05 : My Enemy?

Life With My Prof. Husband
Please Subscribe to read the full chapter

Dayeon mengatur langkah ke kawasan kolej setelah kereta bapanya meluncur pergi, meninggalkannya sendiri. 

Matanya meliar-liar mencari kelibat Sunmi dan Seola namun hampa, kelibat mereka tak kunjung tiba. Akhirnya, dia melangkah ke lokernya untuk mengemas kini gerobok itu setelah sudah lama dia tak mengemas. Bibirnya terkumat-kamit mendondang lagu yang entah ingat ke tak liriknya. Ah! bedal je.

Sedang dia membuka loker yang berada di laluan utama, matanya terpandang seorang lelaki yang cukup anti baginya. Dia mencebik mulut. Park Chanyeol. Huh, menyampah haku. Bisik hatinya, perlahan.

Dari jauh, dia dapat melihat wajah lelaki yang sedang berborak dengan professor Kim Taekyun, prof yang kedua terhot dalan kampus itu. Ramai yang berkata, wajah Kim Taekyun itu seperti Song Joongki.

Bertalu-talu Dayeon ingin muntah. Entah gila ke apa budak-budak di kampusnya? Bukan macam Song Joongki, macam Joongkang Jongket adalah. Sedap betul hatinya mengata.

Namun, segala kutukan itu hanya tersemat di dalam hati. Tak sampai pula hatinya ingin berkata begitu di hadapan Prof Kim. Lelaki itu sudahlah baik dan sopan, lain sekali dengan Prof Park yang tak reti betkawtim dengannya. 

Dayeon hanya terus mencebik apabila melihat senyuman Chanyeol. Hatinya pelik juga. Memang lepas ni kenduri 10 hari 10 malamlah kerana Professor yang dikenali dengan muka tegaknya itu, tersenyum untuk julung kalinya. Hairan juga Dayeon apabila Chanyeol ketawa besar, siap bertepuk tampar bahu si prof Kim. 

Menjungkit bahu, dia malas mahu mengambil tahu. Setelah mengemas lokernya, Dayeon terus beredar dari situ. 

Sempat juga dia berselisih dengan dua orang prof itu. Dia membalas senyuman prof Kim dengan senyuman manisnya, sementara wajahnya kelat sebaik saja bertentang mata dengan lelaki di sebelah itu. 

Tanpa berlengah dan melihat reaksi Chanyeol, dia beredar, mencari dua orang kawan baiknya.

***

Dari jauh, Dayeon segera mendekati mereka yang sedang duduk di atas bangku, sekitar kampus. 

"Hai semua," sapanya sebaik sahaja duduk di bangku yang kosong, di hadapan Sunmi dan Seola. 

Dayeon menjungkit kening apabila melihat wajah mereka berdua. 

Monyok. Masam. Kelat

Semua ada. Aik? Takkan dua orang sekai gus period? bisik Dayeon.

"Korang kenapa?" soalnya, sebaik melihat perubahan wajah mereka.

Sunmi memandangnya lemah.

"Dayeon~~~~~~" rengeknya sendiri sambil menghembamkan mukanya di atas meja dengan agak kuat. Dayeon mengerutkan muka melihat aksi ganas itu. Dia benar-benar keliru dengan apa yang jadi. Matanya beralih ke arah Seola pula. 

Reaksinya juga sama. Malah lebih teruk. Air mata sudah bertakung hebat di pundi mata. Tak lama kemudian, air matanya turun mencurah-curah dengan ditemani dengan esakan yang membingitkan telinga. Sekali lagi, Dayeon menggaru kepala tak gatal.

"Korang dua ni dah nape? Muka mendung je harini," soal Dayeon lagi. Rasa mahu flying kick aje dua orang yang tak reti menjelaskan perkara sebenarnya kepadanya.

"Uwaaaaa~~" Seola sudah meraung sambil mengeluarkan tisu dari begnya. dua helai diberi kepada Sunmi yang sudah berhingusan.

"Dayeon, eotteoke???? Eotteoke???" tiba-tiba, Sunmi memegang lengannya kuat, membuatkan dia tersentak. Melihat wajah sedih dan hodoh Sunmi itu membuatkan dia berfikir-fikir di dalam kepala, membuat spekulasi sendiri sebelum terkejut besar.

Matanya terbuntang besar. Mulutnya terketar-ketar, ingin menutur kata.

"Sunmi-yah, Seola-yah....." matanya saling bertukar ke Sunmi dan ke Seola.

"Ko-korang, pr-pregnant k-ke? omo!" dia menutup mulut, tak dapat menahan rasa terkejutnya. 

Wajah sedih Sunmi dan Seola bertukar moody serta merta. Tepat mereka memandang wajah dramatik Dayeon itu. 

"Yah, pabo!!!! Mana ada!!!!" mereka berdua menjerit serentak sambil meluku kepala Dayeon kuat. Membuatkan gadis itu mengaduh kesakitan.

"Baru nak dramatik. Kacau daun betullah kau ni, Dayeon" bebel Seola sambil mengesat air mata "drama"nya menggunakan tisu. Dayeon memuncungkan mulut sambil mengusap kepala yang berdengung kesakitan.

"Hmmm mana aku tahu," ujarnya perlahan.

Sunmi mengeluh sebelum menongkat da

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
oppabimbap
hi guys. i’ll be updating this fanfic once i got my new laptop today. cant wait to write stories using laptop because ive been using phone to update. stay tuned!

Comments

You must be logged in to comment
loco79 #1
Chapter 28: Author-nim, update juseyooooo ><
yeolmyheart
#2
Chapter 28: WOW JIHYUN
what about yeol dayeon then later if yeol knows shes there sjsjskskk
nana_kwon
#3
Chapter 27: eeeee cepatlah update lagi tak sabar nak tau pasal chanyeol dgn dayeon >< palli updatee!! <3
yeolmyheart
#4
Chapter 27: eeehhhhh omg hahahaha
chanyeol dayeon moments uwu

cant wait to see yeol reaction when he knew jaehyun called his wife XD
yeolmyheart
#5
Chapter 25: OH GOD WHAT TO DO DJDJSKSKKS
yeolmyheart
#6
Chapter 24: huhu dayeon chanyeol moment TT
yeolmyheart
#7
Chapter 23: OOO I MISS THIS STORY SO MUCH HUHU
pikahbajet #8
Chapter 22: lawak la jugak ....update soon
BaeBacon__L #9
Chapter 22: Even kekurangan idea pun and late updated still lagi best. Tapi bagi saya idea author dh bagus dan sesuai. Keep update authornim :) fighting!!!
sya_chocolate
#10
Chapter 22: bored? nahhhh this chapter is really interesting and funny. Im like a madwoman right now, grinning while staring on my phone.

BUT, I had to say that the romance between Dayeon and Chanyeol is quite slow here. They're nice to each other. BUT THAT'S JUST IT! nothing/not very much indicates any developing of feelings.

This story, all/most of it was from Dayeon p.o.v. Yet...we cant detect if she started to develop any feelings towards her husband(except the end of this chapter that she may or may not started to like Chanyeol). Well...I dont mind it as I assumed that you might want to make Chanyeol to fall in love first to his wife.

Im forgot already if maybe you had done a chapter using Chanyeol's p.o.v before. It might be good to tell us their development from Chanyeol's p.o.v this time

This kind of pace is quite good, however, as you said from your author's note that you kinda have a 'writer-block- syndrome', Im afraid that you might lost your interest for your own story or getting this story somehow lost without any direction towards it supposed ending, you might want to quicken the pace. BUT, if you are still doing great and your writer block is kinda for awhile that you just maybe need some times for yourself...then continue with this pace. Either way, its up to you as a writer. You know yourself and your story the best than any of us here.