Page 7

Don't push me away

Dalam perjalanan menuju kembali kekantor tiba-tiba hyuna meminta ahjussi untuk berhenti dan menurunkannya disebuah jalanan yang tak terlalu ramai 

"Anda yakin akan berhenti disini nyonya ?" 

"Ne ahjussi , kau bisa kembali kekantor" 

"Tapi disini terlalu sepi nyonya" 

"Tidak apa-apa ahjussi aku butuh waktu untuk sendiri" 

Hyuna keluar dari dalam mobil dan memutuskan untuk berjalan kaki 

Hyuna memutuskan untuk menjauhi beberapa orang , fikirannya kalut perasaannya hancur berkeping-keping 


Apa yang kufikirkan ? Taemin sudah berubah ? Kau tertipu hyuna .. Dia berhasil mengerjaimu 


Hyuna menghapus air matanya dengan tangannya yang bergetar , ia berjalan cukup jauh hingga sampai disebuah danau yang indah disana tak terlalu ramai hyuna bisa merasakan hembusan angin menyentuh kulitnya dengan lembut dan perlahan merasa rintik hujan mulai turun 

Namun hyuna tak memperdulikan itu ia berharap hujan segera turun dengan begitu ia bisa menangis sepuasnya tak akan ada yang menyadari jika dirinya tengah menangis 

"Taemin... Aku sangat mencintaimu.. Kenapa kau tetap mempermainkan cintaku ?" Tangisnya 

Akhirnya hujan benar-benar turun dimalam hari yang dingin itu hyuna tak peduli kalau pun seluruh tubuhnya akan basah ia hanya butuh menenangkan dirinya 

"Aku tak akan pulang , aku tak mau melihat wajahnya lagi , aku membencinya!" 

Kaki hyuna mulai bergetar begitupun dengan bibirnya menahan rasa sakit didadanya dan tubuhnya yang kedinginan akhirnya ia ambruk dengan air mata yang terus mengalir 

"Apa pun yang terjadi aku tak mau melihatnya lagi.. Aku membencimu lee taemin ! Aku membencimu !! Aku akan berhenti mencintaimu ! Sudah cukup kau menyakitiku ! Aku menyerah.."

Dada hyuna terasa semakin nyeri keadaan disana sudah sangat sepi semenjak turun hujan , ia tak bisa meminta tolong pada siapa pun dan akhirnya hyuna merasa tak mampu lagi bertahan kepalanya terasa pusing dan pandangannya mulai kabur 


Taemin segera mungkin kembali kekantor namun sekretaris hyuna mengatakan jika hyuna belum kembali sejak kepergiannya tadi , dengan terburu-buru taemin kembali kerumah 

"Hyuna ?!" 

Taemin mencari keseluruh ruangan namun hyuna tak disana hingga akhirnya turun hujan membuatnya semakin khawatir ia tak bisa membiarkan hyuna pergi dengan keadaan seperti ini ia takut hyuna melakukan sesuatu yang diluar akal sehatnya 

Taemin menghubungi kediaman keluarga kim dan menanyakan apa hyuna berada disana dan mereka mengatakan jika hyuna tak pulang kerumah mereka 

"Hyuna kau dimana ?! Aku tak mau kehilanganmu !" Ucapnya frustasi 


Hyuna terbangun dengan kepalanya yang terasa begitu pusing dan suhu tubuhnya begitu panas

"Ahh kepalaku.." Lenguhnya

Seseorang membuka pintu
"Oh kau sudah bangun" 

"Kai ? Aku .. Dirumahmu ?" 

"Eum , aku menemukanmu di taman dekat danau"

"Tapi bagaimana kau tau aku disana ?" 

"Aku menelfonmu berkali-kali tapi kau tidak mengangkatnya entah mengapa aku berfikir terjadi sesuatu padamu , aku pergi kekantormu dan kau tak disana entah apa yang membuatku berfikir jika kau pergi kedanau karena aku tau saat kau sedang dalam masalah kau pasti akan pergi kesana untuk menenangkan dirimu" 

"Maafkan aku karena telah membuatmu cemas dan..selalu saja menyusahkanmu kai" ucap hyuna dengan suara lemahnya 

"Tidak apa-apa , tapi apa yang terjadi ? Aku menemukanmu tergeletak dirumput dalam keadaan hujan apa kau pingsan ?" 

Hyuna mengangguk lemah
"Sepertinya .. Yang jelas aku merasa dadaku sakit dan kepalaku sangat pusing lalu aku tak ingat apa pun lagi" 

"Hyuna .. Kau sedang ada masalah?" 

"Aku.." 

"Jangan mencoba berbohong padaku , apa ada hubungannya dengan taemin ?" 

Hyuna membuang nafasnya panjang dan mengangguk 

"Kau benar kai.. Taemin dia tak mencintaiku, dia belum berubah dan tak akan pernah berubah" 

"Apa yang dilakukannya ?"

"Aku.. Tak sengaja memergokinya bersama wanita lain didalam ruang kerjanya" 

"Apa ?! Bajingan itu ! Aku akan membuat pelajaran padanya !" 

"Kai ! Tidak perlu.. Tolong jangan berbuat apa pun , aku baik-baik saja aku hanya butuh menenangkan diriku , lagi pula.. Sepertinya aku yang salah" 

"Apa maksudmu ?" 

"Sejak awal aku sebenarnya sudah tau jika taemin terpaksa menikahiku bahkan taemin sendiri yang mengatakan jika dia tak mencintaiku , tapi aku tetap memaksakan semuanya aku hanya yakin jika suatu saat nanti taemin bisa mencintaiku , tapi.. Aku terlalu bodoh , taemin memang tak akan pernah bisa mencintaiku , dia membenciku" suara hyuna mulai tercekat oleh tangisnya 

"Hyuna , kau tak pantas mendapat semua perlakuan ini"

Hyuna mendongakan kepalanya dengan kedua matanya yang sudah memerah 

"Kau wanita yang luar biasa , kau pantas mendapatkan cinta yang tulus.. Kau tak pantas menerima semua ini" 

Hyuna tersenyum pahit 
"Terimakasih karena selalu bersamaku dalam keadaan apa pun kai" 

"Tentu , tenangkan dirimu kau bisa tetap disini selama yang kau mau" 

"Kai.." 

"Eum?" 

"Sebenarnya aku tak tau harus kemana , aku tak mau kembali kerumah itu aku tak mau bertemu dengannya lagi , tapi aku juga tak bisa kembali kerumah orangtuaku aku tak mau membuat mereka merasa sedih" 

"Tak apa hyuna kau bisa tetap disini, aku akan melindungimu" 

Hyuna tersenyum tipis dengan wajah pucatnya 

"Gomawo kai" 

 


🍁🍁🍁

 


Sudah dua hari lamanya hyuna belum juga kembali , hyuna bagaikan ditelan bumi taemin tak bisa menemukan hyuna dimana pun belum lagi ia tak sempat meminta nomor telfonnya 

Dengan terpaksa taemin meminta nomor telfon hyuna pada ayahnya , namun tak semudah yang difikirnya saat meminta nomor telfon hyuna ayahnya banyak melontarkan pertanyaan apa yang terjadi dan sebagainya 

Taemin mencoba untuk berbohong dan mengatakan jika semuanya baik-baik saja hingga akhirnya ia berhasil mendapat nomor telfon hyuna dengan cepat taemin menelfonnya 


Tersambung... 

 

*


"Yoboseo?" 

"....."

Taemin terdiam mendengar suara hyuna , hatinya merasa tenang namun ia benar-benar tak bisa berkata apa pun 

"Yoboseo ? Maaf kau siapa ?" 

"Hyuna.." 

"....." 

"Aku tau kau mendengarku" 

"..."

"Aku mohon dengarkan penjelasanku,kau dimana ? Aku akan menjemputmu" 

"Taemin?" 

"Hyuna.. Aku mohon dengarkan penjelasanku kau hanya salah paham sungguh"

"Darimana kau mengetahui nomorku?"

"Hyuna.."

"Kau menangis ?" 

Hyuna mendengar suara taemin yang bergetar ia yakin jika taemin tengah menangis 

"Aku tersiksa saat kau pergi , bisakah kau kembali ? Aku mohon.. Hyuna .." 

"Maafkan aku tapi.." 

"Hyuna dengarkan aku.. Aku.." 

"...."

"Aku menc.. Aku mencintaimu hyuna" 

"...."

"Hyuna aku bersungguh-sungguh, aku mencintaimu , aku menyadari perasaanku aku mengakuinya jika aku mencintaimu , tolong kembalilah" 

"Apa aku masih bisa mempercayaimu ?" 

"Aku akan membuktikannya hyuna aku berjanji , aku mohon jangan tinggalkan aku , jika kau memaafkanku temui aku di dekat danau jika kau tak bisa lagi menerimaku .. Kau tak perlu datang"

"Baiklah"

 

*

 

Taemin sampai disebuah taman dekat danau , ia menunggu dan menunggu dengan cuaca yang begitu dingin ia berdiri dekat danau namun hyuna tak kunjung tiba 

Taemin tetap menunggu namun hyuna tak juga tiba 


Apa dia tak akan datang ? Sepertinya aku sangat melukai perasaannya , selama ini aku memang keterlaluan , aku rasa aku tak pantas mendapat cintanya lagi aku pantas mendapat semua ini 


Merasa hyuna tak akan datang taemin memutuskan untuk pergi dan berfikir jika hyuna benar-benar tak akan menemuinya

Mungkin memang sudah saatnya ia berpisah dengan hyuna , ia tak pantas bersama hyuna 


"Taemin!"


Mendengar suara yang begitu tidak asing ditelinganya segera taemin membalikkan tubuhnya 

Kedua matanya membulat sempurna dengan senyum merekah diwajahnya 

"Hyuna ?" 

"Babo ! Kau akan pergi kemana ?! Aku sudah jauh-jauh kemari dan kau akan pergi begitu saja ?!" 

Taemin tersenyum lebar lalu berlari ke arah hyuna dan memeluknya erat sangat erat mengutarakan kerinduannya 

Hyuna tersenyum membalas pelukan taemin dengan erat 

"Aku tak menyangka kau akan datang hyuna" ucap taemin tanpa melepaskan pelukannya 

"Aku datang taemin.." 

Tiba-tiba saja taemin mengangkat tubuh hyuna dalam pelukannya dan memutar tubuhnya 

"Yahhh !! Taemin turunkan aku!!!" 

"Shireo ! Waaa aku sangat bahagia !" 
Jawabnya tanpa menurunkan hyuna dan tetap berputar-putar disana 

Keduanya tertawa tanpa taemin melepas pelukannya

"Aku merindukanmu hyuna" 

Taemin menatap kedua mata hyuna dalam 

"Nado" 

Taemin memberikan senyuman terhangatnya 

"Maafkan aku karena selama ini telah melukai perasaanmu , aku hanya tak bisa menerima jika selama ini aku memang jatuh cinta padamu, tapi sekarang aku benar-benar sudah mengakui itu hyuna , aku mencintaimu aku tak bisa hidup tanpamu" 

Hyuna tersenyum haru dan terasa air mata mengalir begitu saja ia benar-benar merasa bahagia 

"Aku harap kali ini kau tidak berbohong taemin" 

"Aku akan membuktikannya" 

Hyuna memeluk taemin dengan erat menyalurkan kebahagiaannya dan rasa cintanya 

"Kalau begitu kita pulang ?" Tanya taemin hyuna mengangguk kecil 

Saat mereka sampai dirumah tiba-tiba saja terlihat dua buah mobil terparkir dihalaman rumah mereka 

Hyuna dan taemin saling berbalas tatapan didalam mobil

"Taemin ?" 

"Ne ?"

"Kau .. Mengundang eomma dan appa kemari?" 

"Tidak" 

Perasaan keduanya tak enak apa yang membuat kedua orangtua mereka tiba-tiba berkunjung tanpa memberitahu mereka 

"Pegang tanganku"

"Mwo ?"

Tanpa persetujuan hyuna taemin menggenggam sebelah tangan hyuna dengan erat dan masuk kedalam rumah 

"Taemin ? Hyuna ? Akhirnya kalian pulang" ucap nyonya kim 

"Eomma , ada apa ? Kalian kemari tanpa memberitahu kami apakah sesuatu terjadi ?" Tanya hyuna 

"Taemin membuat kami cemas" jawab nyonya kim 

Hyuna mengerutkan keningnya lalu menatap taemin yang berdiri disampingnya 

"Apa yang kulakukan ?" Tanya taemin dengan raut bingungnya 

"Jawab pertanyaan kami nak , apakah selama ini hubungan kalian tak berjalan baik ?" Tanya tuan kim 

"A-apa yang appa katakan ? Kami baik-baik saja" 

"Ne appanim hubungan kami baik-baik saja" 

"Lalu kenapa selama ini kalian tak memiliki nomor telfon masing-masing ? Jadi selama ini kalian berhubungan bagaimana ?" Tanya tuan lee 

"Itu.. Kami hanya merasa tak butuh karena .. Kami.." 

Taemin segera memutus ucapan hyuna 
"Karena setiap hari kami bertemu appanim.. Jadi kami bahkan tak terfikir untuk bertukar nomor telfon , tapi bukankah itu hal kecil ?" 

"Tadi juga eomma melihat kekamar kalian , jawab jujur apakah selama ini kalian tak tidur dikamar yang sama ?" Tanya nyonya lee 

"Kami..  Tentu saja tidur dikamar yang sama eomminim.." Jawab hyuna 

"Lalu kenapa semua pakaian dan barang-barangmu berada ditempat yang berbeda dengan kamar taemin ?" Tanya nyonya lee lagi 

"Baiklah.. Sepertinya keputusan kami sudah bulat" ucap tuan lee seketika membuat hyuna dan taemin membeku


Keputusan ? Keputusan apa yang mereka maksud ?? Apa.. Apa yang mereka maksud adalah.. Keputusan untuk berpisah ??? 


"Tidak appanim ! Aku tidak ingin berpisah dengan taemin!" 

"Appa ! Tolong kami berjanji akan memperbaiki hubungan kami .. Aku tak akan menyakiti perasaan hyuna lagi" 

"Appa eomma .. Jangan pisahkan kami walaupun taemin sering membuatku menangis dan kesal tapi aku sangat mencintainya" 

"Aku juga tak mau kehilangan hyuna aku mohon jangan pisahkan kami eomma appa .. Kami baru saja kembali bersama"


"........" 


Mereka hanya terdiam mendengar kehebohan putra putri mereka , apa yang sedang mereka bicarakan ? 


"Apa yang kalian bicarakan ? Dan siapa yang ingin memisahkan kalian berdua uh?" Tanya tuan lee 

"Lalu.. Keputusan apa yang appa maksud ?" Tanya taemin dengan raut 'babo'nya 

"Kami sudah memutuskan untuk memberikan kalian waktu untuk berbulan madu, kalian tidak perlu bekerja untuk beberapa minggu dengan begitu hubungan kalian bisa semakin dekat" jawab tuan lee 

Hyuna dan taemin membuang nafasnya panjang 

"Tapi tunggu .. Jadi selama ini kalian benar-benar tak akur ? Benar dugaanku selama ini" ucap tuan kim

Hyuna dan taemin hanya terdiam dengan senyum bodoh mereka 

 


🍁🍁🍁

 


Beberapa hari kemudian setelah semua keperluan bulan madu mereka diurus oleh kedua orangtua mereka , mereka pun berangkat 


Paris..


Paris adalah tempat yang mereka pilih untuk berbulan madu 

Sudah sejak lama hyuna memiliki cita-cita untuk datang ke paris berbulan madu dengan suaminya kelak 

Dan kini semuanya terkabulkan sudah , hyuna akan berbulan madu dengan pria yang sangat dicintainya

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan keduanya sampai disebuah rumah yang besar yang sudah dipesankan oleh kedua orangtua mereka 

"Hyuna.. Bangunlah kita sudah sampai" taemin membangunkan hyuna yang tertidur disampingnya dengan merebahkan kepalanya dibahu taemin 

Hyuna melenguh kecil dengan susah payah membuka matanya , taemin hanya bisa tersenyum melihat wajah menggemaskan itu 

"Kita sudah sampai ?"

"Eum, kajja.." 

"Aku sangat mengantuk.."

Seketika kedua mata hyuna membulat saat taemin tiba-tiba saja menggendongnya ala bridal style 

"Yah !! Taemin apa yang kau lakukan?!"

Taemin hanya tertawa kecil tanpa menurunkan hyuna dan tetap membawanya masuk dan membiarkan ahjussi dan pelayan lainnya membawakan barang-barang mereka kedalam rumah 

Hyuna tertawa geli saat dengan susah payah taemin menaiki anak tangga yang cukup banyak sambil tetap menggendong hyuna

"Woaaaaa" ucap taemin mencoba tetap menaiki anak tangga dengan wajahnya yang memerah padam 

"Hahaha .. Cukup taemin turunkan aku kau tak mampu lagi melakukannya" 

"Hyuna.. Bisakah kau .. Diam.. Jika kau terus bergerak.. Aku akan kehilangan keseimbanganku.." 

"Kalau begitu turunkan aku babo"

"Di..amlah.." Ucapnya dengan susah payah

"Keure , kau yang meminta" 

"Yah yah ! Sudah kukatakan diamlah !" Protes taemin saat hyuna malah memainkan kedua kakinya keatas dan kebawah 

"Kalau begitu turunkan aku"

"Kau akan mendapat hukuman setelah ini.." 

Seketika hyuna terdiam ia tak lagi bergerak sedikit pun dengan wajah terkejutnya , taemin menyunggingkan ujung bibirnya melihat hyuna yang terlihat ketakutan 

Perlahan taemin menidurkan hyuna diatas ranjang dengan wajah mereka yang begitu dekat , hyuna bisa merasakan hembusan nafas berat taemin 

"Kau pasti lelah istirahatlah" ucap taemin 

Hyuna masih melingkarkan kedua tangannya ditengkuk taemin 

"Taemin" 

"Eum?" 

"Aku.. Mencintaimu" 

Taemin tersenyum 
"Aku lebih mencintaimu hyuna" taemin mengecup kening hyuna

"A-apa yang kau lakukan ?" Hyuna segera menutup matanya saat taemin hendak membuka pakaiannya 

"Aku akan pergi mandi" tiba-tiba saja taemin menunjukkan smirknya

"Kau ingin ikut bersamaku ?" 

"Mwo ? A..ani !" 

Taemin tertawa geli melihat rona merah di pipi hyuna lalu berjalan memasuki kamar mandi

Setelah keduanya membersihkan diri mereka waktu menunjukkan pukul sebelas malam mereka begitu lelah dan memutuskan untuk tidur 

Hyuna bingung saat taemin tetap didalam kamarnya , apakah mereka benar-benar akan tidur dikamar yang sama kali ini ?

Taemin merasa jika hyuna merasa tak nyaman 

"Jika kau merasa tak nyaman aku akan tidur dikamar yang lain" 

"Tidak ! Maksudku.. Kenapa kau harus .. Maksudku .." 

Taemin tersenyum dan sedikit tertawa 
"Jadi apa yang sebenarnya kau mau ?" 

"Aku .. Maksudku .. Kau tetap disini, maksudku.. Bagaimana jika terjadi sesuatu padaku ?" 

"Memangnya apa yang akan terjadi padamu dirumah yang didalamnya hanya berisi kita berdua hm?" 

Merasa hyuna kehabisan kata-kata taemin hanya bisa tertawa kecil lalu mendekati hyuna dan duduk disampingnya diatas ranjang menatap wajahnya intens membuat rona kemerahan itu semakin terlihat jelas 

"Kau ingin aku tidur bersamamu kan?" 

"Mwo ? Aku.. Tidak bicara seperti itu" 

"Baiklah kalau begitu aku akan tidur dikamar yang lain.. Selamat mal-" 

"Andwae !" 

Hyuna menahan tangan taemin yang hendak pergi

"Keure ! Tidurlah disini ! Aku ingin tetap bersamamu ! Kau puas ?!" 

Taemin kembali tersenyum lalu menarik hyuna dengan kasar kedalam selimut tak peduli dengan protesan hyuna 

Taemin memeluk hyuna dengan erat dan mereka terdiam sesaat mendengar hembusan nafas satu sama lain dalam diam 

"Taemin" akhirnya hyuna memecahkan keheningan itu 

"Eum?"

Taemin menundukkan kepalanya menatap hyuna 

"Ani"

"Haha wae ?" Tanya taemin 

"Aniyo, aku tidak tau harus bicara apa" 

"Jadi kau belum mengantuk?" 

Hyuna menggelengkan kepalanya , taemin mencium kening hyuna lalu menatap kedua mata hyuna dalam 

Perlahan hyuna menutup matanya saat taemin semakin mendekat dan mengecup bibirnya lembut 

Hyuna membuka mulutnya hingga taemin bisa memasukinya dan bermain dengannya didalam sana hingga ciuman itu berubah menjadi lebih dalam dan panas 

Taemin tak bisa menahannya lagi begitu pun dengan hyuna mereka begitu ingin memiliki satu sama lain 

Taemin semakin memeluk hyuna dengan erat dan perlahan sebelah tangannya mengelus lembut paha hyuna yang hanya mengenakan celana pendeknya membuatnya begitu leluasa

"Kau ingin aku melanjutkannya atau.." 

"Aku milikmu taemin" potong hyuna dengan cepat 

Taemin tersenyum penuh arti merasa hyuna sudah memberi lampu hijau untuknya , taemin kembali mengecup bibir hyuna dengan panas dan semakin dalam kini kedua tangan hyuna memeluk tengkuk taemin hingga taemin berada diatas tubuhnya 

Dengan lembut taemin membuka pakaian hyuna hingga membuatnya benar-benar  

"Taemin.. Aku.. " 

"Tidak perlu merasa malu sayang , sekarang kita sama" taemin sudah melucuti pakaiannya sendiri lagi-lagi pipi hyuna kembali memerah


Yatuhan ! Lihatlah dadanya yang bidang itu dan abs miliknya .. Aku benar-benar tak bisa menahan diriku untuk tak menyentuhnya! Kendalikan dirimu hyuna ! Tapi tak apa dia adalah suamimu ! Sentuh saja tak masalah ! Tidak ! Itu terlalu memalukan !


"Kau terlihat begitu menikmatinya" ucapan taemin menghamburkan lamunannya 

"Ne ? Mworago ?" 

Taemin menuntun tangan hyuna untuk menyentuh tubuhnya , hyuna tak bisa berhenti terkagum-kagum saat jari-jari lentik miliknya akhirnya menyentuh dada dan perut sixpack itu

"Kau menyukainya ?" Bisik taemin 

Hyuna hanya bisa mengangguk

"Tubuhmu sangat seksi hyuna , aku tak bisa menahannya lagi" 

Setelah cukup lama taemin berhasil membuat hyuna tak bisa menahan dirinya lagi , dan untuk pertama kalinya sesuatu memasuki bagian terintimnya , hyuna tak mampu menahan air matanya , sesuatu benar-benar tengah memaksa masuk kedalam bagian intimnya 

"Taemin.. Aku tak bisa.. Hentikan.." Tangis hyuna 

"Maafkan aku hyuna.. Aku tak bisa, bertahanlah aku berjanji akan menghilangkan rasa sakitmu"

Hyuna hanya diam dengan memejamkan matanya dan air mata yang terus mengalir dari sudut matanya 

Taemin tak bisa berhenti dan merasa hyuna mulai bisa beradaptasi ia memanfaatkan kesempatan itu dan memulai permainannya nafas keduanya tersengal keadaan semakin panas dengan hyuna yang tak henti mendesah menyebut nama taemin , hingga akhirnya keduanya mendapat pencapaian mereka bersama 

Taemin yang ambruk masih menindih tubuh hyuna ia melepas kontak mereka dan mengecup bibir hyuna yang tengah kelelahan 

"Aku mencintaimu hyuna" 

"Aku juga mencintaimu taemin" 

Taemin memeluk hyuna dengan erat dan membiarkannya tertidur dalam pelukannya 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Hello readers , maaf ya banyak typo udah berusaha buat dibenerin tapi masih aja ada yg typo saking kebanyakan yg typo haha, jangan lupa subscribe dan comment ya makasih;)

Comments

You must be logged in to comment
mintsha
#1
Chapter 20: This is so cute really ❤️❤️❤️ happy ending for all, I hope Kai will be happy too
mintsha
#2
Chapter 19: semoga taemin bangun sebelum hyuna dan kai menikah T_T
mintsha
#3
Chapter 7: Thank you for wonderful update!!
mintsha
#4
Chapter 6: Padahal udah mulai deket mereka, tapi ternyata ada pihak ketiga </3
mintsha
#5
Chapter 4: Nice story, semoga taemin ga bertindak bodoh lagi, kasian hyuna