Chapter one

Hush
Please Subscribe to read the full chapter

Hush

 

 

 

 

“ Tuan muda,, ayo sarapan dulu..”

Siwon hanya menatap datar wajah ramah keibuan wanita paruh baya dihadapannya. Kemudian matanya sedikit turun menatap uap tipis yang berasal dari mangkuk bubur dipangkuan wanita itu. Hari ini bubur lagi, kemarin juga ia sudah makan bubur. Lalu Siwon ingat kalau selama ini ia memang lebih sering memakan makanan itu.

Siwon kembali mengangkat kepalanya menatap sosok wanita paruh baya yang duduk dipinggir tempat tidurnya. Wanita ini selalu bersikap baik padanya, juga merawatnya tiap hari. Tapi sayang, dia bukan ibunya. Dia hanya pengasuh yang digaji ayahnya untuk merawatnya yang selalu sakit-sakitan ini.

Siwon menoleh kesisi lain kemudian ia memejamkan matanya sejenak ketika perasaan rindu pada sosok ibunya memenuhi dadanya. Siwon menghela nafas pelan ketika sayup-sayup dapat ia dengar suara dari arah luar kamarnya.

“ Apa tidak ada perkembangan ?”

Itu adalah suara ayahnya.

“ masih sama saja. Ia bahkan sekarang sudah tidak begitu mau makan..”

Dan itu adalah suara seorang perempuan. Perempuan yang ia benci yang bahkan wajahnya saja tidak sudi ia tatap. Perempuan yang membuat ibunya menghilang meninggalkannya tanpa kabar. Hingga membuat hidupnya seperti ini.

Siwon hanyalah anak yang baru berusia 10 tahun. Dan diusia seperti itu ia harus menghadapi kenyataan bahwa ibunya tiba-tiba meninggalkannya. Hingga kemudian ayahnya menemuinya dan mengatakan bahwa ia ia dan ibunya sudah tidak bersama lagi. Bahwa ia juga tidak bisa menemukan dimana ibunya berada. Mendengar itu saja sudah membuat kepala Siwon berputar. Mengapa orang tuanya harus berpisah. Memangnya kenapa ? bukankah sejak dulu, sejak ia kecil mereka sudah bersama. Berbagai pemikiran polos khas anak kecil ada dikepalanya. Siwon tau ia seakan dipaksa untuk mengerti apa yang seharusnya masih belum bisa ia mengerti. Namun rupanya itu semua belum seberapa ketika tiba-tiba sang ayah membawa seorang wanita cantik meskipun baginya hanya ibunya lah yang paling cantik kehadapannya dan mengatakan bahwa Siwon harus menganggapnya ibu mulai saat itu.

Siwon semakin dibuat bingung. Apakah bisa seorang ibu bisa berubah dan diganti seenaknya?. Itu adalah pertama kali ia melihat wanita itu. Karena setelahnya ia sudah tak mampu. Tubuhnya, hatinya belum sanggup untuk menerima semua keadaan ini. Hingga hidupnya pun berubah. Ia tak mampu lagi seperti anak-anak lain. Ia tak mampu lagi untuk sekolah, bermain, atau bahkan tertawa. Banyak waktunya hanya dihabiskan ditempat tidur. Beban yang ditimpakkan dibahunya begitu berat bagi anak berumur 10 tahun sepertinya.

Dan Siwon hanya pasrah. Terkadang ia begitu membenci ayahnya, atau bahkan wanita asing itu hingga rasanya ia akan meledak. Namun lambat laun ia semakin putus asa hingga tak ada lagi yang ia harapakan selain kehadiran sosok ibunya esok hari ketika ia membuka mata.

*

 

 

 

Langkah kakinya rasanya kian memberat setiap langkahnya. Namun Siwon tak menyerah, ia terus melangkahkan kakinya. Sweater coklat tua tampak membalut tubuh Siwon sore itu. Sesekali angin dingin menghantam tubuhnya. Tak berapa lama Siwon berhenti. Sejenak ia tampak menarik nafas sebelum mendudukkan dirinya diatas rerumputan hijau disekelilingnya.

Matanya terpejam seiring dengan kesunyian yang kain menyelimutinya. Oh Siwon begitu menyukainya. Ketika rasanya sudah semakin berat maka tak peduli bagaimana pun kondisinya ia akan secara diam-diam pergi ketempat ini. Tempat dimana ia bisa merasakan setitik ketenangan. Perlahan Siwon merebahkan tubuhnya diatas rerumputan hijjau yang nampak lembut itu. Dalam benaknya kembali sebuah kenangan terlintas. Kenangan yang selalu hadir ketika ia berada ditempat ini.

Tempat itu adalah padang rumput luas dibelakang mansion megah milik ayahnya. Letaknya yang lumayan jauh menyebabkan jarang ada orang yang ketempat itu. Dulu, dulu sekali saat ia masih kecil ibunya pernah mengajaknya kesini untuk menenangkannya yang sedang menangis. Dan saat itu rasanya sangat menyenangkan sekali. Siwon tersenyum miris. Ini sudah setahun berlalu, umurnya kini sudah menginjak 11 tahun tapi semuanya tak berubah. Kehampaan yang ia rasa malah semakin menjadi. Terkadang ada rasa disaat dirinya ingin cepat besar dan tidak sakit-sakitan seperti ini agar ia bisa mencari ibunya. Namun rasa kecewa mengalahkannya hingga ia kembali terpuruk dalam jurang kesedihan.

Siwon tiba-tiba membuka matanya ketika ia merasa ada sesuatu yang aneh. Akhir-akhir ini ia memang sering merasakannya ketika berada ditempat ini. Ia merasa seperti tidak sendiri. Siwon perlahan bangkit ketika matanya menangkap ada sosok lain jauh disana. Siwon menatapnya lekat. Sosok misterius yang terkadang menghilang dengan sendirinya. Terkadang ia terlihat bersembunyi dibalik pohon atau berdiri diantara rerumputan liar yang mulai meninggi. Siwon hanya tertawa miris karena ia hanya menganggap itu adalah hantu ditempat itu.

Dan begitu pula hari-hari berikutnya ketika Siwon kembali ketempat itu, sosok itu selalu muncul. Siwon begitu mengasihani dirinya karena begitu kesepian dan menyedihkan dirinya sampai ia ditemani seorang hantu.

Dan hari ini Siwon kembali mengacuhkannya, meskipun ia bisa melihat dengan jelas sosok itu yang sesekali menatapnya dari balik pohon. Siwon bahkan tidak peduli jika hantu itu berniat akan memakannya atau membunuhnya sekalipun. Siwon kembali merebahkan tubuhnya dan menikmati suasana yang ia sukai. Namun beberapa menit setelahnya dapat ia dengar suara derap langkah kaki yang kian mendekat. Ada satu sisi hatinya yang mulai takut namun ia tepis. Hingga akhirnya ia merasakan sosk itu tepat berada disisnya juga berbaring sama sepertinya.

Lama ketika akhirnya Siwon membuka matanya namun ia hanya menatap langit diatas sana tanpa berniat menoleh kesamping dimana sosok itu yang sejak tadi juga hanya terdiam membisu.

“ Apa kau hantu..? ”

Siwon memberanikan diri bersuara. Ia masih belum menatap sosok disampingnya.

“ Apa,,, kau percaya hantu..?”

Siwon tak bisa tidak menoleh kesamping ketika mendnegar suara lembut itu. Dan untuk pertama kalinya ia kini menatap sosok yang ia anggap hantu itu lekat. Sosok seorang anak laki-laki yang terlihat lebih muda darinya.

Lama ketika mereka berdua hanya bisa saling menatap diatas rerumputan hijau dengan sesekali ditemani tiupan angin yang membelai-belai rambut keduanya.

“ Apa kau juga kesepian..?”

Tanpa menjawab pertanyaan anak itu Siwon kembali bertanya. Dan ia hanya bisa merasakan jantungnya yang entah kenapa berdegup kencang ketika melihat anak itu tersenyum manis sebelum menjawab.

“ Ne,, aku juga kesepian sama seperti hyung..”

Senyum manis yang juga menciptakan senyuman tipis diwajah Siwon untuk pertama kalinya setelah sekian lama.

*

 

 

 

Berbeda dari sebelumnya Kini Siwon tampak berlari menuju padang rumput dibelakang mansion mewahnya. Akhir-akhir ini ia juga merasa lebih sehat dan sedikit bersemangat. Siwon terus memacu langkahnya hingga akhirnya ia sampai ditempat biasanya ia menyendiri. Siwon tersenyum tipis sebelum ia merebahkan tubuhnya seperti biasa lalu memejamkan matanya. Tak lama ia kembali bisa merasakan kehadiran sosok lain yang juga merebahkan diri disampingnya. Senyum Siwon semakin lebar, ia perlahan membuka matanya lalu menoleh dan mendapati wajah manis itu sudah lebih dulu menatapnya. Siwon merasakan perasaan yang membuncah didadanya yang tak bisa ia jelaskan karena memang ia tak mengerti ketika menatap wajah itu.

Mereka hanya kembali saling menatap tanpa sepatah kata pun. Siwon kembali memalingkan wajahnya menatap langit sore yang nampak cerah. Lalu ia memjamkan matanya kembali. Setelah sekian lama hatinya yang terasa beku kini kembali menghangat. Bahkan untuk pertama kalinya sebelum tidur ia tak lagi memikirkan ibunya namun sosok disampingnya ini. Sungguh Siwon tak mengerti.

namun tiba-tiba Siwon kembali membuka matanya ketika pelan ia mendengar lantuan lembut dari sosok disampingnya. Alunan merdu itu begitu memanjakan telinganya. Suara yang bahkan bisa menghapus semua kesedihannya.

 

It doesn’t matter if I’m lonely

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kyuona #1
Chapter 2: Nice story nice ending...
keylaatit #2
Chapter 2: Tidak ada yang salah antara momdad.. Yang salah ortu nya mereka bersatu dan menyebabkan peristiwa ini
keylaatit #3
Chapter 1: Mom d part 1 knpa? Koq ninggalin daddy gtu
Maynidit
#4
Chapter 2: Ah....untung saja wonkyu akhirnya tetap bersama, dan trnyta eomma cho dan appa choi sama sekali blm menikah...
Koq sdh end, meskipun wonkyu sprtnya akhirnya pulang kerumah appa choi. Tp disini tdk ada penjelasan bagaimana akhirnya hubungan siwon dg appa choi
Maynidit
#5
Chapter 1: Aigooo....apa kyuhyun adl anak dr wanita yg siwon benci tu??dan tu berarti kyuhyun adl adik tiri siwon, makanya kyuhyun menolak ya??
Rismaaa #6
Chapter 2: Akhirnya happy ending :)
gak nyangka ortunya wonkyu belum nikah.. fiuuhh
tp pengen tau appa choi setuju apa gak sama hubungan wonkyu
ramasta1912 #7
Chapter 2: blum puas aq bcanya siwon kn blm ktemu appanya eh kyu tau2 udh hmil aja
ratnasparkyu #8
Chapter 2: Ughhhh mau sekuel dong, happynya baru dikit hehehe
ddaraz #9
Chapter 2: Akhirnyaaaa siwon bisa bersama kyu juga..
Walo awlnya nebak wah siwon balik lagi nih ke amerika..
Taunya ga.. Siwon nekad bawa kyu dan menikahinya..
Oh umma cho belum married toh sama appa choi nya, dikira emang kyu itu adik tirinya..
Ternyata.. Kenapa appa choi g terus terang??
Malahan pas sudah bertahun2 tidak bertemu akan menjelaskan semuanya, eh tapi sempet buat salah paham
d-april #10
Chapter 2: aaaah, mengharukaaaan >.<
kenapa udah tamat, aku pikir masih ada beberapa chapter lagi..senangnya wonkyu happy ending seperti ini ^^