LOVE IS DIFFICULT [PART 1]

Description

Has been published : http://ourkpopff.wordpress.com/  

Foreword

Author : Leony Kristya Fadila (twitter : @leony_fadila )

“ wuhu… chukae…” teriakan dari para seluruh siswa kelas 3-1 membuat Min Ra malu, namun bangga akan dirinya sendiri. “ selamat yah.. kau berhasil menjadi perwakilan dari sekolah ini untuk lomba olimpiade matematika dan meraih juara 1… “ guru matematika Min Ra menyerahkan penghargaan dan sebuah hadiah. Min Ra tidak henti-hentinya membungkuk ke arah gurunya maupun teman-temannya.

“wah…traktir..traktir “ teriak salah satu siswa laki-laki yang membuat semua siswa mengangguk setuju dan tertawa. Min Ra kembali berjalan dan hendak duduk di bangkunya. Hae Rin, teman terbaik Min Ra terus-terusan menyenggol bahu Min Ra dengan tersenyum. “wih.. ada yang juara 1 nihh “ sindir hae Rin dengan melirik-lirik Min Ra. “hey.. malu tau.. sudahlah, nanti aku traktir kau, ingat.. hanya kau saja yahh “ Min Ra membisikkan hal itu kepada Hae Rin dan dibalas dengan acungan jempol dari Hae Rin.

“ sekali lagi saya ucapkan selamat untuk Goo Min Ra yang meraih juara 1 olimpiade matematika, dan beri tepuk tangan sekali lagi.. “.
 

****
 

“ haha, benarkah?? “ Min Ra berjalan sambil membawa tumpukan buku murid di kelas untuk diserahkan ke pada guru yang ditemani Hae Rin. “ hm.. dia di kelas 3-2 juga peringkat 1 terus, sepertinya kalian cocok ahh “ Hae Rin tampak menggoda Min Ra yang membuat muka Min Ra seperti kepiting rebus yang sudah siap hendak di makan. “ hussttt… mana mungkin ahh seorang Choi Siwon menyukai Goo Min Ra huh… gadis yang bodoh. “ ucapan itu dibalas dengan pukulan dari Hae Rin.

“ hey.. kau dapat medali emas di olimpiade matematika, itu kau bilang bodoh?? Aish.. jinjja itu namanya jenius.. arra “ Hae Rin tampak frustasi dengan kepolosan dan sikap merendahkan diri Min Ra. “ ckck~ arra, diamlah, kita mau masuk ruang guru “ Hae Rin membukakan pintu ruang guru karena Min Ra membawa buku tumpukan itu.

“ permisi Lee songsaengnim.. saya ketua kelas 3-1 hendak mengumpulkan buku dari siswa kelas 3-1 “ Min Ra berkata dengan lembut dan membungkuk sopan ke arah Lee Songsaengnim. “ ahh letakkan saja di sana “ Lee Songsaengnim menunjuk suatu meja yang penuh dengan tumpukan buku. “ ahh ne, algesimida “ Min Ra dan Hae Rin mengerti perintah Lee Songsaengnim. Hae Rin mengambil setengah buku dari tangan Min Ra dan menaruhnya.

Setelah menaruh tumpukan buku itu, Min Ra dan Hae Rin berjlan menuju kantin sekolah, di sepanjang perjalanan menuju ke kantin Hae Rin dan Min Ra banyak mendengar gosip tentang Min Ra. “ ahh itu dia, murid dari kelas 3-1 yang memenangkan olimpiade matematika itu “ bisik salah seorang siswi perempuan pada ke-3 temannya. “ ahh itu, pasti lah, kelas 3-1 kan kelasnya para anak-anak jenius “ ucapan siswi berambut pendek itu dibalas anggukan teman-temannya. “ yup.. kebanyakan, hampir semuanya peraih juara olimpiade dan yahh anak-anak berprestasi tercipta di kelas 3-1 “.

Min Ra hanya bisa menunduk bahwa Ia yang berasal dari kelas 3-1. “ hey.. kenapa malu, kita harusnya bangga masuk ke 3-1, apalagi kau, jadi jangan malu.. “ Hae Rin menyemangati Min Ra. Min Ra dan hae Rin sampai di kantin, mereka langsung memesan menu kesukaan mereka, ddokboggie.

“ ahjuma.. kami pesan 2 porsi ddokbagie “ Hae Rin yang memesan, sedangkan Min Ra yang mencari tempat duduk. Hae Rin membawa 2 porsi ddokbogie dan duduk di samping Min Ra. “ di sini saja yahh, di sini cuma yang sepi “ Min Ra mengambil 1 porsi mangkuk ddokbogie dari tangan Hae Rin. “ arra.. gwenchana, lagian kursi ini panjang, dan kursi depan kita ini juga kosong, bisa lebih leluasa ngobrol lahh “ Hae Rin mulai duduk dan menghirup aroma lezat ddokbagie, “ uwa.. enaknya, selamat makan~ “ ucap Hae rin riang, dan Min Ra hanya bisa geleng-geleng kepala jika melihat Hae Rin makan makanan kesukaannya.

Hae Rin dan Min Ra memakan ddokbogie mereka masing-masing dengan lahap. “ehh, apakahsekolah ini akan mengadakan lomba olahraga lagi “ tanya Min Ra penasaran di tengah-tengah mereka sedang makan. “ molla~ belum diputuskan sihhh waktu kemaren rapat “ jawab Hae Rin sembari mengelap mulutnya dengan tissue. “ ahh arraseo, jika ada lomba, kau pasti sibuk sekali yahh “ tanya Min Ra. “ keureom… aku kan dari organisasi olahraga keke “ jawab Hae Rin dengan gurau.

“ ya.. itu.. Choi Siwon.. kya!!! Ommo.. kenapa bisa begitu tampan sihh “ salah satu siswi perempuan di belakang Min Ra dan Hae Rin berteriak histeris. “ ish.. apalagi sihh si Choi Siwon itu “ Hae Rin mengumam frustasi. “ yahh.. memang dia itu tampan dan pintar tau.. pokoknya dia itu semua serba bisa “ puji Min Ra dengan melihat Choi Siown yang berjalan bersama teman-teman laki-lakinya. “ kau kan suka dengannya, ya jelas pasti lahh kau memujinya “ Hae Rin menjitak kepala Min Ra.

“ eh..ehh kenapa dia semakin berjalan mendekat ke sini yahh “ Min Ra tampak gugup. “ hmm.. mungkin dia akan memberi mu selamat atas kemenangan mu “ saran Hae Rin. “ jangan sampa itu terjadi, aku bisa pingsan…ohh tidak, mati mendadak mungkin “ Min Ra kembali mengepalkan kedua tangannya karena gugupnya.

“ boleh aku duduk di sini, karena kulihat hanya tempat duduk di sini yang kosong “ Siwon berbicara kepada Hae Rin dan Min Ra sambil menunjuk bangku panjang yang ada di depannya. Hae Ra yang mengerti bahwa Min Ra mungkin gugup langsung menjawab pertanyaan Siwon, “ ne.. silahkan duduk saja “. “ gomawoyeo… “ Siwon berterimakasih dan kemudian berjalan untuk memesan makanan.

“ommo.. tampannya haha, dia banyak disuka yeoja-yeoja di sini yahh “ Min Ra mencoba bertanya sesuatu tentang kepopuleran Siwon. “ hm.. molla, tapi kebanyakan iya sihh “ jawab Hae Rin santai sambil meminum minumannya. “ hust.. diam dulu, tuhh orangnya datang “ Min Ra mencoba menutup mulut Hae Rin.

“ ahh… kau Goo Min Ra yahh “ Siwon mencoba menebak nama Min Ra. ommo…. dia bahkan tau namaku, dari mana?? Tuhan!! .” ahh iya, waeyo?? “ Min Ra mencoba bersikap tenang, seolah-olah tidak ada apa-apa.” Ahh chukae.. kau membawa nama baik sekolah ini “ Siwon mengulurkan tangannya, dengan rasa gugup, Min Ra menjabat tangan Siwon. “ kapan-kapan bisakah kau mengajariku matematika “ Siwon melepaskan jabatan tangannya. “eh.. jinjjayo, bukan kah kau juga pintar dalam matematika “ Min Ra kaget atas permintaan Siwon.

“ yah.. tapi tidak sepintar kamu lahh “ Siwon menjawab dengan senyum khas nya. Min Ra melanjutkan makannya yang sempat tertunda. “ apakau sudah selesai makan “ bisik Hae Rin pada Min Ra. “ sebentar lagi.. arra “. “ ya,, aku risih dengan para yeoja di sini semua yang menatap kita “ Hae Rin melirik sekitar. “ mungkin ada Siwon di sini, makanya mereka melihat kita “.
 

****
 

“ kau.. lagi lagi membuat masalah di sekolah ini, kau tidak bosan huh..” salah satu guru memarahi murid laki-laki yang memiliki tampang berantakan. “mianhamnida.. songsaengnim” laki-laki itu hanya bisa menunduk terdiam. “ Donghae, kau itu janganlah membuat ulah lagi, kau itu sudah kelas 3, fokus pada pelajaran, janganlah terus saja membuat ulah, arraseo “ guru yang lain mencoba memberi tahu laki-laki itu bernama Donghae dengan cara yang lebih halus.

“ ne.. songsaengnim, algesimida “ Donghae membungkuk sopan ke arah 2 guru itu. “ ahh, kau Min Ra, ada apa kemari “ tanya guru itu saat melihat Min Ra memasuki ruang guru. “ ahh saya hendak menemui Kim Songsaengnim “ Min Ra membungkuk sopan sambil menjawab pertanyaan dari guru tersebut. “ ahh sepertinya sedang ada urusan, dia tidak ada di sini “ guru itu balik menjawab sopan. “ nahh Donghae jadilah anak seperti Min Ra ini, sudah cantik, pintar, sopan, kau juga harus belajar giat sepertinya “ guru itu menunjuk Min Ra, Min Ra hanya menunduk salam biasa kepada Donghae. Donghae hanya melihat Min Ra dengan tatapan sinis.

“ Donghae, kau harus mencontohnya, jangan terusss saja membuat ulah “ guru itu kembali menasehati Donghae. “ ahh iya, apa kau ada waktu luang Min Ra “ tanya guru itu kepada Min Ra sebelum Min Ra keluar dari ruang guru. “ ahh ada saja, waeyo songsaengnim “ Min Ra kembali bertanya kepada guru itu. “ kau bisa menjadi guru les Donghae, tolonglah, anak ini sangat nakal dan yahh pelajarannya sedikit… yahh begitulah “ terlihat wajah Donghae yang tidak suka dan melirik Min Ra dengan tatapan sinis lagi, sedangkan Min Ra terbelalak lebar.

“ ehh.. saya bb..ii.. sa saja, tapi apakah dia.. ahh maksud saya Donghae-ssi mau?? “ tanya Min Ra dengan nada gugup dan takut akan lirikan dari Donghae. “ kau harus mau Donghae belajar dengan anak yang sangat pintar, dan peraih olimpiade matematika “ guru itu mencoba meyakinkan kemapuan belajar dan kepandaian Min Ra kepada Donghae. Donghae terlihat kikuk dan tidak bisa berbuat apa-apa, jika Ia menolak, pasti akan kena marah oleh guru ini, maka jalan satu-satunya, Ia harus menerima tawaran ini, “ ahh iya, saya bersedia belajar dengannya songsaengnim” Donghae berusaha menyembunyikan sikap bencinya terhadap Min Ra. “ ahh ya sudah, kalian tentukan sendiri kapan belajar bersama nya, arraseo” guru itu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan ruang guru.

“cish~ orang pintar “ gumam Donghae dengan melirik Min Ra. Min Ra yang mendengar ejekan Donghae tentang dirinya, membalas ucapan Donghae, “ cish~ dasar anak berandalan “. Donghae mendelik kaget saat Min Ra mengatakannya anak berandalan. “memang benar kan?? “ Min Ra yakin akan ucapannya dan menyilangkan tangannya di depan dada.

“ diam kau orang pintar “ Donghae berjalan meninggalkan ruang guru. Min Ra yang melihat tingkah laku Donghae, langsung menggumam kesal pada dirinya sambil berjalan keluar dar ruang guru. “ hey, kapan akan belajar bersama “ Min Ra kaget setengah mati saat Donghae berdiri di depan ruang guru dan bersandar pada dinding bak seorang model dengan melipat tangannya di depan dada.

“ hari ini, setelah pulang sekolah di perpustakaan arra.. jangan membantah, karena nanti sore aku ada les, dan jangan pentingkan perkumpulan mu dengan geng mu itu, geng berandalan “ Min Ra bicara dengan penekanan pada kalimat ‘berandalan’ dan dengan hati yang tidak ikhlas. “ MWO!!! Berandalan, hey.. lihat sini, memang dirimu sudah suci, TERPINTAR?? Huh.. “ Donghae terlihat marah karena Min Ra terus saja menyangkut pautkan geng nya.

“aku memang tidak paling pintar, tapi aku bisa, kau?? Bisa apa?? Merokok cish~ jinjja “ Min Ra terlihat semakin kesal dengan Donghae. “ hey.. terserah kau mau bilang apa, diamlah sebelum kau terluka yahh… aku nanti datang di perpustakaan “ Donghae berjalan meninggalkan Min Ra dan sengaja menyenggol bahu Min Ra yang membuat Min Ra sedikit oleng.

“ cish~ coba saja jika tadi aku tidak ke ruang guru, pasti aku tidak akan bertemu dengan anak perokok sepertinya, aish.. jinjja, memang nasibmu ini kasihan sekali Goo Min Ra “ Min Ra bergumam sendiri sambil berjalan menuju kelasnya.
 

****
 

“ ehm.. Hae Rin, itu.. aku tidak.. ehm.. aku tidak bisa pulang bersamamu sekarang, aku akan pulang sedikit sore “ Min Ra terlihat takut akan reaksi sahabatnya, Hae Rin. “ ehh..waeyo” hae Rin terlihat kaget. “ aku.. disuruh belajar bersama dengan si anak terkenal berandalan itu, kau tahu kan?? “ Min Ra terlihat mengingat kejadian tadi dan semakin kesal. “ ahh itu, Lee Dong Hae kan?? Gwenchanayeo, kan kasihan juga dia, saking berandalannya sampai. “ ucapan Hae Rin terpotong saat Ia melihat Donghae berdiri lumayan dekat di belakang Min Ra.

“ siapa yang berandalan.. dan sampai apa?? “ ucapan Donghae membuat Min Ra berbalik dan terbelalak lebar. “ neo… kan ku suruh tunggu di PERPUSTAKAAN, apa kau tidak tahu perpustakaan “ Min Ra terlihat kesal karena Donghae mengetahui pembicaraannya dengan Hae Rin. “ aku sudah tunggu dari tadi, tapi kau tidak datang-datang “ Donghae memasukkan tangannya di saku celana.

“ eh.. bukankah jam pelajaran sekolah ini baru saja selesai 5 menit lalu “ Hae Rin terlihat kaget saat Donghae berbicara ‘dari tadi’. “ kau membolos jam pelajaran terakhir yahh “ tebak Min Ra. “ hm.. gurunya membosankan” Donghae terlihat menggaruk-garuk kepalanya dengan ringan.

Min Ra mendekat ke arah Donghae dan melemparkan buku tebal yang Ia bawa tepat di kepala Donghae. “ hey… walaupun gurunya membosankan atau apa, kau harus tetap harus masuk pada jam pelajaran apapun, juga kau harus sopan terhadap gurunya, kau tidak boleh.. uhm…hm… “ Donghae yang bosan akan celotehan Min Ra langsung membekap mulut Min Ra dengan tangannya. “ diamlah dan cepat ke perpustakaan, Goo Min Ra-ssi “ Dongahe melepaskan tangannya dan menggandeng tangan Min Ra dengan paksa.

Min Ra terlihat bernalik kepada Hae Rin, “ annyeong, nanti aku telpon saat pulang yahh “. “ hm.. annyeong “ Hae Rin melambai ke arah Min Ra.

“ kalian seperti sepasang kekasih saja yahh, pake setelah pulang di telpon segala lagi ckck “ Donghae terlihat mengoda Min Ra. “ iya,.. WAE!! Kau semburu kepada kami “ Min Ra yang terlihat sengit pada Donghae. “ woah… akan ada berita baru dengan judul, ‘Goo Min Ra anak terpintar sedang menjalin hubungan dengan sesama jenisnya’ bagus kan?? Woahh bagaimana reaksi para siswa “ Donghae melihat keatas membayangkan dari judul yang Ia sebutkan.

“ YA!!! Diam dan berjalan dengan benar “ Min Ra terlihat frustasi jika lama-lama bersama Donghae.
 

****
 

“ ya kau suka dengannya “ teman Siwon yang berada di sampingnya bernama Lee Sung Min terlihat menggoda Siwon. “ kau bicara apasihh, mana mungkin aku menyukainya “ Siwon terlihat fokus ke pada game yang sedang Ia mainkan di PSP. “ ya.. Min Ra itu cantik, pintar, kurang apalagi coba?? “ Sungmin menyakinkan akan kelebihan Min Ra. “ atau jangan-jangan kau suka padanya, kalau mau ambil sajalahh “ Siwon terlihat frustasi akan Sungmin yang terus menggodanya.

“ mana mungkin aku suka dengan Min Ra, cukup temannya sajalahh yang ku suka… hehe menurutmu bagaimana dengan temannya Hae Rin ?? “ Sungmin mendekatkan wajahnya ke waha Siwon. “ aish.. pikir saja sendiri, sana pulang dari rumahku, aku ngantuk tau, aku mau tidur siang “ Siwon berjalan masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamar.

“ YA!! YA!! Choi Siwon, teganya kau mengunci teman mu seperti ini.. aish~ jinjja, kau itu, mana ada tuan rumah yang mengusir tamunya” Sungmin kesal dan keluar dari rumah Siwon.
Di dalam kamar, Siwon yang sebenarnya juga menyukai Min Ra, Ia terlihat deg-degan. “ hah…. tenang Choi Siwon, kau itu pasti bisa mendapatkan Min Ra” Siown berbaring pada tempat tidur di kamarnya dan memandangi salah satu foo Min Ra yang Ia ambil secara diam-diam.
 

****
 

“ kau mendengarkanku “ Min Ra menatap wajah Donghae yang terlihat jenuh dengan semua penjelasan darinya. “ keureom… “ Donghae menjawab sambil bersandar di kursi perpustakaan. “ kau mengerti yang kujelaskan“ Min Ra bertanya kembali, kali ini Min Ra mendekatkan wajahnya. “ sedikit “ Donghae menjawab tanpa rasa bersalah. “ YA!!!! Kau ini, aku sudah menjelaskan mu dengan sangat hati-hati, dan itu dengan cara yang termudah untuk dipahami arra… masih tidak mengerti.. aish~ jinjja huh.. bisa-bisa frustasi jika kau punya murid sepertimu “ Min Ra masih saja terus menggumam kesal akan kelakuan Donghae.

“ ahh cepat selesaikan saja sekarang, aku tidak butuh omelanmu tau!! “ Donghae menegakkan badannya dan menghadap Min Ra. “ sekarang kita lanjutkan 1 jam lagi “ Min Ra terlihat semangat lagi jika sudah berhadapan dengan matematika. “ hahh 1 jam, kan tadi sudah 30 menit “ Donghae terlihat kesal saat jam belajarnya ditambah. “ hey.. belajar satu setengah jam itu masih sedikit tau.. memangnya kau anak SD yang belajar hanya sebentar, ini SMA tau!!! “ Min Ra kembali mengoceh yang membuat semangat Donghae hancur. “ ahh sudah, cepat lanjutkan, aku tidak butuh omelanmu “.

Anak ini, benar-benar!! Belajar hanya 1 setengah jam saja masih mengomel, memang dia tidak pernah belajar, apa orang tuanya tidak memperhatikannya yahh… Aish.. orang tua macam apa yang tidak memperhatikan anaknya. Lalu, jika orang tuanya sudah mengingatkan, mungkin dianya saja yang tidak memperhatikan. Yahhh… tentu orrang tua nya sudah memperingatkannya. Eh… kenapa aku malah terlalu memikirkannya.. INGAT Goo Min Ra, Choi Siwon itu masih tampan… dan anak sialan di depanmu ini hanya anak yang butuh penjelasan darimu.

….60 minutes later….

“ wah… capeknya, apa kau tidak capek “ Donghae merenggangkan tangannya yang terasa pegal. “ ani.. kenapa kau perhatian padaku, atau jangan.. jangan.. kau diam-diam suka dengan ku yahhh “ Min Ra mengarahkan telunjuknya ke wajah Donghae. “ eits… tenang saja, aku tidak akan suka dengan mu, sekarang ini aku masih tahap kencan dengan Ah Ra, Cho Ah Ra “ Donghae terlihat santai sambil mengeluarkan rokok.

“ hey.. kencan saja yang kau pikir.. eh ehhh kau mau apa ini “ Min Ra terlihat kagt saat Donghae mengeluarkan rokok dari saku celananya. “ apalagi, merokok lahh “. Min Ra langsung merebut rokok dari tangan Donghae, “ ini perpustakaan, kau tidak boleh merokok, yahh memang seharusnya kau tidak boleh merokok “. Donghae terlihat kesal dengan Min Ra yang melarang semua yang Ia biasa lakukan.

“ Goo Min Ra, apa yang kau pegang?? “ Penjaga perpustakaan itu mendapati Min Ra yang terlihat sedang memegang rokok. Min Ra dan Donghae sama-sama takut dan terdiam.

CONTINUED PART 2 

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet