TWO : HOW

JEALOUS YUNHO

.


.

TWO

.


.

Ruangan itu terasa kosong dengan udara yang mencekik paru-paru. 

Lima orang yang duduk ditengah-tengahnya seolah membisu bak manekin antik tanpa ada yang bergerak, atau mereka memang manekin? 

Yunho, satu diantara mereka berlima tersadar dari transisi hayalannya dan mencoba menghirup udara yang terasa kian menyempit, kemudian segera menolehkan kepalanya ke samping kiri dan mendapati wajah pucat nyaris membiru milik Changmin yang hampir dua menit menahan nafas tanpa disadarinya. Yunho terlonjak dan menampar wajah Changmin refleks agar ia segera kembali bernafas dan menarik kepala Changmin kedalam pelukan eratnya. 

Changmin tak merasakan apapun meski Yunho menamparnya cukup kuat. Rasa sesak didadanya lebih kuat mengalahkan rasa panas yang menjalar diwajahnya dan ia lebih memilih menenggelamkan kepalanya didalam dekapan dada sang Leader, tanpa memperdulikan tiga makhluk yang satu jenis dengan mereka yang kini hanya termangu dengan air muka yang tak bisa digambarkan. 

"Kenapa...?"

Satu kata tanya lirih mewakili seluruh jiwa dan raga dua orang yang kini mencoba mengukuhkan hati diantara tiga pisau tajam bermata dua yang dengan arogannya duduk seolah menuding hati murni yang sayangnya sudah lebih dulu tercabik-cabik. 

Namun satu kata tanya itu hanya menjadi angin kesenduan yang menghantar tiga jiwa lainnya pergi meninggalkan sakit didalam hati dua jiwa lainnya yang tak akan pernah sembuh oleh waktu. 

"Maafkan kami, Yunho-yah, Changminnie..."

.
.


.
.

Tidak dingin, namun juga tidak hangat. 

 

Friksi aneh menjalar diantara tubuhnya yang terbaring lemas diatas dinginnya lantai tak beralas, memaksanya mengembalikan kesadaran yang melayang jauh untuk kembali agar ia bisa membuka kedua Indra penglihatannya. 

Tubuhnya mencoba bangkit namun urung tertahan karena kepalanya berdenyut kuat dan menolak gerakan tiba-tiba itu. Mengalah, ia kembali melemaskan tubuhnya meskipun dinginnya lantai menyambut sebelah pipinya. 

Ia kembali memejamkan mata, menghalau gambaran yang melintas ketika dirinya masih berada di batas alam sadar dan mimpi, mengenyahkan rasa sakit yang mulai kembali naik perlahan ditempat yang seharusnya tak tersentuh. 

Sadar jika kepalanya semakin pening, ia memaksakan diri untuk bangkit dan berjalan menuju cermin untuk kemudian tersentak melihat bayangan dirinya sendiri dengan wajah kuyu dan dahi yang terluka dengan darah yang mengering, tubuhnya juga tidak dibalut pakaian dengan benar dengan beberapa luka yang tertinggal. Sangat jauh sekali dari konteks baik-baik saja. 

Lamat ia memandang wajahnya sendiri, mengingat apa penyebab munculnya benjolan kecil didahinya, hingga bayangan seseorang dengan wajah sangar yang tak dikenalnya muncul bersama dengan kenangan buruk hari kemarin yang membuat ia bergetar tanpa sadar.

Sepertinya ia harus segera pergi jika tak ingin menemui orang itu lagi. 

Dengan langkah tergesa, ia melepas pakaiannya dan melemparnya asal, segera meraih jaket dan kunci mobilnya, lalu berlari dengan langkah ringan secepat yang ia bisa tanpa harus mengganggu penghuni lainnya yang ada disatu tempat yang berbeda ruang dengannya.

Ia harus pergi. 

 

.

HoMin

.

 

Yunho megerang saat hangat sinar Mentari menerpa wajahnya. 

Kelopak matanya terbuka perlahan, menampilkan dua iris serupa musang yang berkilat diterpa cahaya. Ia mengernyit saat menyadari bagaimana ia bisa tidur dengan posisi kepala dilantai dan wajah yang mencium lantai serta rasa berdenyut di pelipisnya. 

Tubuhnya terasa sakit saat ia mencoba bergerak menuju cermin. Setelahnya ia menemukan bayangan seseorang pria yang sangat mirip dengannya, namun dengan wajah yang setengah bonyok dan pelipis yang sedikit membengkak. 

Yunho mengucek matanya beberapa kali, memastikan jika ia tengah berhalusinasi karena demi Tuhan! Bayangannya sangat jelek sekali! Dan ketika ia kembali memfokuskan pandangannya, dunia miliknya seakan berkhianat dengan dirinya. Wajah yang terpantul di cermin tetap tak berubah, malah semakin terlihat jelas. Mata yang berkilat aneh, bibir yang sudutnya ada darah yang sudah mengering, kantung mata yang menghitam lalu pelipis yang memar dan bengkak terlihat sangat sangat dan sangat jelas di matanya. 

Yunho mendelik sebal, setelahnya dengan wajah cemberut ia berjalan menuju pintu kamarnya, membukanya perlahan. Namun ketika kakinya akan melangkah keluar, sebuah suara dari pintu dikamar sebelah menghentikannya. 

Yunho terdiam ditempat, telinganya bekerja selagi ia menahan nafas beberapa detik. Terdengar derap langkah buru-buru milik seseorang dengan dentingan kunci yang kemudian digenggam erat. Pintu sebelah barat terbuka lalu menutup, itu pintu keluar, kemudian yang Yunho sadari adalah jika orang yang barusan pergilah yang sudah membuatnya babak belur. 

Kilasan akan hari kemarin menghantamnya dengan keras dan Yunho tak sanggup bernafas dengan normal. Tubuhnya gemetaran tak kala mengingat wajah kesakitan dan memohon milik partnernya. Orang yang sudah 14 tahun hidup bersamanya, permatanya yang kemarin sudah ia hancurkan dengan kedua tangannya sendiri. Yunho jatuh berlutut didepan pintu kamarnya, menyadari jika ia sudah terlambat untuk memperbaiki.

.
.

"Kau bodoh"

Satu kata.

Yang dikatai bodoh tertunduk lemas meremat surai hitamnya nelangsa.

Manager hyung berdiri dengan tangan bersedekap di dada. Tak habis fikir dengan tingkah anak asuhnya yang bahkan usia mereka sudah hampir menginjak kepala 3, namun sifat masih seperti bocah labil yang baru mengenal cinta.

Err itu tidak salah sih, pokoknya begitulah.

Manager hyung memijit pelipisnya pelan. Menghirup nafas sedalam-dalamnya lalu menghembuskannya perlahan sekali, menikmati bagaimana oksigen memenuhi parunya dan meninggalkan parunya.

Empat jam berlalu sejak satu panggilan serta isakan tertahan menghampiri telinganya.

Gaehun tau, jika Changmin sudah seperti itu pastilah ada masalah serius antara ia dan leadernya, namun pagi tadi, jantungnya terasa akan berhenti ditempat saat justru suara Kyuhyun lah yang tengah terisak masuk ke rungunya, meminta padanya agar segera membunuh Jung—brengsek—keparat—Yunho yang sudah menyakiti sohib karibnya hingga menjadi ketakutan setengah mampus meringkuk disudut kamar dorm Super Junior, setelah menangis tersedu-sedu dan memohon ditolong.

Gaehun tentu saja tahu, selama mengasuh dua anak berbeda karakter seperti Yunho dan Changmin, belum pernah sekalipun panggilan masuk dari handphone Changmin dengan Kyuhyun sebagai pembicara diiringi tangisan dan umpatan.

Dan mengharuskannya menancap gas menuju apartemen milik pasangan tak jelas—Yunho Changmin—.

Menemukan Jung Yunho yang tadi disumpah serapahi oleh Kyuhyun tengah teronggok pilu di depan pintu kamar Changmin, wajahnya kusut masai dan matanya membengkak.

Mulutnya bergetar lirih memohon maaf dengan selingan 'aku bodoh, aku melakukannya, Jung Yunho keparat, sinting, gila!'

Jadi pada akhirnya, Gaehun sebagai manager dan kakak yang baik segera menyeret Yunho menuju kamar mandi, menyuruhnya mandi lalu berganti pakaian, dan memasakkan makanan untuk anak asuhnya itu, lalu mengobati luka Yunho dan membiarkannya makan dalam keheningan.

Setelah itu memaksa Yunho menceritakan seluruh kejadian, disanggupi oleh Yunho lalu kembali ke awal.

"kau bodoh"

"14 tahun bersama apa sulit untukmu menahan kendali jika menyangkut Changmin, huh Yun?"

"sekarang lihat akibatnya. Changmin trauma padamu dan kalian akan comeback sebentar lagi. Apa yang bisa kau perbaiki sekarang Yunho?"

"Aku tau kau mencintainya. Tapi gunakan akal dan logikamu. Changmin berpacaran dengan Victoria juga wajar, toh selama ini statusnya juga tak terikat denganmu. Apa hakmu memaksanya?"

Yunho makin menunduk, air mata sudah menderai di pipi tirusnya.

Ia salah,

Seharusnya ia tak memancing Vic—ah sudahlah siapa itu dia—agar memutuskan Changmin dengan dalih comeback semakin dekat dan tidak ada waktu untuk sekedar membahas hati.

Namun, rasa ego dan cemburu berlebih, dan ketika itu bersangkutan dengan Changmin-nya, Yunho pasti akan gelap mata dan tidak memikirkan resiko, masa bodoh dengan sebutan leader berkharisma dengan embel-embelnya itu, toh semua membusuk dengan otak dangkalnya yang suka menghianati hati kecilnya.

"Jadi bagaimana ini hyung... Tolong aku..."

"mana aku tahu, salahkan otak dangkalmu yang berkarat itu"

"Hyung jebal, jangan mengataiku lagi. Aku tau aku ini bodoh, tapi berani sumpah jika semalam aku kelepasan kalau saja Changmin tidak mengata-ngataiku mungkin semua tidak terjadi hyung"

Tangisan Yunho pecah,lagi.

Mungkin ia akan gila sebentar lagi.

Hiperbola Mr.Jung.

Dan sisa hari itu dihabiskan oleh Yunho dengan tangisan penyesalannya yang entah itu akan mendapat balasan maaf dari orang yang dicintainya yang kini juga tengah berjuang menahan diri agar tidak terkena trauma besar.

.

.

.

SJ dorm-14.00 KST

Bunyi bell memecah keheningan yang melanda member SuJu yang kini tengah berkumpul, menenangkan bayi Bambi yang kini sudah mendengkur halus dipelukan sang Leader, Leeteuk.

Tentu saja semua terkejut saat pagi hari bel dorm mereka dipencet dengan brutal, beranggapan jika ada sasaeng muncul, namun seonggok bayi Bambi milik grup sebelah dengan wajah pucat lah justru muncul, menghambur kedalam pelukan Ikan asin Mokpo yang kebetulan membuka pintu luar. Meraung ketakutan dan disusul derap langkah terkejut dari seluruh member lainnya.

Lalu menerjang evil maknae mereka sambil memeluk erat, enggan mengucap hal lain selain "Yunho brengsek, bajingan keparat" "Yunho menyentuhku" "Ia memukulku demi egonya"

Dari situ semua bisa mengambil kesimpulan.

Changmin, dan Yunho tengah bertengkar hebat sampai-sampai Yunho memukul lalu menyentuhnya—dalam artian lain—

Dihadiahi raungan tertahan Kyuhyun yang langsung menyambar telefon genggam Changmin lalu menghubungi manager mereka agar segera memberi pelajaran pada leader yang di agung-agungkan itu.

Shindong kembali keruang tengah dengan satu orang yang tak asing lagi bagi member super junior.

Tanpa di persilahkan, Gaehun duduk didekat Leeteuk yang masih memeluk Changmin, menyanyikan lullaby dengan suara lirih sambil mengusap kepalanya agar kian lelap tidur.

Meringis, ketika cubitan mampir di pinggangnya dan mendapati sang partner in crime si Bambi melotot sangar. Gaehun mengangkat kedua tangan tanda menyerah.

Siwon berdehem, menarik kecil baju Kyuhyun agar tak memperkeruh suasana dan membangunkan Changmin, dituruti langsung oleh empunya.

"Jadi," Kangin membuka suara, "bisa jelaskan secara singkat pada kami apa yang terjadi dengan dua anakmu, hyung?"

Gaehun menghela nafas, lagi. Rasanya ia akan semakin cepat tua. Astaga..

"Baiklah, tapi sebelumnya bisa pindahkan dulu anak bungsuku ini kekamar? Aku takut jika ia tiba-tiba bangun akan mencekikku lalu memaksaku membunuh Yunho-nya yang kini seperti orang sekarat di apartement mereka berdua" ucap Gaehun bergidik ngeri sambil menunjuk pelan Changmin yang lelap.

Dengan sigap, Kangin segera menggendong Changmin dan memasukkannya kekamar Sungmin yang kebetulan kosong, kembali keruang tengah, lalu duduk menimbrung.

Leeteuk selaku leader mengambil alih.

"Jelaskan, Hyung."

"Mudah saja. Ini karena hormon berlebih Yunho dengan egonya yang tak tahu diri itu." Jeda, "Kalian pasti tau 'kan bagaimana jika Yunho tengah cemburu?" diangguki oleh yang lain.

"Jadi, ya begitu, Yunho dengan otak dangkalnya meminta agar Victoria segera putus dengan Changmin menggunakan alasan mereka akan sibuk comeback. Padahal ia hanya ingin Changmin untuk dirinya sendiri dan melupakan jika mereka saja tidak memiliki status terikat apapun. Kemarin mereka bertengkar karena Changmin mengungkit masa lalu didepan Yunho, Yunho yang terlewat marah hampir memper—astaga—hampir menyentuhnya, namun Changmin mengantukkan kepala mereka dan kabur. Selesai."

Setelah itu, senyap. Seluruh member SuJu terdiam dan mencerna perkataan dari Manager TVXQ itu. 

Siwon menghela nafas gusar, lalu mengusap wajahnya lelah, 

"Yunho susah sekali diberi tau," katanya dengan erangan kesal, "sudah berulang kali kuberitahu, mereka tinggal berdua, posisi rawan dan wartawan dimanapun, sangat berbahaya kalau-kalau Changmin mendadak trauma dan mengacaukan jadwal mereka, lalu media mulai mengendus hal aneh yang terjadi."

Leeteuk bangkit dari duduknya, mendekat pada Gaehun, "aku tau rasanya mengurus member, mereka sangat kompak, tapi jika sudah seperti ini akan sangat sulit membuat mereka kembali akur, kecuali jika Changmin segera setuju untuk ikut terapis secepatnya sebelum mentalnya terganggu, karna bagaimanapun Yunho sudah menjadi bagian hidupnya dan tidak mungkin mereka akan berakhir begini saja," kemudian ia menepuk pundak Gaehun, menyalurkan semangat, meskipun hanya sebagai manager, tetap saja bebannya sangat besar, apalagi TVXQ itu termasuk legend milik SM.

"Hyung, kau istirahatlah dahulu, bujuk Yunho dan semangati dia. Mau bagaimana juga ia tidak bisa kita salahkan, wajar jika Yunho terbawa emosi, karena yang aku pahami, Yunho itu tipe pemendam emosi,hampir tidak pernah marah kecuali menyiksa diri sendiri jika melakukan kesalahan" Leeteuk menjelaskan dengan perlahan, "serahkan Changmin pada kami, atur jadwal mereka kembali dan beri kami waktu dua minggu untuk membujuknya. Aku bisa pastikan jika nanti mereka bisa kembali bekerja sama, tetapi—" ia menjeda dan Gaehun menatapnya lekat, 

"—Yunho harus bisa mengendalikan perasaannya, meski harus membunuh cintanya pada Changmin kalau ia masih ingin bersama Changmin dibawah nama TVXQ.."

.
.
.

"Aku—apa?"

Esoknya, Gaehun menemui Yunho, menatap miris pada Yunho yang sudah pucat, total membenarkan perkataan Leeteuk soal Yunho yang akan menyiksa diri jika melakukan kesalahan, tapi, disini ia harus menegaskan hal yang paling penting.  Ia harus menahan dirinya untuk tidak menghambur membawa Yunho yang kian memucat di dalam pelukannya. Karna bagaimanapun, Gaehun sangat menyayangi anak-anak asuhnya, dan inilah cara yang terbaik untuk membuat mereka kembali bersama. 

Yunho tercengang, tak menyangka dari semua jalan ia harus mengorbankan perasaannya yang sudah bertahun-tahun dipendamnya. Ia mestinya bersyukur Heechul kemarin sedang tidak ada di sekitar member SuJu sehingga nyawanya masih melekat di dalam tubuh, karna jika Heechul tahu soal Yunho yang akan memper—merusak—Changmin, ia tak akan peduli apapun selain mencabut paksa jiwa Yunho meski Yunho itu adalah sahabat baiknya sekalipun, dan kini... 

Ia harus menghadapi kenyataan... 

Jika ia harus mengorbankan cintanya kalau ia masih ingin bersama Changmin umtuk waktu yang lama... 

 


Seketika Gaehun hampir terpekik kaget ketika Yunho jatuh terjerembam ke lantai dengan hidung yang mengeluarkan darah segar. 

.

T


B


C

Or

E


N


D
?
.

.
.

Author's note :

Halo, disini JiJoonie! 

Sudah hampir setahun atau lebih(?) diriku menghilang dan tenggelam dari peradaban HoMin :"(

Aku mohon maaf sebesar-besarnya karna sudah menghilang selama ini, tapi percayalah, disetiap ada kesempatan aku selalu berusaha untuk merangkai kalimat lanjutan fanfik ini, meski terkadang aku ingin menangis karna takut para pembaca kecewa, and here i'am..

Fanfik ini memang fanfik paling kasar—hard—yang aku punya, dengan permasalahan yang mungkin terbilang biasa, tapi aku berusaha membuat sifat karakter tidak OOC, karna baik Yuno sama Chami itu punya karakter masing² yang kuat, sama² saling mendominasi namun dengan level yang berbeda tipis, tetap dengan Yunho sebagai Dominannya. 

Sejak mereka wamil, aku kehilangan mood, gatau kenapa, rasanya hampa tanpa liat mereka dan aku berkelana kesana kemari, aku dapat rumah baru, tapi ga bertahan lama. 

Dan akhirnya lepas mereka berdua keluar wamil dan mulai aktif, aku juga menemukan rumah baru lagi, jadi aku punya dua rumah sekarang, aku sayang kedua rumahku dan membagi rata sayangku, jadi jangan pernah anggap aku bukan bagian Cassie meski diluar sana aku juga ada dirumah satu lagi—no, its a big no no! 

Yuno dan Chami tetap nomor satu, mereka semangatku, mereka hidupku, hampir 8 tahun aku berjalan sama mereka dan ga segampang itu buat lari, tapi dirumah baru, aku juga belajar banyak hal, terutama cara menyayangi diri sendiri. Cara menyenangkan diri sendiri dan cara menghargai banyak hal dengan pandangan terbuka. Aku lebih banyak berekspresi dan lebih memilih acuh dengan hal yang ga penting sekarang. Tetap dengan kondisi didalam hatiku ada 9 orang² hebat yang terus menginspirasi aku lewat musik mereka. Jadi, aku beneran sudah nyaman dengan kondisi ini, aku cassie, aku juga army, mungkin ada yang ga suka dengan hal ini karna nganggap aku serakah, tapi sebenarnya itu ga bener. Dengan mencintai dua grup inilah aku bisa lebih maju, aku nemuin arti hidup, aku ngerasain semangat dan banyak hal lainnya. Aku berterima kasih banget buat mereka semua atas kerja keras dan cinta mereka dalam musik yang sampai hari ini nemenin aku:))

And thank u for kak rischa!!! The most beauty eonni who's always care abt me!! Chap ini terkhusus buat kakak! Dan tunggu aku! Kita bakalan segera ketemu ya kak!!! Huhuhu

 

Untuk sesepuh hominoids, aku kangeeeennn kalian, tapi saat ini aku belum bisa balik ke sana, real life ga kelar2, aku kudu ujian dan nyiapkan banyak hal, dan app fb juga aku hapus karna emg ganiat make lagi:( tapi yang terutama, doaku selalu ada bersama kalian semua, aku sayang kalian semua!!! Ada kak mel, nyai angel, kak wiwie, kak alliya juga dan yang lainnnn>_< aku juga ingat kalo tahun lalu nyai angel nelfon dan kita cerita banyak hal uWu

Dan terakhir, 

Aku ini HoMinoids dan juga TaeKookers hehehe, aku cinta dua kapal ini setelah ot2 dan ot7. Ada yang sama denganku? Ayo berteman! :)

And for the last last last! 

See you? 

.

Or nah? 

.

Hehehe love you!!! 

.
.
.

-author tergabut 2k19, JiJoonie-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Minniequeen #1
Chapter 2: Kepada dedek Muti makasih udah diupdate ff nya setelah sekian purnama huahahaha
Aku suka sama jalan cerita ff nya, dan bener ini tuh sesuai sama karakter homin yg sama-sama kuat, tapi tetep Yunho sebagai si dominan.. oh iya aku juga suka sama penulisan ff nya.

Duh aku ga sabar buat baca next chap, jangan lama-lama yaaa hehehehe
Bigeast88 #2
Chapter 1: Lanjut lanjut lanjut thor~~
Kok ngenes mereka musuhan gini
MaxRen13 #3
Chapter 1: yak! apaan sih tbc nyaaaa~~~
lanjuuutttt~~~~
Tika_choi
#4
Chapter 1: What?? Ini apa? Andwee....Changmin-ah T^T gak kuat bacanya, rada serem :'(
Jung Yunho pabbo, klo cemburu jgn sampe nyiksa gitu juga dong *tabok Yunho* liat noh Changmin ampe pingsan *peluk Changmin*
Emg Yunho cemburu kenapa sih kak JiJoonie? Kok sampe nyuruh Victoria putusin Changmin?
Lanjut ya kak, Aku penasaran, Fighting^^
sentimen_chwang
#5
Chapter 1: Aduuuh ><
Agak serem bacanya ya.
Tapi bagus. banget. untuk tema penulisan kayak gini, dapet ya emosinya terasa diaduk-aduk kecewa ><
Bagus, Mut. Lanjutkan penulisannya ya~ Semangaaat
LMS_239
#6
Chapter 1: Yaaaakkk!!! Jung Yunho!!
Aduh tau kalo kw cinta ama changmin tp jgn pake kekerasan jung -..-
Aplg hampir memperkosa nya -..-
*getok kepala yunho*
Changmin masih straight yak kwkwkw
Changmin pingsan?? :o
Anashim #7
kok jahat banget yunho nya??
udah biasa baca ff yg setting mrk tvxq, sifat n karakternya mendekati yg asli, jd pas baca yg out of character aga gimanaaa gitu.

tp seru sih ini, jangan lama2 yah update nya.