My Guardian

My Guardian

 

Author: Choi Bora aka MiNamGirls

 

Title: My Guardian

 

Main Cast:

·        Ahn Daniel

·        Bang Minsoo

·        And other TEEN TOP member

 

Part: 1 of ?

 

Rated: PG-17

 

Genre: Romance, , Angst

 

Warning: Fic ini mengandung zat berbahaya yang dapat menyebabkan mual, pusing, otak berpikir terlalu keras karena kegajean, kelabilan, keanehan fic ini XD

 

Summary: Aku rasa aku adalah manusia paling kotor di dunia sebelum dia datang di kehidupanku dan memberikan apa yang belum pernah aku rasakan.

 

A/N: Hai hai saya bawa fic aneh requestan dari Lullu48129 semoga suka ya? Sebenarnya sih menurut saya ini fic pasti ngecewain banget. Soalnya saya buat sesuai apa yang ada diingatan saya aja XD. Ya sudahlah daripada saya banyak bacot mending langsung pad abaca aja ya? Happy reading Readersku tersayang!!!^o^

 

 

 

 

 

Author POV

 

Dua orang namja sedang asyik menyatukan tubuh mereka. Desahan dan erangan terdengar begitu keras dari kedua orang ini. Menikmati kenikmatan duniawi yang sebenarnya fana.

 

“Ahhhkk. Terusss~ disituuuh. Ahkkk sehhbbeenntaarrh lagiihh. I’m cuminggggg!!!” namja cantik tersebut mengerang mengeluarkan hasratnya yang tumpah mengenai perutnya dan perut namja di atasnya.

 

“Ahhhnn! Akuuuh keluarhh~” namja diatasnya pun mengeluarkan hasratnya di dalam tubuh namja cantik ini.

 

Namja cantik itu terlihat lelah. Ia menghela napas berkali-kali. Peluh di tubuhnya menambahkan kesan y bagi orang yang melihatnya.

 

“Terima kasih, Niel-ah. Kau memang mengesankan seperti biasanya” ucap namja tampan yang ada di sebelah namja cantik yang ternyata bernama Niel ini.

 

“Sama-sama L. Joe-ah” ucap Niel.

 

“Aigo, sudah jam segini. Aku harus pulang. Chunji pasti sudah menungguku. Ehm, Niel-ah aku pulang dulu, ne? bayaranmu akan aku kirim ke rekeningmu”ujar L. Joe yang disambut anggukan dari Niel.

 

L. Joe mengambil pakaiannya dan memakainya kembali. Ia mendekati Niel lalu mengecup dahi Niel singkat lalu meninggalkan namja cantik itu sendiri.

 

‘Aku kotor’ batin Niel. Tanpa terasa air matanya sudah mengalir dengan deras diiringi dengan isakan yang terus mengalun dari bibir merahnya.

 

Ya, namja cantik ini adalah seorang pelacur yang merangkap menjadi simpanan seorang pengusaha yang bernama L. Joe.

 

Sebenarnya dalam benaknya tidak ada niatannya untuk menjadi manusia kotor seperti ini. Kalau saja ayahnya tak menjualnya di rumah bordir dan kalau saja ia tak mengingat adiknya yang masih bersekolah mungkin ia tak akan melakukan pekerjaan yang hina ini.

 

Kini penyesalan hanyalah sebuah kata tabu yang selalu ia ucapkan.

 

Niel mengambil bajunya. Dapat ia rasakan bagian bawahnya yang masih terasa sakit akibat perbuatan L. Joe padanya.

 

Setelah memakai bajunya, Niel melangkahkan kakinya keluar dari kamar hotel yang terkesan mewah tersebut. Air matanya masih mengalir walau tak sederas di kamar hotel tadi.

 

Kini ia berada di luar hotel dan jam sudah menunjukkan pukul 23.35 KST. Jalanan sudah mulai sepi. Hanya beberapa kendaraan yang masih mondar mandir di jalanan tersebut.

 

Sesekali Niel mengusap air matanya yang masih mengalir walaupun ia berusaha menahannya.

 

Udara dingin malam membuatnya menggigil kedinginan. Ia terus memeluk dirinya sendiri mencoba mengurangi rasa dingin yang menderanya walau ia tahu hal itu mustahil.

 

Air matanya kini mulai mengering walau isakan itu masih ada. Kepalanya terus menunduk hingga ia tak tahu bahwa bahaya sudah menunggunya di depan.

 

“Hai, manis” ucap seorang ahjussi diikuti dengan 2 ahjussi lain yang sudah memasang senyum mesum mereka hingga membuat Niel yang melihatnya merasa ketakutan.

 

“Ka-kalian mau apa?” tanya Niel dengan suara yang bergetar.

 

Ketiga ahjussi itu menyeringai, “Kami ingin apa? Tentu saja ingin ‘bermain’ denganmu, manis. Ayolah kami tahu kau kedinginan kan? Makanya kami akan mengajakmu ‘bermain’ agar tubuhmu lebih hangat” ucap ahjussi itu sambil mencolek dagu Niel.

 

Niel melangkah mundur agar ketiga ahjussi yang masih memasang seringaiannya itu tak menyentuhnya.

 

Walaupun Niel tahu dirinya sudah kotor tapi ia tak mau disentuh oleh sembarangan orang.

 

“Ayolah, kami tahu kau juga mau, kan?” ketiga ahjussi itu terus melangkah maju mendekati Niel yang memundurkan tubuhnya.

 

“Tidak! A-aku tidak mau! Ahjussi brengsek!” seru Niel lalu mencoba menerobos ketiga ahjussi tapi malah berakhir dengan ia yang terjatuh karena ternyata salah satu dari ketiga ahjussi itu menarik bajunya hingga menyebabkan bajunya robek.

 

“Aigo, kau memang y sekali, manis. Hahahahaha!” ketiga ahjussi tersebut tertawa bahagia tetapi bagi Niel tawa tersebut seperti ejekan yang menohok hatinya.

 

“Ti-tidak! Ja-jangan dekati aku, jebal” ucap Niel. Suaranya bergetar menahan tangis. Ia tahu ia adalah seorang pelacur. Tapi ia tak mau dirinya makin terkotori dengan hasrat manusia-manusia bodoh di depannya.

 

“Kumohon jangan sentuh aku!” ucap Niel setengah berteriak. Ia sudah tak sanggup lagi menahan beban hidupnya. Ibunya yang meninggalkannya demi laki-laki yang lebih kaya dari ayahnya. Dan kini ia harus menjadi seorang pelacur demi menghidupi keluarganya.

 

“Kau kira kami akan melepaskanmu begitu saja, eoh? Tentu saja tidak! Kau harus memuaskan kami dahulu baru kami lepaskan” ahjussi tersebut memegang tengkuk Niel berusaha mendapatkan bibir merah cherry milik Niel.

 

Niel memberontak. Ia menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri agar ahjussi tersebut tidak bisa menciumnya.

 

“Hey, b*tch. Tenanglah. Aku tahu kau juga menginginkannya. Jadi diam saja! Atau aku akan melukai wajah cantikmu ini, hmm” ucap ahjussi tersebut.

 

“TIDAK! AKU TIDAK MAU DISENTUH OLEH MANUSIA BODOH SEPERTI KALIAN!” Niel berteriak. Air matanya hampir tumpah lagi kalau saja ia tak menahannya.

 

PLAKK

 

Niel memegang pipinya yang terkena tamparan dari ahjussi di depannya. Ia mengerang pelan merasakan sakit di pipinya.

 

“Kenapa hanya di pipi, eoh? Kenapa kau tak bunuh aku saja sekalian? Justru aku lebih senang kalau kau dan dua orang ahjussi temanmu itu membunuhku. Aku akan hidup lebih bahagia daripada sekarang. Ayo bunuh aku. Cepat bunuh aku!” seru Niel frustrasi.

 

“Jadi kau lebih memilih mati, eoh? Anak yang baik. Baiklah jika itu maumu. Dongshin berikan aku pisaunya” ahjussi itu meminta pisau pada ahjussi yang satunya yang dipanggil Dongshin.

 

Ahjussi bernama Dongshin itu menyerahkan pisaunya kepada ahjussi tersebut.

 

“Baiklah, jika itu adalah maumu, maka akan aku kabulkan. Kau ingin mati, kan? Jadi bersiaplah untuk masuk neraka, manis” ahjussi itu menjilat pisaunya lalu mengacungkan pisau itu ke atas.

 

Sementara Niel hanya menutup matanya. Ia hanya berdoa jika ini hari terakhirnya, ia berharap agar ayahnya tidak melakukan hal yang sama pada adiknya seperti yang ayahnya lakukan padanya.

 

Tapi, sudah 5 menit ia menunggu tak ada satupun rasa sakit di tubuhnya. Ia membuka matanya. Kini ia dapat melihat ketiga ahjussi tersebut sudah terkapar di tanah. Dapat ia lihat juga seorang namja tampan berjalan mendekat ke arahnya.

 

“Kau tidak apa-apa?” namja tampan tersebut mendudukan dirinya agar tingginya sama dengan Niel.

 

Niel memandang namja tersebut intens lalu memalingkan wajahnya. “A-aku tidak apa-apa. Kau tak perlu mengkhawatirkanku.” ucap Niel.

 

“Lain kali kalau jalan malam-malam hati-hati, ne. Banyak manusia yang sedang mencari mangsa empuk untuk dinikmati” ucap namja tampan itu sambil mengelus rambut Niel dengan penuh kasih sayang.

 

Niel merasakan ada perasaan hangat yang mengalir di hatinya yang ia sendiri tidak tahu apa namanya saat namja tampan di depannya mengelus rambutnya. Perasaan yang tidak pernah ia dapatkan dari keluarganya bahkan dari L. Joe sekalipun.

 

“Baiklah sebutkan alamatmu dimana dan aku akan mengantarmu pulang” Niel menggelengkan kepalanya keras.

 

“Aku tidak mau pulang! Aku mau ikut kau saja. Hiks.. hiks” Niel mulai menangis lagi.

 

“Uljima. Kenapa kau tak mau pulang ke rumahmu, ehm? Nanti bagaimana dengan kedua orangtuamu? Mereka pasti mengkhawatirkan keadaanmu” ucap namja tampan itu sembari memeluk Niel erat.

 

Niel mengeluarkan semua tangisannya di dada bidang namja itu. Ia terus menangis mengeluarkan semua kekesalannya.

 

“Biarkan saja mereka. Aku tak mau pulang. Lagipula mereka pasti tak akan mencariku. Mereka sudah tak peduli lagi denganku. Biarkan aku ikut denganmu” Niel memohon kepada namja tersebut.

 

Namja tampan tersebut melepas pelukkannya lalu menghapus jejak air mata di sekitar wajah Niel. “Jebal. uljima, ne. Baiklah aku akan memperbolehkanmu ikut denganku asal kau tak menangis lagi. Apa kau tega wajah cantikmu ini ternodai oleh air mata? Aku saja yang melihatnya tidak tega.”

 

BLUSH

 

Wajah Niel memerah mendengar ucapan namja di depannya ini.

 

“Baiklah, aku tidak akan menangis lagi. Jadi aku boleh kan ikut denganmu. Tenang saja, aku akan membayar uang balas budi kepadamu setiap bulan. Dan aku akan mencari kerja agar tidak merepotkanmu” ucap Niel panjang lebar.

 

Namja di depannya hanya tertawa mendengar ucapan Niel. Ia mengacak-acak rambut Niel pelan.

 

“Sudahlah. Soal itu kau tak perlu memikirkannya. Aku tak perlu bayaran. Yang aku perlukan hanya kau tak menangis lagi, arra? Ya sudahlah. Ayo kita pulang. Biar aku menggendongmu di punggungku” namja tampan itu berjongkok mempersilahkan Niel menaiki punggungnya.

 

Niel yang awalnya ragu akhirnya mulai menaikkan tubuhnya ke punggung namja tampan ini.

 

Namja tampan itu mulai berdiri lalu berjalan. Sementara Niel yang berada di punggungnya hanya terdiam.

 

Niel meletakkan kepalanya di bahu namja tersebut. Memejamkan matanya karena rasa kantuk yang mulai menyerangnya.

 

Namja tampan tersebut hanya tersenyum saat ia melihat wajah Niel yang sedang tidur terlihat seperti anak kecil yang masih polos.

 

Namja tampan tersebut terus melangkahkan kakinya ke arah apartemen kecilnya.

 

Ia memasuki kamar apartemennya yang hanya memiliki satu kamar itu. Meletakkan Niel di kasurnya yang kecil. Melepaskan sepatu Niel lalu menyelimuti Niel.

 

Mengecup dahi Niel dengan penuh rasa sayang. “Jaljayo, cantik” ucap namja tampan tersebut lalu meninggalkan Niel yang masih bergelut di alam mimpinya.

 

 

 

TBC

 

Hehehe gimana ficnya? Hancurkah? Kalo menurut saya sih iya XD

 

Ok. Ada yang mau kasih saya Comment?^^

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Maya_Lee #1
Chapter 1: Ficnya BAGUS...
'prok prok prok'
*tepuktanganbarengLjoe&Niel*
-ExoticAngelBabies
#2
Chapter 1: I can't read it :( what language is this? Can u translate to English maybe?