Heathrow and Us

Can You Not Love Me?

 

 

Saat sedang berjalan di Heathrow untuk menentukan lunch di restoran mana, James mengenali Gracelyn, teman sekolah yang sudah lama tak dijumpainya.

James membuka topi dan masker, lalu menghampiri wanita itu.

"Gracelyn?"

Bingung sejenak, sebelum wanita itu tersenyum mengenali "James?"

"Hehe, iya. Abis jalan-jalan, Lyn?"

"Abis pemotretan, terus liburan bentar. Lo gimana?"

"Abis syuting film, terus liburan juga."

"Jangan bilang lo naik British Airways?"

"Bener. Delay kan, karena badai?"

"Iya, delay 6 jam. Lama banget, gila!"

"Mau keluar bandara lagi males, kan?"

"Yup. Lo sama siapa?"

"Sendiri."

"Gue juga. Laper nggak?"

"Laper, tapi bingung makan apa."

"Ya udah, lihat-lihat bareng gimana? Toh kita satu pesawat juga."

"Ayo."

Setelah berkeliling selama sekitar sepuluh menit, mereka berhenti di depan Comptoir Libanais.

"Lo suka coba-coba makanan, nggak?" tanya Gracelyn. 

"Suka."

"Itu kayaknya masakan Lebanon, deh. Jarang ada di Jakarta. Mau coba?"

"Sure."

Masuk ke restoran yang didekor ala Timur Tengah itu, mereka lalu duduk berhadapan. 

Sejenak tenggelam memilih menu, mereka lalu memesan. 

Gracelyn memesan Lamb Kofta Platter, sejenis burrito berisi daging domba cincang dengan hummus, acar, bawang dan tomat, yang disajikan dengan salad. 

Sementara karena bingung memesan apa, James memesan Mezze Platter yang terdiri dari berbagai menu Timur Tengah yang terdengar dan terlihat menarik. 

"Baru selesai pemotretan apa, Lyn?"

"Buat Elle Indonesia. Ala-ala European Princess gitu, lah."

"Cocok sama image lho."

"Gue cocok sama semua image, ya. Cute bisa, y bisa, mahal bisa, girl next door juga bisa. Pokoknya apa aja deh, yang penting seru."

James terkekeh. 

"Kalo lo abis bikin film tentang apa?"

"Biasalah, romance lagi. Sampe bosen gue, gitu-gitu mulu."

"Emang kenapa gak coba genre lain?"

"Gak dibolehin sama agency gue. Karena kalo genre lain gue bakal cuma dapat pemeran pendukung. Lebih nguntungin gue main romance, yang nonton bisa sampe 5 juta orang."

"Ya lo nego, lah. Selang-seling. Satu film pilihan lo, satunya lagi pilihan agency. Masa mau disetir terus?"

Sebagai anak tengah di keluarganya, James memang terbiasa easy going dan menghindari konflik. Kata-kata Gracelyn terasa menusuk di telinganya. 

"Iya, udah nego gitu. Next movie katanya gue boleh pilih sendiri."

"Nice. Sayang kan, lo yang kerja tapi lo nggak seneng ngerjainnya."

"Yes, Ma'am," James menjawab seakan Gracelyn seorang guru yang galak, membuat wanita di depannya terkekeh. 

"Kalo lo gimana? Fokus di modelling?"

"Yes. Coba-coba acting juga sekarang."

"Oh ya? Film? Sinetron?"

"Film ajalah. Sinetron kelamaan syutingnya, nggak sanggup gue."

"Lo main di film apa, sih?"

"Maccaroon Plate, yang tentang cewek jatuh cinta sama malaikat itu."

"Ah, that one was interesting. Lo jadi siapanya di situ?"

"Jadi temen si malaikat kematian yang kekeuh jalanin tugas."

James mengingat-ingat sejenak.

"Astaga. Gue nggak ngenalin kalo itu lo, Lyn!"

"Iya, kan, soalnya gue dimakeup biar keliatan kayak tante-tante galak umur 50-an. Tapi seru banget, lho, gue suka banget jadi bagian film itu."

Ada sesuatu yang menggigit hati James. Gracelyn betul-betul pemberani. Seorang model yang cantik dan y, menjadi wanita umur 50-an di film debutnya. Luar biasa. 

Makanan mereka datang, lalu mereka kaget melihat makanan James, yang ternyata merupakan platter yang sangat besar dan berisi sangat banyak makanan. 

"Hayoloh, emang bisa habis sebanyak itu?"

"Kan lo bantuin, Lyn,"

Gracelyn tertawa, lalu mereka mulai makan. 

"Keluarga lo apa kabar, James?"

"Sehat. Orangtua gue sehat, kakak sama adek gue juga sehat."

"Kakak lo udah nikah yah?"

"Iya, Dominic udah nikah, udah punya anak dua, dan udah jadi Direktur Keuangan di perusahaan keluarga gue."

"Nice. Kalo adek lo?"

"Carissa bentar lagi lulus kuliah. Bakal langsung kerja di bagian Human Resources perusahaan kita juga."

"Wow. James, the one and only."

"Hahah, yep. The anomaly."

"Tapi emang kerja kantoran tuh bosenin banget tahu. Gue udah pernah magang di kantor keluarga gue juga. Ngantuk banget, gak kuat."

James tersenyum. 

"Gue juga nggak minat. Untungnya keluarga gue nggak maksa gue untuk gabung ke Wisnuaji Corporation. Lagian gue juga bikin banyak duit. Sukses lah, di jalan sendiri. Jadi nggak malu-maluin. Biarpun suka kebanyakan skandal ya."

Gracelyn tertawa kecil. Sudah rahasia umum kalau James sangat digilai wanita. Mulai dari model, aktris, penyanyi, banyak sekali yang digosipkan "ada main" dengan James. Predikat "suka gonta-ganti pacar" juga sudah melekat di pria itu. 

"Sekarang lagi sama siapa, James?"

"Lagi kosong."

"Halah."

"Beneran. Lagi males aja gue."

"Ah masaaaa?"

"Serius. Jenuh aja gitu, tiba-tiba. Lagi break dulu. Kalo lo gimana? Sama siapa sekarang?"

Gracelyn juga terkenal playgirl. Banyak gosip tentangnya. Mantannya ada banyak, dan kabarnya semua masih berharap bisa kembali padanya. 

"Lagi puasa cowok."

James menaikkan alis. Kaget. "Lo? Puasa cowok? Serius?"

"Serius. Lagi males ribet aja. Lagi pengen sendiri. Jalan-jalan sendiri. Me time, bisa ceria hore sama temen-temen cewek, gak ada yang cerewetin pake baju apa kek, pulang jam berapa, kek. Suka-suka gue."

"Ngerti sih. Susah jadi cewek, tuh. Banyak yang posesif, apalagi kalo ceweknya kayak lo."

"Apa sih, nggak usah gombal sama gue, nggak mempan tahu."

"Haha, cuma ngomong fakta, kok."

"Tapi, lucu juga ya. Kita sekolah bareng dari kecil loh, tapi kita nggak deket, dan nggak pernah pacaran."

"Nggak pernah satu circle aja gitu."

"Lo kenapa nggak pernah deketin gue, James?"

"Emangnya harus?"

"Sialan!"

James tertawa, "Ya, gimana ya? Kita kayak.....terlalu mirip, gitu Lyn. I feel like you already know all of my tricks and moves, jadi buat apa bareng?"

"Iya, ya, James, kita tu kayak, satu species."

"Bener."

****************************************************

Setelah menghabiskan makan siang mereka (Gracelyn membantu James menghabiskan platternya) yang sangat lezat itu, mereka berjalan berkeliling dan memasuki toko-toko untuk melihat-lihat, sekedar exercise untuk menurunkan makanan. 

Setelah memasuki beberapa toko tanpa membeli apapun, Gracelyn masuk ke toko perhiasan Swarovski. 

"Lucu nih black bracelet. Beli dua yuk, buat kenang-kenangan kalo kita pernah ketemu di Heathrow."

"Hm? Ya, nggak nolak sih gue. Warnanya black ini."

James mau membayar untuk Gracelyn, tapi wanita itu menolak. "Tadi lunch kan lo yang bayarin. Sekarang gue lah. Lo kan bukan sugar daddy gue."

"Emangnya punya sugar daddy?"

"Najis. Gue bisa bayar apa-apa sendiri, ya. Ada juga gua yang pantesnya jadi sugar mommy."

"Kemudaan. Belum 30 tahun."

Mereka memang sama-sama umur 27 tahun itu. 

"Lo sih bikin kesel!"

"Sorry, sorry. Silahkan dibayarin ini gelangnya, gue berterima kasih."

Sambil cemberut, Gracelyn membayar, lalu memberikan gelang James padanya. 

James langsung memakainya. 

"Not bad."

"Looks good on you."

"I look good in everything. And nothing."

"Hah?"

Gracelyn agak kaget sebentar. "Oh. Ya kalo you don't look good parah sih. Masa muka seganteng itu kalo jelek? Mending nyokap lo masukin lo lagi ke perut."

James tertawa. 

Mungkin karena itulah dia tak pernah mendekati wanita itu untuk dijadikan pacar sejak dulu. Gracelyn tak akan mempan dengan semua jurus-jurus jitunya. 

"Empat jam lagi nih, James. Ngapain ya?"

"Hem.....ke cafe terus nonton film? Gue bawa iPad."

"Boleh, tapi gue yang pilih filmnya, ya?"

"Gue nggak bisa horor movie, Lyn."

"Dih, cemen. Justru ini pas buat nonton horor, tahu gak? Di tempat orang rame gini."

"Ya udah, asal jangan horor Indonesia ya, horor barat aja."

"Kenapa? Horor Indonesia lebih serem ya?"

"Kalo hantu Indonesia kan ada di negara kita sendiri ya. Kalo hantu dari negara Barat itu kan repot kalo mau ganggu kita. Harus naik pesawat dulu."

Gracelyn tertawa terbahak-bahak sampai harus berpegangan pada tiang di dekatnya. 

"Gila, lo! Ganteng-ganteng sinting!"

"Lo juga, cantik-cantik ketawanya kayak abang-abang."

Masih sambil sekali-sekali mendengus tertawa, Gracelyn berjalan duluan ke cafe terdekat. 

*******************************************************

Author's Note: 

Semoga suka yaaa. 

Pengen aja gitu coba nulis Jaehyun/OC.

Boleh follow aku di twitter: lilybutterfly96 yaaa.

Boleh follow aku di twitter: lilybutterfly96 yaaa

Makanan Gracelyn

Makanan Gracelyn

Makanan James

Gelang couple yang dibeli di Swarovski

Gelang couple yang dibeli di Swarovski


 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet