Club (ii)

Close To You

I don’t think that love was this painful, that love was this sad.

Truthfully, I only thought about you.

( HY – 366 days­ )

CHAPTER 6

The best love story is when you fall in love with the most unexpected person at the most unexpected time.

Kyungsoo menatap pantulan dirinya di cermin, kedua tangannya beranjak untuk mengembalikan bentuk rambutnya seperti style yang ia kenakan sehari-hari namun gagal karena Chanyeol tiba-tiba sudah berada dibelakangnya dan memegang kedua tangannya yang sedang berusaha merapikan rambutnya.

“Eits, kau tidak  boleh merusak hasil kerjaku, Kyungie….” Ujar Chanyeol dengan suara berat lengkap dengan cengiran lebar miliknya, “Ayo kita berangkat, Junmyeon hyung sudah didepan.”

Kedua mata Kyungsoo melebar, ia merasa kakinya lengket dengan lantai tempatnya berdiri.

“Oh ayolah Kyungsoo…” Chanyeol yang sudah berada diujung pintu kamar Kyungsoo berbalik sambil menatap Kyungsoo yang masih menatap melas padanya, berusaha untuk membuat dirinya membiarkan Kyungsoo tidak ikut ke club.

Chanyeol menggelengkan kepalanya pada Kyungsoo saat melihat Kyungsoo mengeluarkan sebuah aegyo padanya.

“Brengsek kau Chanyeol!” umpat Kyungsoo lalu berjalan keluar dan diikuti Chanyeol yang semakin melebarkan cengiran dibibirnya.

Kyungsoo berjalan dengan langkah kesal mendahului Chanyeol, ia tak lupa mengambil cardigan putih miliknya yang tergeletak tadi di atas tempat tidurnya. Tentulah cardigan tersrbut adalah cardigan yang juga sudah dipilihkan oleh Chanyeol sebelumnya.

“Oh, h-hai Kyungsoo.”

Kyungsoo menatap Junmyeon  yang tengah duduk di ruang tamunya. Junmyeon berdiri, ia mengenakan jeans hitam denim dengan kemeja putih yang lengannya terlipat sampai siku. Sebenarnya tak ada yang spesial dari pakaian yang dikenakan Junmyeon. Namun wajah tampan dengan senyuman yang kini ditujukannya pada Kyungsoo, membuat Kyungsoo tiba-tiba menghentikkan langkahnya begitu saja.

Chanyeol yang mengetahui tingkah Kyungsoo, tersenyum lebar dibelakangnya. Chanyeol kemudian berdiri disebelah Kyungsoo sambil mengalungkan sebelah tangannya di bahu Kyungsoo, “Bagaimana hyung penampilan Kyungsoo kali ini?”tanya Chanyeol pada Junmyeon.

Junmyeon tampak tak jauh beda dengan Kyungsoo, Junmyeon tidak langsung menjawab pertanyaan Chanyeol.  “Sempurna.” Jawab Junmyeon tanpa mengalihkan pandangan dan senyumannya dari Kyungsoo.

Chanyeol tersenyum lebar dan puas, ia lalu menepuk tangannya, “Hey! Kalian akan menemaniku bertemu dengan calon kekasihku! Bukan malah saling menatap seperti itu! Aish! Kenapa aku merasa justru kalian yang melakukan kencan buta dan bukan aku!” gerutu Chanyeol tiba-tiba.

Junmyeon dan Kyungsoo menunduk malu mendengar perkataan Chanyeol.

Kyungsoo mengumpat dalam hati tentang bagaimana bisa ia berteman dengan orang semenyebalkan Chanyeol ini. Kedua pipi Kyungsoo memerah karena malu, ia lalu menarik lengan Chanyeol, “Oh ayolah kita berangkat!” ujar Kyungsoo untuk mencairkan suasana.

 

,

,

,

Chanyeol menatap Kyungsoo sambil menghela nafas, “Oh ayolah Kyungsoo apa kau mau berdiri saja di depan sini?”

Kyungsoo mengernyit, “Aku tidak yakin untuk masuk ke tempat seperti ini…” ujar Kyungsoo dengan nada cemas, kedua tangannya meremas celana jeans denimnya.

Junmyeon menarik tangan Kyungsoo yang tengah meremas celana denim, membuat Kyungsoo mendongak untuk menatap Junmyeon.

Junmyeon tersenyum sambil mengenggam tangan Kyungsoo, “Kau tak perlu cemas Kyungsoo-ah, aku akan menemanimu, oke?”

Chanyeol menepuk tangannya, “Oke, cukup dengan acara mesra-mesraan didepanku. Sekarang lebih baik kita masuk.” Ujar Chanyeol sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

Kyungsoo menghela nafasnya, ia mau tak mau harus masuk ke dalam club itu. Namun yang sekarang lebih dicemaskan Kyungsoo adalah tangannya yang berada dalam genggaman tangan Junmyeon. Kyungsoo merasa pipinya memanas.

*****

 

Kedua mata Kai menyapu Exo club yang malam itu terlihat lebih ramai dari biasanya. Kai menghela nafas karena orang yang ia harap untuk dapat ia temui tak ia lihat batang hidungnya seantero club.

”Kau mencarinya Kai?” tanya Luhan yang menyadari gerak-gerik Kai.

Sehun menghela nafasnya, “Untuk apa sih dia mencari gadis yang sudah jelas-jelas mencampakkannya.” Dumel Sehun dengan nada yang cukup keras untuk didengar Kai.

Luhan menyikut Sehun, sedangkan Sehun hanya melirik Luhan lalu menarik Luhan berdiri.

“Kau mau tetap disini?” tanya Sehun

 Kai hanya melengos tanpa mau menjawab pertanyaan Sehun.

Sehun menghela nafasnya, “Aku tidak mau saat aku kembali kesini dan menemukanmu menangis karena dicampakkan untuk yang kesekian kalinya lagi oleh-“

Luhan menarik lengan Sehun membuat Sehun menghentikkan perkataannya lalu menatap kearah kekasihnya yang sudah menampakkan tampang agar membuat Sehun tidak berkomentar lebih lagi. Sehun menghela nafas, lalu pergi meninggalkan Kai dengan dumelan yang masih bisa di dengar Kai.

Kai menghela nafasnya saat Sehun dan Luhan sudah meninggalkannya sendirian. Kai memang tahu apa yang dikatakan Sehun ada benarnya, dan Sehun berhak kesal padanya. Toh, sebagai teman jika Sehun berada diposisi yang sama dengannya ia pasti juga akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Sehun padanya.

Sayangnya Sehun tidak ada di posisinya, dan ia terlalu keras kepala untuk bisa menuruti perkataan Sehun.

“Kau bertengkar lagi dengan Sehun?”

Kai mendongakkan kepalanya, menemukan seseorang bertubuh tinggi, tampan, dengan rambut berwarna coklat keemasan.

“Kris!” Kai tersenyum pada pria tampan dihadapannya, Kai mengernyit menatap penampilan Kris, “Kenapa kau berpakaian seperti itu? Kau tidak menjadi bartender mala mini? Mau menampakkan wujud aslimu huh?”

Kris tersenyum kecil, “Wujud asliku apa huh? Wujud asli pemilik club ini?”

Kai mengangguk sambil meringis menanggapi perkataan Kris barusan.

“Aku akan bertemu seseorang malam ini.” Ujar Kris

Kai mengernyit, ia memerhatikan penampilan Kris lagi sebelum kemudian senyum nakal merekah dibibir Kai, “Oh… siapa yang kali ini akan menjadi korbanmu?”

“Dia tidak seperti korbanku-“ jawab Kris sambil menggaruk belakang lehernya.

“Huh?” Kai memiringkan kepalanya, “Apa kau tidak salah? Seorang Kris? Kau jatuh cinta?” tanya Kai kini dengan nada penasaran.

Kris mendesis, “Kau diam sajalah! Ah itu dia orangnya!” Kris menatap ke satu arah lalu mengangkat tangannya sambil tersenyum.

Kai menatap kearah orang yang dilambai oleh Kris dengan rasa penasaran, namun yang didapati oleh Kai sungguh diluar dugaan. Mulut Kai terbuka, ia lalu menoleh dengan mendapati Kris yang tengah tersenyum lebar.

“Kris? Orang yang membuatmu jatuh cinta…bukan Do Kyungsoo, kan?” tanya Kai.

Kris mengernyit menatap Kai, “Hah? Do Kyungsoo? Yang kau maksud dia?” tanya Kris sambil menunjuk seseorang yang tengah melambai ke arah mereka berdua.

 

*****

 

Chanyeol menatap pria berambut pirang kecoklatan tengah melambai ke arahnya, senyum dibibir Chanyeol semakin berkembang lebar. Chanyeol kemudian membalas lambaia pria dihadapannya itu.

“Kau melambai pada siapa?” Junmyeon yang sedari tadi tak bersuara kemudian bertanya pada Chanyeol.

“Oh, dia…” Chanyeol menunjuk satu arah dan membuat Junmyeon beserta Kyungsoo mengikuti arah yang ditunjuk oleh Chanyeol.

Mata Kyungsoo melebar saat menemukan seseorang yang ia kenal berada disebelah pria yang dimaksud Chanyeol.

“Ayo kita hampiri dia.” Ujar Chanyeol sambil menarik Junmyeon dan Kyungsoo.

Kyungsoo tak bergeming, kakinya tetap melekat pada lantai sedang kedua matanya menunduk cemas.

“Ya! Kyungsoo-ah, kali ini apa lagi?” tanya Chanyeol.

Kyungsoo menatap kedua pria dihadapannya, “Euhm… kalian bisa kesana duluan, aku mau ke kamar mandi sebentar, bagaimana?”

Junmyeon menganggukkan kepalanya,”Chanyeol-ah kau kesana dahulu, aku akan menemani Kyungsoo.”

Kyungsoo menggelengkan kepalanya, “Tidak perlu hyung, aku hanya akan ke kamar mandi sebentar, kau tak perlu mengantarku.”

“Tapi Kyungsoo-“ Junmyeon berusaha menolak namun karena Kyungsoo menatap memelas kearahnya, Junmyeon hanya bisa menghela nafasnya lalu menganggukan kepalanya terpaksa.

 

*****

 

Kai melihat dua pria yang tengah berjalan kearahnya, dua pria yang semula bersama dengan Do Kyungsoo. Ia melihat Kris menyembunyikan senyumnya saat melihat kedua pria itu berjalan kea rah mereka.

“Hai!” sapa pria tinggi dengan rambut keriting disebelah pria dengan kemeja putih.

“Kau…Chanyeol?” tanya Kris dengan suara yang sebisa mungkin ia buat datar.

Chanyeol tersenyum lebar, “Senang bertemu denganmu, Kris.” Ujar Chanyeol sambil mengulurkan tangannya dan kemudian dibalas oleh Kris, “Aku juga.”

Kai menatap Kris sambil menyipitkan matanya, ia melihat semburat merah tersembunyi di pipi Kris. Kai tertawa dalam hati melihat keadaan Kris tersebut.

“Ah ya kenalkan ini temanku Junmyeon hyung.” Ujar Chanyeol sambil menunjuk pria berkemeja putih disampingnya tersebut kepada Kris. “Ada satu lagi temanku, tapi dia masih di kamar mandi.”

Kris mengangguk lalu menatap kearah Kai, “Ah, dia juga kenalanku namanya Kai. Kau juga satu sekolah dengannya.”

Pria berkemeja putih tersenyum sinis, “Kai, siapa yang tak mengenalnya.”

Kai mengangkat sebelah alisnya saat mendengar perkataan sinis dari pria berkemeja putih yang ia dengar tadi bernama Junmyeon.

“Jadi kau datang bertiga dengan temanmu?” tanya Kris pada Chanyeol.

Chanyeol tersenyum sambil mengangguk, “Ya temanku satunya lagi nanti akan menyusul.”

Kai menampakkan wajah bosannya pada percakapan yang hanya di dominasi oleh Kris dan Chanyeol. Ia juga malas berlama-lama bersama si Junmyeon yang terlihat sangat risih dengan keberadaannya.

“Euhm… aku permisi dahulu…” ujar Kai pada tiga orang dihadapannya.

“Ya! Kau mau kemana?” tanya Kris pada Kai.

Kai mengangkat sebelah alisnya, “Sejak kapan kau ingin tahu tentang apa yang akan aku lakukan, huh?”

Kris mendesis sebal, “Aku kan hanya membantu Sehun dan Luhan untuk mengawasimu disini malam ini.”

Kai mendengus sambil berdiri, “Mereka kira aku anak kecil apa.” Gerutu Kai sambil berlalu.

 

*****

Kyungsoo mengusap wajahnya dengan air, ia memutar kesal kran air dihadapannya itu agar berhenti mengalirkan air. Kyungsoo mendongak, ia menatap pantulan wajahnya di cermin yang sedikit kotor oleh debu, percikan air, dan coret-coretan tak jelas.

 

Kyungsoo menghela nafasnya, lalu menggumamkan kalimat penyemangat untuk dirinya sendiri.

 

"Kau pasti bisa, Kyungsoo." Ujar Kyungsoo sambil tersenyum sekilas pada pantulan dirinya di cermin sebelum kemudian ia beranjak dari tempatnya berdiri.

"Hey kau mau kemana, imut..."

Kyungsoo tertegun, ia yang semula akan beranjak dari kamar mandi tersebut terhenti langkahnya karena sebuah cengkraman di lengannya. Kyungsoo berbalik, dan ia mendapati seorang pria yang jauh lebih tinggi darinya, menggunakan topi untuk menutupi wajahnya. Dengan cahaya minim dan topi yang dikenakan pria tersebut, Kyungsoo sama sekali tidak bisa melihat siapa gerangan pria dihadapannya itu.

 

"Lepaskan tanganku..." Ujar Kyungsoo dengan nada kesal.

"Bagaimana kalau aku tidak mau?" Tanya pria dihadapan Kyungsoo itu, terselip nada geli dalam kalimat pria tersebut.

"K-k-kau kira aku akan takut dengan ancamanmu?" Tantang Kyungsoo.

Pria dihadapan Kyungsoo itu terkekeh pelan, "Tapi terlihat sekali ketakutan dalam dirimu, babe." Ujar pria itu lalu mendorong Kyungsoo, hingga punggung Kyungsoo menubruk wastafel dan pria dihadapannya itu menjepit dirinya. Kyungsoo meringis merasakan sakit di punggungnya, bulu kuduk Kyungsoo merinding saat merasakan nafas pria dihadapannya itu menerpa lehernya.

"Apa kau takut, manis?" Tanya pria itu. Sial bagi Kyungsoo dengan jarak sedekat ini, Kyungsoo tetap tak bisa menerka siapa pria dihadapannya ini.

"Sialan kau!" Kyungsoo melihat seseorang memukul jatuh pria dihadapan Kyungsoo. Pria itu kini tersungkur dan topinya terlepas dari wajahnya.

Kyungsoo mengerjapkan matanya, ia seakan baru tersadar akan kondisinya sekarang. Kyungsoo melihat orang yang kini memunggunginya.

"Jangan berani kau sekali lagi menyentuhkan tangan kotormu pada dia." Ujar pria yang menolong Kyungsoo tersebut.

Suara ini...suara yang sangat Kyungsoo hapal. Kai...jadi kai yang menolongnya.

Kyungsoo membuka mulutnya hendak mengucapkan sesuatu, tapi ia sudah diseret keluar oleh Kai yang mengenggam erat tangannya.

"K-kai..." Ujar Kyungsoo yang kemudian hanya bisa mengikuti langkah Kai keluar.

Sedang pria yang tersungkur di lantai kamar mandi itu menatap semua kejadian tersebut dengan mata penuh hiburan.

Pria tersebut tersenyum sinis sambil meringis karena ujung bibirnya yang masih sakit.

"Kai...huh? Dua orang yang menarik." Ujar pria tersebut.

 

*****

 

"Hey...kau mau membawaku kemana..." Kyungsoo berkata pada Kai, yang tetap tak menggubrisnya, dan menyeret Kyungsoo melewati lautan orang di lantai dansa.

"Aw..." Kyungsoo meringis sakit saat tubuhnya terhimpit atau kakinya terinjak oleh orang yang tengah berdansa.

"Hey...kenapa kau membawaku keluar, hey! Aku masih ada teman-teman disini!" Kyungsoo berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Kai, namun sia-sia karena jelas Kyungsoo akan kalah dengan tenaga kuat Kai.

"Hey! Apa kau tidak mendengarkan aku! Aku masih punya teman disini! Dan kenapa kau membawaku keluar! Lepaskan aku!"

Kai menghentikan langkahnya di depan klub, ia kemudian menatap Kyungsoo.

Kyungsoo bisa merasakan ia merasa menciut saat merasakan tatapan Kai yang ditujukan padanya.

"Apa kau gila?!?" Tanya Kai dengan suara keras.

Kyungsoo terlonjak, "Apa maksudmu?" Tanya Kyungsoo dengan heran.

"Untuk apa kau bermain disini, huh? Bakan melindungi diri sendiri saja kau tidak bisa? Kau ini laki-laki atau perempuan, hah?" Tanya Kai dengan nada kesal.

Kyungsoo terkejut, mukanya berubah tak kalah kesal dengan Kai, "Dengar, kau tidak berhak mengatur dimana aku bisa bermain. Kau kira orang seperti aku tidak pantas bermain di tempat yang sama sepertimu. Dan kau bilang apa? Aku lelaki atau perempuan? Aku mungkin bisa lebih lemah darimu Kai, tapi setidaknya otakku lebih berkompeten menjadi lelaki dibandingkan otak kosongmu itu! Kau tau? Sudahlah lupakan saja semua ini!" Ujar Kyungsoo, matanya sudah bekilat marah dan kesal pada Kai.

 

Kai menghela nafasnya berat, "Sudahlah, ayo kau kuantar pulang." Kai menarik kembali tangan Kyungsoo dalam gengamannya lalu mencoba menari Kyungsoo. Namun Kyungsoo tetap terdiam dan tidak menurut.

"Kau kira aku perempuan apa, sampai perlu kau antar pulang segala? Aku bisa menjaga diriku sendiri kai-ssi" ujar Kyungsoo dengan nada sebal yang masih terselip disana.

Kai mengangkat sebelah alisnya, "Dan berakhir dengan hampir diperkosa seperti tadi?" Tanya Kai dengan nada skeptis.

Kyungsoo membulatkan matanya.

"Diam, dan akan kuantar kau pulang." Ujar Kai lalu berjalan dihadapan Kyungsoo dengan tangannya yang masih menggengam erat tangan Kyungsoo.

Kyungsoo membuka mulutnya lalu menutupnya lagi, tanda ia batal untuk mengelak.

Kyungsoo terdiam, dan berjalan dibelakang Kai. Ia melihat tangannya yang berada di genggaman erat jemari Kai.

Entah kenapa musim dingin di Seoul malam ini serasa lebih hangat bagi Kyungsoo.

 

.

.

.

 

Aaaaaaaaah hai semuaaaa

Yaampun sebulan lebih ya aku gak update muahahaha

Dan kayanya chapter depan juga bakal lama nih updatenya, sebenernya bukan males atau apa. Ada beberapa faktor yang memang menghambat proses pembuatan chapter ini.

Sebenernya plot awal gak kaya begini ini cerita -___- dan yah, ternyata sekarang malah berlanjut kaya gini.

Semoga aja chapter kali ini gak mengecewakan kalian semua.

 

Buat yang penasaran sama siapa pria bertopi tersebut, silahkan tebak deh. Yang jelas dia memang bakal sering keluar di chapter depan muahahaha /tawa setan/

 

Dan yah, belum juga chapter ini tamat. Aku udah punya banyak plot cerita di kepala. Dan berakhir dengan bikin beberapa prompt di notepad:

- titanic au! Kaisoo (ini malah udah dapet 2 chapter aku tulis, hahaha)

- twins (rencananya sih, mau buat semacam kyungsoo jadi saudara tirian ama taemin-dan-kai)

 

Tapi betewe abaikan soal plot plot baru yang aku bikin, yang jelas tinggalin komen kalian dan subscribe ff ini.

 

comment replies:

@k-kuonzzoh : makasih~ eh -___- jadinya emang yang mau ditemuin kris si chanyeol sih .___. iya panggil apa aja asal jangan ibu atau ayah deh (?)

@kaisoodaughter  : wks, kamu adalah orang yang paling giat minta aku buat . sabar...ya sabar... belum saatnya (?) tapi pasti gabakal lama lagi, bakalan ada chapter di ff ini (?) muahahaha. Aku? Aku orang jawa timur .__.  hehehe (?)

@wooyochie : muahahaha kalo di nikahin mah malah seneng kai-nya XDD yap! chain di pair ama kaisoo, karena betewe aku lebih suka crack couple aslinya (?) #diketekinbaeksamakris

@Jaerinlee  : iya nih .___. jadinya krisyeol, baeknya lagi ama tao di china (?) #modus

@septaaa : padahal itu kemaren endingnya crack abis =___= muahaha, tapi syukurlah kalo ada yang demen ama ending crack itu pft.

@golden13 : haha iya buka kyungsoo kok, betewe hai! makasih yah udah ninggalin komentar :3

 

Dan oh ya, sebenernya ini promosi telat, aku juga bikin oneshot kaisoo waktu christmas kemaren. Buat kalian yang mau baca bisa klik disini : http://www.asianfanfics.com/story/view/346313/missing-you-angst-indonesian-exo-jongin-kyungsoo-kaisoo

 

 

-yunjaesick

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Yunjaesick
finally yeah~

Comments

You must be logged in to comment
arieflahay #1
Chapter 8: Lanjut pleaseeee..
abcddewi #2
Chapter 8: lanjuttttt
aizahputri #3
Chapter 8: Lanjuttt thor. Pasti masalalu yg anak kecil itu si kyungsoo ya
NikenDZL #4
Chapter 8: Cool XD next next XD
shippyo #5
Chapter 4: d.o suka jongn? Knapa papi suo d tlak??
dodokaisoo #6
Chapter 8: Baru baca smp selesai...waw...jongin galak2 tp udh mulai keliatan protectif sm kyungsoo #CIEEEEE jongin. Next chap ditunggu bangetttt!
dodokaisoo #7
Chapter 8: Baru baca smp selesai...waw...jongin galak2 tp udh mulai keliatan protectif sm kyungsoo #CIEEEEE jongin. Next chap ditunggu bangetttt!
erikagalaxy #8
aku baru basa langsung sukaaaa~
babysoo14 #9
Chapter 8: Annyeong kiki imnida, aku baru baca ff ini aku langsung suka sama alur cerita nya ^^ lanjutt thor
paparnmyeon_ #10
Chapter 8: LANJUT PLEASEEE KEPO AMA CERITANYA