tahu, apa yang harus kulakukan sekarang, sampai kapan ku akan menunggumu disini tanpa tau keadaan dan kabarmu bagaimana??? Aku sungguh tidak bisa seperti ini tanpa tau apa- apa tentangmu khunnie” fikirannya benar- benar dipenuhi dengan nickhun dan tanpa tahu harus berbuat apa hanya bisa menunggu- menunggu dan menunggu seharian penuh

Dan wooyoungpun akhirnya menyerah senja telah datang, mataharipun kembali keperaduannya menandakan siang pun akan berganti petang, wooyoung berjalan gontai menuju rumahnya, dengan segala pemikirannya tentang nickhun yang berkecamuk di dalam hati dan otaknya

Sesampainya didepan pintu rumah wooyoung melihat sebuah kotak dibungkus plastik transparan yang tentu saja bisa wooyoung lihat apa isi didalam plastik itu

“ ice cream?? Vanilla” wooyoung segera saja membukanya dan tepat saja itu adalah ice cream kesukaannya, wooyoung berlari kedepan pagar rumahnya berharap menemukan seseorang yang telah menaruh ice cream itu disana, meski dalam hatinya wooyoung tau benar siapa yang telah menaruh ice cream itu .

Karena tak menemukan jawaban apapun dari pencariannya, secepat kilat wooyoung berlari menemui eomma dan appa

“ eomma... appa... apakah kalian tahu siapa yang menaruh ice cream ini di depan pintu rumah kita??” dengan matanya yang mulai berkaca – kaca

“ ani.... “ appanya menggeleng menandakan ketidak tahuannya

“ ndeh.. aniya... eomma dan appamu sedari tadi ada dirumah dan tidak ada satu orangpun yang bertamu selama kau pergi???” tambah eommanya

“ benarkah begitu??? “ wajahnya mulai tampak pucat pasi

“ uyongi coba kamu liat didalamnya siapa tahu saja ada petunjuk siapa pengirimnya” tambah appanya memberi solusi

“emm ndeh” wooyoung menuruti perkataan appanya dengan segera mencari tahu siapa pengirimnya, dan jelas saja terdapat selembar kertas disana namun bukan nama pengirimnya

“ JANGAN MENANGIS LAGI” kata- kata ini sungguh telah membuat wooyoung menyadari siapa pemilik ice cream ini...

“khunnie...” suaranya lirih “ aku tahu ini pasti kamu tapi kenapa kau tak menemuiku hari ini dipantai?? ada apa denganmu, apa kau marah padaku??? ” air matanya pun yang sedari tadi tertahan seakan seperti air hujan yang tak mampu di tampung lagi,namun secepat kilat wooyoung segera menghapus air mata yang membasahi pipi nya, menyadari tulisan yang masih ada di lembaran kecil ditangannya

“ kau akan kembali besok kan khunnie?? Kau akan menemuiku besok seperti biasanya kan khunnie?? Kau tidak akan meninggalkanku kan khunnie??? Bukankah kau telah berjanji bahwa selamanya cintamu hanyalah untukku??? “ satu demi satu pertanyaan – pertanyaan itu muncul dalam fikirannya , sebuah ke khawatiran yang tidak akan pernah tahu jawabanya jika tak pernah bertemu dengan orang yang harus menjawab semua pertanyaan itu

 

*Backsound*

I’ll be back

(aku akan kembali)

 

Neon dashi nareul chajeul geoya

(kau akan mencariku lagi)

 

Deuttae dashi naega ol geoya

(aku akan datang lagi)

 

Geu nugudo neoreul naboda sarang hal sun eopgie

( karena tidak ada yang dapat mencintaimu seperti aku)

 

#Day 6

 

Pagi ini pun wooyoung tetap datang ke pantai membawa sebuah harapan besar, bahwa dia akan kembali bertemu dengan kekasihnya , namun sekian lama ditunggu tetap saja nickhun namja cantik yang sedang ditunggu wooyoung kekasihnya tak lagi datang, menit demi menit, jam demi jam sampai tengah haripun nickhun tak menampakkan dirinya, entah apa yang terjadi pada dirinya, menghilang tiada kabar membuat wooyoung benar- benar frustasi , bingung tanpa tau apa yang harus dia lakukan supaya kekasihnya itu kembali padanya, bahkan wooyoung benar- benar tidak mengerti dengan semua ini, kenapa harus terjadi....

Wooyoungpun mulai gelisah, mulai duduk , berdiri, duduk kembali berdiri kembali sambil melihat matahari yang semakin meninggi saja, air matanya mulai berkaca- kaca, sebelum air mata itu menetes dipipinya wooyoung segera menghapusnya, mengingat tulisan disebuah lembar kertas kecil kemarin

“aku tidak akan menangis lagi” batinnya tertahan

Fikiran tentang pertemuannya mulai dari awal, memutar kembali memory kebersamaannya selama 4 hari sebelumya , satu persatu dan seakan membuat wooyoung menyadari sesuatu yang tak pernah dia fikirkan sebelumnya

”tentu saja, aku sangat menyukai mentari pagi.. kehangatan yang masih bisa ku rasakan sampai hari ini, membuatku selalu bersyukur, ku masih diberi kesempatan...”

“Diamlah uyongi aku ingin kau lebih dekat denganku saat ini, apa kau keberatan??? Aku telah menunggu waktu yang sangat lama untuk ini“

 “ uyongi... lihat apa yang ku bawa untukmu”

“ ice cream vanilla untukmu”

“ suatu saat kamu akan tau uyongi…. Tapi tidak untuk sekarang”

“ haeyy… kenapa kau seperti tak percaya padaku seperti itu…. dengarkan aku uyongi, aku akan selalu bersamamu, meski raga dan jiwaku telah pergi, namun sampai kapanpun cintaku tidak akan pernah pergi darimu , meskipun jarak dan waktu memisahkan kita namun cintaku akan selalu menuntunku kembali untukmu, seperti saat ini”

“ JANGAN MENANGIS LAGI”

“ apa maksud dari semua ini khunnie, kau membuat teka teki terlalu sulit kufahami....sungguh ini bukan lelucon khunnie” wooyoung mulai mengepalkan tangannya erat, dengan wajahnya yang memerah bukan karena malu tapi karena manahan amarah yang tak tertahan lagi

“ khunnieeeeee..... kau dimana???? Kenapa kau tak lagi menemuiku.... kenapa kau tak datang kesini.... ada apa denganmu khunnieeeee...... kumohon jawablah akuuuuu.......“ wooyoung mencoba menumpahkan rasa sesak yang sedari kemarin telah memenuhi hatinya bersimpuh ditepi pantai dengan tangannya meremas agresif pasir dibibir pantai itu, bibirnya berketar, air matanya mulai mengalir deras yang sedari tadi ditahannya tak lagi ia gubris

 “ khunnieeee......... arrrrgggghhhhhhhhhhhhhhhhh kenapa tak ada satupun yang bisa menjawab pertanyaaannku, kenapa seakan semuanya bungkam... kenapaaaaaaaa”

Berlari menembus ombak ke arah pantai....

“ khunnniieeeeeeee.... cepat jawab pertanyaaankuuuuuu..... kenapa kau mempermainkan perasaaanku seperti ini, kau hadir dengan segala keindahanmu..... dan kau pun pergi dengan membawa kehancuran dalam hidupku , khunnniiiiieeeeeeeeee kau dengar aku... HAHHHHhh.... khunniiieeeeeeeee..............” teriakannya mampu membelak deru ombak yang sedang menghantamnya dari tadi....

“ kenapa cerita indah ini hanya berakhir sampai disini khunnie” suara wooyoung mulai lirih

*Backsound*

...............................................................................................................

Gabjagi ireom eotteokkhae nan eotteokkhae

( apa yang harus kulakukan)

 

Haran malya nega dodaeche

( jika kau seperti ini tiba tiba)

 

Eotteokkhae irae nan nega nal

( apa yang haru ku lakukan  mengapa kau seperti ini)

Yeongweonhi sarangal

( saat kau bilang mencintaiku)

 

Georan mal mideotdan malya

( saat kau bilang akan mencintaiku selamanya)

.........................................................................................

Wooyoung berbalik berjalan menuju bibir pantai kembali dan merebahkan badannya yang sudah basah dipasir.... seakan mencoba melepas semua beban yang ada dalam dirinya wooyoung hanya terdiam , menutup matanya yang sudah sembab karena menangis, merasakan setiap semilir angin yang datang melewatinya, dan suara ombak yang berderu seakan mampu membelah apapun yang akan coba – coba menerjangnya

Setelah beberapa menit wooyoungpun bangun,berjalan menelusuri tepi pantai, sepertinya langkahnya terhenti disebuah batu karang besar tempat yang menurut wooyoung sangatlah bersejarah bagi cerita cintanya dengan nickhun karena ditempat inilah wooyoung mendapatkan nickhun

Segera wooyoung duduk diatas batu besar tersebut, dengan tangan meringkuh kedua kakinya membenamkan wajahnya diantara tangannya. Dan tiba – tiba namja itupun berdiri , matanya membulat meski tak sebulat ukuran pada umumnya entah apa yang terjadi, wajahnya pucat, bibirnya bergetar, dan mulai berkaca-kaca kemudian.

“khunnie...” panggilnya lirih

“kau benar- benar mempermainkanku khunnie”

“WAIT FOR ME AGAIN, I LOVE YOU UYONGIE....... FOREVER” sebuah tulisan besar berlafalkan bahasa inggris disebuah batu besar yang baru saja diduduki wooyoung

“ apa lagi ini.... dalam waktu sedetik kau mampu membuatku merasakan bahagia dan terluka secara bersamaaan, tak ada penjelasan yang pasti dengan semua ini”

“ ku mau kamu nickhun....” sebuah penekanan dengan rasa kesalnya

hari mulai sore dan tak ada jawaban yang pasti dari semua kejadian ini, wooyoung terlalu capek untuk kembali meluapkan amarahnya, dan dia hanya diam membisu menatap batu karang besar itu mencoba memutar ingatannya kembali tentang semua yang terjadi ditempat ini, begitu cepat dan begitu singkat

“ mungkin tak seharusnya ku mempercayaimu saat itu, seharusnya ku tak memberi kesempatan padamu, meski hatiku ingin, ku rasa ku telah melakukan kesalahan yang besar mengenalmu , dan membiarkanmu masuk dalam hidupku khunnie, meski sebenarnya dalam lubuk hatiku ku menginginkanmu, tapi tak seharusnya ku mempercayai orang yang baru ku kenal langsung memasuki kehidupannku begitu singkatnya, ini sungguh bukan diriku, kenapa ku terlalu mempercayaimu waktu itu khun?? pesonamu telah membuatku buta.....” ucapannya terhenti memikirkan semua itu sungguh membuat dadanya terasa sesak menahan amarah dan sakit hatinya, dtak jantungnya yang tak beraturan , terasa begitu lemah

“ besok adalah hari terahirku di busan khunnie,jika engkau tak datang menemuiku , mungkin cukup sampai disini [ertemuan kita dan cinta kita, ku akan berusaha menguburnya dalam hatiku yang terdalam ,meskipun ku tak yakin ku mampu melupanmu dan kenangan ini atau tidak” hanya bergumam pada dirinya sendiri, meyakinkan dan mencoba menguatkan hatinya bahwa hari esok wooyoung akan menemukan suatu jawaban

Wooyoung berbalik membelakangi batu karang besar yang baru saja ditatapnya lekat, berjalan dengan langkah yang serasa begitu lemah, serasa tak sanggup untuk mengangkat kakinya meski hanya untuk melangkah pulang, entah apa yang difikirkannya wooyoung memutar kembali langkahnya menuju tempat rindang dibawah pohon tempat wooyoung dan nickhun duduk menikmati ice cream 2 hari lalu.

Sesampainya ditempat itu wooyoung menghempaskan tubuhnya duduk menghadap pantai

“ sebenarnya apa yang kucari disini, ku tak menemukan petunjuk apapun, hari sudah mulai semakin sore aku harus segera pulang” hanya dalam hitungan detik wooyoung kembali bangkit dari tempatnya semula, mencoba berdiri dengan badannya yang terasa lelah, dan waktu mau berdiri tangannya tersandung sesuatu

“ apa ini... “ sebuah kotak yang tak terlalu besar bertengger disana menanti seseorang untuk membukanya

“ buku??? “ wooyoung membuka kotak itu dan mulai mencari tau siapa pemilik buku itu,membuka lembar pertama

 

#Lembar pertama

“ UYONGIE” terukir indah memenuhi satu lembar buku halaman pertama dengan tulisan kecil dibawahnya “ nama yang sungguh cute sama dengan yang mempunyai nama ini”

 

#Lembar kedua

Terdapat sebuah perban dan stike ice cream tertempel disana , dengan sebuah kata “ dia membantu mengobati luka dikakiku dan membagi ice cream kesukaannya padaku sunggguh menggemaskan anak ini, tanpa di obatin pun luka ini akan sembuh selama ku masih melihat senyumnya bersamaku”

 

#lembar ketiga

 

Sebuah lukisan seorang anak laki-laki dengan  aegyo yang terlihat cutely , seperti nyata dengan foto disampingnya tertempel rapi dengan hiasan di kanan kirinya

“ ku akan selalu merindukan aegyo itu....”

 

#lembar ke empat

“ tiket pesawat ini akn memisahkanku dengannya”

Tertempel sebuah tiket pesawat tujuan california dengan tanggal dan jam pemberangkatan

 

#lembar ke lima

“ hari hariku perpisahanku semakin dekat dengannya, bahkan sampai saat inipun ku masih tidak rela untuk meninggalkannya”

Tertempel berbagai foto tersusun indah , dengan berbagai ekpresi terlihat disana dua namja cakep sedang bergaya imoute, tertawa, sedih, jelek, bahkan sampai dalam keadaan muka yang berlumuran ice cream juga terpampang disana , sungguh foto kenangan yang menggemaskan

 

# lembar ke enam

“Hari ini untuk pertama kalinya ku melihatnya menangis dan entah kenapa hatiku terasa teriris melihatnya seperti itu, ku memberi tahunya bahwa esok hari ku harus pergi ke california tinggal disana karena itulah dia menangis, dan tentu saja hatiku sungguh  terluka melihat air matanya membasahi pipi mulus itu, dan sapu tangan ini adalah bukti air matanya, akan selalu ku simpan rapi disini bersama kenangan –kenangan indah lainya ,dan sungguh ku tak ingin melihatnya menangis lagi“

Dengan sapu tangan terlipat dan ditempel rapi disana

 

# lembar ke tujuh

“ pesawat itulah yang akan membawaku nantinya” dengan foto pesawat disampingnya

“ dan anak kecil inilah yang akan selalu  kurindukan “ tertempel sebuah foto dua orang anak yang sedang tertawa lepas

 

Lembar demi lembar wooyoung membuka buku itu kisahnya tertulis rapi dan indah , suatu kenangan yang terangkum rapi disana , dan karena buku itu juga wooyoung akhirnya tersadar dan memaksa otaknya untuk memutar kembali memory lamanya yang telah usang menjadi kisah baru dalam hidupnya kini

“ jadi.... dia adalah..... jadi dia benar- benar khunnnie  my first love ku dulu??, sungguh ku benar- benar tidak menyangka, ku memberi nama itu pada nickhun karena... ku ingin menulang masa indah masa kecil itu dan ternyata nickhun adalh orang yang sama dg khunnie ku yang dulu pernah menjadi teman kecilku” kembali wooyoung membuka dan membaca lembar demi lembar buku tersebut.

 

“ liburan akhir sekolah ini ku mendengar uyongie ada dibusan , dia akan  kembali untuk mengisi liburannya, dan akupun akan kembali kesana dengan penerbangan terakhir besok untuk menyusulnya, ku ingin mengulang masa – masa indah waktu kecil kita dulu bersamanya ,uyong

“ hari iniku berada di bandara bersiap untuk terbang kekorea, sungguh hatiku menjadi tak karuan dag dig dug, kekekekekek ^^  BUSAN I’M COMINGGGGGGGGG.......

“ ku bertemu dengannya dihari ketiga ku dibusan , dia tak berubah masih ceroboh kekekekek....  ku menolongnya ketika dia hampir saja terjatuh terpeleset ,dia juga berubah menjadi namja yang begitu tampan, cute dan manis, ku jadi khawatir dia sudah memiliki yeojachingu diseoul.... hemmmmmm TT-TT hicks”

“ hari ini dia menghampiriku , mengajak kenalan ,sungguh rasanya ku ingin lompat lompat dan teriak..... saking senengnya..... rasanya ku ingi memeluknya eraat dan tak ingin melepaskannya, untuk selamanya.... he is my mine.....hacksss sayang sekali hanya sebatas itu, tapi paling tidak masih ada hari esok untuk mengungkapkannya, sama khunnie ini sungguh masih terlalu dini untukmu melangkah lebih jauh”

“ oohhhh my god... hari ini ku sungguh mengatakannya, ini sungguh diluar dugaanku , ini terlalu cepat.... tapi ku sungguh tak dapat menahan perasaan ini lebih lama lagi... rasanya ku ingin sekali teriak ,uyongiieeee I LOVE YOU, tapi aku harus menjaga imageku di depan uyongie kekekekekeke ^^ , apa itu salahhhh????? Ahhhh... tentu saja tidak khunnie kekekekekeke ^^ “

Semakin wooyoung membacanya , semakin rasanya dia ingin bertemu dengan seseorang yang memiliki buku ini secara langsung, ingin, memakinya, memarahinya, dan memeluknya erat, terus saja ea membaca lembar demi lembar sampai pada akhirnya wooyoung  menemukan penjelasan mengapa khun tega meninggalkannya tanpa alasan dan tanpa pamit.

“ seperti biasa hari ini kumenuggunya di pantai, namun dia tak kunjung datang sempat tersirat dalam benakku hari ini tak akn datang menemuiku, namun ku salah dia datang dengan penuh luka di sekujur tubuhnya, pada awalnya ku ingin menungkapkan bahwa ku harus kembali ke california esok hari tapi nyatanya ku tak mampu setelah melihat kondisinya, bahkan dia terlihat sanagt kacau hanya demi bertemu denganku, ku benar- benar tidak tega melihatnya akan lebih sakit dari ini, aku akn menjelaskannya perlahan dengan semua tanda yang akan ku kasih dengannya, uyongi mianhae, i love you forever, sungguh hanya kamu......... tunggu ku kembali uyongi”

“ ku telah menyelesaikan tugasku, hari ini ku tak sanggup untuk mengatakan perpisahan padanya , bahwa ku harus kembali ke california untuk....

Untuk secepatnya melakukan operasi tumor jinak di otakku ini,mungkin dengan alasan ini juga kenapa ku tak sanggup mengucapkan good bye padanya, ku benar- benar tak mampu melihatnya terluka, maka ku putuskan ku akan pergi tanpa harus melihat air matanya, hanya kenangan ini yang telah ku persiapka padanya untuk menjelaskan siapa ku sebenarnya dan kenapa ku pergi tanpa penjelasan. Biarkanlah buku ini dan tanda – tanda yang lain yang akan menjelaskan diriku padanya....

Sebuah foto yang bertuliskan   

Foto pertama :

“WAIT FOR ME AGAIN, I LOVE YOU UYONGIE....... FOREVER” di atas sebuah batu besar

Foto kedua :

Ice cream dengan selembar kertas kecil diatasnya yang bertuliskan

“ JANGAN MENANGIS LAGI”

Foto ketiga :

Adalah foto buku yang dipegang wooyoung dan dibaca wooyoung saat ini.....

“ dengan buku ini semuanya akn terungkap dan suatu saat nanti jika kamu bertemu denganku dan ku tak bisa mengenalmu tolong berikan buku ini sebagai bukti ku pernah bersamamu mengisi hari hari indah kita, ku hanya takut operasiku gagal dan ku akn kehilangan ingatanku, semua tentangmu dan seluruh kenangan hidupku, dan buku ini nantinya yang akan membantumu untuk menjelaskannya padaku, ku akan kembali padamu uyongi dalam keadaan lupa ingatan ataupun dalam kedadaan baik baik saja, karena cinta kita akan selalu menuntunku untuk kembali ketempat dia semestinya melabuhkan hatinya, mianhae.....”

 

Dan dilembar berikutnya terdapat foto wooyoung dan nickhun disaat berfoto bersama pada dua hari yang lalu

“aku akan menunggumu kembali padaku khunnie, meski dalam keadaan lupa ingatan sekalipun , aku akan menperjuangkan cinta ini sampai akhir, karena ku yakin cintamu akan menuntunmu kembali padaku seperti cintamu yang dulu telah menuntunmu kembali kebusan untukku” wooyoung menutup bukunya dan mulai berdiri melangkahkan kakinya ke tepi pantai, tersenyum puas, membuang segala letih dihatinya.... matahari telah kembali keperaduannya kembali, gelap telah tiba dan wooyoungpun pulang dengan membawa buku didekapannya

 

#day 7

 

“ khunnie…. Hari ini adalah hari terakhirku di busan aku akan kembali ke seoul untuk melanjutkan pendidikanku , aku janji akan selalu menunggumu kembali untukku , aku janji tidak akan lagi menangis, aku janji cintaku hanyalah untukmu, aku janji akan kembali ketempat ini bersamamu lagi suatu saat nanti, i love you ,khunnie… cinta masa kecilku “ wooyoung tersenyum puas dia kembali menelusuri bibir pantai untuk yang terakhir kalinya sebelum dia benar- benar pergi untuk kembali ke seoul

Namja cubby itupun duduk pemandang lautan lepas di tepi pantai menikmati semilir angin yang berhembus, wooyoung kembali membuka buku yang dipegangnya sedari tadi , dan kemudian mulai mengeluarkan kertas kecil dari saku bajunya menempelkan disana disudut buku “ JANGAN MENANGIS LAGI “

“lembaran sekecil inipun akan tetap menjadi memory indah kita khunnie” ucapnya , dan mulai menuliskan sesuatu dalam buku tersebut

“ pantai , pasir dan batu karang ini akan menjadi saksi perjalanan cinta kita , dan buku ini adalah “Story and Legend to This is Love “

Suatu cerita cinta yang akan berujung sebagaimana mestinya jika suatu janji telah terucap dan terikrarkan…. Dan ditepati… butuh perjuangan, pengorbanan jarak dan waktu serta kepercayaaan .

“ cerita cinta singkatku yang terjadi ketika ku berumur 8 tahun, my first love dia kembali menawarkan cinta singkatnya setelah sekian lama kita berpisah , cinta yang pernah pupus oleh jarak dan waktu sekarang kembali ia semai dengan cerita indah cinta kita kembali.... namun cerita cinta ini pun pada akhirnya juga harus menemui sebuah pengorbanan , dan bertemunya kembali sebuah permainan jarak dan waktu,juga kepercayaan “

“ cintaku akan kembali suatu saat nanti meski ku tak akan pernah tau , sampai kapan semua itu akan terjadi dan sampai kapan ku kan menunggumu khunnie”

Itulah tulisan terakhir kisah buku “Story and Legend to This is Love “ wooyoung di lembaran terakhir dalam note book milik nickhun yang sekarang telah berada didalam genggamannya, karena sang pemilik telah menitipkan buku itu untuk wooyoung miliki dan disimpan rapi.

*Backsound*

I’ll be back

(aku akan kembali)

 

Neon dashi nareul chajeul geoya

(kau akan mencariku lagi)

 

Deuttae dashi naega ol geoya

(aku akan datang lagi)

 

Geu nugudo neoreul naboda sarang hal sun eopgie

( karena tidak ada yang dapat mencintaimu seperti aku)

Gabjagi ireom eotteokkhae nan eotteokkhae

( apa yang harus kulakukan)

 

Haran malya nega dodaeche

( jika kau seperti ini tiba tiba)

 

Eotteokkhae irae nan nega nal

( apa yang haru ku lakukan  mengapa kau seperti ini)

Yeongweonhi sarangal

( saat kau bilang mencintaiku)

 

Georan mal mideotdan malya

( saat kau bilang akan mencintaiku selamanya)

Yaksuhkhaetjanha. yungwonhi, byunhaji marjago, oorineun, bunmyung maejujin jjagirago

(Kau berjanji padaku, selamanya, kita tak kan pernah berubah, kita, diciptakan untuk bersama )


Boonmyunghee matdago

(Kita diciptakan untuk satu sama lain)


Naega geuruhgeh yaegihaetjanha.

( Itu yang kau katakan)

I'll be back, nuhn dashi nareur chajeul guya.

 (Aku kan kembali, kau akan mencariku lagi)


Geuddae dashi naega ool guya.

(Aku kan datang lagi)


Geu nugudo nureur, naboda sarang uhbtgee-eh.

(Karena tak ada yang dapat mencintaimu, seperti aku)

You'll be back, nuhneun dashi dora ol guya, geuraesuh nuhr bonaeneun guya

(Kau akan kembali, kau kan kembali padaku, itulah mengapa ku biarkan kau pergi)


Naneun ara nega, na uhbshin mossandan guseul, I'll be back.

(Aku tahu ini, kau tak kan bisa hidup tanpaku, aku kan kembali)

Nuhn, nan, oorin, he-uhjil soo ga uhbsuh, nega, chakkageul hana bwa

(Kau, aku, kita, kita tak dapat berpisah, kau, tak akan bisa pergi dariku)


Eeguhn nuguna, hanbuhnjjeum gyuhkneun gobi-eel bbuniya jungshincharyuh.
(Sesuatu, yang semua orang lalui hanya sekali tetap tegakkan kepalamu)


Dashi saenggakhae, amuri, mareur hae jwuhbwado, eemee nuhn

(Pikirkan lagi, tak peduli, apa yang ku katakan, kau sudah siap)


Mareur deudji anha, me-ariro dora-ojanha

(Jangan mendengarkan kata-kataku, kata-kataku kembali seperti gema)


I'll be back, nuhn dashi nareur chajeul guya.

(Aku kan kembali, kau akan mencariku lagi)


Geuddae dashi naega ool guya.

(Aku kan datang lagi)


Geu nugudo nureur, naboda sarang uhbtgee-eh.

(Karena tak ada yang dapat mencintaimu, seperti aku)


You'll be back, nuhneun dashi dora ol guya, geuraesuh nuhr bonaeneun guya

( Kau akan kembali, kau kan kembali padaku, itulah mengapa ku biarkan kau pergi)


Naneun ara nega, na uhbshin mossandan guseul, I'll be back.

(Aku tahu ini, kau tak kan bisa hidup tanpaku, aku kan kembali)


 

………………………………………………………………………………………………………

 

The end

 

 

ff ini terjadi begitu saja.....#fuihhhh ajaib donk...... XD

sebenarnya aku lagi mengerjakan 3 ff dan semuanya berantakan tak selesaikan bingung mau menyelesaikannya bagaimana..... tapi tiba- tiba ide untuk membuat ff ini muncul begitu saja dan alhamdulillah selesai.... lebih cepat dari yang ku bayangkan, dan membiarkan 3 ff lainnya terbengkalai.... tapi surprisenya ini ff ceritanya malah nyambung sama salah satu ff yang ku buat sebelumnya so.... ku berniatan untuk menggabungkannya suatu hari nanti... menjadi berchapter #adduhhh lama nih kayaknya.... kkkkk 

untuk sementara waktu ini dulu deh klo responnya bagus akan ku sambung tapi jika tidak ok sampai disini saja.... semoga suka dan jangan lupa reviewnya.... :D 

Comments

You must be logged in to comment
UnunJang
#1
Author please...T^T
lanjutin cerita ini...
bwt khun sembuh n nepatin janjinya ke woo... :[
Jeballl...

ceritanya keren...
nyentuh bgt...
aq suka...><
aldios_khunyoung
#2
Author buat khunyoung yang banyak , jangan lupa bwat nichkhun menderita ! Ffmu yang satu ini membuat aku frustashi lanjutkan
elzJang
#3
Authoor pliis lanjutiiiin....plis....
laylaAzkia #4
Oen author pas kena dihati kata-katanya ituloh . Bagus banget thor , oen authorr bisa dilanjutin ? Buat khun sembuh dan ketemu uyongieee
((y)ˆ ⌣ˆ)(y)
afiati #5
wow bngus bnget thor,bacanya ngerasa ada di tempat itu nyata bnget deh ^^
elzJang
#6
yaaaah lanjutin doong bkin kunu smbuuuh dn ktemu youngie T.T
jangwooyoung0730
#7
waaaaw??? So long... But i like it. Apa ga ada squel? Mestinya itu ada. Hehehe :)
Putree_LEN #8
Aduuuuhhh sedih, ternyata khunnie itu sakit n' harus menjalani operasi ya,? hmmm.. so sad.. T.T