너의천사되어

너의 천사되어

         

너의천사되어

 

Se Hun POV

          “Ayo cepat serahkan uangnya.” ancam seseorang yang tubuhnya 2 kali lipat tubuh Joon Myun hyung.”Tidak mau.” kata Joon Myun hyung.”Kamu tahu kan apa yang akan kamu terima?” kata orang itu sambil mendaratkan pukulan di pipi Joon Myun hyung.Gerombolan itu pun mulai memukulinya tanpa ampun.Aku hanya bisa menatap ngeri dari kejauhan.Aku ingin menyelamatkannya tapi aku takut.

          “Se Hun.Tolong aku.” kata Joon Myun hyung memohon pertolonganku. Seketika itu juga gerombolan tadi menatapku.Aku harus lari.”Maaf hyung.Aku tidak bisa membantumu.” kataku sambil berlari pergi keluar dari taman itu.

          Tiba-tiba ada sebuah mobil yang muncul dari sebelah kananku dan langsung menghantam tubuhku.Apa ini hukuman Tuhan bagiku?Dan pandanganku menjadi gelap.

 

****

Mi Rae POV

            “Yak latihannya sampai di sini dulu.” kata seorang wanita paruh baya yang merupakan guru ballet di sekolah ballet ini, Kang soengsenim.”Mercie madam.” seru kami serempak.Aku pun berniat ganti baju lalu kulihat kedua temanku.”Hye Ri, Na Mi yuk ganti.” seruku sambil tersenyum.Tapi kedua orang itu hanya melihatku dengan tatapan dingin dan pergi begitu saja.Aku hanya bisa tersenyum pahit melihatnya.Dulu mereka selalu berkata bahwa mereka adalah temanku, tapi sekarang dalam sekejap mereka membenciku

          “Lho Mi Rae, nggak ganti?” kata Kang soengsenim yang membuyarkanku dari lamunan.”Saya mau latihan sebentar lagi bu.” “Oo.. Ya sudah.Tapi kamu juga harus istirahat ya.” “Ya bu,Kamsahamnida.”  kataku.Latihan hanyalah alasan bagiku.Aku tidak ingin ganti diruang ganti yang masih penuh oleh teman-temanku.Aku hanya akan dijadikan bahan bualan disana.Jadi mending aku latihan di sini saja.

          Jam menunjukan sudah 1 jam aku latihan sendiri.Ruang ganti pasti sudah kosong.Aku pun membereskan barangku dan menuju ruang ganti.Sesuai perkiraanku, ruang ganti sudah kosong.Aku melihat ada tumpukan kertas di depan lokerku.Aku hanya mengambilnya dan membuangnya di tempat sampah tanpa membaca tulisan di kertas itu.Aku tahu kertas itu hanyalah ejekan yang semuanya ditujukan bagiku.

          Selesai berganti pakaian, aku berjalan pulang.Angin akhir musim gugur langsung menerpa wajahku.Membuatku merapatkan jaket yang kukenakan.Saat aku melewati bagian depan gedung tempat aku tiap harinya berlatih ballet, tiba-tiba sesuatu menghantam kepalaku.Saat ku lihat ternyata tepung.Aku yakin rambutku sekarang pasti seputih salju.Aku melihat ke arah datangnya benda itu dan kulihat sekelompok anak tertawa melihat keadaanku.”Jangan kembali lagi jelek!!”  seru salah satu dari mereka.

          Aku hanya terus berjalan sambil memakai hoodieku tanpa memedulikan perkataan itu.Ini semua karena kejadian 2 minggu yang lalu.Andai saja hal itu tidak terjadi, aku sekarang pasti tidak akan mengalami ini semua

 

Flashback

          “Unnie, lihat.Aku sudah bisa lho gerakan yang unnie pakai waktu pertunjukan nutcraker bulan lalu.” kataku pada Hyu Ra unnie sambil melakukan beberapa gerakan yang rumit.

          Hyu Ra unnie adalah kebanggaan sekolah ballet kami.Cantik, anggun, dan kemampuan balletnya luar biasa.Selalu menjadi pemeran utama dalam setiap pertunjukan ballet.Dia adalah sunbae yang sangat kukagumi.

          “Gimana unnie?” tanyaku setelah selesai mempertunjukan gerakan yang baru kukuasai.”Waah!!Hebat.Aku yakin kamu pasti bisa jadi peran utama dalam drama natal nanti.” katanya sambil tersenyum.

          “Perhatian semua, ada sesuatu yang akan ibu umumkan.” seru Kang soengsenim.Semua anak langsung menghentikan aktifitasnya dan memerhatikan pengumuman yang akan disampaikan.”Kalian semua pasti sudah tahu bahwa tiap akhir tahun akan diadakan pementasan ballet.Tahun ini akan diadakan pementasan Swan Lake.Akan saya bacakan siapa saja yang terpilih menjadi pemerannya.”.Lalu Kang soengsenim mulai membacakan nama-nama itu.

          Aku berharapa namaku termasuk dalam daftar itu.Tapi sampai akhir namaku tidak disebutkan.Sisanya hanyalah pemeran utama, Putri Odet yang pasti akan diperankan oleh Hyu Ra unnie.Aku sudah pasrah ketika Kang soengsenim berkata “ dan peran Odet akan diperankan oleh Mi Rae.Itu adalah nama-nama yang terpilih.Berlatihlah sebaik mungkin selama 2 bulan ini.Sekian pengumuman.”.

          Aku hanya bisa tercengang mendengar namaku disebut.Aku?Bagaimana mungkin?Aku langsung berteriak kegirangan “Unnie!Unnie aku..” kata-kataku terputus saat melihat Hyu Ra unnie dikelilingi oleh temannya.Mereka langsung melihat ke arahku dengan tatapan marah.

          ”Dasar nggak tahu diri!Hyu Ra unnie sudah mengajarimu.Kamu malah membalasnya dengan ini.” bentak salah satu dari mereka.“Pergi kamu!Padahal kamu hanya bisa meniru Hyu Ra saja!” Aku terdiam mendengar itu semua.Apa salahku?Aku tidak melakukan apa-apa?Aku hanya ingin mencapai mimpiku.Kenapa aku disalahkan?

 

Flashback End

         

          Sejak saat itu aku dijadikan bahan olok-olok oleh mereka.Dihina, dilemapari atau sekedar diisengi sudah menjadi makanan sehari-hariku.Tanpa kusadari air mataku meleleh.Apa salah jika seseorang ingin menacapai mimpinya?Apa aku harus mengorbankan impianku?

          Tiba-tiba ada seseorang yang menabrakku.”Mian.” kataku.Orang itu hanya terus berjalan pergi.Aku melihat didepanku ada sebuah majalah yang tergeletak.Pasti milik orang tadi.Aku melihat kebelakang mencari orang itu, tapi dia sudah menghilang.Aku bawa saja.Lumayan ada bacaan.

 

****

 

          Begitu sampai di rumah aku langsung melemparkan diri ke tempat tidurku.Aku memjamkan mataku.Apa lagi yang besok akan kualami ?Dilempari lagi?Dihina lagi?Sendiri lagi?

          Lalu aku melihat ke arah majalah tadi.Lebih baik aku baca saja daripada aku sedih seperti ini.Aku pun mulai membalik-balik halamannya.Tidak ada yang menarik, pikirku sampai aku melihat sebuah halaman yang berjudul “Ucapkan Permohonanamu Pada Sang Malaikat.”

          “Apa ini?” pikirku.”Kumpulkan 12 helai kelopak mawar lalu tebarkan di bawah cahaya bulan.Ucapkan permohonanmu dan malaikat akan mengabulkannya.Hah?!Nggak masuk akal banget.” Tapi aku menjadi penasaran.Iseng-iseng coba nggak masalah bukan?

          Aku lalu turun ke ruang tamu dan menemukan buket mawar putih aku ambil 12 helainya.Aku cepat-cepat naik ke kamarku lagi sebelum ketahuan Chan Yeol oppa lalu membuka jendela.Aku melihat bulan bersinar terang di langit.Aku langsung melemparkan kelopak bunga itu ke udara.”Malaikat, jika benar kamu ada, aku hanya ingin kekuatan agar aku dapat melewati ini semua dan dapat berdiri di panggung dengan senyuman.” ucapku sambil memjamkan mata.Aku membuka mata tapi tidak ada yang terjadi.

          “Hahaha.Apa yang kamu harapkan Mi Rae?Dasar pabo.” batinku.Aku melihat ke arah jam dinding di kamarku.Jam 9 tepat.Masih sore, tapi aku sudah mengantuk.Aku pun menutup jendela dan merebahkan tubuhku di tempat tidur.Tidak sampai 5 menit aku sudah tidur dengan pulasnya.

 

****

 

          Pip pip pip.Suara alarm hpku sukses membangunkanku.Aku lalu menjulurkan tanganku untuk meraih hpku dan menekan tombol off untuk mematikan suara berisik itu.Aku lalu melihat sebuah lengan terjulur di samping kepalaku.Tangan siapa ini?pikirkuAku membalikan badan dan melihat seorang namja tertidur pulas di sebelahku.Mataku terbelalak karena terkejut.

          Lalu mata namja itu mulai mengerjap-ngerjap.”Selamat pagi Mi Rae.” katanya sambil mengecup pipiku.Aku langsung bereteriak sekeras-kerasnya sampai-sampai namja itu langsung menutup kupingnya.Aku segera bangun dan berlari ke arah pintu.

          ”Mi Rae ada apa?!” seru Chan Yeol oppa sambil membuka pintu kamarku dengan keras.”Oppa,oppa, ada orang aneh disana!” seruku sambil menunjuk ke arah namja itu ”Mana?!” ”Itu di tempat tidurku!” “Nggak ada siapa-siapa kok?” katanya bingung.”Lho oppa nggak lihat ada cowok di tempat tidurku.” “Hya!Jangan ngomong kayak gitu.Oppa bakal sedih kalo kamu tidur dengan cowok.Sudah cepat mandi sana.Sarapan sudah siap.” katanya sambil pergi meninggalkanku yang kebingungan.

          Aku langsung menutup pintu dan berdiri di depan namja tadi yang masih duduk di ujung tempat tidurku.”Kamu siapa?” tanyaku berusaha mencoba mengendalikan emosiku.”Namaku Se Hun.Aku malaikat yang akan mengabulkan permohonanmu.” katanya sambil tersenyum.”Jangan ngarang!Mana ada malaikat?!” bentakku.”Ada.Ini aku buktinya.Kamu kemarin mengucapkan permohonan kan?Nah aku akan mengabulkannya.Aku akan selalu di dekatmu untuk menjagamu dan memberimu kekuatan.”

          Ini sudah diluar akal sehat.”Tenang saja.Tidak ada yang bisa melihat kami kok kecuali orang yang mengucapakan permohonan.Dalam hal ini artinya kamu.” “Kalo kamu malaikat coba buktikan!” kataku habis akal.

          Lalu dia megeluarkan sebuah kalung dengan bandul berbentuk bulu dari kantungnya dan menggenggamnya kuat-kuat sambil memjamkan mata.Tiba-tiba sayap putih yang lebar keluar dari punggungnya.Aku menatap kagum ke arahnya.”Ini asli?” tanyaku kagum sambil menyentuh sayap putih yang lembut itu. “Gimana sudah percaya?”.Aku masih sibuk mengamati sayap itu ketika tiba-tiba sayap itu hilang.”Lho kok hilang?” “Soalnya aku masih baru jadi malaikat bulan lalu.” katanya sambil nyengir.

          Aku langsung menggeretnya menuju pintu kamarku dan melemparkannya keluar kamar.”Lho kok diusir sih?” “Tidak terima amatiran.” kataku sambil menutup pintu.Tapi dia menghalanginya.”Ayolah.Ini tugas pertamaku.Kalo sampai aku tidak berhasil aku bisa kena hukuman.” katanya sambil mengeluarkan puppy eyesnya.Melihatnya seperti itu aku jadi tidak tega.”Baiklah.Awas kalo sampai bikin kacau hidupku!” kataku sambil menutup pintu.Tapi lagi-lagi dia halangi.”Kok tetep ditutup pintunya?” “Aku mau mandi tau.Awas kamu ngintip.” bentakku dan langsung menutup pintu.

 

****

 

          Sejak saat itu Se Hun selalu mengikutikuAku makan dia ikut.Meskipun hanya bisa melihat dengan tatapan pingin banget ngerebut rotiku.Aku memandikan anjing dia ikuti.Bahkan saat aku bekerja di bakery pun dia ikut.”Waah... rotinya banyak.” katanya sambil mengamati kue yang ada di etalase dengan kagum.”Namanya toko roti pasti rotinya banyak.” jawabku.Dia tetap mengamati roti-roti itu.”Mi Rae!Mi Rae!Cake ini lucu banget.” katanya heboh sendiri sambil menunjuk-nunjuk ke arah cake yang terletak di ujung etalase.

          “Itu cake sisa kemarin tapi kok masih ada di etalase sih?Aku kasih tahu Baek Hyun dulu biar bisa dibuang.” “Jangan!Kan sayang.Masih bisa dimakan kok.” katanya.”Tapi gimana caranya kamu makan?Mana mungkin malaikat makan cake.” kataku sambil masuk ke dapur.Meninggalkan Se Hun dengan wajah cemberutnya.Aku baru mau mencari Baek Hyun ketika suara bel berbunyi menunjukan ada seorang tamu yang datang.Aku langsung keluar lagi untuk menyambut tamu itu.

          “Selamat da…” aku tercengang.”Se Hun!Ngapain?” saat kulihat Se Hun masuk diikuti seluruh tatapan pengunjung cewek yang berarti dia bisa dilihat.“Aku pingin makan yang tadi.” “Cuma karena itu?” “Ya.Ayo cepet.Aku nggak bisa lama-lama mewujud seperti ini.” ”Baek Hyun kue yang di ujung etalase itu boleh dimakan nggak?” seruku ke arah dapur.”Itu kue sisa.Kalo mau ambil aja.Gratis kok.” seru Baek Hyun “Dengerkan?Ambil aja.” kataku sambil tersenyum“Horee..” katanya sambil berlari dan langsung mengambil kue itu dari etalase.

          “Pelan-pelan aja makannya.” kataku sambil tersenyum melihatnya makan dengan lahap.”Aaakh kenyang.Makasih Mi Rae.” katanya sambil tersenyum.Melihatnya tersenyum membuat hatiku hangat.Sudah lama aku tidak melihat senyum yang tulus seperti itu.

          “Lho unnie cowok yang tadi kemana ya?” kata seorang pengunjung cewek.Padahal jelas-jelas Se Hun di depanku.”Tenagaku habis.” katanya sambil nyengir.”Dasar.” kataku dalam hati.”Oh sudah pergi.” jawabku.”Akh sudah jam segini, aku harus pergi.” kataku saat melihat jam menunjukkan pukul 3 sore.”Mau kemana?” tanyanya.”Ke sekolah ballet.”

 

****

 

          Kejadian pagi hingga sore yang sedikit ajaib membuatku lupa akan penindasan yang dilakukan oleh teman-temanku di sekolah ballet.”Mi Rae, ada yang mau kami bicarakan.Ikut kami.” kata seseorang yang aku tahu adalah sahabat dekat Hyu Ra unnie.Mereka membawaku ke belakang gedung sekolah yang jarang dilihat orang.

          “Ada apa?” tanyaku.”Kamu nggak berhak ngomong kayak gitu!Kenapa kamu tidak mundur saja dari pementasan ini!” bentaknya.Aku terkejut mendengar perkataannya.Jika aku menyerahkan peran itu , apa kau kan mendapatkan kemabli teman-temanku?

          Lalu aku melihat di belakang anak itu Se Hun menatapku sambil berkata “Jangan lepaskan impianmu.Aku akan melindungimu” lalu tersenyum lembut.“Shiro!Menjadi pemeran utama dalam pertunjukan ballet adalah impianku.Tidak akan pernah kulepaskan impianku” kataku sambil menatapnya tajam.”Dasar kurang ajar!” katanya sambil mengangkat tangannya bersiap untuk menaparku.Aku hanya bisa memejamkan mata bersiap menerima rasa sakit.Tapi tiba-tiba aku mendengar dia berkata auww

          “Siapa yang melempar sapu hah?!” katanya.”Nggak ada.Tadi sapu itu melayang sendiri.Bener.” kata teman-temannya.Aku tahu itu pasti perbuatan Se Hun.”Mana mung..auww” katanya lagi saat sebuah sebuah ember melayang menghantam kepalanya.Lalu banyak benda-benda berterbangan.”Hantu!Hantu!” teriak meraka sambil berlarian menyelamatkan diri.

          Aku langsung bersandar ke dinding.Akhirnya aku bisa juga mengeluarkan keinginanku.Aku bisa melawan anak-anak itu.Ini semua berkat Se Hun

 

***

 

Se Hun POV

          ''Enak aja bilang aku hantu.Tenang Mi Rae mereka sudah kuusir.Kenapa sih mereka seperti itu?'' tanyaku.Dia hanya menatapku.''Kalo nggak mau kasih tau nggak papa kok.'' Dia menggelengkan kepala.''Aku kasih tau.tapi kita ke taman depan saja ya.Aku takut nanti ada yang lihat.''

 

****

 

          Taman itu benar-benar sepi.Pantas saja Mi Rae mengajakku ke sini.Pasti tidak akan ada yang melihat kami.

          ''Jadi?'' tanyaku.Lalu dia pun mulai menceritakan semuanya.''Apa aku salah jika aku berusaha meraih mimpiku?Aku hanya ingin menjadi seorang ballerina itu saja.Menjadi peran utama pun bukan salahku kan?'' katanya sambil menitikan air mata.

          Melihat air mata mulai mengalir pelan dipipinya, membuatku ingin memeluknya agar dia tidak menangis lagi.Tapi tanganku hanya menembus tubuhnya tanpa bisa merengkuh tubuh mungil itu.Membuatku tersadar bahwa perkataanku selama ini hanyalah kebohongan belaka.Aku tidak mungkin menjaganya, melindunginya, memberinya kekuatan seperti yang ia inginkan.aku tidak memiliki kekuatan untuk itu semua.Tapi aku akan berusaha sekuat tenaga agar aku dapat mengabulkan permohonannya meski hanya sedikit saja.

          ''Tenang saja.Kan ada aku.Aku akan melindungimu menjagamu, memberimu kekuatan.Jangan takut untuk meraih mimpimu karena Se Hun sang malaikat akan selalu bersamamu.Orang-orang itu hanya iri padamu.Orang-orang kayak gitu nggak usah ditanggapi.'’ kataku sambil tersenyum.Dia diam memikirkan perkataanku lalu tersenyum ke arahku.''Makasih Se Hun.kamu benar-benar malaikatku.''Aku sudah berbohong lagi.Tapi demi senyumannya aku rela merendahkan diriku dalam kebohongan.Aku berjanji agar selalu menjaga senyuman itu dengan cara apa pun.

 

****

Mi Rae POV

          Sejak saat itu Se Hun selalu menemaniku berlatih.Aku merasa meski seluruh dunia membenciku asal ada Se Hun aku akan selalu mampu bertahan dalam cobaan seberat apa pun.Salah satu permohonanku sudah terkabul.Aku sudah mendapat kekuatan yang begitu besar dari Se Hun.

          Keberadaan Se Hun didekatku sudah menjadi sesuatu yang sangat penting.Sama pentingnya dengan udara yang kuhirup.Dia selalu mampu membuatku bahagia dan merasa mampu menghadapi apa pun.Bahkan aku sudah mampu menghadapi perlakuan yang diberikan teman-temanku kepadaku.Aku tidak pernah merasa sedih ataupun sendirian lagi.Itu semua karena Se Hun

          ''Kenapa oppa?'' tanyaku saat melihat dia mengamatiku berlatih.Di musim dingin seperti ini tidak ada anak yang berlatih jadi aku bisa bebas bicara denga Se Hun di ruang latihan.''Nggak cuma aku merasa saat kamu menari kamu sepeti memilki sayap.Gerakanmu sangat indah bagikan angsa yang cantik yang siap terbang mengepakan sayapnya.'' katanya sambil tersenyum lembut yang membuat wajahku memerah.

          Lalu dari kejauhan aku mendengar bunyi dentang bel gereja dan alunan melodi natal.”Akh aku lupa ini malam Natal.” kataku.”Kamu terlalu serius berlatih sih.” katanya sambil tertawa.”Kamu pingin jalan-jalan?”.Dia bisa menebak pikiranku.”Tapi kan pertunjukannya besok.Nggak ada waktu untuk jalan-jalan.” “Tapi kalau kamu terlalu keras berlatih aku yakin besok kamu nggak bisa tampil maksimal.Ayo jalan-jalan sekalian mengusir keteganganmu.Hitung-hitung ini hadiah Natal dariku.”.Aku berpikir sejenak lalu berkata “Baiklah.Tapi aku nggak punya baju.Tau sendiri kan gimana bajuku kalo berangkat latihan?”

          “Tenang saja.Ada Se Hun sang malaikat di sini.” katanya sambil menjentikan jarinya.”Coba kamu lihat ke belakang.” katanya sambil menunjuk ke arah kaca di belakangku.Aku mengikuti arah yang ia tunjuk dan aku melihat gadis yang manis dan cantik dengan baju yang tidak kalah cantiknya, bukan gadis yang penuh keringat dengan baju ballet.”Wah hebat!” seruku kegirangan.

          “Tapi percuma.Aku tidak bisa menikmatinya denganmu.Kan aneh kalo nanti aku ngomong sendiri.” “Malam Natal itu waktu para malikat memilki kekuatan jauh lebih besar dibandingkan waktu lain.Jadi aku bisa mewujud lebih lama.” “Jinjayo?Ayo kalo gitu cepat kita jalan-jalan!” ajakku semangat“Tadi siapa yang nggak mau.” katanya sambil tertawa geli.”Biarin.”

 

****

 

          “Oppa, ppali.” kataku sambil menarik tangan Se Hun.Se Hun hanya tersenyum dan mengikutiku.”Oppa ada lolipop.aku beli dulu ya!” kataku sambil menunjuk lolipop besar itu.Aku langsung berlari membelinya dan kembali sambil memakan lolipop itu.”Katanya nggak mau makan manis soalnya nanti bisa gendut?” katanya heran “Pengecualian buat hari ini” ”Dasar.” katanya sambil tersenyum dan mengacak pelan rambutku.

          Lalu Se Hun menunduk menggengam lembut tanganku yang memegang lolipop dan mengarahkannya ke arah bibirnya kemudian menjilat lolipop itu.”Enak juga.” katanya sambil menjilat bibir bawahnya.”Itu kan ciuman tidak langsung.” pikirku dengan wajah memerah.

          “Kajja kita jalan lagi.” katanya sambil memeluk pundakku.Aku hanya tersenyum.Kami banyak ngobrol dan tertawa.Banyak orang melihat ke arah kami.Bagaimana tidak melihat kalo di sampingku ada namja yang tinggi dan tampan.Aku pasti yeoja paling bahagia di dunia.Bisa memilki orang seperti Se Hun di sampingku.Yang selalu mampu membuatku bahagia.

          “Oppa ada pohon Natal.” kataku sambil menunjuk ke arah pohon Natal yang menjulang megah di antara kerumunan orang-orang yang ingin melihatnya.Kami pun berjalan ke arah sana.”Indah ya pohon natalnya.Aku jarang bisa keluar untuk jalan-jalan.Ini pertama kalinya aku melihat pohon Natal bukan dengan keluargaku.” kataku sambil memandang pohon Natal itu.

          Setelah itu kami diam dan hanya memandang pohon natal.Se Hun menggengam lembut tanganku.”Oppa, kita akan selalu seperti ini kan?Akan selalu ada oppa di sampingku kan?” tanyaku tiba-tiba.”Ya aku akan selau disampingmu.” jawabnya sambil tersenyum.Meskipun tersenyum entah kenapa ada kesedihan di matanya.Aku bingung tapi aku hanya membalas senyumannya dan kembali memandang pohon natal itu.

          “Oppa tahun depan kita ke sini …” kataku sambil menoleh ke arah Se Hun.Tapi Se Hun sudah tidak ada di sebelahku.”Oppa?Oppa dimana?” tanyaku bingung sambil memandang sekeliling berusaha mencari sosok Se Hun.”Permisi namja yang disampingku tadi kemana ya?” tanyaku pada seorang ajumma yang tadi berdiri di sebelah Se Hun.”Memang tadi ada seorang namja?Kan dari tadi kamu sendiri.” kata ajumma itu heran.Aku langsung berlari keluar dari kerumunan.

          “Se Hun kamu dimana?” kataku kebingungan.Biasanya jika aku memanggil Se Hun. Se Hun langsung akan muncul di sampingku.Tapi sekarang  berulang kali aku memanggil Se Hun dia tidak muncul.Orang-orang mulai kebingungan melihatku.Aku tidak memedulikan tatapan mereka.

          “Mi Rae?Ada apa?” tanya seseorang di belakangku.Aku menoleh dan melihat Se Hun.Aku langsung berlari dan memeluknya.Aku bisa menyentuhnya.Berarti dia mewujud lagi.”Oppa kemana?” “Nggak.Cuma mau cari toilet saja.” “Dasar.Jangan tinggalkan aku.” kataku sambil memukul pelan pundaknya.”Iya iya.Ayo kita pulang.Kamu butuh istirahat buat penampilanmu besok.Kajja.”

 

****

 

Se Hun POV

          “Oppa?Oppa dimana?” kata Mi Rae kebingungan lalu berlari mencariku.”Mi Rae, aku di sini.Di sampingmu.Kamu tidak bisa melihatku?” seruku.Tapi Mi Rae tetap mencariku seakan tidak mendengarku.”Kenapa?Bukannya malaikat akan hilang dari bumi jika dia sudah mengabulkan permohonan orang itu?Harusnya sekarang aku belum menghilang?” pikirku bingung

          Mungkin keberadaanku mulai melemah seiring dengan bertambah dekatnya waktu terkabulnya permohonan Mi Rae.Tuhan, tolong ijinkan aku bersamanya hingga permohonannya terkabul, batinku.Tiba-tiba aku merasa hangat.Aku bisa mewujud lagi.Aku langsung memanggil Mi Rae.

          “Mi Rae?Ada apa?” tanyaku.Dia menoleh dan melihat ke arahku kemudian ia langsung berlari dan memelukku.”Oppa kemana?” “Nggak.Cuma mau cari toilet saja.” “Dasar.Jangan tinggalkan aku.” katanya sambil memukul pelan pundakku.”Iya iya.Ayo kita pulang.Kamu butuh istirahat buat penampilanmu besok.Kajja.”.

          Mianhae Mi Rae.Kita tidak bisa selalu bersama.Begitu permohonanmu terkabul, saat itu juga aku akan menghilang dari dunia ini.

 

****

 

          “Oppa, aku tidur dulu ya.” katanya.”Ne, annyeonghi jumuseyo.” balasku sambil tersenyum.Tidak lama kemudian dia sudah tidur.Wajahnya begitu polos.Tapi dia tersenyum.Menandakan dia sedang bahagia.Aku mengulurkan tanganku dan mengusap pipinya.Meski aku tidak bisa memegangnya tapi aku bisa merasakan kehangatannya.Apa aku bisa melihat senyuman ini lagi?

          Aku lalu berdiri dan mengedarkan pandanganku ke sekeliling kamar Mi Rae.Di salah satu bagian dinding penuh dengan fotoku dengannya.Aku mengamati foto itu lalu tersenyum kecil. Di setiap foto kami tertawa bahagia.Andaikan kita bisa selalu bersama seperti ini.Tapi aku tahu, itu hanyalah harapan kosong.

          Aku lalu melihat salah satu tulisan yang ditulis Mi Rae dibawah salah satu foto.”Oppa!Jeongmal saranghae >

          Aku lalu melihat jam yang menunjukan pukul 12 tepat.Besok jam 9 malam aku akan menghilang.Hatiku sangat sedih, tapi jika permohonannya dapat terkabul, aku sudah bahagia.Menghilang pun aku tidak apa asal aku dapat melihat senyumannya.

 

****

 

          “Tenang Mi Rae.Kamu sudah berlatih keras selama ini.Kamu pasti bisa menampilkan yang terbaik.” kataku menenangkan Mi Rae.”Mi Rae bisa bicara sebentar.” kata Hyu Ra.

          “Ada apa unie?” “Mi Rae, unnie minta maaf.Unnie sudah bersikap keterlaluan denganmu.Unnie sering melihatmu berlatih sendiri.Melihatmu begitu semangat, unnie tahu semangat unnie kalah jika dibanding semangatmu.”.Mi Rae terlihat seperti ingin menangis.”Nggak papa kok unnie.Unnie mau kan mengajariku lagi?Agar suatu saat kita bisa berdiri di panggung yang sama.” “Tentu saja.” kata Hyu Ra tersenyum.

          Aku menjadi lega.Dengan begini Mi Rae tidak akan diganggu lagi.Berarti tugasku sudah selesai.Aku melihat ke arah jam di ruang ganti.Pukul 8.Satu jam lagi aku akan menghilang.”Mi Rae sebentar lagi  giliranmu.” kata seseorang.

          “Unnie pergi dulu ya.Unnie akan melihatmu dari kursi penonton.” kata Hyu Ra sambil pergi.”Se Hun.” kata Mi Rae lirih“Hmm?” “Gomapta.Kamu sudah mengabulkan permohonanku.Kamu memang malaikatku.” katanya sambil tersenyum.”Kamu lihat ya.Aku akan menampilkan yang terbaik untukmu.” katanya sambil berlari dan memasuki panggung.

          Aku pun melihat Mi Rae mulai menari.Dia benar-benar cantik.Melihatnya bagaikan melihat malaikat yang sedang menari.Aku ingin sekali menjadikannya malaikatku.Aku ingin memeluknya sebelum aku menghilang.Tapi itu semua tidak mungkin.

          Jam 9 kurang 5 menit.Hanya tinggal 5 menit lagi dan aku akan menghilang.Pertunjukkan Mi Rae sudah mencapai bagian akhir.Ketika sang angsa terlepas dari kutukannya dan berubah menjadi seorang putri cantik.Mi Rae tersenyum bahagia ketika dia menjadi seorang putri.Impian keduanya telah terwujud.Aku pun ikut tersenyum.Asal dia bahagia itu sudah cukup.

          Jam berdentang menunjukkan tepat pukul 9.Waktu yang paling aku takutkan telah datang.Selamat tinggal Mi Rae.

 

****

 

Mi Rae POV

          Pertunjukkannya sukses besar.Aku pun segera menuju back stage dan mencari Se Hun.Ada sesuatu yang ingin kusampaikan.Tapi aku tidak menemukannya.Aku memanggilnya tapi tidak ada jawaban.Perasaanku tiba-tiba menjadi tidak enak.

          “Aku pulang dulu ya!” seruku.”Lho nggak ikut makan-makan?” ”Mian aku kayaknya nggak bisa ikut.Soalnya nggak ada yang jaga rumah.” elakku ”Oh ya sudah kalo begitu.”

          Aku langsung berganti pakaian dan berlari pulang.Entah kenapa rasanya aku ingin menangis.Apa sesuatu telah terjadi pada Se Hun?”Aku pulang.” ”Lho cepet banget?” kata Chan Yeol oppa heran.Aku tidak memedulikannya dan tetap berlari menuju kamarku.

          ”Se Hun aku pulang.Se Hun?” kataku mencarinya.Mataku melihat sekeliling kamarku untuk menemukan sosok Se Hun, tapi tidak ada.Hanya ruangan kosong.Lalu mataku menatap sebuah amplop yang diletakan di atas mejaku.Aku membuka dan mulai membacanya.

 

Annyeong Mi Rae.Selamat atas pertunjukanmu.Aku yakin pertunjukanmu pasti sukses, karena tarianmu sangat indah.Maaf aku tidak bisa memberimu selamat secara langsung

 

Ketika kamu membaca surat ini, aku sudah tidak ada di dunia ini.Aku tidak memberitahumu jika permohonan terkabul maka sang malaikat akan menghilang dari dunia ini.Itu adalah syaratnya.

 

Maaf aku tidak bisa menepati janjiku.Aku tidak bisa selalu bersamamu.Aku ingin sekali kita bisa selalu bersama.Hari-hari yang kulewati bersamamu sangatlah bahagia.Tapi itu hanyalah harapan kosong, aku tidak mungkin selalu disampingmu.

 

Sekarang aku yakin kamu pasti sudah lebih kuat dibandingkan sebelum bertemu denganku.Kamu sudah mendapatkan teman-temanmu kembali.Aku yakin mereka akan memberikanmu kekuatan.

 

Kamu tahu, dulu sewaktu aku hidup aku hanyalah seorang pengecut yang meninggalkan temanku.Aku ingin menolongnya, tapi ketakutan mengalahkan hati nuraniku.Aku malah lari meninggalkannya.

 

Saat aku dipilih untuk menjadi malaikat dan bertemu denganmu aku berjanji akan mengabulkan permohonanmu. Aku tidak mau menjadi seseorang yang tidak berguna lagi.

 

Tapi aku menjadi takut saat akan berpisah denganmu.Jika permohonanmu terkabul itu berarti adalah saat aku berpisah denganmu.Namun jika perpisahan ini dapat membuatmu mencapai impianmu, aku tidak akan menyesal.Akhirnya aku dapat berguna bagi seesorang.

 

Karena itu, aku berharap agar kamu selalu berusaha menggapai mimpimu.Meski aku tidak ada di sampingmu lagi, kamu harus tetap kuat.Mi Rae, hwaiting! \^^/

 

Se Hun

 

          Tanganku bergetar menahan kesedihan.Air mata sudah mengalir tanpa mampu kubendung.Aku tidak percaya ini semua.Kenapa dia tidak mengatakannya?Aku mencintainya tapi kenapa dia malah menghilang begitu saja?Padahal baru saja akn kuutarkan tapi dia meninggalkanku

          Lalu aku melihat seberkas cahaya di dindingku.Foto-fotoku bersama Se Hun mulai menghilang menjadi serpihan cahaya.Aku berusaha mengambilnya tapi tetap saja foto foto itu lenyap dari tanganku.Hanya tersisa sebuah foto yang dibawahnya tertulis”Oppa!Jeongmal saranghae > < You are my angel ^^”.Itu tulisan yang aku tulis.Aku terkejut saat dibawahnya ada yang menulis “Nado saranghae ^^.Always n forever.”Itu tulisan Se Hun.Dan foto itu pun menjadi serpihan cahaya

          Kenapa jadi begini?Jika saja permohonanku tidak terkabul apa kami masih bisa bersama?Lalu aku melihat ke arah amplop itu lagi dan mengambilnya.Aku menemukan sebuah kalung dengan bandul berbentuk bulu milik Se Hun dan sebuah kertas kecil.”Jika kamu merasa sedih ataupun lemah coba kamu pejamkan mata sambil menggengam kalung ini.Pasti kamu akan merasa bahagia dan mendapatkan kekuatanmu lagi.Aku sering melakukannya.

          Sampai terakhir dia selalu memikirkanku.Aku salah.Aku harus selalu berusaha mencapai mimpiku.Dia telah mengabulkan permohonanku, sekarang gilaranku mengabulkan permohonannya.Untuk selalu berusaha mencapai mimpiku.

 

****

 

Se Hun POV

          Sekarang aku sedang berdiri di tengah ruangan putih yang sangat luas dengan seorang ajushii duduk di tengahnya.Menyibukkan diri dengan berkas-berkas yang menumpuk.”Ajushii, aku sudah menyelesaikan tugasku.Apa ada tugas yang lain?” tanyaku

          ”Kembali ke dunia.” jawabnya singkat.”Maaf?” kataku dengan bingung karena jawabannya.”Kamu belum mati jadi sekarang kamu dapat kembali ke tubuhmu.” ”Jinja?” tanyaku tidak percaya.”Buat apa aku berbohong.Sekarang kamu lewat pintu sana dan terus saja berjalan menyusuri lorong.Kamu akan kembali ke tubuhmu.” ”Gomawo ajushi!Gomawo!Jeongmal gomawo!” kataku kegirangan.”Ya.Cepat pergi.Aku masih banyak urusan.” katanya.

          Aku pun langsung berlari keluar dari pintu yang ditunjuk ajushi tadi dan terus belari melewati lorong..Tunggu aku Mi Rae, sebentar lagi kita bisa bertemu lagi.

 

****

 

          Hangat.Aku merasa tubuhku hangat.Lalu samar kudengar suara seseorang.”Se Hun, ppali ireonal.” itu suara Joon Myun hyung.Ternyata Joon Myun hyung berhasil selamat dari kejadian itu.Syukurlah.Aku lalu berusaha memfokuskan kesadaranku.

          ”Joon.. Myun.. hyung.” kataku dengan susah payah.Akhirnya aku berhasil mengeluarkan sebuah suara dan membuka mataku.Lalu aku merasa seseorang memelukku.”Se Hun kamu sudah bangun!Aku harus segera memberi tahu dokter.” seru Joon Myun hyung sambil melepasakan pelukannya dan berlari memanggil dokter.

 

****

 

Mi Rae POV

Satu tahun kemudian

          ”Mi Rae 10 menit lagi giliranmu.” kata seseorang.Tahun ini aku kembali menjadi pemeran utama dalam pertunjukan ballet tahunan sekolah balletku.Teman-temaku pun mengakui kemampuanku dan bisa menerimaku kembali.Hyu Ra unnie malah sangat mendukungku.

          Lalu aku mengeluarkan kalung pemberian Se Hun dari tasku.Aku memjamkan mata dan menggengamnya.”Oppa beri aku kekuatan.”.Lalu aku memasukkannya kembali ke dalam tasku.Andai saja Se Hun ada di sini.Aku sangat rindu kepadanya.Hari ini tepat satu tahun kami berpisah.Rasanya hatiku menjadi sedih mengingat itu.

          Aku lalu melihat ada sebuah buket bunga mawar putih di meja.Aku mengambil 12 helai kelopak mawar dan membuka jendela.Bulan bersinar di langit.Aku melemparkan kelopak bunga itu ke udara.”Semoga aku bisa bertemu Se Hun kembali dan kami bisa selalu bersama.”.Tapi tidak terjadi apa-apa.Aku hanya tersenyum pahit.”Mi Rae, giliranmu.” ”Ya aku ke sana.”

****

          Pertunjukkan telah berakhir.Tahun ini pun pertunjukan sangat sukses. “Aku pulang dulu ya!” seruku.”Lho nggak ikut makan-makan?” ”Mian aku kayaknya nggak bisa ikut.Soalnya nggak ada yang jaga rumah.” elakku ”Oh ya sudah kalo begitu.”

          Sebenarnya aku sedang ingin sendiri.Perasaanku sedang sangat kacau.Saat perjalanan aku melihat pohon natal yang sama persis dengan tahun lalu.Aku hanya melihatnya sekilas.Andai saja Se Hun ada disini, kita pasti akan melihat pohon Natal ini bersama lagi.Saat itu aku mengira kita akan selalu bersama.Akan selalu ada Se Hun yang menggenggam tanganku.Ternyata kesedihan di matanya waktu itu adalah karena hal ini.

          ”Mi Rae ada yang cari kamu.Aku suruh dia tunggu di kamarmu.” kata Chan Yeol oppa ketika aku pulang.”Siapa?” tanyaku bingung.”Nggak tahu, tapi dia sangat ingin bertemu denganmu.”

          Aku lalu berjalan menuju ke kamarku.Aku melihat sosoknya sedang melihat ke arah luar jendela.”Permisi, ada keperluan apa?” tanyaku dari belakngnya.Lalu ia menoleh ke arahku.Aku terkejut melihatnya.Itu Se Hun.Se Hun sekarang ada di hadapanku.

          ”Selamat atas pertunjukanmu Mi Rae.Ini untuk tahun lalu dan juga untuk tahun ini.” katanya sambil tersenyum dan menyodorkan buket mawar putih ke arahku.”Se Hun kamu..” ”Ternyata aku belum mati.Setelah mengabulkan permohonanmu aku diijinkan untuk kembali ke tubuhku.Tapi setahun ini aku menjalani perawatan di luar negeri jadi aku tidak ada kesempatan menemuimu.Sekarang aku sudah di sini.” katanya sambil merentangkan tangannya.

          Aku langsung memeluknya.”Aku pulang Mi Rae.” bisiknya di telingaku sambil membalas pelukanku.”Jangan tinggalkan aku lagi.” isakku.”Tidak akan.Mulai sekarang kita bisa selalu bersama.”.Aku melepaskan pelukanku.”Benar?” ”Ya.Aku janji.” ”Saranghae.” kataku ”Nado saranghae.” katanya sambil tersenyum lembut ke arahku dan mendekatkan wajahnya untuk menciumku.

          Aku yakin setiap orang pasti membutuhkan kekuatan yang berasal dari orang yang mereka cintai untuk dapat tetap bertahan menghadapi dunia ini.Dan kekuatanku berasal dari Se Hun, sang malaikatku.

 

CHOROP

         

 

 

 

 

 

 

 

        

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
f3smile #1
such a nice n sweet story. thanks