Kyuhyun mencengkram kepalanya sendiri ketika rasa itu kembali merasuk ke jiwanya. Ini sudah lama, sudah sekian tahun tapi kenapa rasa itu seakan tak pernah hilang. Bahkan semakin mengganggunya setiap saat. Rasa yang selalu menyiksanya, menghantuinya hingga sepertinya dia sebentar lagi akan gila. Bukan tanpa usaha dia mencoba melepaskan diri. Sudah berbagai cara dilakukannya namun apa daya kembali dia seolah semakin terjerat akan rasa itu.

Kyuhyun yakin cepat atau lambat dia akan gila lalu mungkin akan mati. Dan sepertinya saat ini dia sudah tak bisa lagi menahannya. Dia harus bergerak, dia harus menuntaskannya. Sudah cukup rasanya selama ini ia hanya berdiam dan meratapi.

Kyuhyun merapatkan mantelnya ketika dirasanya angin dingin yang berhembus lewat jendela kamarnya yang terbuka. Dapat dilihatnya ratusan, ribuan atau bahkan miliaran tetesan hujan diluar sana. Perlahan tangannya mengusap matanya yang sejak tadi terus mengeluarkan air. Kemudian tangan itu turun menuju dadanya. Merasakan sakit disana. Sakit yang luar biasa. Ketika mengingat apa yang sudah dia lakukan. Kyuhyun bahkan rela melakukan apa saja asalkan bisakah dia kembali untuk mengulang semuanya dan memperbaikinya.

Tapi itu tentu saja adalah harapan bodoh. Tuhan mungkin sudah terlalu marah padanya dan ini adalah hukuman yang setimpal untuknya atas apa yang sudah dia lakukan.

Tapi setidaknya bolehkan ia mengeluh dan meminta belas kasih tuhan. Dia sudah sangat menderita selama ini dan dia menyesali apa yang sudah dilakukannya.

Suara guntur semakin sering terdengar bersahutan memekakkan telinga…

“ Arrrggghhh…!”

Kyuhyun berteriak sambil menutup kedua telinganya. Dia benar-benar sudah tidak tahan sekarang. Ia pun bergegas meraih kunci mobilnya yang terletak diatas tempat tidurnya.

Kyuhyun berlari ingin segera keluar. Namun ketika ia membuka pintu apartemennya dia berpapasan dengan ibunya yang sore itu datang mengunjunginya.

“ Kyuhyun ? kau baik-baik saja ? ibu dengar kau sudah tidak masuk kerja selama beberapa hari ?”

“ Kyuhyun ..? hei, kau mau kemana diluar hujan sayang..! “

Tapi Kyuhyun seakan tuli ia terus berlari mengacuhkan seruan ibunya yang terus memanggilnya. Tak ada yang bisa menghentikannya.

*

Ny.Choi sedikit berlari menuju pintu rumahnya ketika didengarnya bel yang sejak beberapa saat lalu berbunyi. Terdengar berulang seolah sang tamu sangat tidak sabar ia pun penasaran siapa gerangan yang datang ditengah hujan deras begini.

Ketika ia membuka pintu muncul sosok yang begitu dikenalnya akan tetapi sudah beberapa tahun ini ia tak pernah lagi ditemuinya. Sosok yang dulu sudah dianggapnya sebagai anak sendiri. Dan kini sosok itu ada dihadapannya dengan pakaian yang sedikit basah dan tubuh bergetar. Matanya juga terlihat sembab. Apa yang terjadi ?

“ Kyuhyun.. ? Ada apa ? Kenap..” belum sempat ketika Kyuhyun memotong perkataanya.

“ Aku ingin bertemu dengan Siwon Hyung ! “

“ Siwon ? ah,, kita bisa bicara didalam.. kau ter..” lagi perkataan Ny.Choi dipotong

“ Tidak ! aku hanya ingin bertemu dengan Siwon hyung. Dimana dia ?” NyChoi hanya menghela nafas mendengarnya. Kenapa dengan Kyuhyun sebenarnya. Sudah lama dia tak mendengar kabar tentang pemuda itu. Meskipun beberapa kali ia mencoba menghubunginya.

“ Baiklah, tapi Siwon sudah tidak tinggal disini lagi “

Ny. Choi dapat melihat sorot keterkejutan dimata Kyuhyun.

“ Lalu dimana ?” Kyuhyun bertanya tak sabar. Dia sudah lupa cara bersopan santun. Padahal dulu dia sangat menghormati wanita dihadapannya ini.

“ Kyuhyun, ada apa ? Kita sudah lama tidak bertemu bagaimana kalau kita bicara didalam baik-baik hm ?”

“ Tidak, berikan aku alamatnya ! “

Ny.Choi hanya terdiam sambil memandang wajah sendu itu. Dia tak tau apa yang terjadi tapi yang jelas dia dapat melihat raut kesedihan dan keputus asaan dari sosok dihadapannya ini. Sosok yang kini sangat tampak begitu berbeda dari terakhir kali ia melihatnya.

Tak ada lagi raut polos ceria dari wajah Kyuhyun seperti dulu. Tubuhnya pun kini jauh lebih kurus membuat Ny.Choi iba melihatnya.

“ Baiklah tunggu disini Eomma akan tuliskan alamatnya “

Kyuhyun hanya dapat mengangguk cepat sambil meremas kedua tangannya gugup. Ketakutan tiba-tiba menyelinap masuk kehatinya.

*

Kyuhyun tampak gusar sambil memukul-mukul setir mobilnya ketika tiba-tiba mobil itu berhenti mendadak. Kyuhyun pun menyadari kalau mobilnya itu telah kehabisan bahan bakar. Bodoh sekali dia. Beberapa hari ini dia memang merasakan puncak dari semuanya hingga hidupnya pun berantakan bahkan ia pun lupa kapan terakhir kali ia mengisi bahan bakar mobilnya.

Kyuhyun menoleh kekiri dan kekanan melihat suasana diluar sebentar lalu tangannya meraih kertas berisikan alamat Siwon yang tadi diberikan Ny.Choi. Tanpa pikir panjang ia pun keluar dari mobilnya dan berjalan cepat sambil matanya menatap mawas kesekeliling mencari alamat yang tertera dikertas yang kini basah itu. Tak dihiraukannya tetesan hujan yang tak kenal lelah menjatuhi tubuhnya. Dia hanya ingin cepat menemui Siwon.

*

 Dengan nafas terengah Kyuhyun berdiri dengan tubuh gemetar. Rasa dingin luar biasa kini melingkupinya. Selama kurang lebih satu jam berjalan dia akhirnya telah sampai dan menemukan alamat itu.

Kendati sudah memastikan alamat itu benar tapi sejak 15 menit tadi kakinya entah kenapa seakan