Brunette Chapter 1

Description

Summary : Rasanya Chanyeol mendapatkan kejutan, ayahnya menikahi eommanya Baekhyun dan kini mereka bersaudara. Bukan hanya itu, mereka juga sekamar dan dari situlah cerita dimulai. Baekhyun si ‘pendiam’ dan Chanyeol si ‘sempurna’.

 

Foreword

Tittle : Brunette

Author : Sargocarhyun

Lenght : Chaptered

Genre : , Romance, Drama, family

Rating : T

Main cast : Chanyeol, Baekhyun

Summary : Rasanya Chanyeol mendapatkan kejutan, ayahnya menikahi eommanya Baekhyun dan kini mereka bersaudara. Bukan hanya itu, mereka juga sekamar dan dari situlah cerita dimulai. Baekhyun si ‘pendiam’ dan Chanyeol si ‘sempurna’.

Disclaimer : ff ini hasil karyaku menggunakan otak dan tangan.

Author’s note : Plagiat itu dosa loh…no plagiat. MERDEKA!.?

 

BRUNRTTEE CHAPTER 1

 

Pagi itu tampak suasana sibuk di kelas 12 E, mereka tengah mengkerumuni bangku seseorang. Yah sebut saya mereka mengkremuni bangku seorang Park Chanyeol, Juara kelas sekaligus flower boy di sekolah.

Banyak yang menyukainya karna kepribadianya yang begitu hangat dan juga begitu ceria. Namun begitu berhubung dengan keluarga dan asmara ia begitu dingin. Entahlah hanya ia dan tuhan yang tau.

“Chanyeol...kerjakan nomor 2. Itu bagianku, dan aku tidak tau” suara yeoja yang tengah merajuk mengganggu konsentrasi seorang Park Chanyeol yang tengah mengerjakan latihan fisika nomor 5,

“ah, itu. Kau hanya perlu memasukkan nilainya lalu menjumlahkanya” ujar Chanyeol. Setelah itu ia kembali menjelaskan jawaban kepada teman sebangkunya, Lay, yang dari tadi tidak mengerti-mengerti.

“Lay, kau harusnya mengalikanya dulu lalu membaginya, jadi jawabanya akan ketemu” jujur, Chanyeol sudah lelah dengan ini, di mana Lay yang dari tadi pagi tidak mengerti-mengerti.

“tapi-“

“sudahlah Lay, kau denganku saja. Aku akan mengajarimu” suara itu membuat Chanyeol menghela nafas lega, dia adalah Suho, sang kutua kelas yang juga mempunyai kemampuan lumayan di bidang perhitungan.

“em...ne, ne” Lay segera beranjak dari kursinya dan duduk di samping Suho. Mereka tampak asyik belajar walau diiringi suara helaan nafas Suho yang semakin gemas dengan kelambatan otak Lay.

“nah kau sudah mengerti Caeyoon?” Chanyeol bertanya dengan wajah bersahabat, sedang yang ditanya mengangguk tersenyum lima jari dan berlalu di depan Chanyeol.

“ah...akhirnya selesai juga” ujar Chanyeol sambil meregangkan otot-ototnya. Ia tersenyum kala melihat teman-temanya yang sibuk dengan pekerjaan mereka.

Yah, kemarin seluruh kelas di berikan tugas untuk mengerjakan 20 soal latihan fisika sesuai urutan absen. Dan banyak dari mereka yan mengeluh, karna soal itu tidak setara dengan otak mereka.

Untungnya Chanyeol di beri nomor 3 dan ia mengerjakanya dengan sangat cepat, karna menurutnya itu sangatlah gampang, iya, menurutnya.

Ia mengedarkan pandangnya ke arah bangku paling belakang, tepatnya ke arah namja mungil, Byun Baekhyun. Dari sekian banyaknya siswa kelas 12 E, hanya Baekhyun yang tidak bertanya pada Chanyeol.

Chanyeol tahu, bahwa Baekhyun tidak bisa menjawab soal itu, namun namja mungil itu terlampau pendiam atau bisa dibilang malu untuk bertanya kepada Chanyeol.

Baekhyun memang sangat pendiam, jika dihitung-hitung ia hanya mengeluarkan suaranya kala ia diabsen, ataupun ada siswa yang bertanya padanya.

Baekhyun juga tidak punya teman, sangat berbanding terbalik dengan Chanyeol yang hampir berteman dengan seluruh siswa di sekolahnya.

“Byun Baekhyun” sekitar 2 menit yang lalu seorang guru berperawakakan pendek dan agak botak datang untuk mengajar. Ia terlihat mengabsen seluruh siswanya saat ini.

“ne” jawab Baekhyun singkat. Dan setelahnya ia kembali menunduk. Tak anyal               ia menunduk takut, karena tugas yang diberikan kepadanya belum selesai.

“baik, kumpul tugasnya” semuanya berdiri dengan patuh. Kecuali Baekhyun yang masih asik duduk dengan menunduk ditambah degupan jantungnya yang mulai berpacu dengan cepat.

“nomor 7 siapa yang kerja?” guru pendek itu bertanya. Seluruh siswa sibuk menghitung nama absen sesuai urutan.

“Baekhyun, saem. Iyakan Suho?” Wendy memastikan dengan bertanya kepada Suho, karna memang setelah nama Baekhyun, namanya tercatat dalam nomor urut 8 di absen, dan ia pastikan nomor 7 itu adalah Baekhyun.

“banar Baekhyun?” pak guru memastikan. Melihat Beakhyun mengangguk, guru fisika itu menggeram pelan.

“keluar sekarang. Teman kamu selesai semua, kenapa kamu tidak selesai. Dasar pemalas” mendengar itu Baekhyun berdiri dan menuju pintu keluar, ia juga menyempatkan membungkuk tanpa suara ke arah gurunya.

“baik. Semuanya perhatian. Buka halaman 47”

...............

Chanyeol menghela nafas, tubuhnya ia sandarkan ke bangku dengan kasar. Karna ia duduk paling depan, ia paling jelas dilihat oleh guru. Dan pastinya kelakuanya itu tidak luput dari gurunya.

“ada apa Chanyeol?” guru Song bertanya, wajahnya terlihat bingung melihat tingkah salah satu muridnya itu.

“aniyo saem, aku hanya pusing” jelas Chanyeol, wajahnya memang terlihat pucat dari sebelumnya,

“yasudah kamu ke UKS saja” mendengar hal itu, Chanyeol menegakkan tubuhnya hendak menolak,

“biar aku temani” tambah Suho,

“aniyo biar aku sendiri” setelah itu ia berdiri dan meninggalkan kelas. Tubuhnya yang tinggi menjulang ia bawa ke UKS dengan tertatih.

Sebenarnya ada alasan mengapa ia seperti ini. ia sedang banyak pikiran, rasanya kepalanya ingin pecah mengingat kejadian itu lagi. Kejadian yang membuatnya urung untuk pulang ke rumah.

 

FLASH BACK

“Appa...” Chanyeol menghela nafas. Tak pikir ayahnya akan melakukan sebuah hal seperti ini.

“mian Chanyeol, appa sudah memutuskan untuk menikah besok. appa juga sudah mengatakannya kepadamu dari sebulan yang lalu” jelas ayahnya. Wajahnya terlihat serius dengan kelakuan anaknya yang menurutnya egois.

“aku hanya butuh waktu, appa”ujar Chanyeol lagi. Ia kemudian menunduk dan menjambak rambutnya.

“asalkan kau tau Chan, eommamu pasti kecewa melihat kelakuanmu ini” mendengar appanya menyebut nama eomma, ia mendonggak menatap appanya tajam,

“memangnya kelakuanku apa?, aku sudah cukup menjadi anak yang berprestasi dan tidak memberontak. Aku sekarang merasa melakukan hal yang betul. Appa saja yang seanaknya ingin menikah dan melupan eomma. Eomma pasti kecewa pada appa”

Chanyeol mengatakannya dengan mengebu-ngebu. Wajahnya terlihat memerah sekarang, berbeda dengan ayahnya yang sedih mendengar penuturan anak satu-satunya itu.

“appa tau kau berprestasi. Tapi appa kira kau sudah egois. kau salah Chanyeol. appa tidak pernah melupakan eommamu. Hanya saja kau pikir menjalani hidup tua tanpa pendamping akan bagus?, Tidak Chanyeol”

“jikala kau sudah punya pendamping, kau akan meninggalkan appa, dan siapa yang akan mengurus appa? Kau kira appa tidak ingin memiliki kasih sayang sepertimu?” lanjut tuan Park. Ia memang mengatakanya dengan tenang, namun di lain sisi juga terdengar tegas.

FLASH BACK OFF

Chanyeol menggeram untuk yang kesekian kalinya. Tak anyal, ia juga memukul ranjang UKS dengan kasar. Tak peduli ada yang akan terganggu, ia tetap melakukanya.

Ia tak bisa melupakan wajah ayahnya yang benar-benar kecewa terhadapnya pasa saat itu. Dan lebih buruknya lagi, hari ini adalah hari pernikahan ayahnya bersama wanita yang belum ia tau asal usulnya.

“ekhm” seseorang berdehem. Menyadarkanya pada kenyataan.

“Baekhyun...” ujar Chanyeo pelan. Yah, saat ini Baekhyun tengah terduduk di ranjang samping Chanyeol. Namja mungil itu terlihat menunduk tanpa ingin melihat Chanyeol. Entah megapa, tapi tadi ia berdehem.

“sedang apa kau di sini?” tanya Chanyeol.

Melihat tidak ada respon, Chanyeol kembali kesal. Baekhyun benar-benar menambah bad moodnya.

“kalau kau tidak-“ sebelum Chanyeol mengusir Baekhyun, namja mungil itu terlebih dahulu mendekati pintu dan mengatakan sesuatu.

“kau seharusnya pergi ke pernikahan ayahmu, jangan egois. Nanti kau akan menyesal” siapa sangka Baekhyun akan tau apa yang Chanyeol pikirkan, terlebih nasihatnya barusan.

“tunggu-“ sebelum ia menyelesaikan ucapanya, Baekhyun lebih dulu menutup pintu UKS dengan cepat tanpa menimbulkan suara yang keras.

“menyesal?” tiba-tiba Chanyeol berujar. Kata ‘menyesal’ tiba-tiba tergiang di kepalannya.

“argh...”

................

Balutan tuxedo di tubuh menjulang Chanyeol menambah ketampanan wajahnya. Ia tampak memberikan gel pada rambut hitamnya, dan memberikan aroma parfum pada tubuhnya. Lengkap sudah. Kini ia tinggal menuju mobil yang sudah ia siapkan sebelumnya, plus sopir pribadi milik keuarganya.

“Kajja ajussi” perintah Chanyeol bak pangeran. Walau ia yakin dengan keputusanya sekarang, tak henti-hentinya ia menghela nafas dan memandang ke luar jendela mobil BMWnya.

Ne, karna takut menyesal, Chanyeol memutuskan ijin sekolah dan hendak ke acara pernikahan ayahnya yang berlangsung di salah satu gedung kota Seoul.

“sudah sampai tuan” Chanyeol melirik wajahnya di kaca spion mobil, setelah itu ia langsung membuka pintu mobil dengan wajah was-was.

“appa aku datang” gumamnya sebelum melangkahkan kakinya pasti ke ruangan inti acara.

................

“Chanyeol, kau datang nak” sebuah pelukan menyadarkan Chanyeol bahwa ia memilih pilihan yang tepat sekarang. Pasalnya sang ayah tampak sangat bahagia di samping eomma tirinya.

Yah, yeoja itu sudah resmi menjadi eommanya dikarenakan pengucapan janji suci telah dilaksanakan sejak 30 menit yang lalu. Dan tebak saja, Chanyeol terlambat. Karna terlalu lama mengambil keputusannya.

“mianhae appa. Aku terlambat” ayah Chanyeol kembali memeluk anak semata wayangnya itu. Ia terlihat mengekspresikan wajhnya bahagianya sekarang. Terlampau bahagia tepatnya.

“nah, peluk eomma barumu sayang” mendengar itu, Chanyeol menolehkan wajahnya ke arah wanita cantik bermata sipit di samping ayahnya.

“ayyeong, Chanyeol” wanita itu tersenyum dengan bahagia, sehingga menampakkan eye smilenya.

“ne” jawabnya pendek.

“appa, aku akan menyapa tamu. Berbahagialah” ayahnya mengerti sikap Chanyeol, anak itu pasti belum bisa menerima kenyataan dengan cepat.

“aku kira Chanyeol tidak akan datang seperti Baekhyun. Anak itu pasti sedang stres sekarang” tuan Park menoleh dan memeluk bahu istrinya.

“yah, dan kuharap Baekhyun bisa menerimaku sebagai appa barunya”

...................

“appa, mengapa kita harus pindah rumah sih?” protes Chanyeol. ia sungguh tidak terima kala ia tahu bahwa sekarang ia tengah menuju rumah barunya.

“Chanyeol, aku dan eommamu sepakat meninggalkan rumah lama dan membeli rumah baru, agar kita bisa melupakan masa lalu, Chan.”

“cih, melupakan masa lalu atau lebih tepatnya melupakan eomma” celutuk Chanyeol lagi.

“Park Chanyeol” mendengar suara dingin ayahnya membuat Chanyeol sedikit takut, takut diusir.

“kalau Chanyeol tidak mau kita tidak usah pindah saja. Aku mengerti perasaannya” ujar eomma baru Chanyeol. Dan Chanyeol tambah menggerutu dalam hati mendengar itu.

“tapi kau bilang Baekhyun sudah tiba di sana kan?” jantung Chanyeol seakan berhenti mendengar nama itu.

“Baekhyun?” kaget Chanyeol.

 semoga saja aku salah dengar, doa Chanyeol dalam hati.

“ah, benar. Chanyeol tidak tau kalau ia sekarang punya hyung. Namanya, Baekhyun. Byun Baekhyun. kalau tidak salah kalian berdua satu sekolah”

......................

Baekhyun  memejamkan matanya saat merasa enakan di bawah guyuran syower. Kamar mandinya benar-benar keren, menurutnya. Sesuai keinginannya. Tak sia-sia ia pindah rumah.

Namun mengingat kata pindah, ia jadi teringat eommanya dan appa barunya.

“appa” lirihnya. Walau tak dapat dilihat dengan jelas, air mata perlahan mengalir bersama guyuran air syower.

Jujur dari lubuk hatinya, Baekhyun sangat tidak setuju dengan pernikahan ibunya. Tak tahukah bahwa ia belum bisa melupakan ayahnya yang entah di mana sekarang.

Yep, Baekhyun punya seorang appa yang tidak diketahui keberadaanya. Semenjak kedua orangtuanya bercerai, ayahnya menghilang entah kemana. Padahal sebenarnya ia ingin mengikut ayahnya, bukan ibunya.

Namun karena ayahnya begitu cepat menghilang, ia mengurungkan niatnya. Dan yang lebih membuat ia kesal adalah ayahnya membawa hyungnya ikut bersamanya.

Jadi ia harus menerima kenyataan bahwa ternyata ayahnya lebih memilih hyungnya dari pada dirinya.

Clek

Baekhyun menutup pintu kamar mandi dengan pelan, ia kemudian mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil miliknya.

Kini ia masih saja menatap kamarnya yang menurutnya ‘daebak’ itu.  Dinding berWalpaper spiderman dan batman yang sudah menjadi kesukaanya dari kecil itu memberi kesan namja pada kamarnya.

Walau tak juga ia pungkiri kamar luas itu terdapat dua ranjang ukuran sedang, dan ia juga tak terlalu bodoh untuk mengartikan bahwa ia tak akan tinggal di kamar itu sendiri, alias ia akan sekamar dengan adik barunya. Chanyeol.

                                                          TBC

Dikomen yah. Bye.....

Kalau responya bagus, aku bakalan nulis 3k. My promise

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet