Guardian Angel

Guardian Angel

[So Hyun’s POV]

 

Huah! Pagi cepat sekali datang! Itu artinya aku akan kembali bekerja. Omo~ sepertinya aku baru saja tidur! Handphoneku berbunyi. Rupanya ada pesan dari Kepala Redaksi Kim. “Cepat kau ke kantor dan bawakan berita sebanyak mungkin! Ara?” Huh, memangnya dia pikir aku ini gudang berita apa?! Mana aku belum menemukan apapun yg menarik lagi!

            Aku Choi So Hyun. Aku bekerja sebagai reporter sekaligus editor disebuah Kantor Surat Kabar ternama di Korea. Aku tinggal disebuah apartemen di tengah kota Seoul. Ya, aku tinggal sendiri, kadang juga ditemani oleh tumpukan tugas yang menunggu untuk dikerjakan. Handphoneku berdering lagi. Memangnya ini jam berapa sih, sampai-sampai Tuan Kim harus menghubungiku berkali-kali? Ah, ternyata dari Jiyeon.

 

            “ Yeoboseyo? ”

            “ So Hyun-ah, kau sudah berangkat? ” Tanyanya.

            “ Belum. Aku baru saja mau berangkat. Waegeurae? ”

            “ Boleh tidak aku meminta tolong untuk membelikan roti cokelat di toko roti langganan kita? Aku belum sarapan. So Hyun-ah, Kau mau kan? ”

            “ Ne, nanti akan kubelikan. Baiklah kalau begitu, aku berangkat sekarang.”

 

DZIIING GRRRH!

            Suara apa itu?! Hah! Apakah itu meteor?! Ah, aku harus mengambil gambar! Mana kameraku? Aduh, mana? Aish, pakai kamera handphone saja!

♫ Naege Anyeongira Marhajima [...] ♫

Kyaa~ Jiyeon menyuruhku cepat-cepat! Baiklah, aku berangkat sekarang.

 

☆☆☆

 

 

[Author’s POV]

 

            So Hyun keluar dari toko roti dan bergegas menuju ke kantor. Terlihat banyak pekerja dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Meteorologi setempat. Saat melewati sebuah gang sempit, ia melihat sekelebat bayangan. Dengan rasa penasaran, ia memberanikan diri untuk melihat. So Hyun sangat kaget, saat ia melihat seorang namja tergeletak, setengah bersimbah darah karena luka-luka yang ada di sekujur tubuhnya. Yang membuat So Hyun lebih terkejut, ia merasa seperti melihat sepasang sayap yang tiba-tiba menghilang dibalik punggung namja itu.

 

            “ A-apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau bisa babak belur begitu? “ Tanya So Hyun

            “ A-aku, telah terjadi sesuatu padaku. “ Jawab namja itu singkat

            “ Kalau begitu, ini bukan tempat yang aman untukmu. Ayo, ikutlah denganku, aku akan mengobati luka-lukamu. “ Ajak So Hyun sembari membantu namja itu berdiri

            “ Oh ya, aku So Hyun. Kau? “

            “ Panggil saja aku Seungho. “

 

            So Hyun membawa Seungho ke apartemennya, yang untungnya belum ditinggalkan terlalu jauh. So Hyun mengambil sebaskom air hangat dan juga handuk kecil. Dengan hati-hati ia mulai membersihkan luka-luka Seungho. Sesekali dilihatnya Seungho bergidik menahan sakit.

 

            “ Sebenarnya, kau ini siapa? Bagaimana kau bisa berada di tempat seperti itu, dalam kondisi seperti ini? “ So Hyun mencoba membuka percakapan

            “ Aku.. rawatlah lukaku dulu. Nanti akan kuceritakan semua tentangku.” Jawab Seungho sambil meringis kesakitan.

            So Hyun mencoba membebat luka di punggung Seungho. Tapi, darah tak henti-hentinya mengucur dari luka itu.

 

 

[Seungho’s POV]

           

            Punggungku terasa sangat perih. Dia takkan bisa mengobati luka di punggungku ini, selagi sayapku masih terperangkap di dalam. Aku ingin mengeluarkannya, tapi aku takut ia akan tahu siapa aku sebenarnya. Aku tidak tahan lagi, aku sudah tidak kuat!

 

[Author’s POV]

 

            Tiba-tiba, sepasang sayap muncul dari punggung Seungho. So Hyun terkesiap karena kaget.

 

            “ Jeongmal mianhae, So Hyun. Aku sudah tidak kuat lagi menahan sakit. Tolong obati sayapku, So Hyun. Jebal. “ Pinta Seungho pada So Hyun yang tak mampu berkata apa-apa.

            “ Jadi, luka di punggungmu terus berdarah karena sayapmu masih di dalam? Tapi, sepertinya sayapmu patah. “ Ujar So Hyun seraya mengobati sayap Seungho yang terluka parah.

            “ Nah, sudah selesai. “ kata So Hyun beberapa saat kemudian

            “ Apa kau mau aku bercerita sekarang? “ Tanya Seungho

            “ Ah, istirahatlah dulu. “

            “ Kau mungkin tidak akan percaya dengan apa yang akan kuceritakan padamu. “ kata Seungho sambil tersenyum kecil

            “ Mungkin lebih tepatnya aku akan bingung. “

            “ Aku berasal dari dunia yang sama sekali berbeda dengan duniamu. Dunia dimana kami selalu melihat semua yang dilakukan manusia, dan memperbaikinya jika terjadi kerusakan atau sesuatu yang buruk. Kami tidak pernah berkontak dengan bumi. Ini berawal karena kesalahan dan kecerobohanku. Rasa penasaran membuatku mencoba keluar dari gerbang pembatas antara dunia kami dan bumi. Dan saat aku mencoba masuk kembali, aku terpental ke bumi, sampai aku menjadi seperti ini. Bagaimana perasaanmu? Tampangmu syok sekali. “ papar Seungho

            “ Wow. Seperti yang kukatakan tadi, aku bingung. Dan juga heran. Jadi, apakah kau ini malaikat? “ Tanya So Hyun

            “ Ah, itukah sebutan manusia untuk kami? “Seungho balas bertanya. Senyuman masih tampak di wajahnya.

            “ Hahaha, sebenarnya tidak juga. Baiklah kalau begitu, lebih baik kau istirahat. Aku akan tidur di sofa. “

            “ Tidak usah, So Hyun. Biar aku saja yang tidur di luar. “

            “ Tidak, tidak. Karena ini rumahku, kau harus mendengarkanku *tersenyum*. Aku keluar ya, selamat malam! “

            “ Um, So Hyun-ah! Jeongmal gomawoyo. “ ucap Seungho

            “ Tidak usah dipikirkan. Selamat beristirahat! “

 

☆☆☆

[Author’s POV]

 

            “ Ya, So Hyun-ah! Kenapa kemarin kau tidak datang?! Kau tidak tahu kalau aku menunggumu?! “ Cecar Jiyeon

            “ Jeongmal mianhae, Jiyeon-ah. Telah terjadi sesuatu padaku, makanya aku tidak datang ke kantor kemarin. “ Jelas So Hyun

            “ Hah! Memangnya apa yang terjadi padamu So Hyun? Kau tidak apa-apa kan? “

            “ Aku tidak apa-apa, tapi ceritanya panjang. Kau mungkin takkan percaya. “

            “ Syukurlah kalau kau tidak apa-apa. Oh ya, Tuan Kim mencarimu kemarin, dia [...] “ Belum sempat Jiyeon menyelesaikan kata-katanya

            “ CHOI SO HYUN! Cepat ke ruanganku sekarang juga! “ Suara Tuan Kim menggelegar. So Hyun hanya bisa memandang Jiyeon. Dengan lemas ia berjalan ke ruangan Tuan Kim.

 

 

[So Hyun’s POV]

 

            Aduh, eottokhae? Apa yang akan dilakukan Tuan Kim padaku? Hh, apa boleh buat.

 

            “ Choi So Hyun! Kenapa kemarin kau tidak datang?! Bukankah aku menyuruhmu untuk membawa berita sebanyak-banyaknya?! “ Tuntut Tuan Kim

            “ Jeongmal mianhae Tuan Kim.  Sesuatu terjadi dan membuatku tidak bisa ke kantor kemarin. Jeongmal mianhae Tuan Kim. “

            “ Aku tidak mau tahu! Sebagai gantinya, selesaikan laporan dan sunting artikel-artikel ini! “

            “ Mwo? Sekarang juga? “

            “ Kuberi waktu kau 2 hari, dihitung dari hari ini. Lusa harus sudah kau serahkan padaku. Nah, kalau begitu, cepat kerjakan! “

 

            Apa?! 6 laporan berita dan 23 artikel yang harus diselesaikan dalam 2 hari? Kurasa lebih baik aku mati!

☆☆☆

[Author’s POV]

 

            So Hyun pulang ke apartemennya dengan lesu. Memikirkan tumpukan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam 2 hari. Ia sedikit menyesal karena telah menolak tawaran Jiyeon untuk membantunya, tapi ia melakukannya demi menyembunyikan identitas Seungho.

 

            “ Aku pulang! Bagaimana keadaanmu? “ Tanya So Hyun

            “ Lebih baik. Bagaimana harimu? Kau terlihat lesu. “ Komentarnya

            “ Um, gara-gara aku tidak ke kantor kemarin, Tuan Kim memberiku setumpuk tugas yang harus diserahkan lusa. “

            “ Mianhae, ini semua salahku. Apa kau perlu bantuan? “

            “ Ah, ini bukan kesalahanmu. Tenang saja, aku pasti bisa menyelesaikannya! Kau istirahat saja. Baiklah, aku akan mulai mengerjakan! “

 

            Jam menunjukkan pukul 06.30 pagi, dan So Hyun belum memjamkan mata sejak semalam. Seungho berkali-kali menawarkan bantuan, tapi selalu ditolak oleh So Hyun dan menyuruhnya untuk istirahat saja. Matahari sudah tinggi saat terdengar suara bel.

TING TONG!

 

            “ Omo! Aku lupa! Aku membuat janji dengan renovator apartemen hari ini! Eottokhae? “ Seru So Hyun panik

            “ Renovator apartemen? Aku akan bersembunyi. “ Kata Seungho

            “ Tidak perlu, itu terlalu beresiko. Aku akan membatalkannya saja. “

 

            So Hyun bergegas membuka pintu. Terlihat, renovator apartemen itu menunggu dengan tampang masam.

 

            “ Eh, ada yang bisa saya bantu? “ Tanya So Hyun

            “ Renovasi apartemen dan aku sudah menunggu lama. Banyak apartemen yang harus aku datangi, jadi cepatlah anak muda! “ Tukas renovator apartemen itu

            “ Oh, jadi begini Ajusshi, sepertinya telah terjadi sesuatu padaku dan sepertinya aku tidak jadi merenovasi apartemenku. “

            “ Mwo?! Apa kau bilang?! Kau sudah memintaku kemari, dan kau membatalkannya begitu saja?! “

            “ Jeongmal Chuseonghamnida Ajusshi. Aku benar-benar tidak bisa merenovasinya sekarang. Jeongmal Chuseonghamnida Ajusshi. “

            “ Dasar anak muda jaman sekarang! Tidak sopan! Membuang-buang waktuku saja! “ ujar Renovator itu dengan marahnya dan meninggalkan apartemen So Hyun

           

            So Hyun masuk kembali ke apartemen dan melanjutkan menyelesaikan pekerjaannya. Dengan terkantuk-kantuk ia mencoba bertahan dan terus saja menyelesaikan artikel-artikelnya. Seungho yang merasa kasihan, membuatkannya secangkir kopi.

            Malam kembali datang, sementara So Hyun belum juga menyelesaikan pekerjaannya. So Hyun tertidur di sofa bersama tumpukan kertas-kertas kerjanya. Sebuah ide muncul dikepala Seungho.

☆☆☆

 

 

[Author’s POV]

 

            Hari penyerahan tugas. Matahari bersinar cerah. Cukup cerah untuk membangunkan So Hyun dari tidurnya. Setelah begadang semalam suntuk –namun tetap saja tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya. Dengan wajah mengantuk, ia memandang sekeliling dengan heran.  Nampak ada yang berbeda dari ruangan itu. Dilihatnya, Seungho berdiri bersandar di pintu sambil tersenyum.

 

            “Seungho, apa yang kau lakukan pada apartemenku? “ Tanya So Hyun heran

            “ Hanya mengeditnya sedikit, sama seperti kau mengedit laporan-laporanmu. “ Jawabnya masih dengan tersenyum

            “ Kertas-kertasku! Dimana laporan dan artikel-artikelku? “ So Hyun bertanya kebingungan

            “ Ada di map biru, diatas meja. “ Jawabnya enteng

            “ Kukira hilang, mana aku belum- eh! Sudah selesai? Seungho, kau yang menyelesaikannya? “Seungho hanya mengangkat bahu sambil tersenyum

            “ Ah, Seungho. Aku tidak tahu harus bilang apa padamu. Jeongmal gomawoyo ya, aku tidak tahu bagaimana jadinya kalau kau tidak membantuku. Aku.. juga suka apartemenku yang baru. “

            “ Hahaha. Tidak perlu berterima kasih, aku yang harusnya berterima kasih padamu. Sedangkan apartemenmu, aku hanya merasa bersalah karena kau harus membatalkan renovasi apartemenmu. Senang mendengar kau menyukainya. “

            “Seungho! Sayapmu! Aku baru menyadarinya! “

            “ Ya, sayapku sudah sembuh. Ini semua berkat kau yang telah merawatnya. Ya sudah, sebaiknya kau bersiap-siap. Kau tidak ingin terlambat kan? “

            “ Oh, kau benar. Baiklah aku akan bersiap-siap. Sekali lagi jeongmal gomawoyo ya! *tersenyum* “

 

 

 

[Seungho’s POV]

 

            Senang sekali bisa membantu So Hyun, setidaknya, aku bisa menunjukkan rasa terima kasihku padanya. Dia sudah berangkat, dan aku sendirian lagi. Sayapku sudah sembuh, tapi aku belum cukup kuat untuk pulang. Aku juga tidak tahu, aku akan pulang atau tidak. Aku terlanjur menyukai tempat ini.

 

            “Seungho hyung. “ Tiba-tiba sebuah suara menyapaku dari belakang

            “ Cheondoong! Apa yang kau lakukan disini? “ Jujur, aku sangat terkejut melihatnya

            “ Pulanglah hyung. “

            “ Apa? Anijyo. Mianhae Cheondoong-ah. Aku, aku tidak bisa kembali. Aku, sudah terikat dengan tempat ini. “

            “ Sesuatu yang buruk akan terjadi padamu hyung jika kau tidak kembali. “

“ Pulanglah Cheondoong. Kau akan celaka jika kau tetap disini. “

            “ Tapi hyung- “

            “ Pulanglah! “

 

            Kedatangan Cheondoong sungguh mengejutkanku. Aku tak menyangka aku bisa ditemukan. Dan, jika Cheondoong berkata bahwa aku dalam bahaya, secara tidak langsung So Hyun juga! Aish, aku sudah menjerumuskan So Hyun kedalam situasi serumit ini! Aku harus mengatakan sesuatu pada So Hyun saat ia pulang nanti. Sebelum semua terlambat.

 

            “ Aku pulang! “ Sepertinya So Hyun sudah datang. Aku harus segera memberitahunya.

 

[Author’s POV]

 

            “Seungho! Tuan Kim senang dengan artikelnya! Ini semua berkat kau. Aku tidak bisa membayangkan kalau kau tidak membantuku. Sekali lagi, gomawo ya Seungho! “ ujar So Hyun. Namun, ekspresi wajah Seungho membingungkan So Hyun.

            “Seungho, ada apa? Apa yang terjadi? “ Tanyanya

            “ So Hyun, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu. Aku [...] “

 

BRAKK!

            Tiba-tiba Seungho terlempar menghantam tembok. So Hyun sangat terkejut saat melihat tiga sosok rupawan yang tiba-tiba muncul didepannya.

 

            “ Jadi, disini rupanya kau bersembunyi, Seungho. “ Suara sedingin es meluncur keluar dari mulut salah satu sosok rupawan itu

            “ A-apa yang kau lakukan disini, Joon?! “ Tanya Seungho terengah menahan sakit

            “ Tentu saja aku datang untuk menjemputmu. “ Joon mengayunkan tangannya, dan sekali lagi Seungho terjengkang dan menghantam meja kaca.

            “ Aku tidak akan kembali! Aku sudah terikat dengan tempat ini. Aku takkan pernah kembali kesana! “ sahut Seungho

            “ Jangan sakiti dia! Pergi kau dari sini! “ Teriak So Hyun

            “ Oh~ Kau juga punya yeojachingu disini, Seungho? Dan pasti kau tidak keberatan kalau aku bermain-main sedikit dengan gadis ini, kan? “ Joon menggerakkan tangannya lagi dan membuat So Hyun jatuh terjungkal dan menabrak rak kaca

            “ JANGAN SENTUH SO HYUN! Kalau kau ingin membunuh, bunuh saja aku! “ Seungho berteriak dari seberang ruangan

            “  Wah, wah, Romantis sekali. Ada perasaan untuk saling melindungi rupanya. Tapi itu tidak berlaku untukku! Rasakan ini! “ sentak Joon sinis, sementara Seungho terjengkang menabrak jendela ruangan. Tubuhnya penuh darah akibat pecahan kaca.

            “ Jangaan! Tolong jangan sakiti Seungho.. “ Pinta So Hyun

            “ Miru, Cheondoong! Bawa dia! “ tukas Joon seraya pergi meninggalkan ruangan itu. Miru dan Cheondoong setengah menyeret Seungho. Seungho yang babak belur bersimbah darah hanya bisa mengerang kesakitan. Diantara erangannya, ia berusaha mengatakan sesuatu pada So Hyun.

 

            “ So- So Hyun-ah. Nan- nan jeong- mal- sarang- hae. A-aku takkan me-meninggalkan-mu. “ ujarnya terbata

            “ S- Seungho. “

            “ Nan, jeong- mal, saranghae. “

 

            Miru dan Cheondoong bergegas membawa Seungho. Mereka tidak ingin Joon melakukan hal yang lebih buruk pada Seungho. Sebelum pergi, Miru melihat kearah So Hyun. Ia tersenyum, walaupun hanya dibalas dengan pandangan sedih oleh So Hyun.

 

            “ Nado saranghae, Seungho. Nado saranghae. “

 

            So Hyun bergegas mengambil handphonenya. Dicarinya gambar yang ia ambil  beberapa hari yang lalu. Terlihat sesosok putih bersayap terbang ke angkasa. Sebulir air mata jatuh di pipi So Hyun. Sejak kejadian itu, Sohyun tidak pernah bertemu lagi dengan Seungho.

 

☆☆☆

[Author’s POV]

Beberapa bulan kemudian.

           

“ Selamat pagi, So Hyun! ” sapa GO, rekan kerja So Hyun

            “ Pagi GO Oppa! Ada tugas apa untukku? “ Tanya So Hyun

            “ Moreugesseo, tadi Tuan Kim bilang akan ada anggota baru di kantor kita. “

            “ Jinjjayo? Wah, bagus sekali! Kita memang membutuhkan tambahan orang. “

            “ Kau benar, aku sudah lelah harus mengerjakan setumpuk pekerjaan sendirian. “ sahut Jiyeon

            “ Kau pikir aku juga tidak lelah? “ tukas GO

            “ Ehm, selamat pagi semua. “ tiba-tiba Tuan Kim masuk ke ruang kerja

            “ Selamat pagi Tuan Kim. “ jawab So Hyun, GO dan Jiyeon serempak

            “ Aku membawa kabar baik untuk kalian. Kantor kalian mendapat tambahan anggota baru. Kuharap kalian bisa menerimanya dengan baik. Nah, silahkan masuk! “ ujar Tuan Kim. Dari arah pintu, masuk sesosok namja, namja yang selalu mengisi mimpi-mimpi So Hyun sejak kepergiannya.

            “ Anyeonghaseyo. Choneun Yang Seungho imnida. Manasso bangapsseumnida. “Seungho memperkenalkan diri seraya membungkukkan badan

            “ Baiklah Seungho, bekerja samalah dengan rekan-rekan barumu. Kalau kau butuh bantuan, kau bisa bertanya pada So Hyun. “ Tuan Kim meninggalkan ruangan

            “ S-Seungho? Apa kau benar-benar, Seungho? “ tanya So Hyun tidak percaya

            “ Ya So Hyun, aku Seungho-mu. Seperti yang pernah kukatakan padamu, aku takkan meninggalkanmu. Saranghae So Hyun-ah. “ ujar Seungho seraya merengkuh So Hyun dalam pelukannya.

            “ Nado saranghae Seungho, naui Guardian Angel. “

 

☆☆☆

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rushingfiretiger
#1
nice
john_prats #2
ur r so beautifull