Surprise Party

Surprise Party

 

“Oppa, kita putus.” kata Amber pada namjachingunya, Key.

“Mwo??” tanya Key yang tidak mengira akan keluar kata itu dari mulut sang yeojachingu.

“Apa belum jelas oppa? Aku sudah bilang kita putus.”

“Tapi, tapi, kenapa? Aku salah apa yeobo?”

“Pikirkan saja sendiri.” kata yeoja itu sambil berlalu meninggalkan Key masuk ke kamarnya tanpa memperdulikan orang lain yang masih ada di sana.

“Amber, tunggu dulu, aku belum selesai, yeobo.. Aish.” teriak Key memanggil Amber. “Ada apa dengannya? Noona, aku salah apa?” berpaling pada noona satu satunya disana, Victoria.

“Memang apa yang kau lakukan padanya?” Victoria balik bertanya.

“Nan molla noona. Aku rasa selama ini kami baik – baik saja.”

“Sudahlah oppa, mungkin Amber unnie lelah sekarang, lebih baik kau bicarakan lain kali saja.” kali ini Luna ikut bicara.

“Tapi, apa yang dia pikirkan? Minta putus? Di hari ulang tahunnya? Yang benar saja? Apa dia sudah gila?” pertanyaan tubi tubi keluar dari mulut Key.

Apa yang Key rasakan sekarang? Jelas kaget, marah, kecewa, tidak percaya. Berbagai perasaan berkecamuk di hatinya. Yang benar saja, setelah selama satu minggu terakhir ini dia berkeliling secara diam-diam menemui semua sunbae dan hobaenya di smtown dan teman-teman dekat Amber hanya untuk meminta mereka membuat video ucapan selamat ulang tahun untuk Amber. Dan Key sudah menghabiskan waktu ber jam-jam untuk mengeditnya menjadi satu video yang utuh yang baru saja dia berikan untuk Amber sebagai hadiah ulang tahun darinya.

Sesungguhnya harapannya saat Amber selesai menonton video yang dia berikan adalah Amber akan memeluknya atau mungkin menciumnya dan berkata paling tidak ‘Gomawo oppa’. Tapi, sekarang apa yang dia dapatkan? Harus putus dengan yeojachingunya di hari ulang tahun yeojachingunya di dorm f(x) dan ditonton semua member f(x). Menyedihkan, sama sekali tidak terpikir olehnya jadinya akan seperti ini setelah dua tahun hubungan mereka.

Akhirnya Key berpamitan dengan semua member f(x) dan pulang ke dormnya. Key sama sekali tidak konsentrasi menyetir, yang ada di pikirannya hanyalah Amber. Suatu keajaiban Key sekarang bisa sampai di dorm SHINee dengan selamat.

Masuk dengan wajah yang kusut, tidak memperdulikan anggota rumah yang lain langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan dirinya dengan kasar di sebelah Jonghyun sambil mengacak rambutnya frustasi.

“Ada apa denganmu Key? Apa rencananya tidak berhasil?” tanya Jonghyun melihat ekspresi Key.

“Ani hyung. Rencananya berhasil, tapi akhirnya yang menyedihkan.” ucap Key lemas.

“Memang apa yang terjadi?”

“Dia memintaku putus.”

“Mwo?” tanya Jonghun kaget sambil memdudukkan dirinya, tiba-tiba menjadi serius. “Tapi kenapa? Apa kau melalukan kesalahan padanya?”

“Nan molla hyung.” jawab Key dengan nada frustasi.

“Sudahlah, kau istirahat saja. Besok akan kucoba tanya pada Amber kenapa dia minta putus padamu.”

 

***

Selama beberapa hari setelah Amber memutuskan Key. Key sama sekali tidak pernah bertemu dengan Amber. Key selalu mencoba mencari Amber untuk menanyakan kejelasannya kenapa mereka harus putus. Tapi Amber selalu menghindari Key. Key selalu mencoba menelepon Amber tapi tidak pernah diangkat.

Dia mulai frustasi. Sebentar lagi dia ulang tahun tapi apa harus dia lakukan di hari ulang tahunnya tanpa Amber. Banyak rencana yang sudah dia fikirkan, tapi tanpa Amber rencana-rencana itu tidak akan bisa terwujud. Sekarang apa yang akan dia lakukan tanpa Amber?

 

-Key P.O.V-

Hari ini smtown ada jadwal konser di Indonesia. Aku akui aku lumayan suka Indonesia, apalagi hari ulang tahunku besok kita semua akan pergi ke pulau Bali. Seharusnya aku senang karena kemungkinan ulang tahunku akan dirayakan di Bali. Tapi, nyatanya tidak. Yang ada diotakku hanyalah Amber, Amber, dan Amber.

Yang kubutuhkan sebenarnya hanyalah kejelasan. Kanapa dia meminta putus dengan cara seperti itu? Kenapa dia tidak memberi penjelasan? Membuatku frustasi.

Lamunanku terputus saat tangan besar bergerak-gerak di depan mataku. “Onew hyung. Waeo?” tanyaku pada si pemilik tangan, leader kami.

“Pesawatnya sudah mau berangkat. Ayo kita naik, jangan melamun terus.” jawab Onew hyung.

“Ah ne. Mian hyung, kajja.” aku pun berjalan mendahului Onew hyung.

Ternyata hanya aku dan Onew hyung yang belum naik ke pesawat. Aku berjalan menuju tempat dudukku di samping Jonghyun hyung. Aku melewati tempat duduk Amber dan Luna. Luna tersenyum padaku tapi Amber malah memalingkan mukanya ke arah jendela, sepertinya sengaja. Sakit rasanya.

Akhirnya aku sampai di sebelah Jonghyun hyung. Aku menengok lagi ke belakang, ke tempat duduk Amber dan Luna. Ternyata mereka berdua sedang mengobrol. Amber tertawa, aku pun ikut tersenyum. Tapi, kuturunkan lagi lekukan bibirku tadi saat kuingat dia bukan lagi yeojachinguku. Miris rasanya mengingat semua yang sudah kita lakukan selama ini.

Sepasang tangan besar memegang punggungku dan menghadapkanku pada pemiliknya, Jonghyun hyung. “Sudahlah Key, jangan melihat orang seperti itu, tidak baik.” nasehat Jonghyun hyung.

“Ne hyung, arraseo. Tapi...”

“Sstt... Sudahlah. Mungkin ini yang terbaik untukmu. Lupakan dia, sehari ini saja. Konsenlah pada konser kita ini. Jika kau bekerja keras mungkin akan ada harapan.”

“Keundae hyung, aku hanya butuh penjelasan. Aku salah apa sebenarnya?”

“Nan molla Key, aku sudah bertanya padanya, tapi dia tidak menjawabnya. Daripada dia juga marah padaku lebih baik tidak usah tanya lagi.”

Aku hanya menunduk mendengar jawaban Jonghyun hyung. Baiklah Kibum. Ayo fokus, fokus. Satu hari ini saja. Singkirkan yeoja itu dari pikiranmu, fokuslah menghibur Shawol Indonesia.

“Baiklah hyung. Aku akan melupakan yeoja dino itu hari ini.” kataku percaya diri sambil mengepalkan tanganku.

“Itu baru Key ku. Haha.” Jonghyun hyung tertawa sambil mengusap-usap kepalaku seolah-olah aku ini anak kecil. Hyung menyebalkan.

***

Indonesia masih seperti dulu. Tidak berubah dari dua tahun lalu walaupun terlihat lebih ramai. “Hyung, lihatlah. Yeoja Indonesia tidak buruk. Mereka yepeo, siapa tau ada yang bisa menggantikan Amber noona.” kata Teamin tiba-tiba yang sukses mendapatkan jitakan dari Minho dan lirikan tajam dariku.

“Seenaknya saja bicara. Jangan-jangan kau yang ingin yeoja disini. Awas saja kalau kau berani melakukan hal itu. Kulaporkan Sulli baru tahu rasa.” ancam Minho galak.

“Jangan lah hyung. Aku kan masih mau Sulli. Atau jangan-jangan hyung yang mau. Awas ya hyung, kulaporkan Krystal nanti.” Taemin mrngancam balik.

“Enak saja. Kau.....”

“Stop it.” teriakku sambil berlalu meninggalkan mereka. Aku muak dengan semuanya. Taemin punya Sulli, Minho punya Krystal, Jonghyun hyung punya Luna, dan Onew hyung punya Victoria noona, tapi aku tidak punya siapa-siapa.

Aku masih bisa mndengar Onew hyung mengomeli Minho dan Taemin di belakang. Kurasakantangan Jonghyun hyung menepuk pundakku “Sudahla, jangan pikirkan kata-kata mereka. Ingatlah jantimu hari ini, lupakan Amber.”

“Ne hyung, arraseo.”  Jawabku semangat, aku masih malas.

Tiba – tiba Luna datang merangkulkan tangannya ke tangan Jonghyun hyung.

“Oppa temani aku mencari batik ya.” pinta Luna

“Mian yeobo, kau pergi dengan unniemu saja ya. Oppa sedang tidak mood belanja. Nanti kau malah akan ku marah-arahi jika terlalu lama.”

“Irokae? Ne, arraseo. Aku akan mengajak Amber unnie. Kan sama saja seperti mengajakmu oppa. Kalian kan mirip.” kata Luna sambil tertawa.

Jonghyun hyung hanya menanggapinya dengan tertawa pelan. “Terserah apa katamu yeobo.” Luna pun pergi menyusul member f(x) yang lain.

“Hyung, kenapa kau tidak menemani Luna? Apa kau tidak ingin pergi dengannya?” tanyaku penasaran.

“ Ani Key, Luna bisa pergi dengan siapa saja. Tapi aku tidak yakin denganmu. Jika ku tinggal apakah kau akan baik-baik saja? Kuras tidak.” jawab Jonghyun hyung sambil tertawa mengejek. Memangnya aku ini anak kecil yang harus dijaganya sepanjang hari? Hyung yang menyebalkan.

“Hyung, kau ini. Memangnya aku kenapa sampai harus kaujaga setiap saat?” tanyaku lagi.

“Orang patah hati bisa juga bertindak nekat. Siapa yang tahu kau akan berbuat apa setelah ini. Kau butuh teman Key, tidak bisa kau pergi sendiri, terlalu berbahaya.” cerocos Jonghyun hyung yang menurutku tidak penting.

“Terserah padamu saja hyung. Aku sedang tidak berminat bertengkar denganmu.” aku pun berlalu meninggalkan Jonghyun hyung yang ikut berjalan cepat di sampingku. Semoga saja semuanya menjadi lebih baik sebelum besok, itulah harapanku.

***

Kuturuti saran Jonghyun hyung. Kulupakan sejenak Amber. Saat rehaesal, aku sama sekali tidak melihat ke arah Amber. Aku juga tidak terlalu berharap dia melihat ke arahku. Aku berusaha berkonsentrasi pada setiap lagu yang kunyanyikan, berusaha meminimalisir kesalahan dan juga tersenyum cerah pada semua orang walaupun kuakui itu hanyalah senyum palsu.

Selesai rehaesal aku kabur dari member SHINee yang lain dan pergi ke mall terdekat. Mall itu terbilang sepi, tanpa penyamaran pun aku bisa bebas pergi kemanapun yang aku mau. Aku habiskan sekitar setengah jam melihat-lihat baju yang lumayan bagus-bagus. Tapi, tidak ada satu pun yang menarik perhatianku.

Tanpa kusadari aku sampai ke toko yang menjual berbagai jenis gaun malam, mulai dari yang santai sampai yang super glamour. Aku melihat sekeliling, aku menemukan satu gaun yang menarik perhatianku. Gaun pink selutut yang dihiasi dengan gliter dan bunga-bunga di bagian dada, cantik sekali, akan jauh lebih cantik jika Amber yang memakainya. Aku tersenyum-senyum sendiri membayangkannya. Siapa yang tidak ingin seorang Amber memakai gaun?

Lamunaku buyar saat ada tangan yang menepuk punggungku. Kubaikkan badan ternyata Onew hyung. Dia berdua dengan Victoria noona. “Key, sedang apa kau disini senyum-senyum sendiri? Jangan-jangan kau mau gaun itu ya?” tanya Onew hyung sambil senyum-senyum, membuat matanya nyaris tak terlihat.

“Ani hyung. Yang benar saja, aku namja hyung.” sangkalku.

“Kalau bukan lalu kau mau apa kesini Key?” kali ini Victoria noona yang bertanya.

“Nan molla noona. Aku tiba-tiba saja sudah sampai sini, mungkin karena aku berjalan sambil melamun.”

“Melamunkan apa kau Key? Dari pada nmelamun lebih baik kau mencari yeoja saja. Yeoja disini ternyata yeppeo juga.” Saran Onew hyung yang sukses mendapat jitakan dari Victoria noona. Padahal tadi siang Onew hyung baru saja memarahi Minho dan Taemin yang berkata seperti itu, tapi sekarang dia sendiri yang berkata seperti itu.

“Ya!! Jinki-ya, apa maksudmu berkata seperti itu? Jangan-jangan kau sudah melirik yeoja disini ya? Awas kau dubu jelek.” ancam Victoria noona.

“Anio noona. Aku kan hanya menyarankan. Key kan tidak punya yeojachingu.” Kata Onew hyung sambil mengusap-usap kepalanya yang sakit.

“Tapi bukan begitu caranya. Apa kau tidak memikirkan perasaan Key?”

“Sudahlah noona, biarkan saja hyung babo itu. Bolehkah aku bicara denganmu berdua saja? Jebal.” tanyaku.

“Ya!! Key, sembarangan saja mengajak yeojachingu orang bicara berdua. Tidak boleh.” larang Onew hyung.

“Jangan dengarkan dia Key. Berani-beraninya dia melarangku. Aku minta putus seperti Amber baru tau rasa dia.” ancam Victoria noona sambil memberikan lirikan tajamnya pada Onew hyung. Tau rasa kau hyung. Makanya, jangan bicara sembarangan di depan yeojachingumu. “Dan kau...” Victoria noona menunjuk Onew hyung. “Belikan aku minum saja, aku haus.” perintah Victoria noona dengan nada lembut yang seratus delapan puluh derajat berbeda dari kalimat sebelumnya.

“Ne noona. Aku akan pergi.” hanya itu yang bisa dikatakan Onew hyung sebelum beranjak pergi memenuhi permintaan Victoria noona.

Victoria noona kembali lagi menghadap ke arahku “Apa yang mau kau bicarakan padaku Key?” tanya Victoria noona to the point.

“Aku rasa kau sudah tahu noona. Tentu saja tentang Amber, apa lagi?” kataku tanpa basa basi.

“Kenapa lagi dengan Amber?”

“Kau tau sendiri kan noona, di hari ulang tahunnya dia memutuu tanpa alasan yang jelas. Aku hanya ingin tanya apa noona tahu kenapa Amber tiba-tiba memutuu?”

“Kenapa tidak kau tanyakan sendiri saja padanya?”

“Aku sudah berusaha noona. Tapi, setiap aku ingin bicara dengannya dia selalu menghindariku. Bagaimana caraku bertanya kalau dia selalu seperti itu?”

“Apa kau benar-benar ingin tahu Key?”

“Ne noona. Jebal beritahu aku.”

“Jika aku memberitahumu apa yang akan kau lakukan setelah tahu alasan Amber meminta putus?” tanya Victoria noona lagi. Tidak ada habis-habisnya pertanyaan yang dia lontarkan, serasa di interogasi oleh ummanya Amber. Tapi, Victoria noona kan memang ummanya f(x), apa boleh buat.

Aku menghela nafas, agak tidak sabar. “Aku akan berusaha memperbaiki kesalahanku noona. Aku janji.”

“Jeongmalyo? Yaksok?” tanya Victoria noona sambil menyodorkan jari kelingkingnya.

“Ne, yaksok.” jawabku sambil menautkan jari kelingkingku pada jari kelingking Victoria noona.

“Baiklah. Akan kuceritakan kenapa Amber memintamu putus darinya.” seketika kurasakan suasana menjadi sedikit tegang. Kufokuskan pandanganku dan pendengaranku pada Victoria noona, aku tidak mau ada satu katapun yang keluar dari mulutnya luput dari pendengaranku. “Amber bilang dia minta putus denganmu karena sehari sebelum dia ulang tahun kau mengajaknya pergi ke mall dan kau bilang kau ingin dia memakai rok di hari ulang tahunmu. Dia merasa tidak sanggup dan akhirnya memutuskan berhenti jadi yeojachingumu adalah hal yang terbaik. Dia tidak mau kau kecewa. Dia itu masih sayang padamu Key.”

Deg. Aku ingat sekarang. Tapi, ini konyol, masa hanya gara-gara itu? Dia kan bisa menolaknya. “Mwo? Seperti itu alasannya. Pabo Amber.” komentarku.

“Kenapa kau berkomentar seperti itu?” tanya Victoria noona heran.

“Dia pikir aku mempermasalahkan hal itu? Aku kan tidak memaksanya. Dia kan bisa bilang kalau tidak mau. Dasar pabo Amber.”

“Kau harus bilang sendiri padanya Key.”

“Bagaimana bisa noona? Aku mendekatinya saja dia langsung pergi, kotelepon ponselnya selalu tidak aktif, gimana mau bicara?”

Kami berdua sama-sama terdiam. Tidak tahu harus berkata apa. Aku terus memikirkan bagaimana caranya bisa memberitahu Amber semua ini tanpa dia bisa menghindar.

“Noona, aku tahu apa yang harus kulakukan.” kataku tiba-tiba sedikit mengagetkan Victoria noona. “Tunggu sebentar ya, aku akan menulis surat untuk Amber. Tolong nanti berikan padanya dan pastika dia membacanya.”

“Ne, terserah padamu saja.”

Tanpa buang-buang waktu aku mencari kertas dan spidol di dalam tasku. Kutuliskan semua yang ingin kukatakan padanya. Mulai dari minta maaf sampai kerinduanku padanya. Tidak lupa permohonanku agar dia besok mau bicara denganku lagi. Semoga dia mau membaca yang kutulis ini.

Kuserahkan kertas itu pada Victoria noona. “Baiklah, kalau sudah selesai aku pergi dulu. Aku mau mencari Jinki, siapa tahu dia tersesat. Haha.” kata Victoria noona sambil tertawa. Aku pun ikut tertawa walaupun sedikit kupaksakan. “Annyeong Key.”

“Ne, annyeong noona.”

***

Konser telah selesai. Seharusnya semuanya bisa bernafas lega, yang dipikirkan hanyalah besok kita akan liburan ke Bali. Bukankah harusnya aku yang paling senang karena aku akan merayakan ulang tahunku di Bali. Tapi, nyatanya sekarang aku tidak senang, aku masih kepikiran soal Amber. Apa dia membaca suratku? Apa sia memaafkanku? Apa dia masih mau jadi yeojachingumu lagi? Ahh, molla. Kuacak rambutku frustasi. Ingin rasanya berteriak yang keras, tapi aku tidak tega membangunkan Jonghyun hyung yang sepertinya tertidur sangat pulas di sampingku.

Kenapa yeoja sulit sekali dimengerti? Membuatku jadi frustasi. Menyebalkan.

***

“Hyung, kita mau kemana?” berontakku pada Jonghyun hyung yang menarikku keluar kamar yang sebelumnya memaksaku mengganti bajuku.

“Apa kau tidak mau merayakan ulangtahunmu? Ayolah, kami sudah menyiapkannya. Kau mau mengecewakan kami?”

“Anio hyung. Tapi, aku sedang tidak mood pergi ke pesta. Victoria noona bilang bahkan Amber tidak mau membaca suratnya.

“Kau bicara apa? Aku tidak mengerti dan aku tidak mau tahu. Pokoknya sekarang kau ikut denganku. Semuanya sudah menunggumu.”

Aku sudah malas berdebat dengan Jonghyun hyung. Kuikuti saja apa maunya.

“Oppa.” kudengar suara Luna memanggil, ternyata memanggil Jonghyun hyung.

“Ne, yeobo. Wae?”

“Ikut aku sebentar ya oppa. Jebal.”

“Kendae, Key?”

“Ah, oppa, jebal. Aku benar-benar butuh.” rengek Luna.

“Baiklah, mau kemana?”

“Ayo ikut denganku.” tanpa permisi Luna menarik tangan Jonghyun hyung pergi.

“Ya!! Hyung, bagaimana denganku? Kau mau meninggalkanku sendirian?” teriakku.

“Pergilah duluan Key. Jalanlah menuju pantai, kau akan menemukan tempatnya.” balas Jonghyun hyung sama kerasnya.

Jonghyun hyung sialan. Aku malah ditinggalkan. Seenaknya saja memaksaku lalu pergi meninggalkanku dan berduaan dengan yeojachingunya. Menyebalkan.

Aku terus berjalan ke arah pantai. Tapi kenapa aku jadi merinding begini. Aku rasakan suasananya jadi semakun gelap. Apa iya acara ulang tahunku disini? Apa aku tidak salah jalan?

Tiba-tiba aku mendengar intro salah satu lagu f(x) tapi aku lupa judulnya. Lalu ada yang bernyanyi.

 

Teukbyukhan nal ibeuryuh joonbihaenoeun mini dress

A mini dress that I prepared for this special day

Eebbeugae boilkka guheul han bun duh bichyuhbogo

I glance at the mirror to see if I look pretty

 

Sepertinya aku mengenal suaranya. Dan ada seorang yeoja memakai mini dress sama persis separti yang kulihat di mall kemarin berjalan mendekatiku.

 

Bamsae goowuhnaen cakeeul deulgo kkamcchak nolraekyuhjulrae

I want to surprise him with the cake I baked last night

Can't you feel what's in my heart

 

Yeoja itu berjalan mendekat dan mengambil kue tart dari meja di sebelahnya. Ternyata yeoja itulah yang bernyanyi. Dan akupun masih belum bisa mengingat apa judul lagunya.

 

Gidaryuhon Nuheu saengil, happy, happy, happy birthday

Your anticipated birthday. Happy, happy, happy birthday

Nun moreugo itgaetjiman, oh, you're so special

You might not know, oh, you're so special

Maneun naldeulee heulruhdo, Ohneulchuhrum nan ni yupaesuh

Even if the many days pass by, I'm right next to you like today

Chukha haejugo shipuh, oh boy!

I want to congratulate you, oh boy!

 

Aku ingat sekarang apa judul lagunya. Judulnya Surprise Party. Inikan Surprise Party untukku? Yeoja itu semakin mendekat dan aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Aku hampir tidak mempercayai pengelihatanku. Aku yakin seratus persen yeoja itu adalah Amber. Tapi, dia memakai dress? Yang benar saja? Apakah aku bermimpi?

 

Ohneuleul wihaesuh ahkkyuhdooutdun geu mal haji mothaetdun mal

I couldn't tell you the words I wanted to save for this day.

You're the one I want, you're the one I need, yeah

Ohneuleun malhalgae saranghae nul saranghae

I'll tell you today, "I love you, I love you."

I'll be here for you, I feel love for real

 

Aku hanya bisa melongo memandangiya. Amber, yeoja tomboy yang selama ini kukenal sekarang memakai dress di depanku. Mengucapkan selamat ulang tahun lewat lagu.

 

Gidaryuhon Nuheu saengil, happy, happy, happy birthday

Your anticipated birthday. Happy, happy, happy birthday

Nun moreugo itgaetjiman, oh, you're so special

You might not know, oh, you're so special

Maneun naldeulee heulruhdo, Ohneulchuhrum nan ni yupaesuh

Even if the many days pass by, I'm right next to you like today

Chukha haejugo shipuh, oh boy!

I want to congratulate you, oh boy!

 

Aku mulai tersenyum dan memandanginya lekat-lekat. Aku mulai terbawa oleh lagunya. Suaranya yang kurindukan memabukkan. Rasanya bahagia sekali.

 

Ohneul haru nuhreul wihaesuh muhdun hae jugo shipeun nae mam

I wanna do everything for you for this day.

I wanna give you the best of my heart, oh I love you, please hold me

Maeilmaeil nuhreul wihaesuh jakeun chuuk sunmulhaejugo

I wanna give my present to you. A small memory everyday for you

Ohneulchuhrumman ootgae haejulgae, oh I love you, please hold me, hold me

I'll make you laugh like today. Oh, I love you. Please hold me, hold me

Happy birthday~

 

Otomatis aku menggenggam tangannya dan memeluknya. Kulampiaskan semua kekesalanku dan kerinduanku. Aku rindu yeojachinguku, aku rindu Amberku.

“Oppa, aku tidak bisa bernapas.” otomatis kulepaskan pelukanku. Kupandangi dia dari atas sampai bawah. Yeppeo, jeongmal neomu yeppeo.

“Jelaskan padaku sekarang.” perintahku.

“Apa yang harus kujelaskan padamu oppa?”

“Jangan pura-pura tidak tahu. Apa yang kau lakukan di hari ulang tahunmu waktu itu.”

“Apa? Soal aku memutuskanmu? Kau percaya padaku oppa?”

“Apa maksudmu? Jadi, selama ini kau berbohong?”

“Ne, aku hanya mengerjaimu oppa. Kau kan mau ulangtahun.” dengan polosnya Amber berkata seperti itu.

“Ya!! Kau ini. Apa kau tidak tahu aku begitu frustasi. Dasar.”

“Sudahlah oppa. Kau senang kan malam ini? Sudah puas melihat ku memakai dress? Ini kesempatan langka lho oppa. Mungkin kesempatanmu melihatku memakai dress lagi hanya saat aku menikah nanti.”

“Dan aku akan melihatnya dengan sangat dekat karena aku yang akan ada tepat disebelahmu dan menggenggam tanganmu.”

“Jeongmalyo? Yaksok?” kata Amber menyodorkan jari kelingkingnya.

“Yaksok.” Balasku sambil menautkan jari kelingkingku ke jari kelingkingnya. Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan. Tapi, sekarang itu semua menjadi tidak penting. Yang penting sekarang yeojachinguku sudah kembali. Dan kami berdua menghabiskan malam di tepi pantai melihat ombak dan bulan ditemani angin dan kue tart berwarna pink. Hanya ada aku dan Amber. It’s really great surprise party.

 

END

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kkimberliu #1
Chapter 1: great... Its great story... Good job, i like it. :)
ChoAnnaDM
#2
I really can't undertand this story, I don't uderstand the languages, but I know that song =D
okeyberliu #3
Chapter 1: woaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh aq udah bca d blog kamu.
keren nget deh
Lightbluesapphire #4
Great story! ^^
nessadin0
#5
Awe can you do an English version? I really want to read this, but I can't understand Dx