‘Kita sudah sampai. Yuk kita makan’ Ucap Nichkhun pada Tiffany dengan senyumnya yang ceria.

‘Naee oppa’ balas Tiffany dengan eye smilenya

'Tunggu sebentar oppa' Fanny menarik tangan Khun yang hampir saja membuka pintu mobil.

'Apa tidak sebaiknya oppa terlebih dahulu yang masuk nanti aku baru menyusul kedalam' lanjut Fanny

'Loh memangnya kenapa ? Kita kan sudah biasa makan disini' ujar Khun keheranan

'Aku takut oppa' Fanny menjawab dengan ekpresi aegyonya

'Aigooo, kamu ini masih khawatir saja' Ujar Nichkhun sambil mengacak2 rambutnya dengan lembut

'Yasudah kalau itu maumu, aku duluan saja yaa' Nichkhunpun keluar dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam gedung dengan 4 lantai tersebut. Ia memakai topi hitam dan sweater hoodie berwarna merah

Setelah beberapa menit, Tiffany menyuul nichkhun kedalam gedung terebut. Ia langsung menuju ke lantai 4. Restoran itu merupakan salah satu restoran favorit para artis dan idol korea. Bisa dikatakan favorite karna restoran terebut menyediakan lantai khusus untuk para artis dan idol korea yang ingin makan disana tanpa diganggu oleh para papparazi.

Tiffanypun sampai di lantai 4 dan melihat Nichkhun duduk di sofa kedua sebelah kanan. Nichkhun yang melihat Fanny datang langsung menyambutnya dengan merangkul pinggulnya dan mempersilahkannya duduk disampingnya.

'Kau ingin makan apa oppa ?' Tanya Tiffany

'Hmmm terserah kamu saja' jawab Khun sambil memandangi Fanny yang duduk disampingnya sambil sibuk memilih menu makanan

'Kamu harus makan yang banyak Oppa. Lihat badanmu kurus seperti itu, aku tidak mau dibilang tidak bisa mengurus pacarnya dengan baik' mata Tiffany tidak lepas dari menu makanannya. Ia sibuk memesan banyak makanan untuk Khun. Sementara Khun hanya melihat pacarnya yang sibuk itu sambil tertawa kecil melihat tingkahnya dan mengelus-elus rambut pacarnya.

Nichkhun ingin sekali memeluknya dan menciumnya saat itu.

'Oh iya aku ada hadiah untukmu' ujar Khun sambil mencari di dalam saku celananya. Ia mengeluarkan jepitan rambut dengan pita warna pink untuk Tiffany. Ia lalu memakaikannya di rambut Tiffany

'Aahh terima kasih oppa, lucu sekali' Tiffany pun tersenyum dengan eye smilenya. Yah, eye smilenya yang selalu berhasil menghipnotis nichkhun

‘Dari mana kau mendapatkannya Oppa ?’ Tiffany meletakan kepalanya diatas meja makan sambil menghadap kearah Khun

‘Aku mendapatkannya saat berjalan-jalan di Jepang bersama member lainnya. Aku langsung teringat wajahmu saat melihat jepit rambut pink itu’ Khun pun meletakan kepalanya diatas meja sambil berhadapan dengan wajah Tiffany. Jarak kedua wajah mereka sangat dekat. Khun mengusap-usap rambut Fanny. Fanny merasa sangat ngantuk karna perilaku Khun kepadanya.

‘Kamu pasti lelah sekali yaa, lihat kau sudah mengantuk seperti itu. Apa sebaiknya kita pulang saja sehabis makan malam ?’  Tangan Khun kini pindah mengusap-usap pipi Fanny.

Fanny menggelengkan kepala ‘Aku masih kangen sekali denganmu Oppa, Tidak bisakah kita tetap menonton film di bioskop?’ ia mengeluarkan jurus aegyeonya

‘tapi lihatlah, kamu capek sekali. Kita menonton dvd di dalam dormmu saja yaa. Aku berjanji akan barsamamu sampai kau tertidur. Okay ?’

‘Baiklah’ Tiffany tersenyum.

Mereka sudah sering menghabiskan waktu bersama dalam kamar Tiffany. Tiffany memiliki kamar sendiri didalam dormnya dengan snsd. Dia melengkapi kamarnya dengan dvd player dan tivi kecil. Biasanya dia menggunakan dvd player itu untuk menghabiskan waktu dengan Khun apabila mereka sedang lelah seperti sekarang ini. Khun Sering datang dan pulang apabila Fanny sudah lelap tertidur.

Mereka telah menghabiskan makanannya. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan ke dorm Tiffany. Dorm snsd terlihat sepi. Rata-rata dari mereka sudah tertidur dikamarnya masing-masing. Hanya terlihat Hyoyeon yang sedang memakan pisang di dapur.

‘Ah Oppa annyeong’ Sapa Hyoyeon

“Annyeong hyoyeonnie, kau belum tidur ?’ Tanya nichkhun

‘Belum Oppa, aku mau makan pisang dulu hehehehe’ Hyoyeon tertawa

Member snsd sudah terbiasa dengan kehadiran Nichkhun. Mungkin karena nichkhun sudah cukup lama berpacaran dengan Tiffany, dan akrab dengan member snsd lainnya.

Mereka akhirnya masuk kedalam kamar Fanny. Begitu masuk Khun langsung duduk diatas sofa yang berada di pojok kamar Fanny. Sedangkan Fanny sedang memilih film yang akan di tontonnya.

Saat khun sedang bersantai dan meluruskan kakinya diatas sofa, dia melihat sepatu berwarna merah yang dia hadiahi untuk Tiffany tersimpan rapih di rak sepatu kamarnya. Dia ingat hari itu Tiffany marah pada dirinya karna menghadiahinya dengan sepatu berwarna merah, bukan pink sesuai warna kesukaanna.

-------------------------------

*Flashback*

‘Kenapa kau tiba-tiba memberiku hadiah sepatu warna merah Oppa ?’ Tiffany protes karna Nichkhun memberikan hadiah ulang tahun untuknya berupa sepatu warna merah. Nichkhun memang menyukai warna merah, tetapi Fanny tidak. Fanny adalah maniak pink.

‘Memangnya kenapa ? Kau tidak suka dengan sepatunya ?’ Tanya Nichkhun keheranan

‘Bukan aku tidak suka sepatunya, tapi mengapa warna merah. Memang kau tidak ingat kalau aku ini suka warna apa ?’

‘Tentu saja ingat. Aku tidak sadar Fanny-ah kalau aku memilih warna merah. Merah sudah berada di alam bawah sadarku. Heheheh’ Nichkhun tersenyum. Diapun tidak mengerti mengapa setiap barang yang dipilihnya warna merah. Padahal dia mengetahui bahwa pacarnya itu menyukai warna pink.

‘Aku tidak mau memakainya’ Tiffany kesal dengan jawaban nichkhun saat itu.

‘Loh mengapa ? Aku sudah memberikannya kepadamu. Tidak ada salahnya kan kalau kau memakai benda selain warna pink’

‘kalau begitu pakai kaos pemberian dariku juga. Aku memberimu kaos berwarna pink pada saat itu tapi kau tidak pernah memakainya sama sekali.’

‘tapi warna pink itu sangat wanita sekali Fany, kalau aku memakainya karna pekerjaan tidak papa’

‘Yasudah kalau begitu aku tidak mau  memakai sepatu hadiah darimu juga’

Mereka terdiam. Fanny kesal dengan sikap Nichkhun. Nichkhunpun kebingungan dengan sikap Fanny yang sudah marah seperti itu.

Beberapa minggu kemuadian Fanny masih kesal dengan kejadian sepatu itu. Mereka masih menghubungi satu sama lain tapi fanny hanya membalas pesan dan telepon nichkhun dengan sangat singkat. Wooyoung berkata padanya pada saat itu bahwa Nichkhun mengalah saja dan memakai kaos pink peberian dari Fanny. Namun Nichkhun merasa malu dengan kaos pinknya itu. Beberapa hari kemuadian Fanny tidak menghubungi Khun sama sekali. Akhirnya dia memakai memakai kaos itu dan meminta Wooyoung untuk memfotonya. Khun menguploadnya kedalam twitter dengan berkata bahwa ia adalah seorang Power Ranger Pink.

Aku berubah menjadi Power Ranger Pink hari ini. Apakah tuan puteri sudah bisa memaafkanku ?

Nichkhun mengirim BBM pada kekasihnya itu dengan fotonya yang sedang berpose menjadi Power Ranger Pink.

Tak lama kemudian Nichkhun mendapatkan telepon Fanny

‘Oppa kau benar-benar melakukan itu ?’ Tanya Fanny saat telponnya tersambung kepada Khun

‘Em. Aku benar-benar tidak bisa kalau harus berdiam-diaman denganmu seperti ini. Aku bahkan menguploadnya kedalam twitter. Fansku membuatnya menjadi trending topic saat ini’ Ucap Khun

‘Daebak hahahahaha. Kalau saja mereka tau bahwa kau melakukan itu untukku, aku tidak bisa sampai dorm dengan selamat hahahahahaha’ Tiffany tertawa lepas dan melupakan kemarahannya selama ini.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Nichkhun yang sedang bersantai diruang TV bersama Junho tiba tertawa lepas seperti orang gila.

‘Kenapa kau hyung ?’ Tanya Junho keheranan

‘Ah tidak’ Khun menjawab dengan muka sumringah. Ia sedang melihat salah satu berita tentang kegiatan snsd pada ipadnya. Bukan karna beritanya yang lucu. Tapi ia senang menemukan foto Tiffany yang sedang berjalan bersama Taeyeon dengan menggunakan sepatu merah pemberian darinya.

Sejak saat itu Nichkhun dan Tiffany tidak pernah mempermasalahkan hadiah-hadiah yang mereka berikan satu sama lain. Sekalipun hadiah itu berwarna pink atau merah. Tiffany sudah terbiasa dengan barang-barang merah Nichkhun. Dan Nichkhunpun sudah terbiasa dengan barang-barang pink Tiffany.

-------------------------------

‘Oppa kita nonton ini saja yaa’ Ujar fanny memecah lamunan Nichkhun. Fanny langsung duduk di sofa bersama Khun dan memeluknya.