야 하고 시퍼

Description

Yook Sungjae si ketua kelas tidak pernah berfikir untuk dijodohi dengan gadis se-freak Oh Seunghee. Karena yang ia tahu, perjodohan gila antara dirinya dan Seunghee lebih FREAK!

Oh Seunghee si sekretaria tidak pernah berfikir untuk menikah dengan Yook Sungjae. Karena yang ia tahu, Sungjae sangatlah awkward dan dingin.

"Walaupun begitu, yang keduanya tahu adalah ... garis tipis yang membedakan cinta dan benci itu takkan

pernah menghalangi rasa cinta antara dua insan sekalipun itu perasaan terlarang.." – M

 

Foreword

 

야 하고 시퍼

A fanfict by Maurisseu

BTOB’s Yook Sungjae || CLC’s Oh Seunghee

Teen || Happy, Comedy, Romance || Vignette

Notes! Arcturus is my old pen name ^^

Amazing Poster by Vincyterix (at Poster Channel)

Backsound

EXO’s Xiumin ft. AOA’s Jimin – Call You Bae

.

.

.

.

^o^

.

.

“From now on, I’m not gonna call you oppa, but just bae..”.

Oppa, kita mau kemana?” Seunghee yang fokus pada ponselnya itu menoleh sedikit.

Sungjae yang fokus menyetir itu tak menoleh sedikitpun. Ia masih terdiam.

“Yaa! Oppa! Jawablah!” Seunghee protes.

“Kau ini berisik sekali!” Sungjae menoleh. “Fokus saja pada ponselmu itu!”.

Seunghee mendadak cemberut dan kembali fokus pada ponselnya. Sungjae hanya bisa memijat pelipisnya dengan tangan kanannya seraya memejamkan matanya ketika sedang berhenti di lampu merah.

“Ini mimpi buruk,” gumam Sungjae pelan.

Memangnya masih zaman ya perjodohan? Fikir Sungjae saat ia harus mendatangi acara keluarga yang ‘penting’ katanya― dan karena acara keluarga yang ‘penting’ itu, ia harus memutuskan kekasih yang sangat ia cintai, Kim Namjoo.

Pertama kali bertemu Seunghee di acara keluarga itu, keduanya sama-sama terkejut. Mereka teman satu kelas yang jarang bahkan tak pernah mengobrol kecuali saat mereka harus menghadiri rapat kelas. Hubungan mereka juga tidak terlalu baik. Antara ketua kelas yang pendiam, cuek dan ketus juga sekretaris kelas yang sangat bawel, manja dan mudah merajuk. Kira-kira seperti itu.

“Ahh, Namjoo-ya ... maaf, aku tidak bisa melihatmu pentas hari ini ... maaf..” Sungjae meminta maaf pada Namjoo―karena seminggu yang lalu, Sungjae berjanji akan datang dan menjemput Namjoo.

“...”.

“Bukan, aku ada acara yang sangat penting sekarang,” Sungjae melirik Seunghee yang masih fokus pada ponselnya, “kalau aku tidak menghadirinya, ibuku bisa-bisa menendangku nanti.” Sungjae mengecilkan suaranya takut jika Seunghee mendengarnya lalu akan melaporkan pada ibunya.

“Ya, sampai jumpa.” Sungjae menghela nafas pelan.

Oppa.” Seunghee menoleh pada Sungjae dengan senyuman lebar. “Lihat! Dia tampan ‘kan? Dia manis ‘kan?” Seunghee menunjukkan wallpaper ponselnya bergambar Jeon Jungkook. “Dia itu Jeon Jungkook dari BTS! Kyaa~ lihat senyuman dia, manis sekali ‘kan?”.

Sungjae berdecih pelan, “dia itu lebih muda darimu. Ingat umur,”.

“Apa?” Seunghee menoleh dengan raut wajah bingung.

“Tidak,” Sungjae menggeleng cepat―takut jika Seunghee akan marah besar. “Apa kau tahu Gong Tae Kwang dari drama ‘Who Are You : School 2015’?”.

Seunghee mengangguk. “Ya, kenapa?”.

“Dia juga tampan, tahu. Nama aslinya adalah Yook Sungjae.” Sungjae berkacak pinggang dan menyombongkan aktor itu.

Seunghee berdecak. “Tapi pada akhirnya Kim So Hyun bersama Nam Joo Hyuk ... bukan dengan Lee Sungjae itu..”.

“Yaa!” Sungjae marah. “Biar pun begitu, Kim So Hyun pernah menyukai dia tahu!”.

“Terserahlah..” Seunghee memutar kesal kedua bola matanya. “Bisakah Oppa cepat menyetir? Aku lapar sekali, tahu!”.

“Berisik kau! Ini sudah cepat tahu..” Sungjae berdecak.

“Dasar lambat..”.

“Apa?”.

“Tidak, cepat menyetirnyaa~”.

“Iya, iya..”.

.

.

“Eomma! Jangan kembali meminta hal yang aneh-aneh!” Sungjae menghentakkan kakinya. “Eomma sudah memintaku untuk menjemputnya, sekarang memintaku untuk mengajaknya jalan-jalan juga?! Aku ini pria sibuk. Selain sibuk untuk melaksanakan rapat, ada wanita di luar sana yang sangat merindukanku tahu!” protes Sungjae.

Plakk~

Ny. Yook memukul kepala Sungjae. “Kau ini ... Eomma dan Abeoji ’kan sudah memilih Seunghee sebagai calon istrimu. Dia itu baik, cantik, pintar memasak dan dan penurut. Apa yang kurang? Sementara Namjoo? Ya, Eomma akui dia sangat lembut, pengertian dan berperasaan, tetapi ... kau masih kekanak-kanakan bagi dia.”.

“Eomma!” rajuk Sungjae.

“Sudah, jangan membantah! Cepat laksanakan!” dengan wajah kusut, Sungjae segera menuju mobilnya―yang didalamnya sudah ada Seunghee. “Kau mau kita pergi ke mana sekarang?” Sungjae bertanya.

“Aku ikut saja,” Seunghee masih fokus pada ponselnya. “Tapi, ke kedai ice cream juga boleh.”.

Sungjae hanya mendengus pelan lalu melajukan mobilnya menuju taman terdekat. “Seunghee-ssi..”.

“Hmm?” Seunghee berdehem.

Entah kenapa Sungjae menjadi sedikit canggung. “Emm ... apa kau ... pernah ... jatuh cinta?”.

Seunghee terdiam lalu menoleh. “Kenapa kau bertanya seperti itu?”.

Sungjae tercekat. “Tidak kenapa-kenapa, jawab saja.” Sungjae mengalihkan pandangannya.

“Kau inginnya aku jujur atau bohong?”.

Plakk~

Satu pukulan mendarat di kepala Seunghee. “Sakit!” ringis Seunghee.

“Aku tidak suka pembohong, jadi jawab dengan jujur!”.

“Iya, iya ... aku pernah!”.

“Dengan?”.

“Dengan ketua kelas.”.

DEG

Ketua kelas? Apakah itu ... dirinya?

“Jangan mengira jika aku pernah jatuh cinta padamu,” Seunghee berdecak melihat reaksi Sungjae. “Maksudku itu ketua kelas 12, Kwon Jiwon. Jiwon oppa yang tampan dan ramah itu, yang setiap bulannya selalu saja muncul di mading sekolah karena kebaikannya.”.

Ah, Sungjae ingat sekarang. Dulu saat kelas 10 semester awal, Jiwon pernah membantunya dari preman-preman yang memintai Sungjae uang. Sungjae tersenyum kecil, “seleramu rendah,”.

“Apa?!” Seunghee marah. “Memangnya, ada yang bisa seperti Jiwon oppa? ‘Kan tidak ada! Apa kau bisa, eo?”.

“Maaf, maaf ... segitu saja marah, aku hanya bercanda..” Sungjae tertawa seraya mengelus pelan rambut cokelat Seunghee seraya mengacak-acaknya dan kembali melajukan mobilnya.

Reaksi Sungjae barusan sangat menghantam hati Seunghee. Bagaimana bisa Sungjae seramah itu? Ia melirik Sungjae dan yaa! Kedua pipi Sungjae bersemu merah. Dia pasti malu akan perlakuannya barusan. Seunghee bersusah payah menahan tawanya yang akan meledak. Sungjae sangat lucu sekali saat blushing.

Ketika mereka duduk berhadap-hadapan, Sungjae berusaha mencuri-curi pandang. Sementara Seunghee kembali berusaha menahan tawanya yang sebentar lagi akan meledak dengan terus melahap ice creamnya.

“Seunghee-ssi.” Sungjae akhirnya bersuara setelah 20 menit lebih mereka memilih diam. “Boleh bertanya lagi?”.

“Kau ini sangat ingin tahu sekali?” Seunghee memasang wajah bingung, padahal dalam hatinya ia ingin memasang wajah tertawa. “Ya sudah, apa yang mau kau tanyakan?”.

Sungjae terdiam sesaat. “Apa kau ... pernah ... menaruh rasa padaku..?”.

Seunghee bungkam seketika. Mulutnya seakan terkunci rapat-rapat. “T–tentu saja tidak pernah.”

Bukannya menangkis pernyataan Seunghee, Sungjae menatap dalam mata Seunghee hingga Seunghee sedikit salah tingkah.

“Bagaimana kalau mulai dari sekarang kita saling jujur saja?” wajah Sungjae tampak datar.

Seunghee masih terdiam. “A–apa maksudmu?”.

“Aku menyukaimu,”.

Jantung Seunghee seakan-akan ingin melompat ke perutnya. Perut Seunghee tiba-tiba terasa melilit, seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya.

“Lalu, bagaimana denganmu? Apa kau juga ... menyukaiku..?”.

Seunghee mengalihkan pandangannya. “Aku ... mau ke toilet dulu.”.

“Hahaha ....” terdengar tawa dari Sungjae ketika Seunghee berdiri dari kursinya.

Seunghee menoleh pada Sungjae. “Kenapa kau tertawa?”.

Sungjae tersenyum lebar. “Happy April Mop! Kau lupa? Ini tanggal 1 April! Hahaha, wajahmu tadi lucu sekali. Kau mengira jika aku menyukaimu ya?”.

Seunghee mengepal keras kedua tangannya. Wajahnya sudah memerah padam.

“Kau kira apa yang kau lakukan itu hal yang lucu?” Seunghee menatap sendu Sungjae. Sungjae segera menghentikan tawanya. “Kenapa?”.

Air mata tiba-tiba saja menetes dari kelopak mata Seunghee. Ia menangis. “Aku memang menyukaimu,” Sungjae terdiam, “aku sangat terkejut saat kau mengatakan hal itu. Sungguh, saat itu rasanya aku ingin sekali jujur, tetapi aku malu. Tetapi, kau mengatakan jika itu adalah lelucon. Aku ingin marah dan menangis di waktu yang bersamaan. Kau menjadikan kejujuranku ini sebagai lelucon..” Seunghee menangis.

Tangisan Seunghee terhenti tiba-tiba ketika sesuatu yang hangat merengkuh tubuh mungilnya. Dirasakannya jika Sungjae memeluknya dan tangan Sungjae mengelus pelan punggungnya.

“Tidak, lelucon tadi hanya sebuah kebohongan.” Sungjae tertawa kecil. “Tetapi pengakuan jika aku menyukaimu itu sebuah kenyataan.”.

“Aneh ya? Seorang pria sepertiku jatuh cinta dengan gadis yang bawel dan tukang merajuk sepertimu..” gumam Sungjae.

“Tapi terimakasih untuk kejujuranmu jika kau juga menyukaiku.” Sungjae menunduk dan tersenyum pada Seunghee yang sudah mendongak, menatap Sungjae.

Seunghee mengalihkan pandangannya dan segera memberontak untuk melepaskannya. “Lepaskan ini! Kita dilihat banyak orang!” walaupun hanya mereka berdua saja di kedai ice cream itu, Seunghee terus memberontak.

“Aku tidak akan melepaskanmu, Ny. Yook.” goda Sungjae. “Kau juga harus mengatakan hal yang sebelumnya padaku, sekarang juga jika kau ingin lepas.”.

“Sungjae-ya!” protes Seunghee.

“Seunghee-ya!” balas Sungjae lebih keras.

“Baiklah!” Seunghee menghela nafas. “Aku menyukaimu,”.

“Apa? Aku tidak mendengarnya! Lebih keras!” Sungjae terkekeh.

“Aku menyukaimu! Puas?” Seunghee kembali berteriak.

Sungjae mengukir sebuah senyuman di wajahnya lalu kembali memeluk Seunghee. Awalnya, Seunghee masih ragu, tetapi keraguan itu pudar dan tangannya sekarang sudah berada di balik punggung Sungjae, sementara Sungjae menyeringai kecil.

Kini, interaksi antara ketua kelas dan sekretarisnya akan melebihi hari-hari sebelumnya. Dan mulai sekarang, Seunghee tidak akan memanggil Sungjae-nya dengan sebutan ‘oppa’, tetapi ‘bae’. Dan itu berlaku untuk selamanya..

FIN

p.s  maafkan fanfict nista ini juga alurnya yang gaje, ini ngerjainnya sistem kebut semalam ._. /kek belajar menjelang un, padahal un masih satu tahun lagi/

p.s.s  judulnya awalnya itu ‘Date in April Mop’, tapi berubah karena gak ‘srek’

p.s.s  maafkan aku kak vincyterix karena menyia-nyiakan masterpiece-mu ._. maafkan aku mbak joyii, mas sungjaemu kurebut ... maafkan aku mas kookie, mbak seunghee-nya dipake syuting ._. /saya kook-hee shipper/ /apa hubungannya tentang fanfict ini sama shipper?/ /ditendang sama yang punya ini blog karena buat notes yang begitu nista/ /ditampar readers karena kebanyakan notes/

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet