Bobby's Story

[SongFic] Just Go

Bulan masih sanggup bersinar setelah awan gelap menutupinya, kau masih duduk di balkon rumah. memandangi indahnya bintang disana dan membayangkan betapa munafiknya dirimu. Kau berbohong padanya lagi hari ini, pada Bobby. Entah sadar atau tidak, kau pasti akan terus berbohong untuk menutupi betapa jahatnya dirimu. "Kim Jiwon-ah, mianhae~"

 

Hari ini kau terlihat begitu senang, karena Song Yunhyeong mantan kekasihmu itu mengajakmu kencan. Dan untuk kencan dengannya kau berbohong pada Bobby lagi hari ini.

"Ah Bobby, maaf aku harus menemani ibuku berbelanja untuk acara di rumah nenek. Jadi kencannya lain waktu saja ya" kau menolaknya dengan sangat halus

"Baiklah tak apa, salam saja untuk ibumu. Aku pergi dulu ya, bye~" Bobby menghilang setelah ia melambaikan tangannya untukmu. 

Tak selang lama Yunhyeong menampakkan wujudnya di depanmu, ia menggandengmu dan membawamu masuk di mobilnya. Kalian begitu bersenang-senang malam ini.

 

Kau pun memutuskan pergi ke rumah Bobby untuk menembus rasa bersalahmu. Tapi skenario Tuhan berkata lain, kau bertemu dengan Yunhyeong di tengah jalan. Ia mengejakmu untuk makan malam bersama, mau tidak mau kau harus menerimanya. Kalian berangkat menggunakan mobil merah Yunhyeong, ia mengendarai mobil dengan pelan karena ia tau kau tak suka dengan kebut-kebutan. Kalian memasuki cafe dengan senyum sumringah. Hanya satu meja tersisa di sana, di dekat jendela. Kalian segera duduk dan memesan makanan. Di tengah-tengah makan tak sengaja kau melihat Bobby sedang memandangimu bergurau dengan Yunhyeong. Kau tercengang, kebingungan, dan merasa bersalah. Setelah selesai kau pun menghampiri Bobby dan membiarkan Yunhyeong pulang sendirian.

"Lebih jujurlah pada dirimu, masih ada dia kan dihatimu? Ini tak seperti kau yang dulu. Jika ini saatnya, aku akan pergi. Semoga kau lebih bahagia dengannya" ujar Bobby lalu berbalik

"Kim Jiwon-ah" sebuah nama yang membuat langkah Bobby terhenti dan berbalik

"Maafkan aku, aku telah berbohong padamu. Aku tau aku salah, tapi aku takut menyakitimu. Aku terlalu munafik, aku bukan gadis yang baik untukmu. Tapi.. bisakah kita tetap berteman?" pintamu

"Teman? Hanya teman? Bukankah daridulu sampai sekarang aku adalah teman dekatmu?" tanya Bobby sedikit mencairkan suasana dengan senyumnya yang membuat hatimu tenang.

"Baiklah, taman dekan. em~ bukan tapi Sahabat oke?" ujarmu sambil mengangkat jari kelingkingmu.

"Oke" jawab Bobby lalu mengaitkan kelingkingnya pada kelingkingmu.

-fin-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
miszthien #1
Chapter 2: *two thumbs up*