Bestfriend! Yuten

Tensentrik
Please Subscribe to read the full chapter

warning: ini aneh... bacanya mungkin harus make feeling :') maaf kalau nggak jelas tapi jangan dipikirin ini cuma buat seneng-seneng :') 

for taeten2701 yang kemarin request friendship yuten, semoga tidak mengecewakan <3

 

 

 

 

Mungil, berponi dan berwajah manis, siapa saja yang melihatnya tidak akan percaya bahwa Ten adalah sumber dari segala masalah yang harus dihadapi Yuta selama satu tahun terakhir ini. Jika dicari peribahasa yang bisa menggambarkan Ten, mungkin lempar batu sembunyi tangan adalah yang pas, lebih tepatnya, lempar batu sembunyi di belakang Yuta.

 

Orang awam mungkin tidak akan percaya, tapi yang mengenal mereka dengan baik akan tahu bahwa tersangka utamanya adalah Ten. Selalu Ten tapi yang disalahkan selalu Yuta, karena seperti yang dibilang tadi, tidak akan ada yang percaya bahwa makhluk seperti marshmallow ini bisa melakukan hal buruk, membunuh serangga saja sepertinya dia tidak akan tega. Itulah kenapa kita diajari untuk tidak menilai orang dari penampilannya saja.

 

Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya kenapa Yuta masih mau berteman dengan Ten padahal dia hampir selalu mengalami nasib buruk setiap kali bersama dengannya. Dan Yuta punya alasannya sendiri, walaupun pada awalnya bohong kalau Yuta tidak pernah merasa muak pada Ten.

 

Dulu Yuta bahkan membencinya.

 

 

 

Killing

 

“Aduh,” Yuta menggertakkan giginya saat sentuhan dingin es batu mengenai kulit kepalanya. Kedua tangannya mengepal menahan sakit, jika dia tidak ingat bahwa laki-laki tidak menangis, matanya sudah pasti banjir sekarang.

 

“Kau tidak mau membiarkan Ten masuk? Daritadi dia menunggu di luar,” ibu Yuta bertanya, tangannya masih sibuk mengompres kepala Yuta dengan hati-hati.

 

Mendengus, Yuta berkata, “Biarkan saja.” Yuta tidak mau lagi berhubungan dengan anak menjengkelkan itu, mulai sekarang Ten bukan lagi temannya. Pembawa sial, setiap kali Yuta bersama dengan Ten, sepertinya hanya hal buruk yang terjadi.

 

Misalnya seperti satu jam yang lalu.

 

 

 

“Yuta! Aku bisa menendang kaleng ini sampai jauh!” Ten berseru sambil meletakkan kaleng jus yang baru saja ditenggaknya habis ke atas paving block trotoar. Kata-kata Ten berhasil membuat Yuta membelalakkan matanya, dan dengan sigap segera menyambar kaleng itu dengan tangannya. 

 

“Yah! Kau lupa terakhir kali menendang sesuatu kau memecahkan kaca jendela tetangga?”

 

“Itu tidak akan terulang lagi!” Ten kembali menyambar kaleng miliknya. “Lihat saja ini akan masuk ke tempat sampah di sana!” Ten lupa kalau skill sepak bolanya buruk  dan Yuta terlalu terlambat untuk mencegahnya karena Ten yang cepat telah menendang kalengnya. Hal terakhir yang bisa dilakukan Yuta adalah menutup matanya dan berdoa.

 

Klang!

 

Kena.

 

Bukan tempat sampah.

 

Tapi kepala orang.

 

Ketika Yuta membuka matanya, Ten sudah hilang bersembunyi dibalik tubuhnya dan seorang pemuda berusia dua puluhan berdiri di hadapannya.

 

“Berani-beraninya kau!” betapa terkejutnya Yuta ketika dia melihat pemuda itu menaikkan tangannya dan kejadian berikutnya berlangsung dengan cepat. Dia merasakan sakit yang teramat sangat di bagian kepalanya seiring dengan teriakan Ten dan kemudian semuanya menjadi gelap.

 

 

 

Yuta bilang cukup. Yang tadi itu bukan yang pertama dan tidak ada jaminan bahwa itu adalah yang terakhir juga. Semua masalah Ten yang melakukan tapi kenapa dia yang harus menerima akibatnya? Yuta pikir dia tidak pantas menerimanya.

 

“Yuta!” Yang dipanggil memutar bola mata, memandang penuh benci ke pintu tidak berdosa di ujung kamarnya.

 

“Cih, dia bahkan tidak memanggilku hyung.”

 

“Yuta biarkan aku masuk!”

 

“Berisik”, Yuta bergumam, kedua tangannya menutup telinganya dengan bantal.

 

 

 

Sebagai teman dekat, ada satu kesamaan yang dimiliki Yuta dan Ten, yaitu mereka sama-sama mempunyai senyuman mempesona. Bahkan mereka punya julukan masing-masing, yaitu killing smile untuk Ten dan healing smile untuk Yuta. Jika senyuman Ten bisa membuat detak jantung berhenti maka senyuman Yuta bisa membuat orang seperti berada di surga. Tapi Yuta punya persepsi lain. Jika kau ambil kata smile dari julukan mereka maka yang tersisa adalah Killing Ten dan Healing Yuta, karena bagi Yuta, Ten adalah si pembuat onar dan Yutalah yang terpaksa harus membereskannya, padahal itu sama sekali tidak ada dalam visi misi dan tujuan hidup Yuta.

 

Yuta ingat pernah dihukum berdiri di depan lapangan sekolah saat upacara karena Ten membuatnya berteriak setelah menunjukkan serangga mati yang disimpan di saku celananya. Yuta juga ingat pernah d

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
HimeAm #1
Chapter 2: Yuteeennnn manis banget ceritanya saolooh, g next kah authornim?
HimeAm #2
Chapter 1: Cuteeeeeeeeeeeeeeddddd
rhmdaniar #3
Chapter 2: Aku nangis masa bacanya:3 telat baca ini huhu, ternyata sosweet. Biasanya cuma baca taeten tapi ini keren, dapet banget feelnya.
allhailhunhan #4
Chapter 2: Jaeten juseyooo kkk
aiyoemi10 #5
Chapter 2: Kok aku nangis ya
KiyoKiyoHi #6
Njir malang amat Yuta :'''''D tapi emg bakal susah marah sih kalo model tmnnya kyk Ten yg walopun terkadang bkin sial tapi tetep baik n perhatian :") wkwkwk ditunggu kelanjutannya yak xD
(P.s : kalo bisa, pingin baca JohnTen :3 hehe) fighting
KiyoKiyoHi #7
Chapter 1: Aw so sweettttt :3
Btw Yong, masih idup? :v wkwkwk udh tiap hari tuh dikasi senyum manis ama Ten wkwkwk smoga msh idup yak, kalo nnti mati kan ga bisa liat senyum manisnya Ten lagi :V #plak berterima kasihlah ama ikan koki, dia udh bikin km dpt senyuman yg lebih manis tuh Yong.. hihi
Rosmaria #8
Chapter 2: Yuta ngenes amat.. Tapi beruntung bangats dapat temen sebangku kayak Ten
hwaiting93 #9
Chapter 2: Kok aku pengen nangis ya bacanya :'D
Marshmallow pembuat onar, jadi bayangin si ten abis bikin onar tapi pas mau ngomelin ga tega wkwkwk
taeten2701
#10
Chapter 2: Astaga Ten...Marshmallow yg ngeselin....hahahaha xD
Kasian yuta yg harus beresin masalahnya ten mulu,
Eh tp tugasnya yuta, ten terus kan yg ngerjain..jdi ya simbiosis mutualisme lah.. XD

Btw makasih say buat ff nya,, *kisseu *kisseu