FaceTime Pertama

QUARANTINE - Indonesian Version
Please Subscribe to read the full chapter

Berbekal informasi yang didapat dari drone milik tetangga barunya, Lee Chaeyeon mengetik nama ‘Miyawaki Sakura’ pada kolom pencarian browser internet begitu sampai ke unit apartmennya. Tidak banyak hasil pencarian yang didapatkan, sebagian besar hanya berupa artikel feature yang ditulis oleh Sakura. Ternyata, Sakura adalah seorang reporter dan feature juga fotografer. Tulisan terbarunya baru saja diunggah di sebuah situs web populer malam kemarin. Artikel tersebut memuat laporan tentang komunitas Asia di New York yang tengah dilanda pandemi ini. Semua gambar hasil jepretan kamera Sakura sungguh memukau sehingga Chaeyeon menangis karena tergerak hatinya, bahkan sebelum tulisan dalam artikel tersebut sempat dibacanya. Kemudian, gadis penari itu mengklik pada bagian 'Tentang Penulis' dan menemukan sebuah profil singkat:

"Miyawaki Sakura, seorang jurnalis Asia berkebangsaan Amerika. Lahir dan besar di Queens, New York. Nn. Miyawaki meraih gelar BA di bidang Jurnalisme dan Studi Asia Timur, NYU. Kini telah menetap di Seoul, Korea."

Jadi dia orang Amerika, dengan nama yang terdengar Jepang, lalu mengapa dia menetap di Korea? Chaeyeon kini penasaran. Ia lanjut melakukan pencarian dan menemukan bahwa Sakura jarang mengunggah postingan di akun media sosialnya. Unggahan terakhirnya di Facebook tertanda 9 bulan lalu, dan IGnya bisa dikatakan kosong, kecuali satu kutipan artikel pendek dengan nama 'test 1'.

Tanpa mengetahui sebab persisnya, Chaeyeon tiba-tiba merasa terobsebsi untuk mengetahui bagaimana rupa Sakura sesungguhnya, dia pun menerka bagaimana suaranya terdengar–apakah dia berbicara dalam bahasa Inggris atau Jepang (kebetulan Chaeyeon sedang mempelajari kedua bahasa tersebut)?

Yang mengejutkan adalah kenyataan bahwa hanya satu ada satu foto Sakura yang ditemukannya di internet, itu pun hanya sebuah thumbnail (persis di sebelah link "Tentang Penulis"). Chaeyeon menggerutu akibat frustrasi, dan kemudian ia memukul kepalanya dengan telapak tangan–Kamu kan punya nomornya! Dasar Lee Chaeyeon bodoh!

Tetapi bukannya mengirimkan pesan tertulis, Chaeyeon malah mengirimkan permintaan FaceTime. Untungnya, Sakura menerima permintaan tersebut dengan cepat sebelum Chaeyeon bisa membatalkan niatnya.

"Halo!" Sakura nampak terkejut namun ia tetap tersenyum.

Hati Chaeyeon berdegup kencang. Sakura jauh jauh jauh lebih cantik daripada yang ia bayangkan. Dan ya ampun suaranya...

"Halo! Aku… aduh… aku sedang menyiapkan sarapan jadi… eh..."

Sakura tertawa kecil mendengarnya, "Setengah jam sudah lewat sejak kamu kembali ke kamar apartemenmu." 

"Aku..." pipi Chaeyeon merona, rasanya terbakar, "ya begitulah… Aku memberi makan ajing-anjingku  dulu tadi… dan, aku sedang melakukan puasa berkala jadi baru mulai memasak."

"Lalu, kamu masak apa?" Sakura mengubah posisi kamera ponselnya sehingga Chaeyeon dapat melihat apa yang dikerjakannya, "Aku sudah selesai makan dan sekarang sedang membersihkan dapur."

Suara Sakura terdengar sangat lembut dan ringan, bagaikan marshmallow, manis dan sedikit lengket dengan logat sengau, namun intonasinya renyah dan tegas. Dia berbicara layaknya orang Korea asli dengan sedikit aksen Amerika.

"Eh… nasi goreng kimchi," Chaeyeon berkata sambil mengubah posisi ponselnya agar Sakura dapat melihat bahan-bahan yang sedang  Chaeyeon siapkan.

"Wah, nasi goreng kimchi untuk sarapan!" Wajah Sakura berseri, "dari namanya saja terdengar lezat. Jadi ingat, ibuku adalah pembuat nasi goreng kimci yang paling jago. Ketika SD dulu, ibu akan membawakannya di termos makan siangku untuk bekal makan siang. Teman-teman sekelasku menjadi iri karenanya, atau mereka akan menertawakanku. Beberapa dari mereka memanggilku 'Kimchee' dengan nada mengejek. Kemudian aku akan menangis dan pulang ke rumah, besoknya ibu membawakanku bekal sandwich."

"Wah, ibumu benar-benar orang Asia yang menyukai nasi!" Chaeyeon berkomentar dengan santai. Senyum di wajah Sakura's membeku sesaat, "Kamu sudah mencari tahu tentangku rupanya."

Chaeyeon terkejut, "Maksudnya?"

Sakura membalikkan badan untuk menggantungkan handuknya, punggungnya kini menghadap Chaeyeon, "Di sini, di Korea, hanya mereka yang mengetahui latarbelakangku yang menyebutku sebagai 'orang Asia'."

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
gumgumtara
Hi, this is gumgumtara. It is so nice now QUARANTINE has more than one language version. We will be uploading chapter 1 very soon. Please subscribe to let me know you like this story! Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cathycathy #1
Chapter 7: I like this version so much. Just like the other said, this version gives me different feelings. Thank you for the hardwkork! <3
Pandawa77 #2
Chapter 6: Gemezzz
yeonsaku #3
Chapter 3: Waah it's good. I've read the original version, I enjoyed it very much. I really love it, gumgumtara - nim. But this Indonesian version gives me different feeling, in a good way. Good jod, D00bydab. Cant wait for the next chapter