Club (i)

Close To You

Broken up, deep inside

But you won’t get to see the tears I cry

….behind this hazel eyes.

(Kelly Clarkson – Behind this hazel eyes)

 

Kyungsoo menatap buku matematika dihadapannya, ia melihat jarum jam yang sudah menunjukkan jam sepuluh malam. Kyungsoo menghela nafas, ia yakin Kai juga tidak akan datang lagi hari ini. Apa yang membuat anak itu tidak pernah datang lagi ke rumahnya? Apa ia merasa jijik setelah menyadari ia telah mencium Kyungsoo? Apa Kai merasa malu? Apa Kai mengetahui jika Kyungsoo menyimpan perasaan padanya sehingga Kai memilih untuk tidak bertemu lagi dengan Kyungsoo karena ia terlalu jijik? Oh Kyungsoo rasa tidak. Lalu apa yang membuat Kai tidak pernah memunculkan batang hidungnya lagi?

Ini sudah sepuluh hari setelah terakhir kali Kyungsoo bertemu dengan Kai. Terakhir kali Kyungsoo bertemu dengannya adalah saat Kyungsoo berjalan terburu dan hampir jatuh terhuyung karena menubruk tubuh Kai. Setelah itu, ia tidak pernah sekalipun bertemu dengannya lagi.

Apa Kyungsoo merindukannya?

Tidak mungkin…

Oh mungkin saja iya

Karena sebagaimanapun Kyungsoo menyangkal, hatinya tak bisa berbohong. Ia merindukan Kai.

Waiting for someone you love is never easy. Especially when the one you're waiting for isn't aware that you're waiting.

.

.

.

CHAPTER 5

Kyungsoo menggerutu, ia baru saja keluar dari kantor guru dan mendapatkan omelan dari Cho Songsaengnim karena beberapa hari terakhir Kai kembali seperti Kai yang dahulu. Tidak mendengarkan pelajaran, dan nilai-nilainya turun, apalagi nilai matematikanya.

Sebenarnya Cho songsaengnim salah, bukankah yang nilainya turun adalah Kai bukan dirinya? Kenapa harus dia yang dimarahi? Sungguh keterlaluan, kenapa hidup Kyungsoo harus sesulit ini setelah berkaitan dengan Kai?

Kyungsoo berjalan kesal menuju kelas Kai, ia menengok dan melihat kelas Kai kosong, tentu saja ini adalah jam istirahat. Sebagian murid pasti akan pergi ke kafetaria, termasuk Kai tentu saja.

.

.

.

Kai menatap malas semangkuk ramyeon dihadapannya, sedangakan Sehun dan Luhan seperti biasa sibuk dengan dunia mereka sendiri. Kai tidak peduli, sama sekali tidak peduli. Sehun menyikut Luhan membuat Luhan berhenti tertawa lalu mengernyit heran pada Sehun. Sehun melirik Kai, memberi tahu keadaan Kai kepada Luhan. Luhan menghela nafasnya berat, begitu juga Sehun.

“Jongin-ah…” ujar Luhan

“Hmm…” jawab Kai seadanya, pandangannya masih tertuju pada mangkuk dengan ramyeon yang masih terisi penuh.

“Apa kau masih-“

“Stop!” Kai mendongak dan menatap Luhan dengan pandangan ‘diam-atau kau aku-bunuh’-nya. Kai tahu kemana arah pembicaraan Luhan, dan Kai tidak sedang dalam mood yang baik untuk diinterogasi oleh Luhan.

Luhan menghela nafasnya, lalu menatap Sehun pasrah.

“Aku tidak pernah melihatmu ke rumah Do Kyungsoo lagi, kau langsung pulang terus. Ada apa denganmu? Memangnya kau sudah merasa bisa matematika? Atau mungkin masalah Seohyun bisa membuatmu malas ke rumah Kyungsoo-sunbae ?” tanya Sehun, ia lalu menutup mulutnya saat menyadari apa yang baru saja ia katakan.

Kai menatap tajam Sehun, “Sejak kapan kau tertular Luhan menjadi menyebalkan seperti ini?”

Sehun menghela nafas, “Aku lelah harus melihatmu seperti mayat hidup terus Jongin, apa kau tidak bisa melupakan  saja  si Seohyun noona-“

“KAU TIDAK TAU APA-APA JADI DIAMLAH SEHUN!”

Bentakkan Kai pada Sehun tersebut membuat semua orang di kafetaria sekolah menatap ke meja Kai. Sehun menundukkan kepalanya, sedangkan Luhan menepuk bahu Kai, “Jongin-ah, justru karena kami tidak tahu apa-apa, jadi setidaknya kau bisa bercerita pada kami. Mungkin saja kami bisa membantumu, atau setidaknya mungkin kita bertiga bisa menjadi mayat hidup bersama, begitu?”

Kai mengusap mukanya frustasi, “Oke maafkan aku…” Kai lalu menatap kedua sahabatnya itu, “Apa kalian mau ke club akhir pekan nanti?” tanya Kai pada kedua sahabatnya itu.

Sehun dan Luhan saling memandang, lalu mengangguk. Setidaknya, menemani Kai adalah satu-satunya yang bisa mereka berdua lakukan.

.

.

.

Luhan menyikut kekasihnya, membuat Sehun mengernyit dan menatap penuh tanya ke arah Luhan.

“Wae?” tanya Sehun heran.

Luhan menunjuk ke arah belakang Kai, membuat Kai yang sedari tadi memperhatikan mereka juga ikut menoleh kearah belakangnya.

Kai mendapati sepasang mata besar tengah menatapnya dengan kesal, Kai heran apa yang telah dilakukan olehnya memang? Kai bertanya sendiri dalam hati.

“Kai, bisa kita bicara sebentar?” tanya Kyungsoo.

*****

Kai menatap anak lelaki dihadapannya yang sangat jelas menampakkan wajah kesal.

Kai melipat lengannya di depan dada, “Jadi apa yang mau kau bicarakan denganku?” tanya Kai dengan nada tidak tertarik.

“Kau tahu? Aku dimarahi oleh Cho Songsaengnim!” ujar Kyungsoo dengan nada kesal.

Kai mengangkat sebelah alisnya, “Lalu? Apa hubungannya denganku?”

Kyungsoo membelalakkan matanya yang lebar, menggerutu dalam hati seakan tak paham dengan jalan pikiran anak lelaki tampan dihadapannya itu.

Kyungsoo menjambak rambutnya frustasi, “Ck, tentu saja berhubungan denganmu!”  Kyungsoo mengangkat telunjuknya ke depan wajah Kai, “Kalau kau tetap memperhatikan pelajaran dan tidak menurunkan nilaimu terutama di pelajaran matematika, tentu saja aku tidak akan dimarahi! Lagipula kenapa kau tidak pernah datang untuk belajar lagi, huh?”

Kai menatap Kyungsoo tanpa ekspresi, “Karena aku tidak mau bertemu denganmu.”

Mulut Kyungsoo terbuka, jari telunjuknya jatuh begitu saja dari depan wajah Kai.

“Aku tidak mau melihatmu, aku tidak mau bertemu denganmu. Jadi aku tidak mau datang ke rumahmu lagi.” Jawab Kai.

Kyungsoo terdiam, seakan semua amarah dan cacian yang ingin Kyungsoo keluarkan kini justru  tersendat di tenggorokannya.

“Semuanya sudah terjawab bukan? Kalau begitu…selamat tinggal.”

Begitu saja, Kai pun berlalu meninggalkan dirinya dari hadapan Kyungsoo. Kyungsoo terdiam, mencoba mencerna perkataan Kai barusan.

Kyungsoo menunduk menatap lantai, ia menggigit bibir bawahnya.

Apa Kai membencinya?

*****

Kyungsoo mencoret-coret buku dihadapannya, pikirannya masih terngiang akan kejadian saat ia berbicara dengan Kai.

Apa benar Kai memang membencinya? Tapi…bukankah seharusnya Kyungsoo lah yang membenci Kai?

Bukankah ia yang ciuman pertamanya direbut oleh Kai?

Bukankah ia yang selama ini dibuat pusing oleh Kai?

Seharusnya ialah yang tidak ingin melihat muka Kai lagi!

Kyungsoo menekan-nekan buku tulisnya dengan bolpen digenggaman tangannya.

Kyungsoo mengumpat, lalu melihat buku tulisnya.

Kai Kai Kai Kai Kai berulang kali tertulis di lembaran buku tulisnya. Kyungsoo kembali merutuk, bahkan dalam keadaan bawah sadarnya ia masih saja mengingat Kai, benar-benar sialan!

“Kyungsoo-ah…”

Kyungsoo gelagapan saat mendengar sebuah suara yang memanggilnya. Ia mendongak dari buku dihadapannya lalu sesegera mungkin menutup buku tulisnya itu,  Kyungsoo membentuk sebuah senyum dibibirnya saat mengetahui Junmyeon lah yang menyapanya barusan, “Hai, hyung.”

“Kau sedang apa?” tanya Junmyeon sambil melirik buku tulis yang kini ditindih Kyungsoo dengan tangannya, agar Junmyeon tidak curiga.

Kyungsoo meringis, “Ti- tidak sedang apa-apa, hyung hehehehe…” kilah Kyungsoo.

Junmyepn sebenarnya masih curiga, namun ia memilih untuk tidak memperpanjang persoalan.

“Kyungieeeeeeee….” Suara berat bernada manja itu bisa Kyungsoo pastikan adalah milik dari Park Chanyeol. Kyungsoo mendesah kesal mengetahui kenyataan itu.

Junmyeon terkekeh melihat ekspresi Kyungsoo ketika mengetahui kedatangan Chanyeol. Chanyeol tersenyum lebar kepada Kyungsoo, menampakkan gigi putih dan rapinya.

“Oh, hai Junmyeon hyung!” Chanyeol yang baru menyadari kehadiran Junmyeon disitu tak lupa menyapa Junmyeon.

“Berhenti tersenyum lebar seperti itu Chanyeol, itu terlihat sangat me-na-kut-kan.” Dengus Kyungsoo, “Apa yang membuatmu terlihat bahagia sekali, coba aku tebak… kau menemukan PSP mu yang hilang bukan?” selidik Kyungsoo dengan sebelah alisnya yang terangkat.

Chanyeol mendengus, “Bukan begitu Kyungsoo… jangan membahas PSP ku yang hilang itu, duh.”

Kyungsoo melipat tangannya di dada, menatap temannya yang bertubuh tinggi dengan rambut berwarna coklat kemerahan itu, “Lalu apa?”

Chanyeol kembali tersenyum lebar, “Aku akan bertemu dengan seorang yang aku kenal, jadi kau harus menemaniku akhir pekan nanti untuk bertemu dengannya.”

“Dan tidak mengajakku?” tanya Junmyeon yang kini mengalungkan sebelah tangannya ke bahu Kyungsoo.

Chanyeol tersenyum lebar, “Tentu saja kau boleh ikut hyung!” jawab Chanyeol riang.

Kyungsoo mengangkat alisnya, “Memangnya kau mau bertemu dengannya dimana?”

Chanyeol meringis lebar, menatap Kyungsoo dengan puppy eyes andalannya, “Exo club.” Jawab Chanyeol bahagia.

*****

Kyungsoo menatap Chanyeol yang sedang membenarkan kemeja coklat bermotif kotak-kotak, Kyungsoo mengembungkan pipinya kesal.

Chanyeol berbalik, menatap Kyungsoo dengan pandangan memelas, “Oh ayolah Kyungsoo, kau harus ikut.”

Kyungsoo menggelengkan kepalanya, “Aku tidak akan ikut ke club itu, kau pergi saja dengan Junmyeon hyung, dan cepat keluar dari kamarku. Karena aku tidak akan ikut! Tidak akan!” jawab Kyungsoo dengan tegas.

Chanyeol menampakan tampang cemberutnya yang bukannya membuat Kyungsoo kasihan justru semakin membuat Kyungsoo sebal.

“Oh ayolah Kyungie… apa kau tidak cemburu jika aku hanya pergi berdua dengan Junmyeon hyung, huh?” rajuk Chanyeol yang kini duduk di sebelah Kyungsoo –diatas kasur Kyungsoo tepatnya.

Kyungsoo membaringkan tubuhnya, menarik selimut menutupi tubuhnya, “Lebih baik aku tidur.”

Chanyeol menarik selimut Kyungsoo lalu menarik tubuh Kyungsoo agar menghadapnya, Kyungsoo memejamkan matanya rapat.

“Kyungsoo-ah…”

Kyungsoo masih memejamkan matanya.

“Kyungie…” rajuk Chanyeol.

Kyungsoo semakin merapatkan pejaman matanya sembari kedua tangannya menutupi kedua telinganya.

“Aku membencimu…” ujar Chanyeol dengan nada sedih.

Kyungsoo mengeram, beranjak dari posisinya, “Kau tahu Chanyeol, aku juga membencimu!” ujar Kyungsoo lalu beranjak menuju lemarinya.

Chanyeol tersenyum lebar, “Ya! Kyungsoo-ah gunakan pakaian yang bagus, kau akan bertemu kekasihmu.”

“Junmyeon hyung bukan kekasihku! Dan aku sangat membencimu Park Chanyeol!” Blam! Kyungsoo berteriak sembari membanting pintu kamar mandi.

Senyum Chanyeol pun berubah menjadi gelak tawa.

*****

Kedua mata Kai menyapu Exo club yang malam itu terlihat lebih ramai dari biasanya. Kai menghela nafas karena orang yang dia harap untuk dapat dia temui tak ia lihat batang hidungnya seantero club.

”Kau mencarinya Kai?” tanya Luhan yang menyadari gerak-gerik Kai.

Sehun menghela nafasnya, “Untuk apa sih dia mencari gadis yang sudah jelas-jelas mencampakkannya.” Dumel Sehun dengan nada yang cukup keras untuk didengar Kai.

Luhan menyikut Sehun, sedangkan Sehun hanya melirik Luhan lalu menarik Luhan berdiri.

“Kau mau tetap disini?” tanya Sehun

 Kai hanya melengos tanpa mau menjawab pertanyaan Sehun.

Sehun menghela nafasnya, “Aku tidak mau saat aku kembali kesini dan menemukanmu menangis karena dicampakkan untuk yang kesekian kalinya lagi oleh-“

Luhan menarik lengan Sehun membuat Sehun menghentikkan perkataannya lalu menatap kearah kekasihnya yang sudah menampakkan tampang agar membuat Sehun tidak berkomentar lebih lagi. Sehun menghela nafas, lalu pergi meninggalkan Kai dengan dumelan yang masih bisa di dengar Kai.

Kai menghela nafasnya saat Sehun dan Luhan sudah meninggalkannya sendirian. Kai memang tahu apa yang dikatakan Sehun ada benarnya, dan Sehun berhak kesal padanya. Toh, sebagai teman jika Sehun berada diposisi yang sama dengannya ia pasti juga akan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Sehun padanya.

Sayangnya Sehun tidak ada di posisinya, dan ia terlalu keras kepala untuk bisa menuruti perkataan Sehun.

“Kau bertengkar lagi dengan Sehun?”

Kai mendongakkan kepalanya, menemukan seseorang bertubuh tinggi, tampan, dengan rambut berwarna coklat keemasan.

“Kris!” Kai tersenyum pada pria tampan dihadapannya, Kai mengernyit menatap penampilan Kris, “Kenapa kau berpakaian seperti itu? Kau tidak menjadi bartender mala mini? Mau menampakkan wujud aslimu huh?”

Kris tersenyum kecil, “Wujud asliku apa huh? Wujud asli pemilik club ini?”

Kai mengangguk sambil meringis menanggapi perkataan Kris barusan.

“Aku akan bertemu seseorang malam ini.” Ujar Kris

Kai mengernyit, ia memerhatikan penampilan Kris lagi sebelum kemudian senyum nakal merekah dibibir Kai, “Oh… siapa yang kali ini akan menjadi korbanmu?”

“Dia tidak seperti korbanku-“ jawab Kris sambil menggaruk belakang lehernya.

“Huh?” Kai memiringkan kepalanya, “Apa kau tidak salah? Seorang Kris? Kau jatuh cinta?” tanya Kai kini dengan nada penasaran.

Kris mendesis, “Kau diam sajalah! Ah itu dia orangnya!” Kris menatap ke satu arah lalu mengangkat tangannya sambil tersenyum.

Kai menatap kearah orang yang dilambai oleh Kris dengan rasa penasaran, namun yang didapati oleh Kai sungguh diluar dugaan. Mulut Kai terbuka, ia lalu menoleh dengan mendapati Kris yang tengah tersenyum lebar.

“Kris? Orang yang membuatmu jatuh cinta…bukan Do Kyungsoo, kan?” tanya Kai.

Ini tidak mungkin….

Kris… dan Do Kyungsoo?

Dunia sudah kiamat.

.

.

.

a/n: APA YANG SUDAH AKU LAKUKAN?!? AAAAAAAAH~ /mati

betewe, hai semuanyaa~ akhirnya UAS, remidial, try out kelaaar

libur telah tiba libur telah tiba hore hore horeeeee /dikeplak

karena sudah liburan, aku usahain buat lebih sering update ^^/

betewe udah 1000 views, ;___; /tumpengan/

yaampun, makasih banget yang udah mau mampir dan ninggalin comment atau bahkan subscribe FF jelek ini ;A;

love youuuuu all~~

buat readers baru, tinggalin comment boleh dong :P

 

oiya buat yang minggu ini bakal rapotan, kaya aku (?) *gak nanya*

semoga nilai rapotnya memuaskan yaaa ^^

dan semoga nilainya gak turun, biar yang kelas 12 kaya aku bisa lolos undangan, hahaha Amin~

 

jangan lupa loh ya, comment comment~ hahaha

 

comment replies:

k-kuonzzoh : hai juga '-')/ hihihi makasih pujiannya (?) /plak. Iya Kai harus benci ama Seo, terus jadian ama author /plak *dibunuh* btw, makasih ya akhirnya (?) ada komen baru #apasih

wooyochie : ceritanya panas? dikipasin dulu deh (?) hahaha, tapi akhirnya juga aku updatenya lama gegara banyak ujian juga *yaelah malah curhat balik* haha

kaisoodaughter  : kai suka seohyun, soalnya sebenernya seohyun itu author (?) /salah. Kaisoo ? bikin gak yaaa bikin gak yaaaa :P

septaaa : hai~ makasih udah mau baca ff hancur (?) ini. Yah abis gimana ya, author juga suka Seohyun makanya make Seohyun #lah. Sekali lagi makasih udah nyempetin baca dan komen :D

 

#A/N (lagi)

setelah UAS, buka Kaisoos di tumblr aku nangis....

KENAPA?!?

KENAPA?!? KAISOO MAKIN OBVIOUSSSS~

 

IINIIII APAAAAAA

 

 

BTW, KAISOO IS REAL, BODO AMAT ORANG BILANG APA! HAHAHA

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Yunjaesick
finally yeah~

Comments

You must be logged in to comment
arieflahay #1
Chapter 8: Lanjut pleaseeee..
abcddewi #2
Chapter 8: lanjuttttt
aizahputri #3
Chapter 8: Lanjuttt thor. Pasti masalalu yg anak kecil itu si kyungsoo ya
NikenDZL #4
Chapter 8: Cool XD next next XD
shippyo #5
Chapter 4: d.o suka jongn? Knapa papi suo d tlak??
dodokaisoo #6
Chapter 8: Baru baca smp selesai...waw...jongin galak2 tp udh mulai keliatan protectif sm kyungsoo #CIEEEEE jongin. Next chap ditunggu bangetttt!
dodokaisoo #7
Chapter 8: Baru baca smp selesai...waw...jongin galak2 tp udh mulai keliatan protectif sm kyungsoo #CIEEEEE jongin. Next chap ditunggu bangetttt!
erikagalaxy #8
aku baru basa langsung sukaaaa~
babysoo14 #9
Chapter 8: Annyeong kiki imnida, aku baru baca ff ini aku langsung suka sama alur cerita nya ^^ lanjutt thor
paparnmyeon_ #10
Chapter 8: LANJUT PLEASEEE KEPO AMA CERITANYA