Yongguk hyuuuung...
Good hyung (Indonesian & English ver.)
---
Setengah jam kemudian, mereka tiba di dorm. Semua orang belum kembali dari pool. Tentu saja, masih ada setengah hari yang cerah untuk diisi hal-hal menyenangkan di sana. Yongguk berniat menelpon menanyakan situasi namun membatalkannya karena tidak ingin dihinggapi rasa cemburu mendengar latar suara yang pasti menangkap tawa gembira orang-orang. Yongguk akan mengasihani dirinya sudah absen di liburan yang begitu me-nye-nang-kan.
Selain itu, bukankah mereka yang harusnya menelpon? Apa mereka tidak khawatir pada Zelo?
“Hyung, aku mau es krim...” rengek Zelo, menempelkan pipinya di meja makan.
“Andwe!” Yongguk menggeleng keras, terus mengaduk isi panci sambil sesekali mengecek langkah-langkah pembuatan Samgyetang dari layar I-Pad Youngjae. Daging ayam mulai berubah lebih pucat dalam kuah yang mendidih. Yongguk memastikan lebih lama, belum yakin isi ayam sudah matang. “Mianhae, Junhong-ie. Aku tadi bicara tanpa dipikir lebih dulu. Ja, tunggu sebentar lagi, hyung akan menyiapkan makanan yang sehat untukmu”
Zelo berdiri dari duduknya ke samping Yongguk, memperhatikan hyung-nya menggerakkan sendok sup pelan-pelan. Samgyetang-nya terlihat lezat. Kejutan baru bagi Zelo bahwa Yongguk bisa memasak. Biasanya, Himchan hyung yang bertugas untuk hal itu. Menjadi orang pertama yang mencicipi masakan Yongguk membuat Zelo merasa istimewa atau bagaimana cara menyebut perasaan yang sedang tumbuh di hati remaja tanggung yang begitu mengidolakan hyung-nya ini, uh?
“Coba ini” Yongguk menyodorkan sesendok kuah Samgyetang pada Zelo. Seperti anak kecil yang disuapi ibunya, Zelo memasukkan sendok ke mulutnya. “Ottae?”
Zelo mendecap lidahnya. Rasa tajam ginseng membuat lidahnya pedas. Bukan rasa samgyetang yang biasa dibuat ibunya di rumah.
“Gwaenchana?” tanya Yongguk.
“Um... hyung coba sendiri” Zelo merebut sendok dan menyuapkan sesendok kuah ke mulut Yongguk. “Apakah tidak terlalu pedas, hyung?” tanya Zelo takut-takut, berharap tidak meruntuhkan kepercayaan diri sang chef.
Yongguk berpikir sebentar. “Kau benar. Kita perlu tambahan air lagi”
Yongguk pergi mengambil air dari galon, tanpa tahu apa yang Zelo lakukan. Sang maknae mengulum sendok bekas Yongguk sambil menyeringai bodoh. Secara tidak langsung, dengan sendok itu, baru saja ia dan Yongguk bertukar...
“Ada apa denganmu?” tanya Yongguk mengagetkan Zelo. Ia tersenyum sambil menuangkan segelas air ke dalam panci. “Kau barusan terlihat bodoh sekali. Panasmu tambah tinggi, uh?”
“A-Ani...” Zelo mengelak dari tangan Yongguk yang akan memeriksa dahinya, lalu mengulum sendok itu kembali. Fiuh..
------
“Hyung...”
“Oh, Youngjae-ah...” jawab Yongguk di seberang. Akhirnya, orang-orang itu ingat untuk menelpon dan menanyakan kabar Zelo. “Uh, Junhong baik-baik saja. Tadi kami sudah ke dokter dan sekarang ia sedang tidur”
Youngjae mengucapkan maaf sekali lagi karena tidak bisa bantu mengurus Zelo. Ia terdengar menyesal dan mengatakan itu sebagai perwakilan dari yang lain. Di akhir, Youngjae mengatakan, mereka akan menginap di rumah teman Jongup. Yongguk setuju. Mereka harus melakukan tindakan evakuasi agar tidak terjangkit cacar. Itu artinya, selama beberapa hari ke depan, ia akan sendirian bersama Zelo.
Ibu Zelo sudah dihubungi namun Zelo menolak untuk dikunjungi dan bilang semua baik-baik saja. Anak enam belas tahun, sebut Zelo, sudah harus mengurus dirinya sendiri. Di belakangnya, Yongguk tertawa. Mengingatkan Zelo kalau usia enam belas tahun masih masuk usia wajib pengawasan orang tua. Sebagai gantinya, manajer datang mewakilkan ibu Zelo, membawa beberapa buah-buahan dan sup ginseng.
Setelah bangun, Zelo mengaku tambah pusing. Suhu tubuhnya semakin tinggi. Yongguk membaringkan Zelo di kamar dan mengompres dahinya. Zelo tertidur kembali, memberi Yongguk waktu istirahat. Dirinya yang kelelahan jatuh di bawah tempat tidur dan menutup mata sebentar.
Comments