Chapter 10

I'M ONLY ONE
Please Subscribe to read the full chapter

I’M ONLY ONE

10

 

 

 

 

 

 

Siwon menutup berkas terakhir yang harus diperiksanya hari itu. Ia menyenderkan tubuhnya yang terasa pegal dengan salah satu tangannya ia mencoba memijat kepalanya yang terasa berdenyut. Namun sedetik kemudian ia kembali menegakkan tubuhnya lalu bangkit dan segera meraih jasnya. Ia bersiap pulang.  Ia memasang jasnya dengan cepat lalu melangkah menuju pintu ruangannya.

 

Siwon melangkahkan kakinya dnegan lunglai, ia sesekali menatap suasana kantornya yang begitu sepi. Lembur, mungkin itu adalah hobi barunya beberapa waktu terakhir. Setiap hari ia akan lembur. Seperti saat ini ketika bahkan semua karyawannya yang juga lembur sekalipun sudah semuanya pulang. Siwon sedikit memaksakan senyumnya ketika dipintu depan seorang petugas keamanan tampak membungkuk hormat padanya. Ia pun meneruskan langkahnya menuju mobil.

Siwon mendudukkan dirinya didepan kemudi. Ini sudah dini hari ia harus cepat segera pulang karena besok pagi ia sudah kembali harus masuk kantor. Siwon menghela napas pelan. Ia sadar mungkin perlahan ia akan membunuh dirinya sendiri jika terus seperti ini. Tapi ia tak peduli, siapapun bahkan kedua orang tuanya sekalipun yang seakan tak pernah lelah membujuknya, ia juga tak peduli.

Siwon menatap hampa udara dihadapannya, dikepalanya terulang dan selalu terulang sebuah skenario yang sama dan tanpa sadar membuatnya melamun.  Tanpa sadar selama  hampir 10 menit ia hanya diam membiarkan adegan-adegan layaknya film berputar dikepalanya. Siwon tau ia tidak seharusnya membiarkan dirinya kalah seperti ini. Namun ia tidak berdaya ia hanya bisa pasrah membiarkan pikiran-pikiran itu memenuhi kepalanya. Pikiran-pikiran yang pada akhirnya membawanya pada satu kesimpulan. Yaitu dirinya sendiri. Semua ini karena dirinya. Andai dirinya bisa bersabar, andai dirinya tetap teguh pada pendirian. Ia begitu malu ketika dulu ia dengan bangganya menyatakan bahwa cintanya begitu besar. Lalu benarkah itu ?

Seperti inikah cintanya itu ?

Seperti inikah ia memperlakukan orang yang ia cintai ?.

Jika memang ia merasa bahwa cintanya begitu besar harusnya sampai kapanpun, apapun, dan bagaimanapun ia akan tetap mempertahankannya.

Tapi apa yang ia lakukan. Sebaliknya, ia menghancurkannya. Ia yang seolah ingin jadi pria sejati dengan berkorban perasaan agar orang itu bahagia tapi nyatanya.

Ia salah..

Ia telah salah..

Ia bahkan dengan kejamnya menyakiti sosok  itu dengan begitu dalam..

Maka mungkin sudah sepantasnya jika sekarang Tuhan menghukumnya. Siwon menggelengkan kepalanya pelan mencoba mengembalikan kesadarannya. Namun pada akhirnya ia tetap tak berdaya. Ia membiarkan dirinya menyalakan mobilnya yang perlahan membawanya kesuatu tempat.

 

*

 

 

 

 

 

 

 

Siwon kembali sedikit memaksakan senyumnya ketika seorang suster jaga dilantai itu yang seakan sudah terbiasa akan kehadirannya tersenyum ramah kepadanya. Siwon terus melangkahkan kakinya. Hingga sampai didepan sebuah kamar. Kamar yang selalu ia kunjungi selama setahun terakhir ini. Siwon menghela nafas pelan. Ia lelah, ia bosan, andai ia bisa berteriak sekencang-kencangnya, lalu mengeluh betapa ia membenci tempat ini. Tapi sekali lagi ia tak berdaya. Bagaimanapun akhirnya ia akan tetap kembali ketempat ini. Membawa sebaris doa, seuntai harapan kecil yang terus ia jaga. Membawa hatinya yang sesungguhnya tak pernah berubah.

Siwon menyentuh kenop pintu itu sebelumnya akhirnya memutarnya pelan dan mendorongnya. Pandangan matanya langsung tertuju pada wanita paruh baya yang nampak tertidur diatas sofa juga seseorang lainnya, seorang pria paruh baya yang juga nampak tertidur dilantai dengan hanya beralaskan selimut tebal. Siwon menatap dua sosok itu lekat. Dan ia bisa begitu dengan jelas melihat raut lelah diwajah keduanya. Perasaannya miris, ketika pandangannya beralih kearah lain. Kepada sosok yang terlihat begitu tenang tertidur diatas ranjang. Siwon semakin mendekat hingga akhirnya berada tepat disamping sosok itu. Melihatnya, setiap hari ia bisa melihatnya bahkan detik ini tapi kenapa perasaan rindu semakin membuncah didadanya.

Siwon memejamkan matanya perlahan. Lalu dengan pelan ia meraih tangan pucat nan kurus itu. Mengenggamnya lembut tanpa berniat menyakitinya barang sedikitpun.

 

 

 

“ Kyu…” lirihnya.

Siwon sekali lagi harus mengakui bahwa ia akan selalu kalah pada dirinya. Ia merasa lagi dan lagi begitu tak berdaya ketika ia merasakan air mata yang perlahan menetes dikedua pipinya. Kembali dan kembali ia akan runtuh ketika berada didepan sosok ini. Siwon kembali merasa ia memang tak tau diri, tak tau malu. Terus menerus terlihat lemah dihadapan sosok yang sudah ia buat seperti ini. Sosok yang ia klaim begitu ia cintai namun pada akhirnya begitu ia sakiti. Terkadang Siwon merasa bahwa apa yang sudah ia lakukan bahkan melampaui sakit hati juga trauma yang sebelumnya Kyuhyun rasakan. Siwon merasa begitu lucu, ia yang selalu berusaha dan berniat untuk terus ada disamping Kyuhyun dan mengatakan bahwa ia akan menghapus semua luka yang Kyuhyun rasakan namun kenyataannya. Siwon kembali melirik kedua orang tua Kyuhyun yang masih nampak tertidur lelap.

Perasaan nyeri kembali menghantam hatinya ketika ia harus menerima kenyataan yang kini ada didepannya. Kyuhyunnya yang begitu terguncang akan perceraian juga kebohongan kedua orang tuanya. Tapi harus seperti inikah, ketika akhirnya tuan dan nyonya Cho mau berusaha kembali bersama demi anak mereka sendiri yang diambang kematian. Dan kenyataan pahit lainnya,  itu semua adalah karena salahnya. Semua ini karena kesalahannya, karena kebodohannya.

Siwon perlahan membawa tangan yang ada dalam genggamannya itu ke arah wajahnya, mengecupi jari jemari itu berulang kali hingga tangisnya semakin pecah.

 

*

 

 

 

 

 

Siwon menutup pintu kamar itu dengan pelan dan ia langsung disuguhi pemandangan yang membuatnya muak.  Siwon menatap sosok yang bersandar di dinding itu jengkel, sosok yang terlihat begitu acuh meskipun Siwon tau sosok itu menyadari keberadaannya.

Jung Yunho.

 Siwon tak tahan ia pun dengan cepat menghampiri Yunho lalu dengan kasar merebut rokok yang berada ditangan Yunho sebelum kemudian melemparnya kelantai dan menginjaknya. Yunho terkekeh pelan. Ia kemudian menegakkan tubuhnya lalu berdiri tepat dihadapan Choi Siwon.

 

Keduanya hanya bisa saling bertatapan tajam tanpa ada yang membuka suara terlebih dahulu. Siwon menatap lekat sosok yang tak pernah berubah dihadapannya ini. Jaket Kulit, sepatu Boot, juga baju dan celana yang tampak kumal. Sungguh Siwon begitu benci melihatnya.

“ Bisakah setidaknya ditempat ini kau menghilangkan kebiasaanmu itu ?”

“ Kenapa ? bukankah aku ini adalah berandalan, preman atau semacamnya yang selalu kau bilang. Lalu apa yang kau harapkan dari pria sepertiku. Berpakaian rapi sepertimu ?” balas Yunho sinis.

Siwon hanya diam tak menanggapinya. Yunho hanya tersenyum remeh, ia kemudian berjalan melewati Siwon.

“ Kau mau kemana ?” tanya Siwon ketika melihat Yunho yang memegang kenop pintu.

Yunho tertawa sedikit keras yang membuat Siwon semakin jengkel.

“ Choi Siwon yang terhormat. Tentu saja aku ingin menemui kekasihku.”

Yunho kemudian kembali melepaskan kenop pintu itu dan kembali berdiri menghadap Siwon.

“ Mungkin kau selalu memandangku remeh. Tapi berandalan ini setidaknya terus ada disamping Kyuhyun ketika KAU,,  pria yang mengatakan begitu mencintainya yang justru menyakitinya. Berandalan ini yang meskipun tidak pernah dianggap ataupun dicintai Kyuhyun secara tulus tapi setidaknya berandalan ini tidak sebrengsek ataupun sepengecut Choi Siwon !”

Siwon begitu emosi mendengarnya. Ia begitu ingin meninju wajah Yunho hingga hancur tapi kenyataan sudah lebih dulu memukulnya. Kenyataan bahwa semua yang dikatakan Yunho memang benar. Dan Siwon tidak bisa berbuat apa-apa selain terus menyalahkan dirinya. Bahkan ketika akhirnya Yunho yang menghilang dibalik pintu kamar Kyuhyun.

*

 

 

 

 

 

 

 

Siwon mengernyitkan matanya ketika mendnegar suara-suara ribut yang mau tak mau mengganggu tidurnya. Siwon mendudukkan dirinya perlahan, ia mengusap wajahnya lalu melihat jam tangannya. Pukul 7 pagi. Siwon mengusap-usap bahunya yang terasa pegal. Entah bagaimana ia bisa tanpa sadar tertidur dikursi tunggu didepan kamar Kyuhyun. Ia juga lupa kapan ia tertidur, yang ia ingat ia kembali bertengkar dengan Yunho sebelum akhirnya pria itu masuk kedalam kamar Kyuhyun.

Siwon sudah ingin bangkit ketika ia ingat apa yang membuatnya tadi terbangun. Ya, ia mendengar suara-suara ribut. Siwon pun menoleh dan terkejut ketika menyadari suara itu berasal dari kamar Kyuhyun yang terlihat terbuka. Ia melihat suster yang nampak keluar masuk. Tiba-tiba dadanya berdegup kencang. Takut, Siwon kini begitu takut. Ia ingin bertanya pada suster yang berlalu lalang tapi lidahnya terasa kelu. Siwon pun perlahan berdiri dan memberanikan dirinya  berjalan ke arah kamar itu.

Dan ketika berada tepat didepan kamar itu Siwon bisa melihat didalam sana ada seorang dokter dan beberapa suster yang terlihat sibuk. Dada Siwon semakin berdegup kencang. Sungguh ia tak tau harus bagaimana. Namun detik berikutnya ia bisa mendengar jerit tangis Ny Cho.

 

“ Kyu,, Kyuhyun ini Eomma..”

 

Siwon tidak percaya, ini seperti seolah terasa seperti mimpi. Dan ia tidak bisa menyembunyikan senyum bahagia diwajahnya. Sebuah senyuman kelegaan luar biasa. Hatinya terasa begitu ringan, begitu lapang. Ia bisa melihat Ny. Dan Tuan Cho yang bergantian memeluk Kyuhyun yang nampak masih berbaring. Tapi Siwon bisa melihat, secara samar ia bisa melihat bahwa kedua mata itu telah terbuka. Kedua mata yang selalu menyambutnya dengan tertutup itu kini telah terbuka. Apakah semua ini akan berakhir.  Apakah Tuhan akhirnya mendengarkan doanya.

 

Namun detik beikutnya senyum Siwon hilang. Sebuah kenyataan lain menghantamnya. Apa yang sudah ia lakukan. Pantaskah ia bahagia seperti ini. Tiba-tiba ia teringat ucapan Yunho semalam.

Benar ia adalah pria berengsek, pria pengecut. Ia boleh saja terus membenci Yunho, ataupun meremehkannya tapi nyatanya ia tak lebih baik darinya. Siwon perlahan mundur dan menjauhkan dirinya dari kamar itu. Siwon tau ia begitu lelah, ia begitu menantikan keajaiban ini akan terjadi setelah setahun lalu ia bagai kkehilangan arah ketika mendnegar penjelasan dokter akan kondisi Kyuhyun. Tapi kini seberapa besar pun kebahagiannya tapi rasa bersalah itu akan terus mengahntuinya. Mencoba menyadarkannya bahwa ia tidak seharusnya, bahkan mungkin tidak pantas lagi untuk muncul dihadapan Kyuhyun.

*

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1 year later….

 

 

 

Siwon menghirup kopi hangat yang baru saja diantarkan oleh pelayan. Siwon bisa merasakan cairan pahit itu mengaliri tenggorokkannya. Ia kemudian kembali mengarahkan pandangannya kearah wanita dihadapannya yang juga menatapnya.

 

“ Sudah 2 tahun dan aku masih tak percaya kau masih ingin melihat ku Minah..”

Siwon akhirnya berinisiatif membuka pem

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 10: Happy ending....
Seru banget endingnya......??❤❤❤❤
Hyeilwonkyu #2
Chapter 10: Baru nemu ff ini dan langsung baca udah end, sumpah ff ini baperin bgt, gemes sndiribliat kyuhyun nya peka peka, terus siwon nyerah ngikutin ortunya, sumpah kesel kesel dikit, eh tapi ending wew sekali huhuhu, kalo di terusin ampe nikah punya anak gue baca lagi ni ff sumpah, thanks ya buat ff yg bikin gua ga bisa move on ini
baranbar #3
Chapter 10: Happy end yeaaay. Akhirnya yah dengan tdk mementingkan ego semuanya jadi beres.... :')
baranbar #4
Chapter 9: Sama sekali blm liat ending nya... Tapi yakali sad ending gak mungkin kan yaaa. Duuuuh yunho :')
baranbar #5
Chapter 8: Akhirnya sempet baca lagi....
Disaat kyu udah sadar, malah kyu udah ditinggal siwon. Kesian sih kyu.... Nah itu yg meluk kyu siapa tuh, harus cepet2 baca lanjutannya
baranbar #6
Chapter 7: Siwon emang gk bisa ninggalin kyu terus Kyu harus ditinggalin dulu baru ngerasain nih. Yunho abis dipukulin ya.
baranbar #7
Chapter 6: Udah end ceritanya, ternyata ketinggalan banyak...
Siwon disini jadi udah tunangan gitu, karena kyu udah gak bisa diharepin yah....
elf19sparkyu #8
Chapter 10: Sequel nya dong thor
kyuwon1013 #9
Chapter 10: please make a sequel....we need a happy wonkyu story.
Angela17 #10
Chapter 10: happy eeeeeend...... Sukaaaaaak....