Time Without You -home part 2-

..isn't you, ..is you

Sudah terhitung hampir seminggu saya tidak update. Gegara niat awal ingin cari feel nya Jung Soo sama Kyuhyun dengan cara obrak-abrik video youtube yang berhubungan dengan TeuKyu, eh, malah ujungnya nyalur ke video-video jadul Suju. Alhasil waktu luang saya habis untuk menonton video lawas mereka. Ah~kangen~~~

.

.

Sebuah mobil menikung masuk ke parkiran basement suatu apartement. Setelah menenmukan area kosong, Jung Soo selaku sang pengemudi langsung memarkirkan mobilnya. Dilihatnya jam di dashboard mencetak angka 09.10 p.m. Setelah keluar dari mobil kakinya langsung dibawa menuju ke arah lift dengan langkah sedikit berlari.

Ingatannya tidak berhenti mengkhawatirkan Kyuhyun yang tadi pagi dia tinggalkan sendirian di apartementnya karena masih terlelap tidur. Kekhawatirannya semakin meningkat ketika sudah seharian ini dia mencoba menghubungi Kyuhyun tapi sama sekali tidak ada balasan.

Setelah memasukkan password dan masuk ke dalam apartement, diedarkannya penglihatannya pada ruangan-gelap-hanya sebuah cahaya temaram berwarna kebiruan yang berasal dari ruang tengah.

“Kyu..” panggilnya ketika melihat seorang namja yang wajahnya tersembunyi dari balik layar laptop. “apa yang kau lakukan di kegelapan seperti ini?” tanya Jung Soo selanjutnya sambil menyalakan saklar, dan seketika beberapa lampu yang menghiasi ruangan besar mencakup ruang tengah, ruang makan dan dapur menyala.

Tidak mendapat sahutan dari Kyuhyun yang lebih asyik dengan laptopnya, arah mata Jung Soo beralih pada meja makan. Satu hal yang disadarinya. Beberapa mangkok masih bertengger manis di atas meja makan lengkap dengan isinya yang tak tersentuh sama sekali. ‘apa yang dilakukan anak ini hingga lupa makan? hal gila lagikah yang melupakannya dengan aktivitas wajib seorang manusia?’.

Jung Soo berjalan mendekati Kyuhyun yang terduduk di lantai dengan mata yang masih berkonsentrasi di layar laptor yang dia diletakkan di meja ruang tengah. Setelah mendudukkan diri pada sofa tapat berada di belakang Kyuhyun, Jung Soo ikut mengamati apa yang terpampang di layar. Sebuah windows berwarna hitam dengan tampilan setengah layar menutupi desktop yang berwarna biru.

Kyuhyun masih asyik menggerakkan tangannya di keyboard sejalan dengan tulisan di windows gelap yang menampilkan hasil ketikannya. Hasil ketikan yang bahkan anak TK pun akan bingung dengan lambang-lambang tak terbaca yang diterketik di layar gelap itu.

“array of object sama dengan new objeck satu?” Jung Soo mencoba membaca apa yang bisa terbaca di layar sambil sedikit menyodongkan kepala nya mendekati laptop “apa yang sebenarnya sedang kau lakukan, Kyu?” tanya Jung Soo menyerah memahami arti dan makna ketikan di depannya. Huruf, angka, tanda kurung berbagai jenis, petik dan berbagai simbol benar-benar membuatnya pusing hanya dengan melihatnya.

Ditengahdakannya kepalanya menatap langit-langit. Pandangannya kini tertuju pada korden jendela yang tertutup. Atau lebih tepatnya belum dibuka sejak kemarin-hal yang disimpulkan Jung Soo. ‘apa sejak bangun dia terus duduk disini?’. Dilihatnya kembali Kyuhyun yang seolah sama sekali tak sadar dengan kehadiran Jung Soo. “Kyu, kau bahkan belum mak-”

“hyung! Diamlah. Aku sedang bekerja” ucap Kyuhyun memotong ucapan Jung Soo. Bukan berarti Kyuhyun terganggu dengan mother mode nya Jung Soo. Tapi hanya saat ini dia mempunyai kesempatan menjawab ocehan Jung Soo, selagi program yang dikerjakannya sedang running (ungkapan yang bisa diartikan seperti loading pada sebuah aplikasi).

TRETETETETETE..

Sebuah suara begitu nyaring tiba-tiba terdengar dari laptop Kyuhyun bersamaan dengan sebuah tampilan full screen  yang menampilkan animasi beberapa monster.

“kau sedang bermain game?” tanya Jung Soo tak percaya ternyata Kyuhyun mengacuhkannya hanya karena game. Dengan wajah yang sudah merah menahan amarah Jung Soo langsung berdiri, menutup kasar laptop Kyuhyun dan menarik pemiliknya keluar apartemen.

.

.

“aku memang mengacuhkanmu karena game, tapi bukan berarti aku sedang bermain game” ucap Kyuhyun kemudian menangkupkan dahinya ke ujung meja. Pandangan matanya sekarang terarah pada lantai tempatnya duduk. Tak dapat dipungkiri, matanya sekarang terasa sangat perih. Terhitung hampir dua belas jam sejak dia terbangun dan selama itu pula matanya dipaksa terus fokus pada layar laptop.

Kyuhyun dan Jung Soo saat ini sedang berada di restoran fast food yang berada di lantai dasar apatemen. “mianhae, Kyu. Hyung tidak tau kau sedang bekerja.” Sesal Jung Soo karena tidak mengetahui kalau ternyata Kyuhyun sedang membuat source code  untuk sebuah game. “lagipula, lihat matamu yang sudah merah itu. dan Hyung yakin kau bahkan tidak makan sejak kemarin. Omo, jangan bilang kau belum minum obat seharian ini?”

Mendengar kata obat, membuat Kyuhyun semakin jengah. Beruntung hal ini bersamaan dengan pelayan yang menghampiri meja mereka. Dialihkannya perhatiannya pada senampan berisi bulgogi burger, kentang goreng dan  segelas milk shake. Jelas terdengar perutnya seolah ikut melihat makanan di depannya dan langsung meronta untuk diisi.

“pelan-pelan makannya, Kyu.” Jung Soo hanya tersenyum melihat Kyuhyun memasukkan kembali makanan ke mulutnya yang bahkan masih belum selesai menguanyah. “ngomong-ngomong Kyu, berapa gaji yang kau terima dari hasilmu bekerja?”

“dalam sekali projek, bayaranku bahkan berkali lipat dari gaji pokokmu, hyung” jawab Kyuhyun masih tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan yang sudah tersisa setengah. Kyuhyun ingin segera menyelesaikan makan pagi, makan siang merangkap makan malamnya secepat mungkin. Kembali menyelesaikan beberapa projek kerjanya dan kembali menghasilkan uang.

“daebak! Sepertinya aku sudah memberikan tumpangan dan makanan gratis pada orang yang salah. Bahkan rencana kejutanku seharunya aku kenakan tarif juga”

“kejutan?” tanya Kyuhyung menghentikan acara makannya.

“kejutan? Ani, kau salah dengar. Itu karena bahasa korea mu yang pas-pas an.” Ucap Jung Soo gugup karena keceplosan.

Kyuhyun menyerengitkan kedua alisnya, mencurigai gelagat Jung Soo. Namun stelah itu dia kembali memasukkan kentang terakhirnya-sudah tidak mau ambil pusing dengan Jung Soo. mungkin memang karena bahasa koreanya yang buruk. “hyung, kurasa besok kau harus kembali ambil cuti” Kyuhyun tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.

“Mwo?! Untuk apa aku-” Jung Soo menghentikan ucapannya ketika otak nya berhasil mencerna maksud dari ucapan itu. Ucapan Kyuhyun sangat mirip dengan ucapan ketika meminta mengantarkannya berkeliling Seoul untuk mengisi perabotan di rumahnya “Shiro. Besok banyak pasien yang harus hyung periksa. Lagipula, bukankah kau harus menyelesaikan projek-projekmu itu?”

‘benar. kata Jung Soo hyung benar, seharusnya aku segera menyelesaikan projek-projekku, sebelum kembali mempersiapkan rumah.’ Kyuhyun mengarahkan pandangannya ke taman depan apartemen. Membiarkan pikirannya terisi orang yang disayanginya.

Jung soo kembali menemukan tatapan itu. tatapan penuh dengan kesedihan-seperti sebuah penyesalan. “Kyu?” ucapnya. Tangannya akhirnya terulur untuk mengelus punggung tangan Kyuhyun di atas meja.

Kyuhyun yang tersadar kembali menatap Jung Soo, dan kembali senyum penuh tipuan itu tersungging untuk menutupi kesedihannya. “hyung benar, aku harus kembali mengisi tabunganku yang sudah hampir habis setelah membeli rumahku dengan harga 10 kali lipat” ucapnya kembali menyeruput milkshake rasa strawberry.

“10 kali lipat?!”

Kyuhyun terus menyeruput minumannya hingga habis tanpa mempedulikan keterkejutan Jung Soo atas harga rumahnya. “ah~” ditepuk perutnya yang sudah terisi kenyang. “kajja, kita kembali hyung” dia langsung berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar sebelum nyeri itu kembali datang.

“KYU!” teriak Jung Soo ketika Kyuhyun tiba-tiba terjatuh menabrak jajaran meja dan kursi yang ada di restoran. “dimana obatmu!” ucap Jung Soo panik melihat Kyuhyun yang terduduk lemas di atas lantai.

“bahkan kau tidak membiarkanku mengambil jaket ketika kau menyeretku keluar apartemen, hyung” ucap Kyuhyun lemah mengartikan dia tidak membawa obatnya.

Jung Soo kemudian membantu Kyuhyun yang mencoba berdiri bersama seorang pelayan yang datang membantu. Membiarkan Kyuhyun berpegangan pada sang pelayan, Jung Soo kemudian melepaskan jaket yang memang belum dilepasnya dari tadi dikantor dan diletakkannya ke punggung Kyuhyun. “naiklah” Jung Soo berjongkok di depan Kyuhyun. Dibantu oleh pelayan, Kyuhyun mencoba menyamankan diri di punggung Jung Soo. Masa bodoh dengan badan Kyuhyun yang lebih tinggi.

.

.

Kyuhyun kembali tertidur, setelah Jung Soo memaksanya bangun sebentar untuk meminum obat. Untuk kedua kalinya, Jung Soo memandangi wajah polos Kyuhyun saat tertidur.

“jaljjayo, kyu-ya” Jung Soo mengusap lembut surai Kyuhyun sebelum keluar dari kamar.

Keesokan paginya, Jung Soo tidak ingin kecolongan seperti hari kemarin. Sebelum berangkat kerja, dia membangunkan Kyuhyun yang tidurnya seperti beruang hibernasi. Pagi Jung Soo yang biasanya tenang pun menjadi hal yang tidak ditemuinya pagi ini. Sejak dia berhasil membangunkan Kyuhyun, namja berkulit susu putih itu justru seperti loundspeaker dengan segala kehebohannya. Seperti halnya ketika namja yang dua belas tahun lebih muda darinya itu melihat menu pagi ini yang tidak jauh berbeda dengan menu hari sebelumnya.

“hyung, kau mau memberi makan manusia atau kambing?” ucapnya ketika melihat beberapa mangkok dengan mayoritas makanan berisi jenis sayuran.

“sudahlah Kyu, kau makan saja. Itu menye-”

“arasso..arasso..” Kyuhyung mulai duduk bersamaan dengan Jung Soo yang mulai mengambilkan nasi untuk Kyuhyun. Setelah mangkok berisi nasi berada di tangannya, Kyuhyun mulai mengarahkan sumpitnya untuk mengambil lauk. Tentu sayur tidak masuk ke dalam daftar lauk yang ingin dan akan diambil Kyuhyun.

“ya! Kyuhyun! Kenapa sayurnya tidak dimakan!”

“karena aku bukan kambing” jawab Kyuhyun terus mengunyah makanannya, menikmati telur orak arik yang sudah disiapkan Jung Soo. Kyuhyun sadar, bagi seorang yang hidup sendiri seperti Jung Soo bukanlah hal yang biasa menyiapkan sarapan. Jadi, lauk telur di pagi hari jauh lebih baik dari pada harus menelan racun yang berwarna hijau itu. “cukup roti dan susu” kalimat yang terlontar di sela-sela Kyuhyun menikmati sarapannya.

“ne?”

“untuk sarapan besok, hyung tidak perlu memaksa membuat ini semua. Cukup roti dan susu” ucap Kyuhyun sebelum berdiri membawa mangkok nya yang sudah kosong ke arah wsstafel dan mencucinya.

Kyuhyun berjalan melewati Jung Soo dan duduk di lantai ruang tengah-kembali berkelut dengan pekerjaannya. Berkutat dengan softfile dari proposal yang dikirim manajer design. Kepalanya sedikit berdenyut melihat hasil proposal itu. Bagaimana seorang manager memberikannya hasil proposal tentang pembuatan game bertema adventure tapi tidak mempunyai jalan cerita yang jelas. Pekerjaan Kyuhyun akan berlipat ganda dalam projek ini.

Kyuhyun mendongakkan kepalanya ketika didengar namanya dipanggil lembut sebelum kembali memfokuskan matanya pada proposal. Moodnya benar-benar buruk kali ini.

“minum obatmu dulu, kyu” Jung Soo kemudian duduk di sofa dan mengeluarkan beberapa jenis obat yang harus dikonsumsi Kyuhyun.

Kyuhyun menghembuskan nafas berat, menetralisir emosinya agar tidak meledak. Kyuhyun kemudian menyenderkan lengannya ke sofa yang diduduki Jung Soo dan memandang sosok di depannya. Sosok yang begitu perhatian, ‘tidak salah Ai nee-chan memilih hyung sebagai penjagaku’.

“kau melamun, Kyu?” tanya Jung Soo sambil menyodorkan beberapa pil dalam tangkupan telapak tangan kanan dan tangan yang lain menyerahkan segelas air putih.

“ani. Hanya sedikit merindukan nee-chan.” Jawab Kyuhyun sambil mengambil satu per satu obat dan meminumnya bergantian.

“nado” ucap Jung Soo lirih.

“ne?”

“ani.” Jawab Jung Soo salah tingkah. “Kyu, obatmu tinggal sedikit. Kau harus ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan” Jung Soo mengalihkan pembicaraan. Dia tidak ingin perasaannya diketahui bahkan oleh adik orang yang disukainya.

Kata obat saja sudah cukup membuat Kyuhyun muak. Apalagi jika ditambah rumah sakit dan pemeriksaan. Kyuhyun lebih memilih untuk kembali memeriksa proposal yang tertera di laptop dari pada harus menanggapi pembicaraan yang mulai dibuka Jung Soo.

“Kyu..” panggil lembut Jung Soo ketika dia sadar Kyuhyun kembali mengabaikannya. “paling tidak datanglah ke rumah sakit agar aku bisa memberikanmu resep obat”

“sekalian saja kau tulis resep, belikan obatnya dan berikan padaku nanti setelah sampai di apartemen” ucap Kyuhyun masih dengan tatapan ke layar. Dia bahkan tidak memanggil Jung Soo dengan hyung-menandakan emosinya sudah mulai menyeruak.

Jung Soo langsung beranjak dari duduknya dan menatap Kyuhyun yang masih menatap layar. “terserah kau saja! Kalau tidak mau periksa, maka tidak akan ada obat! Masa bodoh jika penyakit mu itu kambuh lagi!” Jung Soo mengambil tas serta jas putihnya dan langsung keluar apatemen. Menutup pintu dengan kasar memberikan suara dentuman yang cukup keras di telinga, membiarkan Kyuhyun yang masih terdiam.

Jung Soo benar-benar sudah hilang akal menghadapi namja berusia 18 tahun itu. Bukan karena dia sudah menyerah menghadapinya, tapi dia benar-benar khawatir dengan keadaanya. Apalagi dua hari berturut-turut kemarin Kyuhyun merasakan nyeri konstan. Beruntung nyeri itu tidak berlangsung lama.

Jung Soo menutup pintu mobilnya tak kalah keras dengan dia menutup pintu apartemennya. Dikantuk-kantukkannya kepala di setir mobil, meluapkan emosi. Setelah merasa emosinya sudah mulai stabil, Jung Soo kemudian mengambil handphone nya.

.

.

“aku mau ke rumah sakit asalkan sebelumnya hyung temani aku mencari furniture” ucap Kyuhyun dengan nada kesal berdiri di belakang kursi ruang makan.

“rumah sakit dulu baru berkeliling” balas Jung Soo juga dengan nada kesal. Kembali di sendokkannya nasi ke dalam mulutnya.

“deal” Kyuhyun kemudian mendudukkan diri di kursi samping Jung Soo dan mulai menyuap nasi yang sudah disiapkan Jung Soo dalam mangkok. Masih dengan kesal dia mulai mengambil lauk.

“sayurnya juga dimakan” ketus Jung Soo. Namun diam-diam dia tersenyum melihat Kyuhyun akhirnya mendaratkan sendoknya di mangkok sayur, meski wajah Kyuhyun masih terlihat ketus. Bukankah itu yang membuat balita besar di depannya terlihat menggemaskan?

Mereka kembali melanjutkan makan siang dalam diam. Jung Soo memang menyempatkan waktu istirahat siangnya untuk kembali ke apartemen. Memaksa Kyuhyun sejenak meninggalkan pekerjaannya untuk makan siang dan meminum obatnya.

.

.

tbc

.

.

Ada yang tau makna tahun ‘2017’ dan ‘2018’ untuk Super Junior?

Seminggu ini kepikiran dua tahun itu.

‘2018 yang membuat saya ragu akan adanya 2017’

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 8: Hwaaa... Good job! Lanjutkan! Di tunggu next chap!
kyuona #2
Chapter 8: Next chapt plisss...
Ini genre brothership kan? Atau bl??
choqyou03 #3
Chapter 8: Ff nya rame bangettt.. Ditunggu lanjutannya yaa ^^
MissT82 #4
Chapter 8: Ternyata siwon masih hidup tetapi dlm keadaan sakit hati yg mendalam..
Kyu harus memberikan penjelasan agar mereka bleh berbaik semula..
Kasihan kyu jika benar jantungnya dr pasaran gelap..sudah la hidup dlm bayangan masa lalu yg pahit, jantung tidak stabil, siwon yg berpura2 tidak mengenalnya..
Tika_choi
#5
Chapter 8: Wah~~ aku gak nyangka Siwon bakal benci sama Kyuhyun secara dia baik gitu kan, aku pikir Siwon klo masih hidup bakal lupa ingatan atau gimana. Tp mengingat dia ditinggalin begitu aja, wajar sih klo dia benci keluarganya dulu.
Tega ya appa mereka, buang 1 anak demi nyelamatin anak yg lain T^T dan juga bikin eomma Siwon dan Siwon sendiri benci sama Kyuhyun yg gak tau apa2 :'(
Jadi trnyata Kyuhyun punya sakit jantung toh, bisa gawat klo trnyata transplantasi jantung Kyuhyun beneran ilegal T^T
Makin penasaran sama ceritanya, aku sih maunya update asap, lama bgt kan klo nunggu Februari T^T tp klo emg kakak gabisa gak apa kok, real life more important^^ Keep writing and Fighting kak ^^9
DesvianaDewi #6
Chapter 8: Omooo... siwon jadi bener2 venci sama kyunnie :( mungkin sakit hati sih iyaa.. tapi kan dia harus coba mendengarkan penjelasan kyu dulu kan bisa :( ayooo kyunnie .. jangan mudah menyerah tuk dapatkan siwon hyungmu lagi nde baby :*

Hmm dan masalah transplatasi jantungnya kenapa? Apa bener ilegal?? Semoga dia bisa jadi penerima donor lagi..

Lanjuuuuttt yaaaa pliiisss aku suka banget sama ff ini ^^ jangan lama2 gehehe...
Nama ffn kamu apa sih?
Maynidit
#7
Chapter 8: Jd siwon msh hidup tp dia benci dg keluarga di masa lalunya. Tp bagaimana kalau dia tau keadaan kyuhyun yg tengah sakit, apa dia akan tetap dg pendiriannya atau malah berubah menjadi hyung kyuhyun yg dulu. Yg selalu menjaga kyuhyun meskipun harus mengkorbankan nyawanya sendiri.
Angela17 #8
Chapter 8: Wah... akun ff nya apa? Iya pake wifi yg gabung dgn cable tv memang gak bs dibuka..
Tp pake provider 2 huruf bisa buka kok...
ratnasparkyu #9
Chapter 8: Siwon benci sama kyu, andwae, siwon salah paham