Time Without You -home part 1-

..isn't you, ..is you

Sunday Update!

Cukup lambat ya jalannya ff ini? Karena lebih menekankan pada internal conflict. Makanya lebih banyak diskripsi dari pada dialog pada ff ini. Akan coba lebih dipercepat karena memang feel nya lagi dapet buat ngerjain final chapter (chapter tengah masih ada dalam bayangan).hehehe.

.

.

Aku meneguk air botol yang memang selalu ku sediakan di dalam mobil. Masih setia duduk di belakang kemudi sambil mengamati matahari sore yang memantul dari permukaan sungai Han. Memang saat ini aku sedang berada di dekat sungai Han sekedar mengistirahatkan diri karena lelah berkeliling kota Seoul seharian. Bukan hanya sekedar berkeliling mengamati indahnya kota, tapi tujuannya tidak lebih untuk menuruti keingingan namja di sampingku.

Keinginan yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang lain, kecuali oleh Kyuhyun, -aku ingin rumahku kembali seperti dulu,hyung. Mulai perabotan hingga setiap sudut tata letaknya-. Demi Tuhan, ini bukan hanya sekedar menata sebuah ruangan, dan jangan lupakan, mereka sudah meninggalkan rumah itu belasan tahun yang lalu. Bukan hanya masalah ingatan yang perlu di ragukan, tapi mencari furniture yang mirip bukan lah hal yang mudah. Sedikit beruntung Kyuhyun tidak mengajakku untuk mengecat rumahnya karena pemilik sebelumnya tidak mengubah warna dinding rumah.

Sudah hampir seharian aku dan Kyuhyun menjelajahi setiap toko furniture. Seingatku, hanya beberapa barang yang berhasil didapatkan.-maaf tuan, model itu sudah sangat lama, jadi kami sudah tidak memproduksinya lagi-, kalimat yang sering kami dengar ketika menyapa pelayan toko.

Kulihat namja yang duduk di sampingku. Cho Kyuhyun masih sibuk dengan tablet nya. Mengetik, menscroll, matanya sama sekali tidak teralih dari layar dalam genggaman tangannya. Ku amati raut wajahnya tiap inchi, sama sekali tidak ada senyum seperti yang dia tunjukkan di depan rumahnya. “bagaimana Kyu?” tanya ku membuka percakapan.

Sebagai sahutan, dia mengalihkan penglihatannya untuk menatapku, tersenyum. Dia tersenyum, yang justru aku baca sebagai suatu persembunyian. “kurasa aku harus bekerja lebih keras” kalimat yang kusimpulkan berarti pencariannya dengan berselancar internet dari tadi tidak banyak menghasilkan. Memang setelah mencari langsung dirasa sulit, akhirnya kami mencoba mencari peruntungan untuk belanja online.

“coba hyung lihat?” dia kemudian menyerahkan tabletnya. Kuscroll galeri foto yang bergantian menampilkan gambar beberapa furniture. Memang tidak banyak, hanya sebuah lemari pendingin, beberapa nakas dengan model berbeda, sebuah bangku taman, beberapa lampu tidur dan bahkan dia menemukan piring, gelas dan beberapa perabotan yang ada di dapur. “kau bahkan mengingat barang kecil seperti ini, Kyu?” tanya ku tak percaya bahkan Kyuhyun mengingat apa yang tergambar di piring dan gelas.

Sedikit dicondongkannya tubuhnya mencoba melihat gambar apa yang tertampil pada tablet. “hem” jawabnya singkat.

Apa Kyuhyun merupakan seorang hyperthymesia?

“ani. Aku hanya tidak sengaja mengingatnya” jawabnya seolah membaca pikiranku.

Sial, apa dia juga bisa membaca pikiranku?

“ani. Ayolah hyung, itu terlihat jelas di wajah bodohmu” jawabnya, sembari mengambil tablet yang ada di tanganku.

Wajah bodoh? Apa wajahku yang dimaksud dia wajah bodoh? Hey, ada apa dengan anak ini. Sangat tidak sopan dengan orang yang lebih tua yang bahkan baru bertemu hari ini setelah belasan tahun tak bertemu. Dia kadang bisa menjadi setan kecil, kadang juga berwajah polos seperti malaikat, dan kadang memunculkan wajah sendu seperti manusia yang kehilangan jiwanya.

Ku tatap Kyuhyun yang kembali sibuk berselancar. Sepertinya dia masih belum menyerah dalam pencariannya. Apa yang bisa kubantu? Kemana lagi harus mencari kalau bukan di toko furniture? Ku ketuk-ketuk jariku di atas kemudi tanda sedang berpikir. Ku ketuk terus hingga suatu ide tiba-tiba muncul. Jika tidak bisa ke toko furniture, kenapa tidak langsung ke pengrajinnya saja? Tidak sulit mencari pengrajin kayu, besi dan semua yang berhubungan dengan perabotan rumah tangga. Ya, aku akan mengajak Kyuhyun kesana untuk meminta desain yang dia minta. “kyu, hyung punya ide bagaimana mendapatkan barang-barang i-”

“apa itu, hyung ?” tanya Kyuhyun dengan mata berbinarnya menyela perkataanku.

“sebelum hyung katakan, kita pergi cari makan dulu.” Jawaban dariku yang dihadiahi mayunan mulut Kyuhyun.

“ayolah, Kyu..hyung lapar. Ini juga sudah sore. Bagaimana kalau maag mu kambuh? Tadi siang kau hanya makan selembar roti tawar sebagai syarat minum obat. Bagaimana kalau Arra tau-”

“arraseo..arraseo..kita makan sekarang” kembali Kyuhyun menyelaku.

Park Jung Soo P.O.V end

.

.

“jadi, apa ide hyung?” tanya Kyuhyun langsung to the point setelah menelan sesendok nasi di mulutnya. Mereka saat ini ada di salah satu restoran, duduk di pinggir jendela sambil sesekali menatap orang-orang hilir mudik di trotoar jalan.

“besok akan hyung beri tau.” Jawab Jung Soo sebelum memasukkan sesendok makanan ke mulutnya.

“tapi kan hyung tadi sudah janji~” rengek Kyuhyun.

“sebelum itu, hyung ingin tanya, perabotan  apa saja yang sudah diperoleh kita hari ini?”

Kyuhyun kemudian kembali mengambil tabletnya. Melihat cacatan tentang barang-barang yang sudah didapatnya hari ini. “sofa di ruang tamu dan ruang tengah, meja kursi di ruang kerja appa, peralatan memasak eomma, tempat tidur milikku dan siwon hyung, beberapa jam dinding dan beberapa barang dari pembelian online” Kyuhyun baru menyadari sangat sedikit barang yang dibelinya-yang sangat mirip dengan model rumahnya dulu.

Jung Soo menyadari perubahan raut wajah Kyuhyun. “kita pasti akan menemukannya besok.” Kalimat penyemangat Jung Soo yang hanya dibalas senyum pesimis Kyuhyun. “oya, kyu, kapan mereka akan mengantarkan barang-barang itu?”

“Ah! Hyung! Aku meminta mereka mengantarkannya malam ini” wajah Kyuhyun yang terkejut ketika baru mengingat hal yang dia lupakan. “kita pulang sekarang, hyung” dia langsung kembali mengambil tablet di atas meja dan berencana  memasukkannya ke dalam ransel kecil miliknya.

“ambil obatmu”

“ne?” tanya Kyuhyun menghentikan pergerakannya memasukkan tablet ke dalam tas.

“kau tidak lupa kan, Kyu?”

Kyuhyun yang menyadarinya, kembali memasukkan tablet dan sekalian mengambil dua botol obat dari dalam tasnya.

.

.

Jam yang baru saja dipasang Jung Soo di depan dapur menunjukkan pukul 11. Dari arah depan rumah, sayup terdengar Kyuhyun mengucapkan terimakasih pada kurir toko yang bersedia lembur malam ini mengantarkan barang-barang pesananya. Tak lama berselang Kyuhyun masuk ke dalam rumah dengan wajah lelahnya, namun bibirnya masih mengukir senyum semangat.

“Kyu, gwenchana?” khawatir Jung Soo yang melihat wajah namja yang sudah dianggap adiknya itu menjadi lebih pucat.

Kyuhyun hanya mengangguk dan kemudian jatuh terduduk. Kakinya sudah tidak kuat menahan rasa lelahnya.

“OMO Kyu?” Jung Soo langsung berjongkok di depan Kyu, sedikit menahan beban badan Kyu yang mulai melemas dengan kedua tangannya yang memegang erat bahu Kyuhyun. “Ayo kita pulang ke apartemen hyung”

Kembali Kyuhyun hanya mengangguk, namun senyum itu sudah menghilang. Saat ini untuk tersenyum saja Kyuhyun sudah tidak kuat.

“kau bisa berjalan sendiri, Kyu?” tanya Jung Soo. Dia meragukan dirinya sendiri apakah mampu menggendong tubuh Kyuhyun yang lebih tinggi darinya. Selain itu dia juga ingin melihat respon Kyuhyun apakah mampu untuk berkomunikasi.

Kyuhyun kembali mengangguk dan berusaha berdiri dibantu Jung Soo yang terus memapahnya hingga sampai ke dalam mobil. Didudukkannya Kyuhyun di kursi samping kemudi dan kemudian beranjak ke pintu belakang mobil untuk mengambil selimut di sana. Dengan telaten diselimutinya tubuh Kyuhyun yang sudah terdengar dengkuran halus-tanda sang empunya sudah tertidur.

Jung Soo tersenyum melihat wajah damai di depannya. Bersyukur tidak terjadi apa-apa pada malaikat ini. Dia kemudian beranjak duduk di belakang kemudi. Kembali ditengoknya tubuh tertidur di sampingnya. Dielusnya rambut eboni itu dan kemudian mulai dijalankannya mobil.

Jalanan Seoul nampak jauh lebih lenggang saat jam menunjukkan hampir tengah malam. Jung Soo masih setia di belakang kemudi saat dilihatkan handphone di dashbor mobilnya bergetar. Dilihatnya Aika menelpon. Setelah memakai earphone diangkatnya telpon itu.

“ya Ahra?” sapa Jung Soo. Dia memang tidak terbiasa memanggil Ahra dengan nama baru nya. Ah, mungkin sampai sekarang dia masih belum terima dengan semua perubahan pada yeoja itu.

“Leeteuk-ah, sorry to bother you at midnight. Have you been fallen asleep ?” tanya Aika di seberang telfon memanggil Jung Soo, masih dan akan selalu dengan nama panggilan.

Aika memang baru bisa menelpon sahabat lamanya itu setelah sang suami tertidur. Aika paham bahwa suaminya adalah tipe lelaki yang sangat pencemburu.

not yet. We are still on the way to my apartment” jawab Jung Soo dengan bahasa inggris. Berkomunikasi dengan bahasa inggris memang lebih mudah bagi mereka berdua, mengingat Jung Soo yang tidak bisa bahasa Jepang dan kemampuan bahasa korea Aika yang tidak selancar dulu.

you are still on the way? Where did you go, Leeteuk-ah? Is my broher fine?

“gwaenchana, Ahra. He is sleeping beside me. He asked me to accompany him to buy furnitures. The fulnitures thats looks like his old house having

Aika hanya bisa menghembuskan nafas berat. Adiknya begitu keras kepala, dan dia sangat paham itu. Dia tidak akan berhenti sampai semua keinginannya terpenuhi. “jeongmal mianhae Leeteuk-ah.”

don’t worry, Ahra. I’m fine with that

thank you so much” Aika tersenyum. Dia benar-benar bersyukur menyerahkan Kyuhyun pada Jung Soo. “em..Leeteuk-ah?

“ya Ahra?”

do you have time after this?” sedikit sungkan Aika meminta bantuan, mengingat waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam.

“hem.” Tentu saja Jung Soo selalu mempunyai waktu untuk wanita yang hingga saat ini masih mengisi hatinya.

can we do video call? I want to tell you about details of my house so that you can help him.”

“hem” jawab singkat Leuteuk, yang sebenarnya hatinya saat ini sedikit berdebar mengingat sudah sangat lama dia tidak saling menatap dengan Aika.

ok. I will send some photos and videos that I have about my house now. I’m so grateful having you for this time.”

you are welcome. Ja, mata (kalau begitu, sampai nanti)?” ucap Jung Soo sedikit berucap dengan bahasa Jepang yang dulu pernah di dengarnya entah dimana.

Aika tertawa renyah mendengarnya. Tidak menyangka Jung Soo bisa sedikit bahasa Jepang. “hem, mata (sampai nanti)” balas Aika sebelum sambungan telpon terputus.

Jung Soo terus menampilkan dimplenya saat tersenyum, masih terngiang di telingannya bagaimana suara Aika tersenyum renyah. Lamunan tentang yeoja yang dicintainya hilang ketika didengarnya lengkuhan dari namja yang tidar di sampingnya. Dilihatnya Kyuhyun sedang menggeliat mencari posisi yang lebih nyaman untuk tidurnya. “tidurlah yang nyanyak, Kyu. Besok semua akan berjalan lebih baik”

.

.

tbc

cukup pendek pada chapter ini. Mau digabung dengan chapter berikutnya, jadinya malah kepanjangan.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
cezablenk77 #1
Chapter 8: Hwaaa... Good job! Lanjutkan! Di tunggu next chap!
kyuona #2
Chapter 8: Next chapt plisss...
Ini genre brothership kan? Atau bl??
choqyou03 #3
Chapter 8: Ff nya rame bangettt.. Ditunggu lanjutannya yaa ^^
MissT82 #4
Chapter 8: Ternyata siwon masih hidup tetapi dlm keadaan sakit hati yg mendalam..
Kyu harus memberikan penjelasan agar mereka bleh berbaik semula..
Kasihan kyu jika benar jantungnya dr pasaran gelap..sudah la hidup dlm bayangan masa lalu yg pahit, jantung tidak stabil, siwon yg berpura2 tidak mengenalnya..
Tika_choi
#5
Chapter 8: Wah~~ aku gak nyangka Siwon bakal benci sama Kyuhyun secara dia baik gitu kan, aku pikir Siwon klo masih hidup bakal lupa ingatan atau gimana. Tp mengingat dia ditinggalin begitu aja, wajar sih klo dia benci keluarganya dulu.
Tega ya appa mereka, buang 1 anak demi nyelamatin anak yg lain T^T dan juga bikin eomma Siwon dan Siwon sendiri benci sama Kyuhyun yg gak tau apa2 :'(
Jadi trnyata Kyuhyun punya sakit jantung toh, bisa gawat klo trnyata transplantasi jantung Kyuhyun beneran ilegal T^T
Makin penasaran sama ceritanya, aku sih maunya update asap, lama bgt kan klo nunggu Februari T^T tp klo emg kakak gabisa gak apa kok, real life more important^^ Keep writing and Fighting kak ^^9
DesvianaDewi #6
Chapter 8: Omooo... siwon jadi bener2 venci sama kyunnie :( mungkin sakit hati sih iyaa.. tapi kan dia harus coba mendengarkan penjelasan kyu dulu kan bisa :( ayooo kyunnie .. jangan mudah menyerah tuk dapatkan siwon hyungmu lagi nde baby :*

Hmm dan masalah transplatasi jantungnya kenapa? Apa bener ilegal?? Semoga dia bisa jadi penerima donor lagi..

Lanjuuuuttt yaaaa pliiisss aku suka banget sama ff ini ^^ jangan lama2 gehehe...
Nama ffn kamu apa sih?
Maynidit
#7
Chapter 8: Jd siwon msh hidup tp dia benci dg keluarga di masa lalunya. Tp bagaimana kalau dia tau keadaan kyuhyun yg tengah sakit, apa dia akan tetap dg pendiriannya atau malah berubah menjadi hyung kyuhyun yg dulu. Yg selalu menjaga kyuhyun meskipun harus mengkorbankan nyawanya sendiri.
Angela17 #8
Chapter 8: Wah... akun ff nya apa? Iya pake wifi yg gabung dgn cable tv memang gak bs dibuka..
Tp pake provider 2 huruf bisa buka kok...
ratnasparkyu #9
Chapter 8: Siwon benci sama kyu, andwae, siwon salah paham