Hari ini kau jalan berdua dengan Jinhwan, untuk kali ini kau mengajaknya ke Bioskop. Kau terlihat begitu semangat. Sedangkan Jinhwan, ia kewalahan mengikutimu berlari menuju Bioskop. Kau berulang kali mengatakan “Ayolah Jinhwan cepat, ini film bagus. Percayalah padaku” sampai Jinhwan menghafalnya.

“Film apa sih? Segitu bagusnya ya?” tanya Jinhwan setelah mengatur nafasnya

“Film bagus pokoknya, ada Mino disana. Ia jadi Jack yang membela kebenaran” jawabmu dengan semangat

“Mino.. Mino.. Mino lagi. Kapan kau berhenti menyebut namanya didepanku?” tanya Jinhwan kesal.

“Entahlah, aku juga tak tahu. Mungkin takkan pernah” jawabanmu semakin membuat Jinhwan kesal. 

Jinhwan hanya menggerutu kesal dengan sikapmu yang begitu ‘fanatik’ pada si idol hallyu Mino itu. Setelah membeli camilan, kalian pun masuk ke dalam bioskop dan menikmati film yang berdurasi kurang lebih dua jam itu. Kau begitu antusias melihatnya, senyum gembira yang timbul di wajahmu dan matamu yang berbinar-binar membuat Jinhwan semakin kesal padamu. Jinhwan ingat ekspresimu saat kau menonton pertandingan basketnya, ekspresimu hanya datar melihat Jinhwan berlari kesana-kesini. Sedangkan Mino? Kau seketika menjadi cerewet “Aduh pasti mino kecapaian” “Mino semangat ya” “Blablabla~”

                Hari ini Jinhwan bertanding di Sekolah, kau duduk di tempat paling depan. Itu yang membuat Jinhwan sedikit senang dan tertawa pelan. Pertandingan dimulai, Jinhwan mengira kau akan begitu bersemangat seperti penggemarnya yang membawa kertas bertuliskan ‘JINHWAN, FIGHTING YES!” tapi justru kau malah mengacuhkan pertandingan dan sibuk dengan handphone mu. Jinhwan tau pasti kau sedang mencari foto-foto terbaru Mino. Pengumuman dilaksanakan saat pertandingan selesai.

"..dan juaranya Tim B, Kim Jinhwan sebagai kapten mohon mengambil Piala" ujar orang yang tak jelas tempatnya

Jinhwan sebagai kapten pun mengambil piala di sumber suara dan semuanya besorak gembira. Tapi kau, kau malah memasang wajah datar seperti tak terjadi apa-apa. Jinhwan kesal dengan perilakumu itu.

                Setelah film yang sebenarnya biasa saja itu selesai, kalian keluar. Kau menggandeng tangan Jinhwan dan menyandarkan kepalamu pada bahunya. Kau diam Jinhwan juga diam. Kau bingung biasanya Jinhwan mengajakmu bergurau, tapi kali ini tidak.         

                “Jinhwan kau kenapa?” kau bertanya dan mengubah posisimu menjadi berdiri di depan dan menatapnya.

                “Kau belum tau aku kenapa? Aku kesal, selalu saja Mino yang bersinar dimatamu. Aku kapan? Dulu aku berlari kesana-sini, memasukkan bola saat bertanding, kau kira itu mudah dengan tinggi badanku yang hanya hampir 170, dan kau hanya memasang wajah datar. Sedangkan dia yang hanya berjalan memutari lapangan kecil kau sudah ‘haduh pasti Mino kecapaian’ ‘Mino semangat’ ‘Mino nanana’ ‘Mino nanana’. Kapan kau seperti itu padaku? Selalu dia, bukan aku. Pergilah, pergi saja dengan Mino-mu itu. Jangan denganku” ujar Jinhwan, panjang lebar. Dan kau hanya tertawa.

“Kau kenapa tertawa?” tanya Jinhwan.

“Kau lucu juga saat cemburu. Aku suka saat kau cemburu” ujarmu sambil tertawa. Jinhwan kebingungan.

“Tidak, aku hanya ingin pergi dengan Kim Jinhwanku bukan dengan Mino si idol hallyu itu. Haha, maafkan aku Jinhwan. Aku hanya ingin tau seberapa kau menyayangiku, dan kulihat kau begitu menyayangiku. Haha” ujarmu

“Jadi?” tanya Jinhwan

“Aku tak benar-benar menyukai Mino. Aku hanya ingin melihatmu seperti ini. Maafkan aku” ujarmu lagi.

“Baiklah, jadi sekarang kau tak boleh dengan Mino lagi oke? Aku akan kesal jika kau menyebut nama itu lagi” ujar Jinhwan.

“Oke” jawabmu senang.

Kalian pun pergi dari gedung bioskop itu lalu memenuhi list kencan yang belum terlaksana. Bergandengan erat dan menikmati indahnya dunia.