Wooyoungiiii......!!!

MY LOVE WOOYOUNG

Selamat membaca , maaf untuk typo !!!

 

 

 

 

Jarum jam menunjukkan angka 4 sore dan aku masih enggan bangun dari kursiku. Seharusnya aku akan senang mengetahui jam kerjaku yang telah usai dan bergegas pulang kerumah seperti karyawan lain yang saat ini berbondong- bondong menuju rumah mereka , namun hal itu tidak untukku.

 

Jika dulu pulang ke rumah adalah satu hal yang membuatku tak betah berada di kantor tapi kini pulang ke rumah bagiku adalah sebuah penyiksaan. 

 Menyiksaku lahir dan batin.

 

 

 

 

Dering pesan di handphoneku membuat pikiranku kembali pada kenyataan bahwa di rumahku ada seseorang yang masih menungguku. Dan aku tak ada pilihan lain selain harus pulang ke rumah itu.

 

Dengan langkah gontai, aku menuju mobilku. Setelah menghembuskan nafas berat , seolah - olah mengusir beban berat di hatiku , ku lajukan mobilku menuju seseorang yang saat ini sedang menanti kepulanganku.

 

 

 

Aku membuka pintu dan senyuman manis menyambutku . Aku tersenyum membalas senyuman itu dan memberikan pelukan hangat pada huswife ku . Matanya yang sipit melengkung indah , merasa senang aku telah berada di hadapannya.

 

" aku sudah menyiapkan air hangat untukmu. Mandilah dulu dan aku juga sudah menyiapkan baju santaimu di atas tempat tidur. " katanya penuh perhatian . 

 

" terima kasih. " ucapku dan memberinya kecupan di keningnya. Senyum bahagia mengembang di wajah manisnya.

 

Aku segera menuju kamar kami di lantai atas . Biasanya aku akan rebahan dulu di tempat tidur hingga huswife-ku datang melihat kelakuanku dan mengomeliku namun kali ini aku segera menuju kamar mandi dan bersembunyi di sana menenangkan hatiku yang gelisah .

 

Semua tak lagi sama . Semua telah berubah . Apa yang aku lakukan dulu kini tak pernah aku lakukan lagi karena hal itu semakin membuatku merasa bersalah dan terluka . 

 

Maafkan aku........!!!

 

 

 

 

Seperti biasanya , kami makan dengan diam . Hanya bunyi alat makan yang beradu dengan piring menemani keheningan di setiap makan malam kami . Di dalam hatiku , aku merasa sesak . Perasaan bersalah selalu menghantuiku. 

 

Aku memandang huswife - ku yang sepertinya sangat menikmati keheningan ini . Ku lihat wajahnya yang tenang seolah - olah apa yang terjadi selama ini tak berpengaruh padanya dan mungkin dari semua kesalahan ini hanya aku lah yang merasa bersalah .

 

" apa masakanku tak enak ? Kau sedikit sekali makannya." tatapannya penuh selidik melihatku yang memang sedang tak memiliki selera makan . Namun aku sedikit kecewa karena di setiap perhatiannya bukan karena mengkhawatirkanku namun karena ia tak suka bila sesuatu yang ia lakukan tak di hargai.

 

"Tidak . aku hanya lelah ." elakku tak ingin ia memperpanjang hal ini.

 

Kami terdiam dengan pikiran masing - masing hingga makan malam selesai dan aku menuju ruang kerjaku.

 

Yah , meskipun aku di rumah , aku akan menghabiskan waktuku di ruang kerjaku . Bukan karena aku memiliki pekerjaan yang banyak tapi karena aku ingin melarikan diri dari kenyataan yang ada di depan mataku. Aku memang pengecut dan aku mengakui hal itu.

 

 

 

Entah sudah berapa lama aku memandang berkas - berkas di tanganku dengan pandangan kosong . Ada hal lain yang mengisi otakku dan membuatku seperti orang linglung. 

 

Tiba - tiba pintu ruang kerja ku terbuka dan sosok huswife ku masuk dengan memakai pakaian tidur yang sangat erotis. Setiap lekuk tubuh indahnya dengan jelas aku bisa melihatnya . Bahkan di balik kain tipis itu ia tak memakai pakaian dalam .

 

Sebagai pria normal aku tergoda. Juniorku sudah menegang dan terasa sakit . Secara refleks aku berdiri menuju huswifeku dan memeluknya . Memberinya ciuman panas dan dengan gerak tubuhnya aku tahu apa yang ia inginkan .

 

 

 

Yang aku rasakan sekarang adalah kenikmatan . Tubuhku memanas dan bergerak dengan liar meraih kenikmatan itu . Semakin aku bergerak dengan liar , erangan dan desahan dari tubuh di bawahku semakin keras menggema di kamar kami .

 

Aku menatap wajahnya yang di selimuti gairah. Keringat membanjiri tubuh kami yang masih bergerak bersama menuju puncak kenikmatan . Dari bahasa tubuhnya aku tahu ia akan mencapai klimaks dan aku pun tak bisa menahan lebih lama lagi .

 

Teriakan kepuasannya menyadarkanku bahwa sosok di bawah tubuhku ini bukanlah sosok yang selama ini membuatku tersiksa oleh penyesalan. Dan mengingat hal itu membuat hatiku kembali terkoyak oleh rasa penyesalan dan putus asa menyadari ini semua terjadi karena kebodohanku. Kesalahan yang ku perbuat hingga orang yang sangat aku cintai pergi meninggalkanku bersama rasa bersalah dan sakit yang mendalam.

 

 

 

 

___________________________________________________________

 

 

 

Aku memandang keluar jendela kamarku dengan pikiran kosong . penyesalan itu selalu datang di saat aku mencoba menerima kenyataan . Aku berusaha menghargai apa yang aku miliki sekarang dan mencoba memperbaiki kesalahanku dulu , mungkin ia kini telah bahagia tanpa diriku . Walaupun di lubuk hatiku yang terdalam aku mengutuk kebodohanku yang membuatnya meninggalkan dengan kekecewaannya padaku .

 

Sepasang tangan melingkar di perutku. Aku berusaha menyingkirkan kenangan itu dan mencoba tersenyum padanya . Bau tubuhnya sangat harum karena ia selesai membersihkan tubuhnya setelah kegiatan panas kami tadi .

 

" apa pekerjaan sangat menumpuk hem?" aku tahu ia merasakan ke anehan pada sikapku akhir - akhir ini. 

 

Aku menggeleng dan mengusap tangannya . Mencoba meyakinkannya.

 

" khun , jangan membohongiku. Aku tidak suka hal itu dan kau tahu itu !" katanya penuh penekanan. 

 

Aku sangat tahu sifatnya dan selama hidup bersama dengannya aku semakin mengetahui sifatnya yang lain yang selama ini tak pernah ia perlihatkan. Aku tak menyesali tentang sifatnya itu hanya saja aku selalu membandingkan dirinya dengan kenanganku secara tidak aku sadari . Dan aku semakin sadar bahwa huswife ku kini bukanlah dirinya meskipun mereka sama . 

 

Mereka sangat berbeda .

 

" aku tak membohongimu. Aku hanya lelah ." 

 

" ya kau hanya lelah . lelah karena telah hidup bersama ku kan ? Apa kau menyesal telah memilihku?" teriaknya penuh emosi .

 

Aku terpengarah melihat wajahnya yang memerah karena marah . Aku tak menyangka perdebatan kecil kami akan menjadi pertengkaran, tidak tepatnya kami selalu berselisih pendapat dan selalu bertengkar . Bahkan terkadang ia akan pergi meninggalkan rumah beberapa hari dan setelah aku memohon padanya , kami akan berdamai di atas ranjang yang panas .

 

Terkadang aku sangat muak dan bosan dengan tingkahnya. Ia berbeda dengan dirinya yang dulu . Apapun yang ia inginkan harus aku patuhi tanpa mau di bantah dan aku hanya menerima apapun keputusannya karena sesungguhnya hatiku dan akalku telah mati semenjak orang yang aku cintai meninggalkanku.

 

" apa kau masih merindukannya ? Apa kau masih mencintainya ? Apa kau lebih mengharapkan dirinya dari pada aku ?" air mata telah membasahi pipinya yang mulus. Matanya memerah dan tangannya mengepal.

 

Aku berusaha menahan emosiku. Aku tak ingin terpancing olehnya yang mengakibatkan kami akan bertengkar hebat .

 

" aku tidak memilirkan apa pun . ku mohon tenanglah!" aku berusaha meraih tubuhnya untuk menenangkannya namun ia melangkah mundur menghindariku.

 

" kau bohong. Kau pikir aku bodoh tak bisa membaca sikapmu. Kau selalu melamunkannya, membayangkan dirinya seperti dulu dan kau selalu memikirkannya ."

 

" bahkan di saat kita bercinta kau masih menyebut namanya , kau pikir aku tuli dan idiot huh ?!"

 

Aku tertegun mendengar penuturannyan. Benarkah itu ?

 

" khun , pernahkah kau mencintaiku?"

 

" aku mencintaimu."

 

" bohong !! Kau berbohong khun , kau hanya mencintai wooyoung , hanya mencintai wooyoung !" junho berteriak marah dan menangis keras . Tubuhnya terduduk di lantai dengan kepala merunduk dan menangis.

 

Aku tak bisa bergerak dari tempatku berpijak. Aku masih terkejut mendengar namanya yang terucap dari bibir huswife ku .

 

Benarkah aku masih mencintainya ????...

 

Yaaa....... Aku masih sangat mencintai wooyoung , huswife ku dulu yang dengan bodohnya aku menyakitinya dan menduakannya.

 

" katakan padaku , bagaimana caranya agar aku bisa menggantikan wooyoung di hatimu? Katakan khun !" 

 

Tidak tahu !! Hatiku berteriak . Karena semua ruang di hatiku adalah milik wooyoung .

 

" apa aku tak berhak bahagia seperti dirinya ?" 

 

" aku mencintaimu dan menunggumu sudah sangat lama khun . Dan aku tak ingin kau bersamanya . Aku tak rela !" 

 

Aku hanya diam . Hatiku bergejolak. Kasihan melihat huswife ku dan merasa bersalah pada wooyoung.

 

" junho , ku mohon tenanglah !" aku memeluknya . Berusaha meredakan emosi dan tangisnya. Namun hatiku teriris mengingat orang yang aku peluk ini adalah alasan kenapa wooyoung meninggalkanku .

 

Aku dan junho telah berselingkuh di belakang wooyoung . Kami terpesona dan tanpa aku sadari , kami terjebak dalam hubungan gelap di belakang wooyoung .

 

Wooyoung yang sangat mencintaiku dan mempercayaiku telah aku lukai dengan sangat parah. Bahkan di saat detik terakhir wooyoung menangkap basah perselingkuhanku dengan junho , ia masih bisa tersenyum pada kami dan mengucapkan terima kasih.

 

Jika saja aku bisa mati saat itu , aku memilih meninggalkan dunia ini dan lepas dari permasalahan ini . Namun aku sadar , aku lah penyebab semua ini.

 

Penyebab luka dan kekecewaan wooyoung yang sangat aku cintai . Penyebab junho yang di usir dan tidak di akui keluarganya karena perseligkuhan kami dan aku juga lah penyebab menghilangnya wooyoung yang sampai detik ini tak di ketahui keberadaannya.

 

Aku adalah penyebab semua permasalahan ini . Aku sungguh orang yang tak berguna.

 

" khun , ku mohon jangan tinggalkan aku !" isak junho di dalam dekapanku. 

 

" tidak akan , aku janji !" air mata menetes dari mataku.

 

 

 

Wooyoung ....... Maaf kan aku !!!

 

 

 

 

___________________________________________________________

 

 

 

 

Mohon maaf karena junho jadi orang ketiga .

Maaaaafffff......banget yaaa!!!

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
tcha0304 #1
Chapter 1: ayo sequelnya buat khunyoung
jenn84869 #2
Chapter 1: Sequel pleaseee >.< ceritanya menggantung banget menurut ku T_T
hwootestjang #3
Chapter 1: T_T
Hati nya masih pada Woo namun.. junho bagaimana?
Harap semuanya bahgia
ShinPM98
#4
Chapter 1: Ah >,< menggantung, author-nim.... myb sequel? dan happy ending utk khunyoung???

hehe btw thanks for the story :)
aririska #5
Chapter 1: ini harusnya ada sequel thor ..... gimana author berminat?? ^_^