🚩i .... U

Don't push me away

Taemin semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang hyuna membuat hyuna merasa semakin gugup 

"Le-lepaskan!" Hyuna mendorong taemin dengan keras

Taemin melepaskan hyuna lalu menyunggingkan ujung bibirnya ia kembali mendekati hyuna 

"Kenapa kau mendorongku ?" 

"Karena kau membuatku takut" 

"Membuatmu takut ? Wae ? Aku suamimu" 

"Berhenti mengerjaiku lee taemin ! Aku bukan mainanmu !" 

"Lalu kau ini apa ? Katakan" 

"Kau keterlaluan !" 

"Apa ? Aku hanya ingin mendengarnya langsung dari bibir manismu" 

"Hentikan taemin !" 

Taemin berdecih dengan smirknya 
"Terimakasih karena sudah bekerja keras untuk hari ini , istirahatlah" 

Taemin mengelus puncak kepala hyuna membuat hyuna tertegun taemin benar-benar berhasil mengoyak-ngoyak perasaannya disaat lain ia bisa membuat perasaan hyuna begitu sakit dan disaat bersamaan ia bisa membuat hyuna merasa begitu bahagia dan menghangat

Saat taemin hendak pergi hyuna kembali memanggilnya 

"Kenapa .. Kau bertingkah baik padaku dihadapan orangtua kita tadi ? Apa kau sedang berakting?" Tanya hyuna dengan hati-hati karena merasa sudah mengetahui jawabannya ia pun mempersiapkan dirinya untuk hancur 

Taemin kembali tersenyum tipis 
"Semua yang kulakukan padamu tadi , aku tidak berakting"


Taemin kembali tersenyum saat melihat kedua pipi hyuna memerah taemin kembali meninggalkan hyuna berjalan kedalam kamarnya 

Hyuna memegang kedua pipinya yang terasa menghangat 


Apa ini? Apa benar dia tidak berakting ? Yatuhan .. Jantungku benar-benar berdegup cepat tapi aku sangat menyukai ini 


Hyuna tersenyum dalam diamnya lalu mengikuti taemin masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat 

 


🍁🍁🍁

 


Taemin kini tengah dalam perjalan menuju suatu tempat yang selalu ingin ia kunjungi, dua tempat yang akan membuat fikirannya merasa tenang 

Taemin sampai disebuah pemakaman ia terdiam menatap sebuah makam wanita yang sangat dicintainya hingga kini 

Taemin berjongkok disamping makam itu perlahan air matanya terjatuh kepipinya 

"Naeun-ah.. Oppa disini, bagaimana kabarmu disana?" Suara taemin begitu tercekat ia tak sanggup melanjutkan kata-katanya 

"Aku masih tak percaya kau sudah meninggalkanku selamanya, kau membuatku tersiksa naeun, aku begitu merindukanmu" 

Taemin tak mampu lagi membendung air matanya ia terisak pelan dalam tangisnya

Setelah beberapa saat taemin pun pergi ketempat lainnya yaitu kediaman ibu naeun 

Saat melihat taemin mendatanginya nyonya son memeluk taemin dengan erat dan menangis didalam pelukannya taemin pun membalas pelukan itu 

"Eommonim.." 

Nyonya son melepas pelukannya dengan taemin mengusap air mata nyonya son yang membasahi pipinya dengan lembut 

"Jangan menangis lagi eommonim" 

"Taemin.. Eommonim begitu merindukanmu, kenapa kau tak pernah berkunjung kemari ? Eommonim begitu kesepian selama naeun tak ada , kau sudah seperti putraku sendiri"tangisnya 

"Sekali lagi maafkan aku eomminim , aku juga merindukanmu eommonim.. Dan dirumah ini.. Aku bisa kembali mengulang semua kenanganku bersama naeun dan keluarga ini" taemin melihat kesekitar rumah itu dimana ia dulu sering berkunjung kesana 

"Saat itu semuanya terasa begitu membahagiakan" jawab nyonya son 

"Taemin.. Apa kau sudah menemukan wanita lain?"

Taemin tertegun dengan pertanyaan nyonya son dan terdiam sesaat ia tak mau melukai perasaan nyonya son karena baru saja naeun meninggalkan mereka selama setahun ia tak mau membuat nyonya son berfikir jika ia sudah melupakan naeun 

"Taemin ? Apa yang kau fikirkan nak? Apa kau sudah memiliki wanita lain ?" Tanya nyonya son dengan suaranya yang lembut 

Taemin menutup matanya lalu membuang nafasnya panjang dan menggenggam kedua tangan nyonya son

"Maafkan aku eommonim.." 

"Ada apa taemin?" 

"Aku.. Aku sebenarnya sudah menikah" 

"Menikah ?" 

Taemin mengangguk lemah 

Namun tiba-tiba nyonya son mengelus pundak taemin layaknya seorang ibu kepada anaknya 

"Kenapa kau baru memberitahuku ? Aku sudah seperti ibumu , siapa wanita itu ? Apa dia mengurusmu dengan baik?" 

"Eommonim.. Maafkan aku"

"Kenapa kau terus meminta maaf ? Katakan siapa wanita itu dan bagaimana kepribadiannya ?"

"Dia.. Wanita yang baik eommonim, dan kami baru saja menikah satu bulan yang lalu" 

"Beruntunglah jika begitu , apa kau sangat mencintainya ?" 

Taemin lagi-lagi terdiam entah mengapa merasa pertanyaan itu begitu sulit untuknya karena sampai saat ini ia sendiri tak tau jawabannya

"Sebenarnya .. Aku.. Tidak tau eommonim"

"Maksudmu?" 

"Kami menikah atas kehendak orangtua kami , aku dipaksa menikah dengannya , dan sampai saat ini aku belum bisa sepenuhnya menerima pernikahan ini"

Nyonya son mengerutkan keningnya lalu membawa taemin untuk duduk disofa 

"Kau tidak boleh seperti itu taemin .. Kau mengatakan jika dia wanita yang baik , dia sudah menjadi istrimu dan kau harus menyayanginya dan menjaganya dengan baik seperti saat kau menjaga naeun"

"Tidak eommonim, aku tidak bisa memberikan kasih sayangku pada wanita lain seperti apa yang kulakukan pada naeun" 

Nyonya son membuang nafasnya panjang dengan senyum lembut khas seorang ibu 

"Kau harus membuka matamu jika naeun sudah tiada , apa kau fikir naeun akan senang melihatmu seperti ini karena dirinya ? Kau sudah memutuskan untuk menikahi wanita itu , itu artinya dia sudah menjadi tanggung jawabmu" 

"Sekali lagi eomminim katakan kau harus bisa membuka hatimu untuk wanita lain khususnya istrimu , eommonim yakin orangtuamu tak akan salah memilihkan istri untukmu , cintailah dia eommonim yakin jika dia juga mencintaimu , jangan siksa dia dengan memperlakukannya tidak baik, kau akan menyesal nanti"

"Ne eommonim .. Aku akan melakukannya , perlahan aku akan mencoba membuka hatiku dan memperlakukannya dengan baik, kamsahamnida" taemin memeluk nyonya son seperti ibunya sendiri 

Selama perjalanan ucapan nyonya son terus saja terngiang didalam kepalanya 


'Jangan siksa dia dengan memperlakukannya tidak baik , kau akan menyesal nanti' 


"Menyesal ? Menyesal untuk apa ? Aku yang ingin berpisah dengannya kenapa aku yang akan menyesal ? Aku lelah memikirkan semua ini" gumamnya sambil mengendarai mobilnya 


Taemin sampai dirumah ia tak melihat mobil milik hyuna dihalaman rumahnya 


Apa dia belum kembali dari kantor ? 


Taemin mencoba untuk tak peduli dan memasuki rumah , setelah membersihkan dirinya ia memakai pakaian rumahnya dan menyalakan televisi tak lama perutnya terasa lapar ia baru menyadari jika biasanya hyuna selalu membuatkannya makan malam dan kini ia hanya sendiri 

Taemin melirik jam dinding menunjukman pukul delapan malam membuatnya sedikit cemas mengapa sampai saat ini istrinya itu tak kunjung pulang

Taemin mengambil ponselnya lagi-lagi ia lupa jika ia belum sempat meminta nomor telfon istrinya sendiri 

Taemin tak bisa menunggu lagi ia akhirnya memutuskan untuk pergi kekantor hyuna dan memastikan jika keadaannya baik-baik saja atau paling tidak ia mengetahui apa yang sebenarnya tengah dikerjakan hyuna 

Taemin segera memasuki mobilnya bergegas menuju kantor hyuna , didalam perjalanan ia baru menyadari jika ia tak mengganti pakaiannya ia masih mengenakan pakaian tidurnya 

"Aishh taemini babo !" Gerutunya 

Taemin sampai tepat didepan gedung raksaksa itu ia berfikir keras apakah ia harus keluar dengan pakaian seperti itu dan memasuki kantor untuk menemui hyuna atau tetap dimobil menunggu hyuna sampai keluar dari dalam gedung itu 

Akhirnya setelah cukup lama berfikir taemin memutuskan untuk turun dari dalam mobinya 

Taemin mengikuti mobil hyuna dari belakang dengan sangat hati-hati tak mau hyuna menyadari keberadaannya , taemin tertegun saat tiba-tiba saja hyuna berjalan ke arah lain bukan kearah jalan menuju rumah 

"Kemana dia akan pergi ?" 

Karena merasa begitu penasaran akhirnya taemin tetap mengikuti kemana hyuna pergi , hingga akhirnya mobil hyuna berhenti disalah satu gedung apartemen dan betapa terkejutnya taemin saat melihat hyuna keluar dari dalam mobilnya dengan seorang pria 

Taemin mengepal kuat kemudinya entah mengapa yang jelas ia merasa begitu marah 


Apakah taemin merasa cemburu ? 


"Sial ! Apa yang mereka lakukan di apartemen ini ?! Jadi kau ingin bermain denganku hyuna ? Baiklah"

Taemin memutar kemudinya dan kembali kerumah dengan kesalnya 

 

_10.00pm ksl_


Hyuna sampai dirumah , dengan sangat hati-hati ia membuka pintu dan kembali menutupnya tanpa ingin menimbulkan suara

Hyuna merasa bersalah karena pulang larut , awalnya ia ingin memberitahu taemin tapi sayangnya ia tak mempunyai nomor telfon taemin 

Hyuna berjalan kearah kamar taemin perlahan ia membuka pintu kamarnya dan sedikit mengintip ia melihat taemin tengah terlelap dalam tidurnya , hyuna tersenyum tipis melihat taemin tertidur lelap pemandangan yang selalu menjadi hobinya akhir-akhir ini 

Hyuna kembali menutup pintunya dengan perlahan dan pergi menuju kamarnya

Perlahan taemin membuka matanya , sebenarnya ia belum tertidur ia hanya berpura-pura tidur 


Aku tak tau dengan perasaanku , yang jelas kau sudah berani mempermainkanku ? Kau mengatakan jika kau mencintaiku tapi ternyata kau bermain dibelakangku, Kita lihat saja nanti , aku pastikan kau akan bertekuk lutut padaku , hyuna

 


🍁🍁🍁

 


Secepat mungkin hyuna bersiap-siap karena hari ini ia akan terlambat kekantor sebenarnya tak masalah kalau pun ia terlambat karena ia adalah pemilik perusahaannya sendiri namun ia tak mau membuat contoh yang buruk bagi para karyawannya

Hyuna membuka pintu kamarnya dan terkejut membuatnya bertabrakan dengan taemin yang sudah berdiri didepan kamarnya 

"Ah !" Ringis hyuna 

"Gwaenchana ?" 

"Gwaenchana , kenapa kau berdiri disini ?!" 

"Aku .. Aku.." 

"....."

Taemin terlihat salah tingkah ia menggaruk kepalanya yang tak gatal 

"Ada apa ? Semuanya baik-baik saja ?" Tanya hyuna 

"Tidak" 

"Ne ?"

Tiba-tiba taemin mendorong hyuna untuk kembali masuk kedalam kamarnya

"Ta-taemin.. Apa yang kau lakukan aku harus segera bekerja" 

"Tidak sekarang" 

"Tapi aku sudah terlambat" 

"Mana ponselmu" 

"Untuk apa ?" Tanya hyuna dengan mengernyitkan keningnya

"Kemarikan ponselmu" 

Hyuna berdesis kesal akhirnya mengeluarkan ponselnya dari dalam tas 

"Untuk apa ?" Tanya hyuna lagi 

"Hubungi sekretarismu" 

"Mwo ?! Untuk apa aku menelfonnya ?" 

"Cepat" 

Merasa taemin semakin memaksanya hyuna membuang nafasnya kasar lalu menghubungi sekretarisnya saat tersambung taemin segera mengambil alih ponsel itu dari tangan hyuna 


"Hari ini hyuna tidak akan bekerja, aku suaminya dan tolong urus semua pekerjaan hari ini dengan baik" 

"Baik tuan" 


Taemin memutus panggilannya lalu mengembalikan ponselnya pada hyuna sedangkan hyuna hanya terdiam dengan mulut terbuka dan mata yang membulat sempurna 

"Mwo ?" Tanya taemin 

"Yah ! Apa yang baru saja kau lakukan eoh?! Kenapa kau mengatakan itu pada sekretarisku ?!" 

"Karena aku tak akan membiarkanmu pergi"

Wajah hyuna memerah ia benar-benar merasa kesal dengan perlakuan taemin yang selalu berbuat seenaknya padanya 

"Kenapa kau selalu memperlakukanku semaumu eoh?!! Aku bukan mainanmu lee taemin ! Aku adalah istrimu !" 

Tiba-tiba saja taemin tersenyum penuh arti membuat hyuna terkejut dan melangkah mundur kala taemin semakin mendekat kearahnya 

"Kalau begitu mari kita lakukan apa yang seharusnya pasangan suami istri lakukan" 

"Mworago ? A-apa maksudmu.." 

Tak mau membiarkan hyuna terus menghindarinya taemin menarik pergelangan tangan hyuna hingga tak ada jarak lagi diantara keduanya

Jantung hyuna kembali berdegup cepat kala jarak mereka begitu dekat , hyuna bisa merasakan deru nafas taemin diwajahnya juga mata lapar itu membuatnya begitu takut dan merasa terancam

"Taemin .. Lepaskan aku" 

"Tidak akan" 

"Tapi.." 

Taemin tak memberi hyuna kesempatan lagi untuk menolak ia mencium bibir hyuna dengan lembut dan semakin dalam menuntut agar hyuna membalasnya

Hyuna hanya bisa membulatkan kedua matanya ia benar-benar tak bisa menolak tubuhnya benar-benar sudah tak mau menuruti fikirannya


Sial ! Kenapa aku tak bisa menolak semua ini ?! Aku begitu terlihat seperti wanita murahan ! Tapi tidak.. Kenapa aku berfikir seperti itu ? Dia adalah suamiku dan memang sudah seharusnya aku tak menolaknya , tenangkan dirimu hyuna ! 


Merasa hyuna mulai membalas ciumannya taemin menyunggingkan ujung bibirnya lalu mendorong hyuna ke ranjang 

"Bagus.. Kau tak menolakku , sayang" 


Apa ?! Apa yang baru saja dikatakannya ? Sayang ?? 


Taemin kini sudah berada diatas tubuh hyuna dengan tatapan laparnya 

Dengan perlahan taemin membuka satu persatu kancing pakaian hyuna hingga terlihat belahan dadanya , hyuna merasa begitu malu selama hidupnya tak pernah ada yang melihat dadanya sedekat ini 

"Taemin hentikan" hyuna menghentikan tangan taemin yang terus melepas satu persatu kancing bajunya 

Taemin menaikkan sebelah alisnya 
"Wae ?" 

"Aku.. Tidak bisa melakukan ini" 

Taemin terlihat kesal dengan kening yang berkerut ia tak menjawab apa pun dan hanya menatap hyuna dengan raut tak sukanya

"Kau menolakku ?" 

"A-ani , bukan begitu maksudku.. Aku.. Hanya.." 

Taemin mengelus pipi hyuna dengan ibu jarinya membuat kedua pipi itu semakin memerah 

"Wae ? Kau merasa malu ?" 

Hyuna mengangguk lemah 

"Tidak perlu merasa malu , nanti juga kau akan melihat apa yang selama ini tak pernah kau lihat didalam diriku" 

"A-apa yang.. Kau maksud" 

"Kau akan segera mengetahuinya jika kau tak banyak bicara , hanya diam dan nikmati saja" taemin berbisik tepat ditelinga hyuna membuatnya merasa geli 

"Hentikan.." 

"Sayangnya sudah terlambat , aku tak bisa lagi berhenti" 

Hyuna membulatkan kedua matanya kala taemin sudah benar-benar melucuti pakaian atas hyuna 

"Wow.. Aku tau menyangka tubuhmu begitu seksi" 

"Taemin.. Hentikan"

"Shireo" 

Taemin mengecup leher hyuna begitu brutal tanpa ampun walaupun hyuna terus berusaha untuk menghentikan taemin 

"Ahh..."

Hyuna terkejut dengan desahanny sendiri dengan bodohnya mengapa ia mendesah merasa benar-benar bodoh dan mempermalukan dirinya sendiri 

Taemin menyunggingkan ujung bibirnya kala akhirnya mendengar desahan pertama hyuna 

"Bagus mendesahlah .. Kau telah melakukan kesalahan besar sayang"

Taemin tak bisa menahan dirinya lagi ia semakin menuntut dan merasa hyuna mulai tak melawan sebelah tanganny hendak memegang dada hyuna namun ia mengurungkan niatnya dan tiba-tiba terdiam

Hyuna membuka perlahan kedua matanya merasa taemin tiba-tiba diam , ia melihat taemin menatap dalam dirinya 

"Kau kenapa ?" Tanya hyuna 

Taemin memperhatikan leher hyuna dan dadanya yang membiru menandakan bekas kissmarknya , hatinya begitu sakit menyadari apakah dirinya telah melukai hyuna ? 

"Kau .. Terluka?" 

Hyuna menggeleng kecil 

Taemin terlihat begitu frustasi , ia begitu membenci hyuna setiap kali teringat jika jantung kekasihnya kini berada didalam dadanya membuatnya selalu berfikir jika hyuna yang menyebabkan naeun tiada tapi disisi lain ia merasa hal yang aneh , nyaman dan jantungnya berdegup cepat saat bersama hyuna dan ia tak mau menyakiti hyuna 

"Taemin?" 

"Hm" 

"Ada apa ? Kau memikirkan apa?" 

Taemin menggelengkan kepalanya lemah lalu tiba-tiba saja menyandarkan kepalanya di dada hyuna 

"Apa kau sakit ?" Tanya hyuna khawatir 

Taemin memejamkan kedua matanya mendengarkan detak jantung hyuna yang perlahan mulai tenang , ia bisa merasakan keberadaan naeun disana 

"Aku .." 

"Aku ?" 


Aku mencintaimu hyuna.. Aku tak bisa menyakitimu lagi , tapi tolong jangan mempermainkanku

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Hello readers , maaf ya banyak typo udah berusaha buat dibenerin tapi masih aja ada yg typo saking kebanyakan yg typo haha, jangan lupa subscribe dan comment ya makasih;)

Comments

You must be logged in to comment
mintsha
#1
Chapter 20: This is so cute really ❤️❤️❤️ happy ending for all, I hope Kai will be happy too
mintsha
#2
Chapter 19: semoga taemin bangun sebelum hyuna dan kai menikah T_T
mintsha
#3
Chapter 7: Thank you for wonderful update!!
mintsha
#4
Chapter 6: Padahal udah mulai deket mereka, tapi ternyata ada pihak ketiga </3
mintsha
#5
Chapter 4: Nice story, semoga taemin ga bertindak bodoh lagi, kasian hyuna