Chapter 6

This is My Fault

Mian yeorobun... Aku udah lama banget ngga update.. Di chapter ini juga ngga bagus-bagus amat.. Kebanyakan isinya unek-uneknya Key.. Mian ya kalo mengecewakan.. :)

 

 

 

-Key P.O.V-

Sudah tiga minggu aku tidak pernah berbicara dengan Amber. Semenjak kejadian yang tidak diinginkan oleh kami berdua tiga minggu lalu Amber selalu menghindariku setiap kali aku ingin bicara dengannya. Sebenarnya aku hanya ingin tahu apakan dia tidak apa-apa? Apakah dia baik-baik saja? Bagaimana aku mempertanggungjawabkan perbuatanku? Sebagai namja yang telah menodainya rasanya tidak pantas jika hanya diam saja. Apa yang bisa kulakukan? Bertemu saja sulit, apalagi untuk berbicara. Jadwal SHINee sama sekali tidak ada yang sama dengan f(x). Begitu ada kesempatan bertemu dia selalu menghindar. Benar-benar bukan seperti Amber yang kukenal. Aku jadi takut terjadi sesuatu dengannya dan dia menutup-nutupinya dariku.

Lamunanku buyar saat Taemin tiba-tiba masuk dan menghempaskan tubuhnya dengan kasar pada sofa di sebelahku. “Hyung, aku lapar. Hari ini kau memasak apa?” tanya Taemin.

Gara-gara memikirkan Amber aku sampai lupa memasak. “Aku belum memasak Taem. Dan sepertinya hari ini aku tidak akan memasak. Kau telepon Minho saja, suruh dia beli makan untuk kita berlima. Aku sedang tidak mood.” perintahku.

Tanpa berkata-kata lagi aku meninggalkan Taemin dan pergi ke kamarku. Aku ingin menenangkan diri dan memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa berbicara lagi dengan Amber. Kalau dirasa-rasakan, tanpa Amber selama tiga minggu membuatku sedikit hampa. Tidak ada yang mengejekku seperti tikus, tidak ada yang mengata-ngataiku dengan bahasa inggris, tidak ada yang memaksa-maksaku untuk masak dubokki. Your boo is really miss you baby.

Kurasakan ada yang duduk di sisi tempat tidur sebelahku. “Kau kenapa Key?” ternyata Jonghyun hyung, rupanya dia sudah pulang.

“Nan gwaechana hyung.” jawabku singkat.

“Ani. Key yang seperti ini bukanlah Key yang baik-baik saja. Aku tau kau luar dalam Key. Ceritalah padaku, sebenarnya ada apa?” tanya Jonghyun hyung.

“Aniyo hyung. Nan jeongmal gwaenchana.” bantahku lagi.

“Aku tidak percaya.”

“Terserah hyung.”

“Ayolah Key, ceritakan padaku.”

“Hhhmm.... Baiklah hyung. Kau menang. Akan ku ceritakan.”

“Ne, bicaralah.”

“Kau ingat kan saat kau tanya aku kenapa seprai yang hanya baru dua hari dipakai sudah kuganti?” Jonghyn hyung hanya mengangguk, lalu kuceritakan sumuanya pada Jonghyun hyung kejadian di kamar ini antara aku dan Amber tiga minggu yang lalu. Rasanya agak lega ketika ada orang yang bisa kau ajak berbagi, setidaknya aku tidak harus memendam masalah ini sendirian.

“Kau gila Key! Bisa-bisanya kau..” Jonghyun hyung saja sampai kehabisan kata-kata setelah aku selesai bercerita. Aku mengerti jika aku harus dimarahi habis-habisan oleh Jonghyun hyung yang sudah menganggap Amber seperti adiknya sendiri. Aku hanya bisa menunduk pasrah dan menunggu kata-kata yang akan keluar dari mulut Jonghyun hyung.

“Lalu sekarang Amber bagaimana?” tanya Jonghyun hyung datar, tanpa nada marah. Kukira dia akan memarahiku, ternyata tidak.

“Nan molla hyung.” aku hanya menjawab sekenannya.

“Molla?? Seenak itu kau bilang ‘molla’? Ingat apa yang kau lakukan Key. Setidaknya kau harus tau dia baik-baik saja atau tidak. Pasti dia kaget dan terguncang saat bangun dan melihat kau ada di sampingnya, apalagi saat dia melihat darahnya sendiri. Kau gila Key, aku tidak menyangka kau akan melakukan hal seperti itu.” cerocos Jonghyun hyung panjang lebar, kukira dia tidak akan memarahiku, ternyata dia marah juga padaku.

“Tapi aku mabuk hyung waktu itu.” belaku.

“Siapa yang menyuruhmu mabuk ha? Amber? Kurasa tidak mungkin Amber yang memulai, pasti kau yang memulai. Seharusnya kau tidak pernah ditinggal sendirian di sini Key. Begini kan akibatnya. Sekarang apa yang akan kau lakukan ha? Hanya bilang ‘molla hyung’ dan tidak melakukan apa-apa? Bisa-bisanya kau tidak tahu keadaan Amber sekarang.” ceramah Jonghyun hyung yang membuatku semakin sesak karena semua yang dikatakan Jonghyun hyung benar. Dalam kasus ini akulah yang salah, aku yang memulai semuanya, Amber hanyalah korban.

“Bagaimana aku bisa tahu keadaannya sekarang hyunga? Setiap kali aku ingin bertanya padanya dia pasti menghindar. Bahkan semenjak hari itu aku sama sekali belum perah bicara dengannya hyung. Aku harus bagaimana lagi?”

“Mwo? Selama itu? Kenapa Amber seperti itu? Tidak seperti Amber yang biasanya.”

“Maka dari itu hyung, aku juga bingung.”

Jonghyun hyung menghela napas panjang. “Baiklah kita pikirkan bersama-sama. Berdoa saja apa yang kupikirkan tidak terjadi.”

“Aku tahu hyung. Kurasa yang kupikirkan sama seperti yang kau pikirkan. Dan itu adalah hal yang paling kuharapkan tidak terjadi.”

 

-Author P.O.V-

Keadaan seketika menjadi hening. Tidak ada suara yang dikeluarkan oleh kedua namja itu.

“Hyung...” akhirnya namja yang lebih muda—Key—mulai bicara.

“Ne.” jawab hyungnya—Jonghyun.

“Tolong semua yang sudah kuberitahukan padamu jangan beritahukan pada siapa-siapa, terutama Onew hyung. Aku takut masalah ini akan membebaninya.” pinta Key.

“Baiklah kalau itu maumu. Percayakanlah padaku.” kata Jonghyun mantap.

Tapi, tanpa kedua namja itu sadari sang leader yang mereka sebut-sebut sedang berdiri di balik pintu kamar mereka dan mendengarkan dengan jelas apa yang telah kedua namja itu bicarakan dari awal sampai akhir.

Sebenarnya, Onew hanya ingin menemui Jonghyun dan Key untuk memberitahu mereka latihan sore ini dibatalkan. Tapi, tak disangka dia menemukan sebuah informasi yang membuatnya tercengang.

Siapa yang tahu apa yang ada di pikiran seorang leader sekaligus hyung ketika tahu bahwa dongsaengnya melakukan sesuatu yang tidak pantas pada seorang yeoja. Buruknya lagi yeoja itu adalah Amber, teman satu group yeojachingunya. Yeojachingu yang bahkan belum ada lima jam menjadi yeojachingunya. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Jangan-jangan yeojachingunya sudah tahu tentang ini. Tapi, kalau yeojachingunya sudah tahu kenapa dia tidak pernah mendengarnya menyebut-nyebut masalah ini? Semuanya membuat Onew semakin bingung.

Akhirnya Onew memutuskan untuk menyimpan saja informasi ini. Toh tidak akan apa-apa kalau tidak ada yang tahu, itu yang ada di pikiran Onew. Dalam benaknya, saat ini tidak ada yang perlu dilakukan karena dampak dari perbuatan Key tidak ada.

Tapi tanpa Onew ketahui sebenarnya apa yang dilakukan Key tiga minggu yang lalu sudah memberikan akibat besar yang nantinya bisa mengancam keberadaan SHINee dan f(x). Entah apa yang akan dia lakukan setelah tahu tentang itu.

***

-Key P.O.V-

Sudah berlalu satu minggu lagi. Sudah satu minggu juga aku mencoba untuk bicara dengannya, dengan my baby Amber. Tapi hasilnya nihil. Dia sama sekali tidak mau bicara denganku, menatapku pun tidak. Apakah kesalahanku sebegitu besarnya sampai dia tidak mau menatapku atau menyapaku.

Aku tahu kesalahanku memang fatal. Aku merenggut miliknya yang paling berharga. Tapi tidak begini juga caranya. Menganggap seolah-olah aku tidak ada. Memangnya aku tidak tersiksa dibegitukan? Aku merindukannya, aku ingin jalan-jalan lagi bersamanya, aku ingin menari dan menyanyi lagi bersamanya. Sebenarnya aku juga membutuhkannya.

Bayangkan bagaimana rindunya jika sudah satu bulan kau tidak bicara dengan sahabatmu yang paling kau sayang padahal hampir setiap hari seharusnya kau bisa bertemu dengannya. Setiap kali aku membuka lemari dan melihat baju-bajuku yang kubeli bersama Amber atau barang-barangku yang pernah kubeli bersama Amber aku pasti langsung megingatnya. Semua ini membuatku frustasi. Oh Amber, jebal... Talk to me.

 

-Victoria P.O.V-

“Gomawo Jinki-ah” ucapku pada namjachingu baruku, sang leader SHINee, Onew. Ya, sudah satu minggu ini aku menjadi yeojachingunya. Sekarang akhirnya aku sudah bebas, sudah terikat lagi dengan Nickhun. Walaupun itu hanya acara tv, tapi rasanya tidak pantas jika aku yang dikenal sebagai istri seorang Nickhun 2PM mempunyai seorang namjachingu. Mungkin Onew juga berfikiran sama sepertiku, buktinya setelah aku resmi selesai dari acara We Got Married dia langsung menyatakan cintanya padaku.

Ternyata banyak sisi lain dari seorang Lee Jinki yang tidak aku ketahui. Dibalik sifat sangtaenya, ternyata Jinki adalah orang yang romantis juga, tidak kalah dengan Nickhun. Tidak salah aku menyukainya dari dulu.

Setelah aku melambaikan tangan padanya, dia langsung melajukan mobilnya menuju gedung SM untuk latihan lagi. Rasanya jadi tidak enak tadi menyuruhnya menjemputku padahal dia masih latihan.

Kumasuki dorm f(x) yang sepi seperti tak berpenghuni padahal setahuku ada Luna dan Amber di dorm. Kenapa akhir-akhir ini mereka berdua tidak seribut biasanya. Sedikit mencurigakan sih, tapi aku tidak boleh menuduh mereka macan-macam.

Aku langsung membuka pintu kamar Luna dan Amber tanpa mengetuk pintunya.

“Luna-ya....” teriak ku saat melihat Luna sedang sibuk dengan laptop pinknya.

“Ssst... Amber unnie sedang tidur. Unnie jangan berisik, kasihan Amber unnie semalam tidak bisa tidur.” kata Luna memperingatkanku.

“Ops.. Mian.” kupelankan suaraku, “Kenapa dia semalam tidak bisa tidur? Tidak biasanya.”

“Nan molla unnie. Sudahlah, jangan ganggu dia unnie. Kasihan, biarkan Amber unnie tidur. Hari ini tidak ada latihan kan?.”

“Ne, kalian bebas sampai besok siang.”

“Oke unnie.”

“Oh iya. Kau tahu tidak Lun? Aku sekarang sudah punya namjachingu lho.” kataku bangga.

“Jeongmalyo? Siapa unnie?” tanya Luna penasaran.

“Si Jinki. Lee Jinki.” jawabku sambil senyum-senyum.

“Lee Jinki? Onew oppa?” tanya Luna lagi.

“Ne, siapa lagi yang punya nama aneh seperti itu kalau bukan si Onew? Aku memang sudah mengincarnya sejak lama, tapi agak tertahan gara-gara WGM. Mungkin dia juga berfikiran sama sepertiku, buktinya dia yang menyatakan perasaannya padaku bahkan sebelum aku berani bilang. Aku merasa menjadi yeoja paling beruntung di dunia.”

“Ne unnie. Chukae.” kata Luna sambil tersenyum manis.

“Gomawo Lun. Aku pergi dulu ya. Hari ini kan hari melaundry. Aku harus menyiapkan yang mau dibawa. Annyeong.” kataku sambil malambaikan tangan yang dibalas Luna dengan lambaian tangan dan senyum manisnya.

-Luna P.O.V-

Aku hanya bisa melihat dengan hampa punggung Victoria unnie yang menghilang di balik pintu kamar. Aku mendesah pelan. Kuturunkan lengkungan bibirku yang baru saja membentuk senyum palsu. Victoria unnie benar, dia memang yeoja beruntung bisa dicintai Onew oppa. Sedangkan aku, hanya bisa memendam perasaanku saja. Kurasa aku terlambat, sekarang Onew oppa sudah punya Victoria unnie. Kesempatanku sudah habis, aku tidak mungkin lagi mengejar seorang namja yang sudah mempunyai yeojachingu.

Kutatap Amber unnie. Unnieku yang mempunyai beban terberat saat ini. Yang bahkan tidak pernah berfikir untuk menyukai namja manapun. Yang masih seperti anak kecil yang harus dibimbing, tetapi harus menjaga seorang anak yang tidak diinginkannya.

Sudah berulang kali aku menyuruh Amber unnie untuk memberitahukan masalah kehamilannya pasa Key oppa, namja yang seharusnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Amber unnie sekarang, tapi Amber unnie tetap kukuh pada pendiriannya, dia tidak mau memberitahukan masalah ini pada Key oppa. Yeoja mana lagi yang bisa seperti Amber unnie yang tidak menuntut pertanggungjawaban dari namja yang telah menghamilinya—meskipun keduanya tidak sadar waktu itu—dan lebih memilih untuk menyimpan sendiri masalah ini. Kuakui aku kagum padanya

Kulihat belakangan ini Amber unnie susah tidur malam, sering merasa tidak enak badan dan agak susah makan. Yang paling membuatku miris adalah Amber unnie sering sekali muntah-muntah sampai lemas. Biasanya orang hamil akan semakin gemuk dan segar, tetapi Amber unnie kebalikannya, sekarang Amber unnie terlihat lebih kurus dan wajahnya tidak secerah dulu, seperti orang kelelahan, membuatku ingin membiarkannya tidur selama yang dia mau mengganti waktu malamnya.

Seandainya aku berada di posisi Amber unnie aku tidak yakin kalau aku bisa bersikap sepertinya. Seperti tidak ada apa-apa.

Mungkin orang melihat Amber unnie sebagai yeoja tomboy yang kelakuannya seperti namja, tetapi sebenarnya hati Amber unnie jugalah hati yeoja yang lemah dan butuh kasih sayang. Pasti baginya juga berat untuk menanggung beban seperti ini sendirian.

-Author P.O.V-

Victoria sedang memisahkan baju dengan celana yang akan ia laundrykan. Terlalu banyak pakaian yang harus dicuci karena beberapa hari ini jadwal begitu padat sehingga menyita waktu untuk me-laundry. Ketika ia akan memasukkan celana Luna ke keranjang, tiba-tiba sesuatu keluar dan terjatuh ke lantai. Victoria mengambil benda kotak panjang berwarna putih itu. Ia sangat terkejut setelah mengetahui itu adalah alat tes kehamilan. Dan lebih mengejutkannya lagi, alat itu menunjukkan dua garis berwarna merah. Sepengetahuannya jika ada dua garis merah, berarti alat itu menunjukkan hasil yang positif. Sesaat ia menahan napas dan tidak bisa bergerak. Kedua matanya membundar. Apa iya Lunanya hamil, pikir Victoria. Ia berdiri dan berlari keluar menghampiri Luna.

“Luna ige mwoya?!” teriak Victoria di hadapan Luna. Luna yang terkejut dengan teriakan itu sontak berdiri dan melihat benda yang ditunjukkan Victoria. Seketika matanya membulat menyadari apa yang sedang dipegang oleh unnie tertuanya itu.

 “I.. i.. igo... Unn..unnie....”

 

To be continued...

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Stefyasan
#1
Chapter 6: Lanjutkan lagi dong thor ceritanya
chan_yeol25 #2
Chapter 6: lanjutya.. thor

:D
Rainbow997
#3
Chapter 6: udah lama yah ga update :)

Chingu ayo lanjut ff ini & bikin keyber yg lain dong ^^ hwaiting
kkimberliu #4
Chapter 6: lanjutttt... Sumpah ini ff kece badai yg prnh kubaca. Lnjutinnya jgn lama2 dongg... Seru nihh. :)
kkimberliu #5
Chapter 5: gk tau mau ngomong apa, tapi ini kerennn... Bngtttt.... Salut sama aut_____a. Kasih 44 jmpol deh ke author. *bnyak bngt?? Nebeng jmpolnya shinee f(x).* lnjut thorrr...
Rainbow997
#6
Chapter 6: Wow baru pertama kali baca ff cast'a Amber,
songhyekyung
#7
mrs_kwon_kim : gomawo udah comment.. sama dong kita suka keyber.. baca terus ya,, jangan lupa coent juga.. gomawo :D
diva_key13 : gomawo ya uda baca ma comment.. wah, aku juga suka kok, aku kan juga jongkey shipper, tapi aku belum bisa bikin ff .. sekali lagi gomawo ya :D
bocah_kecambah
#8
Chapter 6: nah lho luna ktauan tu alat test ny wkwkwk
yup keren thor kagak bosenin menurut gue, lanjut dah chapter brikut ny wkwk

ni FF straight + pregnancy yg BISA gue baca, jujur gue g gythu suka FF straight n lbh suka , tp salud dah buat lu thor <3<3<3
mrs_kwon_kim #9
iseng-iseng search kategori 'indonesian' nemu ini ahahahaha penasaran karena pairing-nya u,u one of my favorites couples :3
rata-rata yang kategori 'indonesian' semuannya -____-

o.O preggy? owowow baby girl sabar yah key pasti tanggung jawab *pukpuk amber*
songhyekyung
#10
iya, kan kmu yg suruh aku bikin chapter agak panjang. Hehe
Post dong ffmu. Ntar aku baca deh, aku suka ff kya gini kok.