Page 6

Don't push me away

Hyuna membuka matanya ternyata mereka tertidur dengan taemin disampingnya 

Hyuna mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali , apakah dia bermimpi ? Taemin benar-benar tertidur disampingnya 

Hyuna ingin memastikan jika ia benar tak bermimpi , perlahan ia mencubit perutnya sendiri dan meringis membuat taemin terbangun 

Hyuna belum menyadari jika taemin terbangun , taemin sengaja tak membuka matanya ia mati-matian menahan untuk tak tertawa melihat tingkah hyuna 

Perlahan hyuna menyentuh kelopak mata dan hidung taemin dengan lembut 

"Aku tidak bermimpi" gumamnya 


Lebih baik aku segera pergi jika dia bangun dia tak akan menyukai jika melihatku tertidur disampingnya seperti ini , walaupun.. Aku sangat ingin tetap disini


Hyuna terkejut setengah mati saat taemin tiba-tiba memegang pergelangan tangannya yang hendak pergi keluar dari dalam kamar taemin 

"Taemin?" 

"Kau mau kemana ?" Tanya taemin dengan suara seraknya

"Kau.. Kau sudah bangun ?!" 

"Kau tidak ingin tidur bersamaku ?" 

"Ne ?" 

"Kemari" 

Perlahan taemin kembali menarik hyuna untuk kembali tidur disampingnya , jantung hyuna kembali berdegup cepat merasakan tangan taemin memeluk pinggangnya dan hembusan nafasnya begitu terasa dipundak hyuna 

"Aku masih mengantuk" gumam taemin 

"Ti-tidurlah.." Jawab hyuna ia benar-benar meras gugup dengan posisi ini 

Taemin tersenyum tipis dan semakin menarik hyuna kedalam pelukannya 

"Jangan tinggalkan aku.." Gumam taemin 


Apa ?! Apa yang baru saja dikatakannya ?! Apa dia sedang mengigau ? Atau.. 


Hyuna menahan dirinya untuk tak tersenyum sayangnya usahanya tak berhasil ia tetap tersenyum dalam diamnya dan merasa kedua pipinya memanas 


Aku harap taemin tak melihatku seperti ini , sangat memalukan.. 

 

_keesokan paginya_


Taemin membuka matanya dan tak menemukan hyuna disampingnya , taemin mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kamar 

"Hyuna ?"

Namun hyuna tak menjawab ia melihat jam dinding menunjukkan pukul enam pagi 

Dengan malasnya taemin kembali tertidur dengan wajah masamnya 

"Ahhh kepalaku terasa pusing sekali mungkin karena tertidur terlalu lama" ucapnya berbicara sendiri 

Akhirnya taemin memutuskan untuk bangun dan bersiap pergi kekantor , saat menuruni tangga ia menicum aroma sedap dari arah dapur 

Ia berjalan ke arah dapur dan melihat hyuna tengah sibuk memasak sesuatu disana 

Taemin tersenyum simpul melihat hyuna dengan telatennya membuat sarapan pagi mereka 

Hyuna terkejut setengah mati saat tiba-tiba saja taemin memeluknya dari belakang dan menyandarkan dagunya di bahu hyuna dengan manja (khas maknae haha) 

"Taemin ! Kau mengejutkanku !" 

"Mianhae , kau bangun pagi sekali" 

"Kau.. Baik-baik saja ?"
Tanya hyuna karena merasa sikap
Taemin yang aneh akhir-akhir ini 


Kenapa tiba-tiba ia bersikap baik padaku , apa taemin sudah mulai membuka hatinya untukku ? 


Taemin mengecup pipi hyuna dengan lembut membuat rona kemerahan muncul di pipi hyuna 

"Kenapa wajahmu masih saja memerah dengan perlakuanku? Ini tidak normal" goda taemin 

"Taemin hentikan.. Aku sedang memasak" 

"Baiklah.. Aku menunggumu" taemin kembali mengecup pipi hyuna 

Akhirnya hyuna selesai dengan masakannya ia membuat pancake dengan dilumuri madu dan strawberry diatasnya 

"Maaf aku hanya bisa membuat ini" ucap hyuna 

"Tak apa aku akan memakan apa pun yang kau buat" 

Lagi-lagi hyuna merasa kedua pipinya memanas , taemin hanya tersenyum melihat wajah hyuna yang semakin memerah padam 

"Tadi malam kau sangat seksi" 

Hyuna tersedak ia segera meminum air didekatnya

"Bisakah tidak membahas itu ?" 

Taemin tertawa kecil 
"Wae ? Jika mengingat lagi kenapa aku tidak melanjutkannya sampai selesai tadi malam" 

"Yah hentikan" 

"Yah ?" 

"A-ani aku tak bermaksud memanggilmu seperti itu" 

Taemin kembali tersenyum tipis 

"Aku sudah selesai , jika kau sudah selesai kutunggu di mobil" 

"Ne ?" 

"Mwo? Kita akan pergi bersama mulai hari ini aku akan mengantarmu kekantor" 

"Tapi kenapa ?" 

"Hanya untuk berjaga-jaga" 

Hyuna mengernyit
"Maksudmu ?" 

"Nothing" taemin lagi-lagi memberikan smirknya dan berjalan menuju mobil meninggalkan hyuna dengan raut bertanya-tanya 

Didalam mobil terasa begitu canggung keduanya tetap diam hingga sampai didepan gedung kantor tak disangka taemin pun ikut turun menemani hyuna sampai ruang kerjanya membuat tatapan para karyawan tertuju ke arah mereka khususnya karyawan wanita yang baru pertama kali melihat langsung wajah tampan taemin membuat mereka terkagum-kagum 

"Taemin .. Tak apa aku bisa sendiri kau harus segera pergi kekantormu"

"Aku tidak mau" 

Hyuna memutar malas kedua matany walaupun ia merasa senang taemin sepertinya sudah sangat berubah 

Hyuna merasa tak suka dengan tatapan para karyawan wanita pada taemin , taemin menyadari itu ia tersenyum kecil melihat betapa cemburunya hyuna 

Tiba-tiba saja taemin memaksa hyuna untuk melingkarkan tangannya pada lengan taemin 

"Taemin ?" 

"Mwo ?" 

"Apa.. Yang kau lakukan.." 

"Bergandengan tangan, wae ?" Jawabnya santai 

"Tapi .. Apa tidak apa-apa ? Bukankah selama ini kau tak mau orang-orang mengetahui pernikahan kita" 

Taemin menatap hyuna dengan tatapan tak suka 

"Mulai sekarang mereka semua harus tau jika kau .. Adalah milikku" 

Hyuna tersenyum tipis dengan rona merah dipipinya 

"Sekarang bertingkah normal dan jangan terlihat canggung" 

"Ne" 

Mereka berjalan melewati beberapa karyawan yang terus menatap iri pada mereka yang terlihat begitu serasi dan taemin terlihat begitu sangat menyayangi hyuna 

Hingga mereka sampai diruangan kerja hyuna , untuk pertama kalinya taemin memasuki ruang kerja hyuna ia melihat kesekitar 

"Ruanganmu sangat nyaman dan lebih besar dari ruangan kerjaku" 

"Jinjja ? Apakah aku boleh berkunjung ke kantormu lain kali?" 

"Tentu, datang saja" 

"Aku akan kesana" 

"Kalau begitu aku akan pergi sekarang, selamat bekerja jaga kesehatanmu" 

"Ne, kau juga taemin"

Taemin menggelengkan kepalanya dengan mengangkat jari telunjuknya kekiri dan kekanan 

"Mulai sekarang panggil aku 'oppa'" 

Hyuna tak dapat menahan tawanya 
"Wae ? Kenapa aku harus ?" 

"Karena aku yang mau jadi kau harus memanggilku oppa mulai sekarang" 

"Aku tidak mau itu menggelikan" 

"Kau harus .. Jangan membuatku memaksamu lagi sayang.." Taemin berjalan mendekati hyuna dengan smirknya 

"Tae.. Taemin..berhenti" 

"Wae ?" 

"Kita dikantor .." 

"Aku tau, tapi jika aku ingin aku akan melakukannya dimana pun" 

Hyuna memejamkan matanya saat taemin semakin dekat dengannya ia menahan dada taemin dengan kedua tangannya dan wajah mereka sudah begitu dekat hingga tiba-tiba saja seseorang tanpa permisi memasuki ruangan

"Mi-mianhae.." 

Taemin dan hyuna nampak terkejut lalu taemin mengerutkan keningnya tak suka saat melihat pria yang memasuki ruangan kerja hyuna tanpa permisi , wajahnya begitu familiar bagaimana tidak taemin ingat jika pria itu adalah pria yang pergi bersama hyuna kesebuah apartemen dan mengingat hal itu membuatnya semakin membenci hyuna dan rasanya ingin segera menghabisi pria dihadapannya ini


Beraninya dia memasuki ruangan kerja hyuna tanpa permisi itu artinya mereka sudah sering bertemu disini ? Bagus .. Akhirnya aku memergoki mereka 


"Kau siapa ?" Tanya taemin dengan nada tak sukanya 

Hyuna merasa suasana mulai tak baik 
"Taemin.. Kenalkan dia adalah temanku , kai"

Sedangkan kai masih membeku melihat hyuna hampir saja dicumbu oleh taemin 

"Maafkan aku karena telah memasuki ruangan tanpa permisi" 

Taemin merasa jika kai tak menyukai dirinya dekat dengan hyuna , ia ingin memanfaatkan keadaan itu dan menunjukkan pada kai jika hyuna adalah miliknya 

Taemin menggenggam sebelah tangan hyuna dengan erat lalu menatapnya dalam 

"Sayang.. Kalau begitu aku akan pergi sekarang, jangan terlalu lelah bekerja , sampai bertemu dirumah" 

Tiba-tiba saja taemin mengecup kening hyuna cukup lama , hyuna pun terkejut dengan perlakuan taemin namun ia hanya bisa diam dan menikmatinya 

"Aku pergi" 

Taemin menghampiri kai dengan wajah dinginnya lalu pergi meninggalkan mereka

Setelah kepergian taemin mendadak hyuna dan kai menjadi begitu canggung 

"Kai.." 

Kai mendongakan kepalanya 

"Kenapa kau berdiri disitu ? Ada apa ?" 

"Aku.. Tidak ada .." 

"Kau baik-baik saja ?" 

Kai melirik jam tangannya 
"Aku sepertinya akan terlambat , aku .. Akan pergi sekarang" 

"Baiklah.. Hati-hati dijalan" 

"Ne" 

Entah mengapa keduanya menjadi begitu canggung , kai adalah teman dekat hyuna bisa dikatakan mereka begitu bersahabat , kai adalah pria yang dulu hampir menabrak hyuna dan membawanya kerumah sakit walaupun sebenarnya ia tak melukai hyuna sedikit pun dan sejak itulah keduanya mulai berteman dekat hingga saat ini tanpa hyuna ketahui jika kau memendam rasa untuknya 

Daan saat mengetahui jika hyuna akan menikah dengan taemin hatinya begitu hancur berkeping-keping namun ia tak mau membuat hyuna sedih karena mengetahui perasaan yang sebenarnya pada hyuna 

Kai tetap terdiam dengan raut sedihnya bayang-bayang saat melihat taemin hendak mencumbu hyuna terus saja terbayang difikirannya 

Kai terkejut saat seseorang memasuki lift yang tak lain adalah taemin 

Taemin berdiri disamping kai untuk beberapa saat mereka hanya terdiam hingga akhirnya taemin membuka suara dengan suara beratnya 

"Apa pun yang sudah menjadi milikku tak akan pernah kubiarkan siapa pun mengganggunya"

Kai tertegun lalu melirik taemin 
"Apa yang kau bicarakan ?" 

Taemin tak menatap kai ia hanya menyunggingkan ujung bibirnya dan melanjutkan ucapannya 

"Kau tau apa yang kumaksud"

Lalu setelah lift terbuka ia menatap kai dengan tajam dan mengintimidasi

"Hyuna adalah milikku , jangan pernah berfikir untuk merebut apa yang menjadi milikku" 

Taemin keluar dari dalam lift sedangkan kai tetap menatap punggung taemin yang mulai tak terlihat hingga pintu lift kembali tertutup 


Milikmu ? Aku tau semuanya taemin , kau tak pernah mencintai hyuna , kita lihat saja sampai kapan kau akan memiliki apa yang seharusnya menjadi milikku sejak dulu 

 

_05.00pm ksl_


Taemin sampai didepan gedung kantor hyuna untuk menjemput hyuna 

"Kenapa kau lama sekali?" Tanya taemin 

"Mian karena ada beberapa berkas yang harus kutandatangani, maaf membuatmu menunggu lama" 

"Tidak apa-apa belum terlalu lama menunggu, kita pergi sekarang?" 

"Ne"

Hyuna merasa senang atas perubahan sikap taemin , ia berharap taemin akan selalu seperti ini selamanya 


Setelah beberapa menit dalam perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah 

Taemin membukakan pintu mobil untuk hyuna dan mereka memasuki rumah 

"Taemin.." 

"Hm?" 

"Bolehkan aku bertanya sesuatu padamu ?" 

"Tanyakan saja" 

"Kenapa akhir-akhir ini kau bersikap baik padaku ?" 

Taemin tersenyum simpul 

"Tidak ada , kau tidak menyukainya ?" Tanya taemin 

"Ani aku menyukainya" 

"Baguslah .. Sekarang istirahatlah, mulai sekarang kau dan aku akan tidur dikamar yang sama"

"Mwo ? Jinjja ?" 

"Eum" taemin mengelus puncak kepala hyuna lalu berjalan kekamarnya meninggalkan hyuna yang masih terdiam dengan rona merah diwajahnya

Hyuna tengah membersihkan dirinya dan tiba-tiba saja seseorang memasuki kamar mandi membuat hyuna sangat terkejut dan segera menutupi tubuh polosnya dengan handuk didekatnya 

"Taemin ?!! Kenapa kau kemari ?! Aku sedang mandi" 

Taemin hanya menyunggingkan ujung bibirnya 

"Aku juga marasa panas dan butuh mandi sayang.. Biarkan aku membersihkan diriku bersamamu karena aku tak bisa menunggu" 

"Mwo?! Ta-tapi.." 

"Hm?" 

Tanpa menunggu persetujuan hyuna taemin melucuti pakaiannya sendiri hingga  

Hyuna sangat terkejut dan menutup matanya , taemin tersenyum puas melihat ekspresi hyuna ia berjalan mendekati hyuna dan tiba-tiba memeluknya dari belakang 

Hyuna sangat terkejut merasakan kedua tangan taemin memeluknya dari belakang dengan kuat 

"Taemin.. Apa yang.." 

"Apa yang aku lakukan ? Tentu mandi , hanya saja.. Setelah aku menyelesaikan ini" 

Hyuna membulatkan kedua matanya saat tiba-tiba dengan nakalnya taemin meremas salah satu dada hyuna , dan hyuna tak mampu untuk menolaknya 

Merasa hyuna tak menolak taemin mulai mengecup leher hyuna dari belakang , hyuna bisa merasakan hembusan nafas taemin dilehernya membuatnya tak bisa bertahan 

"Ahh hentikan.." 

"Kenapa aku harus berhenti ? Kau terlihat menginginkannya sayang" bisik taemin 

Taemin semakin mengeratkan pelukannya dan perlahan merasa hyuna tengah lengah ia melepaskan handuk yang menutupi tubuh polosnya 

"Tubuhmu sangat seksi" 

Tiba-tiba saja taemin mempermainkan dada hyuna membuat hyuna langsung membuka matanya dan menatap terkejut pada taemin 

"Gwaenchana .. Aku tak akan menyakitimu" bisik taemin menggoda tepat ditelinga hyuna 

Hyuna merasa sedikit nyeri pada jantungnya saat merasa jantungnya berdetak sangat cepat tak terkendali 

Taemin kembali menyunggingkan ujung bibirnya saat mendengar desahan hyuna ia terus mempermainkan dada hyuna perlahan tangannya menuruni perut dan mengenai bagian tersensitifnya 

"Ta-taemin !" 

"Gwaenchana..."

Hyuna memejamkan matanya saat taemin memasukan salah satu jarinya kedalam kemaluannya 

"Aaah ! Taemin .." 

Taemin tersenyum lagi-lagi berhasil membuat hyuna mendesah 

Akhirnya setelah taemin semakin cepat memainkan miliknya hyuna tak mampu lagi menahan e pertamanya 

"Kau sudah keluar sayang" bisik taemin 

"Aku lelah.." 

"Cukup untuk hari ini , ayo bersihkan diri kita dan tidur" 

Taemin mengambil sabun dan mengusapkannya pada punggung hyuna juga seluruh tubuhnya 

"Aku bisa melakukannya sendiri taemin.." Ucap hyuna dengan wajahnya yang memerah 

"Jangan menolakku , aku sudah memandikanmu" 

Hyuna memukul pelan dada taemin , taemin hanya tersenyum senang mengerjai hyuna dan terus menyabuni tubuh hyuna hingga akhirnya mereka selesai mandi 

Taemin memeluk hyuna dalam pelukannya dan menyelimuti tubuh mereka 

"Tidurlah.." Ucap taemin 

"Seperti ini?" Tanya hyuna karena taemin memeluk dirinya seperti seorang ibu yang memeluk anaknya saat tidur 

"Hm wae ?" 

Hyuna tersenyum kecil 
"Ani" 

Taemin membalas senyuman hyuna lalu mereka tertidur dengan posisi itu 


Pagi harinya taemin tak menemukan hyuna disampingnya , taemin segera turun mencari hyuna ternyata hyuna tengah memasak sarapan untuk mereka 

Taemin kembali memeluk hyuna dari belakang 

"Taemin.. Kau sudah bangun" 

"Kau selalu bangun terlalu pagi aku masih ingin tidur bersamamu" 

Hyuna tersenyum simpul dengan pipinya yang memerah 

"Maafkan aku tapi kita harus tetap pergi bekerja" 

"Kau benar.. Hari ini kita akan berangkat bersama lagi , aku tak akan membiarkanmu pergi kemana pun sendiri lagi" 

"Memangnya kenapa ?" 

"Tidak ada apa-apa" 

"Baiklah , lebih baik sekarang kau mandi dan sarapan"

"Keure" taemin mengeup pipi hyuna lalu berjalan kembali kekamarnya

Taemin memasuki kamarnya dan terdiam 


Ada apa denganku ? Apa aku menyukai hyuna ?! Aku hanya berniat mengerjainya tapi .. Aku rasa , aku memang tulus mencintainya 

"Benar , sepertinya aku memang mencintainya , akhir-akhir ini bahkan aku tak memikirkan jantung naeun yang kini berada pada hyuna,tanpa aku sadari aku sudah melupakan masa laluku , benar.. Hyuna selama ini mencintaiku , dia adalah masa depanku"

Seperti biasa taemin mengantarkan hyuna kekantornya , saat hyuna akan turun dari dalam mobil taemin menahan pergelangan tangannya 

"Ada apa ?" Tanya hyuna bingung 

Tiba-tiba taemin menarik hyuna dan mengecup keningnya 

"Jangan terlalu lelah bekerja , aku.. A-aku menyayangimu" 

Hyuna membulatkan kedua matanya tubuhnya membeku dengan pipi yang memerah , taemin tersenyum dengan tatapan lembutnya 

"Sekarang kau bisa pergi" ucap taemin ia pun merasa malu dengan ucapannya sendiri 

"Taemin.." 

"Eum?" 

"Aku.. Juga menyayangimu" 

Taemin tak mampu menahan untuk tak tersenyum ia tersenyum kelewat lebar membuat hyuna tertawa geli 

"Eum, yasudah masuklah kedalam aku harus segera kekantor" ucap taemin yang tak mau hyuna melihat rona merah di pipinya 

"Ne" 

Saat hyuna sudah keluar dari dalam mobil taemin tak mampu menahan untuk tak tersenyum bahkan ia menahan kedua pipinya yang terasa terus ingin terangkat dengan ibu jari dan telunjuk jarinya 

"Aishhh jinjja ! Aku sudah gila" gerutunya 


Tak ia sadari jika kai ternyata tak sengaja melihat taemin mencium kening hyuna lewat luar kaca mobil darahnya terasa mendidih dan semakin bertekad untuk menghancurkan hubungan hyuna dan taemin 

"Ahh ! Kai ?" 

Hyuna terkejut saat kai tiba-tiba menariknya yang tengah berjalan menuju ruangan kerjanya

"Kai ! Ada apa ?! Lepaskan kau menyakiti tanganku!" 

Kai melepas genggaman tangannya dengan tatapan seriusnya 

"Kau ini kenapa ?" Tanya hyuna 

"Aku hanya ingin memberitahumu , dan aku harap kau mempercayaiku" 

"Ada apa kai ?" 

"Taemin" 

"Taemin ?" 

"Aku mengenal taemin hyuna" 

"Kau ? Mengenal taemin ? Aaah.. Benar kemarin kalian baru saja bertemu diruanganku kan" 

"Tidak hyuna ! Aku mengenalnya sebelum kau mengenal taemin" 

"Mwo ? Lalu kenapa kau tak mengatakannya padaku selama ini ?" 

"Aku.. Akan memberitahu alasan untuk itu nanti , tapi hyuna aku hanya ingin memberitahumu jika taemin tak pernah mencintaimu" 

"Aku tau" 

"Uh?" 

"Aku tau dia menikahiku tanpa rasa cinta , tapi itu dulu.. Dia sudah banyak berubah kai , dia sudah mencintaiku" 

"Tidak hyuna , kau tertipu dia hanya mempermainkanmu !" 

"Kai cukup ! Aku tak tau mengapa kau seperti ini kenapa kau mengatakan semua ini padaku uh?! Kau tak tau apa pun tentang hubungan kami , yang aku yakini jika taemin sudah sangat berubah.. Tolong kai ..apa pun maksudmu tolong jangan usik fikiranku tentang suamiku sendiri" 

"Tapi hyuna .." 

"Aku harus bekerja sekarang" 

Tanpa mendengar panggilan kai lagi ia berjalan cepat menaiki lift menuju ruangannya dengan kesal 

Didalam ruangan ia terus memikirkan apa yang kai katakan tentang taemin 


Bagaimana kai mengenal taemin ? Dan mengapa kai mengetahui jika pernikahan kami tak dilandaskan rasa cinta ? Astaga yatuhan ini membuat kepalaku terasa sakit , kenapa aku merasa begitu penasaran ? 

"Taemin.. Dia pernah mengizinkanku untuk datang kekantornya , baiklah.. Sekarang aku akan kesana entah mengapa aku sangat ingin bertemu dengannya" 

"Appa ?" 

Hyuna terkejut saat lagi-lagi appanya memasuki ruangan kerjanya 

"Hyuna , kau akan pergi ?" 

"Eum .. Ne" 

"Kemana ?" 

"Aku.. Akan pergi kekantor taemin" 

"Untuk apa ? Apa dia baik-baik saja ?" 

"Ne appa aku hanya ingin menanyakan sesuatu padanya"

"Kau kan bisa menghubunginya saja" 

Hyuna membulatkan kedua matanya lalu berdehem ringan untuk menghilanhkan rasa gugupnya 

"Bisakah kau hubungi taemin ? Karena appa juga ingin bicara dengannya"

"Appa ingin bicara dengannya ? Memangnya ada apa appa?" 

"Hanya sedikit urusan pekerjaan, bisa kau hubungi dia sekarang nak?" 


Astaga bagaimana ini aku tidak memiliki nomor telfonnya jika appa tau selama ini aku tak memiliki nomor telfon taemin apakah appa tidak akan curiga jika selama ini hubungan kami tak berjalan baik ? 


"Hyuna ?" 

"Ne?" 

"Ayo hubungi taemin" 

"Itu.. Sebenarnya.. Maafkan naya appa tapi.. Nomor telfon taemin tak sengaja terhapus.. Maksudku sepertinya ada yang salah dengan memori telfonku jadi semua data diponselku hilang, jadi aku tak bisa menghubungi siapa pun termasuk taemin" 

"Yasudah kau harus cepat memperbaiki ponselmu karena itu sangat penting banyak nomor-nomor penting diponselmu kan?" 

"Ne appa naya akan segera memperbaikinya" 

"Yasudah kalau begitu appa akan pergi sekarang sebenarnya appa kemari karena merasa cemas"

"Apa yang appa cemaskan ?" 

"Kau nak" 

"Aku ?" 

"Appa juga tidak tau kenapa tapi appa rasa kau baik-baik saja" 

"Naya baik-baik saja appa" 

"Yasudah kalau begitu appa kembali kekantor appa" 

"Ne appa" hyuna memeluk tuan kim lalu mereka berdua keluar dari dalam ruangan

Hyuna meminta supir kantornya untuk mengantarnya kekantor taemin entah mengapa ucapan kai terus saja terngiang didalam kepalanya 


Bagaimana jika selama ini ucapan taemin benar ? Jika selama ini taemin hanya mempermainkanku ?


"Tidak tidak!" 


Hyuna terkejut saat ahjussi menghentikan mobilnya mendadak hingga ia hampir saja terpental kedepan

"Yaah !! Omo ahjussi ! Ada apa ?!" 

"Maaf nyonya tapi saya terkejut karena nyonya berteriak , apa semuanya baik-baik saja nyonya ?"

Hyuna tertegun dan merasa malu ia tersenyum canggung dengan memijat tengkuknya 

"Maafkan saya ahjussi tapi saya baik-baik saja , kau bisa melanjutkan perjalanannya" 

"Baik nyonya"

Hyuna membuang nafasnya panjang 


Ini semua gara-gara kai !! Aku percaya taemin tak akan setega itu padaku , mungkin dulu dia memang sangat jahat padaku tapi sekarang dia sudah berubah

 


🍁🍁🍁

 


Taemin disibukkan dengan pekerjaannya hingga terdengar suara ketukan pintu 

"Masuk" 

"Jimin ?"

"Hyung.." 

"Ada apa kau kemari ? Tumben sekali" 

"Memangnya tidak boleh ?" 

"Katakan saja ada apa ?" 

"Hyung kau tak ingat ?" 

"Ingat ? Apa maksudmu ?"

"Jadi kau benar-benat tak ingat hyung.. Hari ini hari ulangtahunku" 

Taemin tertegun ekspresi wajahnya berubah 

"Aku.. Aku mengingatnya"

"Tidak usah berbohong kau memang tak mengingatnya"

"Lalu kau fikir kapan aku membeli ini ?" 

Jimin membulatkan matanya saat taemin mengeluarkan sebuah kunci mobil 

"Kunci mobil ?" 

Taemin melemparkannya dan jimin segera menangkapnya dengan senang 

"Bukankah kau pernah mengatakan jika kau ingin mobil itu , itu hadiah ulangtahunmu" 

"Woah !!!! Hyung !!! Goamawo !" Jimin berlari kearah taemin dan memeluknya 

Taemin hanya menepuk-nepuk punggung adik kesayangannya itu

"Sudah sudah .. Lepaskan kita bukan anak kecil lagi jimin-ah !" 

"Arraseo .. Woah jinjja gomawo hyung ! Aku senang sekali , ah .. Aku juga ingin mengenalkan kekasihku padamu" 

Taemin mengerutkan keningnya

"Kau sudah memiliki kekasih?" 

"Oh ! Dia sangat cantik , kau harus bertemu dengannya dia tak kalah cantik dengan hyuna noona" 

"Baiklah kapan-kapan kau bisa mempertemukannya denganku"

"Bagaimana jika sekarang?" 

"Aishh tidak bisa jimin , hyung masih harus bekerja" 

"Tak apa hyung aku akan memintanya untuk datang kemari" 

"Terserah saja" 

"Baiklah !! Aku akan segera menghubunginya kau akan terkagum-kagum dengannya" 

"Lakukan apa pun yang kau mau jimin , sekarang biarkan aku menyelesaikan pekerjaanku" ucap taemin tanpa melepas tatapannya dari beberapa kertas penting dihadapannya 

Beberapa menit menunggu taemin melirik jimin yang hampir saja tertidur disofa menunggu kekasihnya tiba , taemin hanya tersenyum kecil lalu kembali pada pekerjaannya 

Tiba-tiba sekretaris mengetuk pintu dan mengatakan jika seseorang sudah membuat janji dengan jimin 

Dengan senyum yang merekah jimin segera bangkit dan menemui kekasihnya lalu membawanya masuk untuk dikenalkan pada taemin 

"Hyung! Kenalkan ini dia kekasih baruku" 

Taemin mendongakan kepalanya sesaat taemin terdiam wanita dihadapannya ini begitu cantik dengan pakaian minimnya ia tersenyum manis pada taemin 

"Perkenalkan namaku tzuyu" 

"Taemin"

"Bagaimana hyung ? Sudah kukatakan dia sangat cantik kan?" 

"Eum , kau harus tau jika jimin pria yang begitu setia walaupun dia terlihat seperti pemain tapi sebenarnya dia akan melakukan apa pun untuk wanita yang dicintainya"

Tzuyu tersenyum simpul dengan menganggukkan kepalanya 

"Ne aku mengerti op.." Tzuyu menghentikan ucapannya 

Taemin tersenyum tipis 
"Tak apa kau adalah kekasih adikku dan aku lebih tua darimu" 

"Ne oppa , gomawo"

"Tzuyu kau tunggu disini sebentar ne aku punya sesuatu untukmu"

"Jinjja ?" 

"Eum, tunggu disini sebentar oke ?" 

"Keure" 

Jimin meninggalkan tzuyu dengan taemin didalam ruangan awalnya mereka berbicara hal-hal yang menarik bagi keduanya hingga tiba-tiba saja tzuyu merasa kepalanya terasa pusing 

"Tzuyu-ssi , ada apa ? Kepalamu sakit ?" 

"Ne oppa.. Ah kepalaku terasa sakit sekali" 

"Berbaringlah aku akan panggilkan dokter" 

Tiba-tiba saja tzuyu menahan tangan taemin 

"Oppa.." 

"..." 

"Aku ingin mengatakan sesuatu"

"Ada apa ?" 

Tzuyu menarik taemin mendekatinya hingga wajah mereka begitu dekat seakan taemin akan menciumnya 

"Taemin ?!" 

Taemin dan tzuyu terkejut melihat kearah pintu dimana hyuna sudah berdiri mematung disana 

"Hyuna ?! Kau.." 

"Hyung ? Tzuyu ? Apa yang ..." Ucap jimin dengan memegang kotak kecil berisi cincin untuk melamar tzuyu

"Hyuna.. Jimin kalian jangan salah paham aku.." Ucap taemin namun tzuyu langsung memutusnya 

"Jimin maafkan aku" tangis tzuyu 

"Jadi benar .. Selama ini kau.. Kau hanya mempermainkanku ? Kau memang belum berubah taemin , kau sudah membohongiku ?" Hyuna tersenyum menyedihkan dengan air mata yang mengalir kepipinya

"Tidak hyuna tidak seperti yang kau.." 

Hyuna tak mau mendengar apa pun lagi ia berlari secepat mungkin tak mau taemin mengejarnya

"Hyuna !" 

Jimin hanya diam membeku tatapannya kosong , tzuyu menghampiri jimin namun jimin tak berkata apa pun bahkan tak menatapnya 

"Jimin.. " 

"Jangan sentuh aku tzuyu , mulai sekarang kita berpisah" 

"Apa ?! Tapi aku tidak mau ! Kau tidak bisa melakukan ini padaku" 

"Hentikan ! Aku tak mau melihatmu lagi" jimin memilih untuk pergi tak peduli dengan tzuyu yang masih berada disana 

Tiba-tiba saja tzuyu menghentikan tangisnya ia menghapus air matanya dan tersenyum puas 


Sejak awal yang kuinginkan adalah kakakmu jimin.. Bukan dirimu , aku menginginkan semua kekayaan yang kakamu miliki , maafkan aku jimin.. Tapi aku lebih memilih kakakmu , taemin.. 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Hello readers , maaf ya banyak typo udah berusaha buat dibenerin tapi masih aja ada yg typo saking kebanyakan yg typo haha, jangan lupa subscribe dan comment ya makasih;)

Comments

You must be logged in to comment
mintsha
#1
Chapter 20: This is so cute really ❤️❤️❤️ happy ending for all, I hope Kai will be happy too
mintsha
#2
Chapter 19: semoga taemin bangun sebelum hyuna dan kai menikah T_T
mintsha
#3
Chapter 7: Thank you for wonderful update!!
mintsha
#4
Chapter 6: Padahal udah mulai deket mereka, tapi ternyata ada pihak ketiga </3
mintsha
#5
Chapter 4: Nice story, semoga taemin ga bertindak bodoh lagi, kasian hyuna