Not just brother and sister
Not Just Brother and Sister“cut! Kerja bagus semuanya!”
Teriakan itu membuat perasaan semua orang seketika berubah. Ada yang senang ada juga yang sedih. Aku sendiri? Ya, aku tidak tahu tepatnya apa yang aku rasakan sekarang. Mungkin air mata yang yang seketika jatuh ke pipiku ini bisa menjawabnya. Disaat yang sama aku bahagia, dan disaat yang sama pula aku sedih. Bahagia karena projek drama ‘Moonlight Drawn by Clouds’ yang aku jalani sekitar 6 bulan ini selesai, sedih karena itu artinya aku tidak akan lagi sering bertemu dengan orang - orang yang ambil bagian dalam projek ini.
Disaat aku sibuk menghapus air mata di wajahku, tiba2 aku merasakan hangat tubuh seseorang yang melingkar di tubuhku.
“yoojung-ah, jangan menangis”
“oppa~” hanya itu yang bisa aku ucapkan saat memandang wajahnya. Tampak dari matanya dia menahan air mata agar tidak jatuh dan bisa membangkitkan semangat orang - orang disekitar.
“jangan menangis, kau sangat jelek saat menangis, coba lihat mukamu sekarang bahkan terliat bengkak” ucapnya sambil mencubit pipi ku yang sepertinya sudah berwarna merah jambu karena terlalu banyak menangis.
“oppa kau jahat sekali kepadaku~” balasku sambil memasang muka bak seorang adik yang kesal pada kakanya, dan memberikan seulas senyuman. Aku sudah biasa dengan candaannya, dan pria ini sangat mengerti bagaimana caranya menaikan mood-ku kembali.
Dia adalah Park Bo Gum, lawan mainku di drama. Aku biasa memanggilnya oppa, karena umurnya lebih tua 6 tahun dariku. Walau kita baru saling mengenal sejak pembacaan naskah pertama, tapi rasanya aku mengenalnya sudah bertahun - tahun. Ya, kita sangat dekat, mungkin bisa dibilang seperti hubungan ‘adik - kaka’. Aku berusaha menggambarkan hubunganku dengannya hanya sebatas itu, walau sebenarnya aku merasa ada sesuatu yang lebih saat aku melihat, dan bersamanya.
“Haha, kalau begitu sampai besok di acara fansign. Terimakasih karena sudah menjadi RaOn selama ini..” dia memelukku kembali sambil mengusap usap kepalaku.
____________________________________________________________
Hari ini sangat melelahkan, itu yang aku rasakan. Sekitar 5000 orang datang ke acara fansign tadi, itu merupakan jumlah yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Hari ini aku dan kru menyadari banyak orang yang mencintai drama kami ini, dan itu sangat membuatku bahagia.
Dan saat ini aku bersiap untuk datang ke wrap up party yang akan dilaksanakan nanti malam. Aku memilih pakaian dengan lengan panjang namun dengan bahu terbuka, jeans, dan sneaker. Aku mencoba untuk tampil dengan pakaian yang sesimple mungkin dan sesuai umurku.
Di dalam restoran, dimana acara berlangsung ternyata sudah banyak kru dan pemain yang datang. Aku melihat ke sekeliling, mencari hyejung dan soobin unnie.
“Yoojung! Kemariii” dong yeon oppa memanggil ku dan menyuruhku untuk bergabung di mejanya yang sudah terisi oleh beberapa orang termasuk soobin unnie, hyejung unnie, dan jinyoung oppa.
“Apa bogum oppa belum datang?” tanyaku pada yang lain
“Kenapa? Kau merindukanku? Aku tidak menyangka kita baru saja terpisah beberapa jam, tapi kau sudah merindukanku lagi, aku hanya ke toilet sebentar saja, kau tidak perlu khawatir”
Sial! Kenapa dia datang tepat saat aku menanyakannya, walaupun yang dia ucapkan benar tapi dia tidak boleh tau kalau aku mempunyai perasaan padanya. Karena aku tau dia hanya menganggapku sebagai seorang adik.
“Haha itu tidak mungkin! Aku hanya bingung saja karena hanya oppa yang tidak ada disini” balasku sambil bernada kesal
“Sudah sudah kalian jangan bertengkar terus, kalian malah terlihat seperti pasangan kekasih yang sedang bertengkar” ucap hyesung unnie, seketika semua yang satu meja denganku tertawa. Termasuk bogum opaa. Benar, dia hanya melihatku sebagai seorang adik, saat orang menyebut kami seperti pasangan pun dia bisa mengaggapnya sebagai sebuah lelucon, tapi tidak denganku.
Acara formal sudah selesai, dan sekarang saatnya bebas melakukan kegiatan apapun. Banyak kru yang meminta foto bersama dengan para pemain. Aku melihat bogum oppa yang sedang duduk dekat mimbar dikerumuni oleh kru wanita. Cih! Dia pasti bahagia, dan lihat dia bahkan keasyikan mengobrol dengan beberapa diantaranya. Apa aku cemburu? Mungkin iya, tapi siapa aku untuk melarangnya melakukan itu pikirku. Saat bogum oppa bergabung kembali dengan kami, rasa kesalku masih belum hilang.
“hei bagaimana kalau kita minum untuk merayakan kesuksesan drama kita?” dongyeon oppa dengan semangat sambil mengangkat 1 gelas kecil yang sudah terisi dengan soju.
“ya itu ide yang bagus!” jawab jinyoung oppa sambil memeragakan apa yang dongyeon oppa lakukan sebelumnya.
“tapi sepertinya ada seseorang diantara kita yang tidak bisa ikut untuk minum” bogum oppa sambil melirik jahil ke arahku
“lakukan saja apa yang kalian mau lakukan” jawabku tak tertarik dengan ledekkannya.
“wah wah sepertinya ada seseorang yang tidak seperti biasanya disini” bogum oppa masih dengan nada meledekknya kepadaku
“kalau kalian ingin minum silahkan lanjutkan, tidak usah pikirkan aku! Oh kalau tidak sepertinya akan lebih baik bila aku pulang, jadi kalian bisa bebas melakukan apapun tanpa memikirkan anak yang masih dibawah umur ini!” aku sudah sampai ke titik tertinggi kekesalanku. Ya, aku masih anak kecil, untuk hal seperti ini pun aku masih merasa kesal, sedikit penyesalan di pikiranku, seharusnya aku tidak harus sampai berteriak. Dari pada malu aku melakukan apa yang aku ucapkan barusan. Aku berjalan keluar untuk pulang sambil memasang wajah kesal.
Sambil berjalan keluar aku memukul mukul kepalaku untuk menghukum tingkah bodoh yang aku lakukan barusan. Tapi seseorang menahan tanganku, dan memutarkan badanku agar bisa berhadapan dengannya.
“yoojung kau kenapa? Kenapa kau tiba tiba kesal? Apa aku melakukan kesalahan? Oh apa candaanku selama ini keterlaluan? Kalau begitu maaf yoojung-ah, ayo masuk lagi ke dalam”
“tidak, oppa tidak melakukan kesalahan. Silahkan lanjutkan acaranya, aku akan pulang” jawabku ketus pada bogum oppa, lalu melanjutkan langkah munuju parkiran.
“yoojung, kau kenapa sebenanya? Maafkan aku, aku tau pasti aku melakukan kesalahan, tapi beritahu apa kesalahanku..”
“oppa, aku hanya ingin pulang saja, aku lelah”
“kalau begitu aku antar kau ke parkiran.” sial! Aku sekarang hanya ingin pergi darinya dahulu untuk menghilangkan kekesalan atas kecemburuan ini, kenapa dia terus menempel denganku.
“ah tidak usaaaah, aku bisa sendiri”
“yoojung-ah, kalau kau keluar sendirian sekarang akan sangat berbahaya, diluar sangat banyak wartawan, mungkin saja kau akan dicakar disana.” damn, dia benar juga, diluar sangat banyak wartawan. “kau tinggal pilih mau keluar sendirian atau masuk lagi kedalam? Kami tidak akan melanjutkan minum, aku janji”
“ya sudah aku masuk lagi kedalam!” jawabku ketus, dan langsung berjalan masuk ke dalam restoran meninggalkannya di belakang. Sesekali aku menoleh ke belakang dan melihat dia berjalan mengikutiku sambil mengumbar senyuman. Ah kenapa dia bisa mempunyai senyuman itu, kekesalanku hilang seketika, aku mulai gila sepertinya.
Saat aku datang acara foto seluruh kru dan pemain akan mulai. Aku langsung bergabung dan diam di posisi paling depan. Dan lihat, bogum oppa mengikutiku, aku memberinya mimik muka agar dia tidak mengikutiku, tapi entah apa dia mengerti atau tidak maksudku dia malah membalas dengan mimik muka yang sama. Lalu dia diam disampingku bersama dongyeon oppa. Lalu acara foto2 dimulai dan acara pun selesai.
____________________________________________________________
Dikamar aku sedang bersiap siap untuk tidur, karena hari ini sangat melelahkan.
*drrrt, drrrt, drrrt*
“Siapa jam segini yang mengirimku pesan” ucapku sambil meraih handphoneku, dan ternyata dari bogum oppa
*yoojung kau sudah tidur?*
*ya, aku sudah tidur, bahkan sedang bermimpi*
*kau multitasking ya? Bisa tidur sambil membalas pesan? 😆*
*oppa ada apa?* aku sudah sangat ingin tidur saat itu
*yoojung aku masih penasaran kenapa kau kesal tadi?*
*ah itu, bukan apa apa*
*apa karena tadi aku berkumpul bersama kru wanita? Kau kesal setelah itu sepertinya..* siaal, kenapa dia bisa tau, aku berpikir keras harus membalas apa
*tidak, untuk apa aku kesal, siapa aku untuk berhak kesal padamu atas kejadian itu* jantungku berdegup kencang takut untuk melihat balasan selanjutanya, dan rasa kantukku langsung hilang
*yoojung-ah kau berhak untuk merasa kesal, kau adalah orang yang spesial bagiku, bila kau tidak suka dengan apa yang kulakukan kau bisa langsung beritahu aku* jantungku hampir berhenti membacanya, apa maksudnya dengan orang yang spesial?
*seorang adik tidak selalu mengurusi kakanya kan* aku berusaha kembali menempatkan diriku sebagai seorang adik, aku tidak boleh berpikir yang tidak tidak 😫
*bukan itu maksudku, ah sudahlah, sampai bertemu beberapa hari lagi di cebu, dan selamat tidur, silahkan lanjutkan mimpimu tadi 😄*
Aku harus langsung tidur dan melupakan yang barusan terjadi, jangan sampai aku makin jatuh padanya terlalu dalam, dan jangan mengharapkan apa apa.
____________________________________________________________
Hari ini merupakan hari dimana seluruh kru dan pemain MDBC pergi ke Cebu filiphina sebagai hadiah atas kesuksesan drama tersebut. Tapi aku tidak bisa ikut sejak hati pertama, karena ada beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan, dan aku akan pergi di hari selanjutnya.
Comments