II

Merah,
Please Subscribe to read the full chapter

 

PUTIH

 

Hal pertama yang dilihat Jung Daehyun begitu memasuki ruang bawah tanah tempat ia menyimpan peti mati pujaan hatinya, ialah pemandangan seorang gadis yang menghunus dadanya sendiri dengan sebilah pedang. Ia membelalakkan matanya melihat ujung pedang itu menembus punggung si gadis yang tadi pagi dibawanya pulang, darah membasahi mata pedang hingga ke bagian yang masih tertanam di dalam tubuhnya. Berlari ke seberang ruangan di mana gadis itu berada, Daehyun menangkapnya tepat sebelum tubuh gadis itu menghantam tanah. Pelan-pelan dicabutnya pedang yang menancap di jantung si gadis agar darahnya tidak menyembur ke segala arah. Ia menatap pedang berlumuran darah di tangannya, tersenyum miring, matanya berkilat penuh nafsu. Namun ia harus menahan dirinya untuk tidak menjilati darah yang menempel pada pedang karena darah itu sangat berharga.

Ia meletakkan kembali pedang itu di tempatnya semula, membaca sebuah mantra untuk memindahkan semua darah di pedang berukiran sulur daun mawar ke dalam cawan kaca di bawahnya. Setelah semua darah berpindah, cawan kaca itu terisi penuh dengan darah merah segar, sedangkan pedangnya kembali berkilau tertimpa cahaya dari nyala lilin. Senyum lebar terkembang di bibir tampan pria itu, sebentar lagi kekasihnya akan bangkit kembali.

Si cantik yang terbaring di dalam peti mati kaca itu bukanlah seorang perempuan muda yang telah mati. Yoo Youngjae, dia adalah kekasih Jung Daeh

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet